Anda di halaman 1dari 14

KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM

A. Kelimpahan Unsur Di Alam

Ada 118 unsur di alam, yang mana 94 diantaranya ada secara alami di

bumi. sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur buatan. Kelimpahan unsur di alam

lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk

unsurnya. Unsur yang paling banyak terdapat di alam adalah hidrogen dan helium,

yang terdapat dalam matahari. Unsur-unsur gas mulia terdapat dalam bentuk

bebas dan unsur gas mulia tidak ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam.

Bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dalam

kadarr yang relatif besar disebut mineral. Suatu unsur atau senyawa diperoleh dari

mineral yang tersedia. Akan tetapi, tidak semua mineral dapat digunakan sebagai

sebagai sumber komersial untuk unsurnya. Hal itu tergantung pada kadar mineral

dan sukarnya proses pengolahan. Mineral yang secara komersial digunakan

sebagai sumber logam disebut bijih.

B. Kelimpahan unsur gas mulia

Unsur-unsur gas mulia terdapat pada golongan VIIA. Sesuai dengan

namanya, unsur-unsur ini memiliki elektron valensi penuh, sehingga di alam tidak

di temukan dalam bentuk senyawa, melainkan dalam bentuk atom-atomnya.

Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr),

xenon (Xe), dan radon (Rn). Pada pembahasan kali ini radon tidak diikut sertakan

karena bersifat radioaktif.


1. Helium (He)

Helium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang He dan nomor atom 2. Helium juga merupakan unsur kimia berbentuk

gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan kelimpahannya di

atmosfer sebesar 0,00052%. Helium banyak digunakan sebagai bahan utama

untuk mengisi balon hias hingga balon udara, karena sifatnya yang ringan

memungkinkan balon untuk melayang dan terbang di udara. Pada umumnya,

menghirup gas helium dari balon tak menimbulkan masalah yang fatal. Biasanya,

menghirup gas helium dari balon akan memberikan efek perubahan suara yang

lebih melengking. Selain itu, paparan gas helium juga akan menimbulkan pusing,

mual, dan sakit kepala ringan.

2. Neon (Ne)

Neon merupakan unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki nomor

atom 10. Neon termasuk gas monatomik inert yang tidak berwarna, tidak berbau,

dalam kondisi standar, dengan kepadatan dua pertiga udara. Neon dapat

memberikan cahaya oranye kemerahan jika digunakan pada lampu neon.

Kelimpahannya di atmoser sebesar 0,0018%. Neon biasanya digunakan untuk gas

pengisi lampu neon, tabung plasma dan juga dimanfaatkan untuk penangkal petir,

indikator tegangan tinggi, dan cairan pendingin pada reaktor nuklir.

3. Argon (Ar)

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki nomor

ataom 18. Nama argon diturunkan dari bahasa yunani yang berarti “malas” atau

“tak aktif”, sebagai rujukan kepada kenyataan bahwa unsur ini hampir tidak

pernah mengalami reaksi kimia. Argon membentuk 0,934% dari atmosfer bumi.
Argon digunakan sebagai gas pelindung inert dalam pergelasan dan gas argon

juga digunakan dalam lampu pijar dan pendar.

4. Kripton (Kr)

Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

nomor atom 36. Kelimpahan di atmosfer sebesar 0,0001%. Kripton dapat

digunakan sebagai bahan utama pembuatan laser, pencahayaan dan fotografi, dan

aplikasi dalam bidang optik.

5. Xenon (Xe)

Xenon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik dengan nomor atom

54. Xenon merupakan sebuah gas mulia yang padat, tidak berwarna, dan tidak

berbau yang diitemukan di atmosfer bumi dalam jumlah kecil. Kelimpahan di

atmosfer sebesar 0,000008%. Xenon digunakan sebagai penghasil sinar

ultraviolet, laser, lampu kilat berkecepatan tinggi pada fotografi, menjaga propulsi

pesawat, dan mengobati kanker.

C. Kelimpahan Unsur Halogen

Unsur-unsur halogen terdapat pada golongan VIIA. Halogen berasal dari

bahasa yunani dari kata halos yang berarti garam, karena umumnya ditemukan

dalam bentuk garam anorganik. Unsur-unsur halogen adalah fluorin (F), klorin

(Cl), bromin (Br0, iodin (I), dan astatin (At). Selain itu mereka ditemukan di alam

dalam molekul diatomik (mempunyai 2 atom). Oleh karena itu, waktu ditemukan

mereka diisimbolkan dengan F2, Cl2, I2, dan At2. Kelimpahan unsur-unsur halogen

ini banyak ditemukan di lautan. Pada pembahasan kali ini astatin tidak kami ikut

sertakan karena bersifat radioaktif.


1. Fluorin (Fe)

Flourin dapat ditemukan pada beberapa mineral di alam. Florin memliki

senyawa CaF2 (fluorspar), NA3AIF6 (kriolit), Ca5(PO4)3F (fluoroapatit). Fluorin

digunakan sebagai pendingin, isolasi listrik peralatan masak, dan PTFE (Teflon).

2. Klorin (Cl)

Klorin adalah unsur kimia dengan nomor atom 17. Senyawa ini adalah

halogen kedua paling ringan, berada diantara fluorin dan bromin. Klorin berwujud

gas berwarna kuning-hijau pada suhu kamar. Unsur ini merupakan elemen sangat

reaktif dan oksidator kuat. Senyawa klorin yang paling umum adalah NaCl (garam

dapur) yang banyak di temukan di lautan. Senyawa NaCl, KCL, MgCl 2, CaCl2

berada di dalam air laut. Setiap 1 kg air laut mengandung 30 gr NaCl, sedangkan

dalam kerak bumii sekitar 0,2%. Klorin digunakan sebagai disinfektan pada

pengolahan air minum dan sebagai pemutih serta penghalus dalam industri tesktil,

pulp dan kertas.

3. Bromin (Br)

Bromin memiliki kelimpahan yang jumlahnya sedikit. Bromin atau brom

adalah unsur kimia dengan nomor atom 35. Ia adalah cairan berwarna merah-

cokelat yang bersifat volatil pada suhu kamar yang mudah menguap membentuk

uap berwarna serupa. Bromin terdapat dalam seyawa bromide pada air laut mati,

kadarnya sekitar 4.500-5.000 ppm. Bromin berfungsi dalam pembuatan etil

bromida (C2H5Br) dalaam campuran bensin yang berfungsi membuat bensin tidak

melekat pada piston dan silinder. Bromin juga dapat digunakan sebagai bahan anti

api dalam pengasapan.


4. Iodin (I)

Unsur iodin terdapat di alam dengan kelimpahan yang jumlahnya sedikit.

Iodin adalah sebuah unsur kimia dengan nomor atom 53. Unsur Iodin ditemukan

di alam sebagai garam natrium iodida (Nal) yang larut dalam air laut. Iodin sering

digunakan sebagai obat oles dalam bentuk cair untuk membantu mengobati dan

mencegah infeksi, dan juga di gunakan dalam fotografi dan pewarna.

D. Kelimpahan alkali

Alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen), yaitu litium

(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).

Alkali berasal dari bahasa arab yang berarti “abu dari lumut asin”. Air abu bersifat

basa. Oleh karena itu alkali disebut sebagai suatu zat basa yang larut dalam air.

1. Litium (Li)

Litium merupakan unsur ke-35. kelimpahan utamanya diperoleh sebagai

mineral-mineral silikat, spodumene LiAl(SiO3)2, dan lepidolite

Li2Al2(SiO3)3(FOH)2. Litium digunakan dalam baterai lithium-ion, paduan logam,

aditif pada keramik, dan gelas serta polimer.

2. Natrium (Na)

Natrium adalah unsur yang paling melimpah dan umumnya, ditemukan

dalam bentuk senyawa, yaitu natrium klorida (NaCl), Na 2B4O7.10H2O (boraks),

Na2CO3.NaHCO3.2H2O (trona), NaNO3 (salpetre) dan Na2SO4 (mirabilite) yang

diperoleh Dari tumpukan mineral yang terbentuk dari evaporasi laut-laut tua,

seperti laut mati. Natrium digunakan sebagai komponen utama dalam garam

dapur.
3. Kalium (K)

Kalium utamanya terdapat sebagai tumpukan mineral KCL (syilvite),

suatu campuran KCL dan NaCl (syilvinite), dan garam rangkap KCL.MgCl 2.6H2O

(carnalite). Kalium digunakan sebagai elektrolit larut yang menghantarkan listrik.

Liistrik tersebut digunakan untuk mengelola berbagai fungsi tubuh, termasuk

kontraksi otot dan keseimbangan elektrolit dan cairan di dalam tubuh.

4. Rubidium (Rb)

Rubidium terdapat dalam berbagai mineral, terutama sebagai unsur yang

menggantikan kalium dalam kristal. Rubidium adalah senyawa pengotor dalam

lepidolit (Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3. Pada umumnya, rubidium digunakan pada

pembuatan kembang api, gelas, dan keramik untuk memberikann warna ungu

pada produk tersebut.

5. Sesium (Cs)

Sesium adalah unsur kimia yang ditemukan sebagai senyawa dalam

mineral pegmatit dan garam laut. Sesium dapat ditemukan di tanah, batuan, dan

debu dengan konsentrasi rendah. Di alam sesium sering berasosiasi dengan unsur

rubidium (Rb) dan potasium. Sebagai kation alkali, sesium dapat berperan dalam

proses kimia lingkungan dan nutrisi tanaman.

E. Kelimpahan unsur alkali tanah

Unsur alkali tanah terletak pada golongan IIA, yang meliputi berelium

(Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), radium (Ra).

Unsur-unsur golongan IIA umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak

larut. Oleh karena itu disebut logam alkali tanah (alkali earth metal).

1. Berelium (Be)
Berelium umumnya tidak terlalu familiar, sebagian karena kelimpahannya

yang sedikit dan sebagian lainnya karena kesulitan untuk mengesktraksinya.

Berelium dapat ditemui dalam mineral beril (Be3Al2Si6O18), dan fenakit (Be2SiO4).

Berelium digunakan sebagai bahan paduan campuran dengan tembaga atau nikel

yang digunakan untuk pegas, kontak listrik, dll.

2. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah unsur paling banyak ke-3 yang terlarut dalam air laut,

yaitu sekitar 0,13%. Unsur ini dapat ditemukan dalam mineral dolomit

(MgSO4.CaCO3), magnesit (MgCO3), epsomit (MgSO4.7H2O), dan kleserit

(MgSO4.H2O), karnalit (KCL.MgCL2.6H2O), mika (yaitu berbagai jenis Al-Mg-K-

Silikat). Magnesium digunakan sebagai aditif pemaduan untuk aluminium.

Paduan magenesium dan aluminium yang disebut magnalium digunakan untuk

komponen pesawat terbang, rudal, bak truk dan peralatan lainya seperti stik golf,

alat pancing dan busur panah serta anak panah.

3. Kalsium (K)

Kalsium merupakan unsur ke-6 paling melimpah di muka bumi, yaitu

sekitar (4,66%) dan terdapat di seluruh bumi dalam mineral-mineral yang umum.

Salah satunya terdapat tumpukan sedimen (CaCO 3) yang begitu besar pada

pegunungan sebagai batu kapur serta juga pada batu karang laut. Digunakan

dalam produksi semen dan baja.

4. Stronsium (Sr)

Stronsium sangat kurang kelimpahannya tetapi dikenal karena terdapat

sebagai bijih kaya yang mudah untuk diekstraksi . stronsium ditambang sebagai
selestit (SrSO4), dan stronsianit (SrCO3). Stronsium digunakan dalam produksi

kaca dan petasan.

5. Barium (Ba)

Barium adalah unsur logam alkali tanah yang lebih umum. Barium dapat

ditemukan dalam berbagai mineral dan batuan, terutama dalam bentuk senyawa

seperti, barit (BaSO4), dan witerit (BaCO3). Barium digunakan sebagai aditif yang

tidak larut pada pengeboran minyak, pertambangan, dan juga digunakan dalam

pembuatan kaca optik , pembuatan cat, dan industri minyak (oli, minyak nabati

dan hewani).

F. Kelimpahan unsur periode ke-3

Unsur-unsur periode ke-3 adalah unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit

utama 3, dan jumlah elektron valensi yang berbeda. Perbedaan elektron valensi

menyebabkan perbedaan sifat kimia. Karena perbedaan sifat kimia yang berbeda

dalamsatu periode dari kiri ke kanan mempunyai kenaikan yang teratur sehingga

sifat kimianya berubah secara bertahap. Unsur-unsur periode ke-3 meliputi,

natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), belerang

(S), klorin (Cl), dan argon (Ar).

1. Aluminium (Al)

Aluminium adalah unsur ke-3 paling melimpah di kulit bumi dengan

kelimpahan 7,5% setelah oksigen dan silikon. Mineral (batuan) yang mengandung

aluminium terbear di kerak bumi yaitu aluminium silikat (tanah liat), bauksit,

kriolit (Na2AlF6), dan korundum (Al2O3). Bijih aluminum yang paling penting

adalah bauksit (Al2O3.2H2O), kriolit (Na2AlF6) sebab dari mineral tersebut

aluminium dapat diperoleh secara ekonomis. Aluminium diperoleh dari


elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair. Proses ini dikenal dengan

proses Hall-Heroult. Aluminium banyak digunakan dalam sektor industri otomotif

dan industri makanan untuk membuat bak truk, untuk membuat badan pesawat,

membuat kaleng aluminium untuk kemasan, dan untuk membuat termit yaitu

campuran serbuk aluminum dengan serbuk besi (III) oksida, yang di gunakan

untuk membuat baja.

2. Silikon (Si)

Silikon adalah unsur ke-2 paling melimpah di kulit bumi dengan

kelimpahan (25,67%). Unsur ini banyak ditemukan dalam bentuk senyawa,

terutama sebagai silika dan silikat. Silika (SiO 2). Silika merupakan senyawa

paling umum dan terdapat dimana-mana, seperti kuarsa adalah salah satu bentuk

kristal SiO2 murni. Sedangkan tanah liat dan berbagai jenis batuan adalah mineral

aluminium silikat. Berbagai senyawa silikon banyak digunakan dalam industri,

seperti silika dan silikat yang digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin,

dan semen.

3. Fosfor (P)

Fosfor adalah unsur yang penting dalam kehidupan dan ditemukan dalam

berbagai senyawa organik dan anorganik. Fosfor atau fosforus mempunyai dua

bentuk alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor putih lebih reaktif

daripada fosfor merah dan bersifat beracun. Fosfor putih digunakan untuk

membuat asam fosfat yang digunakan untuk membuat detergen, sedangkan fosfor

merah digunakan untuk membuat ujung batang korek api. Fosfor di alam terdapat

sebagai mineral apatit Ca9(PO4).CaX2 (X = F, Cl, atau OH), dan batuan fosfat
Ca3(PO4)2. Fosfor juga merupakan komponen penting dalam DNA yang berfungsi

untuk menjaga kesehatan tulang hingga pembentukan DNA.

4. Belerang (Si)

Belerang berasal dari bahasa latin sulphurium yang berarti batu belerang.

Belerang terdapat di alam dalam keadaan bebas sebagai kristal S 8 atau amorf.

Belerang bebas juga terdapat sebagai deposit belerang di dalam perut bumi.

Belerang dapat diperoleh secara langsung di kawah gunung atau dari deposit

belerang di bawah tanah dengan cara frasch (sebuah metode yang digunakan

untuk memperoleh belerang atau sulfur dari bawah tanah). Senyawa belerang

tersebar di alam sebagai gas H2S, batuan-batuan sulfat, seperti batuan gipsum

(CaSO4), serta mineral sulfida, seperti pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), dan galena

(PbS). Belerang biasanya digunakan untuk bahan baku asam sulfat. Selain itu,

belerang umunya digunakan dalam korek api, bubuk mesiu, insektesida, dan

fungisida.

5. Kelimpahan unsur transisi periode ke-4

Unsur transisi adalah kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam

sistem periodik unsur. Unsur transisi mempunyai sifat yang khas , diantaranya

dalam satu periode mempunyai titik didih, titik lebur, dan energi ionisasi yang

tidak jauh berbeda, serta mempunyai lebih dari satu oksidasi dan mempunyai

warna yang khas.

Unsur-unsur transisi periode ke-4 terdiri atas skandium (Sc), titanium (Ti),

vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni),

tembaga (Cu), dan zink (Zn).


1. Skandium (Sc)

Skandium merupakan logam mengilap tetapi mudah memudar jika terkena

udara, mudah terbakar, dan mudah bereaksi dengan air. Senyawa skandium yang

banyak dipelajari adalah oksida skandium (Sc 2O3) dan halida skandium (ScX3) X

= F, Cl, Br, I. Campuran skandium dan aliminium dimanfaatkan untuk pembuatan

kerangka pesawat. Skandium merupakan unsur paling melimpah ke-50 di kerak

bumi.

2. Titanium (Ti)

Titanium merupakan logam yang mengilap, keras dan kuat tetapi ringan,

serta tahan korosi, termasuk terhadap air laut. Senyawa titanium yang banyak

dimanfaatkan adalah titanium (IV) oksida (TiO2), yang digunakan untuk pigmen

cat warna putih, reflektor radiasi inframerah, dan campuran kosmetik untuk tabir

surya (sunblock) yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet.

Logam titanium juga banyak digunakan sebagai paduan dengan besi, aluminium,

vanadium, dan molibdenum yang dimanfaatkan untuk mesin jet dan wahana

antariksa, alat kedokderan, alat olahraga, perhiasan, dan telepon genggam.

Titanium merupakan unsur paling melimpah ke-9 di kerak bumi.

3. Vanadium (V)

Vanadium merupakan logam mengilap, keras, dan tahan korosi. Senyawa

vanadium yang banyak dimanfaatkan adalah vanadium pentaoksida (V 2O5) yang

dimanfaatkan sebagai katalis pada industri asam sulfat dengan proses kontak.

Hampir 80% produk vanadium digunakan sebagai bahan tambahan pada insdustri

baja yang bersifat sangat keras dan tahan keretakan, karena sifatnya yang keras

dan kuat, baja vanadium dimanfaatkan untuk membuat roda gigi (gir) dan
perangkat mesin (mekanik). Vanadium merupakan unsur paling melimpah ke-20

di kerak bumi.

4. Kromium (Cr)

Kromium merupakan logam yang mengilap, keras, tahan korosi, dan

berwarna agak kebiruan. Senyawa kromium yang banyak dikenal adalah kromium

(III) hidroksida (Cr(OH)3), dan kromat (CrO42-) atau dikromat (Cr2O72-). Kromium

banyak digunakan untuk glasir keramik (memberi lapisan mengilap), pengawet

kayu olahan untuk mencegah jamur dan serangga perusak kayu dan penyamakan

kulit, serta sebagai pelapis logam karena bersifat tahan terhadap korosi. Kromium

merupakan unsur paling melimpah ke-21 di kerak bumi.

5. Mangan (Mn)

Mangan merupakan logam mengilap yang sangat keras, tetapi rapuh.

Mangan dapat ditemukan pada bijih berupa pirolusit (MnO 2). Mangan digunakan

untuk obat pembersih kaca, antiseptik, aktivator pada lampu LED, dan

mengeraskan baja. Baja mangan juga tahan peluru sehingga dimanfaatkan sebagai

topi baja bagi tentara. Mangan merupakan unsur paling melimpah ke-12 di kerak

bumi.

6. Besi (Fe)

Besi merupakan unsur transisi periode ke-4 yang paling banyak

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari. Besi jarang ditemukan bebas , tetapi

dalam bentuk bijih seperti, hematit (Fe 2O3), siderit (FeCO3), dan magnetit (Fe2O4).

Besi diperoleh dari hasil pengolahan bijih besi melalui proses tanur (tungku). Besi

digunakan untuk pereduksi kromium, bahan tinta, dan mengkilapkan kaca. Besi

merupakan unsur paling melimpah ke-4 di kerak bumi.


7. Kobalt (Co)

Kobalt merupakan logam yang mengilap, berwarna kebiru-biruan, dan

mempunyai sifat kemagnetan yang kuat. Kobalt di alam ditemuka sebagai arsenda

dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai smaltit, kobaltit, dan eritit. Kobalt digunakan

dalam paduan logam Al, Ni, dan Co dikenal sebagai alnico yang digunakan

sebagai bahan pembuat magnet. Kobalt merupakan unsur paling melimpah ke-32

di kerak bumi.

8. Nikel (Ni)

Nikel merupakan logam yang lunak, mengilap sseperti perak, dan tahan

korosi walaupun pada suhu tinggi. Nikel dapat diperoleh sebagai senyawa silikat,

arsen, dan sulfida, seperti senyawa plentadit (FeNiS) dan millerit (NiS). Sebagian

besar produksi nikel dimanfaatkan sebagai baja stainless steel. Selain itu, paduan

nikel dengan logam besi dan kromium banyak dimanfatkan untuk peralatan dapur

seperti sendok dan pisau. Nikel merupakan unsur paling melimpah ke-22 di kerak

bumi.

9. Tembaga (Cu)

Tembaga merupakan logam yang berwarna merah mengilap. Tembaga

dapat diperoleh dari bijih kalkopirit (CuFeS 2). Penggunaan utama tembaga adalah

untuk kabel listrik, karena sifatnya sebagai penghantar listrik yang baik. Tembaga

adalah unsur paling melimpah ke-25 di kerak bumi.

10. Zinc (Zn)

Zinc merupakan logam mengilap, berwarna biru serta mudah menjadi

buram di udara terbuka karena membentuk ZnO dan ZnCO 3. Unsur zinc diperoleh

di alam dalam bentuk senyawa sfalerit (ZnS), dan smithsonit (ZnCO 3). Zinc
digunakan sebagai logam, seperti kuningan (campuran Zn dan Cu) yang

digunakan untuk pembuatan alat-alat musik dan hiasan. Zinc merupakan unsur

paling melimpah ke-24 di kerak bumi.

KESIMPULAN

Kelimpahan unsur-unsur di alam adalah fenomena yang kompleks dan

menarik. Unsur-unsur membentuk dasar dari segala yang kita ketahui dan

memiliki dampak besar pada kehidupan kita. Memahami distribusi dan peran

unsur-unsur ini adalah langkah penting dalam eksplorasi sains alam. Semakin kita

memahami unsur-unsur alam, semakin baik kita dapat memanfaatkannya untuk

kebaikan kita .

Anda mungkin juga menyukai