Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS METODE WARDRIVING UNTUK

PENGUKURAN TINGKAT KEAMANAN JARINGAN


NIRKABEL WILAYAH KOTA MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Amin Waluyo
12.11.5830

kepada
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS METODE WARDRIVING UNTUK
PENGUKURAN TINGKAT KEAMANAN JARINGAN
NIRKABEL WILAYAH KOTA MAGELANG
Amin Waluyo1), Akhmad Dahlan, M.Kom2),
1)
Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : amin.w@students.amikom.ac.id1), alland@amikom.ac.id2)

Abstract - Wireless technology is a technology of LANJUT DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA”.


data communication network which connects Penelitian ini memiliki tujuan yang sama yang dilakukan
computers without using cables as communication oleh penulis yaitu sama-sama mengimplementasikan
media. Data communication is done via radio signals metode wardriving. Kelebihan dari peneliti yaitu:
that are useful to replace the role of cable as a medium melakukan testing penetrasi dengan beberapa metode.
of communication media. The use of wireless Kekurangan dari peneliti yaitu menggunakan device
technologies currently already many agencies wireless USB dongle yang hanya support untuk melacak
University education. Wireless network security is more band frekuensi 2.4 Ghz saja.
vulnerable when compared with network security using
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Erika
wired media.
Ramadhani tahun 2010 yang ditulis dalam thesisnya
This research aims to find out what kind of wireless
dengan judul “ANALISIS JARINGAN WIRELESS DI
network security are already applied on the basis of site
UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN
survey points of access points in the city of Magelang
MENGGUNAKAN METODE WARDRIVING”.
using wardriving. Stages that are conducted in this
Penelitian ini memiliki tujuan yang sama yang dilakukan
study i.e. do scanning and wardriving. Conducted
oleh penulis yaitu sama-sama mengimplementasikan
analysis of the results of scanning and analyzing the
metode wardriving. Kelebihan dari peneliti yaitu:
results of wardriving, scanning and wardriving can be
melakukan penerapan Single Sign On dan Chillispot
summed up the results of the research and provide
yang dapat menggantikan teknologi WEP sebagai
suggestions for further research. A proposed
teknologi enkripsi yang digunakan untuk mengamankan
recommendation is a Single Sign On application and
jaringan wireless. Kekurangan dari peneliti yaitu daerah
Chillispot can replace WEP technology as encryption
yang dilalui wardriving belum mencakup wilayah yang
technology used to secure wireless network. luas hanya sebatas lingkungan kampus Universitas
Keywords - Wireless Network, Internet, Wardriving, Gadjah Mada saja.
Monitoring, Scanning, Encryption, Mapping, Access
Point. 1.3 Landasan Teori
1. Pendahuluan
1.3.1 Wireless dan Sejarahnya
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi pada masa kini
Teknologi nirkabel adalah metode penyerahan data
semakin berkembang seiring kebutuhan manusia yang
dari satu titik ke titik lain tanpa menggunakan kabel
memerlukan kemudahan, kecepatan, ketepatan, dan
fisik, radio dan meliputi, selular, inframerah, dan satelit.
keamanan dalam memperoleh suatu informasi.
Jaringan pertama pada tahun 1970-an. didahului oleh
Teknologi informasi juga tidak terlepas dari teknologi
IBM dengan rancangan teknologi RI, dan perusahaan
jaringan nirkabel yang menghubungkan dua perangkat
HP, dengan ISM band yaitu 902-908 Mhz, 2400+2483
atau lebih dalam proses pertukaran informasi tanpa kabel
dan 5725-5850 Mhz, pada tahun 1990 dipasarkan dengan
yang menimbulkan efisiensi dan optimasi kerja.
teknik spektrum tersebar (SS) pada pita ISM, terlisensi
Metode wardriving adalah kegiatan atau aktivitas
frekuensi 18-19 Ghz, pada tahun 1997 IEEE membuat
untuk mendapatkan informasi tentang suatu jaringan
standar WLAN dengan kode 802.11 dapat bekerja pada
nirkabel. Umumnya metode wardriving bertujuan untuk
frekuensi 2.4 Ghz kecepatan 2 Mbps, pada juli 1999
mendapatkan koneksi internet, tetapi dapat digunakan
IEEE kembali mengeluarkan kode 802.11b dengan
untuk keperluan riset dengan cara menganalisis data
kecepatan 11 Mbps dan pada waktu hampir bersamaan
yang didapatkan.
IEEE juga mengeluarkan 802.11a menggunakan
frekuensi 5 Ghz, dan kecepatan data hingga 54Mbps.
1.2 Tinjauan Pustaka Tahun 2002 IEEE menggabungkan kelebihan 802.11b
Penelitian yang dilakukan oleh Reza Jalaluddin tahun dan 802.11a yakni 802.11g bekerja pada frekuensi 2.4
2012 yang ditulis dalam skripsinya dengan judul Ghz hingga 54Mbps. Yang terkhir tahun 2006 IEEE
“WARDRIVING DAN TESTING PENETRASI WI-FI mengeluarkan teknologi 802.11n dikembangkan dengan

1
menggabungkan 802.11b dan 802.11g sehingga (www.usdoj.gov/criminal/cybercrime/_1030_new.html).
menghasilkan peningkatan throughput dengan kecepatan [4]
108Mbps.[1]
2. Pembahasan
1.3.1 Channel Wireless
2.1 Analisis SWOT
Channel Wireless merupakan sebuah rentang angka
yang merepresentasikan besaran frekuensi yang dipakai Analisis SWOT dapat diterapkan dengan dengan melihat
pada standar jaringan nirkabel. Pemilihan Channel bagaimana kekuatan (strength) dapat mengambil
Wireless sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya keuntungan dari peluang (opportunity) yang ada,
interferensi channel. bagaimana kekuatan (strength) yang ada dapat mengatasi
ancaman (threat) yang mungkin timbul, bagaimana
1.3.2 Interferensi Channel Wireless
mengatasi kelemahan (weakness) yang ada sehingga
meminimalisir kemungkinan kerugian yang terjadi, dan
Interferensi adalah gangguan pada sinyal gelombang
bagaimana mengatasi kelemahan (weakness) yang dapat
elektromagnet yang disebabkan oleh sinyal lainnya.
menimbulkan ancaman (threat).
Interferensi terjadi karena adanya bentrokan atau
pemakaian frekuensi yang sama oleh dua atau lebih 2.2 Persiapan Wardriving
perangkat wifi pada arah atau jalur yang berdekatan
sehingga terjadi overlapping. Overlapping channel
wireless dapat digambarkan sebagai berikut : 2.2.1 Pengadaan Perangkat Keras

1. Laptop
2. Wireless USB Dongle
3. AC Adapter Power Inverter
4. Smartphone Android sebagai GPS
2.2.2 Pengadaan Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi Kali Linux


Gambar 1. Interferensi Channel Wireless
2. Android ADB
1.3.3 Definisi Wardriving 3. GPSD
4. Airmon-ng
Wardriving adalah kegiatan mencari jaringan nirkabel 5. Kismet
Wi-Fi dengan menggerakkan kendaraan. Kegiatan ini 6. Giskismet
dilakukan menggunakan mobil atau truk dan dilengkapi 7. BlueNMEA
peralatan Wi-Fi komputer, seperti laptop atau PDA, 8. Google Earth
untuk mendeteksi jaringan.[2] Wardriving bertujuan
untuk pengumpulan data, membuat pemetaan area-area 2.2.3 Mekanisme / Proses Pengumpulan Data
yang terdapat jaringan wireless, dan menganalisa sistem
Security yang dipakai. 1. Pengumpulan Alat
Proses pengumpulan data dimulai dengan
1.3.4 Sejarah Wardriving mengumpulkan semua alat baik software, hardware, dan
kendaraan yang akan digunakan dalam proses
Istilah Wardriving berasal dari kata WarDialing, Wardriving. Alat alat yang akan digunakan pada proses
sebuah istilah yang diperkenalkan untuk umum oleh Wardriving diletakkan di dalam mobil sebagai media
Matthew Broderick, David Lightman, di film 1983 transportasi Wardriving yang kemudian akan dirakit.
berjudul "WarGames." WarDialing adalah praktek 2. Perakitan Alat
menggunakan modem terpasang pada komputer untuk Alat yang telah dipersiapkan dirakit di dalam mobil
pertukaran seluruh nomor telepon untuk menemukan dengan jendela tertutup rapat dengan Wireless Dongle
setiap komputer dengan modem yang tersambung terpasang pada port usb laptop, begitu pula Smartphone
kepada mereka. Wardriving menggunakan konsep yang Android menggunakan kabel data untuk memberi
sama, hanya diperbarui untuk teknologi lebih baru saat informasi GPS pada proses Wardriving ,Power Inverter
ini yaitu jaringan nirkabel.[3] dipasang pada cigarette lighter mobil untuk mensuplai
1.3.5 Legalisasi Wardriving listrik laptop. Interferensi pada radio mobil tidak
dihitung pada proses wardriving sehingga frekuensi
Menurut FBI, memindai akses poin adalah kegiatan selain akses poin tidak ikut dibahas.
yang tidak ilegal, tetapi untuk pencurian service, Denial 3. Proses Wardriving
of service, atau pencurian informasi, maka itu menjadi Setelah alat alat selesai dirakit maka proses Wardriving
pelanggaran federal yang tercantum pada 18USC 1030 dapat dilakukan. Proses scanning dilakukan dengan cara
menangkap sinyal access point yang terdeteksi melalui

2
antenna Wireless Dongle bersamaan dengan laju mobil dibuat dengan mengetikkan perintah berikut ini pada
pada rute yang dilalui. Terminal :
4. Rute Proses Wardriving ~# giskismet -q “SELECT * FROM WIRELESS” -o
Kota Magelang terbagi atas 3 kecamatan yaitu Magelang kismetskripsi.kml
Utara, Magelang Tengah, dan Magelang Selatan. Rute
yang dilalui dalam penelitian yaitu:
a. Magelang Selatan yang terdiri dari kelurahan :
Jurangombo Selatan · Jurangombo Utara
b. Magelang Tengah yang terdiri dari kelurahan :
Kemirirejo, Cacaban
c. Magelang Utara yang terdiri dari kelurahan :
Potrobangsan, Kedungsari, Kramat Selatan, Kramat
Utara, Wates
d. Magelang Tengah yang terdiri dari kelurahan : Gambar 4. Proses pembuatan file (.KML) dari
Gelangan, Magelang, Rejowinangun Utara, Panjang database Giskismet

2.3 Proses Wardriving


2.4 Hasil dan Analisis Data Survey
1. Menjalankan Software Kismet
2.4.1 Hasil dan Analisis Pemetaan Access Point

Setelah file kismetskripsi.kml berhasil dibuat maka


pemetaan dapat dilakukan dengan membuka file
kismetskripsi.kml pada Google Earth.

Gambar 2. Proses Wardriving dengan Kismet

2. Konversi Hasil Wardriving


Hasil wardriving yang sudah terbuat dalam file log
Kismet selanjutnya dikonversi oleh Giskismet menjadi
sebuah database berisikan Access Point yang telah
terdeteksi selama proses Wardriving berjalan. Untuk Gambar 5. Hasil pemetaan file kismetskripsi.kml
mengkonversi file log Kismet ke dalam bentuk database
maka dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah
berikut ini pada Terminal : Pemetaan access point bertujuan untuk mengetahui
~# giskismet -x Kismet-20160723-16-01-37-1.netxml bagaimana keadaan access point di wilayah yang diteliti.
Wilayah Kota Magelang memiliki luas 18.12 km2
ditemukan access point berjumlah 131 buah berarti
terdapat 7 buah access point per kilometernya. Enkripsi
yang terdeteksi pada hasil Wardriving beragam
diantaranya none enkripsi, WEP, dan WPA2. Jika dilihat
dari hasil scanning yang telah dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa access point yang terdeteksi di
Kota Magelang tersebar di area area publik seperti
Sekolah, Hotel, Perkantoran, Wifi Public Access,
maupun hasil tethering smartphone. Access point yang
terdapat di Kota Magelang kemungkinan terdapat lebih
banyak dari hasil yang terdeteksi dari proses Wardriving
Gambar 3. Proses Konversi Hasil Wardriving dikarenakan pengambilan data hanya dilakukan di rute
yang telah ditentukan dan yang hanya dapat dilalui oleh
3. Pembuatan file KML kendaraan roda empat dalam hal ini mobil yang
Setelah database giskismet terbuat maka langkah digunakan peneliti oleh sebab itu untuk daerah daerah
selanjutnya adalah membuat file kml. File kml dapat yang tidak dapat dilewati oleh mobil seperti gang gang

3
desa yang berukuran sempit tidak dapat dilakukan Di Kota Magelang terdapat access point yang tidak
wardriving sehingga terdapat kemungkinan access point menggunakan enkripsi sebanyak 31 buah atau
yang terdapat di Kota Magelang lebih banyak dari hasil 23.66%,artinya pengguna jaringan nirkabel belum
yang diperoleh. sepenuhnya mengamankan access point yang dimiliki
dengan enkripsi yang lebih aman. Tetapi dapat dilihat
2.4.2 Hasil dan Analisis Channel Wireless dari pemetaan diatas bahwa access point @wifi.id
merupakan sebuah access point tanpa enkripsi, namun
Pemilihan channel pada access point merupakan access point @wifi.id sudah menerapkan teknologi
hal yang penting dimana akan mempengaruhi tingkat Captive Portal pada manajemen usernya sehingga
perfomance dari jaringan wireless tersebut sebaiknya walaupun pengguna jaringan ingin tersambung ke access
jangan melakukan setting automatis terhadap pemilihan point @wifi.id harus mempunyai hak akses pada Captive
channel frekuensi pada access point. Dikarenakan setiap Portal yang telah disediakan oleh ISP. Dapat dilihat pula
channel memiliki rentang 22 Mhz atau 0.022 Ghz untuk access point bernama AndroidAP merupakan
mengakibatkan signal dari sebuah channel akan sebuah jaringan hasil tethering pada sebuah smartphone
dirasakan oleh channel lain yang bertetangga. Karena Android sehingga keamanan data host masih bisa terjaga
rentang frekuensi akan mengalami overlapping maka karena koneksi yang terbagi dari host ke klien
penggunaan channel yang berdekatan akan berdasarkan kuota internet yang dimiliki oleh host, jika
mengakibatkan gangguan interferensi. Dapat diambil kuota internet pada host habis maka walaupun klien
kesimpulan channel yang direkomendasikan 1, 6, dan 11 tersambung pada jaringan tersebut klien tidak akan dapat
sehingga tidak terjadi interferensi antara wireless yang mengakses jaringan pada host.
satu dengan yang lain. 2. Peta WEP Wireless Wilayah Kota Yogyakarta
Tabel 1. Perbandingan Channel 1, 6, 11

Channel Jumlah AP Persentase


1 40 30.53
6 22 16.79
11 21 16.03
Lain 48 36.64
Lain
Dari Tabel dapat dilihat access point yang memiliki
channel selain 1,6, dan 11 berjumlah 48 atau 36.64 %
yang memungkinkan terjadi interferensi channel.
2.4.3 Hasil dan Analisis Enkripsi Wireless Gambar 7. Pemetaan access point dengan enkripsi
WEP
Enkripsi merupakan salah satu hal yang penting dalam Jenis enkripsi WEP yang digunakan pada jaringan
mengetahui setinggi apa keamanan sebuah jaringan nirkabel di Kota Magelang berdasarkan hasil penelitian
nirkabel yang terdapat di suatu wilayah. Dari proses yang diperoleh dari proses wardriving yang diperoleh
Wardriving yang telah dilakukan maka access point pada sebesar 1 buah atau 0.76% dan terdapat di sebuah Hotel
wilayah Kota Magelang dapat dibagi dalam beberapa dengan access point dengan nama AHAVA
kelompok berdasarkan enkripsi yang dipakai oleh HOTEL,tampaknya pihak hotel menggunakan jenis
pengguna yaitu open wireless (none enkripsi), WEP, enkripsi WEP karena ingin mempermudah pengguna
WPA/WPA2 Mixed. untuk terhubung ke access point tersebut tetapi hal ini
1. Peta Open Wireless Wilayah Kota Yogyakarta sangat beresiko untuk keamanan data Hotel tersebut.
3. Peta WPA/WPA2 Wireless Wilayah Kota
Yogyakarta

Gambar 6. Pemetaan access point dengan enkripsi


open

4
Gambar 8. Pemetaan access point dengan enkripsi wi-spy dan chanalyzer dari metageek agar data yang
WPA/WPA2 dihasilkan dari wardriving lebih lengkap.
2. Lebih lengkap dalam pengambilan data wardriving
dikarenakan peniliti yang sekarang masih
Tabel 2. Perbandingan Jumlah dan Persentase Jenis
menggunakan metode sample yang hanya mengambil
titik di beberapa jalan yang dapat dilalui oleh
Enkripsi
kendaraan dan tidak dapat melalui gang gang sempit.
3. Untuk penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk
melakukan pembahasan pengujian security yang
Jenis Enkripsi Jumlah Persentase
terdapat pada jaringan nirkabel pada objek penelitian.
(%) 4. Untuk mengurangi resiko keamanan jaringan wireless
None 31 23.66 user bisa melakukan beberapa hal dengan cara
WEP 1 0.76 mensetting access point, mengganti password default,
WPA2 Mixed 60 45.8 menggunakan captive portal, enkripsi yang lebih baik
WPA.TKIP + 1 0.76 yaitu WPA/WPA2, tunneling/vpn dan lain-lain serta
WPA.PSK lebih memperhatikan kondisi jaringan dengan lebih
WPA.PSK + 30 22.9 teliti.
WPA.AES-
Daftar Pustaka
CCM
WPA.AES- 8 6.10 [1] Brandon James Carroll, “CCNA Wireless Official
CCM Exam Certification Guide”: Cisco Press, 2009
[2] Chris Hurley, Michael Puchol, Russ Rogers, Frank
Thornton, “Wardriving: Drive, Detect, Defend: A
3. Penutup Guide to Wireless Security” : Syngress Publishing,
2004
3.1 Kesimpulan [3] Brad Hains, Frank Thornton, “Kismet Hacking” :
Mengamati penjelasan dan pembahasan dari hasil Syngress Publishing, 2008
penelitian yang dilaksanakan di Wilayah Kota Magelang
dengan judul “Implementasi dan Analisis Metode Biodata Penulis
Wardriving Untuk Pengukuran Tingkat Keamanan Amin Waluyo, memperoleh gelar Sarjana Komputer
Jaringan Nirkabel Wilayah Kota Magelang”, maka dapat (S.Kom), Program Studi Informatika Fakultas Ilmu
diambil kesimpulan sebagai berikut : Komputer Universitas AMIKOM Yogyakarta, lulus
1. Sesuai pemetaan yang dihasilkan melalui proses tahun 2017.
wardriving wilayah Kota Magelang dengan luas
wilayah 18.12.km2 terdapat access point sebanyak 131 Akhmad Dahlan, memperoleh gelar S2 (M.Kom) di
buah. STMIK Amikom Yogyakarta. Sampai saat ini menjadi
2. Channel access point yang baik untuk dipakai yaitu Dosen di Universitas Amikom Yogyakarta.
channel 1, 6, atau 11 untuk memperkecil kemungkinan
terjadi interferensi channel. Access point dengan
channel selain 1,6,11 terdapat 48 buah atau 36.64 %.
3. Enkripsi pada access point pada wilayah Kota
Magelang terbagi dalam none enkripsi, WEP,dan
WPA/WPA2 Mixed. Jumlah access point yang tidak
memakai enkripsi (none) terdapat sebanyak 31 buah
atau 23.66 %. Jumlah access point dengan enkripsi
WEP terdapat sebanyak 1 buah atau 0.76% dan jumlah
access point dengan enkripsi WPA/WPA2 Mixed
terdapat 60 buah atau 45,8 %

3.2 Saran

Berdasarkan evaluasi terhadap analisa hasil


wardriving pada keamanan dalam jaringan wireless,
maka saran pengembangan selanjutnya dalam bidang ini
antara lain :
1. Pada Penelitian berikutnya peneliti direkomendasikan
menggunakan Spectrum Analyzer untuk analisa
aktifitas radio dan interference contoh dengan device

Anda mungkin juga menyukai