Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 16, No. 1, April 2022, 48─56 doi: 10.9744/pemasaran.16.1.

48─56
p-ISSN 1907-235X / e-ISSN 2597-615X

PENGARUH BRAND IMAGE DAN NUTRITION LABEL TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN LEMONILO: EFEK MODERASI
ORIENTASI MAKANAN SEHAT

Priscillia Angela Gunawan1, Yohanes Sondang Kunto2*


1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 50236, Indonesia
Email: priscilliaangela@icloud.com1, kunto_ys@petra.ac.id2*
*Penulis korespondensi

Abstrak: Walaupun dipersepsikan sebagai makanan tinggi-kalori rendah-nutrisi, mie instan berada pada daftar teratas pilihan
makanan bagi banyak konsumen. Lemonilo, yang dikenal karena produk makanan kontemporernya, melakukan diferensiasi
mie instan produksi mereka dengan memasarkannya sebagai makanan yang bernutrisi dan natural. Studi ini mempelajari
persepsi konsumen atas brand image dan nutrition label dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi keputusan
pembelian mie instan Lemonilo, dan juga memasukan efek moderasi orientasi makanan sehat untuk memperkuat penelitian.
Data berasal dari responden yang tinggal di dua kota metropolitan di Indonesia: Jakarta dan Surabaya. Peneliti menggunakan
quota sampling dari 100 konsumen mie instan Lemonilo. Studi ini memetakan brand image dan nutrition label mie instan
Lemonilo dibandingkan dengan kompetitor. Model regresi linier berganda diaplikasikan untuk mengukur pengaruh brand
image dan nutrition label terhadap keputusan pembelian mie instan Lemonilo dengan efek moderasi orientasi makanan sehat.

Kata kunci: Brand image, nutrition label, orientasi makanan sehat, keputusan pembelian.

Abstract: Despite perceived as high-calorie low-nutrient food, instant noodle is at top in most consumer’s list of food choice.
Lemonilo, known for its contemporary food products, attempts to differentiate their instant noodle by marketing the noodle as
a nutritious and natural food product. This study studied consumer perceptions on brand image and nutrition label and how
these factors may affect buying decision of the product, and also include healthy food oriented as moderating effects to
strengthen the research model. Data are from respondents who live in two metropolitan cities in Indonesia: Jakarta and
Surabaya. We use quota sampling of 100 Lemonilo instant noodles consumers. This study plots brand image, and nutrition
label of Lemonilo instant noodles against its competitor. Multiple Linear Regression Model is applied to measure the effects
of brand image and nutrition label on buying decision of Lemonilo instant noodle with healthy food oriented as a moderating
effects.

Keywords: Brand image, nutrition label, orientasi makanan sehat, keputusan pembelian.

PENDAHULUAN sumber personal (keluarga, kenalan, tetangga, teman)


(Kotler & Armstrong, 2018). Nutrition label adalah
Pola makan telah berubah secara mencolok dari informasi mengenai kandungan nilai gizi yang tercetak
abad ke abad. Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi pada kemasan suatu produk makanan atau minuman.
menjadi salah satu faktor pendorong perubahan pola Hasil penelitian yang pernah dilakukan menun-
makan menjadi lebih sehat di tengah masyarakat. Diet jukkan bahwa konsumen yang membaca nutrition
Decisions Survey Herbalife Nutrition (2020) menyata- label, cenderung membeli produk makanan sehat dan
kan bahwa Kesehatan merupakan prioritas utama mau membayar lebih untuk produk tersebut
masyarakat Indonesia selama pandemic (Halidi, (Steinhauser et al., 2019). Sementara itu, konsumen
2021). Sehingga saat ini, kesadaran pada pola makan yang menerapkan pola makan sehat akan membuat
yang sehat mengalami peningkatan dan faktor ke- lebih banyak perbandingan nutrition label sebelum
sehatan telah menjadi salah satu faktor paling penting membuat keputusan pembelian (Miller & Cassady,
selain rasa dan harga untuk preferensi makanan (Ho & 2012). Oleh karena itu, nutrition label merupakan
Song, 2017). salah satu faktor yang mendorong konsumen dalam
Kebutuhan akan makanan sehat, mendorong memutuskan pembelian produk makanan atau minum-
seseorang semakin kritis dalam menggali dan mencari an.
informasi tentang produk yang akan dikonsumsi. Mie instan merupakan produk makanan cepat saji
Informasi produk dapat konsumen peroleh melalui yang sangat digemari masyarakat karena kemudahan-
beberapa sumber, antara lain: sumber komersial nya dalam hal penyajian, harganya yang murah, dan
(kemasan, iklan, tenaga penjual, display, dealer), tersedia dimana-mana. Data World Instant Noodles
sumber publik (media sosial, internet), sumber per- Asosiation (WINA) tahun 2018, menyatakan Indo-
cobaan (menggunakan dan meneliti produk) dan nesia berada pada urutan kedua sebagai negara dengan

48
Gunawan: Pengaruh Brand Image dan Nutrition Label Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan 49

konsumsi mie instan terbanyak di dunia yaitu sebanyak LANDASAN TEORI


12,54 miliar bungkus. Namun, mie instan dikenal
sebagai produk makanan dengan kandungan nutrisi Keputusan Pembelian
yang rendah dengan jumlah kalori yang tergolong
sangat tinggi sehingga tidak baik apabila dikonsumsi Keputusan pembelian (purchase decision) me-
terlalu sering. Kandungan sodium dan MSG dalam rupakan tahap utama dalam proses pengambilan ke-
mie instan juga tergolong tinggi (Puspita, 2020). putusan pembeli, dimana konsumen secara aktual
Konsumsi mie instan yang cukup besar, menye- melakukan pembelian terhadap suatu produk (Kotler
babkan persaingan perusahaan mie instan semakin & Armstrong, 2018). Dalam hal ini, konsumen mene-
berkembang. Terbukti dengan adanya berbagai merek tapkan suatu pilihan dari dua atau lebih alternatif
di pasaran. Merek yang masuk harus memiliki pilihan (Kotler & Armstrong, 2018). Lengkapnya
differentiation dan menciptakan brand image tertentu, proses keputusan pembelian adalah suatu proses
sehingga bisa mendapatkan eksistensi dan merebut dimana konsumen mengenali masalahnya, mencari
segmen pasarnya. Oleh karena itu, faktor lain yang informasi mengenai suatu produk atau merek tertentu
juga mempengaruhi keputusan pembelian pada kon- serta melakukan evaluasi seberapa baik produk dari
sumen adalah brand image. Brand image merupakan masing-masing alternatif yang dapat memecahkan
pemahaman dan persepsi konsumen mengenai suatu masalahnya, dan mengarah pada keputusan pembelian
merek yang diingat dalam benaknya pada saat mem- (Tjiptono, 2008).
beli suatu produk dari merek tertentu. (Venessa &
Arifin, 2017). Dalam penelitian ini, peneliti berfokus Perilaku Pasca Pembelian
pada produk mie instan merek Lemonilo.
Lemonilo melakukan diferensiasi produk mie Perilaku pasca pembelian (post purchase beha-
instan mereka dengan memasarkannya sebagai vior) dipakai untuk mengukur keputusan pembelian.
makanan yang bernutrisi dan natural, sehingga aman Perilaku pasca pembelian dipengaruhi berdasarkan
dikonsumsi terutama bagi anak-anak dan ibu menyu- kepuasan yang diperoleh oleh konsumen. Kepuasan
sui. Mie instan Lemonilo dibuat tanpa menggunakan dan ketidakpuasan yang dirasakan konsumen dapat
bahan berbahaya seperti MSG dan 3P (pewarna, mempengaruhi terhadap pembelian berikutnya. Oleh
pengawet, dan perisa). Warna hijau pada mie berasal karena itu, tugas suatu perusahaan tidak cukup sampai
dari perasan sari sayur bayam. Selain itu, Mie ini juga dengan konsumen melakukan pembelian produk saja,
memiliki kalori yang tergolong lebih rendah akan tetapi perusahaan harus memperhatikan lebih
(Lemonilo, 2021). lanjut tingkat kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
Saat ini konsumen sangatlah kritis dalam me- setelah mengkonsumsi atau menggunakan produk atau
milih suatu produk yang akan dikonsumsi, sehingga jasa yang dibelinya. Perilaku pasca pembelian terdiri
keputusan pembelian produk atau jasa sangat dipe- dari dua dimensi yaitu recommendation dan re-
ngaruhi oleh beberapa variabel penilaian. Keputusan purchase (Steinhauser et al., 2019; Wang et al., 2019).
pembelian merupakan tindakan pembelian yang
dilakukan konsumen setelah melakukan penilaian Nutrition Label
terhadap suatu produk atau jasa (Harahap, 2015).
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti Nutrition label dapat didefinisikan sebagai
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai variabel deskripsi yang digunakan untuk menginformasikan
penilaian konsumen sebelum memutuskan melakukan kepada konsumen tentang kandungan gizi makanan
pembelian, utamanya brand image dan nutrition label. yang berada pada label makanan, dan juga membantu
Selain itu, peneliti juga menganalisa kemungkinan pelanggan dalam membeli makanan bergizi, meng-
efek moderasi orientasi makanan sehat pada pengaruh konsumsi makanan bergizi seimbang, dan menghin-
brand image dan nutrition label terhadap keputusan dari produk makanan yang tidak sehat. Nutrition label
pembelian. Peneliti menduga orientasi makanan sehat merupakan cara sistematis untuk menyajikan infor-
memperkuat pengaruh brand image dan utamanya, masi nutrisi produk makanan. Penggunaan nutrition
nutrition label terhadap keputusan pembelian. Sehing- label dapat membantu konsumen dalam membuat
ga penelitian ini berjudul “Pengaruh brand image dan keputusan pembelian yang lebih sehat dengan
nutrition label terhadap Keputusan Pembelian Mie membandingkan dan memilih produk makanan yang
Instan Lemonilo: Efek Moderasi Orientasi Makanan cocok untuk mereka (Azman & Sahak, 2014).
Sehat”.
50 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 16, NO. 1, APRIL 2022: 48─56

Dimensi Nutrition Label 2. Favorability of Brand Associations


Asosiasi merek yang muncul karena adanya
Berkaitan dengan keputusan pembelian, ada tiga perasaan percaya konsumen bahwa manfaat dan
dimensi untuk mengukur nutrition label yaitu (Song et atribut yang diberikan oleh suatu merek akan dapat
al., 2015): memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
1. Awareness of (the benefit of) nutrition label a. Desirable: sejauh mana merek dapat meme-
Mengukur kesadaran konsumen akan manfaat nuhi harapan atau keinginan konsumen.
nutrition label untuk mengetahui kandungan nutri- b. Deliverable: informasi tentang merek dapat
si dalam makanan kemasan yang akan dikonsumsi. tersampaikan dengan baik kepada masyarakat
2. Attitude toward nutrition label dan mencerminkan bahwa produk-produk
Tingkat percaya konsumen terhadap informasi
dalam suatu merek menjadi jawaban akan
kandungan gizi pada nutrition label sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dalam suatu kategori
kandungan gizi yang sebenarnya.
produk yang dijual.
3. Usage of nutrition label
Seberapa jauh konsumen mempertimbangkan 3. Uniqueness of Brand Associations
informasi kandungan gizi yang tercantum pada Keunikan merek dapat menghasilkan pandangan
nutrition label pada kemasan. unik terhadap merek dalam benak konsumen dan
menciptakan perbedaan dengan merek lain.
Brand Image a. Point of Difference: sejauh mana suatu merek
dapat mencerminkan bahwa produk-produk
David Aaker mendefinisikan brand image se- yang ditawarkan memiliki unsur pembeda
bagai seperangkat asosiasi yang berkaitan dengan hal- sehingga dipandang memiliki keunikan yang
hal seperti atribut produk, manfaat atau harga, yang tidak dapat disamakan oleh merek lain.
diatur dengan cara yang bermakna (Aaker, 1991).
Sedangkan Kevin Keller mendefinisikan brand image Orientasi Makanan Sehat
sebagai bagaimana konsumen memandang suatu
merek di benaknya dan percaya terhadap merek ter- Sistem imun seseorang dipengaruhi oleh gaya
sebut. Keller percaya bahwa asosiasi dapat dibangun hidup salah satunya adalah pola makan. Pola makan
ketika seseorang mengalami merek secara langsung sehat adalah kebiasaan makan sehari-hari seseorang
dan menerima informasi tentang merek tersebut atau yang memiliki manfaat yang baik bagi tubuh yaitu
secara tidak langsung membuat kesimpulan ber- dengan lebih banyak mengonsumsi makanan dan
dasarkan pengetahuan merek seseorang (Keller, 1993). minuman yang mengandung unsur gizi seimbang
Sederhananya, brand image berbicara tentang persepsi (Goldberg & Strycker, 2012). Orientasi makanan sehat
konsumen terhadap suatu merek. adalah pemilihan konsumsi seseorang terhadap suatu
produk makanan yang memiliki efek menguntungkan
Dimensi Brand Image
pada kesehatan (de Ridder et al., 2017).
Berkaitan dengan keputusan pembelian, ada tiga
dimensi untuk mengukur brand image yaitu (Keller & Dimensi Orientasi Makanan Sehat
Swaminathan, 2019):
Terdapat tiga dimensi untuk mengukur level
1. Strength of Brand Associations
orientasi makanan sehat pada seseorng yaitu
Berhubungan dengan seberapa banyak informasi
(Goldberg & Strycker, 2012) :
tentang merek yang masuk dan melekat ke dalam
ingatan konsumen serta bagaimana suatu merek 1. Makanan dengan Nutrisi Seimbang
tersebut dapat mempertahankan informasi tersebut Makanan bisa dikatakan memiliki nutrisi seimbang
sebagai brand image. ketika makanan tersebut memiliki asupan nutrisi
a. Personal Relevance: Keterikatan hubungan dalam komposisi terbaik untuk kesehatan.
dalam menumbuhkan image di benak konsu- 2. Makanan Rendah Lemak
men saat melihat program pemasaran yang Makanan berlemak yang tidak sehat adalah makan-
dilakukan merek tertentu karena konsumen an yang mengandung banyak lemak jahat, seperti
sudah memiliki pengetahuan yang luas tentang lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans. Jenis
merek lainnya. lemak ini terdapat pada makanan seperti daging
b. Consistency: konsisten dalam menyampaikan merah, kulit ayam, susu full cream, hingga makan-
pesan melalui program pemasaran pada masya- an cepat saji atau makanan olahan seperti kentang
rakat. goreng, es krim, dan biskuit.
Gunawan: Pengaruh Brand Image dan Nutrition Label Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan 51

3. Makanan Tinggi Serat diatas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa


Makanan berserat adalah makanan yang mengan- nutrition label memiliki pengaruh positif terhadap
dung serat di mana tubuh tidak dapat mencerna keputusan pembelian.
atau menyerapnya.
Efek Moderasi Orientasi Makanan Sehat
Hubungan Antar Variabel
Hasil survei tahun 2015, menyatakan 73%
Hubungan Brand Image terhadap Keputusan masyarakat Indonesia menempatkan kesehatan pribadi
Pembelian menjadi prioritas. (Pernando in Purnomo, 2018).
Kampanye yang dilakukan oleh suatu perusahaan
Dalam melakukan keputusan pembelian, bertujuan membentuk reputasi (brand image) dan
konsumen akan melalui beberapa tahapan seperti yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu
dikemukakan Kotler dan Amstrong (2018) meliputi produk. Ketika perusahaan membentuk citra produk-
tahap pencarian informasi dan evaluasi alternatif. nya sebagai makanan “bernutrisi dan natural”, maka
Artinya konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan konsumen yang memiliki orientasi makanan sehat
yang akan dipertimbangkan dalam pengambilan akan mengingat merek tersebut di benaknya. (Knight
keputusan pembelian. Di sinilah brand image & Kim, 2007; Purnomo, 2018; Yoo & Donthu, 2001).
memiliki peranan penting dalam mempengaruhi Sebuah penelitian menemukan bahwa beberapa
proses pengambilan keputusan (Foster, 2017). konsumen benar-benar menaruh pentingnya label
Apabila produk dan manfaat pada merek tertentu makanan dan membacanya sebelum membuat kepu-
memuaskan konsumen secara positif, maka akan ada tusan pembelian akhir, di mana tingkat kepentingan
sikap yang baik secara keseluruhan terhadap merek bervariasi secara signifikan berdasarkan jenis kelamin,
tersebut, dan merek tersebut dapat dikatakan memiliki usia, kebiasaan makan, dan lokasi (Kumar & Kapoor,
brand image yang positif. Ketika sebuah merek 2017). Konsumen yang menerapkan pola makan sehat
memiliki citra yang kuat dan positif, konsumen akan akan membuat lebih banyak perbandingan nutrition
terus mengingat merek di benaknya, hal tersebut akan label sebelum membuat keputusan pembelian (Miller
selalu diingat dan pada akhirnya akan mempengaruhi & Cassady, 2012).
konsumen dalam melakukan tindakan pembelian
produk (Abigail, 2021). Dari hasil penelitian yang Kerangka Konseptual
pernah dilakukan, menyatakan brand image memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
(Foster, 2017; Ambolau et al., 2015; Laras & Brand
Image (X1) H1
Firmanyah, 2019).
Keputusan
Pembelian
(Y)
Hubungan Nutrition Label terhadap Keputusan H2
Pembelian Nutrition
Label (X2) H3a H3b

Penelitian sebelumnya tentang hubungan antara


makanan dengan nutrition label dan perilaku pem- Orientasi
Makanan
belian produk makanan pada konsumen di Indonesia, Sehat (M)
menunjukkan bahwa hampir 70% konsumen di Indo-
nesia memeriksa label makanan. Dari angka tersebut Gambar 1. Kerangka Konseptual
37,5% memperhatikan nutrition label suatu produk
pangan sebelum membuat keputusan pembelian. Hipotesis
Namun, dalam pengambilan keputusan pembelian,
hampir semua konsumen (96,0%) telah memutuskan Berdasarkan pengamatan di lapangan dan studi
untuk membeli produk makanan dengan nutrition literatur, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
label dibandingkan dengan yang tidak (Mauludyani et H1: Brand image berpengaruh positif terhadap ke-
al., 2021). putusan pembelian mie instan Lemonilo.
Penelitian yang pernah dilakukan juga meng- H2: Nutrition label berpengaruh positif terhadap
ungkapkan bahwa konsumen baru sangat mementing- keputusan pembelian mie instan Lemonilo.
kan label makanan dan membacanya sebelum mem- H3: Orientasi makanan sehat memperkuat pengaruh
buat keputusan pembelian akhir. (Kumar & Kapoor, brand image dan utamanya, nutrition label ter-
2017). Berdasarkan pandangan yang telah dijelaskan hadap keputusan pembelian mie instan Lemonilo.
52 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 16, NO. 1, APRIL 2022: 48─56

METODOLOGI PENELITIAN X1.7 [Merek mie instan] berbeda dari


merek mie instan lainnya yaitu mengguna-
Populasi dan Sampel kan bahan yang natural tanpa pengawet,
pewarna, dan perisa.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang B. Nutrition Label (X2)
terdiri dari subjek atau objek yang memiliki karak- a. Awareness of (The Benefit of) Nutrition
teristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh pene- Label
liti untuk dipelajari dan kemudian dibuat menjadi suatu X2.1 Nutrition Label bermanfaat untuk
kesimpulan (Sugiyono, 2018). Populasi dalam pene- mengetahui kandungan nutrisi pada [merek
litian ini adalah konsumen yang membeli mie instan di mie instan]
Surabaya dan Jakarta. b. Attitude Toward Nutrition Label
Sampel merupakan bagian dari populasi yang X2.2 Saya percaya nutrition label pada
memiliki karakteristik dari populasi tersebut dan di- kemasan [merek mie instan] sesuai dengan
anggap dapat mewakili populasi (Sugiyono, 2018). kandungan gizi yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik c. Usage of Nutrition Label
pengambilan sampel yaitu non-probability sampling. X2.3 Saya mempertimbangkan informasi
Teknik tersebut merupakan cara pengambilan sampel kandungan gizi yang tercantum pada nutri-
dengan tidak memberikan kesempatan yang sama tion label pada kemasan [merek mie instan].
pada bagian atau anggota dari pupulasi untuk dijadikan 2. Variabel Moderasi
sampel dalam penelitian. Pemilihan sampel meng- A. Orientasi Makanan Sehat (M)
gunakan metode quota sampling, yaitu pengambilan a. Makanan dengan Nutrisi Seimbang
jumlah sampel sebanyak jumlah yang sudah diten- M.1 Saya selalu memperhatikan asupan
tukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, pengambilan nutrisi makanan yang akan saya konsumsi.
sampel akan dilakukan hingga jumlah responden yang b. Makanan Rendah Lemak
mengkonsumsi mie instan Lemonilo sebanyak 100 M.2 Saya cenderung memilih makanan
orang. rendah lemak.
c. Makanan Tinggi Serat
Definisi Operasional Variabel M.3 Saya cenderung memilih makanan
berserat tinggi.
Definisi operasional variabel yang akan diguna- 3. Variabel Dependen
kan terdiri dari 3 variabel: A. Keputusan Pembelian (Y)
1. Variabel Independen Y.1 Saya merekomendasikan mie instan [merek
A. Brand Image (X1) mie instan] kepada orang lain.
a. Strength of Brand Associations Y.2 Saya akan membeli kembali mie instan
Personal Relevance: [merek mie instan].
X1.1 [Merek mie instan] memiliki reputasi
sebagai mie instan yang bernutrisi. Teknik Analisis Data
Consistency:
X1.2 [merek mie instan] selalu konsisten Analisis dilakukan pada data yang diperoleh dari
menyampaikan pesan dalam pemasarannya instrumen penelitian yaitu dari hasil kuesioner yang
sebagai mie instan sehat. disebarkan, kemudian diolah menggunakan metode
b. Favorability of Brand Associations statistik deskriptif untuk membandingkan dengan
Desirable: merek pesaing. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan
X1.3 Produk mie instan [Merek mie instan] untuk melihat ketepatan atau keandalan suatu variabel.
aman untuk dikonsumsi. Nilai standar korelasi validitas adalah sebesar 0,3 dan
X1.4 Produk mie instan [Merek mie instan] reliabilitas diukur dengan menggunakan uji Cronbach
praktis dalam hal penyajian. Alpha, dimana skala pengukuran dikatakan reliabel
X1.5 Produk mie instan [Merek mie instan] apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Sugiyono, 2018).
memiliki harga yang terjangkau. Peneliti melakukan mean centering pada variabel
Deliverable: brand image, nutrition label, dan orientasi makanan
X1.6 [Merek mie instan] menjadi pilihan sehat untuk menghindari multikolinieritas antar varia-
pertama saya ketika membeli mie instan. bel independen. Kemudian peneliti melakukan boot-
c. Uniqueness of Brand Associations strapping untuk mereduksi bias non-normal dan
Point of Difference: heterokedastisitas (Anuraga & Arieska, 2016).
Gunawan: Pengaruh Brand Image dan Nutrition Label Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan 53

Peneliti menggunakan regresi linear berganda Tabel 2 menunjukkan tidak ada efek moderasi
untuk menguji hipotesis penelitian ini. Terakhir, pene- orientasi makanan sehat pada pengaruh brand
liti melakukan pengujian goodness of fit untuk mem- image dan nutrition label terhadap Y1.
bandingkan dua distribusi data, yakni yang teoritis 2. Analisis regresi linier berganda variabel dependen
(frekuensi prediksi) dan yang sesuai kenyataan (fre- Y2
kuensi observasi) (Maydeu Olivares & Garcia Forero,
2010). Pengujian Goodness of fit yang digunakan Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Efek
adalah: Koefisien determinasi (R2 ) dan mean square Utama Variabel Dependen Y2
error (MSE).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Regresi Linier Berganda
1. Analisis regresi linier berganda variabel dependen
Y1
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Efek
Utama Variabel Dependen Y1

Tabel 3 menunjukkan hasil analisis regresi linear


berganda untuk “Saya akan membeli kembali mie
instan Lemonilo” (Y2). Tabel tersebut adalah
analisa efek utama dari brand image, nutrition
label, dan orientasi makanan sehat. Tabel menun-
Tabel 1 menunjukkan hasil analisis regresi linear jukkan bahwa brand image memiliki std. coef.
berganda untuk “saya merekomendasikan mie 0,354 dan p-val. < 0.01 dan nutrition label memiliki
instan Lemonilo kepada orang lain” (Y1). Tabel std. coef. = 0,234 dan p-val. < 0.05 berpengaruh
tersebut adalah analisa efek utama dari brand signifikan terhadap Y1. Akan tetapi tidak demikian
image, nutrition label, dan orientasi makanan sehat. dengan orientasi makanan sehat dengan std. coef. =
Tabel menunjukkan bahwa brand image memiliki 0, 109.
std. coef. 0,326 dan p-val. < 0.01 dan nutrition label
memiliki std. coef. 0,356 dan p-val. < 0.05) Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Efek
berpengaruh signifikan terhadap Y1. Akan tetapi Interaksi Variabel Dependen Y2
tidak demikian dengan orientasi makanan sehat
dengan std. coef. = 0, 028.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Efek
Interaksi Variabel Dependen Y1
54 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 16, NO. 1, APRIL 2022: 48─56

Tabel 4 menunjukan ada efek moderasi orientasi tidak salah memilih suatu merek produk sesuai dengan
makanan sehat pada pengaruh nutrition label yang mereka inginkan, sehingga informasi nutrition
terhadap Y2. label yang baik dan jujur dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen terhadap produk
Pembahasan tersebut. Label ini bisa menjadi bahan pertimbangan
konsumen untuk membeli mie instan Lemonilo. Jika
Brand Image terhadap Keputusan Pembelian konsumen merasa puas akan informasi nutrition label
yang diberikan maka kemungkinan melakukan ke-
Hasil penelitian menunjukan bahwa brand image putusan pembelian mie instan Lemonilo akan naik atau
memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal meningkat.
ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta variabel brand Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini sesuai
image (Y1: 0,326, Y2: 0,354). Hubungan brand image dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
dengan keputusan pembelian menunjukan arah Kumar & Kapoor (2017), bahwa konsumen memen-
hubungan yang positif. Variabel ini juga memiliki nilai tingkan label makanan dan membacanya sebelum
p-value < 0.01. Hal ini menunjukan bahwa variabel membuat keputusan pembelian akhir. Selain harga,
brand image mempunyai pengaruh positif dan signi- semua atribut produk yang berimplikasi pada kesehat-
fikan terhadap keputusan pembelian. an dianggap sangat penting oleh konsumen (Kumar &
Brand Image merupakan persepsi merek yang Kapoor, 2017). Melalui informasi tentang gizi yang
dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat terdapat pada nutrition label yang tentunya menonjol-
dalam ingatan konsumen. Beberapa alat pemasaran kan kualitas produk, konsumen akan merasa lebih
yang dapat digunakan untuk menciptakan brand merasa terbantu untuk mengetahui kandungan gizi apa
image adalah produk itu sendiri, kemasan/label, nama saja yang mereka dapat saat mengkonsumsi produk
merek dan logo, program pemasaran dan semua jenis yang mereka pilih, sehingga nantinya akan muncul
promosi lainnya, dan sebagainya. Melalui alat pe- rasa aman lalu percaya untuk terus menggunakan
masaran tersebut, Lemonilo dapat menciptakan brand produk tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan
image yang baik di benak konsumen dan mempe- konsumen akan membeli kembali dan merekomen-
ngaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pem- dasikan produk tersebut pada orang lain.
belian. Program pemasaran yang telah dilakukan
Lemonilo antara lain content marketing di social Efek Moderasi Orientasi Makanan Sehat
media, celebrity endorsement di social media, event
sponsorship, brand ambassador, dan sebagainya. Hal Secara umum, hasil penelitian ini tidak men-
ini menunjukan bahwa penelitian ini sesuai dengan dukung hipotesis 2 dimana menunjukan bahwa tidak
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abigail ada efek moderasi orientasi makanan sehat. Sehingga
(2021), bahwa merek yang memiliki brand image dapat disimpulkan bahwa variabel brand image (X1)
yang baik akan mempengaruhi konsumen dalam dan nutrition label (X2) memiliki pengaruh direct
melakukan tindakan pembelian produk. terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat
dari tabel 2 menunjukkan tidak ada efek moderasi
Nutrition Label terhadap Keputusan Pembelian orientasi makanan sehat pada pengaruh brand image
dan nutrition label terhadap keputusan pembelian
Hasil penelitian menunjukan bahwa nutrition “saya merekomendasikan mie instan Lemonilo kepada
label memiliki pengaruh terhadap keputusan pem- orang lain” (Y1). Sedangkan hanya tabel 3 yang
belian. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta menunjukan adanya efek moderasi orientasi makanan
variabel nutrition label (Y1: 0,356 , Y2: 0,234). sehat pada pengaruh nutrition label terhadap keputus-
Hubungan nutrition label dengan keputusan pembeli- an pembelian “Saya akan membeli kembali mie instan
an menunjukan arah hubungan yang positif. Variabel Lemonilo” (Y2).
ini juga memiliki nilai p-value < 0.05. Hal ini Hal ini menunjukan bahwa penelitian ini tidak
menunjukan bahwa variabel nutrition label mempu- sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
nyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputus- oleh Miller & Cassady (2012) bahwa konsumen yang
an pembelian. berorientasi pada makanan sehat akan membuat lebih
Nutrition Label merupakan label pada kemasan banyak perbandingan nutrition label sebelum mem-
makanan atau minuman yang mencantumkan infor- buat keputusan pembelian. Hal ini terjadi karena
masi terkait kandungan gizi produknya. Label nutrisi Lemonilo memiliki target market yang sangat spesifik
dapat memberikan informasi kepada konsumen dan ia mempromosikan produk mie instan-nya sebagai
tentang kualitas suatu produk sehingga konsumen makanan sehat. Hal tersebut sudah sangat segmented
Gunawan: Pengaruh Brand Image dan Nutrition Label Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan 55

sehingga orang yang mengkonsumsi mie instan Lemo- dalam bentuk yang lebih menarik, karena nutrition
nilo merupakan orang yang memiliki healthy lifestyle label ini dianggap lebih sederhana dan dapat
yang tinggi. merangkum semua kandungan nutrisi dengan
pemahaman yang lebih mudah. Langkah lebih
KESIMPULAN lanjut adalah dengan memberikan paparan bauran
promosi untuk meningkatkan kesadaran konsumen
Penelitian ini menguji pengaruh brand image, akan pentingnya mempertimbangkan nilai gizi
nutrition label, dan orientasi makanan sehat terhadap bahkan ketika dihadapkan pada keputusan pem-
keputusan pembelian mie instan Lemonilo. Berkaitan belian mie instan.
dengan hipotesis pada Bab 3, ada tiga hasil penelitian c. Brand image memiliki pengaruh yang paling besar
yang penting. Pertama, brand image berpengaruh dan mampu menjelaskan 28% variabilitas pada
terhadap keputusan pembelian (H1 diterima). Kedua, keputusan pembelian mie instan Lemonilo. Skor
nutrition label berpengaruh terhadap keputusan pem- mean yang diperoleh Lemonilo sangat tinggi di-
belian (H2 diterima). Ketiga, secara umum orientasi bandingkan dengan Indomie, oleh karena itu
makanan sehat tidak memiliki efek moderasi pada perusahaan dapat mempertahankan brand image-
pengaruh brand image dan nutrition label terhadap nya yaitu sebagai mie instan yang bernutrisi. Salah
keputusan pembelian (H3 ditolak), terkecuali satu efek satu dengan tetap konsisten dalam melakukan
moderasi yang berpengaruh signifikan yaitu orientasi strategi pemasaran. Strategi pemsaaran tersebut
makanan sehat berpengaruh pada nutrition label antara lain: social media content, meningkatkan
terhadap keputusan membeli kembali (Y2). kualitas produk dan layanan, dan sebagainya.
Orientasi makanan sehat tidak memiliki efek d. Hasil penelitian memperjelas dan sudah sesuai
moderasi karena orang-orang yang mengkonsumsi dengan positioning Lemonilo sebagai mie sehat
Lemonilo sudah sangat segmented dan memilki variasi
(bernutrisi dan natural). Meningkatnya kesadaran
yang rendah dalam hal orientasi makanan sehat. Hal ini
akan pentingnya makanan sehat serta meningkat-
terbukti dari tabel 4.2 analisa deskriptif pada orientasi
nya permintaan masyarakat Indonesia akan makan-
makanan sehat, dimana Lemonilo memiliki nilai mean
> 4 dan standar deviasi < 1 sedangkan Indomie an sehat terutama di era Pandemic Covid-19 dapat
memiliki nilai mean < 4 dan standar deviasi > 1 artinya dimanfaatkan oleh Lemonilo yang sudah memiliki
orang-orang tersebut berasal dari segmen yang brand image yang kuat sebagai “Healthy Food”
memang memiliki orientasi makanan sehat lebih tinggi untuk memenangkan market share mie instan
dibandingkan dengan indomie. khususnya di Indonesia dan merebut segmen pasar
Indomie. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan
SARAN meningkatkan awareness dan meningkatkan brand
trust kepada konsumennya dengan berinteraksi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di dengan konsumen, menjaga kepuasan pelanggan
atas, peneliti mengajukan beberapa saran untuk pihak dengan konsistensi produk, melakukan brand
Lemonilo sebagai berikut: storytelling, serta menonjolkan review positif yang
a. Lemonilo memiliki skor mean lebih rendah diberikan konsumen.
dibandingkan Indomie pada pernyataan variabel
Brand Image indikator X1.6 yaitu “Lemonilo DAFTAR PUSTAKA
menjadi pilihan pertama saya ketika membeli mie
instan”. Oleh karena itu, Lemonilo perlu memper- Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity. New
hatikan produk mie instan-nya dan juga melakukan York : The Free Press.
penelitian untuk mencari tahu alasan konsumen Abigail. (2021). All You Need To Know About Brand
memilih produk lain sebagai pilihan utama sebagai Image. The Branding Journal. https://www.the-
evaluasi untuk perusahaan. brandingjournal.com/2021/03/brand-
b. Peneliti memperhatikan bahwa baik konsumen image/#what-is-a-brand-image
Lemonilo maupun Indomie memiliki skor paling Ambolau, M. A. P., Kusumawati, A., & Mawardi, M.
rendah pada variabel nutrition label pada indikator K. (2015). The Influence of Brand Awareness
ketiga yaitu mempertimbangkan nutrition label, And Brand Image On Purchase Decision. Jurnal
maka kemungkinan skor rendah ini lebih didorong Administrasi Bisnis, 2(2), 1–8.
faktor internal konsumen sendiri yang memang Anuraga, G., & Arieska, P. K. (2016). Regresi Kuantil
belum menempatkan pertimbangan nilai gizi Pendekatan Bootstrap Untuk Pemodelan
sebagai prioritas. Untuk mendorong konsumen Kemiskinan Di Pulau Jawa. Jurnal Statistika
memperhatikan nilai gizi, Lemonilo dapat mem- Universitas, 4(2). https://jurnal.unimus.ac.id/
pertimbangkan Front of Pack Nutrition Label index.php/statistik/article/view/2231
56 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 16, NO. 1, APRIL 2022: 48─56

Azman, N., & Sahak, S. Z. (2014). Nutritional Label Nutrition Labels for Processed Food: Effect on
and Consumer Buying Decision: A Preliminary Purchase Decision among Indonesian Consu-
Review. Procedia - Social and Behavioral mers. Jurnal Gizi Dan Pangan, 16(1), 47–56.
Sciences, 130 (INCOMaR 2013), 490–498. https://doi.org/10.25182/jgp.2021.16.1.47-56
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.057 Maydeu Olivares, A., & Garcia Forero, C. (2010).
de Ridder, D., Kroese, F., Evers, C., Adriaanse, M., & Goodness-of-fit testing. International Encyclo-
Gillebaart, M. (2017). Healthy diet: Health pedia of Education, October 2017, 190–196.
impact, prevalence, correlates, and interventions. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-044894-
Psychology and Health, 32(8), 907–941. 7.01333-6
https://doi.org/10.1080/08870446.2017.1316849 Miller, L. M. S., & Cassady, D. L. (2012). Making
Foster, B. (2017). Impact of Brand Image on Healthy Food Choices Using Nutrition Facts
Purchasing Decision on Mineral Water Product Panels: The Roles of Knowledge, Motivation,
“Amidis” (Case Study on Bintang Trading Com- Dietary Modifications Goals, and Age. Appetite,
pany). American Research Journal of Humani- 59(1). https://doi.org/10.1016/j.appet.2012.04.
ties and Social Sciences, 2(1), 1–11. https://doi. 009
org/10.21694/2378-7031.16023 Purnomo, T. (2018). Pengaruh Kesadaran Merek dan
Goldberg, L. R., & Strycker, L. A. (2012). Personality Citra Merek terhadap Niat Beli pada Konsumen
traits and eating habits: The assessment of food Herbalife di Surabaya. 6, 1–7.
preferences in a large community sample. Per- Puspita, A. (2020). Meski Nikmat dan Murah, Ini
sonality and Individual Differences, 32(1), 49– Alasan Mi Instan Berbahaya bagi Kesehatan.
65. https://doi.org/10.1016/S0191-8869(01)000 Health.Kompas.Com. https://health.kompas.com/
05-8 read/2020/08/29/090752168/meski-nikmat-dan-
Halidi, R. (2021). Survei: Kesadaran Pola Hidup murah-ini-alasan-mi-instan-berbahaya-bagi-
Sehat Orang Indonesia Meningkat Selama kesehatan?page=all
Pandemi. Suara.Com. https://amp.suara.com/ Song, J., Huang, J., Chen, Y., Zhu, Y., Li, H., Wen, Y.,
lifestyle/2021/07/15/181500/survei-kesadaran-
Yuan, H., & Liang, Y. (2015). El conocimiento,
pola-hidup-sehat-orang-indonesia-meningkat-
la actitud y el uso de la etiqueta nutricional entre
selama-pandemi
los consumidores (China). Nutricion Hospita-
Keller, K. L. (1993). Conceptualizing, Measuring, and
laria, 31(6), 2703–2710. https://doi.org/10.3305/
Managing Customer-Based Brand Equity. Jour-
nal of Marketing Research. nh.2015.31.6.8791
Keller, K. L., & Swaminathan, V. (2019). Strategic Steinhauser, J., Janssen, M., & Hamm, U. (2019). Who
brand management: building, measuring, and buys products with nutrition and health claims? A
managing brand equity (5th Global). Harlow : purchase simulation with eye tracking on the
Pearson Education Limited. influence of consumers’ nutrition knowledge and
Knight, D. K., & Kim, E. Y. (2007). Japanese consu- health motivation. Nutrients, 11(9), 1–20.
mers’ need for uniqueness Effects on brand per- https://doi.org/10.3390/nu11092199
ceptions and purchase intention. Journal of Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan :
Fashion Marketing and Management, 11(2). Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (1st
Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of ed.). Bandung : Alfabeta.
Marketing (17th ed., Issue 19). Harlow : Pearson. Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran (3rd ed.).
https://doi.org/10.2307/2548367 Yogyakarta: Andi.
Kumar, N., & Kapoor, S. (2017). Do labels influence Venessa, I., & Arifin, Z. (2017). Pengaruh Citra Merek
purchase decisions of food products? Study of (Brand Image) Dan Harga Terhadap Keputusan
young consumers of an emerging market. British Pembelian Konsumen. Jurnal Administrasi
Food Journal, 119(2), 218–229. https://doi.org/ Bisnis, 51(1), 44–48.
10.1108/BFJ-06-2016-0249 Wang, L., Yan, Q., & Chen, W. (2019). Drivers of
Laras, G. M. D., & Firmanyah, E. (2019). Citra Merek purchase behavior and post-purchase evaluation
Dan Keputusan Pembelian Konsumen : Kasus in the Singles’ Day promotion. Journal of Con-
Pada Produk Mie Instan. JWM (Jurnal Wawasan sumer Marketing, 36(6), 835–845. https://doi.
Manajemen), 6(2), 131. https://doi.org/10.20527/ org/10.1108/JCM-08-2017-2335
jwm.v6i2.148. Yoo, B., & Donthu, N. (2001). Developing and
Lemonilo. (2021). Kenapa Mie Lemonilo Lebih Baik? validating a multidimensional consumer-based
Lemonilo.Com. brand equity scale. Journal of Business Research,
Mauludyani, A. V. R., Nasution, Z., Aries, M., Rim- 52(1), 1–14. https://doi.org/10.1016/S0148-2963
bawan, R., & Egayanti, Y. (2021). Knowledge on (99)00098-3.

Anda mungkin juga menyukai