Anda di halaman 1dari 19

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

03
RUMAH SAKIT TK IV 04.07.03 dr.ASMIR

POLA KETENAGAKERJAAN RUANG VK


RUMKIT TK IV 04.07.03 dr. ASMIR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beban kerja merupakan jumlah target suatu pekerjaan yang mestinya


tercapai dan diselesaikan dalam tenggang waktu tertentu. Menurut Marquis dan
Houstan dalam tulisan Samodra bahwa beban kerja perawat adalah bentuk
sejumlah kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh perawat saat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai unit tenaga kesehatan.
Workload dimaknai sebagai patienst days dengan merujuk pada sejumlah
prosedur yang harus dilaksanakan mulai dari pemeriksaan kunjungan,
penanganan, dan keamanan klien (pasien) (Samodra, 2017).

Beban kerja harus memiliki keseimbangan dari tubuh manusia dengan


kemampuan fisik dan kognitif. Beberapa aspek menjadi perhatian yaitu beban
kerja yang berupa fisik dan mental. Sehingga beban kerja dimana sebagai
keadaan pekerja yang dihadapkan pada tanggung jawab dan tugas yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Demikian pula beban kerja
diproyeksikan menjadi dua kategori yaitu kuantitatif dan kualitatif. Misalnya
kuantitif, yaitu timbulnya pekerjaan harus diselesaikan baik itu jumlahnya banyak
maupun sedikit. Sedangkan kualitatif, yaitu suatu bentuk kemampuan yang harus
dikerjakan perawat namun mereka merasa tidak mampu melakukannya, di sisi
lain beban kerja fisik maupun mental yang harus menyelesai1 2 kan terlalu
banyak pekerjaan sehingga berdampak stress pada pekerjaan. (Prihatini, 2010)

A. VISI DAN MISI


1. VISI
Menjadi unit pelayanan dan rujukan ibu dan bayi yang aman,terpercaya
dan penuh kasih sayang
2. MISI
- Membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
- Menerapkan pelayanan kebidanan secara professional dan
berkualitas dengan fasilitas yang lengkap dan memadai
- Meningkatkan keterrampilan dan pengentahuan SDM diruang bersalin
sesuai dengan kemajuan teknologi sehingga tercipta lingkungan kerja
yang kompeten
BAB II
ALUR MENERIMA PASIEN MASUK RUANG VK

PASIEN

Poli / IGD PONEK VK KONSULTAS


BERSALIN I

DOKTER DPJP

INPARTU / SC

OBS PERSALINAN OK
SPONTAN

Rawat Inap
Kebidanan / Nifas

PULANG
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA BIDAN DI RUANG BERSALIN DI
RST dr ASMIR SALATIGA

Sdm : Bidan
Jam kerja : Shift pagi (07.00-14.00 WIB)
Shift siang (14.00-21.00 WIB)
Shift malam (21.00-07.00 WIB)
1. MENETAPKAN WAKTU KERJA TERSEDIA
Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga perawat untuk bekerja setelah
dikurangi cuti, pendidikan pelatihan, libur nasional, ketidakhadiran kerja atau izin.
Adapun rumus waktu kerja yang tersedia yaitu;

Waktu kerja tersedia = [A-(B+C+D+E)]X F

Keterangan :
A = Hari kerja (26 hari sebulan x 12 bulan) = 312 hari/tahun
B = Cuti tahunan = 12 hari
C = Pendidikan dan pelatihan = 6 hari
D = Hari libur nasional = 15 hari
E = Ketidakhadiran kerja =10 hari
F = Waktu kerja/rata-rata sehari kerja di RS = 8 jam
Sehingga perhitungan waktu kerja yang tersedia adalah:

Total Hari Kerja =[A-(B+C+D+E)]


=[312-(12+6+15+10)]
=[312-43]
= 269 hari/tahun
Waktu Kerja yang tersedia = (A-(B+C+D+E)F)
= (312-(12+6+15+10).8)
= (269 X 8)
= 2152 jam/tahun

Total Waktu Kerja tersedia dalam menit = 129120 menit/tahun


Dari hasil perhitungan diatas didaptkan hasil bahwa waktu kerja yang tersedia
bagi tenaga VK di RS dr Asmir Salatiga adalah 129120 menit/tahun dengan 6 hari
kerja rata-rata 8 jam.

2. MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM tujuannya adalah diperolehnya unit
kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan. jumlah pasien sebulan rata-rata pasien
70 dikali dengan 6 kegiatan pokok total 1800.

No Unit Kerja Sub Unit Kerja dan Kategori SDM


1 Instalasi vk Bidan

3. MENYUSUN STANDAR BEBAN KERJA


Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per
kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakannya (rata-rata waktu)
dan waktu yang tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori
tenaga
Rumus Perhitungan Standar Beban Kerja Adalah Sebagai Berikut:

Standar beban kerja = waktu kerja yang tersedia per tahun (menit)
satuan waktu per keg pokok (menit)
OBSERVASI RATA-RATA WAKTU SETIAP URAIAN KEGIATAN
BIDAN RUANG BERSALIN DI RST dr ASMIR SALATIGA

Waktu Standar
No Uraian Kegiatan
(menit) beban kerja

1. Melakukan pengkajian ibu hamil patologis


5 25.824
dan fisiologis
2. Memfasilitasi inform choice/ inform consent
pada kasus fisiologis dan atau dengan 5 25.824
penyulit/patologis/penyakit penyerta
3. Melakuakan pemeriksaan laboratorium
5 25.824
sederhana pada pelayanan kebidanan
4. Melakukan tindakan pencegahan infeksi 3 43.040
5. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/
3 43.040
oksigenasi/personal hygiene
6. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis 30 4.304
7. Melakukan asuhan kala II persalinan
60 2.152
fisiologis
8. Melakukan asuhan kala III persalinan
15 8.608
fisiologis
9. Melakukan asuhan kala IV persalinan
120 1.076
fisiologis
10. Melakukan fasilitasi inisiasi memyusu dini
60 2.152
(IMD) pada persalinan normal
11. Melakuakan asuhan bayi baru lahir normal 10 12.912
12. Melakukan penanganan awal
kegawatdaruratab pada bayi berat lahir 10 12.912
rendah (BBLR)
13. Melakukan pemberian imunisasi dasar sesuai 3 43.040
program pemerintah (Hb 0)
14. Melaksanakan skrining hypotiroid kongenital
5 25.824
pada bayi baru lahir
15. Mengidentifikasi kematian janin intra uteri 3 43.040
16. Melakukan penanganan kasus 25.824
5
kegawatdaruratan maternal dengan kolaborasi
17. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin 25.824
5
patologis
18. Melakukan asuhan kala I persalinan dengan 2.152
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara 60
kolaborasi
19. Melakukan asuhan kala II persalinan dengan 1.434,6
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara 90
kolaborasi
20. Melakukan asuhan kala III persalinan dengan 4.304
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara 30
kolaborasi
21. Melakukan asuhan kala IV persalinan dengan 1.076
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara 120
kolaborasi
22. Melakukan asuhan masa nifas persalinan
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta 10 12.912

secara kolaborasi
23. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar 8.608
15
pada kasus kegawatdaruratan nifas
24. Melakukan tindakan penanganan awal dan 12.912
stabilisasi pra rujukan terhadap kasus dengan
10
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi
25. Melakukan asuhan kebidanan post operation 5 25.824
obstetric dengan secara kolaborasi
26. Melakukan konseling ASI dengan penyulit 5 25.824
27. Melakukan pemberian pelayanan lain 25.824
berdasarkan penugasan seperti tranfusi darah,
observasi intac dan output cairan/balance 5
cairan, memasang oksigenasi, memasang
infus, pemberian obat melalui oral dan injeksi
28. Melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan
15 8.608
penyulit secara kolaborasi
29. Melakukan penanganan awal 4.304
kegawatdaruratan asfiksia melalui kompresi 30
jantung secara kolaborasi
30. Melakukan penangan awal 1 129.120
kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan
infeksi gonorhe (GO) melalui pembersihan
dan pemberian salep mata

31. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 5 25.824


6 jam – 48 jam pasca kelahiran (KN -1)

32. Melakukan asuhan kebidanan di kamar 5 25.824


bedah

4. MENYUSUN STANDAR KELONGGARAN


Penyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor
kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu
untuk menyelesaiakan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi
tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Standar kelonggaran kerja = Rata-rata waktu per factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia

Standar Kelonggaran
No. Kegiatan Penunjang Lama (menit) Rata-rata Waktu
menit/tahun

1 Apel 30 menit 9360 257.1

2 Jamdan 90 menit 1080 29.67

3 Rapat staff 60 menit 60 menit 720 19.78

4 Apel Keluar Satuan 90 menit 4320 118.68

5 Olahraga 60 menit 2880 79.12

6 Korve 30 menit 1440 39.56

Waktu Kelonggaran 89.65

Perhitungan standar kelonggaran:

 Standar kelonggaran = 89.65


5. MENENTUKAN KEBUTUHAN TENAGA
Dalam menentukan kebutuhan tenaga diperlukan uraian tentang kuantitas kegiatan
pokok. Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan yang telah dilaksanakan

Standar Kebutuhan
tenaga kerja
No Uraian Kegiatan kuantitas beban
kerja
1. Melakukan pengkajian ibu hamil patologis 0.04
1199 25.824
dan fisiologis
2. Memfasilitasi inform choice/ inform consent 0.04
pada kasus fisiologis dan atau dengan 1215 25.824
penyulit/patologis/penyakit penyerta
3. Melakuakan pemeriksaan laboratorium 0.04
1256 25.824
sederhana pada pelayanan kebidanan
4. Melakukan tindakan pencegahan infeksi 1256 43.040 0,02
5. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/ 0,02
1256 43.040
oksigenasi/personal hygiene
6. Melakukan asuhan kala I persalinan 0.17
752 4.304
fisiologis
7. Melakukan asuhan kala II persalinan 0.34
752 2.152
fisiologis
8. Melakukan asuhan kala III persalinan 0.08
752 8.608
fisiologis
9. Melakukan asuhan kala IV persalinan 0.69
752 1.076
fisiologis
10. Melakukan fasilitasi inisiasi memyusu dini 0,49
1060 2.152
(IMD) pada persalinan normal
11. Melakuakan asuhan bayi baru lahir normal 0,08
1154 12.912

12. Melakukan penanganan awal 0,01


kegawatdaruratab pada bayi berat lahir 187 12.912
rendah (BBLR)
13. Melakukan pemberian imunisasi dasar sesuai 0,02
1075 43.040
program pemerintah (Hb 0)
14. Melaksanakan skrining hypotiroid kongenital 0,04
1154 25.824
pada bayi baru lahir
15. Mengidentifikasi kematian janin intra uteri 1199 43.040 0,02
16. Melakukan penanganan kasus 25.824 0,01
kegawatdaruratan maternal dengan 514
kolaborasi
17. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin 25.824 0,01
514
patologis
18. Melakukan asuhan kala I persalinan dengan 514 2.152 0,23
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi
19. Melakukan asuhan kala II persalinan dengan 514 1.434,6 0.03
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi
20. Melakukan asuhan kala III persalinan dengan 514 4.304 0,11
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi
21. Melakukan asuhan kala IV persalinan dengan 514 1.076 0,47
penyulit/patologis/penyakit penyerta secara
kolaborasi
22. Melakukan asuhan masa nifas persalinan 514 0,03
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta 12.912

secara kolaborasi
23. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar 514 8.608 0,05
pada kasus kegawatdaruratan nifas
24. Melakukan tindakan penanganan awal dan 0 12.912 0
stabilisasi pra rujukan terhadap kasus
dengan penyulit/patologis/penyakit penyerta
secara kolaborasi
25. Melakukan asuhan kebidanan post operation 0 25.824
obstetric dengan secara kolaborasi
26. Melakukan konseling ASI dengan penyulit 1141 25.824

27. Melakukan pemberian pelayanan lain 1256 25.824


berdasarkan penugasan seperti tranfusi darah,
observasi intac dan output cairan/balance
cairan, memasang oksigenasi, memasang
infus, pemberian obat melalui oral dan
injeksi
28. Melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan 308
8.608
penyulit secara kolaborasi
29. Melakukan penanganan awal 308 4.304
kegawatdaruratan asfiksia melalui kompresi
jantung secara kolaborasi
30. Melakukan penangan awal 2 129.120
kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan
infeksi gonorhe (GO) melalui pembersihan
dan pemberian salep mata

31. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 123 25.824


6 jam – 48 jam pasca kelahiran (KN -1)

32. Melakukan asuhan kebidanan di kamar 94 25.824


bedah
Jumlah 16,57

Kebutuhan tenaga perawat dan bidan berdasarkan perhitungan adalah


16,57 tenaga yang ada sekarang 17 orang bidan pelaksana dan 1 kepala ruangan +
1 Wakil Kepala Ruang.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA BIDAN DI RUANG BERSALIN DI
RST dr ASMIR SALATIGA

Sdm : Bidan
Jam kerja : Shift pagi (07.00-14.00 WIB)
Shift siang (14.00-21.00 WIB)
Shift malam (21.00-07.00 WIB)
1. MENETAPKAN WAKTU KERJA TERSEDIA
Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga perawat untuk bekerja setelah
dikurangi cuti, pendidikan pelatihan, libur nasional, ketidakhadiran kerja atau izin.
Adapun rumus waktu kerja yang tersedia yaitu;

Waktu kerja tersedia = [A-(B+C+D+E)]X F

Keterangan :
A = Hari kerja (6 hari kerja / minggu) = 365 hari – 84 hari = 281 hari
B = Cuti tahunan = 12 hari
C = Pendidikan dan pelatihan =10 hari:8=1,25
D = Hari libur nasional = 15 hari
E = Ketidakhadiran kerja =10 hari
F = Waktu kerja/rata-rata sehari kerja di RS = 8 jam
Sehingga perhitungan waktu kerja yang tersedia adalah:

Waktu kerja tersedia = [281-(12+1,25+10)]x 8 jam

=[281-23,5] x 8 jam

= 257,5 x 8 jam

= 2.060 jam kerja/tahun

= 123.600 menit/tahun

2. MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM


Menetapkan unit kerja dan kategori SDM tujuannya adalah diperolehnya unit
kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan. jumlah pasien sebulan rata-rata pasien
100 dikali dengan 6 kegiatan pokok total 1800.

No Unit Kerja Sub Unit Kerja dan Kategori SDM


1 Instalasi vk Bidan

3. MENYUSUN STANDAR BEBAN KERJA


Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per
kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakannya (rata-rata waktu)
dan waktu yang tersedia per-tahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori
tenaga
OBSERVASI RATA-RATA WAKTU SETIAP URAIAN KEGIATAN
BIDAN RUANG BERSALIN DI RST dr ASMIR SALATIGA

Standar Kebutuhan
Waktu tenaga kerja
No Uraian Kegiatan beban
(menit)
kerja
1 Anamnesa pasien 5 24.720 0,81
2 Djj 1 123.600 0,80
3 Vt 1 123.600 0,80
4 Melakukan TTV 24.720 0,81
5

5 Ikut dokter USG 5 24.720 0,81


6 Mengganti infus 3 41.200 0,80
7 Memindahkan pasien ke ruang lain 5 24.720 0,81
8 Memberikan obat oral 2 61.800 0,80
9 Menyambut bayi di ok 15 8.240 0,83
10 Memasang kateter di ok 24.720 0,81
5

11 Asisten kuret 6.180 0,84


20

12 Memantau bayi post sc 20 6.180 0,84


13 Persiapan partus set 5 24.720 0,81
14 Cuci partus set 15 8.240 0,83
15 Cuci alat kuret 15 8.240 0,83
16 Persiapan alat kuret 5 24.720 0,81
17 Persiapan pasien post sc 24.720 0,81
5

18 Memantau pasien post partum 360 343,33 0,80

19 Jumlah 14,65
Rumus Perhitungan Standar Beban Kerja Adalah Sebagai Berikut:

Standar beban kerja = waktu kerja yang tersedia per tahun (menit)
satuan waktu per keg pokok (menit)

4. MENYUSUN STANDAR KELONGGARAN


Penyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya faktor
kelonggaran tiap kategori SDM meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu
untuk menyelesaiakan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi
tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Standar beban kerja = Rata-rata waktu per factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia

Faktor kelonggaran Waktu Standar


No. kelonggaran

1 Rapat ruangan 2 jam/bulan 0,01

2 Pencatatan dan pelaporan 0.15

3 Pendidikan pelatihan 20 jam/tahun 0,009

4 Cuti lahiran 2160 jam/tahun 1.728

Perhitungan standar kelonggaran:

 Standar kelonggaran = 0,8


Kebutuhan tenaga perawat dan bidan berdasarkan perhitungan adalah
14,65 tenaga yang ada sekarang 7 orang bidan pelaksana dan 1 kepala ruangan.
tenaga yang kurang adalah 7 orang.

Anda mungkin juga menyukai