Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3.

Kerjakan soal-soal berikut ini.


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya proses, dan apa saja tahap utama dalam
menghitung biaya proses?
2. Jelaskan elemen-elemen pengendalian internal!
3. Pada tahun 2022, PT. Jaya membeli 30% saham PT.Abadi (30.000 lembar) Rp 800,- per
lembar saham, dengan kurs 110 termasuk di dalamnya provisi dan materai. Pada akhir
tahun 2022 PT.Abadi melaporkan memperoleh laba bersih sebesar Rp30.000.000 dengan
mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp20.000.000. buatlah jurnal pada PT.Jaya
terkait transaksi diatas!
NAMA : NAYLA RIZKA SYAULA
NIM : 048480974
Izin menjawab Tugas 3
1. Biaya proses adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu produk atau
jasa. Biaya ini meliputi semua biaya yang terkait dengan pengolahan bahan mentah
menjadi produk jadi. Biaya proses mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya
overhead pabrik, dan biaya lainnya yang terkait dengan proses produksi.
Tahap utama dalam menghitung biaya proses meliputi:
a. Identifikasi Bahan Baku: Tahap ini melibatkan mengidentifikasi bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi. Bahan baku dapat berupa bahan mentah atau
bahan setengah jadi yang digunakan dalam proses produksi.
b. Pengukuran Bahan Baku: Setelah bahan baku diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah mengukur jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur atau dengan
menghitung berdasarkan berat atau volume.
c. Penghitungan Biaya Bahan Baku: Setelah bahan baku diukur, biaya bahan baku
dapat dihitung dengan mengalikan jumlah bahan baku yang digunakan dengan
harga per unit bahan baku.
d. Pengukuran Tenaga Kerja: Tahap ini melibatkan pengukuran jumlah jam kerja
yang digunakan dalam proses produksi. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu tenaga kerja langsung yang langsung terlibat dalam produksi dan
tenaga kerja tidak langsung yang tidak langsung terlibat dalam produksi.
e. Penghitungan Biaya Tenaga Kerja: Setelah tenaga kerja diukur, biaya tenaga kerja
dapat dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan tarif upah per jam.
f. Pengukuran Overhead Pabrik: Tahap ini melibatkan pengukuran biaya overhead
pabrik yang terkait dengan proses produksi. Biaya overhead pabrik meliputi
biaya-biaya seperti biaya listrik, biaya pemeliharaan mesin, dan biaya sewa
pabrik.
g. Penghitungan Biaya Overhead Pabrik: Setelah biaya overhead pabrik diukur,
biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan menggunakan metode alokasi biaya
overhead pabrik yang sesuai.
h. Penentuan Total Biaya Proses: Setelah semua biaya dihitung, total biaya proses
dapat ditentukan dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik.
2. Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern
didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan
sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu
tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk
mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan
penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber
daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud
(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). Committee of
Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan
adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian
(Control Environment), Penilaian Risiko (Risk Assesment), Aktivitas Pengendalian
(Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi
(Information and Communication).
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan
karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah
filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen
bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang
progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter
desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat
penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang
lain.
b. Penilaian Risiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko
pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit
dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di
analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang
dapat meminimalkannya.
c. Prosedur Pengendalian (Control Activities)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandardisasi proses kerja sehingga
menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi
terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal
sebagai berikut:
i. Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
ii. Pelimpahan tanggung jawab.
iii. Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
iv. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
d. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan
serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di
monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha
manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara
mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh
sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat
terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai
bagian dari audit atas laporan keuangan.
e. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh
manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan
pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal.
3. Jurnal
No Akun Debit Akun Kredit Jumlah
1. Saham Kas 24.000.000
2. Beban Materai Kas 2.200.000
3. Beban Provinsi Kas 2.200.000
Penjelasan:
1. PT. Jaya membeli 30% saham PT. Abadi sebanyak 30.000 lembar dengan harga Rp
800,- per lembar saham. Jadi, total pembelian saham adalah 30.000 lembar x Rp 800,-
= Rp 24.000.000. Oleh karena itu, akun yang terdebit adalah “Saham PT. Abadi”
sebesar Rp 24.000.000.
2. Dalam transaksi ini, provisi dan materai termasuk di dalamnya. Oleh karena itu, PT.
Jaya harus membayar beban materai dan beban provisi. Jumlah beban materai dan
beban provisi adalah Rp 2.200.000. Oleh karena itu, akun yang terkredit adalah
“Beban Materai” dan “Beban Provisi” masing-masing sebesar Rp 2.200.000.
3. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan kas. Oleh karena itu, akun yang
terkredit adalah “Kas” sebesar total pembelian saham dan beban materai dan beban
provisi, yaitu Rp 24.000.000 + Rp 2.200.000 + Rp 2.200.000 = Rp 28.400.000.

Jadi, jurnal PT. Jaya terkait transaksi pembelian saham PT. Abadi adalah sebagai
berikut:
1. Saham PT. Abadi 24.000.000
Beban Materai 2.200.000
Beban Provinsi 2.200.000
Kas 28.400.000

Referensi :
1. BMP EKMA4115
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern#Elemen-
elemen_Pengendalian_Intern

Anda mungkin juga menyukai