Anda di halaman 1dari 23

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian mengenai Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Tingkat Depresi

Pada Klien Lanjut Usia bertempat di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH

(Kisah Nyata Dan Jeritan hati) yang terletak di wilayah Jl. Sekar Putih, RT. 005/

RW. 003, Wonokoyo, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur 65135.

Panti Jompo ini termasuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU)

yang mana menampung lansia sebatang kara atau dalam kategori Tempat Tinggal

Tidak Tetap (T4).

4.1.2 Data umum

Data umum dalam penelitian ini menunjukkan distribusi frekuensi jenis

kelamin, usia, dan lamanya klien lanjut usia tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli

Kasih KNDJH diuraikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Lamanya
Klien Lanjut Usia Tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH Juni 2023
No. Karakteristik Frekuensi %

1 Jenis kelamin

b. Laki – laki 15 53,57

a. Perempuan 13 46,43

Total 28 100

2. Usia
a. 60 – 64 tahun 9 32,14

b. 65 – 69 tahun 7 25,00

c. 70 – 74 tahun 12 42,86

Total 28 100

3. Lama Tinggal Di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH

a. ≤ 6 bulan 6 21,43

b. 7 – 12 bulan 14 50,00

c. > 12 bulan 8 28,57


Total 28 100

Menurut tabel 4.1 diketahui bahwa dari 28 responden didapatkan hasil

bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan hampir sama yaitu laki-laki

sebanyak 15 orang (53,57%) dan perempuan sebanyak 13 orang (46,43%).

Sedangkan usia responden paling banyak berada dalam rentang usia 70-74 tahun

yaitu 12 orang (42,86%). Setengah dari jumlah responden yaitu sebanyak 14 orang

(50,00%) telah tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH dalam

rentang waktu 7-12 bulan.

4.1.3 Data Khusus

4.1.3.1 Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Sebelum Dilakukan Terapi Tertawa

Tingkat depresi pada klien lanjut usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih

KNDJH sebelum dilakukan terapi tertawa dapat diuraikan pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut
Usia Sebelum Dilakukan Terapi Tertawa di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH
Juni 2023
No. Kategori Frekuensi % Mean SD

1. Normal 4 14,29

2. Ringan 15 53,57
7,07 2,896
3. Sedang 9 32,14

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa lebih dari setengah dari

total responden mengalami depresi tingkat ringan yaitu sebanyak 15 orang

(53,57%), sebanyak 9 orang (32,14%) responden mengalami depresi tingkat

sedang, dan 4 orang (14,29%) responden tidak mengalami depresi atau normal.

Sedangkan untuk mean dari data di atas sebesar 7,07 dan untuk standar deviasi

sebesar 2,896.

4.1.3.2 Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Setelah Dilakukan Terapi Tertawa

Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Di Panti Jompo Yayasan Peduli

Kasih KNDJH setelah dilakukan terapi tertawa dapat diuraikan pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut
Usia Setelah Dilakukan 4× Terapi Tertawa di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH
Juni 2023
No. Intervensi Kategori Frekuensi % Mean Standar
Deviasi
1. Pertama Normal 5 17,86

Ringan 15 53,57
6,79 2,573
Sedang 8 28,57

Berat 0 0,00
Total 28 199

2. Kedua Normal 6 21,43

Ringan 14 50,00

Sedang 8 28,57 6,61 2,250


Berat 0 0,00

Total 28 100

3. Ketiga Normal 7 25,00

Ringan 15 53,57

Sedang 6 21,43 6,21 2,394


Berat 0 0,00

Total 28 100

4. Keempat Normal 12 42,86

Ringan 10 35,71

Sedang 6 21,43 5,71 2,692


Berat 0 0,00

Total 28 100

Berdasarkan tabel 4.3, hasil posttest setelah dilakukan 1× terapi tertawa

menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang (53,57%) responden mengalami depresi

ringan dengan Mean 6,79. Setelah dilakukan 2× terapi tertawa menunjukkan bahwa

sebanyak 14 orang (50,00%) responden mengalami depresi ringan dengan Mean

6,61. Setelah dilakukan 3× terapi tertawa menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang

(53,57%) responden mengalami depresi ringan dengan Mean 6,21. Setelah

dilakukan 4× terapi tertawa menunjukkan bahwa sebanyak 12 orang (42,86%)

responden tidak mengalami depresi atau normal dengan Mean 5,71.


4.1.4 Analisis Bivariat Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Tingkat Depresi Pada

Klien Lanjut Usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH

Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi tertawa

terhadap tingkat depresi pada klien lanjut usia. Sebelum melakukan analisis

bivariat, dilakukan uji normalitas terlebih dahulu menggunakan Kolmogorov

Smirnov. Hasil yang didapatkan adalah distribusi data tidak normal dengan p-value

0,000. Oleh karena itu, untuk analisis bivariat dilanjutkan dengan uji non

parametrik menggunakan uji Wilcoxon.

Tabel 4.4 Uji Wilcoxon Pretest dan Posttest Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia di
Pani Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH 20 Juni 2023
No. Hasil Sig (2-tailed) Keterangan
1. Prettest-Posttest1 0,527 Tidak Ada Pengaruh
2. Prettest-Posttest2 0,405 Tidak Ada Pengaruh
3. Prettest-Posttest3 0,238 Tidak Ada Pengaruh
4. Prettest-Posttest4 0,013 Ada Pengaruh
Berdasarkan tabel 4.4 hasil dari uji Wilcoxon menunjukkan bahwa setelah

dilakukan 1× terapi tidak terdapat pengaruh dengan p-value 0,527, setelah

dilakukan 2× terapi tidak terdapat pengaruh dengan p-value 0,405, setelah

dilakukan 3× terapi tidak terdapat pengaruh dengan p-value 0,238, dan setelah

dilakukan 4× terapi terdapat pengaruh dengan p-value 0,013 yang mana kurang

dari batas kritis penelitian yaitu 0,05. Kesimpulan dari data di atas adalah terrdapat

pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat depresi klien lanjut usia di Panti Jompo

Yayasan Peduli Kasih KNDJH setelah 4× terapi.


4.2 Pembahasan
Berikut ini penjelasan pembahasan untuk menjawab pertanyaan penelitian

yang tertuang dalam bab 1 mengenai pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat

depresi pada klien lanjut usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH

berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

4.2.1 Identifikasi Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Sebelum Dilakukan

Terapi Tertawa

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat depresi pada klien

lanjut usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH sebelum dilakukan terapi

tertawa lebih dari setengah dari total responden mengalami depresi tingkat ringan

yaitu sebanyak 15 orang (53,57%), sebanyak 9 orang (32,14%) responden

mengalami depresi tingkat sedang, dan 4 orang (14,29%) responden tidak

mengalami depresi atau normal.

Faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi yaitu jenis kelamin, usia,

status perkawinan, geografis, riwayat keluarga, kepribadian, stressor sosial,

dukungan keluarga, dan tidak bekerja dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi

(Amir, 2005). Pada penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat 13 orang (46,43%)

berjenis kelamin perempuan yang mana dengan spesifikasi 10 orang mengalami

depresi tingkat ringan, 2 orang mengalami depresi tingkat sedang, dan 1 orang tidak

mengalami depresi atau normal. Sedangkan 15 orang (53,57%) berjenis kelamin

laki-laki dengan spesifikasi 7 orang mengalami depresi tingkat sedang, 5 orang

mengalami depresi tingat ringan, dan 2 orang tidak mengalami depresi atau normal.

Hal ini kurang sesuai dengan teori Amir, (2005) bahwa wanita lebih sering

mengalami depresi, karena pada laki-lakipun sama berisikonya untuk mengalami

depresi bahkan dengan tingkatan yang lebih berat.


Faktor yang berkaitan dengan penelitian selanjutnya ialah usia. Responden

berusia paling banyak di rentang usia 70-74 tahun yaitu sebesar 12 orang (42,86%),

9 orang (32,14%) dalam rentang umur 60-64 tahun, dan 7 orang (25,00%) dalam

rentang umur 65-69 tahun. Menurut WHO, (2022) responden 100% dalam rentang

usia golongan lanjut usia (elderly = 60-74 tahun). Hal ini mendukung teori

Kholifah, (2016) bahwa lansia mengalami perubahan psikologis yang sala satunya

ialah mengalami depresi.

Menurut hasil wawancara dengan pengelola yayasan dan pengurus panti

jompo mengatakan bahwa semua klien lanjut usia yang berada di Panti Jompo

Yayasan Peduli Kasih KNDJH adalah lansia sebatang kara dan sudah tidak

memiliki pasangan atau status perkawinan mereka cerai hidup ataupun cerai mati.

Selain itu, mereka juga tidak memiliki pekerjaan sehingga aktivitas sehari-hari

fokus dengan kegiatan di dalam Panti Jompo karena mereka juga tidak

diperbolehkan untuk keluar dari wilayah Panti Jompo. Hasil penelitian mengenai

lamanya responden tinggal di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH

didapatkan data bahwa setengah dari responden yaitu 28 orang (50,00%) telah

tinggal di panti jompo tersebut selama 7-12 bulan, 8 orang (28,57%) telah tinggal

selama > 12 bulan, dan 6 orang (21,43%) telah tinggal selama ≤ 6 bulan. Beberapa

hal di atas menjadi faktor pendukung klien lanjut usia mengalami depresi terutama

depresi tingkat ringan.

4.2.2 Identifikasi Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Setelah Dilakukan Terapi

Tertawa

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan terapi

tertawa yang pertama hingga keempat didapatkan hasil bahwa hasil mean dari skala
depresi menurun. Setelah dilakukan terapi tertawa pertama, hasil mean tingkat

depresi turun dari 7,07 menjadi 6,79. Setelah dilakukan terapi tertawa yang kedua

didapatkan hasil mean skala depresi sebesar 6,61. Setelah dilakukan terapi tertawa

ketiga didapatkan hasil 6,21. Selanjutnya setelah dilakukan terapi tertawa keempat

didapatkan hasil mean skala depresi sebesar 5,71. Adanya perubahan penurunan

terhadap nilai mean menunjukkan bahwa terapi tertawa yang diberikan dengan

durasi dan sesi yang maksimal dapat menurunkan skala depresi pada klien lanjut

usia.

4.2.3 Analisis Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Tingkat Depresi Pada Klien

Lanjut Usia di Panti Jompo Yayasan Peduli Kasih KNDJH

Berdasarkan uji statistik Wilcoxon pada posttest pertama diperoleh nilai p-

value 0,527, pada posttest kedua diperoleh nilai p-value 0,405, pada posttest ketiga

diperoleh nilai p-value 0,238, dan pada posttest keempat diperoleh nilai p-value

0,013. Data di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan terapi tertawa 1-3× tidak

berpengaruh karena nilai p-value hasil Uji Wilcoxon > 0,05. Sedangkan setelah

dilakukan terapi tertawa keempat didapatkan nilai p-value hasil Uji Wilcoxon <

0,05 yang mana menunjukkan adanya pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat

depresi responden.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan terapi yang seharusnya dilakukan sebanyak 6 kali sesi dalam 3

minggu, menjadi dilakukan sebanyak 4 kali sesi dalam 2 minggu dengan


rentang waktu tiap minggunya Hari Senin sampai dengan Kamis karena

keterbatasan waktu yang diberikan oelh pihak pengelola Panti Jompo.

2. Terdapat kesulitan dalam menyampaikan maksud dari poin-poin kuesioner

pada saat wawancara pretest dan posttest dengan responden dikarenakan

sulitnya para lansia untuk memahami maksut dari kuesioner.


Lampiran : Lembar Ethical Approval
Lampiran : Lembar Pengambilan Data
Lampiran : Lembar Balasan Pengambilan Data
Lampiran : Lembar Penjelasan Sebelum Persetujuan Beserta Lembar
Persetujuan Responden Penelitian (Informed Consent)
Lampiran : Lembar Tabulasi Data
Tabulasi Data Umum Responden
No. Kode Responden Usia Jenis Kelamin Lama di Panti
1 R1 74 Laki-laki 1,5 tahun
2 R2 65 Laki-laki 5 bulan
3 R3 73 Laki-laki 10 bulan
4 R4 66 Laki-laki 8 bulan
5 R5 60 Laki-laki 1 minggu
6 R6 63 Laki-laki 7 bulan
7 R7 60 Laki-laki 9 bulan
8 R8 62 Laki-laki 6 bulan
9 R9 68 Laki-laki 8 bulan
10 R10 74 Laki-laki 10 bulan
11 R11 72 Laki-laki 1,5 tahun
12 R12 62 Laki-laki 1,5 tahun
13 R13 66 Laki-laki 1,5 tahun
14 R14 70 Laki-laki 1,5 tahun
15 R15 62 Laki-laki 1 minggu
16 R16 65 Perempuan 8 bulan
17 R17 68 Perempuan 4 bulan
18 R18 70 Perempuan 1,5 tahun
19 R19 63 Perempuan 1 tahun
20 R20 71 Perempuan 1,5 tahun
21 R21 62 Perempuan 1 tahun
22 R22 73 Perempuan 1 tahun
23 R23 70 Perempuan 8 bulan
24 R24 63 Perempuan 6 bulan
25 R25 74 Perempuan 9 bulan
26 R26 72 Perempuan 1,5 tahun
27 R27 72 Perempuan 1 tahun
28 R28 68 Perempuan 11 bulan
Keterangan :

 Kode Responden
a. Responden 1 : R1
b. Responden 2 : R2
c. Dst.
 Usia
a. 60-64 Tahun : 1
b. 65-69 Tahun : 2
c. 70-74 Tahun : 3
 Jenis Kelamin
a. Laki-laki :1
b. Perempuan :2
 Lamanya Tinggal di Panti Jompo
a. ≤ 6 bulan :1
b. 7 – 12 bulan :2
c. > 12 bulan :3
Tabulasi Tingkat Depresi Berdasarkan GDS
No. Kode Skor Pre Skor Post Skor Post Skor Post Skor Post
Responden Test Test 1 Test 2 Test 3 Test 4
1 R1 3 3 3 3 3
2 R2 3 2 2 2 2
3 R3 2 2 1 1 1
4 R4 2 1 1 1 1
5 R5 1 3 3 3 3
6 R6 2 2 2 2 1
7 R7 1 1 2 3 1
8 R8 3 2 3 2 3
9 R9 2 2 1 1 1
10 R10 3 3 3 2 2
11 R11 2 2 2 2 2
12 R12 3 3 3 2 2
13 R13 3 2 2 1 1
14 R14 3 3 3 3 3
15 R15 1 1 2 2 1
16 R16 2 1 1 1 1
17 R17 2 2 2 2 1
18 R18 2 2 2 2 2
19 R19 3 3 3 3 3
20 R20 2 2 2 2 2
21 R21 3 3 3 3 3
22 R22 2 2 2 2 2
23 R23 1 1 1 1 1
24 R24 2 3 2 2 2
25 R25 2 2 2 2 2
26 R26 2 2 2 2 2
27 R27 2 2 1 1 1
28 R28 2 2 2 2 1
Keterangan :

 Kode Responden
a. Responden 1 : R1
b. Responden 2 : R2
c. Responden 3 : R3
 Skor GDS Pre Test dan Post Test
a. Skor 0-4 (Normal) :1
b. Skor 5-8 (Ringan) :2
c. Skor 9-11 (Sedang) : 3
d. Skor 12-15 (Berat) : 4
Lampiran : Lembar Hasil Uji Kolmogorov Smirnov dan Uji Wilcoxon
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
skorpre skorpost1 skorpost2 skorpost3 skorpost4
N 28 28 28 28 28
a,b
Normal Parameters Mean 2.18 2.11 2.07 1.96 1.79
Std. Deviation .670 .685 .716 .693 .787
Most Extreme Differences Absolute .284 .276 .254 .271 .270
Positive .284 .276 .254 .265 .270
Negative -.252 -.259 -.246 -.271 -.179
Test Statistic .284 .276 .254 .271 .270
c c c c
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

POSTTEST1
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost1 - skorpre Negative Ranks 5a 3.50 17.50
Positive Ranks 2b 5.25 10.50
Ties 21c
Total 28
a. skorpost1 < skorpre
b. skorpost1 > skorpre
c. skorpost1 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost1 -
skorpre
Z -.632b
Asymp. Sig. (2-
.527
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
POSTTEST2

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost2 - skorpre Negative Ranks 7a 5.00 35.00
Positive Ranks 3b 6.67 20.00
Ties 18c
Total 28
a. skorpost2 < skorpre
b. skorpost2 > skorpre
c. skorpost2 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost2 -
skorpre
Z -.832b
Asymp. Sig. (2-
.405
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

POSTTEST3
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost3 - skorpre Negative Ranks 10a 6.15 61.50
Positive Ranks 3b 9.83 29.50
Ties 15c
Total 28
a. skorpost3 < skorpre
b. skorpost3 > skorpre
c. skorpost3 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost3 -
skorpre
Z -1.181b
Asymp. Sig. (2-
.238
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

POSTTEST4

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
skorpost4 - skorpre Negative Ranks 12a 6.54 78.50
Positive Ranks 1b 12.50 12.50
Ties 15c
Total 28
a. skorpost4 < skorpre
b. skorpost4 > skorpre
c. skorpost4 = skorpre
Test Statisticsa
skorpost4 -
skorpre
Z -2.480b
Asymp. Sig. (2-
.013
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

Anda mungkin juga menyukai