Adalah suatu proses untuk menentukan (keputusan) besarnya jumlah pesanan optimal
untuk setiap item secara individual didasarkan pada hasil perhitungan
kebutuhan bersih yang telah dilakukan.
Ada banyak alternatif metode untuk menentukan ukuran lot. Beberapa teknik diarahkan untuk
meminimalkan total biaya set-up dan biaya simpan (Holding Cost). Teknik-teknik
tersebut adalah teknik lot for lot, eqonomic order quantity, period order
quantity, fixed period requirement, dan lain-lain.
Diketahui :
biaya penyimpanan Rp. 3000/unit/ minggu, biaya pemesanan Rp.500.000,/pemesanan, waktu tunggu
1 minggu, biaya penyimpanan tidak ada (cek POHI)
Total cost : (jumlah unit disimpan x biaya simpan) + (frekuensi pemesanan x biaya pemesanan)
: ( 0 x Rp 3000) + ( 7 x Rp.500.000,)
: 0 + Rp. 3.500.000 = Rp. 3.500.000
Jadi, biaya total MRP dengan metode Lot For Lot Rp. 3.500.000
2. Eqonomic Order Quantity (EOQ)
Teknik EOQ ini besarnya ukuran lot adalah tetap, melibatkan Biaya pesan (Set up cost )dan
biaya simpan (Holding Cost). Pemesanan dilakukan apabila jumlah persediaan tidak dapat
memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Teknik ini biasa dipakai untuk horison perencanaan
selama satu tahun (12 bulan atau 52 minggu), sedangkan keefektifannya akan bagus jika pola
kebutuhan bersifat kontinu dan tingkat kebutuhan konstan
Contoh :
biaya penyimpanan Rp. 3000/unit/ minggu, biaya pemesanan Rp.500.000,/pemesanan, waktu tunggu
1 minggu, biaya penyimpanan (cek POHI), 1 tahun 52 minggu
Sebelum mengisi table mencari Q EOQ (Q jumlah unit dari EOQ) yang akan digunakan untuk
mengisi Plan Order Release. Setelah mendapatkan Q EOQ selanjutnya baru mengisi table. Adapun
Q EOQ dengan rumus :
D = (Permintaan 1 tahun)
D = 74,28 x 52 = 3862, 56
H = Rp.156.000,
Total cost : (jumlah unit disimpan x biaya simpan) + (frekuensi pemesanan x biaya pemesanan)
: ( (98+28+86+154+74+20) x Rp 3000) + ( 3 x Rp.500.000,)
: ( 460 x Rp.3000) + Rp. 1.500.000
: Rp. 1.380.000, + 1.500.000
: Rp. 2.880.000,-
Jadi Biaya Total (Total Cost) menggunakan metode EOQ Rp 2.880.000,-
Sebelum mengisi table, mencari dulu POQ interval. POQ interval adalah waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk kebutuhan kedepan. POQ interval juga bisa dikenal dengan istilah
EOI = interval pemesanan ekonomis dalam satu periode.
POQ interval = Q EOQ / rata2 permintaan
= 158 / 74,28
= 2, 12 Yang berarti interval pemesanan yang digunakan boleh 2 atau 3 periode
Atau setiap kali pemesanan bisa digunakan untuk memesan kebutuhan 2 atau 3
minggu
Kedepan
Misal jika akan menggunakan POQ interval 2 minggu atau 2 periode maka table MRP seperti berikut
Total cost : (jumlah unit disimpan x biaya simpan) + (frekuensi pemesanan x biaya pemesanan)
: ( (70 + 90+ 50) x Rp 3000) + ( 3 x Rp.500.000,)
: ( 210 x Rp.3000) + Rp. 1.500.000
: Rp. 630.000 + 1.500.000
: Rp. 2.130.000,-
Jadi Biaya Total (Total Cost) menggunakan metode POQ Rp 2.130.000,-
Dri contoh Kasus ini, yaitu 1 kasus MRP perusahaan mobil-mobilan dan dihitung dengan 3 metode Loting atau lotesize, maka didapatkan data
sebagai berikut
Maka biaya total yang paling rendah adalah dengan menggunakan MRP dengan metode POQ (interval POQ 2 periode)
1.