Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR HYGIENE

INDUSTRI

RUPINA KANASIA S, SKM, MKM


PERATURAN DI KELAS

 TOLERANSI KETERLAMBATAN 15 MENIT


 ABSEN DILAKSANAKAN SEBELUM PEMBELAJARAN
 JIKA HADIR LEBIH DARI 15 MENIT = TDK DAPAT ABSEN
 PAKAIAN BEBAS RAPI SOPAN
 SALING MENGHARGAI
 DISPENSASI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

 Mahasiswa mampu mengevaluasi tentang definisi dan ruang lingkup higiene industri

dalam konteks K3

 Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup tugas dan fungsi ahli higiene industri

 Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang jenis bahaya kesehatan di lingkungan kerja


dan konsep pajanan

 Mahasiswa mampu membuat program higiene industri sesuai dengan jenis bahaya
kesehatan di lingkungan kerja

 Mahasiswa mampu melakukan AREP (Antisipasi, Rekognisi, Evaluasi Occupational


Health Hazard dan merancang program pengendalian pada tingkat dasar sesuai dengan
jenis bahaya kesehatan kerja)
TOPIK BAHASAN
PENGERTIAN HI

TUJUAN HI

SEJARAH HI

RUANG LINGKUP HI

PROFESI HI
PEGERTIAN HI
❖ HI adalah ilmu dan seni untuk memelihara kesehatan melalui
pengenalan, penilaian, pengawasan terhadap penyebab -
penyebab lingkungan dan sumber - sumber penyakit (potensial
hazard) dan perancangan peniadaan atau pengawasan. (Patty
Frank, 1948).

❖ Suatu upaya preventif dalam usaha mengurangi resiko


terjadinya masalah K3 disektor industri, dengan fokus
pendekatan Antisipasi, Rekognisi, Evaluasi, dan Pengendalian
(AREP) bahaya potensi yang diakibatkan oleh faktor lingkungan
kerja yang timbul di tempat kerja.
PEGERTIAN HI
❖ Industrial hygiene is that science and art devoted to the antici-
pation, recognition, evaluation, and control of those environmental
factors or stresses arising in or from the workplace that
may cause sickness, impaired health and well-being, or significant
discomfort among workers or among the citizens of the community.
(Barbara, A Plog, 2002).
❖ Industrial hygienists are occupational health professionals
who are concerned primarily with the control of environmental
stresses or occupational health hazards that arise as a result of or
during the course of work. The industrial hygienist recognizes that
environmental stresses may endanger life and health, accelerate
the aging process, or cause significant discomfort.
HI (OSHA)
 Industrial hygiene is the science of anticipating, recognizing,
evaluating, and controlling workplace conditions that may cause worker

injury or illness. Industrial hygienists use environmental monitoring and analytical


methods to detect the extent of worker exposure (OSHA,1998). They also
evaluate employee engineering, administrative controls, and other methods, such as

personal protective equipment (PPE), designed to control or guard against potential

health hazards in the workplace (OSHA, 1998).


PENGERTIAN HI...
❖ Higiene Industri (Higiene perusahaan, higiene okupasi, higiene
kerja, industrial occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam
ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah
mengenali, mengukur dan melakukan penilaian (evaluasi)
terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit
dalam lingkungan kerja dan perusahaan. (Suma’mur, 2013)

❖ Sifat HI:
1) Sasaran adalah lingkungan kerja
2) Bersifat teknis-teknologis
❖ Sifat Kesehatan Kerja:
1) Sasaran adalah manusia
2) Bersifat medis/kesehatan
TUJUAN UTAMA HIGIENE INDUSTRI

❖ Tujuan utama HI adalah


menciptakan tenaga
kerja yang sehat dan
produktif.

❖ Terdapat korelasi derajat kesehatan tinggi dan produktivitas kerja yaitu :


1. Effisiensi kerja yang optimal sebaiknya pekerjaan dilakukan dengan cara dan
lingkungan kerja yang memenuhi syarat (tekanan panas, penerangan, debu,
ergonomik pekerja dan disesuaikan juga dengan kesehatan dan gizi pekerja.
2. Biaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Higiene Perusahaan/Industri dan
Kesehatan Kerja
❖ Merupakan suatu istilah yang memiliki satu pengertian yaitu : “Occupational
Health” cenderung diartikan lapangan kesehatan yang mengurusi
permasalah kesehatan tenaga kerja secara menyeluruh (usaha preventif,
kuratif dan penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya).
❖ Higiene industri biasa di sebut juga sebagai Hiperkes.

❖ Dalam UU No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai tenaga


kerja (pasal 9 dan 10) dan Undang-Undang nomor 13 tahun 2013
menekankan tentang upaya meningkatkan derajat kesehatan para
pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan
dan rehabilitasi.
❑ HI melengkapi upaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan memonitor dan
mengendalikan paparan-paparan bahaya dalam skala kecil tetapi bersifat kronis
terhadap kesehatan pekerja.
❑ HI terkait dengan upaya kesehatan kerja dalam mencegah terjadinya Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan upaya keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya injuri
atau cidera
Perbedaan Antara Higiene Perusahaan /
Industri Dan Kesja Dengan Kesmas
No Higiene Perusahaan/Industri Dan Kesja Kesehatan Masyarakat
1 Kesmas tenaga kerja merupakan tujuan utama Kesmas umum sebagai sasaran utama
2 Yang di urusin biasanya golongan-golongan karyawan yang Mengurus masyarakat yang kurang mudah dicapai
mudah didekati
3 Ditandai dengan sangat efektifnya apemeriksaan kesehatan Sulit untuk melakksanakan pemeriksaan
periodik sebelum kerja dan periodik
4 Yang dihadapi adalah lingkungan kerja Lingkungan umum merupakan suatu problem pokok

5 Terutama bertujuan peningkatan prooduktivitas


Tujuan pokoknya adalah kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat, sedangkan aspek
produktivitas hanya menonjol apabila terjadi wabah
6 Dibiayai oleh perusahaan atau masyarakat tenaga kerja Dibiayai oleh anggaran Pemerintah
7 Perkembangan sangat pesat sesudah revolusi industri
Perkembangan sangat cepat setelah
8 Perundang-Undangan berada dalam ruangan lingkup kemajuan- kemajuan dibidang
Perundang-Undangan termasukilmu jasadilmu
dalam renik
kesehatan.
ketenaga kerjaan
SEJARAH HI
Tulisan tentang penyakit akibat kerja,
Hippocrates keracuan
(460-370SM) timbal pada pekerja pertambangan dan metalurgi.
Tulisannya ini merupakan tulisan pertama dalam
bidang kedokteran kerja (occupational medicine).
Mengemukakan bahwa dia meyakini menjadi
Pliny the perekomendasi pertama untuk pemakaian perlindung
pernafasan (loose bladder/kain penutup yang terbuat
Elder dari kandung kemih binatang) ketika dia
Sejarah HI (23AD- menyarankan para penambang untuk mengcover
79AD mulut dan hidung dari debu yang berbahaya.

Seorang dokter yang dikenal sebagai Father of


Georgius Geology Terkenal dengan De Re Metallica (On
. the Metals), mendeskripsikan tentang
of
Agricola Nature
penyakit-penyakit yang dialami oleh para
(1494- penambang, ventilasi pada pertambangan, serta
1555) masalah ergonomik.
SEJARAH HI..
Seorang dokter dan ahli kimia Swiss, yang dikenla
Paracelsus sebagai Father of Toxicology. Dia menulis
(1493-1591) tentang toksikolgi yang terkait dengan pertambangan

Seorang dokter Italia yang dikenal sebagai Father


Bernadio of Occupational Medicine, yang terkenal karena
Ramazzini tulisannya yakni De Morbis Artificum (Disease
Sejarah HI of
(1633- Workers), hal ini yang mendorong para dokter bertanya
1714) kepada pasiennya “Apa pekerjaan mu?” pertanyaan
simple untuk mengetahui hubungan penyakit dengan
pekerjaan dari pasiennya.
Percival Port Seorang ahli bedah Inggris, yang dikenal pertama kali
(1713-1788) menetapkan hubungan antara pekerjaan, toksik, dan
kanker.
Alice dokter Amerika yang menjadi pahlawan dalam bidang kedokteran industri. Sebagai staff
Halmilton perempuan pertama di sekolah kedokteran Harvard. Serta tulisan-tulisan
Industrial Poisons in the United States (1925), Industrial Toxicology (1934), dan Exploring
terkenalnya
(1869-1970) the Dangerous Trade (1943).
SEJARAH HI DI INDONESIA
➢ Indonesia dijadikan penghasil bahan baku di bidang
perkebunan,
Jaman kehutanan, pertambangan usaha HI diberikanbahan
sekedarnya
cukup sehat dan mampu memproduksi baku untuk
yang
Penjajaha dibutuhkan belanda. HI tidak berkembang seperti di eropa
n (revolusi
Belanda Industri).
❑ Berapa tahun setelah proklamasi kemerdekaan adanya UU kerja
dan UU Kecelakaan yang memuat HI
❑ Lembaga keselamatan dan kesehatan buruh (1965)
Jaman ❑ Dinas higiene perusahaan/sanitansi umum dan Dinas
Indonesia kesehatan tenaga kerja di Departemen Kesehatan (1967)
UU keselamatan kerja tahun 1970
Merdeka ❑
❑ UU upaya derajat kesehatan pekerja dan pencegahan
kecelakaan dan PAK nomor 13 tahun 2013 .
RUANG LINGKUP DHI

Science and art (ilmu dan seni)


Anticipation (antisipasi)
Recognition (pengenalan, pengukuran)
Evaluation ( evaluasi )
Control
Enviromental factors or stress (faktor lingkungan atau stres)
In or from the workplce (terdapat dilingkungan kerja )
May cause sickness, impaired health and well-being or significant discomport (Dapat
menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau
ketidaknyamanan yang secara objektif sangat signifikan.
Among workers or among the citizens of community (Pada pekerja khususnya dan
pada warga masyarakat umumnya. • Warga masyarakat yaitu yang tinggal atau
bermukim berdekatan Ruang dengan lingkungan industri.
RUANG LINGKUP HI
Ruang lingkup higiene industri
meliputi antisipasi, rekognisi,
Antisipasi
evaluasi dan pengendalian.
Keempat tahapan ini (AREP)
merupakan urutan langkah atau Pengendalian
metode dalam implementasi HI,
Rekognisi
Urutan ini tidak bisa dibolak
balik serta merupakan suatu
siklus yang tidak berakhir Evaluasi
(selama aktivitas industri tsb
berjalan).
PROFESI HI
Higiene Industri dikembangkan berdasarkan upaya AREP terhadap kondisi
di tempat kerja yang dapat menimbulkan injury maupun penyakit akibat Kerja.
 HI Dikembangkan melalui upaya monitoring lingkungan Kerja serta metode
analisisnya untuk mendeteksi adanya paparan terhadap karyawan.
 Seorang ahli Higiene Industri melakukan analisa, identifikasi dan mengukur
potensi bahaya atau stressor di tempat kerja (contohnya faktor fisik,
kimiawi, ergonomik atau biologis).
 peran seorang ahli HI adalah dapat menandai (identifikasi) potensi
bahaya tadi, serta mengontrolnya melalui berbagai upaya yang sesuai.
Di Industri Tim HI berpedoman pada perpaduan yang harmonis
antara kesehatan/medis dan teknik-teknologis.
 Ahli HI adalah ilmuwan, teknisi, dan profesional kesehatan
masyarakat yang berkomitmen untuk melindungi kesehatan orang di
tempat kerja
 Seorang HI tidak cukup dilatih dengan satu bidang ilmu,
pendidikannya dan pengalaman yang didapatnya diperlukan dalam
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu
 Ahli HI dapat berlatar belakang pendidikan teknik, kedokteran,
keperawatan, kesmas, kimia, fisika, biologi, dan lainnya dan telah
mengikuti pendidikan atau pelatihan serta mempunyai pengalaman
yang cukup dalam mempraktekan keahlian, keterampilan dan
profesinya

Anda mungkin juga menyukai