09 Chemical Hazard Dikompresi
09 Chemical Hazard Dikompresi
CHEMICAL HAZARD
TYPES OF AIR
CONTAMINANT
1
19/11/21
2
19/11/21
3
19/11/21
Cairan
Cairan Gas Bahan
Sangat Sangat Bahan Bahan
Beracun Mudah Mudah mudah
Beracun Mudah reaktif oksidator
Terbakar Terbakar meledak
Terbakar
Kemenaker. (1999). Kepmenaker No. KEP 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahaya Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.
4
19/11/21
• Lethal Dose 50 (LD50) adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50% binatang
percobaan
• Lethal Concentration 50 (LC50) adalah konsentrasi yang menyebabkan kematian pada 50%
binatang percobaan.
Kemenaker. (1999). Kepmenaker No. KEP 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahaya Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
Kemenaker. (1999). Kepmenaker No. KEP 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahaya Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.
5
19/11/21
bahan reaktif
• Apabila bahan tersebut bereaksi dengan air mengeluarkan panas dan gas yang
mudah terbakar atau bereaksi dengan asam mengeluarkan panas dan gas yang
mudah terbakar/beracun/korosif
bahan oksidator.
• Apabila reaksi kimia atau penguraiannya menghasilkan oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran
Kemenaker. (1999). Kepmenaker No. KEP 187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahaya Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.
JALUR MASUK KE
DALAM TUBUH
6
19/11/21
JALUR PEMBUANGAN
7
19/11/21
Sistem
Asphyxia Pneumoconiosis
Reproduksi
Kanker
http://www.inchem.org/documents/hsg/hsg/hsgguide.htm
8
19/11/21
9
19/11/21
THRESHOLD LIMIT
VALUE
10
19/11/21
TLV - STEL
TLV - TWA
ACTION
LEVEL
11
19/11/21
KATEGORI
KARSINOGENITAS
A2 - Suspected
A1- Confirmed
Human A4 - Tidak A5 - Tidak
Human
Carcinogen / A3 - Karsinogen Diklasifikasikan Diperkirakan
Carcinogen /
Diperkirakan Terhadap Karsinogen Karsinogen
Terbukti
karsinogen Binatang Terhadap Terhadap
karsinogen
terhadap Manusia Manusia
untuk manusia
manusia
12
19/11/21
TLV – TWA
(Time-Weight Average)
TLV – TWA (Time-Weight
Average) NAB (Nilai Ambang Batas)
• The time-weighted • Kadar bahan kimia rata-rata
di lingkungan kerja selama 8
average concentration jam per hari atau 40 jam per
for a normal 8-hours minggu dimana hampir
workdays or 40-hours semua tenaga kerja dapat
terpajan berulang-ulang,
workweek, to which sehari-hari selama
nearly all worker may be melakukan pekerjaannya,
tanpa mengakibatkan
repeatedly exposed, day gangguan kesehatan
after day, without maupun penyakit akibat
adverse effect kerja
C1 T1 + C2 T2 + C3 T3 + ....... + Cn Tn
TLV − TWA =
8
TLV – STEL
(Short Term Exposure Limit)
§ The maximal concentration to which workers can be exposed for a
period of up to 15 minutes continuously without suffering from any of
the following:
§ Irritation
§ Chronic or irreversible tissue change
§ Narcosis of sufficient degree to increase the likelihood of accidental injury,
impair self-rescue, or materially reduce work efficiency
§ Exposures at the STEL should not be longer than 15 minutes and should
not be repeated more than four times daily
13
19/11/21
TLV-CEILING
Kadar Tertinggi yang
TLV-CEILING Diperkenankan (KTD)
• The concentration that • kadar tertinggi bahan-
should not be exceeded bahan kimia kimia di
during any part of the udara lingkungan kerja
working exposure setiap saat yang tidak
boleh dilewati selama
melakukan pekerjaan.
Kemenaker. (2018). Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
14
19/11/21
INDIKATOR PAJANAN
BIOLOGI BAHAN KIMIA
Permenkes No 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Industri.
15
19/11/21
TLV ADJUSTED
16
19/11/21
17
19/11/21
CONVERSION OF TLVs
TLV =
(TLV ) (gram molecular weight of subs tan ce)
in ppm
in mg 3 24,45
m
⎛ ⎞
⎜ TLV mg ⎟ (24,45)
TLV in ppm = ⎝ in m3 ⎠
(gram molecular weight of subs tan ce )
18
19/11/21
PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN FAKTOR KIMIA
19
19/11/21
CHOOSING AN AIR
SAMPLING METHOD
SAMPLING METHODS
NIOSH OSHA
EPA HSE-UK
SNI
20
19/11/21
Measurement air
contaminants
INTEGRATED vs CONTINUOUS
ACTIVE vs PASSIVE
• Particulate Matter
• Gas/Vapour
• Etc
PERSONAL vs AREA
• Personal monitoring occurs when monitoring equipment is placed on an
individual to estimate each individual's exposure to a given agent
• Area monitoring is the use of air monitoring equipment at given locations
which is used to represent individual exposure for a population
21
19/11/21
ACTIVE SAMPLING
22
19/11/21
A Sampling Pump
A Calibrator (Flowmeter)
Choosing A Pump
Flowrate option
• Gases and Vapors : sorbent – low flow rate (ml/min) or impinger with
normal flow rate (<1 L/min)
• Particulates : filter – high flow rate (L/min)
Performance Features
• Constant Flow
• Electromagnetic Susceptibility
• Backpressure
• Temperature and Pressure Correction
23
19/11/21
the amount of
contaminant collected
A Calibrator
(Flowmeter)
24
19/11/21
A Calibrator (Flowmeter)
A Calibrator (Flowmeter)
Calibration of the air flow rate through the sampling system is important
and should be checked before AND after every sample is taken
Ensure that the flowmeters you choose are suitable for measuring the
required flow rates
25
19/11/21
TYPES OF AIR
CONTAMINANT
26
19/11/21
Chemical Sampling
27
19/11/21
28
19/11/21
PENGUKURAN PARTIKULAT
DI TEMPAT KERJA
29
19/11/21
SNI 7230:2009
•Teknik Penentuan Titik Pengambilan
Sampel Udara di Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004
•Pengukuran kadar debu total di
udara tempat kerja
30
19/11/21
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
PERALATAN
• Alat ukur panjang dengan satuan meter (m)
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
31
19/11/21
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
Untuk unit kerja besar berbentuk segi empat, dengan
panjang dan lebar lebih dari 6 m
• Bagilah unit kerja dengan garis-garis vertikal dan horizontal
menjadi beberapa bagian dengan ukuran panjang dan lebar
antara 3 m sampai dengan 6 m
• Titik-titik pengukuran adalah pertemuan antara garis vertikal dan
horisontal
• Titik-titik pengukuran yang berhimpitan dengan mesin diabaikan,
kecuali mesin tersebut merupakan sumber kontamnan udara
• Tempat orang bekerja yang tidak termasuk dalam titik
pengambilan sampel ditetapkankan sebagai titik pengambilan
sampel tambahan
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
32
19/11/21
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
33
19/11/21
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
Unit kerja besar yang tidak berbentuk segi empat yang luas
• Pembagian, dilakukan sesuai dengan bentuk unit kerja dengan ukuran
panjang dan lebar antara 3 meter sampai 6 meter
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
Unit kerja kecil, panjang dan lebar 6 meter atau kurang
• Titik-titik pengukuran berada pada median garis diagonal dan titik
pusat perpotongan diagonal à Jumlah titik minimal 5 titik
• Untuk unit kerja yang tidak berbentuk segi empat titik pengukuran
ditentukan secara proporsional, sehingga tempat kerja tersebut
terwakli dengan jumah titik pengukuran minimal 5 titik
• Pada unit kerja yang sangat sempit, dimana penyebaran kontaminan
homogen, maka pengukuran dilakukan pada 1 titik dan diulang 5 kali
selama 8 jam kerja atau setiap satu shift kerja
• Tempat orang bekerja yang tidak termasuk dalam titik pengambilan
sampel, ditetapkan sebagai titik pengambilan sampel tambahan
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
34
19/11/21
PENENTUAN TITIK
PENGAMBILAN SAMPEL
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
SNI 7230:2009 : Teknik Penentuan Titik Pengambilan Sampel Udara di Tempat Kerja
35
19/11/21
36
19/11/21
Ruang lingkup
• Standar ini menguraikan pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja
secara gravimetri yang meliputi tahap persiapan, pengambilan contoh,
penimbangan dan perhitungan kadar debu total.
Cara pengukuran
Prinsip
• Alat diletakkan pada titik pengukuran
setinggi zona pernafasan, pengambilan
contoh dilakukan selama beberapa
menit hingga satu jam (sesuai
kebutuhan dan tujuan pengukuran)
dan kadar debu total yang diukur
ditentukan secara gravimetri.
37
19/11/21
Cara pengukuran
Peralatan
• low volume dust sampler (LVS) dilengkapi dengan pompa pengisap udara
dengan kapasitas 5 l/menit – 15 l/menit dan selang silikon atau selang teflon;
• timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg;
• pinset;
• desikator, suhu (20 + 1)oC dan kelembaban udara (50 + 5)%;
• flowmeter;
• tripod;
• termometer;
• higrometer.
Bahan
• Filter hidrofobik (misal: PVC, fiberglass) dengan ukuran pori 0,5 µm.
Prosedur Kerja
Persiapan
Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator selama 24 jam agar mendapatkan kondisi stabil.
Filter kosong pada langkah (1) ditimbang sampai diperoleh berat konstan, minimal tiga kali
penimbangan, sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan contoh, catat berat filter
blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B1 (mg) dan W1 (mg). Masing-masing filter
tersebut ditaruh di dalam holder setelah diberi nomor (kode).
Filter contoh dimasukkan ke dalam low volume dust sampler holder dengan menggunakan pinset
dan tutup bagian atas holder.
Pompa pengisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara 10 l/menit dengan
menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang
terakreditasi).
38
19/11/21
Prosedur Kerja
Pengambilan Contoh
LVS dihubungkan dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang silikon
atau teflon.
LVS diletakkan pada titik pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan
menggunakan tripod kira-kira setinggi zona pernafasan tenaga kerja
Lama pengambilan contoh dapat dilakukan selama beberapa menit hingga satu jam
(tergantung pada kebutuhan, tujuan dan kondisi di lokasi pengukuran).
Setelah selesai pengambilan contoh, debu pada bagian luar holder dibersihkan untuk
menghindari kontaminasi.
39
19/11/21
Prosedur Kerja
Penimbangan & Perhitungan
Penimbangan
• Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh
ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang
sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter
contoh masingmasing B2 (mg) dan W2 (mg).
• Catat hasil penimbangan berat filter blanko dan filter
contoh sebelum pengukuran dan sesudah pengukuran
pada formulir
Perhitungan
• Kadar debu total di udara dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut dan hasilnya dicatat pada formulir
Prosedur Kerja
Penimbangan & Perhitungan
40
19/11/21
41
19/11/21
42
19/11/21
PENGENDALIAN
BAHAYA KIMIA
43
19/11/21
44
19/11/21
45
19/11/21
46
19/11/21
47
19/11/21
48
19/11/21
49
19/11/21
50
19/11/21
SNI 7325:2009
•Metode pengukuran kadar debu
respirable di udara tempat kerja secara
perorangan
51
19/11/21
RUANG LINGKUP
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
Kelompok Pemaparan
•Sekumpulan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan sama dan terpapar dengan
pencemar yang sama
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
52
19/11/21
Strategi sampling
Zona Pernafasan
• Daerah setengah bola yang berdiameter 0.6 m dengan titik pusat hidung tenaga
kerja
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
STRATEGI PENGAMBILAN
SAMPEL PENCEMAR UDARA
Dimana pengambilan sampel dilakukan
• Pengambilan sampel dilakukan pada zona pernafasan
tenaga kerja
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
53
19/11/21
STRATEGI PENGAMBILAN
SAMPEL PENCEMAR UDARA
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
STRATEGI PENGAMBILAN
SAMPEL PENCEMAR UDARA
Lama dan Pengaturan Waktu Sampel diambil
• Lamanya waktu pengambilan sampel tergantung tujuan pengukuran dan
metode analisis.
• Sampel yang diambil diharapkan representatif untuk 8 jam kerja per hari
dalam satu shift kerja
Jumlah sampel
• Pengukuran sampel tunggal dengan waktu penuh, jumlah sampel 1
• Pengukuran sampel berurutan waktu penuh, jumlah sampel 2 s/d 3 sampel
• Pengukuran sampel yang ditentukan parsial, jumlah sampel 2 s/d 3 sampel
CATATAN
• Penentuan sampel parsial dilakukan dengan cara menggunakan tabel nomer
acak atau undian acak
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
54
19/11/21
STRATEGI PENGAMBILAN
SAMPEL PENCEMAR UDARA
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
STRATEGI PENGAMBILAN
SAMPEL PENCEMAR UDARA
Kapan sampling dilakukan
•Selama jam kerja (shift kerja)
•Pengukuran pencemar udara dilakukan sesuai
peraturan pemerintah yang berlaku atau
minimal dalam satu tahun adalah satu kali
pengukuran dengan catatan tidak ada
perubahan pada proses produksi atau proses
kegiatan
•Bila ada gangguan kesehatan pada tenaga kerja
SNI 7324 : 2009 Tata Cara Pengambilan Sampe Pencemar Udara Tempat Kerja secara Personal
55
19/11/21
56
19/11/21
Ruang lingkup
• Standar ini menguraikan pengukuran kadar debu respirable di udara
tempat kerja secara perorangan yang meliputi tahap persiapan,
pengambilan sampel, analisis dan perhitungan kadar debu
respirable .
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
57
19/11/21
Metode pengukuran
Prinsip
•Alat dipasangkan pada tenaga kerja
dengan posisi pompa penghisap
dikaitkan pada pinggang tenaga
kerja (zona pernafasan) dan
selanjutnya kadar debu respirabel
yang ditentukan secara gravimetri.
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
Metode Pengukuran
Peralatan
• Respirable dust sampler yang terdiri dari:
• pompa pengisap udara dengan kapasitas 5 l/menit – 15 l/menit
• Flowmeter
• selang silikon atau selang teflon
• Pemegang filter
• Siklon
• timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg;
• pinset;
• desikator, suhu (20 + 1)oC dan kelembaban udara (50 + 5)%;
• Obeng kecil
• higrometer.
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
58
19/11/21
Metode Pengukuran
Bahan
•Filter hidrofobik ukuran pori 0,5 μm
dan diamater 25 mm s/d 37 mm
• Penyangga filter dari bahan
sellulosa
•Kertas Label
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
Prosedur Kerja
Persiapan
Simpen filter blanko dan filter sampel di dalam desikator sampai diperoleh
berat filter konstan
Setiap pemegang filter baik untuk sampel maupun blanko diberi identitas
Timbang filter blanko dan filter sampel pada langkah (1) sampai diperoleh
berat konstan kemudian catat beratnya sebagai B1 untuk filter blanko dan
W1 untuk filter sampel
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
59
19/11/21
Prosedur Kerja
Persiapan
Masukkan filter ke dalam pemegang filter yang telah diberi identitas dan
disisi penyangga filter dengan menggunakan pinset
Hubungan pemegang filter dan siklon dengan pompa penghisap udara yang
berkapasitas 1 L/menit s/d 5 L/menit menggunakan selang silokon
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
Prosedur Kerja
Pengambilan Sampel
Rangkaian alat (pada tahap persiapan) dipasangkan pada tenaga kerja
dengan posisi pompa penghisap udara pada pinggang tenaga kerja dan
respirable sampler holder pada krah baju (zona pernafasan)
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
60
19/11/21
Prosedur Kerja
Pengambilan Sampel
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
Prosedur Kerja
Pengambilan Sampel
Setelah selesai pengambilan sampel alat
dimatikan, debu pada bagian luar pemegang
filter dibersihkan untuk menghindari
kontaminasi kemudian ditutup kedua ujungnya
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
61
19/11/21
Prosedur Kerja
Analisa & Perhitungan
Analisa
• Filter blanko dan filter sampel ditimbang dengan
menggunakan timbangan analitik yang sama
sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter
sampel masing-masing B2 (mg) dan W2 (mg).
Perhitungan
• Kadar debu respirable di udara tempat kerja
dihitung dengan rumus sebagai berikut
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
Prosedur Kerja
Analisa & Perhitungan
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
62
19/11/21
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
SNI 7325:2009 Metode pengukuran kadar debu respirable di udara tempat kerja secara perorangan
63
19/11/21
TERIMA KASIH
64