Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

Ilmu Perundang Undangan ( HKUM 4403 )

Nama : Dimas Novarian Cahya


NIM : 042131804

Soal!

1. Analisislah kedudukan peraturan desa dalam peraturan perundang-


undangan di Indonesia sesuai dengan wacana di atas. 

Pemerintah Desa memiliki dasar untuk membentuk Peraturan Desa


berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Peraturan Desa berkedudukan
sebagai peraturan perundang-undangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1
angka (7) UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa yang berbunyi bahwa Peraturan Desa
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa. Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan PeraturanPerundang-Undangan tersebut menegaskan bahwa
keberadaan Peraturan Desa dalam hierarki (tata urutan) peraturan perundang-
undangan telah dihapuskan artinya bentuk pengujian konstitusionalitas Peraturan
Desa dalam peraturan perundang-undangan menjadi tidak jelas, namun merupakan
salah satu peraturan perundang-undangan yang diakui keberadaannya dan
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan
perundang-perundangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
Terkait wacana diatas Kedudukan Peraturan Desa dalam Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia yaitu keberadaannya tetap diakui dan tetap
memiliki kekuatan hukum yang mengikat serta masih masuk dalam hierarki
Peraturan Perundang-Undangan walau tidak disebut secara tegas. Terkait
pembatalan Peraturan Desa masih terdapat problematika di sana. Pasal 87 PP No.
43 Tahun 2014 menyebutkan bahwa peraturan desa dapat dibatalkan ketika
bertentangan dengan kepentinganumum atau peraturan di atasnya dan dilakukan
oleh Bupati atau walikota. Berdasarkan wacana disebutkan ada 14 poin yang
bertentangan dengan UU yang ada, hal ini bisa menjadi dasar dalam pembatalan
Peraturan Desa. Namun kewenangan pembatalan Peraturan Desa dari Bupati atau
Walikota tidak memiliki kekuatan mengikat, sehingga hal ini masih menimbulkan
persoalan.
2. Analisislah kedudukan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bernegara di
Indonesia.

Pancasila dalam kedudukannya sebagai kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki


dan diyakıni kebenarannya oleh bangsa Indonesia, telah dirumuskan dalam alinea
keempat pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia.
Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling
tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum
dasar nasional dalam tata hukum di Indonesia.Hukum yang dibuat dan berlaku di
negara Indonesia harus mencerminkan kesadaran dan rasa keadilan yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Hukum di Indonesia harus menjamin dan merupakan
perwujudan serta tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan
interpretasinya dalam tubuh UUD 1945 tersebut.
Kaidah pokok yang fundamental itu mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap,
kuat dan tidak berubah bagi negara tersebut. Pancasila tidak dapat diubah dan
ditiadakan, karena Ia merupakan kaidah pokok yang fundamental. Bung Karno
menyebut Pancasila itu sebagai philosofische grondslag (fundamen filsafat), pikiran
sedalam-dalamnya, untuk kemudian di atasnya didirikan bangunan “Indonesia
merdeka yang kekal dan abadi”

Secara yuridis formal berdasarkan Pasal 37 UUD 1945, konstitusi sebagai hukum
dasar memungkinkan adanya perubahan. namun Pancasila dalam kedudukannya
sebagai kaidah pokok negara (staats fundamental norm) sifatnya tetap kuat dan tak
berubah. Staats fundamental norm adalah norma yang merupakan dasar bagi
pembentukan konstitusi. Ia ada terlebih dahulu sebelum adanya konstitusi

Pancasila sebagai staats fundamental norm diletakkan sebagai dasar asas dalam
mendirikan negara, maka ia tidak dapat diubah. Hukum di Indonesia tidak
membenarkan perubahan Pancasila, karena ia sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional di Indonesia. Mengubah
Pancasila berarti mengubah dasar atau asas negara. Kalau dasar asas atau
fundamental dari negara tersebut diubah maka dengan sendirinya negara yang
diproklamasikan hasil perjuangan para pahlawan bangsa akan berubah atau tidak
ada sebab dasarnya atau fundamennya tidak ada

Sumber Refrensi :

- BMP HKUM 4403 Ilmu Perundang-Undangan


- Materi Inisiasi
- Pendapat Sendiri
- https://www.hukumonline.com/klinik/a/status-peraturan-desa-setelah-berlakunya-
uu-no-12-2011-lt50bedd1f29158
- https://media.neliti.com/media/publications/292568-analisis-undang-undang-desa-
408693b2.pdf

Anda mungkin juga menyukai