LAPORAN RAPOR PENDIDIKAN UPT SPF SD NEGERI SIPALA II MAKASSAR TAHUN 2023
- Laporan ini berisi CAPAIAN SELURUH INDIKATOR satdik Anda sesuai hasil Asesmen Nasional (AN), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), survei alumni, dan sumber data lainnya.
- Laporan ini dapat memberi gambaran kualitas satuan pendidikan Anda seperti yang tertuang di SK Nomor 012/H/M/2023 tentang Indikator Profil Satuan Pendidikan dan Profil Pendidikan Daerah.
- Untuk mempermudah menghitung perubahan skor Rapor 2023 dan Rapor 2022, semua skor Rapor 2022 dikonversi ke rentang 0-100.
- Peringkat Anda didasarkan pada posisi skor capaian dalam satu rentang kelompok dengan pengertian berikut:
No Indikator Capaian Skor Rapor Definisi Capaian Perubahan Skor Skor Rapor Peringkat di Peringkat Sumber Data
2023 dari Tahun Lalu 2022 Kab./Kota secara Nasional
A.1 Kemampuan literasi Sedang 46,67 40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 833,40% 5 Peringkat Peringkat Asesmen
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan (46,67% kompetensi minimum untuk literasi menengah menengah Nasional:
dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan siswa membaca namun perlu upaya bawah (61-80%) bawah (61-80%) Asesmen
mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional sudah mendorong lebih banyak peserta didik Kompetensi
dan teks fiksi). mencapai dalam mencapai kompetensi minimum. Minimum
kompetensi (Kementerian
minimum) Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di Di atas 0,00% Peserta didik mampu mengintegrasikan Tidak berubah 0,00%
atas kompetensi minimum beberapa informasi lintas teks,
mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan
suatu teks, dan bersikap reflektif
terhadap isi teks.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Mencapai 46,67% Peserta didik mampu membuat Naik 833,40% 5,00%
mencapai kompetensi minimum interpretasi dari informasi implisit yang
ada dalam teks, mampu membuat
simpulan dari hasil integrasi beberapa
informasi dalam suatu teks.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di Di bawah 43,33% Peserta didik mampu menemukan dan Naik 116,65% 20,00%
bawah kompetensi minimum mengambil informasi eksplisit yang ada
dalam teks serta membuat interpretasi
sederhana.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi jauh Jauh di 10,00% Peserta didik belum mampu menemukan Turun 86,67% 75,00%
di bawah kompetensi minimum bawah dan mengambil informasi eksplisit yang
ada dalam ataupun membuat interpretasi
sederhana.
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 45,15 Naik 90,35% 23,72 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menengah menengah Nasional
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks bawah (61-80%) bawah (61-80%) (Kementerian
informasional (non-fiksi). Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 44,06 Naik 87,65% 23,48 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik dalam memahami, menengah menengah Nasional
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks fiksi. bawah (61-80%) bawah (61-80%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.1.3 Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks 52,56 Naik 77,21% 29,66 Peringkat Peringkat Asesmen
(L1) menengah menengah Nasional
Kompetensi peserta didik pada kemampuan bawah (61-80%) bawah (61-80%) (Kementerian
menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan Pendidikan,
suatu ide atau informasi eksplisit dalam teks Kebudayaan,
informasional (non-fiksi) dan sastra. Riset dan
Teknologi)
A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi 42,6 Naik 89,08% 22,53 Peringkat bawah Peringkat Asesmen
teks (L2) (81-100%) menengah Nasional
Kompetensi peserta didik pada kemampuan bawah (61-80%) (Kementerian
membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi Pendidikan,
dalam atau antar teks, membuat kesimpulan, Kebudayaan,
mengelompokkan, serta mengombinasikan ide dan Riset dan
informasi dalam teks atau antar teks informasional (non- Teknologi)
fiksi) dan sastra.
A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi 44,55 Naik 111,24% 21,09 Peringkat Peringkat Asesmen
teks (L3) menengah menengah Nasional
Kompetensi peserta didik pada kemampuan bawah (61-80%) bawah (61-80%) (Kementerian
menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, Pendidikan,
dan unsur-unsur dalam teks informasional (non-fiksi) Kebudayaan,
dan sastra. Riset dan
Teknologi)
A.2 Kemampuan numerasi Sedang 53,33 40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 966,60% 5 Peringkat Peringkat Asesmen
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan (53,33% kompetensi minimum untuk numerasi menengah (41- menengah atas Nasional
dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, siswa namun perlu upaya mendorong lebih 60%) (21-40%) (Kementerian
dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sudah banyak peserta didik dalam mencapai Pendidikan,
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. mencapai kompetensi minimum. Kebudayaan,
kompetensi Riset dan
minimum) Teknologi)
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di Di atas 3,33% Peserta didik mampu bernalar untuk Naik 100,00% 0,00%
atas kompetensi minimum menyelesaikan masalah kompleks serta
non-rutin berdasarkan konsep
matematika yang dimilikinya.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Mencapai 50,00% Peserta didik mampu mengaplikasikan Naik 900,00% 5,00%
mencapai kompetensi minimum konsep matematik yang dimiliki dalam
konteks yang lebih beragam.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di Di bawah 33,33% Peserta didik memiliki kemampuan dasar Turun 39,40% 55,00%
bawah kompetensi minimum matematika: komputasi dasar dalam
bentuk persamaan langsung, konsep
dasar terkait geometri dan statistika,
serta menyelesaikan masalah
matematika sederhana yang rutin.
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Jauh di 13,33% Peserta didik hanya memiliki kemampuan Turun 66,68% 40,00%
jauh di bawah kompetensi minimum bawah dasar matematika yang terbatas:
penguasaan konsep yang parsial dan
keterampilan komputasi yang terbatas.
A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 39,36 Naik 41,68% 27,78 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan menengah atas menengah atas Nasional
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada (21-40%) (21-40%) (Kementerian
konten bilangan untuk menyelesaikan masalah sehari- Pendidikan,
hari. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 46,6 Naik 65,13% 28,22 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan menengah atas menengah atas Nasional
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada (21-40%) (21-40%) (Kementerian
konten aljabar untuk menyelesaikan masalah sehari- Pendidikan,
hari. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 42,74 Naik 70,82% 25,02 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan menengah atas menengah atas Nasional
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada (21-40%) (21-40%) (Kementerian
konten geometri untuk menyelesaikan masalah sehari- Pendidikan,
hari. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian 45,19 Naik 68,12% 26,88 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan menengah atas menengah atas Nasional
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada (21-40%) (21-40%) (Kementerian
konten data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan Pendidikan,
masalah sehari-hari. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 49,31 Naik 91,27% 25,78 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik pada kemampuan memahami menengah atas menengah atas Nasional
fakta, proses, konsep, dan prosedur. (21-40%) (21-40%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 42,42 Naik 60,08% 26,5 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menengah atas menengah atas Nasional
menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang (21-40%) (21-40%) (Kementerian
fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan Pendidikan,
metode pada konten bilangan dengan konteks situasi Kebudayaan,
nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab Riset dan
pertanyaan. Teknologi)
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 38,64 Naik 35,63% 28,49 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik pada kemampuan menengah atas menengah atas Nasional
menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, (21-40%) (21-40%) (Kementerian
dan memperluas pemahaman dalam situasi baru, Pendidikan,
meliputi situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau Kebudayaan,
konteks yang lebih kompleks. Riset dan
Teknologi)
A.3 Karakter Sedang 50,57 Peserta didik telah menyadari pentingnya Naik 1,46% 49,84 Peringkat bawah Peringkat Asesmen
Kecenderungan peserta didik dalam bersikap dan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang (81-100%) menengah Nasional
berperilaku berdasarkan nilai-nilai pelajar Pancasila berakhlak mulia, bergotong royong, bawah (61-80%) (Kementerian
yang mencakup beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta Pendidikan,
dan berakhlak mulia, gotong-royong, kreativitas, nalar berkebinekaan global, namun masih Kebudayaan,
kritis, kebinekaan global, serta kemandirian. perlu dukungan untuk menerapkannya Riset dan
dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi)
A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, 49,94 Turun 0,18% 50,03 Peringkat bawah Peringkat Asesmen
dan Berakhlak Mulia (81-100%) menengah Nasional
Penerapan ajaran agama dan kepercayaan dalam bawah (61-80%) (Kementerian
kehidupan sehari-hari melalui perbuatan pada manusia, Pendidikan,
alam, dan negara. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.3.2 Gotong Royong 52,01 Naik 7,95% 48,18 Peringkat bawah Peringkat Asesmen
Keinginan dan pengalaman terlibat secara sukarela (81-100%) menengah Nasional
dalam kegiatan yang menunjukkan kepedulian untuk bawah (61-80%) (Kementerian
kebaikan bersama. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.3.4 Nalar Kritis 48,57 Turun 2,82% 49,98 Peringkat bawah Peringkat Asesmen
Kemauan dan kebiasaan mengambil keputusan secara (81-100%) menengah Nasional
logis berdasarkan berbagai bukti dan sudut pandang bawah (61-80%) (Kementerian
yang beragam. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
A.3.5 Kebinekaan global 55,04 Naik 3,58% 53,14 Peringkat Peringkat Asesmen
Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda, kepedulian menengah menengah (41- Nasional
terhadap isu-isu global, serta dukungan terhadap bawah (61-80%) 60%) (Kementerian
kesetaraan gender, agama, dan budaya. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
C.3 Pengalaman Pelatihan PTK Sedang 46,1 Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Naik 245,84% 13,33 Peringkat Peringkat Platform
Proporsi guru dan kepala sekolah yang pernah Pendidikan berkembang dalam menengah atas menengah (41- Merdeka
mengikuti pelatihan melalui Platform Merdeka Mengajar keikutsertaan guru dalam pelatihan. (21-40%) 60%) Mengajar
(PMM) dan non-PMM pada pelatihan kurikulum dan/atau (Kementerian
bidang pengetahuan bidang studi, pedagogi, manajerial, Pendidikan,
atau pelatihan lain dikali bobot masing-masing pelatihan. Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi),
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembanga
n Keprofesian
Berkelanjutan
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
C.3.1 Partisipasi dalam Platform Merdeka Mengajar Sedang 46,1 Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Naik 361,00% 10 Peringkat Peringkat Platform
(proporsi) Pendidikan berkembang dalam menengah atas menengah (41- Merdeka
Proporsi guru dan kepala sekolah yang memanfaatkan keikutsertaan guru dalam pelatihan (21-40%) 60%) Mengajar
Platform Merdeka Mengajar. pengetahuan bidang studi. (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
C.3.2 Pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bid. Baik 84 Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Naik 320,00% 20 Peringkat Peringkat Sistem
Studi, pedagogi, manajerial, dll) Pendidikan sudah maju dalam menengah menengah Informasi
Proporsi guru dan kepala sekolah yang mengikuti keikutsertaan guru dalam pelatihan bawah (61-80%) bawah (61-80%) Manajemen
pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bidang pengetahuan pedagogik. Pengembanga
studi, pedagogi, manajerial, dll tidak melalui Platform n Keprofesian
Merdeka Mengajar). Berkelanjutan
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
D.1 Kualitas pembelajaran Baik 72,46 Pembelajaran menunjukkan kualitas Naik 32,52% 54,68 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan yang optimal ditunjukkan dengan (1-20%) (1-20%) Nasional
pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan suasana kelas yang kondusif, dukungan (Kementerian
pembelajaran dan karakteristik siswa. afektif dan aktivasi kognitif dari guru yang Pendidikan,
konstruktif. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.1.1 Manajemen kelas 76,73 Naik 31,16% 58,5 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran serta (1-20%) (1-20%) Nasional
penerapan penghargaan dan sanksi secara (Kementerian
proporsional. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.1.2 Dukungan psikologis 76,53 Naik 40,63% 54,42 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Praktik pembelajaran yang memenuhi kebutuhan (1-20%) (1-20%) Nasional
psikologis siswa untuk menumbuhkan kepercayaan diri (Kementerian
dan perasaan diterima tanpa dibeda-bedakan. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.1.3 Metode pembelajaran 64,11 Naik 25,41% 51,12 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan (1-20%) (1-20%) Nasional
tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Sedang 56,21 Kegiatan pengembangan kualitas Naik 3,54% 54,29 Peringkat Peringkat Asesmen
Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan belum menengah menengah (41- Nasional
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. terstruktur. Guru belum konsisten bawah (61-80%) 60%) (Kementerian
melakukan refleksi pembelajaran, Pendidikan,
mengeksplorasi referensi pengajaran Kebudayaan,
baru, dan mencetuskan inovasi baru. Riset dan
Teknologi)
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 53,35 Naik 9,32% 48,8 Peringkat Peringkat Asesmen
Aktivitas belajar guru yang bertujuan meningkatkan menengah (41- menengah (41- Nasional
pengetahuan dan keterampilan mengajar. 60%) 60%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 56,26 Naik 10,62% 50,86 Peringkat Peringkat Asesmen
Perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi yang menengah menengah (41- Nasional
dilakukan guru. bawah (61-80%) 60%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 57,36 Turun 4,88% 60,3 Peringkat Peringkat Asesmen
Inovasi pembelajaran berdasarkan refleksi yang menengah menengah (41- Nasional
dilakukan guru. bawah (61-80%) 60%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.3 Kepemimpinan instruksional Baik 57,35 Kepemimpinan instruksional yang Naik 8,62% 52,8 Peringkat Peringkat atas Asesmen
Tingkat kepemimpinan yang mendukung perbaikan visioner dengan mengacu pada visi-misi menengah atas (1-20%) Nasional
kualitas pembelajaran, dilihat dari penjabaran visi-misi, sekolah secara konsisten termasuk (21-40%) (Kementerian
penyusunan program pembelajaran dan pengembangan mengkomunikasikan visi-misi kepada Pendidikan,
kurikulum sekolah. warga sekolah sehingga perencanaan, Kebudayaan,
praktik dan asesmen pembelajaran Riset dan
berorientasi peningkatan hasil belajar Teknologi)
Peserta didik melalui dukungan program,
sistem insentif atau sumber daya yang
memadai yang berdampak pada
membudayanya guru melakukan refleksi
dan perbaikan pembelajaran.
D.3.1 Visi-misi sekolah 52,99 Naik 3,29% 51,3 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi (1-20%) (1-20%) Nasional
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah 60,2 Naik 16,73% 51,57 Peringkat Peringkat Asesmen
Kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan menengah atas menengah atas Nasional
dan mengelola kurikulum yang bertujuan untuk (21-40%) (21-40%) (Kementerian
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 58,87 Naik 6,00% 55,54 Peringkat Peringkat atas Asesmen
Pemberian dukungan kepada guru untuk melakukan menengah atas (1-20%) Nasional
refleksi terhadap proses pembelajaran. (21-40%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4 Iklim keamanan sekolah Baik 79,45 Satuan pendidikan memiliki lingkungan Naik 43,80% 55,25 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang sekolah yang aman, terlihat dari (1-20%) (1-20%) Nasional
memberikan rasa aman (secara fisik dan psikologis), kesejahteraan psikologis yang baik dan (Kementerian
seperti tidak adanya perundungan dan hukuman fisik. rendahnya kasus perundungan, Pendidikan,
hukuman fisik, kekerasan seksual, dan Kebudayaan,
penyalahgunaan narkoba. Satuan Riset dan
pendidikan dapat mempertahankan Teknologi)
kualitas warga sekolah dalam mencegah
dan menangani kasus untuk
menciptakan iklim keamanan di
lingkungan sekolah.
D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) murid 78,54 Naik 58,79% 49,46 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Perasaan aman dan nyaman secara psikologis yang (1-20%) (1-20%) Nasional
dialami siswa di sekolah sehari-hari. (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru 81,68 Turun 8,55% 89,32 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Perasaan bahagia menjadi guru yang didasarkan atas (1-20%) (1-20%) Nasional
kesempatan untuk mengembangkan diri dan memiliki (Kementerian
hubungan baik dengan warga sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap perundungan 62,06 Turun 5,77% 65,86 Peringkat Peringkat Asesmen
Pemahaman dan sikap guru terhadap segala bentuk menengah (41- menengah atas Nasional
penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara 60%) (21-40%) (Kementerian
sengaja oleh satu/sekelompok orang yang lebih "kuat" di Pendidikan,
sekolah. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.4 Pengalaman perundungan siswa 90 Naik 125,00% 40 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Siswa mengalami perundungan/bullying dari guru atau (1-20%) (1-20%) Nasional
sesama siswa di sekolah. (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.5 Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fisik 73,24 Naik 4,42% 70,14 Peringkat Peringkat Asesmen
Pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari menengah atas menengah (41- Nasional
hukuman fisik di sekolah. (21-40%) 60%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.6 Pengalaman hukuman fisik siswa 100 Naik 233,33% 30 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Hukuman fisik yang diterima oleh siswa di sekolah. (1-20%) (1-20%) Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.7 Pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan 60,9 Naik 21,73% 50,03 Peringkat Peringkat Asesmen
seksual menengah atas menengah atas Nasional
Pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi (21-40%) (21-40%) (Kementerian
kekerasan seksual di sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.8 Pengalaman/pengetahuan kekerasan seksual siswa 80 Naik 700,00% 10 Peringkat Peringkat Asesmen
Pengalaman siswa akan kekerasan seksual yang menengah atas menengah atas Nasional
dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain di lingkungan (21-40%) (21-40%) (Kementerian
sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.9 Pemahaman dan sikap guru tentang rokok, minuman 66,44 Naik 29,59% 51,27 Peringkat bawah Peringkat Asesmen
keras, dan narkoba (81-100%) menengah Nasional
Pengetahuan dan sikap guru terhadap pencegahan dan bawah (61-80%) (Kementerian
penanggulangan penyalahgunaan narkoba, rokok, dan Pendidikan,
minuman keras di lingkungan sekolah. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.4.10 Pengalaman siswa terkait rokok, minuman keras, 75 Naik 374,98% 15,79 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
dan narkoba (1-20%) (1-20%) Nasional
Pengalaman siswa terkait narkoba, rokok, dan minuman (Kementerian
keras di sekolah, misalnya dibujuk untuk mencoba, Pendidikan,
menggunakan, membeli atau mengedarkan. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.6 Iklim Kesetaraan Gender Baik 76,6 Satuan Pendidikan secara aktif Tidak Tersedia Tidak Peringkat atas Peringkat Asesmen
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya mensosialisasikan dan menyuarakan (indikator ini baru Tersedia (1-20%) menengah atas Nasional
pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah dukungan akan pentingnya mewujudkan tersedia tahun (indikator ini (21-40%) (Kementerian
terhadap kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok 2023) baru Pendidikan,
antara laki-laki dan perempuan. gender dengan dasar prinsip keadilan. tersedia Kebudayaan,
tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
D.6.1 Pemahaman dan sikap warga sekolah terhadap 56,12 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
kesetaraan gender (indikator ini baru Tersedia menengah (41- menengah (41- Nasional
Pemahaman dan dukungan terhadap kesetaraan antara tersedia tahun (indikator ini 60%) 60%) (Kementerian
laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal 2023) baru Pendidikan,
kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan tersedia Kebudayaan,
kewajiban. tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
D.6.2 Perilaku warga sekolah terhadap kesetaraan gender 87,63 Tidak Tersedia Tidak Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan, (indikator ini baru Tersedia (1-20%) (1-20%) Nasional
pemenuhan hak dan kewajiban antara laki-laki dan tersedia tahun (indikator ini (Kementerian
perempuan. 2023) baru Pendidikan,
tersedia Kebudayaan,
tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
D.8 Iklim Kebinekaan Baik 70,19 Satuan pendidikan sudah mampu Naik 16,00% 60,51 Peringkat Peringkat Asesmen
Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya sikap dan menghadirkan suasana proses menengah (41- menengah atas Nasional
perilaku kepala sekolah dan guru dalam menerapkan pembelajaran yang menjunjung tinggi 60%) (21-40%) (Kementerian
toleransi agama dan budaya serta komitmen toleransi agama/kepercayaan dan Pendidikan,
kebangsaan. budaya; mendapatkan pengalaman Kebudayaan,
belajar yang berkualitas; mendukung Riset dan
kesetaraan agama/kepercayaan, dan Teknologi)
budaya; serta memperkuat nasionalisme.
D.8.1 Toleransi agama dan budaya 60,9 Naik 14,50% 53,19 Peringkat Peringkat Asesmen
Sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan menengah atas menengah atas Nasional
penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya (21-40%) (21-40%) (Kementerian
di sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.8.2 Komitmen kebangsaan 92,66 Naik 22,84% 75,43 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Kesetiaan pada negara dan kesediaan menumbuhkan (1-20%) (1-20%) Nasional
rasa kebangsaan warga sekolah. (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.8.3 Toleransi dan kesetaraan siswa 57,01 Naik 7,79% 52,89 Peringkat Peringkat Asesmen
Sikap menerima dan menghargai keragaman agama menengah menengah Nasional
dan budaya di sekolah bawah (61-80%) bawah (61-80%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.10 Iklim Inklusivitas Baik 56,81 Satuan pendidikan sudah mampu Naik 11,87% 50,78 Peringkat Peringkat Asesmen
Kondisi yang disediakan oleh sekolah untuk menghadirkan suasana proses menengah (41- menengah atas Nasional
menyediakan layanan bagi siswa dengan disabilitas dan pembelajaran yang menyediakan 60%) (21-40%) (Kementerian
cerdas istimewa dan berbakat istimewa. layanan yang ramah bagi peserta didik Pendidikan,
dengan disabilitas dan cerdas berbakat Kebudayaan,
istimewa. Riset dan
Teknologi)
D.10.1 Layanan disabilitas 69,52 Turun 0,71% 70,02 Peringkat Peringkat Asesmen
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak dengan menengah atas menengah atas Nasional
disabilitas di sekolah. (21-40%) (21-40%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat 57,27 Naik 9,61% 52,25 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
istimewa (1-20%) (1-20%) Nasional
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan (Kementerian
berbakat istimewa di sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 56,08 Naik 13,00% 49,63 Peringkat Peringkat Asesmen
Penerimaan dan penghargaan terhadap siswa dengan menengah (41- menengah atas Nasional
disabilitas. 60%) (21-40%) (Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
E.1 Partisipasi warga sekolah Sedang 71,99 Satuan pendidikan melibatkan orang tua Naik 6,13% 67,83 Peringkat Peringkat Asesmen
Keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan, dan muriddalam beberapa kegiatan di menengah menengah (41- Nasional
pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah. satuan pendidikan khususnya berupa bawah (61-80%) 60%) (Kementerian
kegiatan akademik dan atau non- Pendidikan,
akademik. Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
E.1.1 Partisipasi orang tua 69,37 Naik 11,96% 61,96 Peringkat Peringkat Asesmen
Sekolah mengajak orang tua untuk berpartisipasi dalam menengah (41- menengah (41- Nasional
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan 60%) 60%) (Kementerian
kegiatan di sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
E.1.2 Partisipasi murid 74,61 Naik 1,22% 73,71 Peringkat Peringkat Asesmen
Sekolah mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam menengah menengah Nasional
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan bawah (61-80%) bawah (61-80%) (Kementerian
kegiatan di sekolah. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk Kurang 10,52 Satuan pendidikan memiliki proporsi Turun 80,11% 52,9 Peringkat bawah Peringkat bawah Asesmen
peningkatan mutu pemanfaatan sumber daya sekolah untuk (81-100%) (81-100%) Nasional 2022
Jumlah persentase nilai pembelanjaan non personil peningkatan mutu yang rendah.
untuk peningkatan mutu pembelajaran dan GTK di
satuan pendidikan per jenjang.
E.2.1 Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan Kurang 3,75 Satuan pendidikan memiliki proporsi Naik 63,04% 2,3 Peringkat Peringkat Sistem
tenaga kependidikan pembelanjaan peningkatan mutu guru menengah atas menengah atas Informasi
Persentase pembelanjaan sekolah untuk peningkatan dan tenaga kependidikan yang rendah. (21-40%) (21-40%) Pengadaan
mutu guru dan tenaga kependidikan dibagi total Sekolah dan
anggaran sekolah dalam satu tahun di bos salur. Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
E.2.2 Proporsi pembelanjaan non personil mutu Kurang 6,77 Satuan pendidikan memiliki proporsi Turun 86,62% 50,6 Peringkat bawah Peringkat bawah Sistem
pembelajaran pembelanjaan non-personil mutu (81-100%) (81-100%) Informasi
Persentase pembelanjaan sekolah untuk non personil pembelajaran yang rendah. Pengadaan
kegiatan pembelajaran dibagi total anggaran sekolah Sekolah dan
dalam satu tahun di bos salur. Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran Kurang 33,33 Satuan pendidikan memiliki proporsi Naik 100,00% 0 Peringkat Peringkat bawah Sistem
Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secara daring pembelanjaan dana BOS secara daring menengah atas (81-100%) Informasi
dan penggunaan SDS. yang rendah. (21-40%) Pengadaan
Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring Kurang 0 Satuan pendidikan memiliki proporsi Tidak berubah 0 Peringkat Peringkat bawah Sistem
Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui SIPLah dibagi pembelanjaan dana BOS secara daring menengah (81-100%) Informasi
total anggaran dana BOS yang dibelanjakan dalam satu yang rendah. bawah (61-80%) Pengadaan
tahun anggaran. Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
E.3.2 Indeks penggunaan platform SDS sumberdaya Sedang 66,67 Jumlah satuan pendidikan yang Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Sistem
sekolah - ketepatan waktu dan kelengkapan membuat laporan tepat waktu di platform (karena nilai Tersedia menengah atas menengah Informasi
pelaporan SDS cukup. tahun lalu tidak (karena nilai (21-40%) bawah (61-80%) Pengadaan
Jumlah sekolah yang membuat laporan tepat waktu di tersedia) tahun lalu Sekolah dan
platform SDS dan lengkap. tidak Aplikasi
tersedia) Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
E.5 Program dan kebijakan sekolah Baik 75,96 Satuan pendidikan telah melibatkan Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
Program dan kebijakan sekolah untuk mencegah dan orang tua dan murid baik dalam kegiatan (indikator ini baru Tersedia menengah atas menengah atas Nasional
menanggulangi perundungan, hukuman fisik, kekerasan akademik maupun non-akademik secara tersedia tahun (indikator ini (21-40%) (21-40%) (Kementerian
seksual, penyalahgunaan narkoba, kesetaraan gender, keseluruhan di satuan pendidikan. 2023) baru Pendidikan,
dan intoleransi. tersedia Kebudayaan,
tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
E.5.1 Program dan kebijakan sekolah tentang 96,36 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat atas Asesmen
perundungan (indikator ini baru Tersedia menengah atas (1-20%) Nasional
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tersedia tahun (indikator ini (21-40%) (Kementerian
untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk 2023) baru Pendidikan,
penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara tersedia Kebudayaan,
sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih tahun 2023) Riset dan
'kuat' di sekolah. Teknologi)
E.5.2 Program dan kebijakan sekolah tentang hukuman 72,62 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
fisik (indikator ini baru Tersedia menengah atas menengah atas Nasional
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tersedia tahun (indikator ini (21-40%) (21-40%) (Kementerian
untuk mencegah penggunaan hukuman yang 2023) baru Pendidikan,
mengakibatkan rasa sakit secara fisik bagi siswa yang tersedia Kebudayaan,
melakukan pelanggaran. tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
E.5.3 Program dan kebijakan sekolah tentang kekerasan 64,79 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
seksual (indikator ini baru Tersedia menengah (41- menengah atas Nasional
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tersedia tahun (indikator ini 60%) (21-40%) (Kementerian
untuk mencegah dan menanggulangi perbuatan yang 2023) baru Pendidikan,
merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang tersedia Kebudayaan,
bagian tubuh atau organ reproduksi seseorang. tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
E.5.4 Program dan kebijakan sekolah tentang narkoba 72,32 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan (indikator ini baru Tersedia menengah atas menengah atas Nasional
untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan tersedia tahun (indikator ini (21-40%) (21-40%) (Kementerian
narkoba dan zat berbahaya lainnya (termasuk rokok dan 2023) baru Pendidikan,
minuman keras). tersedia Kebudayaan,
tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
E.5.5 Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan 67,01 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat Asesmen
gender (indikator ini baru Tersedia menengah (41- menengah atas Nasional
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tersedia tahun (indikator ini 60%) (21-40%) (Kementerian
yang mendukung kesetaraan antara laki-laki dan 2023) baru Pendidikan,
perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, tersedia Kebudayaan,
kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban. tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
E.5.6 Program dan kebijakan mengenai penanggulangan 82,68 Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat atas Asesmen
dan pencegahan intoleransi di sekolah (indikator ini baru Tersedia menengah atas (1-20%) Nasional
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tersedia tahun (indikator ini (21-40%) (Kementerian
tentang pencegahan dan penanggulangan sikap serta 2023) baru Pendidikan,
perilaku yang menolak keragaman agama dan budaya di tersedia Kebudayaan,
sekolah. tahun 2023) Riset dan
Teknologi)
a. Kolom 'Masalah' berisi 6 indikator prioritas (level 1) yang dapat diintervensi oleh satuan pendidikan (khusus SMK, terdapat 2 indikator prioritas tambahan).
b. Kolom 'Capaian' dan 'Skor' menampilkan hasil capaian satuan pendidikan pada indikator yang dimaksud
c. Warna pada kolom 'Capaian':
Label capaian dengan warna HIJAU, artinya indikator ini sudah baik namun MASIH BISA DITINGKATKAN
Label capaian dengan warna MERAH ATAU KUNING, artinya indikator ini PERLU DITINGKATKAN
2
Kolom REFLEKSI: acuan satuan pendidikan dalam merumuskan akar masalah
a. Kolom 'Akar Masalah' berisi akar masalah utama yang memengaruhi capaian indikator
b. Kolom 'Capaian' dan 'Skor' menampilkan hasil capaian satuan pendidikan pada akar masalah yang dimaksud
c. Warna pada kolom 'Capaian':
Label capaian dengan warna HIJAU, artinya indikator ini sudah baik namun MASIH BISA DITINGKATKAN
Label capaian dengan warna MERAH ATAU KUNING, artinya indikator ini PERLU DITINGKATKAN
3 Kolom BENAHI: acuan satuan pendidikan dalam menentukan program dan kegiatan sebagai solusi dari akar masalah
Kolom 'Program Benahi' merupakan referensi program secara umum yang dapat diterapkan di satuan pendidikan
Kolom 'Inspirasi Kegiatan Benahi' memberikan sejumlah referensi kegiatan spesifik yang dapat diterapkan di satuan pendidikan
Kolom 'Tautan Referensi Benahi' merupakan tautan menuju kumpulan konten pembelajaran terkait akar masalah yang dapat dibenahi oleh satuan pendidikan
Kolom 'Contoh Kegiatan ARKAS' merupakan referensi nama kegiatan di aplikasi ARKAS jika Anda ingin menganggarkan salah satu inspirasi kegiatan yang diberikan.
4 Satuan pendidikan BOLEH MEMILIH SALAH SATU dari indikator yang ada dan DIPERKENANKAN MENAMBAH INDIKATOR LAIN sesuai kebutuhan satuan pendidikan dengan merujuk pada Laporan Rapor
5 Pendidikan.
Satuan pendidikan BOLEH MENAMBAHKAN KEGIATAN LAIN di luar rekomendasi program tersebut yang dirasa sesuai dengan akar masalah.
Kegiatan BOP
Kesetaraan
- Kegiatan Forum
Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
Dari ilustrasi tabel di atas, maka satuan pendidikan dapat membaca dan memahaminya sebagai berikut:
IKLIM KEAMANAN di satuan pendidikan TERGOLONG WASPADA dikarenakan adanya akar masalah pada KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS SISWA.
Untuk itu, satuan pendidikan DAPAT MEMBENAHI permasalahan tersebut melalui peningkatan kompetensi guru dan kebijakan yang menunjang literasi.
Di contoh ini, INSPIRASI KEGIATAN adalah dengan meningkatkan kompetensi GTK dengan mempelajari konten terkait menciptakan perasaan aman dan nyaman secara psikologis bagi murid sehari-hari di sekolah.
Satuan pendidikan dapat menemukan REFERENSI MATERI BENAHI untuk membantu membenahi akar masalah melalui tautan yang tersedia.
Jika satuan pendidikan merasa perlu menganggarkan kegiatan ke ARKAS, salah satu NAMA KEGIATAN ARKAS yang dapat diinput adalah "Pengembangan diri terkait kesejahteraan psikologis siswa melalui PMM"
Satuan pendidikan Anda dapat merujuk contoh kegiatan sesuai dengan penggunaan BOS reguler atau BOP kesetaraan.
Referensi kegiatan lainnya yang relevan dapat dieksplorasi langsung pada ARKAS dan dipilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan.
raporpendidikan.kemdikbud.go.id 3 dari 10
Rekomendasi PBD UPT SPF SD NEGERI SIPALA II MAKASSAR NPSN 40307207 Tahun 2023
PRIORITAS REKOMENDASI PBD UPT SPF SD NEGERI SIPALA II MAKASSAR TAHUN 2023
- Lembar ini berisi 12 (16 UNTUK SMK) MASALAH DAN AKAR MASALAH dengan skor terendah.
- Lembar ini bertujuan untuk MEMBANTU SATDIK menentukan prioritas masalah dan akar masalah yang ingin ditindaklanjuti secara mandiri.
- Contoh program dan inspirasi kegiatan benahi yang diberikan DAPAT DISESUAIKAN berdasarkan kondisi satdik Anda.
- Kolom KEGIATAN ARKAS hanya digunakan JIKA ANDA INGIN MENGANGGARKAN rekomendasi program benahi. Laporan diperbarui 11 Jul 2023
1 A.3 Karakter Sedang 50,57 Kemandirian Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi https:// Kegiatan BOS Reguler
kebijakan yang mendukung sikap GTK dengan mempelajari konten terkait Profil guru.kemdikbud. - Pengembangan diri terkait
mandiri Pelajar Pancasila untuk dimensi Kemandirian go.id/pelatihan- karakter kemandirian melalui modul
mandiri/ dan sumber lainnya diluar PMM
contextualized- - Pengembangan diri terkait
learning/39? peningkatan kapasitas satuan
utm_source=rap pendidikan secara mandiri untuk
orpendidikan mengajar karakter kemandirian
secara efektif
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran karakter
kemandirian
8 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 70,19 Program dan kebijakan sekolah Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi https:// Kegiatan BOS Reguler
tentang kekerasan seksual kebijakan yang mendukung GTK dengan mempelajari konten terkait guru.kemdikbud. - Pelatihan guru dan kepala
terlaksananya program dan kebijakan definisi, ragam kasus, serta sikap tentang go.id/pelatihan- sekolah terkait kekerasan seksual
sekolah terkait kekerasan seksual kekerasan seksual mandiri/ - Pengembangan diri terkait
contextualized- kekerasan seksual melalui PMM
learning/128? - Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan
utm_source=rap
orpendidikan Kegiatan BOP Kesetaraan
- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Sosialisasi kebijakan-kebijakan
SELURUH REKOMENDASI PBD UPT SPF SD NEGERI SIPALA II MAKASSAR TAHUN 2023
- Lembar ini berisi SELURUH MASALAH DAN AKAR MASALAH diurutkan dari skor terendah.
- Lembar ini bertujuan untuk memberikan GAMBARAN LENGKAP tentang masalah yang ada, akar penyebabnya, serta cara membenahi akar masalah tersebut.
- Kolom KEGIATAN ARKAS hanya digunakan JIKA ANDA INGIN MENGANGGARKAN rekomendasi program benahi.
Laporan diperbarui 11 Jul 2023
1 A.3 Karakter Sedang 50,57 Kemandirian Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi https:// Kegiatan BOS Reguler
kebijakan yang mendukung sikap GTK dengan mempelajari konten terkait Profil guru.kemdikbud. - Pengembangan diri terkait
mandiri Pelajar Pancasila untuk dimensi Kemandirian go.id/pelatihan- karakter kemandirian melalui modul
mandiri/ dan sumber lainnya diluar PMM
contextualized- - Pengembangan diri terkait
learning/39? peningkatan kapasitas satuan
utm_source=rap pendidikan secara mandiri untuk
orpendidikan mengajar karakter kemandirian
secara efektif
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran karakter
kemandirian
No Masalah Capaian Skor Akar Masalah Program Benahi Inspirasi Kegiatan Benahi Tautan Contoh Kegiatan ARKAS
Indikator prioritas yang Indikator lain yang mempengaruhi Contoh program yang dapat meningkatkan Contoh kegiatan sebagai langkah konkret dari Referensi (Opsional)
menggambarkan kualitas capaian indikator prioritas. capaian indikator akar masalah. program benahi. Benahi Hanya jika Anda ingin menganggarkan
Satdik Anda. ke ARKAS.
15 A.1 Kemampuan Sedang 46,67 Metode pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi https:// Kegiatan BOS Reguler
literasi (46,67% kebijakan yang menunjang aktivasi GTK dengan mempelajari konten terkait guru.kemdikbud. - Pengembangan inovasi terkait
siswa kognitif praktik pembelajaran interaktif yang sesuai go.id/pelatihan- metode pembelajaran
sudah dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik mandiri/ - Workshop peningkatan
mencapai siswa contextualized- kompetensi guru tentang
kompetensi learning/82? metode/strategi pembelajaran
minimum) utm_source=rap semua mapel
orpendidikan - Penyusunan Program Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi
No Masalah Capaian Skor Akar Masalah Program Benahi Inspirasi Kegiatan Benahi Tautan Contoh Kegiatan ARKAS
Indikator prioritas yang Indikator lain yang mempengaruhi Contoh program yang dapat meningkatkan Contoh kegiatan sebagai langkah konkret dari Referensi (Opsional)
menggambarkan kualitas capaian indikator prioritas. capaian indikator akar masalah. program benahi. Benahi Hanya jika Anda ingin menganggarkan
Satdik Anda. ke ARKAS.
28 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 70,19 Program dan Kebijakan mengenai Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan kompetensi https:// Kegiatan BOS Reguler
kesetaraan gender kebijakan yang mendukung GTK dengan mempelajari konten terkait guru.kemdikbud. - Pengembangan diri terkait sikap
terlaksananya program dan kebijakan definisi, ragam konteks, serta sikap terhadap go.id/pelatihan- inklusif melalui PMM
sekolah terkait kesetaraan gender kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban mandiri/ - Pelatihan guru dan kepala
laki-laki dan perempuan contextualized- sekolah terkait sikap inklusif
learning/136? - Pengembangan sekolah sehat,
utm_source=rap sekolah aman, sekolah ramah
orpendidikan anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnyaata dan
sejenisnya
No Masalah Capaian Skor Akar Masalah Program Benahi Inspirasi Kegiatan Benahi Tautan Contoh Kegiatan ARKAS
Indikator prioritas yang Indikator lain yang mempengaruhi Contoh program yang dapat meningkatkan Contoh kegiatan sebagai langkah konkret dari Referensi (Opsional)
menggambarkan kualitas capaian indikator prioritas. capaian indikator akar masalah. program benahi. Benahi Hanya jika Anda ingin menganggarkan
Satdik Anda. ke ARKAS.
No Identifikasi Masalah Refleksi Akar Masalah Benahi Kegiatan Penjelasan Kegiatan Apakah Kegiatan
Nama indikator prioritas yang Nama indikator atau subindikator Program tindak lanjut sesuai dengan Kegiatan konkret dari program yang Penjabaran kegiatan yang akan satuan Membutuhkan
ingin satuan pendidikan Anda akar masalah yang ingin satuan akar masalah yang Anda tentukan (bisa Anda tentukan (bisa diambil dari kolom pendidikan Anda lakukan berdasarkan Biaya?
fokuskan di tahun mendatang pendidikan Anda perbaiki diambil dari kolom Program Benahi yang Inspirasi Kegiatan Benahi yang kegiatan yang dipilih Diisi dengan "Ya" / "Tidak".
diberikan atau membuat program diberikan atau membuat kegiatan Kegiatan yang membutuhkan
sendiri) sendiri) biaya perlu dipindah ke
Lembar Kerja ARKAS.
1 Kualitas Pembelajaran Belajar tentang pembelajaran Peningkatan kompetensi GTK dan Workshop peningkatan kompetensi Guru mengikuti pelatihan mandiri Tidak
kebijakan yang menunjang belajar guru tentang metode/strategi terkait kualitas pembelajaran
tentang pembelajaran Pelatihan dan peningkatan kapasitas Ya
guru terkait kualitas pembelajaran (2x
setahun)
Guru melakukan kegiatan sharing Ya
pengetahuan di sekolah (1x sebulan)
Workshop peningkatan kompetensi Guru mengikuti pelatihan mandiri Tidak
tutor. tentang metode/strategi terkait kualitas pembelajaran
pembelajaran semua mapel
Pelatihan dan peningkatan kapasitas Ya
guru terkait kualitas pembelajaran (2x
setahun)
Guru melakukan kegiatan sharing Ya
pengetahuan di sekolah (1x sebulan)
raporpendidikan.kemdikbud.go.id 9 dari 10
Lembar Kerja ARKAS
No Benahi Kegiatan Penjelasan Kegiatan Uraian Kegiatan Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Program/kegiatan benahi yang Hanya diisi dengan kegiatan yang Keterangan lebih spesifik tentang Rincian barang/jasa yang akan Jumlah Satuan dari Harga Jumlah
dipilih dalam RKT membutuhkan anggaran Kegiatan ARKAS. dibelanjakan untuk mendukung kegiatan barang/jasa jumlah yang barang/jasa barang/jasa
yang akan telah diisikan untuk tiap dikalikan harga
dibelanjakan (misal: rim, satuan satuan
kotak, dll)
1 Kualitas Pembelajaran Pengembangan diri terkait Pelatihan dan peningkatan kapasitas Narasumber 2 Orang Rp 500.000 Rp 1.000.000
kualitas pembelajaran melalui guru terkait kualitas pembelajaran (2x
PMM setahun)
aa
raporpendidikan.kemdikbud.go.id 10 dari 10