SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Memenuhi Penyusunan Studi
Oleh :
HUSNI FAUZAN
NPM. 6416500046
FAKULTAS TEKNIK
2020
i
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tanggal : …………..
Penguji I
Rusnoto, ST, M.Eng ( )
NIPY. 14054121974
Penguji II
Penguji III
Disahkan
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pancasakti Tegal
i
ii
MOTO
❖ Seorang manusia tidak akan memperoleh sesuatu selain apa yang telah
diusahakannya
❖ Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, setiap masalah pasti ada solusi.
Think Positive
PERSEMBAHAN
❖ Ibu dan Ayah yang selalu memberi motivasi dan semangat serta atas doa
❖ Seseorang yang saya sayangi Rizkianti Shinta Putri , terima kasih atas
ii
iii
PERNYATAAN
Tegal, .................................2021
Husni Fauzan
iii
iv
PRAKATA
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini guna memenuhi sebagai tugas persyaratan
nasehat dan saran dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat mengatasi kesulitan
yang dihadapi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ini.
skripsi ini.
iv
v
5. Bapak dan Ibu yang tak pernah lelah mendoakan serta memberi motivasi
dan semangat.
7. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.Semoga skripsi ini
Penulis sadar bahwa skripsi ini tentunya tidak lepas dari bnyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki penulis.
Oleh sebab itu penulis membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada semua
v
vi
ABSTRAK
vi
vii
ABSTRACK
Husni Fauzan, 2021 "effects of adding copper (cu) elements to the mechanical
casting of alloy based aluminum brake shoes (AL6061”). Final project report
from wata I, engineering faculty of engineering university pancasakti tegal.
The purpose of this study is to know how copper variations in aluminum
affect brake shoes against violent tests, drag tests and micro-structures
In this study involved copper variations 2%, 3%, 4%, then for research
comparisons, using a company's custom-made, onisinil specimen of brake shoes.
The process of producing brake shoes involves a corrugated brake shoe system
first and then an aluminum finish and is poured into the mold
Research shows a test of the violence obtained in the construction of the
highest brake shoe results in a 44% alloy of 66.53 kg /mm2, whereas the lowest
value of violence test on the 3% is 59.99 n /mm2. Then the 2% variation test had
the greatest value of 100.6 mpa whereas the lowest drag force on a variation of
4% was 74.14 mpa, as the results of the visual microstructure that was already
done could be observed for the original specimen to have a black surface and to
have a moderate density texture, for the specimen with a combination of
variations 2% 3% 4% has a pretty good and more evenly distributed structural
density.. Variation Al-Cu 4% Have a fairly good density of structure and more
evenly.
vii
viii
DAFTAR ISI
viii
ix
ix
DAFTAR GAMBAR
2.1 Diagram Fasa Al-Cu ............................................................................... 21
2.2 Sepatu Rem Motor .................................................................................. 23
2.3 Letak Sepatu Rem ................................................................................... 25
2.4 Skema Pengujian Tarik ........................................................................... 28
2.5 Alat Uji Kekerasan .................................................................................. 17
2.6 Indentor Kekerasan Brinell ..................................................................... 33
2.7 Skematik Metode Vickers ....................................................................... 38
4.1 Gambar Pasir Cetak................................................................................. 48
4.2 Gambar Kowi .......................................................................................... 49
4.3 Gambar Pengaduk (stir cast)................................................................... 49
4.4 Gambar Timbangan Digital..................................................................... 50
4.5 Gambar Thermocouple............................................................................ 50
4.6 Gambar Gergaji Tangan .......................................................................... 51
4.7 Gambar Aluminium ................................................................................ 52
4.8 Gambar Tembaga .................................................................................... 52
4.9 Gambar Diagram Alir Penelitian ............................................................ 58
4.1 Gambar Grafik Pengujian Kekerasan ..................................................... 63
4.2 Gambar Grafik Pengujian Tarik ............................................................. 66
4.3 Gambar Foto Mikro Sepatu Rem Sepeda Motor .................................... 68
4.4 Gambar Foto Mikro Raw Material .......................................................... 68
4.5 Gambar Foto Mikro Al+Cu 2% .............................................................. 69
4.6 Gambar Foto Mikro Al+Cu 3% .............................................................. 69
4.7 Gambar Foto Mikro Al+Cu 4% .............................................................. 70
x
xi
DAFTAR TABEL
2.1 Sifat Mekanik Aluminium ........................................................................ 9
2.2 Komposisi Al 6061 ................................................................................. 13
2.3 Karakteristik Uji Kekerasan .................................................................... 32
2.4 Skala Kekerasan Rockwell ...................................................................... 38
3.1 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 46
3.2 Titik Lebur Logam .................................................................................. 54
3.3 Tabel Uji Mikro....................................................................................... 55
3.4 Pengujian Kekerasan ............................................................................... 56
3.5 Uji Tarik .................................................................................................. 57
4.1 Komposisi Kimia Sepatu rem ................................................................. 59
4.2 Hasil Pengujian Kekerasan ..................................................................... 61
4.3 Hasil Pengujian Tarik .............................................................................. 64
xi
BAB I
PENDAHULUAN
mencairkan logam dan bagaimana membuat cetakan. Hal itu terjadi kira-
logam merupakan proses membuat benda coran, yang mana coran dibuat
modern saat ini, seiring dengan hal tersebut banyak peneliti maupun
Salah satu bahan yang paling banyak dipakai pada perusahaan saat ini
1
2
yaitu magnesium (Mg), silikon (Si), dan mangan (Mn) tetapi unsur Mn
penambahan unsur tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat meningkatkan sifat
potong, mampu las dan daya tahan korosi yang cukup baik. Paduan seri
dan magnesium, biasanya kurang dari 1%, paduan ini juga terdapat
mangan, tembaga, seng dan paduan chromium yang sedikit. Sifat yang
kurang baik dari paduan ini adalah terjadinya pelunakan pada daerah las
sebagai akibat dari panas pengelasan yang timbul. Alloy 6061 dengan
baik.
ditemukan kerusakan pada sepatu rem. Sepatu rem dibuat dari ADC12,
yaitu paduan antara Al-Si. ADC12 digunakan sebagai sepatu rem karena
merusak tromol rem apabila kampas rem habis, ulet sehingga tidak
3
sifat mampu cor yang baik, mudah dilakukan proses permesinan dan
dapat ditambahkan unsur-unsur lain seperti Cu, Mg atau Ni. Sepatu rem
silica.
seri ini sering digunakan untuk membuat bahan yang digunakan pada
bagus digunakan untuk membuat sepatu rem tromol sepeda motor. Oleh
1.2.Batasan Masalah
1.3.Rumusan Masalah
yang muncul dalam pembuatan Sepatu Rem bahan A6061 paduan tembaga
adalah:
1. Tujuan Penelitian
motor.
motor.
2. Manfaat Penelitian
pengecoran.
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan melalui tentang latar belakang masalah, batasan
sebagai laporan.
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang berhubungan dengan teori-
teori dasar seperti pengertian alimunium dan mikro struktur pada tembaga
data, metode pengolahan data, rencana kerja dan desain, pebuatan, pengujian
akan digunakan dalam proses pengolahan data dan pembahasan hasil yang
BAB V PENUTUP
2.1.1 Aluminium
memiliki ketahanan korosi yang baik, hantaran listrik yang baik dan
konduktor panas dan listrik yang cukup baik, namun cukup berat.
8
9
bawah ini
anil dingin
(kg/mm²)
Kekerasan Brinel 17 27 23 44
America).
a. Al murni
dalam tahan karat, konduksi panas dan konduksi listrik juga memiliki
b. Al-Cu
untuk mampu cornya masih tergolong kurang baik. Oleh sebab itu
tipis, kawat. Bersifat sebagai konduktor panas dan listrik yang bagus
Memiliki titik leleh pada 1084,62 °C, sedangkan titik didih pada 2562
°C.
c. Paduan Al-Mg
karena dapat menurutkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis
d. Paduan Al-Si
Paduan Al-Si ini dalam keadaan cair mempunyai sifat mampu alir
yang baik dan dalam proses pembekuannya hampir tidak terjadi retak.
e. Paduan Al-Mn
salah satu paduan yang tahan korosi tanpa dilakukan perlakuan panas.
Paduan ini biasa digunakan untuk peralatan dapur seperti panci dan
panel-panel eletronik.
aluminium dari grup 6XXX yang paling sering dipakai. Paduan ini
berbagai sifat tahan mekanik dan korosi serta memiliki sebagian besar
tipis yang melindungi logam paduan ini dari karat. Apabila lapisan ini
Sumber : https://en.wikipedia.org
Al Mg Si Fe Cu Kr Zn Ti Mn Sisa
95,85 0.8 0,40 0,0 0,15 0,04 0,0 0,0 0,0 0,05
98,56 1.2 0,8 0,7 0,40 0,35 0,25 0,25 0,15 0,15
tembaga kira-kira 200 N/mm2 lebih dari logam yang lain, tembaga
mempunyai kekuatan tarik yang lebih besar pada suhu yang lebih
rendah Titik lebur tembaga ada pada 1083,4°C, berat jenisnya 8900
titik lebur pada 1084°C, dan berat jenisnya adalah 8,9 gr.cm-3.
15
Konduktivitas panas dan listrik dari tembaga 1,5 lebih besar jika
dan kekerasannya.
2.1.5 Pengecoran
tertua dan sampai saat ini masih digunakan di dunia indrustri karena
dari itulah pengecoran saat ini sangat berperan penting dalam industri
kedalam cetakan yang terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair
mempunyai titik lebur yang lebih rendah dari pada titik lebur logam
diantaranya :
a. Cetakan Pasir
yang paling dikenal. Proses ini sendiri tidak lain adalah menuangkan
a) Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi, seperti baja,
b) Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampai dengan ukuran
besar
b. Cetakan Logam
khusus, atau besi cor paduan. Sebagai bahan coran umumnya diambil
paduan bukan besi yang mempunyai titik cair rendah seperti paduan
menghasilkan struktur yang rapat serta sifat mekanis dan sifat tahan
sebagai berikut :
a. Pembuatan Cetakan
Pasir yang digunakan terkadang pasir alam atau pasir buatan yang
b. Pencairan Logam
untuk besi cor, tanur busur listrik atau tanur induksi frekuensi
tinggi digunakan untuk baja tuang, dan tanur krus untuk paduan
jenis logam cair besi cor 6,8 gr/cm³ sampai 7,0 gr/cm³ , paduan
macam logam.
seperti udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing
menetukan.
treatment).
yang keluar. Pada gambar struktur mikro Al-Cu tampak partikel CuAl
Sifatnyapun masih belum berubah. Masih tetap lunak dan sedikit ulet.
Dalam keadaan ini larutan dikatakan sebagai larutan yang lewat jenuh
temperatur itu. Setelah beberapa saat larutan yang lewat jenuh ini
presipitat ini.
Fungsi utama sepatu rem adalah sebagai komponen untuk menekan tromol
rem, tapi secara keseluruhan ada beberapa fungsi pada brake shoe yakni:
Pada satu unit rem tromol memiliki dua buah brake shoe, hal ini sesuai
pada cara kerja rem tromol. Sistem rem tromol bekerja dengan melakukan
penekanan satu arah ke media tromol, hal ini berbeda dengan sistem rem
terhadap tromol dengan arah keluar. Sistem tromol ini terdiri dari
drum dan kampas rem, cara kerja rem tromol adalah rem bekerja atas
dasargesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan
gesek yang tinggi. Berikut adalah letak sepatu rem pada komponen rem
tromol
1. Keuntungan
26
bis, truk, minibus, dsb. Rem. Jadi rem tromol dapat digunakan
2. Kerugian
harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu
atau kotoran.
dibagi menjadi tiga sifat. Sifat –sifat itu akan mendasari dalam
a. Sifat Mekanik
b. Sifat Fisik
c. Sifat Teknologi
1. Sifat Mekanik
Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau
dan sebagainya.
2. Sifat Fisik
sifat fisik. Sifat fisik adalah kelakuan atau sifat-sifat material yang
28
3. Sifat Teknologi
mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu
sifat material terhadap pengaruh yang berasal dari luar serta sifat-
pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji tarik benda uji diberi
29
= P / Ao……………………………………………………..(2.1)
Dengan :
= tegangan (N/m2 )
P = beban (N)
ΔL
Ɛ= ………..………………………………………..…….. (2.2)
𝐿₀
dimana :
σ: tegangan (MPa)
Ɛ: regangan (%)
Modulus elastisitas :
Δσ
E= ………..………………………………..(2.3)
Δɛ
dimana :
sehingga ketika gaya tertentu diberikan pada suatu benda uji akan
32
penetrasi atau daya tembus dari bahan lain yang lebih keras
penetrator tersebut.
bola baja berdiameter 100 mm dan diberi beban sebesar 3000 kg.
menghindari jejak yang dalam, dan bahan yang untuk sangat keras,
𝜃
2𝑃 sin 1.854𝑃
𝑉𝐻𝑁 = 2
= ………………. (2.2)
𝐿2 𝐿2
berlawanan (1360)
(Dieter, 1933:334)
𝑃
𝑉𝐻𝑁 = 𝐴 ………………. (2.3)
𝐷2 𝐷2 𝐷2
𝐴= 𝜃 = sin 68 = 1.854 ………………. (2.4)
2 sin
2
36
𝑃 1.854𝑃
𝑉𝐻𝑁 = 𝐴 = (𝑘𝑔𝑓/𝑚𝑚2 ) ………………. (2.5)
𝐷2
Uji
carbides, dll.
material,low and
ball
medium carbon
steel, kuningan,
perunggu, dll
tempered alloys.
tembaga
dll
38
Uji
ball
alluminium alloys
ball
𝐻𝑅 = 𝐸 − 𝑒 ………………. (2.6)
Keterangan :
E = Beban penekanan
e = Kedalaman penetrasi
ℎ
dimana = e = 0,002 ………………. (2.7)
h = kedalaman (mm)
diketahui.
kekerasan yang berurutan dari kasar (nomor kecil) sampai yang halus
40
yaitu metal polish, bertujuan agar didapat permukaan yang halus dan
bahwa sifat fisis dan mekanis antara kekuatan dan kelebihan dari
kerja pada mesin HPDC yaitu 14,71 MPa dan 19,61 MPa.
METODOLOGI PENELITIAN
hasil analisis datanya di dasarkan pada angk -angka hasil perhitungan uji
mikro struktur, uji kekerasan, uji tarik. Pada metode ini varibel-variabel
mendapatkan kesimpulan.
1. Tempat penelitian
45
46
Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1 Studi awal
Pembuatan
2 proposal
3 Persiapan bahan
dan alat
4 Pembuatan
specimen
5 Pengujian
6 Pengolahan data
7 Ujian skripsi
A. Variable Bebas
tembaga.
B. Variable Terikat
perubahan sifat mekanik dengan melakukan uji kekerasan, uji tarik dan
C. Variable Kontrol
47
1. Alat Penelitian
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Proses persiapan ini
banyak bahan yang akan digunakan sebagai benda uji sesuai standar uji.
Dalam penelitin ini terdapat beberapa bahan dan alat serta alat K3 yang
a. Cetakan Coran
terbuat dari pasir cetak atau dengan besi. Permanent mold dibuat
spesimen uji struktur mikro, uji kekerasa, uji keausan, uji densitas, dan uji
b. Pasir Cetak
digunakan dalam proses pengecoran yaitu pasir kali, pasir gunung dan
pasir silika.
c. Tungku
d. Kowi
menuang coran. Kowi terbuat dari baja dan diberi tangkai untuk
f. Timbangan
ini untuk mengukur massa dari aluminium dan serbuk besi yang digunakan
g. Thermocouple
h. Gergaji Tangan
dilakukan pengujian.
j. Varnier Caliper
b. Tembaga (Cu)
Bahan untuk pembuatan benda uji di ambil dari A6061 dan Tembaga,
Adapun tahapan proses pengecoran untuk membuat benda uji tersebut adalah
sebagai berikut :
53
uji yang lain biar diketahui komposisi awal usur yang terkandung pada
alumunium.
yaitu 2 wt%, 3 wt%, dan 4 wt% masing-masing dari massa 3 buah A6061
menurunkan suhu, baru setelah itu cetakan dibuka. Biarkan hasil coran
i. Selanjutnya melakukan pengujian berupa uji kekerasan, uji tarik dan mikro
struktur.
1) Uji Kekerasan =3
2) Uji Foto MIkro =3
3) Uji Tarik =3
1. Alumunium 667
3. Tembaga 1083
4. Besi 1535
8. Brass 850-900
9. Zinc 419
karakteristik atau sifat – sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
pengujian. Alur penelitian dalam penelitian ini mulai dari study pustaka
1.
2% Cu
56
2.
3% Cu
3.
4% Cu
Titik 1
1 Titik 2 Sepatu
Rem
Titik 3
NIlai Rata-Rata
Titik 1
2 Titik 2 2% Cu
Titik 3
Nilai Rata-Rata
Titik 1
3 Titik 2 3%
57
Titik 3
Nilai Rata-Rata
Titik 1
4 Titik 2 4%
Titik 3
Nilai Rata-Rata
2% Cu
Rata-Rata
3% Cu
Rata-Rata
4% Cu
Rata-Rata
58
Mulai
Studi Literatur
3.8
Uji Struktur Mikro Uji Kekerasan
3.9& Bahan
Persiapan Alat
Proses Peleburan
Kesimpulan
Selesai
gambar, foto, dan grafik. Data yang dihasilkan meliputi sifat mekanik yang
Untuk mencapai tujuan penelitian pada handle rem, maka dilakukan uji
komposisi bahan untuk mengetahui usur apa saja yang terkandung pada
sepatu rem dan seberapa banyak prosentase yang terkandung dari masing
masing unsur.
59
60
n1 n2
vickers( VHS ) dan standar uji ASTM D638-1 dengan beban penekan sebesar
GAJAHMADA YOGYAKARTA.
61
𝜃
2𝑃 sin 2 1.854𝑃
𝑉𝐻𝑁 = =
𝑑² 𝑑2
Titik 1 66,8
(orisinil) Titik 3 71
Titik 1 62,97
1. Perhitungan Al + Cu 2%
Specimen 1
𝜃
2𝑃 sin 1.854 𝑃
2
𝑉𝐻𝑁 = =
𝑑² 𝑑2
Diketahui :
P = 20 kgf
d² = 0,77
ditanya : VHN …. ?
𝜃
2𝑃 sin 1.854𝑃
2
𝑉𝐻𝑁 = =
𝑑² 𝑑2
63
1.854 𝑥 20
= 0,772
37,08
= 0,592
= 63,367 VHN
Pengujian Kekerasan
70
Kekerasan (VHN)
67.5
68
66.53
66
64
61.49
62
60 Pengujian Kekerasan
60.37
58 59.99
56
Orisinil Raw Al + Cu 2% Al + Cu 3% Al + Cu 4%
Material
Variasi Perlakuan
aluminium (6061) dipadukan dengan tembaga sebesar (2%, 3%, 4%). Dari
sebesar 84,3 VHN, aluminium tipe Al6061 memiliki nilai kekerasan 60,37
Adapun nilai kekerasan dari variasi 3% yaitu sebesar 59,99 VHN, kemudian
VHN.
64
Berdasarkan kekuatan hasil uji kekerasan diatas maka spesimen yang memiliki
nilai kekerasan tertinggi yaitu pada variasi campuran 4% yaitu sebesar 66,53
VHN. dan untuk nilai kekerasan terendah adalah pada spesesimen 3% 59,99
VHN.
153,01 2,91
156,00 3,09
P = beban (N)
1. Aluminium+Tembaga 2% Spesimen 1
= 0,785 x 99,600
= 78,186 mm²
Regangan
L x 100
ɛ= 𝐿₀
0,91 x 100
= 50
= 1,82
66
7400 (N)
=
78,186(mm2 )
σ = 94,65 Mpa
2. Aluminium+Tembaga 3%
= 0,785 x 96,432
= 75,699 mm²
Regangan
L x 100
ɛ= 𝐿₀
0,92 x 100
= 50
= 1,84
6260 (N)
=
75,699(mm2 )
σ = 82,73 Mpa
9850 (N)
=
(89,874mm2 )
σ = 94,65 Mpa
67
Pengujian Tarik
160
152.26
140
120
100.6
Tegangan (MPa)
100
80
87.3 75.14
60
40 Pengujian Tarik
20
0
Raw Material Al + Cu 2% Al + Cu 3% Al + Cu 4%
Variasi Perlakuan
coran adalah kerak atau kotoran yang terdapat pada paduan aluminium
tersebut
dari gride 500, 800, 1000, 2000, sampai pada gride 5000. Sempel uji
pro analysi fluesaure 40% dan hydrofluoric acid 40% selama kurang
Berikut ini adalah hasil pengujian struktur mikro yang dilakukan di Lab.
Gambar 4.3 Hasil foto mikro sepatu rem sepeda motor. Dengan pembesaran
(200x)
69
Hasil dari foto mikro sepatu rem orisinil yaitu kandungan aluminium yang cukup
dominan disini tidak terlalu banyak unsure kimia yang terkandung dalam produk
Dari hasil foto mikro raw material atau aluminium jenis Al6061 terlihat tidak
terlalu banyak unsure kimia yang terkandung di dalamnya, aluminium jenis ini
Tembaga
terlalu banyak, itu ditunjukan pada foto mikro aluminium dan tembaga
kurang menyatu
Tembaga
Tembaga
4.2 Pembahasan
berikut :
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan pada sepatu rem dapat
1. Hasil penguujian kekerasan pada sepatu rem orisinil 67,5 VHN. Dan
72
73
4. Jadi kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terjadi penurunan pada nilai
sepatu rem orisinil. Nilai kekerasan pada sepatu rem orisinil lebih baik
akan semakin tinggi. Sedangkan pada nilai kekuatan tarik pada sepatu
orisinil.
5.2 Saran
panas (heat treatment) untuk memperbaiki sifat-sifat dari logam dan sifat
peneliti selanjutnya tidak hanya menjurus pada sifak mekanik saja tapi
4. Dalam hal ini penggunaan cetaka logam perlu dipanaskan terlebih dahulu
tinggi, ini cocok digunakan untuk produk alumunium degan beban kerja.
bagus pabrik, tapi kelebihan produk ini jika pembuatan Al dengan tipe
6. Untuk pembuatan sepatu rem motor logam yang baik di gunakan adalah
DAFTAR PUSTAKA
ASM Handbook, 1992, Sifates and Selection: Nonferrous Alloys and Special
Purpose Materials, Volume 2, ASM International.
Didit Panji Imriawan, Tofik Hidayat, M. Agus Sidiq, 2019. Analisa sifat
mekanik hasil pengecoran Impeller pompa air menggunakan paduan
Kuningan, Tembaga dan Aluminium. Jurnal. Universitas Pancasakti
Tegal.
Hari utama, 2009, Pengaruh Penambahan Cu Sebesar 1%, 3%, dan 5% Pada
Aluminium Dengan Solution Heat Treatment Pada Sifat Fisik Dan
Mekanik.
Kiryanto, Eko Samito Hadi dan Muhamad Ansori, 2012. Struktur mikro dan
sifat mekanis aluminium (Al-Si) pada proses pengecoran menggunakan
cetakan logam, cetakan pasir dan cetakan castable. Jurnal. Universitas
Diponegoro Semarang.
76
Mirnawati Dewi, Dr.Eng, 2018. Jurnal Studi Mikrostruktur dan Sifat Mekanik
Aluminium 6061 Melalui Proses Canai Dingin dan Angin.
Rusnoto, 2014, “Studi Sifat Mekanik Paduan Al-Si Pada Piston Bekas
Dengan Penambahan Magnesium (Mg)”.Laporan Penelitian Teknik
Mesin Universitas Pancasakti Tegal
Surdia dan Saito, S., 1992, “ Pengetahuan bahan teknik”, P.T. Pradnya
Paramitha, Jakarta, pp. 135.
77
Lampiran Gambar