OLEH:
RAMA AFRINDO
NIM:
048884443
Soal:
Jawaban:
1. Peraturan desa di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa. Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada desa untuk membuat
peraturan desa dalam rangka melaksanakan otonomi desa. Kedudukan Peraturan Desa
dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia yaitu keberadaannya tetap diakui
dan tetap memiliki kekuatan hukum yang mengikat serta mash masuk dalam hierarki
Peraturan Perundang-Undangan walau tidak disebut secara tegas. Terkait pembatalan
Peraturan Desa masih terdapat problematika di sana. Pasal 87 PP No. 43 Tahun 2014
menyebutkan bahwa peraturan desa dapat dibatalkan ketika bertentangan dengan
kepentingan umum atau peraturan diatasnya dan dilakukan oleh Bupati atau walikota.
Berdasarkan wacana disebutkan ada 14 poin yang bertentangan dengan UU yang ada,
hal ini bisa menjadi dasar dalam pembatalan Peraturan Desa. Namun kewenangan
pembatalan Peraturan Desa dari Bupati atau Walikota tidak memiliki kekuatan
mengikat, sehingga hal ini masih menimbulkan persoalan.
Dalam wacana di atas, peraturan desa yang dibuat berdasarkan Peraturan Bupati
Purwakarta Nomor 70A tentang Desa Berbudaya dijadikan sebagai acuan untuk
membuat peraturan desa di wilayah tersebut. Namun, Keputusan Gubernur Jawa Barat
No 188.342/Kep.1354-Hukham/2015 kemudian membatalkan sebagian poin dalam
peraturan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun desa memiliki kewenangan
untuk membuat peraturan desa, namun peraturan tersebut harus tetap memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Jika peraturan desa bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka peraturan desa dapat
dibatalkan oleh pihak yang berwenang, seperti gubernur dalam kasus di atas.
2. Pancasila adalah ideologi negara resmi Indonesia yang menjadi pedoman bagi
kehidupan politik, sosial, dan budaya bangsa. Pancasila ditetapkan sebagai dasar
negara di dalam UUD 1945 dan harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga ngara
Indonesia sebagai landasan untuk mencapai tujuan bersama dalam membangun
bangsa yang adil, makmur dan bermartabat.
Melalui Pancasila, semua perbedaan dalam masyarakat Indonesia dapat disatukan dan
dijaga dalam wujud persatuan serta kesatuan bangsa. Oleh sebab itu, jelas bahwa
pemilihan para Purnapaskibraka sebagai Duta Pancasila juga didasari pada pentingnya
membumikan Pancasila dengan cara-cara baru dan pendekatan yang lebih kekinian
sehingga nilai-nilai Pancasila dapat tertanam di generasi muda lebih baik lagi.
Sumber: