DISUSUN OLEH:
NAMA : SAOR P. SITORUS
DOSEN PENGAMPU : Asrat Nitawaty, SH,,M,Kn
NIM :
PRODI : S1. HUKUM
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatdan hidayahya sehingga
Saya dari prodi Hukum telah melaksanakan kegiatan ini dengan lancer dan sebagai mana
mestinya, kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran Bahasa
indonesia yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini maka saya berharap telah memenuhi tugas Bahasa
Indonesia dan mendapatkan nilai yang baik, dan serta juga makalah saya ini supaya bermanfaat
bagi teman teman saya, maka sekian saya ucapkan Terimakasih..
Penulis
( SAOR P. SITORUS )
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam Konstitusi Republik Indonesia dinyatakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara
hukum,1 yang mempunyai tujuan untuk menciptakan tata tertib hukum dan kepastian hukum
bagi jalannya kehidupan organisasi pemerintahan di Indonesia, dan Negara hukum adalah
Negara yang berlandaskan atas hukum.2 Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
atas hukum (Rechtsstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat) yang secara
jelas ditentukan dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam Negara hukum, tugas pemerintah adalah sangat luas, yakni mengutamakan
kepentingan seluruh rakyatnya, hal ini juga tertulis dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 alinea ke-4 yang berbunyi sebagai berikut :
untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social
a. UUD 1945;
c. Peraturan Pemerintah;
d. Peraturan Presiden;
Sejalan dengan perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
semakin kompleksnya kehidupan masyarakat diera global menuntut adanya pengembangan
dan perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan. Karena undang-undang ini di anggap mempunyai kelemahan-
kelemahan, kelemahan - kelemahan itu antara lain :
d. Penguraian materi sesuai dengan yang diatur dalam tiap bab sesuai dengan sistematika
Kemudian berdasarkan hal diatas maka pemerintah pada tanggal 12 agustus 2011
secara resmi mengundangkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan sebagai pengganti dari Undang-undang Nomor 10 Tahun
2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Dengan berlakunya Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011, maka Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 dinyatakan
dicabut dan tidak berlaku lagi.
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
Untuk lebih terarahnya penelitian ini dengan judul yang telah penulis kemukakan
sebelumnya, maka penulis memberikan batasan masalah agar tidak menyimpang dari apa
yang menjadi pokok bahasan. Mengacu kepada latar belakang yang telah di uraikan di atas,
maka 1. Bagaimanakah kedudukan Peraturan Nagari menurut Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ? 2. Bagaimanakah
implikasi yuridis Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 terhadap kedudukan Peraturan
Nagari yang berlaku saat ini ?