MAMUJU TENGAH
TAHUN 2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
dr.Muhammad Wahyudi. B
2
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya
yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga laporan Infection Control
Risk Assesment (ICRA) di Puskesmas Tobadak dapat selesai disusun.
Laporan ini merupakan hasil identifikasi dan analisis resiko infeksi
terkait dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tobadak.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih sedalam dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
laporan ICRA untuk PPI di Puskesmas Tobadak.
dr.Muhammad Wahyudi. B
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infection Control Risk Assesment (ICRA) dibagi menjadi 2 yaitu ICRA
untuk konstruksi bangunan dan ICRA untuk pencegahan dan
pengendalian di Puskesmas.
ICRA untuk pencegahan infeksi di Puskesmas merupakan bagian dari
proses perencanaan PPI, sebagai langkah awal untuk mengembangkan
rencana dengan baik. Perencanaan yang dilakukan secara bersama,
merupakan bentuk dasar dari program. Membantu melakukan fokus
surveilance dan kegiatan program lainnya dan merupakan ketentuan
persyaratan yang dipenuhi.
Infection Control Risk Assesment (ICRA) melakukan identifikasi resiko
untuk infeksi yang diperoleh dan ditransimisikan berdasarkan :
a. Lokasi geografi, community dan populasi yang dilayani
b. Asuhan, pengobatan dan pelayanan yang disediakan
c. Analisis dan kegiatan surveilance dan data infeksi lainnya
d. Identifikasi resiko setiap dan atau bila terjadi perubahan yang
signifikan.
Infection Control Risk Assesment (ICRA) untuk konstruksi
pembangunan merupakan proses menetapkan resiko potensial dan
transmisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor dalam
fasilitas selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance.
Kegiatan tersebut merupakan multi disiplin, proses kolaborasi yang
mengevaluasi jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok resiko
untuk klasifikasi penetapan tingkat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Puskesmas mampu menerapkan system manajemen resiko melalui
proses identifikasi resiko yang terkait pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) pada seluruh unit yang ada di Puskesmas untuk
mencegah potensi resiko terkait infeksi yang mungkin terjadi.
2. Tujuan Khusus
4
a. Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak resiko terhadap
paparan kuman patogen melalui petugas, pasien dan pengunjung,
serta penularan melalui peralatan, tekhnik pemasangan, ataupun
perawatan terhadap resiko infeksi.
b. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat
ditindaklanjuti berdasarkan hasil penilian skala prioritas.
5
BAB II
ASSESMENT RESIKO
A. Risk Register
Proses sistematis dan terstuktur untuk menemukan dan mengenal
resiko kemudian dibuat daftar resiko. Daftar resiko dilengkapi dengan
deskripsi resiko termasuk menjelaskan kejadian dan peristiwa yang
mungkin terjadi dan dampak yang ditimbulkan.
Identifikasi dilakukan pada sumber resiko, area resiko, peristiwa dan
penyebabnya serta potensi akibatnya. Metode identifikasi dilakukan
dengan proaktif melalui self assesment, insiden reporting dan hasil audit.
Tabel Daftar Resiko di Unit Layanan
No Unit Proses Modus Unit Terkait Potensial Resiko
Layanan Kegagalan
A Penerapan PPI
Kebersihan Menyebabkan
tangan sesuai petugas, pasien
Seluruh
Semua Unit Kebersihan standar belum dan pengunjung
A petugas
Layanan Tangan dipenuhi oleh mendapatkan
Puskesmas
semua infeksi silang
petugas melalui kontak
Menyebabkan
petugas, pasien
Kurangnya Seluruh
Kebersihan dan pengunjung
edukasi PPI petugas
Tangan mendapatkan
ke petugas puskesmas
infeksi silang
melalui kontak
Kebersihan Kurangnya Seluruh
Tangan edukasi PPI petugas
ke puskesmas Menyebabkan
Pengunjung petugas, pasien
Puskesmas dan pengunjung
mendapatkan
infeksi silang
6
melalui kontak
B Penerapan Isolasi
Menyebabkan
petugas, pasien
Petugas
dan pengunjung
menggunakan
Semua Unit Penggunaan Seluruh mendapatkan
APD masih
Layanan APD petugas infeksi silang
belum sesuai
melaui kontak
indikasi
langsung, droplet
dan airborne.
C Lingkungan
Meningkatkan
Pemilahan Pemilahan
pencemaran
tempat sampah medis
Semua Unit Petugas lingkungan dan
sampah dan non medis
layanan Pelayanan resiko infeksi pada
sesuai yang tidak
petugas, pasien
kriteria sesuai kriteria
dan lingkungan.
B. Prioritas Resiko
Tabel Penentuan Rangking Tingkat Resiko
No Masalah/ Probability Dampak Sistem Rangking
Score
Uraian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Risk
A Penerapan PPI
1. Kebersihan √ √ √ 36 I
tanhgan
sesuai
standar belum
dipenuhi oleh
petugas
2. Kurangnya √ √ √ 18 III
edukasi PPI
ke Petugas
3. Kurangnya √ √ √ 18 V
edukasi PPI
ke
pengunjung
7
Puskesmas
B Penerapan Isolasi
1. Petugas √ √ √ 24 II
menggunakan
APD masih
belum sesuai
indikasi
C Lingkungan
Pemilahan √ √ √ 18 IV
sampah
medis dan
non medis
yang tidak
sesuai kriteria
Kebersih
an
tangan
sesuai
standar
belum di
penuhi
oleh
petugas
Machine Lingkungan
Kurangnya Keluarga pasien
ketersediaan sarana yang tidak patuh HH
cuci tangan
8
Tabel Analisa Resiko
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
Masalah Manusia Bahan Metode Lingku Mesin Pemecahan masalah
ngan Masalah terpilih
Kebersih - Kurangnya - Jumlah -Penga -Kelua - Kuran 1. Sosialisasi 1. Sosialisasi
an pemaham pasien wasan rga gnya SOP HH SOP HH
tangan an banyak KKT pasien keterse pada pada
sesuai petugas belum yang diaan petugas dan petugas dan
standar tentang berjalan tidak sarana pengunjung pengunjung
belum pentingny maksimal patuh cuci 2. Melakukan 2. Melakukan
dipenuhi a HH - SOP HH tangan audit internal audit internal
oleh - KKT tidak HH tidak KKT KKT
petugas disiplin disosialis 3. Mengontrol 3. Mengontrol
asikan ketersediaan ketersediaan
cuci tangan cuci tangan
4. Edukasi 4. Edukasi
pada pada
petugas dan petugas dan
keluarga keluarga
pasien pasien
mengenai mengenai
pentingnya pentingnya
HH HH
9
BUKTI EVALUASI HASIL KEGIATAN PPI
10