Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN : 2715-4424

T
IN
GG
I ILM
U
K
E
Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENGARUH EDUKASI KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TEBO TENGAH, KABUPATEN TEBO,
PROVINSI JAMBI

Sri Wahyuni Handayani1*, Putri Dafriani2, Annita3


1,3
Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik, Stikes Syedza Saintika
2
Program Studi S1 Keperawatan, Stikes Syedza Saintika
Email : yunibiomedik@gmail.com

ABSTRAK
Gastritis merupakan masalah terbesar di seluruh dunia, sekitar 1,7 milyar kasus
terdapat di negara yang sedang berkembang. Gastritis di Indonesia mencapai 40,8% di
beberapa daerah dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk dan
termasuk sepuluh penyakit terbanyak yang masuk rawat inap, termasuk di Provinsi
Jambi. Puskesmas Tebo Tengah mengalami peningkatan sejak 3 tahun terakhir dari
tahun 2015-2017 yaitu 13% (1.650 kasus), 15% (1.979 kasus), 17% (1.867 kasus).
Salah satu penyebab peningkatan adalah kurangnya pengetahuan, sehingga perlu
dilakukan edukasi kesehatan secara tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan klien tentang
gastritis di wilayah kerja Puskesmas Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Penelitian pre Eksperimental dengan One Group Pretest-Posttest Design ini dilakukan
pada 15 orang responden dengan teknik accidental sampling pada tanggal 02 s/d 13
Agustus 2018. Hasil penelitian, terdapat pengaruh edukasi kesehatan terhadap
pengetahuan responden tentang gastritis dengan p value = 0,000 (p<0,05) dan terjadi
peningkatan pengetahuan dari 11,73 sebelum edukasi menjadi 16,73. Kesimpulan,
pemberian edukasi kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan responden untuk itu
diharapkan petugas kesehatan selalu memberikan edukasi kesehatan secara berkala
tentang penyakit Gastritis agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit tersebut.
Kata Kunci: gastritis, pengetahuan, edukasi kesehatan

ABSTRACT
Gastritis is the biggest problem in the whole world, around 1.7 billion cases
occur in developing countries. Gastritis in Indonesia reaches 40.8% in several regions
with a prevalence of 274,396 cases out of 238,452,952 inhabitants and is among the ten
most illnesses that are hospitalized, including in Jambi Province. Central Tebo Health
Center has increased since the last 3 years from 2015-2017, 13% (1,650 cases), 15%
(1,979 cases), 17% (1,867 cases). One of the causes of the increase is the lack of
knowledge, so that health education needs to be done face to face. This study aims to
determine the effect of health education on the level of client knowledge about gastritis
in the area of ​ ​ the Central Tebo Health Center, Tebo Regency, Jambi Province. This
pre-experimental research with One Group Pretest-Posttest Design was conducted on 15
respondents with accidental sampling techniques on August 2 to August 13, 2018. The
results of the study, there was an influence of health education on respondents'
knowledge about gastritis with p value = 0,000 (p < 0.05) and an increase in knowledge
from 11.73 before education to 16.73. Conclusions of the study, the provision of health
education affects the knowledge of respondents and it is expected that health workers

73
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
always provide health education regularly about gastritis so that people can avoid the
disease.
Keywords: gastritis, knowledge, health education

PENDAHULUAN gastritis di wilayah Kerja Puskesmas


Gastritis merupakan masalah Tebo Tengah, Kabupaten Tebo,
terbesar di seluruh dunia, sekitar 1,7 Provinsi Jambi.
milyar kasus di negara yang sedang METODE
berkembang, dari usia dewasa muda Penelitian ini pre Eksperimental
hingga lanjut usia. Data World Health dengan One Group Pretest-Posttest
Organization (WHO) pada beberapa Design. Penelitian ini menguji
negara di dunia didapatkan, Inggris 22%, perubahan-perubahan yang terjadi pada
China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, kelompok setelah adanya perlakuan.
dan Perancis 29,5%, sedangkan di Asia Jumlah sampel 15 orang dengan teknik
Tenggara seperti Shanghai sekitar accidental sampling. Sampel diambil
17,2%. Indonesia mencapai 40,8% pada dari tanggal 02 s/d 13 Agustus 2018
beberapa daerah dengan prevalensi berdasarkan data rekam medis
274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa responden yang datang ke puskesmas
penduduk. Gastritis masuk dalam dan bersedia mengikuti kegiatan
sepuluh penyakit terbanyak pada pasien edukasi kesehatan dengan
rawat inap Rumah Sakit di Indonesia. menandatangani informed consent.
Di Provinsi Jambi, kasus gastritis
mengalami peningkatan, tahun 2014 HASIL DAN PEMBAHASAN
7,33%, tahun 2015 8,64% dan pada a. Karakteristik Responden
tahun 2016 8,91%. Terutama di Penelitian dilakukan pada 15 orang
Puskesmas Tebo Tengah sejak 3 tahun responden dan didapatkan hasil
terakhir yang menunjukkan peningkatan penelitian dengan karakteristik usia
penderita gastritis dari tahun 2015 13% responden antara 15-30 tahun, jenis
(1.650 kasus), tahun 2016 15% (1.979 kelamin laki-laki 26,7% dan perempuan
kasus), dan tahun 2017 17% (1.867 73,3%, pekerjaan 6,7% guru, 13,3% ibu
kasus). Peningkatan gastritis dapat rumah tangga, 13,3% mahasiswa, 40%
terjadi karena kurangnya pengetahuan pelajar, 20% swasta, dan 6,7% tani,
dan perilaku. Penelitian oleh Oktaviani kemudian pendidikan S1 3,3%, SLTA
(2011) mendapatkan bahwa kurangnya 60% dan SLTP 6,7%.
pengetahuan berhubungan dengan b. Analisa Univariat
kejadian gastritis, dan penelitian yang
dilakukan oleh Rika( 2016) menyatakan Tabel 1.1. Rata-rata Pengetahuan
adanya hubungan pengetahuan dengan Responden Tentang Gastritis Sebelum
perilaku seseorang dalam pencegahan dilakukan Edukasi Kesehatan diwilayah
penyakit gastritis. Prevalensi yang Kerja Puskesmas Tebo Tengah,
tinggi dan peningkatan kasus yang Kabupaten Tebo Tahun 2018.
terjadi dari tahun ke tahun berkaitan
dengan belum adanya edukasi kesehatan Variabel Mean SD Min- n
tentang gastritis pada masyarakat di Max
Wilayah Kerja Puskesmas Tebo Tengah pretest 11,73 1,981 8-16 15
secara tatap muka. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan rata-
pengaruh edukasi kesehatan terhadap rata pengetahuan responden tentang
tingkat pengetahuan responden tentang gastritis sebelum dilakukan edukasi

74
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
kesehatan adalah 11,73 dengan standar minat responden dalam mencari
deviasi yaitu sebesar 1,981. Nilai informasi tentang gastritis, bahaya
terendah yang didapatkan responden gastritis, pencegahan dan penanganan
yaitu 8 dan yang tertinggi 16 di wilayah terhadap gastritis baik melalui internet,
kerja Puskesmas Tebo Tengah tahun majalah, ataupun media yang
2018. Hasil penelitian ini sejalan berhubungan dengan gastritis.
dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Aldi (2017) tentang pengaruh 1. Rata-rata pengetahuan responden
pendidikan kesehatan pada responden tentang gastritis sesudah dilakukan
terhadap penatalaksanaan gastritis di edukasi kesehatan.
wilayah kerja Puskesmas Hiang Tabel 4.2. Rata-rata Pengetahuan
Kabupaten Kerinci, yaitu rata-rata Responden Tentang Gastritis Sesudah
pengetahuan penatalaksanaan gastritis dilakukan Edukasi Kesehatan di
sebelum diberikan pendidikan Wilayah Kerja Puskesmas Tebo Tengah,
kesehatan adalah 7,60 yang dinilai Kabupaten Tebo Tahun 2018.
rendah. Sedangkan menurut penelitian
yang dilakukan oleh Sumangkut dkk Variabel Mean SD Min- n
(2014) tentang pengaruh penyuluhan Max
kesehatan tentang gastritis terhadap posttest 16,73 1,580 13- 15
pengetahuan dan perilaku pencegahan 19
gastritis pada remaja di SMA Negeri 7
Manado, ditemukan bahwa rata-rata Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan rata-
pengetahuan responden sebelum rata pengetahuan responden tentang
diberikan penyuluhan kesehatan adalah gastritis sesudah dilakukan edukasi
13,91. kesehatan adalah sebesar 16,73 dengan
standar deviasi yaitu 1,580. Nilai
Sebelum diberikan edukasi kesehatan terendah yaitu 13 dan tertinggi yaitu 19
tentang gastritis didapatkan rata-rata di wilayah kerja Puskesmas Tebo
pengetahuan responden adalah 11,73. Tengah tahun 2018.
Pengetahuan ini juga dapat dilihat dari
hasil analisis kuesioner, dimana 67% Hasil penelitian ini sejalan
responden tidak mengetahui manfaat dengan penelitian yang dilakukan oleh
dari susu untuk menetralkan asam Zuliandana (2016) tentang pengaruh
lambung. Sebesar 63% responden tidak pendidikan kesehatan terhadap
mengetahui zat apa yang bisa pengetahuan tentang pencegahan
menyebabkan kekambuhan gastritis. kambuh ulang gastritis pada pasien di
Sebesar 60% responden tidak Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi,
mengetahui pencegahan terhadap ditemukan rata-rata pengetahuan
gastritis. Sebesar 53% responden tidak responden setelah dilakukan pendidikan
mengetahui jenis bakteri yang bisa kesehatan adalah 5,8 menjadi 8,7.
menyebabkan gastritis itu sendiri. Sedangkan pada penelitian Aldi (2017)
Sebesar 53% responden tidak tentang pengaruh pendidikan kesehatan
mengetahui klasifikasi gastritis. Masih pada responden terhadap
rendahnya tingkat pengetahuan semua penatalaksanaan gastritis di wilayah
responden tentang gastritis dipengaruhi kerja Puskesmas Hiang Kabupaten
oleh kurangnya informasi serta Kerinci, didapatkan bahwa adanya
kewaspadaan responden terhadap peningkatan pengetahuan sebelum dan
dampak bahaya gastritis. Rendahnya sesudah diberikan pendidikan kesehatan
tingkat pengetahuan responden juga yaitu dari 7,60 menjadi 14,33.
dapat disebabkan karena kurangnya

75
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Dari hasil kuesioner post test penatalaksanaan gastritis di wilayah
responden terlihat telah mengetahui kerja Puskesmas Hiang Kabupaten
penyebab dari gastritis yaitu Kerinci, ditemukan ada pengaruh
peningkatan asam lambung sebanyak pendidikan kesehatan klien tentang
100%. Responden juga telah penatalaksanaan gastritis dengan nilai p
mengetahui bagaimana penanganan jika value= 0,000. Sedangkan menurut hasil
terjadi gastritis sebanyak 93%. Dalam penelitian Sumangkut dkk (2014)
kuesioner yang membahas tentang tanda tentang pengaruh penyuluhan kesehatan
dan gejala gastritis, responden telah tentang gastritis terhadap pengetahuan
mengetahuinya dengan baik dengan dan perilaku pencegahan gastritis pada
nilai 87%. Untuk penatalaksanaan remaja di SMA Negeri 7 Manado,
secara tradisional, terjadi peningkatan ditemukan bahwa ada pengaruh
pengetahuan responden menjadi 80%. penyuluhan kesehatan terhadap
Dari hasil post-test di atas pengetahuan gastritis dan perilaku
sesudah diberikan edukasi kesehatan pencegahan gastritis dengan nilai p
tentang pengetahuan gastritis, menurut value= 0,001.
asumsi peneliti telah terjadi peningkatan Edukasi kesehatan merupakan
rata-rata pengetahuan responden. Hal suatu kegiatan edukasi yang dilakukan
ini karena saat pemberian pendidikan dengan cara menyebarluaskan pesan,
kesehatan, responden dapat menerima menanamkan keyakinan sehingga
informasi-informasi dengan baik. masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan
Pemberian pendidikan kesehatan mengerti tetapi juga mau dan bisa
tentang gastritis juga diiringi dengan melakukan suatu anjuran yang ada
pemberian media seperti leaflet, hubungan dengan kesehatan (Fitriani,
sehingga setelah pemberian edukasi 2011).
kesehatan ini dapat meningkatkan Edukasi kesehatan dapat pula
pengetahuan klien tentang gastritis. diartikan sebagai penambahan
pengetahuan dan kemampuan seseorang
2. Analisis Bivariat melalui teknik praktik belajar atau
intruksi. Tujuan edukasi kesehatan
Berdasarkan data didapatkan selisih secara umum adalah mengubah perilaku
(difference) rata-rata pengetahuan individu atau masyarakat di bidang
responden tentang pengetahuan gastritis kesehatan, akan tetapi perilaku
sebelum dan sesudah dilakukan edukasi mencakup hal yang luas sehingga perlu
kesehatan adalah 5,000. Hasil uji dikategorikan secara mendasar. Selain
statistik T-test dependent didapatkan itu tujuan edukasi kesehatan adalah
nilai p = 0,000 (p< 0,05), berarti α memberikan informasi pada individu
=0,05, artinya ada pengaruh edukasi atau masyarakat, sehingga mengubah
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan status kesehatan seseorang atau
responden tentang gastritis di wilayah masyarakat (Fitriani, 2015).
kerja Puskesmas Tebo Tengah, Menurut asumsi peneliti, adanya
Kabupaten Tebo tahun 2018. Dimana pengaruh edukasi kesehatan terhadap
selisih tingkat pengetahuan sebelum pengetahuan responden tentang gastritis.
diberi edukasi kesehatan dengan setelah Hal ini disebabkan karena dalam
diberi edukasi kesehatan antara -5,936 pemberian edukasi kesehatan juga
sampai - 4,064. diiringi dengan pemberian leaflet dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan media powerpoint. Selain itu penguatan
penelitian yang dilakukan Aldi (2017) efek dari edukasi kesehatan terhadap
tentang pengaruh pendidikan kesehatan pengetahuan dipengaruhi oleh
pada responden tentang karakteristik responden seperti

76
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
pendidikan terakhir S1 sebanyak 33,3%, Dinas Kesehatan Kab. Tebo, 2018.
pendidikan SLTA sebanyak 60% dan Laporan 10 Penyakit Terbanyak
pendidikan SLTP sebanyak 6,7%. Kab. Tebo. Kab. Tebo: Dinkes
Kemudian jenis pekerjaan guru sebesar Doengoes, Marlyn E, 2006. Rencana
6,7%, mahasiswa sebanyak 13,3%, ibu Asuhan Keperawatan Edisi 3.
rumah tangga sebanyak 13,3%, pelajar Jakarta: EGC
sebanyak 60%, Swasta sebanyak 20% Nuari,2015. Asuhan Keperawatan Pada
dan tani sebanyak 6,3%. Sehingga dapat Gangguan Sistem Gastrointestinal.
mempengaruhi responden dalam Jakarta: Tim
menerima informasi edukasi kesehatan Harun,Riyanto. 2008. Gambaran
yang mempengaruhi peningkatan Pengetahuan Klien Tentang
pengetahuan responden. Gastritis Di RSU Dr F1 Tobing
Berpengaruhnya edukasi kesehatan Sibologa. Depok FKM UI..
terhadap pengetahuan juga disebabkan http://repositori.uin-alaudin.ac.id
karena edukasi yang telah diberikan (diakses pada tanggal 08 Juni
petugas kesehatan sebelumnya dan saat 2018)
penelitian terjadi pengulangan edukasi Hastono, Sutanto Priyo, 2016. Analisa
kesehatan, sehingga terjadi peningkatan Data Pada Bidang Kesehatan.
pengetahuan. Jakarta: Rajawali Pers
Induniasih dan Ratna, 2018. Promosi
Kesehatan: Pendidikan Kesehatan
SIMPULAN dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru
Kesimpulan penelitian, bahwa Kartika, Iin Ira, 2017. Buku Ajar Dasar-
terdapat pengaruh edukasi kesehatan dasar Riset Keperawatan Dan
terhadap pengetahuan responden Pengolahan Data Statistik.
tentang gastritis dengan p value = 0,000, Jakarta: TIM
dan terjadi peningkatan pengetahuan Mansur, H., Temu budiarti, 2011.
dari 11,73 sebelum edukasi menjadi Psikologi Ibu Dan Anak. Jakarta:
16,73. Diharapkan kepada petugas Salemba Medika
kesehatan di Puskesmas, agar lebih Notoadmodjo, S. 2010. Metode
memotivasi dan menjelaskan kepada Penelitian Kesehatan. Jakarta:
masyarakat terutama bagi pasien Rineka Cipta
gastritis, pentingnya mengatur pola Notoadmodjo, S. 2010. Promosi
makan sebagai upaya mencegah Kesehatan: Teori Dan Aplikasi.
kejadian gastritis dan penatalaksanaan Jakarta: Rineka Cipta
pada orang yang mengalami gastritis Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian
tersebut, seperti mengingatkan jadwal Ilmu Keperawatan. Jakarta:
makan dan mengurangi komsumsi Salemba Medika
makanan yang bersifat asam dan pedas. Oktaviani, 2011. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan
DAFTAR PUSTAKA Kekambuhan Gastritis Di Wilayah
Kerja Puskesmas
Aldi, Risfan. 2017. Pengaruh Kedungungmundu Semarang.
Pendidikan Kesehatan Terhadap Http://Digilib.Unimus.Ac.Id.Pdf
Pengetahuan Klien Tentang (Diakses Pada Tanggal 10 Juni
Penatalaksanaan Gastritis Di 2018)
Wilayah Kerja Puskesmas Hiang Rahayu, dkk. 2006. Pemanfaatan
Kerinci. Padang: Syedza Saintika. Tumbuhan Obat secara
Tradisional oleh Masyarakat

77
e-ISSN : 2715-4424
T
IN
GG
I ILM
U
K
E
Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Pencegahan Kambuh Ulang
Tenggara. Gastritis Pada Pasien Di
https://media.neliti.com/media/pu Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi.
blications/124817-ID-none.pdf stikba.ac.id/medias/journal/19-
(diakses tanggal 20 Juni 2018) 24.pdf. (diakses pada tanggal 11
Saintika, S. 2018. Panduan Penulisan Agustus 2018).
Proposal Dan Skripsi. Padang:
Syedza Saintika
Saryono dan Mekar DE. 2017.
Metodologi Penelitian Kualitatif
Dan Kantitatif Dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Saydam, G,. 2011. Memahami Berbagai
Penyakit: Penyakit Pernapasan
Dan Gangguan Pencernaan.
Jakarta: Alfabeta
Siswono, 2007. Asuhan Keperawatan
Pada Sistem Pencernaan. Jakarta:
CV. Media
Smeltzer, S., & Bare, B. 2002. Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta: EGC
Sugeng, 2017. Manfaat Kunyit untuk
Menyembuhkan Penyakit Maag.
http://gadis-
net.blogspot.com/2015/06/makala
h-manfaat-kunyit-untuk.html
(diakses tanggal 20 Juni 2018)
Sumangkut dkk.2014. Pengaruh
Penyuluhan Kesehatan Tentang
Gastritis Terhadap Pengetahuan
Dan Perilaku Pencegahan
Gastritis Pada Remaja Di SMA
Negeri 7 Manado.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.
php/jkp/article/view/5219/4733.
(Diakses Pada Tanggal 10
Agustus 2018)
WHO.2018.World Health Statistics.
http://www.who.int/entity/whosis
/whostat
(diakses tanggal10 juni 2018).
Yuliarti. 2009. Maag: Kenali, Hindari
dan Obati. Yogyakarta: C.V
ANDI
Zuliandana,A. 2016. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Tentang

78

Anda mungkin juga menyukai