Tujuan pembuatan: untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Manajemen Investasi Kelas C
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
BAB 1
PENDAHULUAN
Tidak ada satu pun produk investasi di dunia ini yang aman dan bebas risiko. Semua produk
mengandung risiko. Masalahnya, apakah risiko yang dihadapi besar atau kecil. Untuk itu, setiap
risiko yang terkandung di dalam setiap produk investasi hendaknya tidak kita hindari, tetapi
dapat kita manage sedemikian rupa sehingga meminimalisir tingkat risikonya.
Ketika kita ingin berinvestasi di pasar modal, misalnya produk saham, maka kita harus
mengetahui dan memperhitungkan seberapa besar risiko yang terkandung di dalam produk
tersebut. Produk investasi seperti saham memiliki risiko penurunan harga, yang pada akhirnya
akan menurunkan nilai investasi yang kita miliki. Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat
meminimalisir risikonya.
Saat ini bermunculan berbagai produk investasi yang bisa memberikan hasil investasi yang
kompetitif, tetapi masih tetap dengan risiko yang terkontrol. Seharusnya, produk-produk
investasi inilah yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana berinvestasi.
Investasi oleh para investor merupakan permainan ekspektasi masa depan. Dikarenakan tujuan
dari investor adalah memaksimalkan tingkat pengembalian (return) tanpa melupkaan faktor
risiko investasi yang harus dihadapi. Tingkat pengembalian (return) adalah imbalan yang
diharapkan diperoleh di masa mendatang. Sedangkan risiko adalah kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari
standar deviasi dengan menggunakan statistika.
Perlu disadari bahwa, sulit dipisahkan antara return dengan risiko investasi. Oleh karena
itu perusahaan harus mampu mempertimbangkan pemilihan keputusan dalam berinvestasi. Suatu
keputusan yang memiliki return yang tinggi sudah pasti berhubungan terbalik dengan risiko yang
tinggi pula (high return high risk). Artinya, setiap ekspektasi di amsa datang atas satu investasi
maka pasti terdapat risiko potensial akan terjadi dari investasi bersangkutan.
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
BAB II
PEMBAHASAN
Dimuka telah dinyatakan bahwa risiko investasi adalah kemungkinan return aktual yang
berbeda dengan return yang diharapkan (expected return) (Tandelilin, Eduardus, 2011). Jika
risiko merupakan perbedaan antara yang diharapkan dengan senyatanya (aktual) dari return,
berarti risiko dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep dispersi (dispertion), penyimpangan
(variance) dan deviasi standar (standar deviation).
Digunakan untuk mengukur tingkat penyebaran (dispersion) atau variasi dari return di sekitar
return rata-rata atau expected return. Jika tingkat dispersion berada jauh dari rata-rata return,
maka berarti sekuritas yang diukur mempunyai risiko yang tinggi. Semakin tinggi stardar deviasi
suatu instrumen investasi tersebut semakin berisiko tinggi, demikian pula sebaliknya semakin
kecil standard deviasi suatu instrumen investasi, berarti semakin kecil tingkat risikonya (robert
Ang, 1995).
√
n
∑ ¿ 1(r i −r )2
SD = i
n−1
semakin besar selisih antara actual return dengan expected return makan satu isntrumen
mengandung risiko yang tinggi.
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
Dalam mengukur risiko sekuritas, perlu kiranya menghitung risiko relatif sekuritas. Risiko
relatif menunjukka risiko per unit return yang diharapkan. Hal itu karena, risiko yang hanya
berupa variance dan standar deviasi kadangkala bisa menyesatkan, terutama jika terjadi
penyebaran return yang diharapkan (expected return) sangat besar. Untuk menentukan risiko
relatif dari sekuritas digunakan koefisien variasi.
Koefisien variasi adalah suatu statistik yang digunakan untuk mengukur dispersion relatif
dan return (kembalian) suatu sekuritas (robert Ang, 1995). Penggunaan koefisien variasi ini
untuk membadingkan dua sekuritas atau lebih yang mempunyai tingkat return yang berbeda-
beda. Untuk menghitung koefisien variasi menggunakan rumus:
SD
CV = r
CV = coefficient of variasi
SD = standard deviasi
Beta mengukur tingkat risiko suatu sekuritas didalam hubungannya dengan pasar sekuritas
itu sendiri. Jadi Beta ini digunakan untuk mengukur non-divesifiable risk atau market risk (risiko
pasar). Risiko pasar adalah risiko yang di hadapi suatu instrumen investasi yang disebabkan oleh
faktor-faktor pasar seperti faktor ekonomi, politik dan sebagainya (Robert Ang, 1995)
Δ ri
β=
Δ Rm
Rumus tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat risiko sekuritas yang ditentukan risiko
pasar. Disini, perubahan return pasar dapat dicerminkan oleh indeks harga saham gabungan
(IHSG).
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
2.5 Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Capital Asset Pricing Model (CAPM) ini merupakan suatu model yang menggunakan beta
untuk menghubungkan risiko dan return secara bersama-sama. CAPM ini dikembangkan oleh
William F. Sharpe dan John Lintner sekitar 30 tahun yang lalu. Pengembangan model ini
berfungsi untuk menjelaskan tingkah-laku dari harga sekuritas dan memberikan mekanisme bagi
investor untuk menilai pengaruh suatu sekuritas yang diusulkan terhadap risiko dan return
portofolio (Robert Ang, 1995).
Untuk menghitung risiko portofolio investasi, model CAPM merumuskan matematis sebagai
berikut:
ri = Rf + βi (Rm – Rf)
Perlu kiranya bagi investor untuk mengetahui kinerja investasi dalam satu sekuritas
(misalnya saham). Untuk itu, perlu dilakukan penilaian sekuritas saham sehingga nantinya akan
diketahui kualitas sekuritas saham. Stock valuation merupakan suatu proses untuk menentukan
nilai dasar dari suatu saham berdasarkan analisa atas kinerja risiko dan return sekuritas tersebut
(Robert Ang, 1995).
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
Secara teoritis terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung nilai
dasar/instrinsik suatu saham. Berbagai pendekatan tersebut seperti: model CAPM yang
menghubungkan faktor return dengan faktor risiko, proyeksi atas data-data keuangan dengan
memperkirakan pertumbuhan seperti NIAT waktu yang akan datang, perkiraan penjualan NPM,
perkiraan EPS. Dan sebagainya. Pada prinsipnya setiap proses valuasi, nilai instrinsik suatu
investasi sama dengan nilai sekarang (present value) dari keuntungan kas yang diharapkan.
Disamping berbagai metode valuasi saham tersebut, terdapat model lain yang dikembangkan
disebut Dividend Valuation Model (DVM). DVM ini merupakan suatu model yang
menggunakan pendekatan dividend masa yang akan datang untuk memberikan penilaian
terhadap nilai instrinsik saham. Pendekatan dividen ini ada tiga jenis, yaitu (Robert Ang, 1995)
Model ini nampaknya sederhana, yaitu dengan menghitung nilai instrinsik suatu saham
melalui dividen tahunan yang dibayarkan.
Deviden Tahunan
Nilai Instrinsik Saham = Required Rate Of Return
Pendekatan zero growth didasarkan berbagai asumsi yaitu pembayaran dividen dilakukan
secara berurutan dan bersifat tetap, sehingga harga instrinsik saham yang ingin dikemukakan
merupakan kapilatisasi dividen tahunan (Robert Ang, 1995)
Dx
Nilai instrinsik saham = r−d g
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
Dx = Dividen yang diperkirakan akan dihasilkan.
dg
= Pertumbuhan dividen
Pendekatan variable growth dalam penilaian saham dipandang lebih moderat, karena
memperhitungkan aspek pertumbuhan yaitu dengan menggunakan pendekatan mencari present
value dari dividen-dividen yang akan diterima selama masa variable growth ditambah dengan
present value dari harga saham pada akhir periode variable growth (Robert Ang, 1995). Untuk
menghitung nilai instrinsik saham dengan pendekatan growth dirumuskan sebagai berikut:
n
Dn (1+d g )
Nilai instrinsik Saham = ∑ Dt ( PVIFI , r ) +( PVIFn , r ) r −d g
t =1
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
r = retention rate, nilainya sebesar I – DPR, nilai ini yang disebut flow back ratio
DPR = Dividen payout ratio
Dimana SPn dihitung dari EPS proyektif dikalikan denga perkiraan PER.
Robert Ang (1995) menyetakan pendekatan Price/Earning (P/E) ini pada dasarnya
menggunakan suatu EPS proyektif dan memutuskan suatu PER yang diperkirakan paling tepat
untuk saham yang bersangkutan. Menurut pendekatan ini, dalam menentukan nilai instrinsik
saham tidak memanfaatkan basis present value, tetapi menggunakan konsep harga saham dengan
rumus:
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
Perkiraan PER menggunakan rumus:
DPR
PER = r−d g
This study source was downloaded by 100000806499915 from CourseHero.com on 11-23-2023 02:42:54 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/21650899/RISIKO-INVESTASI-MENE-INVEST/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)