Pastikan setiap pekerja menjalani pemeriksaan kesehatan harian untuk memastikan kebugaran untuk bekerja. 2. Izin dan Analisis/ Permit to Work: Mengembangkan dan meninjau Izin Kerja, Analisis Keselamatan Kerja (JSA), dan Pernyataan Metode sebelum memulai pekerjaan. 3. Rapat Toolbox/Toolbox Meeting: Melakukan pertemuan toolbox harian untuk membahas kegiatan, potensi bahaya, dan strategi mitigasi. 4. Pemeriksaan Peralatan/Pre use inspection: Lakukan inspeksi pra-penggunaan alat dan peralatan untuk menjamin keamanan dan fungsionalitasnya. 5. Sistem Teman/Buddy System: Terapkan sistem teman untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan di tempat kerja. 6. Hentikan Otoritas Kerja/Stop Work Authority: Memberdayakan semua pekerja untuk memulai otoritas berhenti bekerja jika mereka menemukan tindakan atau kondisi yang tidak aman. 7. Eskalasi Masalah: Eskalasikan masalah HSE yang belum terselesaikan ke supervisor atau HSE untuk penyelesaian yang cepat. 8. Pengamatan bahaya/PEKA: Catat pengamatan bahaya dalam sistem PEKA Online untuk perbaikan berkelanjutan. 9. Praktik Housekeeping: Lakukan tata graha menyeluruh sebelum, selama, dan setelah bekerja untuk menjaga lingkungan yang aman dan terorganisir. 10. Penggunaan APD/PPE: Mengenakan APD wajib seperti helm safety, sepatu safety, dan wear pack. APD opsional harus digunakan berdasarkan tingkat risiko kegiatan. 11. Penilaian Risiko Diri/Self risk assessment: Mengajak semua pekerja untuk melakukan penilaian risiko diri sebelum memulai tugas apa pun. 12. Prosedur HSSE: Patuhi prosedur Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE) secara ketat. 13. Persyaratan badge kerja/ID Card: Pastikan semua pekerja membawa ID Card di tempat kerja. 14. Larangan Narkoba dan Alkohol/Drug and Alcohol Policy: Melarang keras konsumsi obat-obatan dan alkohol di tempat kerja. 15. Operasi Peralatan Berkualitas/Qualified operator: Mengoperasikan peralatan hanya jika memenuhi syarat, terlatih, dan berwenang untuk melakukannya.