Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN PERSEDIAAN PRODUK OLI NISSAN YANG EFISIEN

MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)


PADA PT. JAYA TAMA KENCANA MOTOR
Fadel Muhamad Fikri1, Basuki Arianto2, W. Tedja Bhirawa3
Program Studi Teknik Industri, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Jakarta.
fadelmfikri@gmail.com

ABSTRAK
PT Jaya Tama Kencana Motor merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Nissan Motor
Indonesia dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang otomotif di Indonesia. PT Jaya Tama Kenca Motor
selaku penyediaan jasa service mesin mobil membutuhkan persediaan produk oli pada merek Nissan yang
telah berdiri sejak 2013. Dalam menjalankan produksinya, PT Jaya Tama Kencana Motor sering terjadi
kondisi jumlah persediaan produk mendekati stock out pada oli nissan 5w-30, hal ini dikarenakan adanya
ketidak pastian dalam menetukan jumlah pembeliaan produk oli yang optimal dan keterlambatan dalam
pemesanan produk Analisis Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu teknik untuk melakukan
penggadaan persediaan produk oli pada suatu perusahaan yang menentukan berapa jumlah pesanan yang
ekonomis untuk setiap kali pemesanan dengan frekuensi yang telah ditentukan serta kapan dapat dilakukan
pemesanan kembali. Metode ini bertujuan untuk meminimalkan Total Inventory Cost. Penggunaan metode
ini juga dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan berjalan dengan baik dan dapat
tercapai jumlah unit pemesanan yang optimal dengan menekan biaya seminimal mungkin. Hasil analisis
data yang telah dilakukan bahwa kuantitas pemesanan produk oli dengan menggunakan metode EOQ
adalah sebesar 144 liter dengan frekuensi pemesanan sebanyak 6 kali dalam satu tahun, dan safety stock
sebesar 25 dan ROP dilakukan pada saat produk oli yang ada di warehouse sebesar 32 liter sedangkan total
biaya persediaan sebesar Rp 1.454,614 pada tahun 2018

Kata Kunci : Pengendalian persediaan, Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point
(ROP)

1. Pendahuluan terobosan baru dalam menentukan pengambilan


keputusan, dalam hal ini maka pembelian bahan
Perkembangan dunia jasa service kendaraan baku harus tepat dan efisien agar proses produksi
saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat berjalan lancar dan dana yang ditanam dalam
pesat, terutama pada kendaraan roda empat persediaan bahan baku tidak berlebihan, maka
karena banyaknya perusahaan transportasi yang dari itu perlu ditentukan beberapa hal dalam
berdiri, membuat persaingan semakin ketat salah pengambilan keputusan ini seperti frekuensi
satunya pada PT. Jaya Tama Kencana Motor, pembelian bahan baku dalam satu periode, waktu
sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pembelian, jumlah bahan baku yang harus ada
dalam bidang penyediaan jasa service mobil mau dalam persediaan penggaman ( safety stock ) agar
tidak mau harus mempersiapkan diri untuk proses produksi terhindar dari kemacetan akibat
menghadapi ketatnya persaingan yang ada, jika ketidak tersediaan bahan baku, dan jumlah
tidak meningkatkan pelayanannya maka maksimum bahan baku yang harus ada dalam
dikhawatirkan konsumen akan lari ke persediaan agar dana yang ditanam tidak
perusahaan lain yang memberikan fasilitas dan berlebihan
pelayanan yang lebih baik. Dalam menyediakan bahan baku perusahaan
Untuk menjaga agar konsumen tidak lari ke harus terlebih dahulu merencanakan berapa
perusahaan lain dan sekaligus mempertahankan jumlah yang harus dibeli, untuk memenuhi
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, maka kebutuhan proses produksi dalam jangka panjang
PT. Jaya Tama Kencana Motor harus melakukan

29
perusahaan harus membeli bahan baku dalam 1. EOQ (Economic Order Quantitiy)
jumlah yang besar dan menyimpannya di Untuk menentukan kuantitas
gudang. Pembelian bahan baku dalam jumlah pemesanan persediaan agar dapat
yang besar dapat menguntungkan perusahaan meminimumkan biaya persediaan lebih
karena selain akan mendapatkan potongan harga, efektif, dan dapat digunakan sebagai
juga akan mengatasi masalah kehabisan bahan metode untuk dapat menentukan
baku. Di lain pihak jumlah persediaan bahan persediaan stok oli lebih optimum.
baku yang terlalu besar akan berakibat pada
membengkaknya biaya penyimpanan yang harus 2. Persediaan pengaman (Safety Stock)
dikeluarkan oleh perusahaan. Semakin besar Persediaan pengaman yang harus
barang yang ada di gudang maka semakin besar tersedia agar dapat menghindari terjadinya
pula biaya yang harus dikeluarkan untuk kekurangan persediaan barang/item, pada
penyimpanannya. Hal ini sesuai dengan apa yang saat menunggu barang/item yang sedang
dikemukakan oleh Indriyo (2002 : 94), bahwa dipesan. Untuk mengantisipasi terjadinya
tersedianya bahan baku yang cukup besar kondisi kehabisan persediaan yang tak
merupakan faktor penting guna menjamin terduga.
kelancaran proses produksi, namun persediaan
bahan baku yang cukup besar adalah merupakan 3. Perhitungan Reorder Point (ROP)
pemborosan ongkos yang cukup besar pula. Reorder point merupakan saat atau titik dimana
Untuk itu penting bagi perusahaan untuk harus diadakan pemesanan kembali untuk
melakukan pengawasan atas persediaan. mengisi kekosongan persediaan sehingga
Kegiatan ini dapat membantu tercapainya suatu kedatangan atau penerimaan produk yang
tingkat efisiensi penggunaan dalam persediaan,
dipesan itu tepat pada waktu dimana persediaan
tetapi perlu diketahui bahwa hal ini tidak dapat
menghilangkan sama sekali resiko yang timbul diatas safety stock sama dengan nol.
akibat adanya persediaan yang terlalu besar atau 3. Hasil Pembahasan
terlalu kecil, melainkan hanya mengurangi resiko
sekecil mungkin. PT. Jaya Tama Kencana Motor selama ini
Persediaan yang optimal merupakan hal yang memperoleh oli dari tangan pertama yaitu PT.
harus diperhatikan dalam pengadaan bahan baku. Idemitsu Lube Indonesia. Kebijakan pengadaan
Persediaan yang optimal ini memerlukan produk oli dilakukan sesuai dengan permintaan
perencanaan berapa besar bahan baku yang harus pasar. Namun dalam menghadapi kebutuhan pada
dibeli, kapan bahan baku dibeli agar proses hari-hari besar seperti bulan Idhul Fitri, Natal dan
produksi tidak terganggu karena kekurangan Akhir tahun yang biasanya terjadi peningkatan
bahan baku. maka pada saat tersebut harus memiliki
pengendalian khusus agar tidak terjadinya
2. Metode Penelitian penumpukan permintaan atau kekurangan yang
Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. dapat merugikan bagi perusahaan.
Jaya Tama Kencana Motor yang terletak di Jln.
Jalur Sutera NO.Kav 27D Pakualam, Serpong Tabel 1 Pemakaian Aktual Produk Oli Tahun
Utara Perusahaan ini bergerak dibidang usaha 2018
penyedia jasa service mobil Nissan. Jenis data
yang digunakan yang digunakan dalam Oli
Bulan
penelitian ini meliputi data kebutuhan bahan (Liter)
baku, biaya penyimpanan, dan lead time. Ada Januari 76
beberapa variable analisis perhitungan untuk
mendukung penggunaan EOQ, yaitu sebagai Februari 88
berikut : Maret 63
April 74

30
Oli Tabel 3 Data Komponen Biaya Pemesanan Oli
Bulan Pada Tahun 2018
(Liter)
Mei 95 No Komponen Periode Jumlah
Juni 83 Biaya Tagihan

Juli 73 1 Biaya telepon Rp 4.500 x Rp 54.000


Agustus 84 12 bulan
Biaya
September 69 2 Pengiriman Rp 87.500 x Rp
Oktober 76 dan 12 1.050.000
Biaya pengiriman
November 98 Administrasi
Desember 72 3 Biaya Bongkar Rp 30.000 x Rp 360.000
Muat 12
Total 951 Jumlah Rp
Rata- 1.464.000
79
Rata/bulan
Rata-rata/hari 3 Biaya pemesanan setahun diperoleh
Standar deviasi 11 dengan mengalikan biaya pemesanan per
pesanan dengan banyaknya pemesanan
Pemakaian oli terbesar terjadi pada selama setahun, komponen biaya pemesanan
bulan November yaitu sebesar 98 liter. Hal produk oli meliputi biaya telepon, biaya
ini dikarenakan pada bulan tersebut administrasi, biaya pengiriman dan biaya
permintaan pasar tinggi, sehingga perusahaan bongkar muat.
meningkatkan produksinya, pemakaian
Tabel 4 Pembelian Produk Oli 5w-30 pada
terendah oli terjadi pada bulan Maret sebesar
Tahun 2018
63 liter.

Tabel 2 Komponen Biaya Penyimpanan Oli Jumlah Jumlah Oli


Bulan
Pembelian botol/liter
tahun 2018
No Komponen Biaya Biaya Periode Jumlah Januari 4 dus 96
Perbulan
Februari 3 dus 72
1 Biaya Listrik Rp 12 Rp
56.000 Bulan 678.000 Maret 4 dus 96
2 Gaji April 3 dus 72
Pengawas Rp 12 Rp
Dan 46.000 Bulan 552.000 Mei 3 dus 72
Pelaksan Gudang Juni 5 dus 120
3 Biaya Penyusutan Rp 12 Rp
Juli 3 dus 72
36.000 Bulan 432.000
Jumlah Rp Agustus 4 dus 96
1.662.000 September 3 dus 72
Oktober 3 dus 72
Biaya penyimpanan ini terdiri dari
biaya gaji pengawas dan pelaksana gudang, November 4 dus 96
biaya listrik dan biaya penyusutan Gudang. Desember 3 dus 72
Total 42 dus 1.008
Rata-rata 3,5 dus 84

31
Perusahaan melakukan pemesanan pesanan dikali biaya pemesanan setiap kali
satu kali setiap bulannya, yaitu biasanya pada pesan.
awal bulan atau akhir bulan diharapkan
produk yang dipesan akan dapat menutupi Tabel 6 Total Biaya Persediaan Oli Berdasarkan
jumlah kekurang produk yang ada digudang, Perusahaan 2018
dan biasanya ketika menunggu pengiriman
barang tersebut membutuhkan waktu dua hari Biaya Biaya Total
Total
dalam sebulan. Pada tahun 2018 perusaahaan Tahun frekue
pemesa penyimpa biaya
melakukan pemesanan produk oli 5w-30 nan / nan / persedia
nsi
Tahun Tahun an
sebanyak dua belas kali dimana pada setiap
bulannya selalu ada pemesanan produk dan Rp Rp
Rp
apabila persediaan perusahaan masih 2018 12 1.464.0 3.126.00
1.662.000
00 0
mencukupi maka pemesanan selanjutnya
dikurangi agar tidak terjadi penumpukan
Tabel 7 Perhitungan Pemesanan Optimal
barang digudang dan proses produksi Berdasarkan Metode EOQ 2018
berjalan dengan lancar, pemesanan oli paling
sedikit adalah 3 dus dan paling banyak
sebanyak 5 dus. Biaya Pemes
Biaya Permi
Tah pemes anan
penyimp ntaan
un anan optima
Tabel 5. Kuantitas Pemesanan dan Tingkat anan (H) (D)
(S) l (Q*)
Persediaan Rata-rata Perusahaan
Rp
2 Rp 144
122.00 951 liter
Total Total 018 1.747.63 liter
Perse Pem 0
Pemb Perse Perse
Bulan diaan akai
elian diaan diaan
Awal an
Awal Akhir Tabel 8 Perhitungan Frekuensi Pemesanan
Januari 96 - 96 76 20 Optimal
Februari 20 72 92 88 4
Kebutuhan
Maret 4 96 100 63 37
Total EOQ Frekuensi
April 37 72 109 74 35 Pemesanan
Bahan (Q*) Optimum
Mei 35 72 107 95 12 Baku (D)
Juni 12 120 132 83 49 Oli 951 144 6 Kali
Juli 49 72 121 73 48
Agustus 48 96 144 84 60 Tabel 9 Total Biaya Persediaan Bahan Baku
Berdasarkan Metode EOQ
60 72 132 69 63
september
Oktober 63 72 135 76 59 Total
Biaya Biaya
59 96 155 98 57 Produ Biaya
November Pemesan Penyimpan
k jadi Persedia
an an
57 72 129 72 57 an
Desember
Rp
Total 540 912 1.452 951 501 Rp
Oli Rp 73.400 1.454.61
Rata-rata 45 76 121 79 42 1.381.214
4

Total biaya persediaan produk per Pengendalian persediaan dengan


tahun adalah total biaya pemesanan ditambah menggunakan metode EOQ menghasilkan total
total biaya penyimpanan per tahunnya biaya biaya sebesar Rp. 1.454.614 dengan rincian biaya
pemesanan diperoleh dari banyaknya pemesanan sebesar Rp. 1.381.214 dan biaya

32
penyimpanan sebesar Rp.73.400 Penyajian biaya Kombinasi frekuensi dan jumlah bahan baku
persediaan bahan baku menggunakan metode yang dipesan yang optimal menimbulkan biaya
EOQ. yang lebih sedikit, dalam arti lebih efisien.
Perusahaan mampu menghemat dana yang
Baya dikeluarkan untuk biaya persediaan.
Biay
Tot
Tabel 11 Hasil Perhitungan Standar Deviasi
Rp1.454, Biaypemesa
Biay Bulan (X) x̅ (x-x̅) (x-x̅)2
penyimp Januari 96 liter 84 liter 12 liter 144
Frekuensi( -12
6 Febuari 72 liter 84 liter 144
liter
Maret 96 liter 84 liter 12 liter 144
Tabel 10 Perbandingan Biaya Persediaan Produk -12
April 72 liter 84 liter 144
Oli Antara Kondisi liter
-12
Mei 72 liter 84 liter 144
liter
Produk Oli Total 120
Uraian (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) Juni 84 liter 36 liter 1.296
liter
Aktual -12
Perusahaan Juli 72 liter 84 liter 144
liter
1. Biaya Rp 1.464.000 Agustus 96 lter 84 liter 12 liter 144
Pemesanan
2. Biaya Rp 1.662.000 -12
September 72 liter 84 liter 144
Penyimpanan liter
Total Biaya Rp 3.126.000 -12
Oktober 72 liter 84 liter 144
Persediaan liter
II. Metode
EOQ November 96 liter 84 liter 12 liter 144
4. Biaya Rp 1.381.214
Pemesanan -12
Desember 72 liter 84 liter 144
5. Biaya Rp 73.400 liter
Penyimpanan Total 1.008 2.880
Total Biaya Rp 1.454.614
Persediaan
Tabel 12 Reorder Point (ROP) Pada Tahun
III.
Penghematan
2018
7. Biaya Rp 161.170
Pemesanan Lead Tingkat
8. Biaya Rp 1.588.600 Tahun Time Kebutuhan DL SS ROP
Penyimpanan (Hari) (d)
Total Rp 1.671.386 25 32
Pengematan 2018 2 3,336 6,672
unit liter

Dengan metode yang digunakan


perusahaan, terlihat bahwa metode EOQ
memberikan biaya persediaan yang lebih rendah
biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan
dengan metode EOQ tidak terletak pada ekstrem
tertinggi maupun terendah, dengan kata lain
komposisi antara kedua biaya tersebut seimbang.

33
Tabel 13 Perhitungan Jarak Waktu Antar Daftar Pustaka
Pesanan
Assauri Sofjan. 2004.Manajemen
Kuant Jarak Operasi Dan Produksi Edisi
Jumlah
itas waktu Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Bah hari Permin
pesan antar Universitas Indonesia
an kerja/t taan/
an pesana
bak ahun tahun
optim n Assauri, Sofjan, 1988, Manajemen
u (D)
al (T=WQ Produksi dan Operasi, Jakarta:
(W)
(Q*) */D)
Lembaga Penerbit Fakultas
Kert
285 144 951 43 Ekonomi UI.
as
Ahyari, Agus Manajemen Produksi
4. Kesimpulan dan Saran Perencanaan, Yogyakarta: BPFE
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data UGM.
pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil suatu
simpulan sebagai berikut : Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur
a. Frekuensi pembelian produk oli Nissan Penelitian Suatu Pendekatan
pada PT. Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
Jaya Tama Kencana Motor bila
menggunakan metode EOQ adalah 6 kali Heizer, Jay dan Barry Render, 2011.
atau 2 kali pembelian dalam dua bulan, Operations Management Buku 1
sedangkan kebijakan perusahaan 12 kali edisi ke sembilan.Salemba
pembelian atau 1 kali pembelian dalam empat:Jakarta.
sebulan.
b. Total biaya persediaan produk oli Herjanto Eddy,1999. Manajemen
perusahaan bila dihitung menurut EOQ Produksi dan Operasi, Jakarta:
adalah sebesar Rp. 1.454,614 sedangkan Grasindo
kebijakan perusahaan sebesar Rp.
3.126,000 jadi biaya persediaan yang Prawisentono, Suryadi, 2001.
selama ini dilakukan perusahaan masih Manajemen Operasi: Analisis
terbilang kurang efisien dan dan Studi Kasus edisi ketiga.
penghematan biaya yang dilakukan Bumi Aksara:Jakarta.
sebesar Rp. 1.671,386 bila
menggunakan metode EOQ. Rangkuti, Freddy, 2007. Manajemen
Persediaan oli dalam perusahaan tidak Persediaan: Aplikasi di Bidang
menerapkan adanya persediaan pengaman, Bisnis.PT.
sedangkan dalam metode EOQ, perusahaan harus
mengadakan persediaan pengaman untuk Syamsul Ma’arif, Muhammad dan Hendri
memperlancar proses produksi dengan jumlah Tanjung, 2003. Manajemen
25liter dan adanya titik pemesanan kembali untuk Operasi. Grasindo: Jakarta
mengantisipasi keterlambatan pengiriman bahan
baku. Meurut metode EOQ, perusahaan harus Yamit, Z. 2003. Manajemen
melakukan pemesanan oli kembali saat Persediaan. Ekonesia Kampus Fakultas
persediaan oli berada pada tinggkat jumlah Ekonomi UII Yogyakarta: Yogyakarta.
sebesar 32 liter.

34

Anda mungkin juga menyukai