Anda di halaman 1dari 8

e-ISSN:2540-9611

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA
BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARAPAK
KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHER'S KNOWLEDGE AND


FAMILY SUPPORT WITH GIVING COMPLETE BASIC
IMMUNIZATION TO TODDLERS IN THE WORKING AREA OF KOTO
BARAPAK HEALTH CENTER, BAYANG DISTRICT, PESISIR
SELATAN DISTRICT

Eliza Trisnadewi*1 ,Yuliva2, Inge Angelia3, Annisa Novita Sary4, Aulia Luthfiah5
1,3,4,5
Stikes Syedza Saintika
2
Poltekkes Kemenkes Padang
(elizatrisna16@gmail.com)

ABSTRAK
Berdasarkan laporan cakupan imunisasi dasar lengkap dinas kesehatan kabupaten pesisir selatan,
puskesmas koto barapak merupakan cakupan terendah pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga terhadap Pemberian Imunisasi Dasar
Lengkap Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Berapak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
analitik dengan rancangan cross sectional, pengambilan sampel secara concentive sampling. Populasi
padapenelitian ini adalah ibu yang meiliki batita yang berumur 12-24 bulan di wilayah kerja
puskesmas koto barapak pada bulan januari –maret 2022 berjumlah 316. Dengan sample yang didapat
secara berjumlah 133 ibu yang memiliki batita. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan
dokumen imunisasi, pengolahan data dilakukan dengan cara komputerisasi, analisis data deskriptif
dilakukan secara univariat dan aanalisis uji statistik dilakuakan secara bivariat menggunakan Chi
Square. Hasil penelitian didapatkan dari 133 responden memiliki status imunisasi tidak lengkap
sebanyak 75 responden, pengetahuan rendah 68 responden, kurang dukungan keluarga 70 responden,
terdapat hubungan antara pengetahuan (p = 0.036) dan dukungan keluarga (p = 0.000) dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap. Saran kepada ibu balita agar dapat mengimunisasikan anak
balitanya secara lengkap supaya terhindar dari penyakit tertentu
Kata Kunci: Imunisasi; Pengetahuan; Dukungan keluarga; Status imunisasi.

ABSTRACT
Based on the report on complete basic immunization coverage from the south coast district health
office, the koto barapak health center is the lowest coverage in 2021. This study aims to determine the
relationship between maternal knowledge and family support for the Provision of Complete Basic
Immunization in the Work Area of the Koto Berak Health Center. This study used analytic research
methods with a cross-sectional design, with concentrated sampling. The population in this study were
mothers who had toddlers aged 12-24 months in the working area of the Koto Barapak Health Center
in January – March 2022 totaling 316. With a sample obtained a total of 133 mothers had toddlers.
Data collection used questionnaires and immunization documents, data processing was done by
computerization, descriptive data analysis was carried out univariately and statistical test analysis
was carried out bivariately using Chi Square. The results of the study were obtained from 133
respondents who had incomplete immunization status of 75 respondents, low knowledge of 68
respondents, lack of family support 70 respondents, there was a relationship between knowledge (p =

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 26
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

0.036) and family support (p = 0.000) with complete basic immunization. Suggestions for mothers of
toddlers to be able to fully immunize their children under five to avoid certain diseases
Keywords: Immunization; Knowledge; Family support; Immunization status

PENDAHULUAN
Pada program SDGs tahun 2030, salah Penyakit tuberkulosis, difteri, pertusis,
satu upaya untuk menurunkan Angka tetanus, hepatitis, polio, dan campak
Kematian Bayi (AKB) adalah dengan merupakan penyebab terbesar mortalitas dan
diberlakukannya program imunisasi oleh morbilitas pada anak. Secara global
pemerintah. Pemerintah melakukan usaha diperkirakan 2 sampai 3 juta kematian
preventif salah satunya yaitu imunisasi sebagai pertahunnya berhasil dicegah dengan
pencegahan bayi terkena penyakit infeksi imunisasi (Kemenkes RI, 2020).
sehingga angka penyakit yang disebabkan oleh
infeksi menurun, angka kecacatan dan Angka kematian bayi dan balita di
kematian bayi berkurang. (Kemenkes RI, Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan
2020) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI), angka kematian bayi (AKB) di
Imunisasi adalah suatu upaya untuk Indonesia yaitu 35 bayi per 1000 kelahiran,
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan sedangkan angka kematian balita (AKABA),
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit yaitu 46 dari 1000 balita meninggal setiap
tertentu, sehingga bila suatu saat terpapar tahunnya Menurut Menteri Kesehatan Siti
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau Fadilah Supari, diperkirakan 1,7 juta kematian
hanya mengalami sakit ringan. Anak yang anak di Indonesia atau 5% balita di Indonesia
telah lahir diberi imunisasi akan terlindungi adalah akibat penyakit yang dapat dicegah
dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, dengan imunisasi (Kemenkes RI, 2020).
yang dapat menimbulkan kecacatan atau
kematian. Imunisasi merupakan salah satu Angka Kematian Balita (AKABA)
intervensi kesehatan yang terbukti paling cost- merupakan jumlah anak yang meninggal
effective (murah), karena dapat mencegah dan sebelum mencapai usia 5 tahun yang
mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dinyatakan sebagai angka per 100.000
dan kematian akibat PD3I. Beberapa penyakit kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan
menular yang termasuk ke dalam Penyakit peluang terjadinya kematian fase antara
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Jumlah
antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, kematian Balita di kabupaten Pesisir Selatan
Pertusis, Campak, dan Polio (Kemenkes RI, pada tahun 2021 sebanyak 65 orang, terjadi
2020). peningkatan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yang berjumlah 64 orang.
Laporan WHO tahun 2020 Ambang batas Kematian Balita yaitu /100.000
menyebutkan bahwa terdapat 20 juta anak Kelahiran Hidup ( Dinas Kesehatan
belum mendapatkan pelayanan imunisasi Kab.Pesisir Selatan, 2022)
untuk balita di seluruh dunia secara rutin setiap
tahun. Tingginya jumlah anak yang belum Pelaksanaan imunisasi pada balita
mendapatkan imunisasi mengakibatkan menyelamatkan sekitar 2–3 juta nyawa di
beberapa penyakit yang dapat menyebabkan seluruh dunia setiap tahun dan berkontribusi
kelumpuhan bahkan kematian, yang besar pada penurunan angka kematian bayi
seharusnya dapat dicegah dengan vaksin, global dari 65 per 1.000 kelahiran hidup pada
muncul kembali di Negara maju dan tahun 1990 menjadi 29 pada tahun 2018
berkembang. Penyakit tersebut antara lain (Nandi & Shet, 2020).
campak, pertusis, difteri dan polio. (UNICEF, Keberhasilan bayi dalam
2020). mendapatkan lima jenis imunisasi dasar
diukur melalui indikator imunisasi dasar

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 27
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

lengkap sebagai landasan untuk mencapai BAHAN DAN METODE


komitmen internasional yaitu Universal Child
Immunization (UCI). UCI secara nasional Jenis penelitian ini adalah penelitian
dicapai pada tahun 1990, yaitu cakupan Observasional analitik, dengan pendekatan
DPTHb- Hib 3, Polio 3 dan Campak minimal cross sectional, dimana data yang menyangkut
80% sebelum umur 1 tahun, sedangkan variabel independen dan variabel dependen
cakupan untuk DPT-Hb-Hib 1, Polio 1 dan akan dikumpulkan dalam waktu yang
BCG minimal 90%. Terdapat 2-3 juta bersamaan, untuk mengetahui Hubungan
kematian anak di dunia setiap tahunnya dapat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga
dicegah dengan pemberian imunisasi, namun dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap
sebanyak 22,6 juta anak di seluruh dunia tidak di wilayah kerja Puskesmas Koto Barapak.
terjangkau imunisasi rutin. Di Indonesia lebih Pengamatan dilakukan terhadap tiap subyek
dari 13% anak usia 0-11 bulan belum sebanyak satu kali pada satu saat yang
mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. bersamaan. Dalam penelitian ini populasi
(Kemenkes RI, 2020) adalah ibu yang mempunyai balita yang
berumur 12-24 Bulan yang bertempat tinggal
Dari Survey awal yang dilakukan pada diwilayah kerja Puskesmas Koto Berapak,
tanggal 04 Maret 2022 diPuskesmas Koto menurut catatan wilayah kerja Puskesmas
Berapak dengan memberikan beberapa Koto Berapak bulan januari-Mei Tahun 2022
pertanyaan kepada 10 orang ibu yang berjumlah 316 balita.
memiliki balita, didapatkan hasil 30 % dari 10
balita belum lengkap imunisasi dasarnya Pengumpulan data primer dilakukan
karena ibu tidak membawa balitanya ke dengan berpedoman pada kuesioner penelitian
Pelayanan Kesehatan untuk melengkapi dengan terlebih dahulu memberi penjelasan
imunisasi dasar lengkap, Ibu mengatakan singkat tentang kuesioner dan meminta
karena ada beberapa alasan: Pertama, ibu tidak persetujuan kepada responden dalam
mengetahui tentang imunisasi dasar lengkap pengambilan sampel.dan Pengumpulan Data
pada balita, didapatkan hasil ada 3 orang ibu sekunder dari Profil Puskesmas Koto Berapak,
mampu menjawab pertanyaan dengan benar, Laporan dan catatan bulanan diPuskesmas
ada 5 orang ibu menjawab pertanyaan kurang Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten
benar dan 2 orang ibu hanya diam saat ditanya. Pesisir Selatan dan dokumen imunisasi yang
Alasan kedua, karena ibu sibuk bekerja. dimiliki oleh ibu yang memiliki batita. Data
Alasan ketiga, karena dilarang suami dan dianalisis secara univariate. Hasil analisis
orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel
factor faktor yang berhubungan dengan distribusi dan frekuensi dan analisis bivariate,
kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada Analisis bivariat dilakukan untuk melihat
balita. Berdasarkan hal tersebut diatas maka hubungan antara variabel independen dan
penulis melakukan penelitian mengenai variabel dependen. Untuk melihat hubungan
Hubungan Pengetahuan ibu dan dukungan kedua variabel tersebut digunakan uji chi
keluarga terhadap pemberian imunisasi dasar square dengan derajat kepercayaan 95% dan α
lengkap diwilayah kerja puskesmas koto = 0,05. Apabila nilai p<0,05 berarti terdapat
marapak. hubungan yang bermakna antara variable yang
diamati.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 28
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

HASIL
Analisis Univariat
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan observasi pada resonden diperoleh data berikut:
Tabel 1.
Gambaran distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Wilayah
Kerja Puskesmas Koto Berapak Tahun 2022
Karakteristik f %
Pengetahuan ibu
Rendah 68 51,1
Tinggi 65 48,9
Dukungan keluarga
Tidak didukung 70 52,6
Didukung 63 47,4
Total 133 100

Berdasarkan table 1 diatas dapat dilihat 133 responden didapatkan bahwa 68 responden
didapatkan masih memiliki pengetahuan rendah, dengan persentasi sebanyak 51.1 persen hal ini
menunjukkan lebih dari separoh dari responden yang masih memiliki pengetahuan yang rendah, 70
responden yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dengan persentase 52,6 persen.

Analisis Bivariat dalam pemberian imunisasi dasar lengkap dan


Berdasarkan tabel 3 dibagian berikut, dari 70 responden (52.6%) dengan tidak
dapat dilihat dari 68 responden (51.1%) adanya dukungan dalam keluarga terdapat 57
dengan tingkat pengetahuan rendah terdapat (42.9%) yang tidak lengkap dalam pemberian
44 responden (33,1%) yang tidak lengkap imunisasi dasar lengkap.

Tabel 3
Hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi
dasar lengkap pada batita di wilayah kerja puskesmas koto barapak Tahun 2022
Status Imunisasi
Total P
Variabel Tidak Lengkap Lengkap
value
f % f % f %
Pengetahuan ibu
Rendah 44 33.1% 24 18.0% 68 51.1%
0,036
Tinggi 31 23.3% 34 25.6% 65 48.9%
Dukungan keluarga
Tidak mendukung 57 42.9% 13 9.8% 70 52.6% 0,000
Mendukung 18 13.5% 45 33.8% 63 47.4%

Hasil uji statistik chi-Square menyatakan ada antara Variable pengetahuan ibu dengan
pemberian imunisasi dasar lengkap (p value = 0,036 (( < 0,05)), ada hubungan antara Variable
dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi dasar lengkap (p value = 0,000 (( < 0,05)) pada batita
di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2022.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 29
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

PEMBAHASAN dilakukannnya. Informasi juga dapat


1. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan mempengaruhi pengetahuan ibu tentang
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada imunisasi. Pada jaman modern ini informasi
Batita Di wilayah kerja Puskesmas Koto dapat diperoleh dari berbagai media, misalnya
Berapak. media cetak maupun elektronik. Misalnya
iklan di televisi yang menayangkan PIN
Berdasarkan hasil uji uji chi-Square (Pekan Imunisasi Nasional), secara tidak
didapatkan p value = 0,036 berarti < 0,05, langsung iklan tersebut mengingatkan tentang
terlihat ada hubungan yang signifikan antara pentingnya imunisasi (Nugroho, 2013).
faktor pengetahuan ibu dengan pemberian
imunisasi dasar lengkap pada balita di Wilayah Kurangnya pengetahuan ibu tentang
Kerja Puskesmas Koto Berapak Kecamatan imunisasi dapat dicegah dengan pemberian
Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap
2022. kepada ibu. Penyuluhan tersebut harus
mencakupi semua hal yang berhubungan
Hal ini sesuai dengan penelitian dari tentang imunisasi terutama jadwal pemberian,
Lilia Tiara (2019), yang mengatakan bahwa frekuensi pemberian, dan fimgsi dari masing-
terdapat hubungan yang bermakna antara masing imuniasasi tersebut, sehingga dapat
pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi meningkatkan pemahaman ibu tentang
dasar lengkap pada anak, dengan nilai uji imunisasi dasar lengkap. Serta dengan
statistik p value 0,017. Begitupula dengan pemahaman tersebut, ibu dapat membawa
penelitian Dewi setyani (2008), Jannah (2009), anaknya untuk diberikan imunisasi dasar
Istriyati (2011), Widayati (2012), (Gahara et lengkap (Dewi dkk, 2014).
al., 2015) dan Rachmawati (2016) bahwa
pengetahuan ibu berhubungan dengan Peneliti menganalisis bahwa terdapat
pemberian imunisasi dasar lengkap. Tetapi hubungan antara Tingkat pengetahuan dengan
penelitian ini bertentangan dengan penelitian pemberian imunisasi dasar lengkap.
Prayoga (2009), (Afriani, Dkk, 2013) Pemenuhan imunisasi dasar yang lengkap
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bergantung pada kualitas pengetahuan ibu
bermakna antara pengetahuan dengan tentang imunisasi dasar. Dengan demikian
kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar seorang ibu dituntut untuk mebekali dirinya
lengkap. dengan pengetahuan yang memadai tentang
imunisasi dasar bayi. Hal tersebut dapat
Pengetahuan ibu adalah sebagai salah dilakukan melalui pencarian informasi yang
satu faktor yang mempermudah (predisposing relevan. Semakin banyak memiliki informasi
factor) terhadap terjadinya perubahan perilaku dapat memengaruhi atau menambah
khususnya mengimunisasikan anak. Hal ini pengetahuan terhadap seseorang dan dengan
sesuai dengan pendapatan L.Green dalam pengetahuan tersebut bisa menimbulkan
buku Soekidjo Notoatmodjo (2003) yang kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan
menyatakan bahwa salah satu faktor penentu berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang
terjadinya perubahan perilaku adalah adanya dimilikinya.
faktor pemudah (predisposing factor) yang di
dalamnya termasuk tingkat pengetahuan. Informasi kesehatan tentang imunisasi
berkaitan dengan tempat pelayanan imunisasi,
Pengetahuan selain dari informasi rasa nyaman ibu pada saat mengalami sakit
dapat juga diperoleh dari pengalaman ketika mendapatkan imunisasi dan anggapan
seseorang yang pernah terjadi pada masa lalu ibu bahwa imunisasi tidak dapat mencegah
atau pada masa sekarang. Pengalaman adalah bahkan membuat anak sakit. Informasi
guru terbaik yang merupakan sumber kesehatan ini erat kaitannya dengan
pengetahuan dan informasi yang dapat pengetahuan dan sikap dari orang tua. Orang
dipahami dan dimengerti oleh individu itu tua/ibu yang memiliki banyak informasi
sendiri dari proses belajar yang sudah positif tentang imunisasi maka mereka akan

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 30
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

memberikan imunisasi dasar yang lengkap Sikap ibu yang positif terhadap imu mudah
kepada bayinya, begitu juga sebaliknya orang dicapai, agar ibu tersebut mengimunisasikan
tua/ ibu yang memiliki sedikit informasi anaknya. Disamping faktor fasilitas, juga
tentang iminisasi maka mereka tidak akan diperlukan dukungan dari pihak lain misalnya
memberikan imunisasi dasar lengkap kepada suami, orang tua, mertua, dan saudara.
bayinya..
Dukungan adalah informasi verbal
2. Hubungan Dukungan Keluarga dengan atau non verbal, saran, bantuan yang nyata
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada atau tingkah laku diberikan oleh orang-orang
Balita Diwilayah kerja Puskesmas Koto yang akrab dengan subjek didalam lingkungan
Berapak sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-
hal yang dapat memberikan keuntungan
Berdasarkan hasil uji uji chi-Square emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
didapatkan p value = 0,000 berarti < 0,05, penerimanya atau dukungan adalah
terlihat ada hubungan yang signifikan antara keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-
faktor dukungan keluarga dengan pemberian orang yang diandalkan, menghargai dan
imunisasi dasar lengkap pada balita di Wilayah menyayangi kita.
Kerja Puskesmas Koto Berapak Kecamatan
Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Keluarga merupakan bagian terkecil
2022. dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan anggota keluarga lainnya yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan bertempat tinggal di dalam satu rumah karena
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh adanya hubungan darah maupun ikatan
Nuri Handayani (2007) dan Istriyati (2011) pernikahan, sehingga terdapat tinteraksi antara
yang menyatakan ada hubungan antara anggota keluarga satu dengan anggota
dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan keluarga lainnya, apabila salah satu dari
pemberian imunisasi dasar, p value = 0,001 (p anggota keluarga memperoleh masalah
<0,05). Hasil penelitian sejalan dengan kesehatan, maka akan dapat berpengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Adzaniyah kepada anggota keluarga lainnya. Sehingga
isyani rahmawati (2013) di Kelurahan keluarga merupakan focus pelayanan
Krembangan Utara ditemukan ada hubungan kesehatan yang strategis karena keluarga
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan mempunyai peran utama dalam pemeliharaan
ibu dalam imunisasi. Hasil penelitian Hamida, kesehatan seluruh anggota keluarga, dan
Erwinda (2015) di Wilayah Kerja Puskesmas masalah keluarga saling berkaitan, keluarga
Pemancungan Padang juga menemukan bahwa juga dapat sebagai tempat pengambil
ada hubungan antara dukungan anggota keputusan (decision making) dalam perawatan
keluarga dengan kepatuhan imunisasi dasar kesehatan (Mubarak, 2011)nisasi harus
pada bayi. Sedangkan penelitian ini tidak mendapat konfirmasi dari suaminya dan ada
sejalan dengan penelitian Frenny (2016) Tidak fasilitas imunisasi yang Dukungan keluarga
ada hubungan antara dukungan keluarga adalah suatu persepsi mengenai bantuan
dengan kepatuhan ibu terhadap status berupa perhatian, penghargaaan, informasi
imunisasi dasar lengkap pada bayi diwilayah nasehat maupun materi yang diterima
kerja Puskesmas Suluun Kabupaten Minahasa seseorang dari anggota keluarga dan
Selatan berpengaruh pada tingkah laku
penerimaannya. Peran didasarkan pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori persepsi dan harapan peran yang menerangkan
yang dikemukakan oleh Soekidjo apa yang individu-individu harus lakukan
Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi
untuk mewujudkan sikap menjadi suatu harapan orang lain menyangkut peran-peran
perbuatan yang nyata diperlukan faktor tersebut (Friedman,2010).
pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 31
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

Peneliti menganalisis bahwa terdapat Saran


hubungan antara Dukungan dalam keluarga Perlu meningkatkan penyuluhan dan
dengan pemberian imunisasi dasar lengkap. pendidikan kesehatan tentang Imunisasi Dasar
Kurangnya dukungan keluarga kepada ibu secara rutin oleh petugas kesehatan diwilayah
balita dalam memberikan imunisasi bisa kerja puskesmas koto barapak, melakukan
disebabkan keluarga juga mempunyai kerja sama yang baik antara lintas sektor
pengetahuan yang kurang tentang imunisasi. setempat, dan melakukan monitoring serta
Yang sebagian besar beranggapan ketika evaluasi apabila ada anak yang tidak datang
anaknya sakit setelah dilakukan pemberian agar dapat meninjau lebih lanjut dari rumah ke
imunisasi dasar, keluarga melarang seorang rumah. Sehingga dapat meningkatkan
ibu agar menghentikan memberikan imunisasi pengetahuan dan dukungan keluarga dalam
tersebut kepada anaknya. Sehingga ibu-ibu Pemenuhan Kelengkapan Status Imunisasi
cenderung tidak patuh terhadap pemberian Dasar Pada Anak sesuai dengan
imunisasi dasar pada anaknya. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang
meningkatkan pengetahuan keluarga bisa terbaru. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan
dilakukan dengan memberikan informasi yang dapat melakukan penelitian sacara lebih
bisa dengan mudah diterima/ dipahami oleh mendalam lagi tentang faktor-faktor yang
anggota keluarga lainya seperti suami, orang berhubungan dengan Pemberian Imunisasi
tua, mertua, kakak dan yang lain-lainnya. Dasar Lengkap Pada Balita
Masalah lain yang terjadi hingga saat sekarang
ini yaitu pemahaman keluarga yang kurang DAFTAR PUSTAKA
akan imunisasi, masih banyaknya perdebatan, Amaliah, L. (No Date) Analisis
perbedaan keyakinan dalam keluarga terkait Hubungan Faktor Sanitasi
vaksin yang dipakai dalam pemberian Sumur Gali Terhadap Indeks
imunisasi dasar. Penyuluhan oleh petugas Fecal Coliform Di Desa
kesehatan dan dapat dibantu oleh kader seperti Sentul Kecamatan Kragilan
memasang media informasi ditempat-tempat Kabupaten Serang Tahun
umum, membagikan pamphlet ataupun dengan 2017 Skripsi. Jakarta.
metode lain yang bisa mudah dimengerti oleh Carlo, Nasfryzal, Fachruddin, N.S. (2005)
masyarakat. Sebaiknya keluarga juga harus Prilaku Pengguna Jamban Keluarga
mendukung ibu dalam mendapatkan imunisasi Pada Lingkungan Perumahan
dasar yang lengkap. Tidak hanya suami yang Penduduk Kota Padang. Padang.
dimaksud disini tetapi juga ibu, ayah, adek, Dahyuniar (2018) Hubungan Sanitasi Dengn
kakak. Keluarga harus sering memberikan Kejadian Diare Didaerah Rawan
motivasi kepada ibu bayi bahwa imunisasi Banjir Kabupaten Wajo. Universitas
dasar lengkap itu penting bagi anak. Hasanuddin.
Fajar Ramadhani, A. Et Al. (2010) Hubungan
Kualitas Sanitasi Dengan Kejadian
KESIMPULAN DAN SARAN Diare Pada Keluarga Di Kelurahan
Kesimpulan Kledung Karang Dalem Kecamatan
Terdapat hubungan pengetahuan ibu Banyuurip Kabupaten Purworejo.
dan dukungan keluarga yang diterima terhadap Ihsan, A., Riviwanto, M. And Darwel (2020)
kelengkapan imunisasi dasar lengkap. Lebih “Pengaruh Sumber Air Bersih,
dari separoh memiliki tingkat pengetahuan Jamban, Dan Pola Asuh Terhadap,”
rendah. Lebih dari separoh ibu yang tidak Buletin Kesehatan Lingkungan
mendapatkan dukungan keluarga untuk Masyarakat, 39(1), Pp. 1–5.
mendapatkan imunisasi dasar lengkap Langit, L.S. (2016) “Hubungan Kondisi
diwilayah kerja puskesmas koto barapak. Sanitasi Dasar Rumah Dengan
Kejadian Diare Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rembang
2,” Jurnal Kesehatan Masyarakat

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 32
e-ISSN:2540-9611
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika p-ISSN:2087-8508

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Volume 14 nomor 1 (Juni 2023)| https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v14i1.1887

(Jkm E-Journal), 4(2), Pp. 160–165. Rimbawati, Y. And Surahman, A. (2020)


Mahardika, I.M.Y. (2017) “Gambaran “Hubungan Sanitasi Lingkungan
Perilaku Ibu Dan Sanitasi Dengan Kejadian Diare Pada
Lingkungan Terhadap Kejadian Balita,” Jurnal ’Aisyiyah Medika,
Diare Pada Balita Di Desa 4(2), Pp. 100–107. Available At:
Banyubiru Kecamatan Negara Https://Doi.Org/10.36729/Jam.V4i2
Kabupaten Jembrana,” Intisari Sains .219.
Medis, 8(1), Pp. 58–62. Available Samiyati, M. Et Al. (2019) Hubungan Sanitasi
At: Lingkungan Rumah Dengan
Https://Doi.Org/10.15562/Ism.V8i1. Kejadian Diare Pada Balita Di
4. Wilayah Kerja Puskesmas
Mbolosi, A. (2010) Hubungan Sanitasi Karanganyar Kabupaten
Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pekalongan. Available At:
Pada Masyarakat Desa Kaofe Http://Ejournal3.Undip.Ac.Id/Index.
Kecamatan Kadatua Kabupaten Php/Jkm.
Buton Tahun 2010. Makassar. Sarah Safira, Nurmaini, S.D. (2015)
Meythyra Melviana S., Surya Dharma, E.N. Hubungan Kepadatan Lalat,
(No Date) “Hubungan Sanitasi Personal Hygiene Dan Sanitasi
Jamban Dan Air Bersih Dengan Dasar Dengan Kejadian Diare Pada
Kejadian Diare Pada Balita Di Balita Di Lingkungan I Kelurahan
Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Paya Pasir Kecamatan Medan
Marelan Kota Medan Tahun 2014.” Marelan Kota Medan Tahun 2015.
Muh. Saleh, L.H.R. (2014) “Hubungan Medan.
Kondisi Sanitasi Lingkungan Tambuwun, F., Ismanto, A. And Silolonga, W.
Dengan Kejadian Diare Pada Anak (2015) “Hubungan Sanitasi
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkungan Dengan Kejadian Diare
Baranti Kabupaten Sidrap Tahun Pada Anak Usia Sekolah Di Wilayah
2013,” Jurnal Kesehatan, Vii. Kerja Puskesmas Bahu Manado,”
Nugrahani Sidhi, A. Et Al. (2016) “Hubungan Jurnal Keperawatan Unsrat, 3(2), P.
Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan 2.
Bakteriologis Air Bersih Terhadap
Kejadian Diare Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna
Kabupaten Tegal Alifia,” 4, Pp.
2356–3346. Available At:
Http://Ejournal-
S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jkm.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Juni 2023 |Vol 14 Nomor 1 33

Anda mungkin juga menyukai