Abstrak: Mobil merupakan salah satu jenis kendaraan pribadi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Kendaraan dapat berjalan/bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga/momen/putaran dari
mesin ke roda. Jenis dan merk tersebut juga banyak, salah satunya yaitu Kijang Super 1500cc dari Toyota. Mobil
jenis ini memiliki komponen penting di antaranya body (bodi), machine (mesin), suspension (suspensi), electrical
(kelistrikan), wheel (roda), chasis (rangka). Rangka merupakan salah suatu bagian penting dalam kendaraan.
Komponen rangka sendiri terdiri dari flange yoke, propeller shaft, universal joint, sleeve yoke. Dari perhitungan
diatas kita tahu bahwa: Tegangan aksial yang terjadi pada universal joint berdasarkan momen puntir yang
transmisikan dari mesin sebesar 0,61 Mpa. Untuk menentukan kode bearing berdasarkan tabel 14/2 yang
berbentuk konstruksi bantalan jarum sebesar 617 dan berdasarkan 14/1 yang sesuai dengan universal joint
(bantalan jarum) dengan penyebutan lubang 01 mempunyai diameter dalam 12 dan diameter luar 21 jadi kode
bearing yang didapat adalah NU 4901 E.MA.C2. Umur bearing yang dihitung berdasarkan tegangan aksial pada
universal joint dengan putaran bearing sejumlah 372,4 jutaan putaran dapat bertahan sampai 1939,58 jam.
Material bahan propeller shaft dan universal joint merupakan baja karbon rendah AISI 1045 dan AISI 4620 yang
di rancang berdasarkan safety of factor sebesar 2 yang artinya material bahan aman.
tenaga dan poros ini terdapat pada tipe tersebut menjadi tolak ukur sebagai bahan
kendaraan FR (Front Wheel Rear Drive) dan pertimbangan penyusunan kajian ini.
4WD (Four Wheel Drive) dimana jarak antara
mesin dengan roda penggerak berjauhan II. METODOLOGI
sehingga memerlukan komponen tambahan 2.1. Diagram Alir Perhitungan dan
agar dapat meneruskan tenaga putar dari Perancangan Propeller Shaft
mesin ke roda belakang. Propeller Shaft ini Adapun diagram alir Perhitungan dan
terletak antara transmisi dan differential Perancangan Propeller Shaft sebagai berikut:
(gardan) (Juan, 2017 [2]). Pada kendaraan Mulai
penghubung antara poros transmisi dengan as Tegangan Geser Maksimum Akibat Momen Puntir (N/mm2)
1
Perencanaan Ulang Propeller Shaft
pada Mobil Toyota Kijang Super 1500CC Tahun
DIMENSI
A
Panjang x Lebar 4425 mm x 1620 mm x
x Tinggi 1880 mm
Jarak Sumbu 2500 mm
Roda
Kekuatan Keamanan
Kapasitas 40 L
Tangki Bahan
Bakar
Berat Kosong 1470 Kg
Tidak
Jika FS > 1 Berarti aman
Tabel 2
Seleai Spefifikasi Propeller Shaft Mobil Kijang Super 1500CC
Gambar 1 Tahun 1990
Diagram Alir Perhitungan dan Perancangan Propeller
Jenis Pengukuran Hasil Pengukuran
Shaft.
Panjang 1327 mm
Diameter Luar 83 mm
2.2. Spesifikasi Mobil Kijang Super 1500CC
Diameter dalam 78 mm
Tahun 1990
Adapun spesifikasi dari mobil super yaitu
2.4. Gambar 2D dan 3D Elemen Mesin
sebagai berikut (Anggraini, 2019 [4]):
Tabel 1
Spefifikasi Mobil Kijang Super 1500CC Tahun 1990
Tipe Mesin 4 Silinder OHV 8 Katup
(5K)
Diameter x 80,5 mm x 73 mm
Langkah
Kapasitas 1500cc
Perbandingan 9,0 : 1
Kompresi
Power Max 63 Hp / 4600 rpm
Torsi Max 115 Nm / 3200 rpm
Transmisi Manual 4 Percepatan
Tahun Produksi 1986 - 1992
Gambar 2
Gambar 2D Propeller Shaft
1
Infomatek Volume 23 Nomor 2 Desember 2021 : 115 - 121
Gambar 5
DBB Pada Poros Propeller Shaft
Gambar 6
DBB Momen Puntir Pada Poros
Propeller Shaft
Σ𝐹𝑦 = 0
Σ𝐹𝑥 = 0
𝐹𝐴 = 0 T1 – Tx = 0
115 Nm – Tx = 0
Tx = 115 Nm
b. Diagram Plom M
Gambar 4
Gambar Propeller Shaft
1
Perencanaan Ulang Propeller Shaft
pada Mobil Toyota Kijang Super 1500CC Tahun
=
allowable =
= 1.024.745,38 mm4
b. Menghitung Tegangan Geser =
Akibat Momen Puntir atau Torsi = 67.5 Mpa
Rumus Menghitung tegangan 3.3 Perhitungan Perancangan Universal
geser akibat Momen Puntir atau Joint
Torsi [8]. a. Mengitung Tegangan Aksial
Rumus
=
Rumus menghitung tegangan
= Aksial
2
= 4,65 N/mm T = F1 . r1 + F1 . r2 +
c. Menghitug Tegangan Geser F1 . r3
Maksimum Akibat Momen Puntir T = 4 . F1 (r1 + r2 +
atau Torsi r3 + r4)
Rumus menghitung tegangan 11500 Nm = 4. F1 (24 + 24 +
geser maksimum akibat momen 24 + 24)
puntir atau torsi [8]. F1 = 115000 / 384
= 299.5 N
maks =
= = F1 / A1
2
= 135 N/mm = 0.61 N/mm2
d. Menghitung Safety of Factor b. Menghitung Safety of Factor
(Faktor Keimanan) (Faktor Keamanan)
Rumus menghitung safety of Rumus menghitung safety of
factor [8]. factor [8].
FS = maks =
1
Infomatek Volume 23 Nomor 2 Desember 2021 : 115 - 121
= IV. KESIMPULAN
= 44,5 N/mm 2
Dari perhitungan dalam kajian ini, diperoleh
c. Menentukan Kode Bearing Yang beberapa hal yaitu:
Akan Digunakan a. Tegangan aksial yang terjadi pada
Berdasarkan tabel 14/1 dan tabel universal joint berdasarkan momen
14/2 (Niemann, 1986 [6]). puntir yang transmisikan dari mesin
Diperoleh kode bearing NU 4901 sebesar 0,61 Mpa.
E.MA. C2 yang berarti bantalan b. Untuk menentukan kode bearing
rol silinder dari deretan ukuran 49 berdasarkan tabel 14/2 yang
dengan pembatasan cincin luar, berbantuk konstruksi bantalan jarum
lubang bantalan 1 mm. Kontruksi sebesar 617 dan berdasarkan 14/1
dalam yang dibedakan yang sesuai dengan universal joint
(diperkuat) dengan sarang (bantalan jarum) dengan penyebutan
kuningan masif diarahkan pada lubang 01 mempunyai diameter dalam
cincin luar dan ventilasi bantalan 12 dan diameter luar 21 jadi kode
C2 (lebih besar dari normal). bearing yang didapat adalah NU 4901
d. Menghitung Umur Nominal Pada E.MA.C2.
Bearing c. Umur bearing yang dihitung
Rumus menghitung umur nominal berdasarkan tegangan aksial pada
bearing [6]. universal joint dengan putaran bearing
sejumlah 372,4 jutaan putaran dapat
L=
bertahan sampai 1939,58 jam.
= d. Material bahan propeller shaft dan
universal joint merupakan baja karbon
= rendah AISI 1045 dan AISI 4620 yang
= 372,4 jutaan putaran di rancang berdasarkan safety of
e. Menghitung Umur Bearing factor sebesar 2 yang artinya material
Rumus menghitung umur bearing bahan tersebut aman.
(Jufri, 2017 [7]). Hasil perhitungan dan analisa belum bisa
maksimal sehingga lebih baik lagi jika
𝐿ℎ =
dilakukan perhitungan dan analisa lebih
= lengkap lagi agar bisa mendapatkan hasil
= 1939,58 jam
1
Perencanaan Ulang Propeller Shaft
pada Mobil Toyota Kijang Super 1500CC Tahun
yang lebih baik. Menggunkan sumber-sumber [4] Anggraeni, D. (2019). Kijang Super
materi yang lebih baik lagi. Harga, Spesifikasi, Kelebihan &
Kekurangan. [Online]
DAFTAR PUSTAKA Available at:
[1] Juan. (2017). Bagian atau Komponen https://www.google.com/amp/s/www.oto
Sistem Pemindah Tenaga dan motifo.com/kijang-super-harga-dan-
Fungsinya. [Online] spesifikasi/%3famp
Available at: [Accessed 10 Agustus 2021]
https://www.teknik- [5] Sonawan H., Perancangan Eemen
otomotif.com/2017/03/bagian-atau- Mesin Edisi Revisi, Bandung: Alfabeta,
komponen-sistem-pemindah.html?m=1 2014.
[Accessed 10 Agustus 2021] [6] Niemann G, dkk. Elemen mesin edisi
[2] Juan. (2017). Fungsi dan Komponen Kedua Jilid I: Design dan Kalkulasi dan
Poros Propeller Shaft. [Online] sambungan, bantalan dan poros,
Available at : Jakarta:Erlangga, 1986
https://www.teknik- [7] Jufri, S., Mustari. (2017). Analisa
otomotif.com/2017/04/fungsi-dan- Kerusakan Dan Umur Pakai Bantalan
komponen-poros-propeller.html?m=1 Gelinding Serta Kerugian Daya Pada
[Accessed 10 Agustus 2021] Generator Merek Lindatlisensimen Type
[3] Anonim, dkk. (1989). Fundamentals Of IFC 1804 5 H CB 3 – 2. Jurnal
Servicing, PT Toyota-Astra Motor. Dinamis, Vol 1 pp. 42 – 45.