Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUJAYANTI PUJI LESTARI

NIM : 221E10035
MATKUL : BERMAIN DAN PERMAINAN PAUD
TUGAS UAS

Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini !


1. Sebutkan dan jelaskan 5 prinsip dalam penerapan Bermain dan Permainan untuk
Anak Usia Dini
Jawab:
Berikut beberapa prinsip bermain pada anak:
a. Prinsip Produktivitas
Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak
sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Harus bersifat
mendidik kegiatan yang positif bagi anak.
b. Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak.
Permainan yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan anak (siswa
terlibat langsung).
c. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang
digunakan. Permainan yang digunakan bisa dibuat dari bahan-bahan yang tidak
terpakai (daur ulang).
d. Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang baru dan
berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Permainan dapat menimbulkan
anak secara kreatif dalam melaksanakan suatu kegiatan.
e. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan
Permainan edukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Sehingga dapat
menghasilkan kegiatan yang positif dan dapat menyenangkan si anak, agar
permainan yang digunakan tidak bosan.

2. Sebutkan 5 pemanfaatan bahan sisa dan bahan alam sebagai media bermain !
Jawab:
a. Memperkaya / menambah alat bermain/ sebagai sumber belajar
b. Memotivasi guru untuk lebih peka dalam mengoptimalkan lingkungan sekitar
untuk dijadikan sebagai media bermain.
c. Murah, mudah dan tersedia.
d. Anak dapat belajar merakit, membentuk, dan menjadikan alat permainan sebagai
bentuk dari pembelajaran yang dapat diterapkan melalui cara-cara belajar yang
menarik.
e. Memotifasi anak untuk lebih tertarik untuk belajar dan bermain yang lebih
kreatif dan membangun rasa ingin tahu pada anak
 Beberapa contoh bahan sisa dan alam sekitar yang dapat digunakan sebagai
media belajar anak TK
 Kertas Bekas
 Kardus atau Karton.
 Plastik dan Kaleng.
 Busa atau Styrofoam.
 Tutup botol dan Karet.
 Daun-daun Kering.
 Bambu.

3. Untuk meninkatkan pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran saya, Anda


dipersilahkan mengerjakan tugas berikut. Kerjakan tugas berikut secara mandiri,
serius dan bertanggung jawab. Pastikan Anda mengerjakan tugas ini dengan
jujur tanpa melihat uraian materi.
Buatlah makalah
“Permainan Tradisional dan Modern dengan 5 pemanfaatan bahan sisa dan
bahan bekas alam sebagai media bermain’’
Jawab :
MAKALAH
PERMAINAN TRADISIONAL MODERN DENGAN 5 PEMANFAATAN BAHAN
SISA DAN BAHAN BEKAS ALAM SEBAGAI MEDIA BERMAIN AUD
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bermain Dan Permainan AUD

Dosen Pengampu : Nur Farida, M.Pd.

Disusun Oleh :

MUJAYANTI PUJI LESTARI 221E10035

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam dunia Pendidikan, belajar merupakan suatu hal pokok yang dilaksanakan
untuk mencapai tujuan. Bermain adalah suatu aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak,
karena menyenangkan, bukan karena memperoleh hadiah atau pujian . tetapi bagi anak
bermain adalalah suatu kegiatan yang serius dan mengasikkan.
Melalui aktivitas bermain, semua anak Indera akan aktif, semua informasi ditangkap
oleh Indera anak, disampaikan oleh otak sebagai rangsangan sel otak yang aktif dan
berkembang.
Media belajar dan bermain yang baik adalah media yang dapat memberi kesempatan
dan memperkaya pengetahuan anak secara langsung, menunbuhkan motivasi dan
meningkatkan perhatian belajar anak.
Dalam permainan ini anak usia dini akan lebih mengenal dan berkreasi lagi dalam
memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitarnya.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah yang ditekankan pada makalah ini adalah :


1. Apa pengertian bahan sisa dan bahan bekas alam sisa dan manfaatnya?
2. Permainan tradisional apa dengan 5 bahan sisa dan bahan bekas alam?
3. Permainan modern apa dengan 5 bahan sisa dan bahan bekas alam?

C Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian bahan sisa dan bahan bekas alam dan manfaatnya
2. Mengetahui permainan tradisional dengan 5 bahan sisa dan bahan bekas alam
3. Mengetahui permainan modern dengan bahan sisa dan bahan bekas alam
BAB II
PEMBAHASAN

D. Pengertian Bahan Sisa dan Bahan Bekas Alam


Bahan sisa adalah bahan – bahan yang berasal dari barang – barang yang
sudah tidak terpakai lagi dan dapat di daur ulang kembali menjadi suatu yang
bisa dimanfaatkan.
Sedangkan bahan bekas alam adalah bahan bahan yang berasal dari alam
yang dapat diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat. Bahan sisa dan
bahan bekas alam dapat di manfaatkan juga sebagai media bermain dan
permainan dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini.
Tujuan dalam memanfaatkan bahan sisa dan bahan alam sebagai media bermain
yaitu
1. Memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam pembuatan media permainan
2. Mudah didapat di lingkungan sekitar
3. Memperkaya imajinasi anak dalam belajar
4. Membuat anak tidak cepat bosan

Dalam hal ini bahan sisa dan bahan bekas alam dapat dijadikan sebagai
permaianan tradisional dan permainan modern sebagai media bermain Anak
Usia Dini

E. PERMAINAN TRADISIONAL dan MODERN

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak anak


pada zaman dahulu, dan biasanya dilakukan dengan cara berkelompok.
Permaianan tradisional juga lebih memeiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Pada
makalah ini akan membahas tentang Permainan Tradisional dan Modern dengan
5 bahan sisa dan bahan bekas alam.
Permainan tersebut berikut :

1. Permainan Tradisional

1 Judul pemainan : Pasar Tradisional anak


Tema : Lingkungan

2. Alat dan bahan


a. Pelepah pisang
b. Kardus
c. Gunting
d. Daun-daunan
e. Sapu lidi

3. Tujuan Permainan
a. Mengetahui ciptaan Tuhan YME
b. Melatih motorik halus anak
c. Mengenalkan anak adanya penjual dan pembeli
d. Melatih anak dalam bersosialisasi dan bekerja sama
e. Anak mampu bersabar menunggu giliran
f. Anak mampu menyebutkan macam-macam bahan / benda yang ada di
pasar
contohnya seperti pelepah pisang yang berbentuk ikan, tahu, tempe, dan
cabe daun-daunan yang dibuat sayuran
g Mengajarkan anak untuk melatih kejujuran

4. Cara Bermain
a. Berdoa sebelum belajar
b. Ajak anak belajar di luar ruangan
c. Guru mengenalkan dan menunjukkan alat dan bahan yang sudah ada
d. Guru membagi dua kelompok peran yaitu kelompok peran penjual dan
kelompok peran pembeli
e. Anak melakukan kegiatan yang sudah di contohkan guru sebelumnya
yaitu membuat bentuk ikan, tempe, tahu, dan lain lain dari pelepah
pisang menggunakan gunting
f. Anak juga menggunakan daun-daunan untuk membuat uang dan sayuran
g Ajak anak membuat sate dari pelepah pisang
h Ajak anak membuat tenda – tenda kecil dari kardus bekas
i. Lakukan secara bergantian sebagai peransehingga anak anak menjadi
senang

2. Permainan Modern

Permainan Modern adalah suatu bentuk kegiatan permaianan yang


merupakan udari permainan tradisional. Permainan modern ini
tidak membutuhkan upaya yang lebih untuk memainkannya. Namun tidak
semua permainan modern bagus dan baik bagi anak, seperti kecanggihan
tegnologi sekarang ada yang sifatnya membangun dan merusak generasi
anak bangsa. Maka dari itu guru dan orang tua harus selalu mendampingi
anak saat bermain

Adapun permainan modern dengan 5 bahan sisa dan bahan bekas alam seperti
dibawah ini:

1. Permainan Mengkolase

Permainan mengkolase bertujuan untuk merangsang kemampuan


anak dalam menciptakan segala sesuatu dengan menggunakan media

1. Bahan dan alat


a Gambar nanas
b Biji jagung secukupnya
c Biji kacang hijau secukupnya
d Lem
e 12 mangkuk kecil
2. Cara bermain:
a. Bagi anak-anak menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 2 orang.
b. Sebelum memulai kegiatan bermain kolase, guru terlebih dahulu
menyampaikan materi tema mengenai buah-buahan pada sub tema
buah nenas. Mengenai jenis tumbuhan, ciri-ciri, manfaat dan sampai
kepada vitamin yang dikandungnya.
c. Lalu guru memperlihatkan media gambar nenas yang sudah masuk
yaitu berdaun hijau dan berbuah kuning kepada anak-anak.
d. Kemudian anak diminta untuk duduk berhadap-hadapan dengan
anggota kelompokknya.
e. Lalu setiap kelompok diberi 2 mangkok, yang berisi biji jagung
dan biji kacang hijau serta lem.
f. Juga memberikan setiap orang pada kelompok berupa gambar nenas
yang tidak berwarna.
g. Kemudian guru memberikan aba-aba “Silahkan semua kelompok
mulai mengkolase” (anak-anak mengkolase)
h. Guru terus membimbing anak dalam mengkolase dengan cara
memberikan motivasi dengan kata-kata dan memperhatikan setiap
perilaku
anak (jika ada anak yang mulai berebut biji-bijian dalam satu kelompok,
maka guru harus menjadi penengah agar tidak terjadi perkelahian
dalam kegiatan bermain)
i. Jika ada pertanyaan pada saat proses kegiatan mengkolase, maka
jawablah pertanyaan anak.
j. Setelah setiap kelompok selesai mengkolase. Maka guru boleh bertanya
kepada anak “Siapa yang suka makan buah nenas?”. “Hayoo..kelompok
mana yang terlebih dahulu mau ke depan menunjukkan hasil karyanya?”.
(usahakan agar semua kelompok mendapat giliran dan usahakan
mereka mengacungkan tangan tanpa ditunjuk terlebih dahulu

3. Tujuan permainan
a. Mengembangkan kemampuan motorik halus
b. Mengembangakan kemampuan koordinasi tangan dan mata
c. Mengembangakan kreativitas anak
d. Mengeksplorasi kegunaan baru dari gambar nanas
e. Melatih konsentrasi anak
f. Anak dapat mengenal warna, bentuk dari gambar yang teredia
g. Melatih ketekunan dan meningkatkan rasa percaya diri

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Permainan tradisional pada saat ini semakin punah dikalangan anak anak, yang mana
anak sekarang cenderung lebih memilih permainan modern karena permainan modern
diangap lebih menarik dan instan tanpa proses pembuatan terlebih dahulu. Apalagi pada
saat ini televisi atau median elektronik semakin muda dijumpai oleh anak-anak sehingga
anak akan mudah mendapatkan informasi mengenai permainan yang terbaru
Sosialisasi orang tua maupun lembaga pendidikan sangat penting
dikalangan anak-anak yang masih berusia dini tentang permainan tradisional
yang telah ada di Indonesia. Tetapi permainan tradisional sebaiknya tetap dikembangka,
karena permainan ini sangat mempengaruhi perkembangan anak. Dan dalam permainan
modern sebaiknya orang tua dan guru tetap mendampingi dan dan memberi pendekatan
pada anak.

Anda mungkin juga menyukai