Anda di halaman 1dari 45

PENGENDALIAN BAHAN KIMIA

BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

DOSEN:
RUPINA KANASIA SITUMORANG, SKM, MKM
Latar belakang

Kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,


mengedarkan, mengangkut dan mempergunakan
bahan-bahan kimia berbahaya akan terus meningkat
sejalan dengan perkembangan pembangunan sehingga
berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar bagi
industri, tenaga kerja, lingkungan maupun sumberdaya
lainnya.
 UU No.1 Tahun 1970
 Kepmennaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya
 SE. Mennakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang
Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan kerja
di Industri Kimia Dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard
Instalation)
• Kepdirjen PP No. 84/PPK/X/ 2012 tentang Tata Cara
Penyusunan
Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah
 BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau


campuran yang berdasarkan sifat kimia
atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan
 Penunjukan petugas K3 Kimia dan ahli
K3 kimia
 Penyedian Lembar Data Keselamatan
Bahan (LDKB) dan Label
Pengurus yang :
• Menggunakan Lengkapi dengan:
• Menyimpan • LDKB
• Memakai • Label
• Memproduksi Ps. 3 Point a
Lengkapi dengan:
• Mengangkut bahan kimia • Petugas K3 Kimia
berbahaya, wajib melakukan dan atau
pengendalian (Pasal 2) • Ahli K3 Kimia
Ps. 3 Poin b

LDKB dan Label di letakan di tempat yang mudah diketahui


oleh Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
(Pasal 6)
 Identitas Bahan dan  Sifat Fisika dan Kimia
Perusahaan  Stabilitas dan Reaktifitas
 Komposisi Bahan Bahan
 Identifikasi Bahaya  Informasi Toksikologi
 Informasi Ekologi
 Tindakan P3K  Pembuangan Limbah
 Tindakan Penanggulangan  Pengangkutan Bahan
Kebakaran  Informasi Perat.Peruu yang
 Tindakan Mengatasi berlaku
Kebocoran & Tumpahan  Informasi Lain yang
Diperlukan.
 Penyimpanan &
Penanganan
Bahan
 Pengendalian Pemajanan
& APD
 Nama produk  Instruksi Kebakaran
 Identifikasi Bahaya  Instruksi Tumpahan atau Bocoran
 Tanda Bahaya dan Artinya  Instruksi Pengisian dan
 Uraian Risiko dan Penyimpanan
Penanggulangannya  Referensi
 Tindakan Pencegahan  Nama, Alamat dan No. Telp. Pabrik
 Instruksi apabila Terkena Pembuat atau Distributor
atau Terpapar
Simbol Bahaya
Identitas
Bahan Kimia

Informasi Lain :
- Risiko & Keselamatan
- APD
- Penyimpanan
- Transportasi
12
1. Bahan beracun
2. Bahan sangat beracun
3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator
 Rute masuknya bahan kimia dan
berbahaya kedalam tubuh adalah:
-Inhalasi
-Oral
-Absorpsi melalui kulit
 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat kimia,
fisika dan toksik sbb. :
◦ Mulut :
LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan
◦ Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
◦ Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
 Ditetapkan dengan memperhatikan sifat kimia,
fisika dan toksik sbb. :
◦ Mulut :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan
◦ Kulit :
 LD 50 < 25 mg/kg berat badan
◦ Pernafasan :
 LC 50 < 0.5 mg/l
 Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis yang menyebabkan
kematian pada 50% binatang percobaan.
 Lethal Concentration 50 (LC 50) adalah konsentrasi yang
menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan.
 Bahan-bahan beracun dalam industri dapat dibagi dalam
beberapa kelompok :
a. Senyawa logam dan metaloid : Pb, Hg, kadmium, krom,
arsen dan fosfor
b. Bahan pelarut organik : kloroform, etanol, metanol
c. Gas-gas beracun : N2, CO2, HCN, H2S
d. Bahan karsinogenik : Benzena, benzidin, vinil klorida
e. Pestisida : organoklorin, organo fosfat
Cairan Mudah Cairan Sangat Gas Mudah
Terbakar : Mudah Terbakar : Terbakar :

 Berdasarkan  Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat


sifat kimia dan fisika : kimia dan fisika :
kimia dan fisika :  Titik nyala :
 Titik didih :
 Titik nyala: < 21* C < 20 * C
>21* C dan < 55* C  Titik didih : > 20*C
 Pada tek. 1 atm
 Pada tek. 1 atm  Pada tek. 1atm
Bahan Mudah terbakar dapat Dibagi dalam 3
kelompok :
 Zat padat mudah terbakar : Belerang , fosfor,

kertas/rayon, kapas
 Zat cair mudah terbakar : eter, alkohol, aseton,

benzena, Formaldehyde
 Gas mudah terbakar : hidrogen, asetilen, etilen

oksida
Apabila Reaksi Kimia Bahan tsb menghasilkan :
◦ Gas dalam jumlah yang besar
◦ Tekanan yang besar
◦ Suhu yang tinggi
Menimbulkan kerusakan disekelilingnya
Beberapa contoh bahan mudah meledak :
 Bahan kimia eksplosif : Trinitoluen (TNT), nitrogliserin
 Debu eksplosif : debu karbon, zat warna diazo,
magnesium
 Campuran eksplosif : Campuran bahan
oksidator dan
reduktor
( as.nitrat + etanol)
 Sifat peka terhadap panas dan terhadap
pengaruh mekanis
a.l. Ammonium Nitrat , Nitroglicerine , TNT, Tetra nitro
glicerin
 Debu eksplosif
a.l. debu karbon, magnesium
 Campuran eksplosif campuran
beberapa bahan oksidator dan
red
uktor
 a.l. KCLO3, Al nitrat, K.
Permanganat
Apabila bahan tsb.bereaksi dengan :
 Air mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar
contoh seperti : Alkali,alkalitana,logam halida,oksida anhidrat,
oksida
non logam halida
( Lithium, Sodium, Potasium, Calcium,Cobalt, Nitrat ,
 Sulfid, Carbid, Asam pekat, dll.)
Asam mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar atau
beracun atau korosif
Seperti : kalium klorat, kalium permanganat, asam kromat,
Lithium,Sodium,Potasium,Calcium Sulfida, Cyanida, Asam
pekat
 Apabila reaksi kimia atau penguraiannya
menghasilkan Oksigen
Terdiri dari :
a. Oksidator anorganik : permanganat,
perklorat
dikromat,
b. Peroksida organik : bensil peroksida, eter oksida,
asam perasetat organik dan anorganik nitrat,
bromat, dicromat.
 Kriteria Beracun
 Kriteria Sangat Beracun
 Kriteria Mudah Meledak
 Kriteria Reaktif
Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Menaker
No. Kep.187/MEN/1999
Standar kuantitas bahan kimia
berbahaya untuk menetapkan potensi
bahaya bahan kimia di tempat kerja
PENETAPAN POTENSI BAHAYA INSTALASI

IDENTIFIKASI DAN LAPORAN


• Nama Bahan
• Sifat Bahan
• Kuantitas Bahan
Formulir Laporan Seperti Lamp. II

Kepmenaker No.187/1999

Pemeriksaan oleh Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten/ Kota/Propinsi
 Administratif Berita acara
 Lapangan verifikasi

Penetapan Potensi Bahaya Instalasi

Potensi Bahaya Besar Potensi Bahaya Menengah


Kewajiban : Kewajiban :
a. Petugas K3 Kimia : a. Petugas K3 Kimia :
- Non shift : 2 org - Non shift : 1 org
- Shift : 5 org - Shift : 3 org
b. Ahli K3 Kimia b. Menyusun DPPB Menengah
c. Menyusun DPPB Besar c. Lapor perubahan
d. Lapor perubahan d. Riksa Uji faktor kimia ≤ 1 tahun 1 x
e. Riksa Uji faktor kimia ≤ 6 bln 1 x e. Riksa Uji instalasi setiap ≤ 3 th 1 x
f. Riksa Uji instalasi setiap≤ 2 th 1 x f. Pemeriksaan Kesehatan TK 1 th 1 x
g. Pemeriksaan Kesehatan TK 1 th 1
x
26
 Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan :
 Daftar Nama
 Sifat
 Kuantitas
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat
 Dinas Tenaga Kerja setelah 14 hari menerima daftar, sifat
dan kuantitas BKB harus meneliti kebenaran data tersebut
 Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan kategori potensi
bahaya perusahaan/industri ybs.
28
Nama Perusahaan : PT . Kimia Makmur
Alamat : Jl Jend Gatot Koco Kav. 51 Surabaya Jawa Timur
No Telp/Fax : (0 31) 4585657 Sifat Bahan Kimia Klas
NFPA
Batas Mudah Toksisitas Oksdator Eksplosif
Titik
Terbakar
N Kuanti
Nama Bahan Nyal Batas Batas LD50 LD50 kulit LC50 NAB Ya Tdk Ya Tdk H F S Ket
o Bahan
a Terendah Tertinggi mulut (mg/KgBB) napas (ppm)
( C)
0 /LFL (%) /UFL (%) (mg/KgBB) (ppm/mg/l)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 LPG -60 2,2 9,5 - - - 1000 V V 1 4 0 10 Bejana


(68476-85-7) 1,8 8,4 TON Proses
2 Sodium - - - 500 - - 2 V V 2 0 1 60 Tangki
Hidroksida 40% TON
(1310-73-2)
3 Ammonia , 25% - 15,5 27 350 - - 25 V V 3 1 0 120 TON Proses
(7664-41-7)
4 Hidrogen - - - 225-1200 - >0.17 1 V V 3 0 1 20,000 Tangki
Peroksida 50% Kg
(7722-84-1)
5 Sodium - - - 192 416 2 5 V V 3 0 0 12500 L Gudang
Cyanide 2,5%
(143-33-9)
6 LPG - 2,2 9,5 - - - 1000 V V 1 4 0 5 TON Pipa
(68476-85-7) 1,8 8,4 proses
7 Sodium - - - - - - 2 V V 2 0 1 40 TON Gudang
Hidroksida, 60%
(1310-73-2)
 POTENSI BAHAYA terdiri dari :
◦ Bahaya Besar
◦ Bahaya Menengah
 KATEGORI POTENSI BAHAYA berdasarkan :
◦ Nama
◦ Kriteria
◦ Nilai Ambang Kuantitas (NAK)
No. Nama Bahan Kimia NAK

1. Aceton Cyanohydrin (2-Cyanopropan-2-1) 200 ton


2. Acrolein (2-propenal) 200 ton
3. Acrylonitrile 20 ton
4. Allyl alcohol (2-propen-1-1) 200 ton
5. Allyamine 200 ton
6. Ammonia 100 ton
7. Bromine 10 ton
8. Carbon disulphide 200 ton
9. Chlorine 10 ton
10. Diphenil methane 200 ton
11. di-isocyanate
(MDT)
Dst
No. Nama Bahan Kimia NAK
1. Aldicarb 100 kg
2. 4-Aminodiphenil 1 kg
3. Amiton 1 kg
4. Anabasine 100 kg
5. Arsenic pentoxide 500 kg
6. Arsenic trioxide 100 kg
7. Arsine ( Arsenic 10 kg
8. hydride) 100 kg
9. Azinphos – ethyl 1 kg
10. Benzidine 10 kg
11. Beryllium (powder compounds)
Dst.
 Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
◦ Sistem Kerja Non Shift min. 2 orang
◦ Sistem Kerja Shift min. 5 orang
 Mempekerjakan Ahli K3 Kimia min. 1 orang
 Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar
 Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan
modifikasi instalasi)
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia
min. 6 bulan sekali
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 2 tahun
sekali
 Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun
sekali
 Mempekerjakan Petugas K3 Kimia :
◦ Sistem Kerja Non Shift min. 1 orang
◦ Sistem Kerja Shift min. 3 orang
 Membuat Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Menengah
 Melaporkan Setiap Perubahan (bahan, kuantitas, proses dan
modifikasi instalasi)
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia
min. 1 tahun sekali
 Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi min. 3
tahun
sekali
 Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja min. 1 tahun
sekali
 Kewajiban:
◦ Melakukan Identifikasi Bahaya
◦ Melaksanakan Prosedur Kerja Aman
◦ Melaksanakan Prosedur Penanggulangan
Keadaan Darurat
◦ Mengembangkan K3 Bidang Kimia
 Bekerja pada Perusahaan ybs.
 Tidak Dalam Masa Percobaan
 Hubungan Kerja Tidak Didasarkan PKWT (Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu)
 Telah Mengikuti Tehnis K3 Kimia
 Pengajuan Permohonan Tertulis dari Pengusaha
atau Pengurus kpd Menteri atau Pejabat yg
Ditunjuk
Dokumen Pengendalian
Potensi Bahaya Besar / Menengah

Penelitian kebenaran

Tahap I : Verifikasi Dokumen dan Lapangan

Berita acara
verifikasi

Tahap II : Pemaparan Komprehensif

Risalah rapat

Pembubuhan persetujuan oleh


instansi yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang ketenagakerjaan pada
Pemerintah
Provinsi/Kabuapaten/Kota

40
 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Risiko
 Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun, Konstruksi,
Pemilihan Bahan Kimia, Pengoperasian dan
Pemeliharaan Instalasi
 Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
 Rencana dan Prosedur Penanggulangan
Keadaan
Darurat
 Prosedur Kerja Aman
 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Risiko
 Kegiatan Tehnis, Rancang Bangun, Konstruksi,
Pemilihan Bahan Kimia, Pengoperasian dan
Pemeliharaan Instalasi
 Kegiatan Pembinaan Tenaga Kerja
 Prosedur Kerja Aman
 Membantu Mengawasi Pelaksanaan Peraturan
Perundangan K3 Kimia
 Memberikan Laporan kpd Menteri atau Pejabat yg
Ditunjuk ttg Hasil Pelaksanaan Tugas
 Merahasiakan Segala Keterangan yg Berkaitan dgn
Rahasia Perusahaan
 Menyusun Program Kerja Pengendalian Bahaya
 Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko
 Mengusulkan Pembuatan Prosedur Kerja Aman dan
Penanggulangan Keadaan Darurat kpd Pengusaha
atau Pengurus
 Daftar Riwayat Hidup
 Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Dokter
 Surat Keterangan Pernyataan Bekerja Penuh
dari Perusahaan ybs.
 Fotocopy Ijazah atau STTB terakhir
 Sertifikat Kursus Tehnis Petugas K3 Kimia
Latar belakang
 bencana industri ( major accident) telah menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril
dan material.
 Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana
industri tersebut dipandang perlu mengambil langkah-
langkah segera dan sistimatis untuk mengendalikan
potensi bahaya industri kimia baik potensi bahaya
berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar
(major hazard installation ).
SE No. 140 / DPKK/III/2004

 Pengendalian setiap bentuk energi;


 Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi;
 Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
 Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di
tempat
kerja;
 Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan
kebakaran secara berkala.;
 Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan
darurat
kebakaran;
 Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit
penanggulangan kebakaran dan petugas
peran kebakaran;
SE No. 140 / DPKK/III/2004

 Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;


 Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;
 Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas bahan
kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep. 187/Men/1999)
 Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya Besar /
Menengah .
 Melakukan riksauji faktor kimia sekurang-kurangnya /6 bln
 Melakukan riksauji instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;
 Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
SE No. 140 / DPKK/III/2004

3. Review sistem tanggap darurat ( emergency


response ) bagi perusahaan yang sudah
memiliki sistem tersebut.

4. Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim


tanggap darurat ( emergency response ) untuk
segera membuat sistem tersebut.

Anda mungkin juga menyukai