Anda di halaman 1dari 7

INFOMATEK

Volume 23 Nomor 2 Desember 2021

PERENCANAAN ULANG PROPELLER SHAFT PADA MOBIL TOYOTA


KIJANG SUPER 1500CC TAHUN 1990

Dwiki Agung Saputra*, Jojo Sumarjo

Program Studi S1 Teknik Mesin


Fakultas Teknik – Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak: Mobil merupakan salah satu jenis kendaraan pribadi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Kendaraan dapat berjalan/bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga/momen/putaran dari
mesin ke roda. Jenis dan merk tersebut juga banyak, salah satunya yaitu Kijang Super 1500cc dari Toyota. Mobil
jenis ini memiliki komponen penting di antaranya body (bodi), machine (mesin), suspension (suspensi), electrical
(kelistrikan), wheel (roda), chasis (rangka). Rangka merupakan salah suatu bagian penting dalam kendaraan.
Komponen rangka sendiri terdiri dari flange yoke, propeller shaft, universal joint, sleeve yoke. Dari perhitungan
diatas kita tahu bahwa: Tegangan aksial yang terjadi pada universal joint berdasarkan momen puntir yang
transmisikan dari mesin sebesar 0,61 Mpa. Untuk menentukan kode bearing berdasarkan tabel 14/2 yang
berbentuk konstruksi bantalan jarum sebesar 617 dan berdasarkan 14/1 yang sesuai dengan universal joint
(bantalan jarum) dengan penyebutan lubang 01 mempunyai diameter dalam 12 dan diameter luar 21 jadi kode
bearing yang didapat adalah NU 4901 E.MA.C2. Umur bearing yang dihitung berdasarkan tegangan aksial pada
universal joint dengan putaran bearing sejumlah 372,4 jutaan putaran dapat bertahan sampai 1939,58 jam.
Material bahan propeller shaft dan universal joint merupakan baja karbon rendah AISI 1045 dan AISI 4620 yang
di rancang berdasarkan safety of factor sebesar 2 yang artinya material bahan aman.

Kata kunci: Mobil, Poros, Propeller Shaft

I. PENDAHULUAN satunya yaitu Kijang Super 1500cc dari


Mobil merupakan salah satu jenis kendaraan Toyota. Mobil jenis ini memiliki komponen
pribadi yang biasa digunakan dalam penting di antaranya body (bodi), machine
kehidupan sehari-hari. Kendaraan dapat
(mesin), suspension (suspensi), electrical
berjalan/bergerak karena ada sistem yang
(kelistrikan), wheel (roda), chasis (rangka).
memindahkan tenaga putaran. Tanpa adanya
Rangka merupakan salah suatu bagian
sistem pemindah tenaga maka kendaraan tak
penting dalam kendaraan. Komponen rangka
akan mungkin dapat berjalan (Juan, 2017 [1]).
sendiri terdiri dari flange yoke, propeller shaft,
Jenis dan merk tersebut juga banyak, salah
universal joint, sleeve yoke.
*)
1710631150075@student.unsika.ac.id Salah satu kompenen dari rangka yaitu
Pertama diterima: 13 Agustus 2021
Direvisi: 15 Oktober 2021
propeller shaft. Propeller Shaft/poros kopel
Disetujui untuk publikasi: 26 November 2021
DOI: 10.23969/infomatek.v23i2.4376 merupakan salah satu bagian dari pemindah
Infomatek Volume 23 Nomor 2 Desember 2021 : 115 - 121

tenaga dan poros ini terdapat pada tipe tersebut menjadi tolak ukur sebagai bahan
kendaraan FR (Front Wheel Rear Drive) dan pertimbangan penyusunan kajian ini.
4WD (Four Wheel Drive) dimana jarak antara
mesin dengan roda penggerak berjauhan II. METODOLOGI
sehingga memerlukan komponen tambahan 2.1. Diagram Alir Perhitungan dan
agar dapat meneruskan tenaga putar dari Perancangan Propeller Shaft
mesin ke roda belakang. Propeller Shaft ini Adapun diagram alir Perhitungan dan
terletak antara transmisi dan differential Perancangan Propeller Shaft sebagai berikut:
(gardan) (Juan, 2017 [2]). Pada kendaraan Mulai

kendaraan yang panjang, propeller dibagi


menjadi beberapa bagian untuk menjamin Torsi (Nm)

supaya tetap dapat bekerja dengan baik.


Kekuatan Material (kpsi)
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi
differensial selalu berubah-ubah terhadap
transmisi, sehingga propeller harus dapat Diameter Poros

menyesuaikan perubahan sudut dan


perubahan jarak, agar tetap mampu
Menghitung Momen Inersia (mm4)
meneruskan putaran dengan lancar.
Mekanisme atau komponen tersebut adalah
Tegangan Geser
universal joint. Propeller shaft juga merupakan Akibat Momen

penghubung antara poros transmisi dengan as Tegangan Geser Maksimum Akibat Momen Puntir (N/mm2)

roda belakang. Sedangkan universal joint


yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah
tenaga yang berfungsi untuk memungkinkan Kekuatan Keamanan

poros berputar dengan lancar walaupun terjadi


perubahan sudut (Anonim, 1989 [3]). Tidak
Jika FS > 1 Berarti aman

Pentingnya propeller shaft untuk meneruskan


Ya
rotasi poros atau tenaga dari poros transmisi
ke poros gardan. Oleh karena itu akan Tegangan Yang Diizinkan (N/mm2)

dirancangnya propeller shaft dengan


menghitung dimensi dan material propeller Tegangan Aksial Universal Joint (N/mm2)

shaft dari mobil Toyota Kijang Super 1500cc


Tahun 1990. Maka dari itu perhitungan A

1
Perencanaan Ulang Propeller Shaft
pada Mobil Toyota Kijang Super 1500CC Tahun

DIMENSI
A
Panjang x Lebar 4425 mm x 1620 mm x
x Tinggi 1880 mm
Jarak Sumbu 2500 mm
Roda
Kekuatan Keamanan
Kapasitas 40 L
Tangki Bahan
Bakar
Berat Kosong 1470 Kg
Tidak
Jika FS > 1 Berarti aman

2.3. Spesifikasi Propeller Shaft Mobi Kijang


Ya
Super 1500CC Tahun 1990
Drawing Adapun spesifikasi dari mobil super yaitu
sebagai berikut:

Tabel 2
Seleai Spefifikasi Propeller Shaft Mobil Kijang Super 1500CC
Gambar 1 Tahun 1990
Diagram Alir Perhitungan dan Perancangan Propeller
Jenis Pengukuran Hasil Pengukuran
Shaft.
Panjang 1327 mm
Diameter Luar 83 mm
2.2. Spesifikasi Mobil Kijang Super 1500CC
Diameter dalam 78 mm
Tahun 1990
Adapun spesifikasi dari mobil super yaitu
2.4. Gambar 2D dan 3D Elemen Mesin
sebagai berikut (Anggraini, 2019 [4]):

Tabel 1
Spefifikasi Mobil Kijang Super 1500CC Tahun 1990
Tipe Mesin 4 Silinder OHV 8 Katup
(5K)
Diameter x 80,5 mm x 73 mm
Langkah
Kapasitas 1500cc
Perbandingan 9,0 : 1
Kompresi
Power Max 63 Hp / 4600 rpm
Torsi Max 115 Nm / 3200 rpm
Transmisi Manual 4 Percepatan
Tahun Produksi 1986 - 1992
Gambar 2
Gambar 2D Propeller Shaft

1
Infomatek Volume 23 Nomor 2 Desember 2021 : 115 - 121

Gambar 5
DBB Pada Poros Propeller Shaft

Rumus perhitungan Momen


Puntir:
1. Menghitung Momen Puntir
Z𝑀𝑥 =0
T2 - T1 =0
Gambar 3 T1 = T2
Gambar 3D Propeller Shaft 115 Nm = T2

2.5. Photo Propeller Shaft

Gambar 6
DBB Momen Puntir Pada Poros
Propeller Shaft

Σ𝐹𝑦 = 0
Σ𝐹𝑥 = 0
𝐹𝐴 = 0 T1 – Tx = 0
115 Nm – Tx = 0
Tx = 115 Nm

b. Diagram Plom M
Gambar 4
Gambar Propeller Shaft

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisa Momen Puntir Pada Poros
Gambar 7
a. DBB Momen Puntir Pada Poros Diagram Plot M

1
Perencanaan Ulang Propeller Shaft
pada Mobil Toyota Kijang Super 1500CC Tahun

3.2 Perhitungan Perancangan Poros


Prolpeller Shaft =

a. Menghitung Momen Inersia =2

Rumus menghitung momen e. Menghitungkan Tegangan Geser

Inersia (Sonawan, 2014 [8]). Yang Diizinkan


Rumus menghitung tegangan
J= geser yang diizinkan [8].

=
allowable =
= 1.024.745,38 mm4
b. Menghitung Tegangan Geser =
Akibat Momen Puntir atau Torsi = 67.5 Mpa
Rumus Menghitung tegangan 3.3 Perhitungan Perancangan Universal
geser akibat Momen Puntir atau Joint
Torsi [8]. a. Mengitung Tegangan Aksial
Rumus
=
Rumus menghitung tegangan
= Aksial
2
= 4,65 N/mm T = F1 . r1 + F1 . r2 +
c. Menghitug Tegangan Geser F1 . r3
Maksimum Akibat Momen Puntir T = 4 . F1 (r1 + r2 +
atau Torsi r3 + r4)
Rumus menghitung tegangan 11500 Nm = 4. F1 (24 + 24 +
geser maksimum akibat momen 24 + 24)
puntir atau torsi [8]. F1 = 115000 / 384
= 299.5 N
maks =

=  = F1 / A1
2
= 135 N/mm = 0.61 N/mm2
d. Menghitung Safety of Factor b. Menghitung Safety of Factor
(Faktor Keimanan) (Faktor Keamanan)
Rumus menghitung safety of Rumus menghitung safety of
factor [8]. factor [8].
FS = maks =

1
Infomatek Volume 23 Nomor 2 Desember 2021 : 115 - 121

= IV. KESIMPULAN
= 44,5 N/mm 2
Dari perhitungan dalam kajian ini, diperoleh
c. Menentukan Kode Bearing Yang beberapa hal yaitu:
Akan Digunakan a. Tegangan aksial yang terjadi pada
Berdasarkan tabel 14/1 dan tabel universal joint berdasarkan momen
14/2 (Niemann, 1986 [6]). puntir yang transmisikan dari mesin
Diperoleh kode bearing NU 4901 sebesar 0,61 Mpa.
E.MA. C2 yang berarti bantalan b. Untuk menentukan kode bearing
rol silinder dari deretan ukuran 49 berdasarkan tabel 14/2 yang
dengan pembatasan cincin luar, berbantuk konstruksi bantalan jarum
lubang bantalan 1 mm. Kontruksi sebesar 617 dan berdasarkan 14/1
dalam yang dibedakan yang sesuai dengan universal joint
(diperkuat) dengan sarang (bantalan jarum) dengan penyebutan
kuningan masif diarahkan pada lubang 01 mempunyai diameter dalam
cincin luar dan ventilasi bantalan 12 dan diameter luar 21 jadi kode
C2 (lebih besar dari normal). bearing yang didapat adalah NU 4901
d. Menghitung Umur Nominal Pada E.MA.C2.
Bearing c. Umur bearing yang dihitung
Rumus menghitung umur nominal berdasarkan tegangan aksial pada
bearing [6]. universal joint dengan putaran bearing
sejumlah 372,4 jutaan putaran dapat
L=
bertahan sampai 1939,58 jam.
= d. Material bahan propeller shaft dan
universal joint merupakan baja karbon
= rendah AISI 1045 dan AISI 4620 yang
= 372,4 jutaan putaran di rancang berdasarkan safety of
e. Menghitung Umur Bearing factor sebesar 2 yang artinya material
Rumus menghitung umur bearing bahan tersebut aman.
(Jufri, 2017 [7]). Hasil perhitungan dan analisa belum bisa
maksimal sehingga lebih baik lagi jika
𝐿ℎ =
dilakukan perhitungan dan analisa lebih
= lengkap lagi agar bisa mendapatkan hasil
= 1939,58 jam

1
Perencanaan Ulang Propeller Shaft
pada Mobil Toyota Kijang Super 1500CC Tahun

yang lebih baik. Menggunkan sumber-sumber [4] Anggraeni, D. (2019). Kijang Super
materi yang lebih baik lagi. Harga, Spesifikasi, Kelebihan &
Kekurangan. [Online]
DAFTAR PUSTAKA Available at:
[1] Juan. (2017). Bagian atau Komponen https://www.google.com/amp/s/www.oto
Sistem Pemindah Tenaga dan motifo.com/kijang-super-harga-dan-
Fungsinya. [Online] spesifikasi/%3famp
Available at: [Accessed 10 Agustus 2021]
https://www.teknik- [5] Sonawan H., Perancangan Eemen
otomotif.com/2017/03/bagian-atau- Mesin Edisi Revisi, Bandung: Alfabeta,
komponen-sistem-pemindah.html?m=1 2014.
[Accessed 10 Agustus 2021] [6] Niemann G, dkk. Elemen mesin edisi
[2] Juan. (2017). Fungsi dan Komponen Kedua Jilid I: Design dan Kalkulasi dan
Poros Propeller Shaft. [Online] sambungan, bantalan dan poros,
Available at : Jakarta:Erlangga, 1986
https://www.teknik- [7] Jufri, S., Mustari. (2017). Analisa
otomotif.com/2017/04/fungsi-dan- Kerusakan Dan Umur Pakai Bantalan
komponen-poros-propeller.html?m=1 Gelinding Serta Kerugian Daya Pada
[Accessed 10 Agustus 2021] Generator Merek Lindatlisensimen Type
[3] Anonim, dkk. (1989). Fundamentals Of IFC 1804 5 H CB 3 – 2. Jurnal
Servicing, PT Toyota-Astra Motor. Dinamis, Vol 1 pp. 42 – 45.

Anda mungkin juga menyukai