IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
ABSTRAK
ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Di Provinsi Jambi, jumlah penderita ISPA balita
tahun 2015 meningkat sebanyak 556.581 kasus (44,7%). Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya
pengaruh pemberian terapi inhalasi uap minyak kayu putih (eucalyptus) terhadap pola napas pada pasien
balita dengan ISPA.Penelitian ini menggunakan rancangan Quasy-Eksperiment Design dengan rancangan
Two Group Pre and Post Test with Control Design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 kasus
ISPA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Purposive Sampling yang berjumlah 16 sampel yang
di bagi menjadi dua kelompok yaitu 8 kelompok intervensi dan 8 kelompok kontrol. Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi. Data di analisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan
SPSS.Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t test independent untuk perbedaan pola nafas
didapatkan p value = 0,006 (p ≥ 0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
pola nafas pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang berarti ada pengaruh pemberian terapi
inhalasi uap minyak kayu putih (eucalyptus) terhadap pola nafas pada balita dengan ISPA.Kesimpulan
pada penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh dari pemberian terapi inhalasi minyak kayu putih
terhadap pola nafas pasien balita dengan ISPA. Saran diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang
pengaruh pemberian terapi inhalasi minyak kayu putih terhadap pola nafas pasien balita dengan ISPA.
Kata Kunci : Terapi inhalasi uap eucalyptus; Pola nafas; ISPA
ABTRACK
Upper Respiratory Tract Infection (URTI) is a disease that often occurs in children. In Jambi Province,
the number of ARI sufferers under five in 2015 increased by 556,581 cases (44.7%). The purpose of this
study was to determine the effect of eucalyptus oil vapor inhalation therapy on breathing patterns in
under-five patients with URTI.This study used a Quasy-Experiment Design with a Two Group Pre and
Post Test with Control Design. The population in this study amounted to 85 case URTI. The sampling
technique used was purposive sampling, amounting to 16 samples divided into two groups, namely 8
intervention groups and 8 control groups. Data collection was carried out through observation. The data
were analyzed by univariate and bivariate using SPSS. The results of statistical tests using the
independent t test for differences in breathing patterns obtained p value = 0.006 (p ≥ 0.05) which means
that there is no significant difference between the results of the breathing patterns in the intervention
group and the control group which means that there is an effect of giving steam inhalation therapy
Eucalyptus oil (eucalyptus) on breath patterns in toddlers with URTI. The conclusion in this study is that
there is no effect of giving eucalyptus oil inhalation therapy on the breathing patterns of toddler patients
with ARI. Suggestions are expected that there will be further research on the effect of giving eucalyptus
oil inhalation therapy on the breathing patterns of toddler patients with URTI
Keywords: Eucalyptus vapor inhalation therapy; breathing pattern; URTI
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
dari esensial dari Eucalyptus globulus efektif untuk mengeluarkan benda asing yang
sebagai anti bakteri dan layak masuk ke dalam rongga hidung.
dipertimbangkan penggunaannya dalam Penumpukan sekret merupakan suatu hasil
pengobatan atau pencegahan pasien dengan produksi dari bronkus yang keluar bersama
infeksi saluran pernapasan (Zulfa Aulia dengan batuk atau bersihan tenggorokan.
Agustina, 2016). Penumpukan sekret menunjukkan adanya
Infeksi saluran pernapasan atas benda-benda asing yang terdapat pada
secara klinis sering ditemukan sebagai saluran pernapasan sehingga dapat
influensa. Kondisi ini ditandai oleh mengganggu keluar dan masuknya aliran
inflamasi akut yang menyerang hidung, udara. Sekret atau sputum adalah lendir yang
sinus paranasal, tenggorokan atau laring. dihasilkan karena adanya rangsangan pada
Infeksi saluran pernapasan atas mempunyai membrane mukosa secara fisik, kimiawi
kecenderungan meluas hingga trakhea dan maupun karena infeksi hal ini menyebabkan
bronkhi, kondisi dapat diperburuk oleh proses pembersihan tidak berjalan secara
pneumonia. Infeksi saluran pernapasan atas adekuat, sehingga mukus banyak tertimbun
secara khas timbul dengan hidung tersumbat (Djojodibroto, 2012).
dan terus mengeluarkan sekret dari hidung. Penyakit ini dapat mengakibatkan
Sakit tenggorok dan rasa tidak nyaman saat penurunan jumlah udara yang dapat
menelan, bersin, dan batuk nyaring dan diinduksi oleh kontraksi otot polos,
kering adalah gejala yang umum. Rongga penebalan pada dinding jalan nafas serta
hidung dilapisi oleh mukosa yang secara terdapatnya sekresi berlebih dalam jalan
histologik dan fungsional dibagi atas nafas yang merupakan hasil dari respon
mukosa pernapasan (mukosa respiratori) dan berlebih pada alergen. Alergi merupakan
mukosa penghidung (mukosa olfaktorius). faktor predisposisi terkuat terhadap angka
Mukosa pernapasan terdapat pada sebagian kejadian asma bronkhial, paparan yang lama
besar rongga hidung dan permukaannya pada iritan jalan nafas atau alergen juga
dilapisi oleh epitel torak berlapis semu yang meningkatkan resiko berkembangnya asma
mempunyai silia dan diantaranya terdapat bronkhial (Melastuti & Husna, 2014).
sel-sel goblet. Pada bagian yang lebih Berbagai faktor yang menyebabkan ISPA
terkena aliran udara mukosanya lebih tebal adalah lingkungan dan host. Menurut
dan kadang-kadang terjadi metaplasia, berbagai penelitian sebelumnya faktor
menjadi sel epitel mukosa. Dalam keadaan lingkungan yang dapat menyebabkan ISPA
normal mukosa berwarna merah muda dan adalah kualitas udara (layuk, 2012). Kualitas
selalu basah karena diliputi oleh palut lendir udara dipengaruhi oleh seberapa besar
(mucous blanket) pada permukaannya. Palut pencemaran udara. Pencemaran udara adalah
lendir ini dihasilkan oleh kelenjar mukosa terkontaminasinya udara, baik dalam
dan sel- sel globet. Silia yang terdapat pada ruangan (indoor) maupun luar ruangan
permukaannya epitel mempunyai fungsi (outdoor), dengan agen kimia, fisik, atau
yang penting. Gerakan silia yang teratur, atau biologis yang telah mengubah
palut lendir di dalam kavum nasi akan karakteristik alami dari atmosfer. Setiap
didorong ke arah nasofaring. Demikian tahun diperkirakan terdapat 200 ribu
mukosa mempunyai daya untuk kematian akibat outdoor pollution yang
membersihkan dirinya sendiri dan juga menimpa daerah perkotaan dimana 93%
Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 353
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
Potter, Patricia A dan Perry, Anne G (2012). Suyono, Slamet (2010). Ilmu Penyakit
Fundamental Keperawatan. Jakarta: Dalam. Jakarta: Balai Penerbit
Selemba Medika. FKUI.
Sitorus, Wahyudin (2012). Jurnal Syafi’i, Muhammad dan Andriani, Dina
Kebijakan, Promosi Kesehatan dan (2019). Jurnal Keperawatan dan
Biostastika. Vol.1,No.1. Fisioterapi (JKP). Vol.2, No.1.
Suratun dan Lusianah (2005). Asuhan Wijaya, Andra Saferi dan Putri, Yessie
Keperawatan Klien Gangguan Mariza (2013). Keperawatan
Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Medikal Bedah. Bengkulu: Nuha
Medika. Medika.