Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PUSPITADEWI ANGGRAENI

NIM : 049480479

JAWABAN

TUGAS TUTORIAL I

1. Analisislah kedudukan peraturan desa dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia


sesuai dengan wacana di atas.
Jawaban : DalamUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, keberadaan Peraturan Desa secara
implisit telah dikeluarkan dari hierarki peraturan perundang-undangan. Hal ini dapat dilihat
padapasal 1 angka 10yang menyebutkan bahwa Peraturan Daerah selanjutnya disebut Perda
adalah peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupaten/kota. Namun, di dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Pasal 7 ayat (1), jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan, nomenklatur peraturan desa masih diakui dan telah masuk ke dalam
hierarki peraturan perundang-undangan pada jenjang yang paling rendah.Adapun alasannya
Peraturan Desa masuk ke dalam hierarki perundang-undangan dikarenakan adanya
penyamaan unit pemerintahan desa dengan unit pemerintahan daerah. Seiring berjalannya
waktu, terbentukUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, yang mencabut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004.Dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 ini menyatakan dalam Bab III mengenai jenis,
hierarki 255 dan materi muatan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 menegaskan jenis dan hierarki peraturan perundang-undang
yang berlaku di Indonesia sebagai suatu peraturan perundang-undangan. Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Desa
tidak disebutkan secara eksplisit sebagai salah satu jenis peraturan perundang- undangan. Hal
ini dikarenakan akan bertentangan dengan apa yang dimaksud Pasal 24A Ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945, dimana ketika peraturan desa dikategorikan peraturan perundang-undangan
dibawah undang-undang dapat dijadikan objek pengujian Mahkamah Agung. Hal tersebut
dianggap tidak realistis karena akan membebani Mahkamah Agung dengan tugas-tugas yang
sangat banyak.Akan tetapi, kedudukan peraturan desa sebenarnya masih termasuk peraturan
perundang-undangan. Hal ini didasarkan pada ketentuan Pasal 8 ayat (1) UndangUndang
Nomor 12 Tahun 2011. Diakuinya keberadaan peraturan desa dan mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat sepanjang diperintah oleh peraturan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan (formal), dipertegas dalamPasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011. Hal ini menunjukan bahwa kedudukan peraturan desa sebagai suatu produk
hukum. Konsekuensinya, Peraturan Desa tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut bahwa tata susunan jenis dan hierarki peraturan desa
dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia berada dibawah Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.Pada dasarnya teori jenjang norma hukum dari Hans Nawianky menyatakan
norma-norma hukum yang berlaku berada dalam suatu sistem yang berlapis-lapis dan
berjenjang-jenjang, sekaligus berkelompok-kelompok, dimana suatu norma itu selalu berlaku,
bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi, dan norma yang lebih tinggi berlaku,
bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada
suatu norma dasar negara yaitu Pancasila yang termuat didalam pembukaan UUD NRI Tahun
1945 dikarenakan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang
tidak lain adalah Pancasila yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh masyarakat dalam suatu
negara dan merupakan norma yang menjadi tempat bergantungnya norma-norma hukum yang
ada dibawahnya. Pembentukan Peraturan Desa dapat bersumber dari kewenangan atribusi
dan/atau kewenangan delegasi, dengan demikian Peraturan Desa dikelompokan dalam
kelompok IV yang kedudukannya sebagai peraturan pelaksana dan peraturan otonomi dan
berfungsi menyelenggarakan ketentuan-ketentuan dalam Undang- Undang. Dengan demikian
bahwa kedudukan Peraturan Desa dalam tata susunan hierarki peraturan perundang-undangan
di Indonesia dengan diilhami pemikiran Hans Kelsen, Hans Nawiansky serta A Hamid
S.Attamimi ialah pada ketentuan Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, menambahkan Peraturan Desa dalam
Tata Susunan Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia.Dengan
demikian bahwa kedudukan Peraturan Desa berada dibawah Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota.

2. Analisislah kedudukan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bernegara di Indonesia.


Jawaban : Pada tanggal 1 Juni Bangsa Indonesia memperingari hari kelahiran
Pancasila.Soekarno menyebut Pancasila sebagai philosopische grondslag atau pandangan
hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila memiliki dua kepentingan yaitu Pancasila
diharapkan senantiasa menjadi pedoman dan petunjuk dalam menjalani keseharian hidup
manusia Indonesia baik dalam berkeluarga, bermasyarakat maupun berbangsa, dan Pancasila
diharapkan sebagai dasar negara sehingga suatu kewajiban bahwa dalam segala tatanan
kenegaraan entah itu dalam hukum, politik, ekonomi maupun sosial masyarakat harus
berdasarkan dan bertujuan pada Pancasila. Telah dirumuskan dalam alinea keempat
pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa,
memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia.Dalam kedudukannya yang demikian
Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber

Anda mungkin juga menyukai