Anda di halaman 1dari 72

SELAMAT DATANG

KARYAWAN
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING

Dalam Program
HSE Refreshment
Praktek Dasar Kerja Selamat
(FSWP)
Melalui pembahasan materi
ini, peserta diharapkan dapat :
 Memahami apa Perilaku selamat
itu
 Memahami manfaat Perilaku
selamat
 Mendapatkan gambaran umum
prinsip-prinsip Perilaku
 Memahami Program HSE
Berlandaskan Perilaku karyawan
dan peran kita di dalamnya
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
T-3123 MECHANICAL ERECTION WORK
CRITICAL PIPING - TURBINE & YARD PIPING –
CONDENSOR & LP HEATER

Tanjung Jati B Expansion Project Unit #3 & #4


KENAPA HARUS SAFETY

DATANG SEHAT, KERJA GIAT, PULANG SELAMAT


Housekeeping
Access Control
Work Permit
Masa Depan Cerah Lock Out Tag Out • Keuntungan yang besar
• Sehat Jasmani SOP/JSA •Perusahaan Yang Dihargai
• Sehat Rohani •Diperhitungkan didunia bisnis
PPE
• Cukup Materi
MSDS
VISI
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia
Yang Mengutamakan Keunggulan.

MISI
PT. Truba Jaya Engineering menyatakan didalam salah satu komitmennya untuk
menerapkan HSE Management System, dan melaksanakan tindakan pencegahan terhadap
semua kemungkinan terjadinya cidera terhadap manusia dan kerusakan peralatan kerja
serta lingkungan.

NILAI – NILAI
Untuk memenuhi salah satu komitmen tersebut PT. Truba Jaya Engineering akan
menyediakan dan memelihara lingkungan kerja dan selalu menerapkan praktek serta
kondisi kerja yang aman serta selalu akan berusaha keras menekan semua kemungkinan
yang dapat membahayakan, dengan menetapkan terget sebagai berikut :
a). Tidak terjadi kecelakaan kerja berakibat fatal = 0 (“Non Fataliti”).
b). Tingkat Kekerapan Kecideraan Manusia = < 2.5 (maksimum 2.5 %).
c). Tingkat Keparahan Cidera Manusia. = < 15 (maksimum 15 %).
d). Tingkat kekerapan kerusakan Peralatan. = < 3(maksimum 3 %).
e). Tingkat Keparahan Kerusakan Peralatan. = < 15 (maksimum 15 %).
f). Tingkat kesadaran akan K3 = > 70 (minimum 70 %).
Prinsip Umum Perilaku Pekerja
(TENETS untuk KEUNGGULAN BEROPERASI)

 KERJAKAN DENGAN SELAMAT ATAU TIDAK USAH DIKERJAKAN


 SELALU ADA WAKTU UNTUK BEKERJA DENGAN BENAR
SELALU :
1. Beroperasi di dalam batas-batas desain dan lingkungan.
2. Beroperasi dalam kondisi yang aman dan terkendali.
3. Memastikan alat-alat pengaman terpasang dan berfungsi.
4. Mengikuti praktek dan prosedur kerja yang selamat.
5. Memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan.
6. Menjaga keutuhan sistim sesuai peruntukannya.
7. Mentaati semua perundangan dan peraturan yang berlaku.
8. Menangani semua keadaan yang tidak normal.
9. Mengikuti prosedur yang tertulis untuk pekerjaan yang beresiko tinggi atau yang tidak
biasa.
10. Melibatkan orang-orang yang tepat dalam pengambilan keputusan yang
mempengaruhi prosedur dan peralatan.
Komponen Bisnis Utama
Lingkungan Perlengkapan/
Mesin

Manusia

Material/Bahan
Equipment &
Human
Environment
88 %
10 %

Unsafe Acts - Unsafe Condition = 98 %


UNFORTUNE FACTOR = 2 %

A C C I D E N T……..
Rangkaian Kecelakaan

Penyebab Dasar Penyebab langsung

Kemampuan
Kondisi tidak aman
dasar manusia
Kecelakaan /
Kondisi penyakit
pekerjaan Perilaku tidak aman

TEORI DOMINO
1. SAFETY ADALAH YANG
UTAMA

PRODUKSI

HSE
Tool &
Equipment
SDM System

10
SAFETY
Suatu usaha yang dilakukan oleh
orang/badan/organisasi agar orang tidak
mendapat KECELAKAAN di tempat kerja

BAHAYA
Suatu keadaan yang mempunyai potensi
untuk menimbulkan KECELAKAAN

NEAR MISS
Suatu kejadian yang tak diingini yang tidak
menyebabkan cidera atau kerugian harta
benda,tapi hanya mengalami keterlambatan
process
INSIDENT
Suatu kejadian yang tak diingini yang dapat
menimbulkan cidera atau kerugian harta benda
dan atau keterlambatan proses

ACCIDENT
Suatu kejadian yang menyebabkan cidera atau
kerugian harta dan atau keterlambatan proses
Kecelakaan Tambang
Kecelakaan yang menyangkut cedera pada
manusia didaerah tambang dengan kategori :
Fatality, Lost Time Injury, Restricted Work Day
Case, Medical Treatment Case dan First Aid

Kecelakaan Kendaraan
Kecelakaan yang terjadi karena kendaraan yang
dikemudikan atau akibat dari pengemudian.
1. Orientasi

Setiap pegawai PT. Truba Jaya Engineering, T-3123


harus dibekali orientasi yang benar sebelum
memulai kerjanya.
Orientasi mencakup:
- Visi dan Misi Perusahaan.(TJE Policy Statement)
- Site Regulation / Peraturan Project.
- Struktur Organization Project.
- Core Value.
- Peraturan K3L dan Sekuriti.
- Informasi Tentang Fasilitas dan Bahaya
2. Jalan Masuk / Pintu Utama / Pos Sekuriti.
• Berfungsi untuk menjamin terciptanya
keamanan didalam dan sekitar lingkungan
project.
• Sebagai alat kontrol terhadap pekerjaan
didalam dan disekitar area yang terbatas /
berbahaya.
3. Larangan Merokok.
(Health, Safety and Environment Handbook)

• Yang dikategorikan sebagai “MEROKOK” yaitu,


 Bilamana seseorang kedapatan memegang
dan menghisap rokok / cerutu / pipa
tembakau yang menyala atau benda lain
yang berhubungan dengan merokok.
 Bilamana seseorang kedapatan memegang
atau menghisap rokok / cerutu / pipa
tembakau yang tidak menyala atau benda
lain yang berhubungan dengan merokok.
3. Larangan Merokok.
(Health, Safety and Environment Handbook)

• Merokok “Dilarang dalam radius 50 meter


disemua daerah kerja” yang bertanda sebagai
berikut :

• Dilarang membawa pemantik api / korek api


(segala jenis), bilamana akan memasuki daerah
terbatas / berbahaya.
4. Alat Pelindung Diri (APD).

ALAT PELINDUNGAN DIRI


( Personal Protection Equipment / PPE )
DIPAKAI SEBAGAI PERTAHANAN TERAKHIR
Harus dipakai sesuai dengan macam bahaya yang ada
ditempat.
Contoh : Sefety Shoes, Helmet, Safety Glass
4. Alat Pelindung Diri (APD).

• Pengaman Kepala (Helmet). Wajib digunakan


bila memasuki kawasan project dan selalu
perhatikan tanda berikut :

• Sepatu Safety (Safety Shoes). Wajib


Digunakan bila memasuki kawasan project
dan selalu perhatikan tanda berikut :
4. Alat Pelindung Diri (APD).
• Kaca Mata Pelindung (Safety Glass / Goggle).
Wajib digunakan bila memasuki wilayah
project ; Daerah Berdebu ; Pengolahan kimia
dan selalu perhatikan tanda berikut ini :
4. Alat Pelindung Diri (APD).
• Pelindung Kebisingan (Ear Mufler) Wajib
digunakan bila memasuki wilayah project
dengan tingkat kebisingan > 85 dB (decibel)
dan selalu perhatikan tanda berikut ini :

• Pelindung Pernafasan (Masker). Wajib


digunakan bila memasuki wilayah project yang
berdebu atau beracun (Gas / Uap / Cairan
yang mudah menguap) dan selalu perhatikan
tanda berikut ini :
4. Alat Pelindung Diri (APD).
• Pakaian Kerja (Uniform / Coverall) Wajib
digunakan bila memasuki wilayah project ;
memakai Kemeja Lengan Panjang dan Celana
Panjang dan selalu perhatikan tanda berikut
ini :
4. Alat Pelindung Diri (APD).
• Pelindung bahaya Jatuh (Bodyharness). Wajib
digunakan bila memasuki/menaiki wilayah
project diatas ketinggian lebih dari 2 meter,
terutama ditempat konstruksi sedang
berlangsung dan belum/tidak memiliki pagar
pengaman dan selalu perhatikan tanda berikut
ini :
4. Alat Pelindung Diri (APD).
• Pengaman Pekerjaan Diatas Air (Baju
Pelampung / Life Vest). Wajib digunakan bila
memasuki / menaiki wilayah project yang
mengharuskan melintasi / bekerja diatas air
dan selalu perhatikan tanda berikut ini :
5. Izin Masuk / izin Kerja (Entry / Work Permit)
• Untuk memasuki kawasan daerah terbatas / bahaya maka anda
perlu mendapatkan Izin terlebih dahulu dari pengawasa yang
berwenang mengeluarkan izin masuk atau izin bekerja didaerah
tersebut.
• Izin masuk dapat diajukan sebelum anda memasuki daerah
terbatas / berbahaya kepada petugas safety yang dapat membantu
untuk mendapatkan izin masuk dari pengawas daerah dimaksud.
• Izin tersebut dapat diajukan minimal 12 jam sebelum pekerjaan
akan dimulai (dengan mengisi format )
• Mematuhi semua pembatasan izin Hot Work.
• Memiliki prosedur masuk yang aman (ruang tertutup, bejana
dengan akses terbatas, dll.).
• Melaksanakan LOTO pada peralatan atau mesin-mesin sesuai
persyaratan.
• Pengetesan bejana bertekanan dengan menggunakan cairan, gas
dan udara terkompresi.
• Izin penggalian harus diperoleh sebelum memulai kerja terkait.
6. Api dan Bahan Berbahaya
• Mengambil semua tindakan pencegahan
timbulnya api.
• Menjamin keselamatan penanganan bahan-
bahan berbahaya yang digunakan.
• Memelihara Lembar Data Bahan Keselamatan
(MSDS) semua bahan kimia dan bahan
berbahaya yang digunakan
• Penanganan limbah berbahaya (B3) dengan
benar.
6. Api dan Bahan Berbahaya
• Bahan Beracun Berbahaya (B3).
 Uap
 Gas
 Partikel
 Debu
 Fumes (Uap)
 Asap
 Aerosol
 Mist (Kabut)
7. Lindungan Lingkungan dan Tata Graha
(Housekeeping)

• Membuang sampah dan bahan limbah dengan benar.

• Mencegah pemburuan, penangkapan, atau


penggangguan terhadap burung, ikan atau binatang lain
yang ada.

• Tidak memindahkan pohon dan tanaman lebih banyak


dari pada yang diperlukan.

• Melindungi fosil dan barang antik yang ditemukan pada


tempat kerja.
TEORI GUNUNG ES

Biaya perawatan cedera dan sakit


$1 { • Biaya rumah sakit
• Biaya kompensasi
Asuransi

$ $
5 50
• Kerusakan barang
• Kerusakan kendaraan dan alat
TO • Produksi terhenti
Diluar asuransi • Biaya pengurusan
• Penggantian peralatan yang mendadak dan
emergency supplies

• Waktu investigas
• Kerugian waktu
• Biaya penggantian training
$
1 $
3
• Biaya lembur
• Waktu pengawasan ekstra
TO • Waktu penyelesaian
Biaya lain - lain • Kerugian waktu bagi pekerja
• Kerugian bisnis dan berkurangnya
kepercayaan
29
Penyebab dan Akibat Insiden
“Pertahanan Terakhir”

TLV

Tak Ada Penyebab Penyebab Insiden Kerugian


Kontrol Dasar Langsung
Gangguan
Tak Cukup Faktor Tind./Praktek
atau
- Sistem Peribadi Sub. Stand. Peristiwa/
Kerusakan
Kejadian
Tidak
- Standar Faktor Kondisi
Diingini
Kerja/Sistem Sub. Stand.
- Peraturan

Loss Causation Model


Segitiga Keselamatan
Fatalitas/Cedera Parah
1

nt
e
cid
Cedera Ringan

Ac
10

Kerusakan Properti

30
nt

Hampir Celaka
ide
Inc

600

X000

Note: Data Based on Research Conducted by Safety Experts from DNV Modern Safety Management
Operasi Bebas Insiden
Mengapa Kita Lakukan Ini
Kita tidak ingin melihat
1. Keselamaan siapapun cedera
Pribadi
Kita tidak ingin
mencemarkan
lingkungan
2. Lingkungan
Mengusahakan
Perusahaan kita tetap
melakukan Bisnis
3. Kasus Bisnis
RUMUS STANDARD PENCEGAH
KECELAKAAN
SEE
THINK KETAHUI ADANYA BAHAYA

KETAHUI CARA MENGATASINYA

DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
Pengendalian Bahaya
• Identifikasi bahaya
• Analisa bahaya
• Penetapan tindakan untuk mengendalikan
bahaya

Alat yang digunakan


• JRA (Job Risk Analysis) / JSA (Job safety Analysis)
Praktek Kerja Selamat

Izin Kerja
Izin kerja hanya berlaku untuk periode yang
ditentukan dan hanya untuk kerja yang
dinyatakan / diuraikan.
Praktek Kerja Selamat

PERMITTING SYSTEM
“ No Permit No Work and No Exception “

1. General permit.
2. Entry Permit - Confined space.
3. Hot Work permit.
4. Excavation Permit.
5. Vehicle on the processing area.
6. Working under power line.
Praktek Kerja Selamat
Sebelum mulai kerja:
 Pastikan bahwa izin yang tepat telah diberikan dan izin
tersebut berlaku untuk masa/periode yang sesuai,
 Pastikan bahwa semua instruksi yang dinyatakan dapat
dilaksanakan,
 Pastikan bahwa persyaratan tagging (pemberian label)
dan locking (penguncian) dipatuhi,
 Pastikan bahwa operator area diberitahu bahwa kerja
segera akan dimulai, dan
 Periksa (check) bahwa petugas pengawas api / standby
tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.
Praktek Kerja Selamat
Analisa Keselamatan (Job Safety Analysis/JSA)
 Suatu pendekatan struktur untuk mengidentifikasi
bahaya potensial dalam kerja dan merencanakan
langkah-langkah perbaikan.

 Pendekatan ini mempertimbangkan tindakan


(perilaku) dan juga kondisi fisik dan lingkungan.

 Suatu cara yang baik untuk meningkatkan


kesadaran keselamatan dan mencapai perbaikan
terus menerus dalam kinerja keselamatan
Praktek Kerja Selamat
Keuntungan JSA
 Memberikan pemahaman umum kepada setiap
orang apa yang harus dilakukan untuk
melaksanakan kerja dengan selamat
 Alat pelatihan efektif untuk karyawan baru
 Membantu dalam menulis prosedur keselamatan
untuk pekerjaan baru atau yang dimodifikasi
 Alat yang efektif untuk merencanakan kerja yang
jarang dilakukan
 Elemen kunci dapat dimasukkan dalam checklist
keselamatan, pengarahan sebelum kerja,
observasi keselamatan, dan sebagai topik rapat
keselamatan.
Praktek Kerja Selamat
Langkah-Langkah JSA

 Tentukan pekerjaan
 Bentuk tim JSA
 Tentukan tahap-tahap pekerjaan
 Identifikasi bahaya potensial
 Carikan dan buatkan solusi
KOMITMEN
UNTUK MEMBANGUN
BUDAYA PERILAKU SELAMAT
Kalau bukan saya,
Lalu siapa ?
Jika tidak sekarang,
Lalu kapan ?

JUST DO IT..✓
Bagaimana Penilaian Kita
Terhadap :

Musibah, kejadian, kecelakaan


yang terjadi di tempat kerja
karena perilaku tidak selamat

Apakah Hal yang Biasa ?


HAL YANG
BUDAYA
BIASA

Perilaku Manusia– Bukan


Perilaku Individu tetapi
sebagai sebuah kelompok
bersama Safety Culture
Keputusan

Sistem

Tindakan
MENGAPA BERPERILAKU SELAMAT….?

Perilaku berperan
besar terhadap
penyebab
langsung dari
semua kejadian
Perilaku manusia
pada semua
tingkat komunitas,
kelompok, atau
organisasi.
Perilaku
Kerja Umum
incident
Job Selamat Beresiko

Perilaku tidak selamat :


Seringnya tindakan tidak selamat akan berakhir
pada kejadian/kecelakaan

Perilaku Individu :
Dipengaruhi oleh budaya keselamatan se-tempat
PERILAKU KITA PILIHAN KITA

• Kita dapat memilih


perilaku pribadi kita
• Kita dapat memilih
untuk meningkatkan
perilaku kerja
selamat kita dan
megurangi perilaku
beresiko
• Oleh karena itu kita
dapat mengurangi
kemungkinan
kejadian terhadap
diri kita sendiri dan ..ADA PADA ANDA ..!!
orang lain
Orang harus Siap, Mau dan Dapat
Membuat PILIHAN KERJA SELAMAT dan
MEMPELAJARI PRINSIP-PRINSIP
BERPERILAKU SELAMAT
Untuk Menempatkan Keselamatan
Prioritas Utama!
2. Budaya Keselamatan
(HSE)
Budaya Keselamatan
Adalah kumpulan nilai-nilai dan sikap pada
orang-orang suatu kumpulan / komunitas

“ Beginilah Cara Kita / Kami Melakukan


Sesuatu Disini ”

Hasil interaksi antara orang - pekerjaan


tertentu dan faktor-faktor organisasi
membentuk sikap bersama yang disetujui.
Budaya Keselamatan
(HSE)
• Budaya keselamatan
yang baik :
Tingginya nilai dan
prioritas keselamatan
serta hidup pada SEMUA
tingkat tenaga kerja
• Budaya keselamatan
yang buruk :
Rendahnya nilai dan
prioritas keselamatan
serta hidup pada SEMUA
tingkat tenaga kerja
(dimulai dari pimpinan)
Budaya Keselamatan
(HSE)
Budaya HSE yang
kuat adalah suatu
Budaya, dimana :

 Para karyawan
menjadikan
keselamatan sebagai
urusan mereka sendiri

 Tidak mengharapkan
orang lain bertanggung
jawab untuk membuat
mereka selamat
Hal Yang Memperkuat
Budaya HSE
• ACCOUNTABILITY (Tanggung-Gugat)
• KOMITMEN
• KETERLIBATAN
• TUJUAN KESELAMATAN
• KEBIJAKAN DAN PROSEDUR HSE YANG
KUAT
• TENAGA KERJA TERLATIH
Bagaimana Budaya HSE kita sekarang ini?

1. Apakah para pekerja dilibatkan dalam pengembangan dan


pengambilan keputusan permasalahan HSE?

2. Seberapa sering HSE dibicarakan sepanjang hari?

3. Apakah setiap orang menjadikan keselamatan urusan


mereka atau menyerahkannya pada departemen lain?

4. Bagaimana standar umum housekeeping di lapangan?

5. Apakah laporan bahaya/ near-miss dianjurkan? –


Bagaimana caranya?

6. Bagaimana tindakan keselamatan dikomunikasikan di


lapangan?
3. Apakah Berperilaku
Selamat Itu ?
Keselamatan …!
Melaksanakan suatu pekerjaan dan
melakukannya dengan selamat
adalah dua sisi dari mata uang yang
sama.
Tidak dapat dipisahkan!
Tidak dapat dan tidak bisa memiliki
satu tanpa yang lain!
Perilaku …!
Berperilaku Selamat adalah untuk KEDUANYA :
Berperilaku Selamat :
Upaya Meningkatkan Pelaksanaan Kerja Selamat

Tujuan dari
Program BBS-SWO
adalah
untuk menurunkan
Perilaku
Perilaku Perilaku
Beresiko
Beresiko
Selamat Ketika kita
MENINGKATKAN
Pelaksanaan Kerja
Selamat
Bagaimana Membangun
Perilaku Selamat Itu?
Umpan balik:
Untuk mempelajari perilaku selamat dan
mendorong serta memotivasi perilaku
keselamatan yang sudah ada

Meningkatkan:
Mendorong Perilaku Selamat

Mengendalikan:
Perilaku Beresiko – Petunjuk Perbaikan
4. Sumber Ilmiah.

Keselamatan Berperilaku bersumber


melalui ilmu pengetahuan mengenai
Perilaku atau Teori Pembelajaran
Teori Pembelajaran.
Teori Perilaku sebagai Teori
PEMBELAJARAN :
Merupakan penyelidikan mengenai
bagaimana pembelajaran terjadi.
Teori Pembelajaran.
Konsekuensi dari suatu PERILAKU
adalah apa yang menggerakkan perilaku
tersebut.

Konsekuensi BAIK di Pekerjaan :


Perilaku berulang (perkuatan positif)

Konsekuensi BURUK di Pekerjaan :


Perilaku Disembunyikan! (bukan
berkurang!)
Bagaimanakah Terjadinya
Pembelajaran
A B C

Antecedent Perilaku Konsekuensi


• Ini terjadi Tindakan yang • Apa yang terjadi
dapat diamati sebagai akibat langsung
sebelum
SPESIFIK & DAPAT Perilaku tsb.
perilaku dan • Ini adalah aspek
DIUKUR
MEMICU PENTING yang
perilaku tetapi MENGGERAKKAN
TIDAK perilaku
membentuk • Konsekuensi PERASAAN
perilaku tsb. NYAMAN Disengaja &
Misal Tanda- Tidak disengaja
MENINGKATKAN
tanda, Saran, kemungkinan
Pelatihan, JHA pengulangan perilaku
secara spontan
Untuk Memahami Apa Penggerak /
Pendorong Perilaku

A B C
Antecedent Perilaku Konsekuensi

Rubah konsekuensi dan Anda akan dapat merubah


perilaku
Pengertian Konsekuensi
Perilaku Selamat : Apa Konsekuensinya?
Konsekuensi ..? :
1. Tidak ada tanggapan
2. Atau kecaman dari Supervisor untuk pekerjaan lebih lambat.
3. Tidak ada konsekuensi kejadian

ORANG BERFIKIR
1. Mengapa saya harus melanjutkan bekerja selamat?
2. Mengapa saya harus bekerja selamat? – Tidak seorangpun
menghargai kerja selamat saya
3. Sejauh ini tidak ada kejadian disini …mengapa saya harus
bekerja selamat?”
Konsekuensi Efektif

Segera (cepat)

Pasti
Penting
Perhatian Berperilaku Selamat
Berperilaku Selamat berkenaan
dengan:
• Meningkatkan kesadaran akan
PEMBELAJARAN perilaku kerja
selamat
• Kemudian membentuk perilaku ini
ke dalam KEBIASAAN KERJA
SELAMAT
• Menetapkan tingkat standar yang
baru untuk perilaku keselamatan di
tempat kerja
• Meningkatkan budaya keselamatan
Apa Yang Membentuk Perilaku Kita…?
• Pembelajaran
• Pemikiran
• Kebiasaan
• Nilai-nilai
• Sikap
• Kepercayaan
• Kebutuhan
• Budaya HSE
• Motivasi
– Internal & External
• Tujuan
Pertumbuhan Perilaku
Kerja Selamat
Untuk menumbuhkan Perilaku Kerja Selamat, orang perlu :

 Mengetahui bahwa mereka mempunyai PILIHAN


(Pemberdayaan)

 Lingkungan PENGETAHUAN untuk mempelajari perilaku


kerja selamat (Perkuatan Positif / Petunjuk Perbaikan)

 MOTIVASI untuk membuatnya jadi kenyataan (manfaat


internal bagi mereka sendiri)

 TUJUAN (jelas) untuk dicapai


Keterlibatan Supervisor
Ikut serta dalam Observasi kerja Selamat (SWO)
Mendorong Observasi antar Rekan Sekerja
Memiliki pengetahuan yang bermanfaat untuk
memberikan Umpan Balik Positif dan Petunjuk Perbaikan
serta memberikan pelatihan yang diperlukan
Menyampaikan Hasil-hasil SWO dan Menindak Lanjuti
serta Menyelesaikan masalah
Mengkaji ulang pencapaian Tujuan Keselamatan
Menyarankan seseorang dengan perilaku selamat
menonjol
Manfaat Program BBS
Meningkatkan: Perbaikan dalam:
 Perilaku Budaya
keselamatan keselamatan di
 Dukungan sistem tempat kerja
BBS Komitmen
 Laporan kerusakan, Kepemilikan
Tanggung jawab
near miss, Sikap
kejadian Moral
 Jumlah kejadian/ Pengertian
kerusakan harta pengendalian
benda lebih kecil. terhadap masalah
keselamatan
Manajemen Karyawan
Memprakarsai Meningkatkan diri
Memimpin Terlibat
Melatih Melaksanakan
Mendorong Kerjasama
Memperkuat Berhati-hati
Memberi wewenang Belajar
Pertanyaan?
Terima kasih
dan
Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai