Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS PENGANTAR AKUTANSI

NAMA : MUHAMMAD JOKO LEGOWO SETIA BUDI


NIM : 049475588
PRODI : MANAJEMEN

1. Biaya proses adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengubah bahan
mentah menjadi produk jadi. Biaya ini mencakup semua biaya yang terkait
dengan proses produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan
biaya lainnya yang terjadi selama proses produksi.
Tahap utama dalam menghitung biaya proses meliputi:
 Identifikasi bahan baku
Tahap ini melibatkan mengidentifikasi bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi. Bahan baku dapat berupa bahan mentah atau bahan setengah jadi yang
digunakan dalam proses produksi.
 Pengukuran bahan baku
Setelah bahan baku diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengukur jumlah
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Pengukuran ini dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti pengukuran berat atau
pengukuran volume.
 Penghitungan biaya bahan baku
Setelah bahan baku diukur, biaya bahan baku dapat dihitung dengan mengalikan
jumlah bahan baku yang digunakan dengan harga per unit bahan baku.
 Pengukuran tenaga kerja
Tahap ini melibatkan pengukuran jumlah jam kerja yang digunakan dalam proses
produksi. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu tenaga kerja
langsung yang langsung terlibat dalam proses produksi dan tenaga kerja tidak
langsung yang tidak langsung terlibat dalam proses produksi.
 Penghitungan biaya tenaga kerja
Setelah tenaga kerja diukur, biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan mengalikan
jumlah jam kerja dengan tarif upah per jam.

2. Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia
dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi
mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan
(fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti
mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan
intelektual seperti merek dagang). Adanya sistem akuntansi yang memadai,
menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi
setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan
para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih
rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan
untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang
tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini
disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern
terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan
untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya
hukum dan peraturan yang berlaku. Committee of Sponsoring Organizations of
the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen
pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian (Control
Environment), Penilaian Risiko (Risk Assesment), Aktivitas Pengendalian
(Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi
(Information and Communication).

3. Jurnal PT. Jaya terkait transaksi pembelian saham PT. Abadi


tanggal keterangan debit kredit
2022 Pembelian saham PT. Abadi 26.700.000 kas
| (30.000 lembar x Rp800/lembar x 110%)
 Harga perolehan saham PT. Abadi adalah sebesar Rp26.700.000, yaitu hasil dari
perhitungan berikut:
*30.000 lembar x Rp800/lembar x 110%
 Rp800/lembar adalah harga saham PT. Abadi per lembar.
 110% adalah kurs yang digunakan untuk pembelian saham, termasuk di dalamnya
provisi dan materai.

Jurnal PT. Jaya terkait pembagian deviden PT. Abadi


tanggal keterangan debit kredit
Akhir tahun 2022 Deviden diterima 6.000.000 Investasi saham
dari PT. Abadi
| (30% x Rp20.000.000)
 PT. Jaya berhak atas 30% dari deviden yang dibagikan PT. Abadi, yaitu sebesar
Rp6.000.000.
 Jumlah ini dicatat sebagai pendapatan deviden di sisi debit.
 Di sisi kredit, pendapatan deviden dikurangkan dari nilai investasi saham PT.
Abadi.

Jurnal pembelian saham PT. Abadi


Pada tahun 2022, PT. Jaya membeli 30.000 lembar saham PT. Abadi dengan harga
Rp800/lembar. Harga saham PT. Abadi tersebut sudah termasuk provisi dan materai,
sehingga kurs yang digunakan adalah 110%. Berdasarkan perhitungan berikut, harga
perolehan saham PT. Abadi adalah sebesar Rp26.700.000:
30.000 lembar x Rp800/lembar x 110% = Rp26.700.000
Pembelian saham PT. Abadi dicatat sebagai investasi saham pada sisi debit. Uang
tunai yang dikeluarkan untuk pembelian saham tersebut dicatat sebagai pengeluaran
kas pada sisi kredit.

Jurnal pembagian deviden PT. Abadi


Pada akhir tahun 2022, PT. Abadi mengumumkan pembagian deviden sebesar
Rp20.000.000. PT. Jaya berhak atas 30% dari deviden tersebut, yaitu sebesar
Rp6.000.000.
Pembagian deviden dicatat sebagai pendapatan deviden pada sisi debit. Nilai investasi
saham PT. Abadi dikurangkan dengan pendapatan deviden pada sisi kredit.
Pencatatan pendapatan deviden sebagai pendapatan saat diterima oleh investor
merupakan akuntansi akrual. Pendapatan deviden diakui sebagai pendapatan saat hak
untuk menerima deviden telah diperoleh, meskipun deviden tersebut belum diterima
secara tunai.

Pengaruh jurnal pada neraca dan laporan laba rugi


Berikut adalah pengaruh jurnal pada neraca dan laporan laba rugi PT. Jaya:
Neraca

 Aset: Investasi saham PT. Abadi (bertambah Rp26.700.000)


 Ekuitas: Ekuitas pemegang saham (bertambah Rp26.700.000)

Laporan laba rugi


Pendapatan: Pendapatan deviden (bertambah Rp6.000.000)

Anda mungkin juga menyukai