Anda di halaman 1dari 2

Hal 50 hasil ketinggian banjir di gambar kiri bawah:

Berikut dari hasil Analisis Hidraulika diatas dengan aplikasi HEC-RAS 2D untuk ketinggian banjir
dapat dilihat pada gambar yang berwarna biru muda memiliki tinggi yang rendah sampai pada
tinggi biru tua yang memiliki tinggi atau kedalaman tertinggi ada beberapa desa yang
terdampak yaitu Desa: Soguo,Toluaya,Molibagu,Popodu,Salongo Timur,Pintadia. ditemukan
ketinggian yang berbeda di tiap desa dan tiap kala ulang untuk ketinggian tertinggi terdapat
pada ulang 100 Tahun dengan ketinggian terendah ada pada 0.051 M dan ketinggian tertinggi
yaitu pada daerah dasar sungai ada pada 8.154 M.

Hal 51 kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil analisis Hidrologi menggunakan Aplikasi HEC-HMS dengan Metode


SCS CN debit pada pos duga air Molibagu pada tanggal 8 Agustus 2020 sesudah kalibrasi
dan sesudah Analisa mencatatkan untuk tiap SUBDAS Molibagu pada kala ulang 2 Tahun
Debit Puncak/Maksimum Seluruh Subdas 336,731 (M3/S) dan untuk Subdas 1 Debit
Puncak/Maksimum 53,602 (M3/S) dengan volume runoff/ Kelebihan untuk Subdas 1
sebesar 48,588 mm, kala ulang 5 Tahun Debit Puncak/Maksimum Seluruh Subdas
585,956 (M3/S) dan untuk Subdas 1 dengan debit puncak 111,022 (M3/S) dengan
volume runoff/Kelebihan untuk Subdas 1 sebesar 124,802 mm , kala ulang 10 Tahun
Debit Puncak/Maksimum seluruh Subdas 769,778 (M3/S) dan untuk Subdas 1 dengan
Debit Puncak 145,114 (M3/S) dengan volume runoff/Kelebihan untuk Subdas 1 sebesar
175,387 mm, kala ulang 25 Tahun Debit Puncak/Maksimum Seluruh Subdas 1019,82
(M3/S) dan untuk Subdas 1 dengan debit puncak 194,675 (M3/S) dengan volume
runoff/Kelebihan untuk Subdas 1 sebesar 239,339 mm, kala ulang 50 Tahun Debit
Puncak/Maksimum seluruh Subdas 1200,68 (M3/S) dan untuk Subdas 1 dengan debit
puncak 231,376 (M3/S) dengan volume runoff/Kelebihan pada subdas 1 sebesar
286,782 mm, dan kala ulang 100 Tahun Debit Puncak/Maksimum untuk seluruh Subdas
1379,18 (M3/S) dan untuk Subdas 1 dengan debit puncak 276,998 (M3/S) dengan
volume runoff/Kelebihan untuk Subdas 1 sebesar 333,89 mm,
2. a. Hasil analisis perubahan penggunaan lahan di SUBDAS Molibagu tahun 2011 dan
tahun 2020 dapat dilihat pada tabel diatas, dapat dilihat perubahan tutupan lahan yang
berubah yaitu S SubDas 3 berkurang pada Hutan Lahan Kering 0,09 Ha dan Bertambah
Pada Semak Belukar 0,20 Ha,SubDas 6 berkurang pada Semak Belukar 0,01 Ha ,SUBDAS
7 Bertambah 0,12 Ha Pada Permukiman, dan berkurang 0,08 Ha Semak Belukar dan 0,05
Ha pada Sawah.SubDas 8 bertambah 0.21 Ha Permukiman dan berkurang 0,21 Ha
Semak Belukar,SubDas 9 bertambah 0.04 Ha Untuk Permukiman, dan bertambah 0.05
Ha untuk kebun campur dan berkurang 0.13 Ha Pertanian Lahan Kering dan berkurang
0.06 Ha semak belukar. Permukiman meningkat penggunaan lahannya untuk kebutuhan
pembangunan masyarakat sekitar, berkurangnya pertanian lahan kering,sawah,semak
belukar karna dialih fungsikan sebagai pembangunan merupakan salah satu factor yang
meningkatkan Runoff/Limpasan Banjir dan seperti yang terlihat dalam pemetaan daerah
yang paling besar terjadi perubahan tata gunalahan di daerah Hilir sehingga debit air
paling besar menggenangi daerah hilir/bawah.
3. 3. Dari Hasil Analisis Hidraulika dengan Aplikasi HEC-RAS 2D kelebihan dari 2D ini
yaitu kita bisa mengetahui jelas seberapa luas genangan banjir dan tinggi banjir di lokasi
kejadian dari hasil kajian mendapatkan hasil luas genangan bervariasi dari kala ulang 2-
100 Tahun, dengan ada beberapa desa yang terdampak yaitu Desa:
Soguo,Toluaya,Molibagu,Popodu,Salongo Timur,Pintadia.dan yang termasuk parah yang
terkena dampak banjir yaitu ada tiga Desa yaitu Desa Soguo, Toluaya dan
Molibagu.dengan contoh kala ulang 100 Tahun Desa Toluaya dengan luas 0.55 Km2 ,Desa
Soguo dengan luas 0.78 Km2,dan Desa Molibagu 0.68 Km2.dan untuk desa yang paling
terdampak yang berada dibagian hilir.
4. 4. Berikut dari hasil Analisis Hidraulika diatas dengan aplikasi HEC-RAS 2D untuk
ketinggian banjir dapat dilihat pada gambar yang berwarna biru muda memiliki tinggi
yang rendah sampai pada tinggi biru tua yang memiliki tinggi atau kedalaman tertinggi
ada beberapa desa yang terdampak yaitu Desa:
Soguo,Toluaya,Molibagu,Popodu,Salongo Timur,Pintadia. ditemukan ketinggian yang
berbeda di tiap desa dan tiap kala ulang untuk ketinggian tertinggi terdapat pada ulang
100 Tahun dengan ketinggian terendah ada pada 0.051 M dan ketinggian tertinggi yaitu
pada daerah dasar sungai ada pada 8.154 M.

Anda mungkin juga menyukai