Laurentina Grace Silva (19) Tria Hani Farhani (32) Vita Fatimatu Zahra (33) Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan sifat kelogaman, dari 90 unsur yang terdapat di alam, sebanyak 64 unsur dikategorikan sebagai logam, 9 unsur termasuk metaloid, dan sisanya 17 unsur termasuk non logam. Berdasarkan kemiripan sifatnya (kemiripan sifat ditentukan dari kesamaan jumlah elektron valensinya), unsur-unsur yang ada digolongkan ke dalam dua macam golongan, yaitu golongan A (golongan IA sampai VIIIA) dan golongan B (golongan IB sampai VIIIB). Berada dalam satu golongan artinya sifatnya mirip karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama. Golongan dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan lajur-lajur horizontal menunjukan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode unsur, yaitu peride 1 sampai periode 7.
Berdasarkan golongan dan periodenya, unsur-unsur dipelajari
tentang sumbernya, sifat-sifatnya, cara pengolahannya (cara mendapatkan unsur), dan kegunaannya. Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA. Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon diperoleh dari rongga batuan uranium. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat diperoleh dari pemisahan gas alam.
Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil.
Hal ini ditunjukan oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Kestabilannya disebabkan oleh energi ionisasinya yang sangat tinggi dan elektron valensinya yang duplet untuk helium dan oktet untuk unsur gas mulia lainnya. Dalam tabel periodik, gas mulia berada di kolom paling kanan. Ini artinya energi ionisasi gas mulia paling tinggi dibandingkan energi ionisasi golongan unsur lainnya. Sementara itu, di alam unsur-unsur selain gas mulia umumnya berada dalam bentuk senyawa. Memiliki konfigurasi yang sangat stabil Sukar bereaksi Memiliki 8 elektron valensi, kecuali He Radon bersifat radioaktif Didapatkan dalam keadaan bebas di alam dalam bentuk monoatomik Cara mendapatkan gas mulia dari udara bebas adalah dengan mendestilasi udara tersebut. Destilasi adalah cara pemisahan campuran menjadi zat-zat tunggal dengan dasar perbedaan titik didih di antara zat-zat yang ada dalam campuran tersebut tidak berbeda jauh. Khusus untuk Rn hanya diperoleh melalui isolasi gas Rn dari rongga batuan uranium.
Masing-masing gas mulia mempunyai kegunaannya. He berguna
sebagai pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam, dan sebagai pendingin untuk suhu mendekati 0 K. Ne, Ar, dan Kr, ketiganya berguna untuk pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame (Ne berwarna merah, Ar berwarna merah muda, Kr berwarna putih, dan Xe berwarna biru) dan pendingin pada reaktor nuklir. Xe untuk obat bius pada pembedahan. Senyawa Xe dengan oksigen, seperti XeO3, XeO4merupakan oksidator yang sangat kuat. Rn bersifat radioaktif dan berguna untuk terapi kanker. Semua unsur halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif akibat dari keelektronegatifannya yang besar, bahkan paling besar di antara semua golongan unsur yang ada. Garam dari air laut adalah sumber utama unsur-unsur halogen.
Unsur halogen bereaksi autoredoks dengan air. Kecuali
flourin (F2) bereaksi dengan air membentuk asam halida dan gas oksigen. Semua unsur halogen bereaksi dengan logam membentuk garam halida. Hidrokrabon tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap) akan mengalami reaksi adisi bila direaksikan dengan unsur-unsur halogen. Sumber utama halogen adalah air laut yang mengandung natrium klorida (NaCl), Bromin (Br), Iondin(I-). Florin terdapat sebagai batuan fluospor (CaF2), Krilit (Na3 AlF6) DAN fluoropatit (3Ca3 (Po4)2 Ca (FCl)2) yang terdapat di air laut. Iodin pada air laut dan lodat (IO3-) dalam garam chili NaIO3. Konfigurasi elektronya mempunya electron valensina ns2np5 yang yang berarti halogen mempunyai sebuah electron yang belum berpasangan. Titik didih dan titik beku yang semakin tinggi. Energi iononisasinya yang tinggi yang mengakibatkan unsure halogen sukar melepas elekronnya untuk enjadi ion positif Afinitas electron yang tinggi membuat halogen mudah menangkap electron Energi disosasi ikatan x-x dalam 1 golongan dari atas kebawah menunjukan perubahan yang cenderung semakin kecil. Jari – jari antom : Tarik menarik antar inti atom dengan electron dikulit terluar semakin lemah, jika jari – jari atomnya bertambah. Energi Ionisasi : Jika energy ionisasinya berkurang, maka melepas elekton valensinya dibutuhkan energy yang semakin kecil. Keelektrogottifan : Jika Keelektrogottifan berkurang, terjadi penurunan kemampuan atom untuk menarik electron dari atom lain. Afinitas electron : Jika afinitas berkurang maka, electron – elektronnya yang letaknya saling berdekatan ketika menyerap electron dari atom lain terjadi tolak menolak yang lebh kuat terhadap electron. Tingkat Oksidasi : Umumnya unsure – unsure halogen memiliki lebih dari satu tingkatan oksidasi, kecuali Fluorin dengan hanya dua macam tingkat oksidasi yaitu 0 dan 1 Kerapatan : Jika terjadi kenaikan nilai keraatan maka kekuatan aya London mempengaruhi gaya fisis. Titik Leleh : Titik leleh suatu unsure ditentukan oleh jenis kekuatan suatu iaktan kimia. Jenis ikatan yang terjdi yaitu gaya London yang semaki bertambah kerena titileleh suatu halogen semakin bertambah. Titik Didih : Sama halnya dengan titik leleh Daya hantar listrik : Gaya halogen tidak memiliki daya hantar panas karena jenis ikatan gaya London. Sumber logam alkali di alam 1. Lithium : Spodumene Li,Al (SiO3) 2. Natrium : Garam NaCl, Sendawa CHIli NaNO3 3. Kalium : Silvit KCl,Garam petre KNO3 4. Rubidium : Lepidolit 5. Sesium : Polusit Cs4Al4Si9O26H20 Memiliki 1 elektron valensi Sangat reaktif Tidak didapatkan dalam keadaan bebas di alam Merupakan reduktor kuat Fr bersifat radioaktif Logam Na disimpan dalam minyak tanah sebab logam Na akan berreaksi dengan uap air diudara 1. Na cair : pendingin reaktor nuklir 2. NaOH : pembuatan sabun dan kertas 3. NaHCO3 : soda kue Sumber Logam Alkali Tanah di Alam 1. Berilium : Beril Be3Al2(SiO3)6 2. Magnesium : Magnesit MgCO3, Dolomit CaCO3, Epsomit MgSO4. 7H20, air laut 3. Kalsium : Dolomit, Batu kapur CaCO3 4. Stronsium : Selestit SrSO4 5. Barium : Baritin BaSO4 Memiliki 2 elektron valensi Bersifat reaktif Tidak didapatkan dalam keadaan bebas di alam Merupakan reduktor kuat Campuran Mg dan Al (magnalum) : bahan pembuatan pesawat terbang MgSO2. 7H2O : obat pencahar CaCO3 : sebagai fluks pada peleburan bijih besi CaSO4.2H20 : gips