Kadir Musa1* Sarinah J. M Rafael 2 Maria P. L Muga 3
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Nusa Cendana *email: kadirmusa31@gmail.com
ABSTRACT INFO ARTIKEL
Diterima: The purpose of this study was to determine the effect of the internal Direview: control system on fraud prevention. This research was conducted in Disetujui: all Regional Work Units of Alor Regency. This type of research used Terbit: quantitative methods with descriptive and verification approaches. Keyword: Data collection techniques using questionnaires. Data analysis using Inter Control System, simple linear regression analysis with the help of Microsoft Excel and Fraud Prevention, SPSS version 26.0 program.The results showed that the Internal Regional Work Units. Control System had a positive and significant effect on Fraud Prevention. The results of the correlation coefficient test of 0.749 show the relationship between independent variables and variables that have a strong relationship so that it can be said that the Internal Control System (X) on fraud prevention (Y) has a strong relationship. Thus it can be said that this Internal Control System can minimize the level of fraud that occurs. Therefore, the better the implementation of the internal control system, the better fraud prevention will be and a good impact on government agencies.
PENDAHULUAN ilegal) dan fraudulent statements (pernyataan palsu
Persaingan dalam dunia pemerintahan atau salah pernyataan). yang dilandasi oleh nuansa politik telah Tuanakotta (2010) dalam bukunya mempengaruhi pimpinan atau pegawai mengatakan bahwa upaya mencegah fraud dimulai pemerintah melakukan tindakan fraud. Fraud dari penerapan sistem pengendalian internal yang pada dasarnya merupakan upaya yang disengaja efektif. Sistem pengendalian internal yang buruk akan untuk menggunakan hak orang lain untuk memicu seseorang melakukan perbuatan fraud dan kepentingan pribadi. Hal ini sesuai dengan melawan hukum. Fraud akan menyebabkan ketidak pendapat Arens (2008), yang menyatakan percayaan masyarakat kepada pemerintah dan akan bahwa fraud adalah setiap upaya penipuan yang menimbulkan kerugian pada uang rakyat yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil digunakan untuk menjalani roda pemerintahan. harta atau hak orang atau pihak lain. Berdasarkan uraian tersebut diatas dan Menurut Association of Certified Fraud pentingnya sistem pengendalian internal terhadap Examiners (ACFE,2016), ada 3 bentuk pencegahan Fraud dalam setiap kegiatan perusahaan kecurangan yang diistilahkan dengan fraud tree, ataupun instansi maka mendorong penulis untuk yaitu corruption (korupsi), asset melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh misappropriation (pengambilan aset secara Sistem Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud” (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Alor. HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN Berdasarkan permasalahan diatas maka PENGEMBANGAN HIPOTESIS (jika ada) hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai Teori Atribusi berikut: Teori atribusi merupakan suatu teori H1: Sistem Pengendalian Internal berpengaruh yang dikembangkan oleh Fritz Heider pada terhadap pencegahan fraud. tahun 1958. Teori atribusi menjelaskan mengenai seseorang berperilaku dan dari Gambar 1 Kerangka Berpikir perilaku tersebut, seseorang memiliki alasan untuk melakukan tindakan tersebut. Teori Sistem atribusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider Pengendalian menjelaskan bahwa terdapat dua alasan dari Internal Pencegahan Fraud tindakan seseorang yaitu alasan dari dalam diri (X) (Y) seseorang dan alasan yang berasal dari luar diri seseorang tersebut. METODE PENELITIAN Teori atribusi membahas penyebab- Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif penyebab perilaku seseorang dan upaya untuk dimana data penelitian berbentuk angka-angka. memahami penyebab dibalik perilaku seseorang Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tersebut. Seseorang mungkin merasa dapat dengan pengumpulan data melalui kuesioner. tekanan untuk melakukan tindakan fraud karena Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh sistem adanya kebutuhan atau masalah finansial. pengendalian internal terhadap pencegahan fraud Kesempatan merupakan peluang yang pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Alor. menyebabkan pelaku secara leluasa Waktu penelitian yang direncanakan mulai menjalankan aksinya yang disebabkan oleh dari bulan 1 Februari 2022 sampai dengan bulan 1 pengendalian intern yang lemah. Maret 2022. Penelitian ini dilakukan di seluruh SKPD Pencegahan Fraud Kabupaten Alor, dimana masing-masing diambil 2 Menurut the Association of Certified pegawai sebagai responden. Pengumpulan data dalam Fraud Examiners ACFE (2016), fraud adalah penelitian ini menggunakan metode kuesioner. perbuatan perbuatan yang melawan hukum yang Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu sederhana. (manipulasi atau memberikan laporan keliru HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: dalam maupun luar organisasi untuk a. Uji Validitas mendapatkan keuntungan pribadi secara Uji validitas dilakukan untuk mengukur validnya langsung maupun kelompok secara langsung suatu kuesioner dengan menguji validitas dari maupun tidak langsung merugikan pihak lain. setiap pertayaan yang ada dalam kuesioner. Cressey (1953). Mengemukakan tiga Teknik uji validitas dalam penelitian ini penyebab atau pemicu terjadinya fraud yaitu menggunakan teknik pearson product moment tekanan, kesempatan dan dalil untuk yang dilakukan dengan membandingkan rtabel membenarkan tindakan fraud. dengan rhitung pada tingkat signifikansi 5% atau Menurut Diaz Priantara (2013:183) 0,05. Jika rhitung > rtabel maka item dikatakan valid, Pencegahan fraud bertujuan untuk jika rhitung < rtabel maka item dikatakan tidak valid. a. Prevention yaitu mencegah terjadinya fraud. R tabel dalam penelitian ini dengan total sampel b. Deference yaitu menangkal pelaku 36 responden adalah 0,329. potensial. Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan c. Description yaitu mempersulit gerak menggunakan SPSS 26, pada item pernyataan ke langkah pelaku fraud. 2 dinyataklan tidak valid dikarenakan nilai R d. Recertification yaitu mengidentifikasi hitung(0,304) < Rtabel(0,329) sedangkan seluruh kegiatan berisiko tinggi dan kelemahan item pernyataan yang lainya dinyatakan valid pengendali intern. karena memiliki nilai rhitung >0,329. e. Civil action prosecution yaitu tuntutan kepada pelaku. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur diterima. tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan e. Uji Koefisien Determinasi (R2) instrumen penelitian serta konsistensi alat Koefesien Determinan bertujuan untuk ukur untuk mengukur variabel. Pengujian mengetahui besarnya pengaruh dari variabel reliabilitas hanya dilakukan pada item yang indpenden (Sistem Pengendalian Internal) valid, sehingga seluruh item valid akan diuji terhadap variabel dependen (Pencegahan fraud). reliabilitasnya dengan pengambilan Berikut tabel uji koefisien determinasi: keputusan menggunakan Cronbach’s Alpha. Tabel 3 Jika Cronbach’s Alpha > 0,70 maka data Uji Koefisien Determinasi dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas seluruh item valid dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Model Summary Alpha > 0,70. Adjusted R Std. Error of the
c. Uji Regresi Linear Sederhana Model R R Square Square Estimate
a Analisis regresi linear berganda 1 .749 .561 .548 3.58722 dilakukan untuk menghitung besarnya a. Predictors: (Constant), SPI pengaruh sistem pengendalian internal (X) terhadap pencegahan fraud (Y). Tabel 1 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.384 5.169 .655 .517 Berdasarkan tabel 3 hasi uji determinasi SPI .595 .090 .749 6.586 .000 menggunakan SPSS 26 diketahui nilai koefisien a. Dependent Variable: Fraud determinasi 0,561 atau 56,1%. Hal ini sesuai dengan Berdasarkan tabel maka persamaan perhitungan menggunakan persamaan: regresi linear sederhana adalah sebagai Kd = r² x 100% berikut: Kd = (0,749)² x 100% Y= 3,384+0,595x Kd = 56,1 % menunjukan bahwa dengan model regresi dimana d. Uji Hipotesis variabel independen (Sistem Pengendalian Internal) 1. Uji T (Simultan) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen Uji simultan (Uji t) digunakan untuk (Pencegahan Fraud) sebesar 56,1% sedangkan 43,9% mengetahui pengaruh masing-masing dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam variabel independen secara individu penelitian ini. terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Tabel 2. Terhadap Pencegahan Fraud Hasil Uji T Simultan Berdasarkan hasil pengujian pengisian kuesioner Coefficientsa dari 36 responden yang dilakukan dengan kriteria Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients pemilihan responden menggunankan purposive Model B Std. Error Beta t Sig. sampling agar keefektifitasan peneltian lebih tepat 1 (Constant) 3.384 5.169 .655 .517 sasaran dan data yang di peroleh lebih akurat untuk SPI .595 .090 .749 6.586 .000 mengetahui pengaruh variabel sistem pengendalian Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa internal (X) terhadap pencegahan fraud (Y) maka nilai fhitung sebesar 61,184 yang berarti fhitung diperoleh nilai konstanta sebesar 0,595 yang didapat > ftabel, serta nilai signifikansi sebesar 0,000 dari pengujian regresi linier sederhana, sehingga dapat yang berarti < 0,05. Berdasarkan hasil dijelaskan bahwa ada pengaruh antara variabel sistem tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal (X) terhadap pencegahan fraud pengendalian internal dan good corporate (Y) Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Alor. governance berpengaruh secara simultan Adanya pengaruh sistem pengendalian internal terhadap pencegahan fraud, maka H3 dapat terhadap pencegahan fraud Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Alor didukung juga dengan tindakan fraud, sehingga dengan sistem pengendalian hasil pengujian koefisien determinasi dalam internal yang baik dapat mencegah terjadinya tindakan penelitian ini dengan nilai R square sebesar 0,561 fraud baik yang dilakukan oleh atasan maupun atau 56,1% yang dapat dijelaskan bahwa bawahan. pencegahan fraud pada Satuan Kerja Perangkat 2. Bagi Peneliti selanjutanya Daerah Kabupaten Alor di pengaruhi oleh variabel Diharapkan agar menambahkan variabel lain sistem pengendalian internal (X) sebesar 56,1% yang berpengaruh terhadap pencegahan fraud yang dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini sehingga ruang tidak teliti dalam penelitian ini. Untuk uji lingkup penelitian lebih luas. hipotesis diperoleh nilai yang di peroleh dari tabel REFERENSI t (pearson product moment) dengan melihat pada Amelia, P.A.,& Wahyuni , M.A.(2020). Pengaruh nilai thitung 6,586 > ttabel 0,329 dan signifikansi 0,000 Kompetensi Aparatur Desa, Efektifitas dimana nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Pengendalian Internal, Dan Moral Sensivity sehingga dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung lebih terhadap Pencegahan Fraud Dalam Pengelolaan besar dari nilai ttabel (6,586 > 0,329) yang berarti Keuangan Desa. Vokasi : Jurnal Riset Akuntansi, sistem pengendalian internal berpengaruh secara 9(2), 61-70 signifikan terhadap pencegahan fraud Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Alor. Artinya Agung. (2008). Sistem pengendalian Intern, halaman jika sistem pengendalian internal ditingkatkan 283. Jakarta: Salemba Empat maka pencegahan fraud juga akan meningkat, sebaliknya jika sistem pengendalian internal Arens.(2008). Fraud Auditing Kajian Teoretis dan menurun maka pencegahan fraud juga akan Empiris. Yogyakarta: CV Budi Utama menurun. Hal ini menandakan bahwa sistem pengendalian internal yang baik dapat Arens.(2006). Auditing dan Pelayanan Verifikasi, edisi memberikan pengaruh yang baik pula pada 9. Yogyakarta: PT. Indeks pencegahan fraud. BPKP. (2008). Definisi pencegahan fraud. KESIMPULAN http://tribunnews.com/pencegahanfraud diakses Berdasarkan data yang didapatkan dan pada tanggal 24 Agustus 2021 analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian BPKP NTT. (2021). Pemerintah Kabupaten Alor dan internal terhadap pencegahan fraud pada Satuan Rote Ndao meraih Opini Wajar Tanpa Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Alor maka Pengecualian (WTP). yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji http://tribunnews.com/opiniwajartanpapengecuali regresi linear sederhana yang dilakukan, diketahui an , diakses pada 24 Agustus 2021 bahwa ada pengaruh antara sistem pengendalian internal terhadap pencegahan fraud sehingga Faradila, Annisa, et al.”PENGARUH dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP internal yang telah dilakukan membuat SKPD bisa UPAYA PENCEGAHAN FRAUD PADA PT mencapai tujuanya serta visi dan misi dengan FUJI SEMITSU INDONESIA.” E-Prosiding baik. Akuntansi 3.1 (2022). SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah Hindriani. (2012). “Sistem Pengendalian Intern diuraikan diatas maka saran yang dapat Pemerintah (SPIP) Dalam Perencanaan dan diberikan yaitu: Pelaksanaan Anggaran di Daerah (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun)”. Madiun: 1. Bagi Objek Penelitian Jurnal Akuntnasi Volume 15. Untuk meningkatkat sistem pengendalian Huljanah, N.D, (2019), Pengaruh Kompetensi Aparatur, internal, instansi dihimbau untuk dapat Sistem Pengendalian Internal, Dan Moralitas membangun dan mengembangkan sistem Individu Terhadap Pencegahan Fraud Pengelolaan pengendalian internal dengan baik agar adapt Keuangan Desa. Skripsi. Jurusan Akuntansi membantu para pegawai dalam pengambilan Syariah , Institut Agama Islam Negeri Surakarta, keputusan dengan hasil yang berkualitas dan 2019. sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya Irawan, Suryo. (2016). “Pengaruh Penerapan ACFE Indonesia Chapter #111. (2016). Survai fraud Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Indonesia, Association of Certified Fraud (SPIP) terhadap Pencegahan Fraud Examiners (ACFE). Pengelolaan Dana Bantuan Operasional https://doi.org/10.1201/9781315178141-3 sekolah (BOS) (Studi pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Andir Kota Bandung)”. Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi RI. 15 Tahun 2004. Tentang Pemeriksaan UNPAS Bandung. Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/12025 Negara. http:// UU RI/ Pengelola dan penanggungjawab Keuangan/ diakses pada Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Peraturan tanggal 24 Agustus 2021 Pemerintah No. 60 Tahun 2008) tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Wahyuni, Nurul. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Sistem http:// Peraturan Pemerintah / Pengendalian Pengendalian Intern (SPIP) Dan Moralitas Intern Pemerintah/ diakses pada tanggal 24 Pegawai Terhadap Pencegahan Fraud. (Stud Agustus 2021 Empiris SKPD Di Kabupaten Limapuluh Kota). Jurnal Akuntansi, 5(2). Rendika. (2013). “Pengaruh Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peran Inspektorat Terhadap Penyalahgunaan Aset (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kota Padang)”. Padang : Jurnal Akuntansi. Volume 13.
Sinaga, Ananda Sabrina Tora. (2018). “Pengaruh
Efektifitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Pencegahan Fraud”. Skripsi Universitas Sumatra Utara.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian, Bandung:
CV. Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.