Anda di halaman 1dari 4

Gas Mulia dan Halogen

Guru pembimbing:
I Gusti Ngurah Bayu Sucitra, S.Pd.

Disusun oleh:
Aaron Ismail Kartakusuma
Monica Eleora Oentiarta

Doremi Excellent School


Denpasar-Bali
2018
A. Gas Mulia
Gas mulia terletak pada golongan VIIIA dan semua unsurnya inert.

Gas mulia pertama yang ditemukan adalah argon (Ar), yang berarti malas (Yunani) karena
tidak mau bereaksi dengan unsur manapun. Kemudian disusul dengan helium (He), kripton (Kr),
neon (Ne), dan xenon (Xe). Semua unsur tersebut memiliki kadar kelimpahan yang berbeda-
beda (kecuali radon sangat sedikit di alam). Berikut adalah tabel kelimpahan di udara:

No. Unsur Kelimpahan di Udara

1. Helium 5,2x10-4%

2. Neon 1,8x10-3%

3. Argon 0,93%

4. Kripton 1,1x10-4%

5. Xenon 8,7x10-6%

Gas mulia adalah unsur yang sangat stabil, karena:


• Konfigurasi elektron (kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Sehingga, gas mulia tidak akan
berikatan kovalen dengan atom lain.
• Energi ionisasi tinggi, sehingga sukar berikatan secara ionik.
• Afinitas elektron rendah menyebabkan tidak dapat mengikat elektron untuk menjadi ion negatif.

Dalam kehidupan sehari-hari gas mulia digunakan sebagai:


• Helium untuk pengisi balon gas dan campuran gas oksigen tabung penyelam.
• Neon untuk gas pengisi lampu dan penerang.
• Argon untuk atmosfer pengelasan logam.
• Kripton dan xenon untuk mengisi lampu iklan yang berwarna-warni.
• Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1% F2 untuk sinar laser.

B. Halogen
Terdapat pada golongan VIIA dan bersifat sangat reaktif. Unsur halogen terdiri atas fluorin
(Fl), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Dalam tubuh kita ada beberapa unsur
halogen, seperti ion klorida, iodin, dan fluorida.

Alam tempat kita tinggal adalah sumber-sumber halogen (dalam bentuk senyawa). Air laut
yang mengandung klorida, bromida, dan iodida adalah sumber utama halogen. Beberapa sumber
air panas juga mengandung senyawa NaCl dan NaI, seperti di Watudakon (Jawa Timur). Setiap
unsur halogen memiliki sumbernya masing-masing. Fluorin sebagai batuan, klorin dalam air
laut, bromin sebagai bromida, dan iodin dalam air laut dan garam Chili.

Sifat-sifat halogen:
• Sifat fisis: sukar larut dalam air, namun mudah larut dalam pelarut nonpolar.
• Sifat kimia: sangat reaktif, dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur, dan oksidator.

Halogen dapat membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi -1 sampai +7. Senyawa
dengan bilangan oksidasi -1 disebut halida, sedangkan senyawa dengan bilangan oksidasi +1
sampai +7 disebut oksihalogen.
1. Senyawa antarhalogen
Dapat membentuk senyawa kovalen dengan rumus XYn, dimana X adalah halogen yang
lebih elektropositif dan Y lebih elektronegatif dan n adalah bilangan 1, 3, 5, 7. Contohnya
IF7 dan ClF. Senyawa ini dapat dimanfaatkan untuk oksidator kuat.
2. Senyawa oksida halogen
Semua halogen dapat membentuk senyawa oksida. Misalnya, fluorin dapat membentuk
oksida OF2 dan 02F2. Senyawa oksida klorin dapat membentuk Cl2O, Cl2O3, dan ClO2.
Selain itu, iodin dapat membentuk I2O5.
3. Senyawa halida
Senyawa halida adalah senyawa halogen dengan bilangan oksidasi -1. Senyawa halida
dikelompokkan menjadi senyawa hidrogen halida dan garam halida.
4. Senyawa oksihalogen
Selain membentuk oksida dan halida, unsur-unsur halogen dapat membentuk senyawa-
senyawa oksihalogen. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam oksihalogen
sedikit larut dalam air. Struktur umum asam oksihalogen adalah H-O-X.

Setiap unsur halogen mempunyai kegunaannya masing-masing. Fluorin dapat digunakan


untuk mengukir kaca karena dapat bereaksi dengan SiO2. Klorin banyak digunakan untuk
menyintesis senyawa-senyawa kimia. Bromin digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa
karbon. Terakhir, iodin dalam alkohol digunakan sebagai antiseptik.

Anda mungkin juga menyukai