Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
ABSTRAK
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika termasuk satu dari kawasan di Pulau Lombok dengan
berbagai potensi keindahan, kekayaan, dan keragaman budaya, serta dilatarbelakangi oleh
kebutuhan untuk meningkatkan perekonomian lokal secara berkelanjutan melalui
pemanfaatan potensi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan
model pentahelix bisa meningkatkan potensi wisata KEK Mandalika. Sebagai penghasil
devisa terbesar, sektor pariwisata sering mengalami kesulitan karena kurangnya kerjasama
di antara berbagai komponennya. Koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, akademisi,
pelaku usaha, dan masyarakat diperlukan untuk pengembangan potensi wisata dalam
pengelolaan dan pengembangan pariwisata. Metodologi penelitian ini memakai pendekatan
deskriptif analitik yang memanfaatkan data yang diperoleh untuk menjelaskan atau
menawarkan gambaran tentang topik penyelidikan. Keterkaitan antara bagian-bagian model
pentahelix dengan hasil penelitian dari pelaksanaan kerjasama pengembangan KEK
Mandalika menunjukkan bahwasanyaproses kerjasama bisa tumbuh lebih pesat lagi jika
semua pemangku kepentingan bekerja sama secara efektif.
ABSTRACT
Mandalika Special Economic Zone is one of the regions on the island of Lombok with a range
of potential beauty, richness, and cultural diversity, and is motivated by the need to
sustainably enhance the local economy via the use of tourist potential. The objective of this
study was to determine how the deployment of the pentahelix model may enhance the tourist
potential of the Mandalika SEZ. As the greatest foreign currency earner, the tourist sector
often encounters difficulties owing to a lack of cooperation amongst its numerous
components. Coordination and cooperation between the government, academics,
businesspeople, and communities are required for the development of tourist potential in
tourism management and development. This research's methodology employs a descriptive
analytic approach that utilizes the acquired data to explain or offer an overview of the topic
of investigation. The association between the parts of the pentahelix model and the research
findings from the execution of the cooperation on the development of the Mandalika SEZ
demonstrates that the collaboration process may grow even more swiftly if all stakeholders
cooperate effectively.
Keywords : KEK Mandalika, Pentahelix, Tourism
22
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
23
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
berdasarkan kearifan lokal. Oleh karena itu, kemampuan sumber daya manusia yang
penelitian ini akan mengkaji fungsi kerjasama mendorong perluasan potensi suatu daerah.
pentahelix dalam pengembangan wisata yang Akademisi termasuk sumber ilmu
berujung pada model kerjasama pentahelix pengetahuan dengan ide, teori, dan
untuk mendongkrak potensi wisata KEK relevansinya saat ini dengan keadaan
Mandalika. perkembangan suatu daerah dalam hal ini.
3. Pelaku Bisnis
B. STUDI PUSTAKA Dalam konsep pentahelix, profesional
B.1 Pengertian Pentahelix bisnis berperan sebagai fasilitator. Tujuan
Pendekatan pentahelix dibangun di atas profesional bisnis yakni untuk memberi nilai
tambah dan mempertahankan pembangunan
lima kategori pemangku kepentingan, yaitu
berkelanjutan. Pelaku usaha bisa berperan
pemerintah, akademisi, bisnis, dan komunitas.
sebagai penyedia infrastruktur untuk
Konsep ini sangat bermanfaat bagi teknologi dan uang tunai. Hal ini bisa
permasalahan daerah dimana masing-masing membantu suatu daerah menjadi lebih efektif,
stakeholder mewakili kepentingan daerah yang efisien, dan produktif sebagai akibat dari
beragam. Melalui kerjasama yang sinergis, perkembangan era digital.
diharapkan suatu invensi yang didukung oleh 4. Komunitas
Dalam konsep pentahelix, komunitas
sumber daya yang berinteraksi secara sinergis
berfungsi sebagai katalisator. Dalam situasi
bisa terwujud. Lima komponen pentahelix
ini, masyarakat terdiri dari orang-orang yang
berkontribusi saling bergantung, termasuk : memiliki kepentingan bersama dalam
1. Pemerintah kemajuan potensi manusia dan yang secara
Dalam model pentahelix, pemerintah bekerja aktif berkontribusi untuk kemajuan itu.
sebagai regulator dan controller, bertanggung Memfasilitasi proses ekonomi dengan
jawab atas pengembangan bisnis, dan bertindak sebagai titik kontak atau mediator
memiliki aturan. Ketika berbicara tentang antara beberapa pihak. Selain itu, masyarakat
kemitraan publik-swasta (KPS), itu mencakup berfungsi untuk memasarkan barang atau jasa
segala sesuatu mulai dari strategi hingga suatu daerah.
pelaksanaan hingga pemantauan hingga 5. Media
kontrol hingga promosi hingga alokasi Dalam model pentahelix, medium
anggaran hingga perizinan hingga program berfungsi sebagai expander. Media berperan
dan undang-undang hingga pengembangan dalam membantu surat kabar dengan promosi
hingga pengetahuan. Pemerintah juga merek dan penciptaan citra. Dengan gagasan
bertugas mengkoordinasikan banyak penta helix ini, perencanaan wilayah bisa
pemangku kepentingan dalam prospek terstruktur dengan baik dalam pelaksanaannya
pertumbuhan suatu daerah. jika para pemain dalam konsep penta helix ini
2. Akademisi berkolaborasi dan membentuk suatu sistem
Dalam paradigma pentahelix, akademisi untuk memakai suatu wilayah secara lebih
berperan sebagai drafter. Seperti menilai efektif untuk pertumbuhan dan perkembangan
potensi dan mensertifikasi item dan pembangunan ekonomi di tempat-tempat
24
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
yang memiliki potensi dan sumber daya pengembangan pariwisata. Berikut ini yakni
daerah. pilar-pilar pengembangan pariwisata :
1) Attraction
B.2 Pengembangan Pariwisata Hal ini dimungkinkan untuk
Salah satu pendekatan yang harus menyebut atraksi sebagai sumber utama
merangsang potensi ekonomi dan inisiatif memikat wisatawan ke suatu tujuan. Suatu
lingkungan yakni pengembangan tempat- daerah bisa menjadi daerah tujuan wisata jika
tempat wisata. Pengembangan lokasi situasinya saat ini memungkinkan untuk
pariwisata memerlukan penggunaan kembali diubah dan diubah menjadi daya tarik wisata
yang terkoordinasi dari beragam potensi dan dimana segala sesuatu di daerah tersebut bisa
sumber daya alam dan hayati. Pengembangan menarik pengunjung. Sesuatu yang bisa
pariwisata juga berusaha untuk meningkatkan menarik pengunjung dan orang lain yakni
kualitas hidup dan kesejahteraan, dan bisa produk ciptaan manusia dan alam.
memberi anggota masyarakat keuntungan 1) Amenity
yang memenuhi kebutuhan mereka. Amenitas mengacu pada setiap
Masyarakat setempat, selain pemerintah perusahaan yang menawarkan fasilitas
dan pemangku kepentingan lainnya, bisa layanan kepada wisatawan untuk semua
memperoleh berbagai keuntungan dari kebutuhan mereka ketika mengunjungi lokasi
pertumbuhan pariwisata. Pentingnya wisata. Kehadiran unsur amenitas terkadang
pengembangan wisata di daerah tertentu disebut sebagai infrastruktur pariwisata, yang
mungkin memiliki efek pada ekonomi lokal. mencakup semua bangunan yang
Pengunjung yang mencari destinasi wisata memungkinkan berkembangnya fasilitas
dengan nilai budaya akan tertarik ke daerah wisata dan bisa memenuhi beragam tuntutan
tersebut jika bisa mengelola fasilitas tersebut. pengunjung.
Hal ini sejalan dengan keyakinan Suwantoro 2) Accessibility
bahwa peningkatan pariwisata dapat Aksesibilitas suatu destinasi wisata
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, yakni kemudahan yang bisa dijangkau oleh
keragaman budaya, dan kesejahteraan pengunjung. Aksesibilitas juga termasuk
ekologis penduduk setempat. Dengan faktor penting untuk dipertimbangkan,
meningkatkan pendapatan daerah, mengingat satu dari faktor ini mungkin
pengembangan pariwisata dapat membuka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peluang ekonomi baru di suatu daerah. pariwisata. Infrastruktur transportasi dalam
industri pariwisata sangat erat kaitannya
B.3 Unsur-unsur Pengembangan dengan aksesibilitas, oleh karena itu frekuensi
Pariwisata pengguna kendaraan bisa mempengaruhi
Kerangka kerja Cooper untuk jarak yang jauh seolah-olah mereka dekat.
menetapkan destinasi wisata memiliki tujuan Aksesibilitas bisa dipengaruhi oleh kondisi
yang sama, yang meliputi attraction, amenity, jalan, jarak tujuan, waktu perjalanan, jaringan
accessibility, ancillary, dan institution, seperti transportasi, dan biaya transportasi.
yang diberi oleh Sunaryo untuk 3) Ancilliary
25
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
27
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
28
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
29
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
30
Prosiding Seminar Intelektual Muda #8, Metode Mitigasi, Keselamatan Proyek dan Kenyamanan Lingkungan Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup , 18 Agustus 2022, hal: 22-31, ISSN 2685-4996 FTSP, Universitas Trisakti.
WIDYA PUTRI SEPTADIANI
31