Pengertian Teratogenesis
1. Gangguan Metabolik: Teratogen dapat mengubah atau mengganggu metabolisme tubuh ibu,
mempengaruhi suplai nutrisi ke janin atau mengganggu pembentukan organ janin.
2. Paparan Zat Berbahaya: Jika ibu terpapar zat kimia atau obat-obatan tertentu, seperti alkohol,
nikotin, atau obat-obatan terlarang, dapat mengganggu perkembangan normal janin.
3. Infeksi: Beberapa infeksi yang diderita ibu selama kehamilan, seperti rubella atau
toksoplasmosis, dapat menyebabkan teratogenesis pada janin.
4. Radiasi: Paparan radiasi pada tubuh ibu selama kehamilan juga dapat menyebabkan
teratogenik, menyebabkan kerusakan pada sel janin yang berkembang.
Teratogenesis pada tubuh maternal mengganggu
lingkungan internal yang sangat penting bagi
perkembangan janin, baik melalui gangguan langsung
maupun tidak langsung. Itu sebabnya penting bagi ibu
hamil untuk memperhatikan lingkungan dan
kesehatannya serta menghindari faktor risiko yang
dapat menyebabkan teratogenesis.
B. Mekanisme kerja teratogen dalam plasenta
Plasenta berfungsi sebagai penghubung antara ibu dan
janin, memberikan nutrisi dan oksigen ke janin serta
membuang produk limbah dari janin. Mekanisme kerja
teratogen dalam plasenta bisa bervariasi tergantung pada
jenis teratogen dan bagaimana teratogen tersebut
menembus atau mempengaruhi plasenta, cara
mekanismenya bekerja yaitu:
B. Mekanisme kerja teratogen dalam plasenta
Penetrasi Plasenta: Beberapa zat atau obat-obatan tertentu dapat menembus
plasenta dengan mudah karena ukuran atau sifat kimianya, langsung
mempengaruhi perkembangan janin.