Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

Arnita Naya Febriyanti 2023. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Siswa
Kelas IV SD NEGERI 1 SEWON

Kata kunci: pengaruh, status sosial ekonomi,orang tua, prestasi belajar.

Dari pengamatan awal peneliti bahwa siswa-siswi dikelas IV SD NEGERI 1 SEWON,


Pendapatan, kekayaan yang dimiliki dan tempat tinggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan anatara status sosial ekonomi
orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD NEGERI 1 SEWON.
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu
penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka–angka.
Berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa status sosial orang tua terhadap prestasi belajar
siswa SD NEGERI 1 SEWON adalah Cukup Sangat berpengaruh. Selanjutnya telah di analisis
berdasarkan koofesien determinan yang menyatakan besar kecilnya sumbangan antara variabel X dan
Variabel Y adalah adalah 58,52 berarti status sosial ekonomi orang tua memberikan kontribusi sebesar
58,52% dalam menciptakan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD NEGERI 1
SEWON.
Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah bahwa status sosial ekonomi orang tua
terhadap prestasi belajar siswa adalah cukup baik. Selanjutnya uji hipotesis yang diajukan dengan
membandingkan besarnya r dengan r yang dicantumkan dalam tabel nilai r product moment df= N-nr
= 25-2= 23.Dengan df sebesar 25 diperoleh r pada taraf signifikan α 5% sebesar 0,396. Ternyata r
=0,765 lebih besar dari r =0.396 pada taraf signifikan α 5% dengan demikian status sosial yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD NEGERI 1 SEWON.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional dewasa ini sedang giat-giatnya dilaksanakan oleh pemerintah bersama
seluruh rakyat Indonesia yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik material
maupun spiritual bedasarkan pancasila didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan
bangsa yang aman, tentram, tertib, dinamis, dalam lingkunagan yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai. Menurut Abdullah danSafarina (2013:168) “Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang
harus dilakukan dengan sebaik-baik keluarga,masyarakat dan pemerintah secara terpadu untuk
mengembangkan fungsi pendidikan”. Bertitik tolak dari kesadaran itu maka perlu direncanakan
langkah kebijaksanaan dan program untuk menciptakan kualitas manusia yang dibutuhkan sesuai
dengan tuntutnan zaman.dalam rangka ini semua aspek masyarakat harus berperan serta dalam
peningkatan pendidikan bangsa. Tujuan pendidikan nasional bahasa Indonesia yang tercantum dalam
bab II pasal 3 UU RI No. 20 Th.2003 tentang system pendidikan nasional (2003:5) adalah : “ …
Berkembangya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”.
1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran dalam penelitian ini maka penulis
membatasi masalah mengenai pengaruh status social ekonomi orang tua berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa kelas IV SD N 1 Sewon, Dalam hal ini penulis membahas tentang pendapatan
orang tua.
1.3 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah tersebut diatas,
maka dapat dirumuskan suatu permaslahan sebagai berikut: “Apakah status sosial ekonomi orang tua
mempunyai pengaruh terhadap prestasi balajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sewon”?.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh status social
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sewon.
1.5 Manfaat Penelitian
a) Bagi orang tua siswa/i sebagai bahan masukan dan pemikiran untuk meningkatkan prestasi
belajar anak dalam rangka mencapai prestasi yang optimal.
b) Bagi peneliti sebagai bahan kelengkapan wawasan pengetahuan, keterampilan serta
aplikasinya dari ilmu yang didapat dalam menempuh pendidikan dan aplikasinya dalam
kenyataan dilapangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Status Sosial Ekonomi Orang Tua
2.1.1 Pengertian Status Sosial Ekonomi
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (2011:47)bahwa “status keadaan adalah, kedudukan
(orang, benda, negara dan sebagainya)”.Selaras dengan itu Nursal Luth dan Daniel Fernandez
(1995:141) mengatakan bahwa “yang dimaksud dengan status adalah posisi yang diduduki seseorang
dalam suatu kelompok”.Dengan demikian status menunjukkan kedudukan atau posisi seseorang
dalam masyarakat. Menurut Soekanto (2004:347), bahwa yang dimaksud dengan “sosial adalah
prestise secara umum dari seseorang dalam masyarakat”. Rauck dan Warren (1984:234)
mengemukakan pendapatan “Status sosial selalu mengacu kepada kedudukan khusus seseorang dalam
lingkungan yang disertainya, martabat yang diperolehnya dan hak serta tugas yang dimilikinya.Status
Sosial tidak hanya terbatas pada statusnya dalam kelompok sendiri dan sesungguhnya status sosialnya
mungkin mempunyai pengarahan terhadap status dalam kelompok-kelompok berlainan”.
2.1.2 Pengertian Orang Tua
Menurut Salim (2013:155) “orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka”. Selanjutnya Salim (2013:164) “pendidikan adalah role model bagi anak-anak sehingga
mereka akan meniru apa yang dilakukan orang tua, terutama ibu, karena ibu dianggap perempuan
serba bisa yang melakukan berbagai hal dengan gembira”.Menurut Soekanto (2004:8) “orang tua
adalah orang yang dianggap sebagai panutan, akan tetapi apabila dibandingkan dengan masa lalu,
isinya sudah berubah”.
2.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi
2.2.1. Pendapatan
Kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat
penting guna kelangsungan hidup, baik yang terdiri dari kebutuhan atau konsumsi individu (makanan,
perumahan,pakaian) maupun keperluan pelayanan sosial tertentu (air minum,sanitasi,
transportasi,kesehatan dan pendidikan).Dr. Thee Kian Wiedalam Sumardi Dan Evers (1982:2-3)
mendefinisikan bahwa “kebutuhan pokok sebagai suatu paket barang dan jasa yang oleh masyarakat
perlu tersedia bagi setiap orang. Kebutuhan ini merupakan tingkat minimum yang dapat dinikmati
oleh seseorang”. Hal ini berarti bahwa kebutuhan pokok berbeda-beda dari satu daerah kedaerah lain,
dari suatu negeri kenegeri yang lain. Jadi suatu kebutuhan pokok itu adalah spesifik.

2.3 Prestasi belajar


2.3.1 Pengertian Belajar
Menurut Thobroni dan Mustofa (2011:16) “Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat
vutal dan secara terus menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup”. Selanjutnya
Thobroni dan Mustofa (2011:17)“belajar merupakan proses yang bersifat internal yang tidak dapat
dilihat dengan nyata”.Menurut Susanto dalam Gagne (2013:1) “belajar adalah suatu proses dimana
suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. Menurut Sardiman (2011:20) Belajar
adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Adapun ciri-ciri
perubahan tingkah laku tersebut sebagai berikut :
1) Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau
sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara
berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau pun proses belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja,
seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat
digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah


Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan
keseluruhan tingkah laku.Slameto(2010:3-4) Menurut Sukmadinata (2009:155) “Belajar
selalu berkenaan dengan perubahanperubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu
mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak”.
2.4 Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar
Menurut Sunarto dan Agung Hartono (2008:196) kondisi sosial ekonomi keluarga banyak
menentukan perkembanagan kehidupan pendidikan dan karier anak. Kondisi sosial yang
menggambarkan status social orang tua merupkan faktor yang “dilihat” oleh anak untuk menentukan
pilihan sekolah dan pekerjaan. Secara tidak langsung keberhasilan orang tuanya meruapakan “beban”
bagi nanak, sehingga dalam menentukan pilhan pendidikan tersirat untuk ikut mempertahankan
kedudukan orang tuanya.
2.5 Kerangka Berfikir
Suatu keluarga mengembangkan peran tertentu dalam kaitannya dengan perkembangan siswa,
terutama dalam meningkatkan prestasi belajarnya, karena prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi
oleh situasi dan kondisi dalam keluarga seperti pendapatan dan tingkat pendidikan orangt tua yang
merupakan indikator dari status ekonomi orang tua. Status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari
kemampuan orang tua didalam memberikan jaminan kebutuhan fasilitas pendidikan kepada siswa,
sedangkan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari mana minat dan motivasi siswa dalam memehami
dan menjalankan proses belajar sebagimana sarana pencapaian prestasi belajar yang diinginkan,
pengaruh antara status sosial ekonomi orang ua terhadap prestasi belajar siswa dapat dikatakan ada
pengaruhnya sebab bagi siswa yang memilki fasilitas belajar akan meningkat sehingga dapat
menghsilkan prestasi belajar yang baik bagi siswa, sebaliknya bagi siswa yang tingkat status sosial
ekonomi rendah sehinnga fasilitas belajar yang dibuthkan oleh siswa kurang memadai maka akan
dapat mempengaruhi semangat siswa tersebut dalam belajar dan hal ini tentunya akan mengakibatkan
prestasi belajar yang kurang baik, oleh karena itu status sosial ekonomi orang tua yang tinggi dapat
pula menentukan terciptanya prestasi belajar yang baik.
Gambar 2.4 Hubungan antara variabel dependen dan independen.
Variabel bebas Variabel terikat

Keadaan Ekonomi Orang Prestasi belajar

Dapat diperjelaskan sebagai berikut :


Variabel (X) Variabel (Y)

Tingkat sosial ekonomi orang tua Prestasi belajar siswa di SD


N 1 Sewon
Tingkat pendapatan

2.6 Hipotesis penelitian


Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa anak kelas IV SD Negeri 1 Sewon.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu
penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka.Menurut
Sugiyono (2011:14) “ metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitaif/statistik dengan tujuan
menguji hipotesis yang ditetapakan”. Dalam penelitian ini mencari gambaran tentang pengaruh status
ekonomi orang Tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sewon.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitianini siswa kelas IVB SD Negeri No 64/1 Muara Bulian yang berjumlah
25 orang dengan rincian 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil yaitu tanggal 15 oktober sampai dengan 5
Januari, bertempat di SD Negeri 1 Sewon Tahun Ajaran 2023/2024.
3.4 Variabel Penelitian
Sugiyono (2011:38) mendefinisikan “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini terdapat variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen pada
penelitian kuantitatif menggunakan angket, lembar observasi atau lainnya. Penelitian ini
menggunakan angket tertutup dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden
tinggal memilih. Angket ini menggunakan skala likert. Menurut sugiyono (2011:134) “skala likert
digunakan untuk mengukur sikap atau pendapat seseorang atau sejumlah kelompok terhadap sebuah
fenomena sosial dimana jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif”.
3.6 Uji Coba Instrument
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
Setelah instrumen penelitian disusun, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba
terhadap instrumen penelitian tersebut. Uji coba dilakukan sebelum dilaksanakan penelitian
sesungguhnya. Tujuan uji coba adalah untuk melihat validitas (kesahihan) dan reabilitas
(keterandalan) instrumen yang digunakan dalam penelitian.
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh status Sosial ekonomi orang
tua terhadap prestasi belajar siswa adalah analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Data yang
diperoleh melalui angket (sebagai metode utama) dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengelompokan data sesuai dengan jenisnya.
2. Membuat tabulasi data.
3. Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan uji regresi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa.
3.7.1Koefisien Determinasi
Menurut Riduwan (2008:139), untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variable X terhadap Y
dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi dicari dengan
menggunakan rumus :
KP= r2 X 100%
Keterangan :
KP= Nilai koefisien determinasi
R =Nilai koefisien korelasi

Rumus koefisien korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh person, yang
dikenal dengan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan (apakah ada
atau tidak dikorelasinya). Ada atau tidaknya korelasi ditunjukkan oleh besa rangka yang terdapat
dibelakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka dibelakang koma, misalnya
0,0002, maka dapat dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y diabaikan. Berikut ini

interpretasi koefisien korelasi nilai r


3.7.2 Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t digunakan untuk menunjukan apakah suatu variabel independent secara individual
mempengaruhi variabel dependent. Rumus uji t:
Kaidah Pengujian:
 Apabila t hitung ≥ t tabel, maka signifikan
 Apabila t hitung < t tabel, maka tidak signifikan
Dengan ketentuan pada tingkat kesalahan 5% jika t hitung ≥ t tabel. Untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka pedoman pada tabel 3.4
yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:260) sebagai berikut:

3.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana


Regresi untuk menganalisis hubungan sebab akibat variabel bebas terhadap variabel terikat,
yang dalam penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Variabel Y.
Model ini juga digunakan karena untuk melihat perbedaan besar kecilnya pengaruh variabel X
terhadap variabel Y (Burhan Bungin, 2005:222)
Rumus:
Y=a+bx
Keterangan:
Y = Nilai diprediksikan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel
B = angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada perubahan variabel indevenden. Bila (+)
arah garis naik, dan bila (-) arah garis turun,
X = subjek pada variabel indevenden yang mempunyai nilai tertentu. Bila nilai a dan b dapat
dihitung dengan rumus:
3.7.3 Koefisien Determinasi (R2)
Untuk melihat kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari
koefisien determinasi, dimana nilai koefisiennya antara 0 ≤ 1. Hal ini berarti bahwa nilai yang
semakin besar mendekati 1 merupakan indikator yang menunjukan semakin kuatnya kemampuan
menjelaskan perubahan variabel independent terhadap variabel dependent.
KD = R2 X 100%
Dimana:
KD = Koefisien Determinasi
R2 = Koefisien Korelasi
Yang akan menunjukan kuat atau lemahnya suatu hubungan antar variabel.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Uji Coba Angket
Setelah angket disebarkan, kemudian data diolah sehingga diperoleh hasil penelitian.
Penelitian ini memberikan informasi tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 SEWON. Angket status sosial ekonomi orang tua diuji cobakan
pada 25 orang tua siswa diambil dari kelas IVB SDN 1 SEWON.
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Negeri 1 SEWON. Sabjek dalam penelitian ini adalah
orang tua siswa kelas IV tahun ajaran 2023/2024. Orang tua siswa yang dijadikan dalam penelitian ini
sebanyak 25 orang tua siswa. Hasil penelitian berikut adalah untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu, “Apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 SEWON”?
4.3 Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
IV SDN 1 SEWON
Untuk mengetahui adanya status sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa kelas IV SDN 1 SEWON. dilakukan perhitungan distribusi frekuensi. Skor angket tentang
status sosial dengan prestasi belajar siswa yang diperoleh disatukan, kemudian angka-angka tersebut
diolah dengan menggunakan rumus pruduct moment. Untuk mengetahui adanya status sosial ekonomi
yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 SEWON yaitu sebagai berikut.
4.4 Pengujian Normalitas
Adapun untuk mengetahui data populasi berdistribusi normal dengan menggunakan uji
normalitas yaitu :
1. Untuk uji normalitas status sosial ekonomi orang tua x 2 hitung = 5,18  x2 tabel = 94,88 maka
populasi yang mewakili untuk status sosial ekonomi orang tua berdistribusi normal untuk lebih
jelasnya dapat di lihat lampiran 14.
2. Untuk uji normalitas prestasi belajar siswa x 2 hitung = 4,59  x2 tabel = 94,88 maka populasi yang
mewakili untuk prestasi belajar siswa berdistribusi normal untuk lebih jelasnya dapat di lihat lampiran
15.
4.5 Pengujian Homogenitas
Adapun untuk mengetahui kedua varian homogen atau memperkuat kesamaan dari dua
variabel dengan menggunakan uji homogenitas yaitu :
Apabila Harga Fhitung lebik kecil dibandingkan dengan Ftabel, Ftabel untuk α 0,05 =1.96. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Fhitung < Ftabel (1.04<1.96), maka kedua varian homogen. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 16.
4.6 Pengujian Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis yang berbunyi “status
sosial ekonomi orang tua yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa”. Untuk mengetahui
pengaruh dari dua variabel penelitian digunakan rumus korelasi product moment. Analisis korelasi
dari perhitungan diperoleh nilai angka indeks korelasi “r” product moment atau r xy = 0.746.
Selanjutnya uji hipotesis yang diajukan dengan membandingkan besarnya r xy dengan rtabel yang
dicantumkan dalam tabel nilai r product moment df= N-nr = 25-2= 23. Dengan df sebesar 23
diperoleh rtabel pada taraf signifikan α 5% sebesar 2,069. Ternyata r xy =3,773 lebih besar dari r tabel
=2,069 pada taraf signifikan α 5% dengan demikian status sosial ekonomi orang tua yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 SEWON.
4.8 Perhitungan Koofesien Determinasi
Untuk mengetahui sumbangan status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa
kelas IV SDN 1 SEWON. perlu menggunakan rumus:
KP= r2 X 100%
KP = (0,7652 X 100%) = (0,5852 X 100%) = 58,52%
Koofesian determinasi dari status sosial ekonomi orang tua adalah 55,66 berarti status sosial
ekonomi orang tua memberikan kontribusi sebesar 55,66% dalam menciptakan pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 SEWON.
4.9 Pembahasan
Dalam penelitian ini rumusan masalahnya yaitu “apakah status sosial ekonomi orang tua
berpengaruh secara signifikan terhadaf prestasi belajar”. Berdasarkan analisis data yang telah
dijelaskan terdahulu, maka pada bagian ini dibahas dan dijabarkan mengenai hasil penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua dengan deskriptor status
sosial ekonomi orang tua dengan deskriptor a) Penghasilan pokok Penghasilan tambahan, untuk
pertanyaan no.4 mendapatkan besar nya indeks kelas =9,1. untuk pertanyaan no.11 mendapatkan
besar nya indeks kelas =7,5, untuk pertanyaan no.12 mendapatkan besar nya indeks kelas =8,9. untuk
pertanyaan no.13 mendapatkan besar nya indeks kelas =7,4. untuk pertanyaan no.15 mendapatkan
besar nya indeks kelas =6,28. untuk pertanyaan no.16 mendapatkan besar nya indeks kelas =5,6.
untuk pertanyaan no.17 mendapatkan besar nya indeks kelas =8,7. untuk pertanyaan no.18
mendapatkan besar nya indeks kelas =6,6. untuk pertanyaan no.19 mendapatkan besarnya indeks
kelas =6,5. b) Fasilitas fisik Fasilitas uang, untuk pertanyaan pertanyaan no.1 mendapatkan besar nya
indeks kelas =8,6, untuk pertanyaan no.2 mendapatkan besarnya indeks kelas =6,6, untuk pertanyaan
no.3 mendapatkan besar nya indeks kelas =7,7, untuk pertanyaan no.14 mendapatkan besar nya
indeks kelas =9,9. untuk pertanyaan no.20 mendapatkan besar nya indeks kelas =8,9. untuk
pertanyaan no.22 mendapatkan besar nya indeks kelas =9,9. untuk pertanyaan no.23 mendapatkan
besar nya indeks kelas =9,4. untuk pertanyaan no.25 mendapatkan besar nya indeks kelas =9,3,
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh status sosial ekonomi
orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 SEWON, dapat disimpulkan sebagai
berikut. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar siswa adalah cukup baik. Selanjutnya uji hipotesis yang diajukanbdengan
membandingkan besarnya rxy dengan rtabel yang dicantumkan dalam tabel nilai rproduct moment df=
N-nr = 25-2= 23.Dengan df sebesar 25 diperoleh r tabel pada taraf signifikan α 5% sebesar 0,396.
Ternyata rxy =0,765 lebih besar dari rtabel =0.396 pada taraf signifikan α 5% dengan demikian status
sosial yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas IVB SDN 1 SEWON.
5.2 Saran
1. Kepada siswa khususnya siswa kelas IV SD Negeri 1 Sewon, untuk dapat mempertahankan
dan meningkatkan prestasi belajarnya baik di rumah maupun di sekolah.
2. Kepada orang tua hendaklah lebih memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih
meningkatkan lagi memberikan motivasi baik dengan faktor pribadi maupun dengan faktor
sosial, agar hasil belajar lebih baik dan lebih maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah danSafarina.2013.Sosiologi Pendidikan.Jakarta :PTGrafindoPersada
Ackley, G.1992.Teori ekonomi makro.Jakarta : Elrlangga
Arikunto, S.2006.Dasar-dasar evaluasi pendidikan.Jakarta :RinekaCiptaBlacwell
Bungin, B.2005.Metode penelitian kuantitatif (komunikasi dn kebijakan pubilk serta ilmu
sosial lainya.Jakarta: Kencana renada media grop
Depdiknas. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta:Depdiknas
Hadi, S.1992.Manajemen keuangan teori, konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Ekonisi
Hamalik.2011. Proses Belajar mengajar.Jakarta: Bumi aksara
Hakim, Thursan, 2004.Belajar secaraefektif .Puspawara: Jakarta
IrhamdanWiyah. 2013.PsikologiPendidikan.Jogjakarta :Ar-ruzz.
Luth, N dan Daniel Fernadez.1995.Panduan belajar sosiologi. Jakarta: Galaxsi Puspa
Mega
Nana, S.2009.Penilaian hasil proses belajar mengajar.Bandung: Rosda Karya
Maunah.2009.Supervisi Pendidikan Islam (Teori Dan Praktek).Jakarta.Teras
Mudyahadyo.2001. .Pengantar pendidikan sekolah.Yogyakarta : Ar-ruzz
Nasution.1986. .Peranan Orang tua dalam peningkatan prestasi balajar
anak.Yogyakarta:Pustaka IAIN SyekhNurjati
Rahardjo.1986.Hukum dan masyarakat.Bandung: Angkasa
Rauck dan Waren.1984.Pengantar sosiologi.Solo : Bina Aksara

Anda mungkin juga menyukai