Anda di halaman 1dari 10

 NERACA SALDO

Setelah semua alat jurnal yang dibuat selama periode di posting ke buku besar,

maka pada akhir periode perlu disusun neraca saldo, manfaat dan proses telah

dijelaskan di Bab 2. Sebagaimana di jelaskan di bab tersebut, tujuan utama

penyusunan neraca saldo adalah untuk menguji bahwa setelah semua posting

dilakukan, jumlah debed samadengan jumlah kredit. Hal ini sejalan dengan peneran

metoda pembukuan berpasangan yang mencatat setiap transaksi dengan caran

pendebedan dan pengkriditan dengan jumlah yang sama.

 PENETAPAN SALDO

Dalam perusahan dengan menggunakan akun saldo berjalan, saldo akun dapat

diketahui setiap saat sehingga neraca saldo yang telah tersedia pada setiap akun.

Akun akan tetapi bila perusahaan menggunakan akun T maka saldo akun harus

dihitung dahulu dan selah itu di susun neraca saldo.

Langkah pertama didalam Menyusun neraca saldo dalam perusahaan yang

menggunakan akun T adalah menjumlah kolom debed atau kredit yang mempuyai

dua atau lebih.


 PENYUSUNAN NERACA SALDO

Neraca saldo perusahaan Percetakan Rapih yang di susun dari buku besar pada

akhir bulan April

Perusahaan Percetakan " Rapih "

Neraca Saldo 30 April 2010

Nama akun Debet Kredit

Kas 2.145.000,00

Piutang Usaha 515.000,00

Perlengkapan 1.475.000,00

Asuransi di bayar di Muka 60.000,00

Mesin Cetak 4.800.000,00

Gedung 9.000.000,00

Utang Usaha - 1.700.000,00

Utang Wasel - 2.000.000,00

Pendapatan Sewa Diterima Dimuka - 90.000,00

Modal, Budi - 13.480.000,00

Prive, Budi 50.000,00

Pendapatan Percetakan - 2.250.000,00

Beban Advertensi 15.000,00

Beban Gaji dan Upah Pegawai 710.000,00

Beban macam macam 300.000,00


19.520.000,00 19.520.000,00

 KOREKSI KESALAHAN

Kesalahan pembukuan bisa terjadi pada setiap tahapan dalam proses akuntansi.

Kesalahan kesalahan yang terjadi dalam pencatatan di buku besar dapat di temukan

melalui beberapa cara, antara lain melalui prosedur pemerisaan pembukuan

ditemukan secara kebetulan atau dapat diketahui melalui neraca saldo.

 PROSEDUR MENGOREKSI KESALAHAN

Kesalahan – kesalahan biasanya terjadi pada waktu menjurnal dan pada waktu

membukukan pada buku besar. Kesalahan – kesalahan semacam itu tidak boleh

dikoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas – bekas menghapus akan

menyebabkan kecurigaan seakan – akan telah terjadi ketikberesan atau kecurangan.

Prosedur untuk melakukan koreksi kesalahan bisa bermacam macam tegantung

pada jenis kesalahan dan disaat ditemukannya kesalahan. Apabila kesalahan berupa

salah menulis nama akun dan salah menulis jumlah dalam jurnal maka koreksinya

bisa dilakukan dengan menarik garis lurus diatas jurnal yang salah tersebut, dan

bisa juga menggunakan tinta merah.

BAB 4

 PENDAPATAN DI TERIMA DIMUKA


Perusahaan kadang – kadang menerima sejumlah uang untuk jasa yang akan

diberikan di waktu yang akan datang. Dalam kasus percetakan “rapih” perusahaan

tersebut pada tanggal 3 april 2010, menerima uang sewa Gedung sebesar Rp,

90.000,00 untuk jangka waktu 6 bulan. Jurnal jurnal yang telah di buat untuk

mencatat penerimaan uang sewa di muka tersebut

April 3 Kas 90.000,00

……………………… 90.000,00

Pendapatan sewa di

terima di muka

(penerimaan sewa

selama 6 bulan)

Setelah ayat jurnal di atas di posting, maka akun pendapatan sewa di terima dimuka

di buku besar Nampak sebagai berikut :

KEWAJIBAN

Pendapatan Sewa di terima Di Muka

Apr.3 90.000,00

Dalam neraca saldo yang disusun perusahaan pada tanggal 30 April tercantum

saldo akun pendapan sewa diterima di muka sebesar Rp.90.000,00.


Dalam gambar di atas Nampak bahwa pada tanggal 30 april, satu bulan sewa telah

menjadi pendapatan sewa bulan April sedangkan sisanya untuk 5 bulan kedepan

masih merupakan sewa di terima di muka oleh karena itu pada tanggal 30 april,

harus di buat jurnal penyesuaian sebagai berikut :

April Pendapatan sewa 15.000,00

30 di terima di muka 15.000,00

pendapan sewa

(untuk mengakui

pendapan sewa

bulan April 2010)

Setelah ayat jurnal penyesuian diatas di posting di buku besar, maka saldo akun

Pendapatan sewa diterima di muka dan akun pendapatan sewa akan Nampak

sebagai berikut :

 BEBAN MASIH HARUS DI BAYAR

Beban seperti beban asuransi atau beban sewa biasanya dibayar perusahaan di

muka, artinya jasa belum kita terima tapi kita harus sudah membayar terlebih

dahulu. Seperti yang telah di terangkan di atas, pembayaran di muka seperti ini
termasuk kelompok deweral. Di pihak lain sejumlah beban tertentu biasanya di

bayar di belakang, artinya jasa sudah di terima atau dikonfirmasi perusahaan, tetapi

pembayarannya baru dilakukan kemudian.

 GAJI DAN UPAH MASIH HARUS DIBAYAR (HUTANG GAJI DAN

UPAH)

April Gaji & upah 100.000,

30 pegawai utang gaji 00 100.000,00

& upah

Sebagai contoh, misalkan percetakan rapih mempunyai dua orang pegawai yang

upahnya dihitung secara harian dan pembayarannya dilakukan pada setiap hari

sabtu. Upah pegawai per hari adalah Rp. 10.000,00 Tanggal 30 April 2010 (Akhir

periode) jatuh pada hari jum’at. Dengan demikian perusahaan tersebut perusahaan

tersebut mempunyai kewajiban membayar upah selama 5 hari.

Setelah ayat jurnal penyesaian di atas diposting ke buku besar, maka Akun Gaji &

Upah Pegawai dan akun Utang Gaji & Upah akan Nampak sebagai berikut :

Saldo akun gaji dan upah pegawai di gambarkan beban gaji dan upah pegai

selama bulan April dan akun utang gaji dan upah menggambarkan kewajiban pada

tanggal 30 april. Apabila jurnal penyelesuaian di atas tidak di buat, maka akun gaji

dan upah pegawai ada akun utang gaji dan upah masing masing akan kurangsaji.
 BUNGA MASIH HARUS DI BAYAR (UTANG BUNGA)

April 30 Beban bunga 20.000 20.000

Utang bunga (pembebanan

bunga bulan April)

Pada tanggal 2 april 2010, percetakan rapih meminjam uang dari Bank sebesar Rp.

2.000.000,00. Jangka waktu wasel adalah 1 tahun, dengan tingat bunya 12%

setahun. Bunga wesel akan di bayar bersamaan dengan pelunasan pokok pinjaman

wesel yang akan dilakukan pada tanggal 2 april 2011. Dengan demikian, pada

akhir bulan April 2010 telah terutang Bunga selama 1 bulan yaitu sebesar Rp,

20.000,00 (1/12 x 12/100 x Rp. 2.000,000,00).

Setelah alat jurnal penyesaian diatas di posting ke buku besar maka saldo akun

beban bunga dan akun utang bunga akan Nampak sebagai berikut :

Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas di posting ke buku besar,

maka saldo beban Bunga dan akun Utang Bunga akan nampak

sebagai berikut :
Saldo akun beban bunga menggambarkan beban bunga selama

bulan April dan akun utang Bunga menggambarkan kewajiban

pada tanggal 30 April. Apabila jurnal penyelesuaian di atas tidak

di buat maka akun beban bunga dan akun utang bunga keduanya

akan kurang saji.

 PENDAPATAN MASIH AKAN DI TERIMA

Seperti telah kita pelajari di atas, beban dapat terjadi sebelum

Imelakukan pembayaran, sehingga pada akhir periode

menimsendapatan Percetakan mer kewajiban (utang). Demikian

pula, perusahaan dapat memperdan April 2010, yaitu s pendapatan

padahal belum menerima uangnya. Hal demikian denyesuaian di

atas tidak pendapatan masih akan diterima, yaitu pendapatan

yang telah menjadi hak perusahaan tetapi masih merupakan

tagihan.

 LAPORAN KEUANGAN

Kolom terakhir dalam kertas kerja di atas memuat saldo-saldo akun

yang telah disesuaikan. Data tersebut siap untuk disajikan dalam


laporan keuangan. Berikut adalah laporan keuangan Percetakan

Rapih yang te dari Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal,

dan Neraca untuk bulan April 2010 yang datanya dikutip dari

kertas kerja di atas.

PERCETAKAN RAPIH
Laporan Laba - Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir tanggal 30 April 2010

Pendapatan percetakan Rp. 2.400,000


Pendapatan sewa 15.000
Jumlah Pendapatan Rp.2.415.000

Beban Usaha
Beban Advertensi Rp.15.000,00
Gaji & Upah 810.000,00
Beban Asuransi 20.000,00
Beban Pemakaian Perlengkaapan 325.000,00
Beban Depresiasi Mesin 100.000,00
Beban Depresiasi Gedung 150.000,00
Beban Bunga 20.000,00
Beban Macam - Macam 300.000,00

Rp.1.740.000,
Jumlah Beban 00
Laba bersih Rp.675.000,00

 ALTERNATIF LAIN

Jumal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode dilakukan

dengan tujuan agar data di buku besar mencerminkan keadaan

yang benar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.

Ini berarti bahwa jurnal penyesuaian yang harus dibuat tergantung


kepada apa yang sudah dicatat sebelumnya, sebagaimana

tercermin dalam neraca saldo sebelum disesuaikan. Hal ini

terutama berkaitan dengan pembayaran beban di muka dan

penerimaan pendapatan diterima di muka (pos-pos deferal). Untuk

anjelaskan hal ini, marilah kita kembali ada pembukuan

Percetakan Rapih yang lalu.

Anda mungkin juga menyukai