- Virus tdk memiliki sel (aseluler) dan protoplasma - Hanya memiliki 1 jenis asam nukleat yaitu DNA atau RNA saja - Bentuk virus bervariasi - Berukuran sangat kecil - Hanya dapat hidup pada jaringan hidup - Tdk dapat mensintesis protein sendiri dan tdk melakukan metabolisme sendiri
2. Cara penyebaran virus corona
- 1. Transmisi dari caira (droplet) Cairan tubuh penderita Covid-19 yang keluar ketika berbicara, batuk, atau bersin dapat membawa virus - 2. Transmisi kontak Menular dengan kontak langsung (berjabat tangan dengan penderita) - 3. Transmisi Fomite Tetesan cairan tubuh individu yang terinfeksi dapat mencemari permukaan benda yang menciptakan fomites (permukaan yang terkontaminasi). Apabila seorang menyentuh fomites tersebut, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata, maka orang tersebut berpotensi tertetular - 4. Transmisi melalui udara Penyebaran melalui inti tetesan (aerosol) yang tetap menular ketika melayang di udara dalam jangka waktu lama. Orang yang menghirup aerosol yang mengandung virus dalam jumlah cukup untuk menginfeksi, maka kemungkinan besar tubuhnya akan terinfeksi. Penularan virus = - Udara = influenza - Kontak langsung = AIDS - Kontak cairan tubuh = AIDS, Ebola - Inang perantara = demam berdarah
3. Persebaran flora fauna di indnesia
Penyebaran flora fauna di indo termasuk Kawasan malesiana Garis Wallace (garis yg memisahkan jenis fauna indo bagian barat dan Tengah), garis weber ( garis yg memisahkan fauna indo bagian timur dan tengah - Penyebaran flora di indo = 1. Daerah hutan hujan tropis = Sumatra, Kalimantan, papua, Sulawesi, dan jabar Selatan 2. Daerah hutan musim = jabar dan jatim 3. Daerah sabana = madura dan dataran tinggi gayo 4. Daerah stepa = sumba, sumbawa, flores, timor - Kawasan Indonesia bagian barat Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok. Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, jenis fauna yang hidup di kedua pulau tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (ahli zoologi berkebangsaan Inggris) pada abad ke-19. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara lain harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus), gajah (Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sondaicus), orang utan (Pongo pygmaeus), wau-wau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), beruang madu (Ursus malayanus), merak hijau (Pavo muticus), dan burung jalak bali (Leucopsar rothschildi). - Kawasan peralihan Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur Sulawesi. Garis Weber dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber (ahli zoologi berkebangsaan Jerman). Pada kawasan ini, terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan fauna australis. Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa pegunungan (Bubalus quarlesi), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), komodo (Varanus komodoensis), babi rusa (Babyrousa babyrussa), maleo (Macrocephalon maleo), duyung (Dugong dugon), kuskus beruang (Ailurops ursinus), burung rangkong (Rhyticeros cassidix), kupu-kupu Sulawesi (Papilio iswara, Papilio peranthus), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), dan kakatua putih berjambul merah (Cacatua moluccensis). - Kawasan Indonesia bagian timur Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan pulau- pulau kecil di sekitarnya. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian timur, antara lain kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius), burung kakatua raja (Probosciger aterrimus), burung cenderawasih ekor pita (Astrapia mayeri), kasturi raja (Psittrichas fulgidus), kupu-kupu sayap burung (Ornithoptera sp.), ular sanca hijau (Chondropython viridis), dan buaya Irian (Crocodylus novaeguineae). Burung di Kawasan ini memiliki buku warna warni
4. Cara konservasi keanekaragaman hayati
Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun ex situ. - Konservasi in situ adalah usaha pelestarian (konservasi) yang dilakukan di habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman laut. Contohnya, cagar alam Rafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa Pulau Komodo. - Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang. Contohnya, Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor. - Konservasi keanekaragaman hayati memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut. a. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan. b. Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan yang tidak terkendali c. Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak
5. Penamaan dgn binomial nomenklatur
- Bahasa latin atau dilatinkan - 2 kata : kata 1 adalah genus(huruf kapital pada awal huruf), kata 2 adalah spesies (huruf kecil) - Jika diprint dicetak miring, jika ditulis tangan digaris bawahi - Nama penemu diletakkan dibelakang dan singkat
6. Macam macam sistem klasifikasi
- Sistem 2 kingdom = (1) plantae/bergerak pasif, (2) animalia/bergerak aktif. Dicetuskan Aristoteles - Sistem 3 kingdom = (1) plantae/multiseluler, (2) animalia/multiseluler, (3) protista/uniseluler. Dicetuskan emst haekel - Sistem 4 kingdom = (1) plantae/eukariotik, (2)animalia/eukariotik, (3) protista/eukariotik, (4) monera/prokariotik. Dicetuskan Robert whittaker - Sistem 5 kingdom = (1) monera[uniseluler/prokariotik], (2) protista[unisel, eukariotik], (3) mycota [multisel, eukariotik], (4)plantae [multisel, eukariotik], (5) animalia[multisel, eu}. Dicetuskan Robert whittaker
7. Bioteknologi konvensional dan modern
- Biotek konvensional = pemanfaatan mikroorganisme secara langsung melalui Teknik fermentasi(respirasi anaerob), biasanya dlm pembuatan makanan minuman. Contoh = pembuatan tempe, tape, kecap, yoghurt. Yoghurt = lactobacillus bulgaricus, tempe = rhicopus oligosporus, tape = saccharomyces cerevisiae - Biotek modern = melalui Teknik yg lebih rumit, seperti rekayasa gen, pelaburan sel, hybridoma, kultur jaringan, cloning.
8. Cara pembuatan bioteknologi (tempe, yoghurt, keju