SAP (Satuan Acuan Pengajaran)

Ilmu Balaghoh II (Bayan dan Badi’)

Oleh: Khoirun Niat, MA

Identitas
1. Nama Matakuliah : Ilmu Balaghoh II (Bayan dan Badi’)
2. Program Studi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
3. Fakultas : Ushuludin
4. Institusi : Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An-Nur Yogyakarta
5. Bobot : 2 (SKS)
6. Semester V
7. Jenis Matakuliah : MKK
8. Alokasi Waktu : 100 menit / pertemuan
9. Jumlah pertemuan : 16 pertemuan

Standar Kompetensi : Mahasiswa mengenal dan memahami Ilmu Balaghah

terutama bagian ilmu Bayan dan Badi’, baik secara teori maupun praktek.

Pertemuan I :
1. Perkenalan
2. Kontrak belajar
3. Penjelasan global materi kuliah
4. Pembagian tugas
5. dll

Pertemuan II
Materi : Dasar-dasar Ilmu Bayan
1. Pengertiannya
2. Kedudukannya dalam ilmu Balaghah
3. Sejarah keilmuannya
4. Ruang lingkupnya
a. Tasybih
b. Majaz
c. Kinayah
5. Manfaat mempelajarinya

Pertemuan III
Materi : Tasybih (penyerupaan) dan Pembahasannya.
1. Pengertian Tasybih. Tujuan Tasybih.
2. Unsur-unsur Tasybih. Pengertian Tasybih baligh dan perbedaannya dengan Tasybih
biasa.
3. Pembagian Tasybih berdasarkan bentuk Musyabbah dan Musyabbah Bih. (apakah
berbentuk Hissy/kongkret ataukah Aqli/abstrak)

Pertemuan IV
Materi : Haqiqah dan Majaz
1. Pengertian.
2. Komparasi antara keduanya.
3. Konteks Haqiqah dan Majaz
a. Kapan digunakan Haqiqah
b. Kapan digunakan Majaz

1
 4. Unsur-unsur Majaz
a. Hubungan dengan makna haqiqi (‘alaqah)
b. Konteks majaz (Qarinah)
5. Macam-macam Majaz (Mursal, Aqli dan Isti’arah)

Pertemuan V
Materi: Majaz Mursal
1. Pengertian Majaz Mursal.
2. ‘Alaqah Majaz Mursal bisa berupa:
a. Sababiyah (sebab)
b. Musabbabiyah (akibat)
c. Kulliyah (keutuhan)
d. Juz`iyyah (sebagian)
e. Lazimiyah (kelaziman)
f. Umum
g. Khusus
h. Melihat apa yang telah terjadi
i. Melihat apa yang akan terjadi
j. Dan lain-lain.

Pertemuan VI
Materi : Majaz Aqli
1. Pengertian Majaz Aqli.
2. ‘Alaqah (Mulabasah) dalam Majaz Aqli: Fa’iliyah, Maf’uliyah, Masdariyah,
Dzorfiyah, Sababiyah.
3. Contoh-contoh dan penjelasannya

Pertemuan VII :
Materi : Majaz bil Isti’aroh
1. Pengertian Majaz Bil Isti’arah.
2. Pembagian Isti’arah menjadi Tashrikhiyyah dan Makniyyah.
3. Pembagian Isti’arah menjadi Ashliyyah dan Taba’iyyah.
4. Contoh-contoh dan penjelasannya

Pertemuan VIII
Materi : Kinayah (sindiran) dan pembahasannya
1. Pengertian Kinayah secara bahasa dan istilah. Perbedaan Kinayah dengan Majaz.
2. Kinayah dibagi menjadi 3: Kinayah dari Sifat, Kinayah dari Mausuf dan Kinayah dari
Nisbat.
3. Macam-macam Kinayah dilihat dari kelazimannya, yaitu: Ta’ridh, Talwih, Ramz dan
Ima`/Isyarat.

Pertemuan IX: Ujian Tengah Semester (menyesuaikan dengan kalender akademik)

Pertemuan X
Materi : Dasar-dasar Ilmu Badi’
1. Pengertiannya
2. Kedudukannya dalam ilmu Balaghah
3. Sejarah keilmuannya
4. Ruang lingkupnya
a. Pemanis makna (al-Muhassinat al-Maknawiyah)

2
 - At-Tibaq (kesesuaian)
- Al-Laffu wa an-Nasyru (membuka dan menyebarkan).
- Al-Jam’u (mengumpulkan)
b. Pemanis lafal (al-Muhassinat al-Lafdziyah)
- Al-Jinas (homofon)
- As-Saj’u (sajak)

Pertemuan XI
Materi : Muhassinat Maknawiyah (Tauriyah, Istikhdam, Thibaq)
1. Pengertian
2. Bentuk-bentuknya
3. Contoh-contohnya
4. Analisa di dalamnya

Pertemuan XII
Materi : Muhassinat Maknawiyah (Muqabalah, Mura'at an-Nadzir, Madzhab al-
Kalam)
1. Pengertian
2. Bentuk-bentuknya
3. Contoh-contohnya
4. Analisa di dalamnya

Pertemuan XIII
Materi : Muhassinat Maknawiyah (Musyakalah, al-Laffu wa an-Nasyru, al-Jam'u, at-
Tafriq)
1. Pengertian
2. Bentuk-bentuknya
3. Contoh-contohnya
4. Analisa di dalamnya

Pertemuan XIV
Materi : Muhassinat Lafdziyah (al-Jinas, at-Tas-hif)
1. Pengertian
2. Bentuk-bentuknya
3. Contoh-contohnya
4. Analisa di dalamnya

Pertemuan XV
Materi : Muhassinat Lafdziyah (as-Saj'u, Muwazanah, at-Tarshi', at-Tashdir, al-'Aksu,
I`tilaf al-Lafdz)
1. Pengertian
2. Bentuk-bentuknya
3. Contoh-contohnya
4. Analisa di dalamnya

Pertemuan XVI: UAS

Referensi :
1. Al-Qazwini, al-Idhah fi ‘Ulum al-Balaghah
2. Al-Hasyimi, Ahmad, Jawahir al-Balaghah.
3. Ali al-Jarim dan Mustofa Amin, al-Balaghah al-Wadhihah
4. Buku-buku lain yang berkaitan