Pada Klien Lanjut Usia bertempat di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH
(Kisah Nyata Dan Jeritan hati) yang terletak di wilayah Jl. Sekar Putih, RT. 005/
RW. 003, Wonokoyo, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65135.
Panti Jompo ini termasuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU)
yang mana menampung lansia sebatang kara atau dalam kategori Tempat Tinggal
kelamin, usia, dan lamanya klien lanjut usia tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Lamanya
Klien Lanjut Usia Tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH Juni 2023
No. Karakteristik Frekuensi %
1 Jenis kelamin
a. Perempuan 13 46,43
Total 28 100
2. Usia
a. 60 – 64 tahun 9 32,14
b. 65 – 69 tahun 7 25,00
c. 70 – 74 tahun 12 42,86
Total 28 100
a. ≤ 6 bulan 6 21,43
b. 7 – 12 bulan 14 50,00
bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan hampir sama yaitu laki-laki
Sedangkan usia responden paling banyak berada dalam rentang usia 70-74 tahun
yaitu 12 orang (42,86%). Setengah dari jumlah responden yaitu sebanyak 14 orang
(50,00%) telah tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH dalam
4.1.3.1 Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Sebelum Dilakukan Terapi Tertawa
Tingkat depresi pada klien lanjut usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih
KNDJH sebelum dilakukan terapi tertawa dapat diuraikan pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut
Usia Sebelum Dilakukan Terapi Tertawa di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH
Juni 2023
No. Kategori Frekuensi % Mean SD
1. Normal 4 14,29
2. Ringan 15 53,57
7,07 2,896
3. Sedang 9 32,14
Total 28 100
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa lebih dari setengah dari
sedang, dan 4 orang (14,29%) responden tidak mengalami depresi atau normal.
Sedangkan untuk mean dari data di atas sebesar 7,07 dan untuk standar deviasi
sebesar 2,896.
4.1.3.2 Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Setelah Dilakukan Terapi Tertawa
Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Di Panti Jompo Yayasan Peduli
Kasih KNDJH setelah dilakukan terapi tertawa dapat diuraikan pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut
Usia Setelah Dilakukan 4× Terapi Tertawa di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH
Juni 2023
No. Intervensi Kategori Frekuensi % Mean Standar
Deviasi
1. Pertama Normal 5 17,86
Ringan 15 53,57
6,79 2,573
Sedang 8 28,57
Berat 0 0,00
Total 28 199
Ringan 14 50,00
Total 28 100
Ringan 15 53,57
Total 28 100
Ringan 10 35,71
Total 28 100
ringan dengan Mean 6,79. Setelah dilakukan 2× terapi tertawa menunjukkan bahwa
terhadap tingkat depresi pada klien lanjut usia. Sebelum melakukan analisis
Smirnov. Hasil yang didapatkan adalah distribusi data tidak normal dengan p-value
0,000. Oleh karena itu, untuk analisis bivariat dilanjutkan dengan uji non
Tabel 4.4 Uji Wilcoxon Pretest dan Posttest Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia di
Pani Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH 20 Juni 2023
No. Hasil Sig (2-tailed) Keterangan
1. Prettest-Posttest1 0,527 Tidak Ada Pengaruh
2. Prettest-Posttest2 0,405 Tidak Ada Pengaruh
3. Prettest-Posttest3 0,238 Tidak Ada Pengaruh
4. Prettest-Posttest4 0,013 Ada Pengaruh
Berdasarkan tabel 4.4 hasil dari uji Wilcoxon menunjukkan bahwa setelah
dilakukan 3× terapi tidak terdapat pengaruh dengan p-value 0,238, dan setelah
dilakukan 4× terapi terdapat pengaruh dengan p-value 0,013 yang mana kurang
dari batas kritis penelitian yaitu 0,05. Kesimpulan dari data di atas adalah terrdapat
pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat depresi klien lanjut usia di Panti Jompo
yang tertuang dalam bab 1 mengenai pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat
depresi pada klien lanjut usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH
4.2.1 Identifikasi Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Sebelum Dilakukan
Terapi Tertawa
lanjut usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH sebelum dilakukan terapi
tertawa lebih dari setengah dari total responden mengalami depresi tingkat ringan
Faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi yaitu jenis kelamin, usia,
dukungan keluarga, dan tidak bekerja dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi
(Amir, 2005). Pada penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat 13 orang (46,43%)
depresi tingkat ringan, 2 orang mengalami depresi tingkat sedang, dan 1 orang tidak
mengalami depresi tingat ringan, dan 2 orang tidak mengalami depresi atau normal.
Hal ini kurang sesuai dengan teori Amir, (2005) bahwa wanita lebih sering
berusia paling banyak di rentang usia 70-74 tahun yaitu sebesar 12 orang (42,86%),
9 orang (32,14%) dalam rentang umur 60-64 tahun, dan 7 orang (25,00%) dalam
rentang umur 65-69 tahun. Menurut WHO, (2022) responden 100% dalam rentang
usia golongan lanjut usia (elderly = 60-74 tahun). Hal ini mendukung teori
Kholifah, (2016) bahwa lansia mengalami perubahan psikologis yang sala satunya
jompo mengatakan bahwa semua klien lanjut usia yang berada di Panti Jompo
Yayasan Peduli Kasih KNDJH adalah lansia sebatang kara dan sudah tidak
memiliki pasangan atau status perkawinan mereka cerai hidup ataupun cerai mati.
Selain itu, mereka juga tidak memiliki pekerjaan sehingga aktivitas sehari-hari
fokus dengan kegiatan di dalam Panti Jompo karena mereka juga tidak
diperbolehkan untuk keluar dari wilayah Panti Jompo. Hasil penelitian mengenai
didapatkan data bahwa setengah dari responden yaitu 28 orang (50,00%) telah
tinggal di panti jompo tersebut selama 7-12 bulan, 8 orang (28,57%) telah tinggal
selama > 12 bulan, dan 6 orang (21,43%) telah tinggal selama ≤ 6 bulan. Beberapa
hal di atas menjadi faktor pendukung klien lanjut usia mengalami depresi terutama
4.2.2 Identifikasi Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Setelah Dilakukan Terapi
Tertawa
tertawa yang pertama hingga keempat didapatkan hasil bahwa hasil mean dari skala
depresi menurun. Setelah dilakukan terapi tertawa pertama, hasil mean tingkat
depresi turun dari 7,07 menjadi 6,79. Setelah dilakukan terapi tertawa yang kedua
didapatkan hasil mean skala depresi sebesar 6,61. Setelah dilakukan terapi tertawa
ketiga didapatkan hasil 6,21. Selanjutnya setelah dilakukan terapi tertawa keempat
didapatkan hasil mean skala depresi sebesar 5,71. Adanya perubahan penurunan
terhadap nilai mean menunjukkan bahwa terapi tertawa yang diberikan dengan
durasi dan sesi yang maksimal dapat menurunkan skala depresi pada klien lanjut
usia.
4.2.3 Analisis Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Tingkat Depresi Pada Klien
value 0,527, pada posttest kedua diperoleh nilai p-value 0,405, pada posttest ketiga
diperoleh nilai p-value 0,238, dan pada posttest keempat diperoleh nilai p-value
0,013. Data di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan terapi tertawa 1-3× tidak
berpengaruh karena nilai p-value hasil Uji Wilcoxon > 0,05. Sedangkan setelah
dilakukan terapi tertawa keempat didapatkan nilai p-value hasil Uji Wilcoxon <
0,05 yang mana menunjukkan adanya pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat
depresi responden.
Kode Responden
a. Responden 1 : R1
b. Responden 2 : R2
c. Dst.
Usia
a. 60-64 Tahun : 1
b. 65-69 Tahun : 2
c. 70-74 Tahun : 3
Jenis Kelamin
a. Laki-laki :1
b. Perempuan :2
Lamanya Tinggal di Panti Jompo
a. ≤ 6 bulan :1
b. 7 – 12 bulan :2
c. > 12 bulan :3
Tabulasi Tingkat Depresi Berdasarkan GDS
No. Kode Skor Pre Skor Post Skor Post Skor Post Skor Post
Responden Test Test 1 Test 2 Test 3 Test 4
1 R1 3 3 3 3 3
2 R2 3 2 2 2 2
3 R3 2 2 1 1 1
4 R4 2 1 1 1 1
5 R5 1 3 3 3 3
6 R6 2 2 2 2 1
7 R7 1 1 2 3 1
8 R8 3 2 3 2 3
9 R9 2 2 1 1 1
10 R10 3 3 3 2 2
11 R11 2 2 2 2 2
12 R12 3 3 3 2 2
13 R13 3 2 2 1 1
14 R14 3 3 3 3 3
15 R15 1 1 2 2 1
16 R16 2 1 1 1 1
17 R17 2 2 2 2 1
18 R18 2 2 2 2 2
19 R19 3 3 3 3 3
20 R20 2 2 2 2 2
21 R21 3 3 3 3 3
22 R22 2 2 2 2 2
23 R23 1 1 1 1 1
24 R24 2 3 2 2 2
25 R25 2 2 2 2 2
26 R26 2 2 2 2 2
27 R27 2 2 1 1 1
28 R28 2 2 2 2 1
Keterangan :
Kode Responden
a. Responden 1 : R1
b. Responden 2 : R2
c. Responden 3 : R3
Skor GDS Pre Test dan Post Test
a. Skor 0-4 (Normal) :1
b. Skor 5-8 (Ringan) :2
c. Skor 9-11 (Sedang) : 3
d. Skor 12-15 (Berat) : 4
Lampiran : Lembar Hasil Uji Kolmogorov Smirnov dan Uji Wilcoxon
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skorpre skorpost1 skorpost2 skorpost3 skorpost4
N 28 28 28 28 28
a,b
Normal Parameters Mean 2.18 2.11 2.07 1.96 1.79
Std. Deviation .670 .685 .716 .693 .787
Most Extreme Differences Absolute .284 .276 .254 .271 .270
Positive .284 .276 .254 .265 .270
Negative -.252 -.259 -.246 -.271 -.179
Test Statistic .284 .276 .254 .271 .270
c c c c
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
POSTTEST1
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost1 - skorpre Negative Ranks 5a 3.50 17.50
Positive Ranks 2b 5.25 10.50
Ties 21c
Total 28
a. skorpost1 < skorpre
b. skorpost1 > skorpre
c. skorpost1 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost1 -
skorpre
Z -.632b
Asymp. Sig. (2-
.527
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
POSTTEST2
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost2 - skorpre Negative Ranks 7a 5.00 35.00
Positive Ranks 3b 6.67 20.00
Ties 18c
Total 28
a. skorpost2 < skorpre
b. skorpost2 > skorpre
c. skorpost2 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost2 -
skorpre
Z -.832b
Asymp. Sig. (2-
.405
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
POSTTEST3
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost3 - skorpre Negative Ranks 10a 6.15 61.50
Positive Ranks 3b 9.83 29.50
Ties 15c
Total 28
a. skorpost3 < skorpre
b. skorpost3 > skorpre
c. skorpost3 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost3 -
skorpre
Z -1.181b
Asymp. Sig. (2-
.238
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
POSTTEST4
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost4 - skorpre Negative Ranks 12a 6.54 78.50
Positive Ranks 1b 12.50 12.50
Ties 15c
Total 28
a. skorpost4 < skorpre
b. skorpost4 > skorpre
c. skorpost4 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost4 -
skorpre
Z -2.480b
Asymp. Sig. (2-
.013
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.