Anda di halaman 1dari 1

PUTRI ARIANA DAN PUTRI KITA

Antara Berkah dan Berhak

Sambil menunggu kedatangan murid biola saya, tiba-tiba ingin mencatat apa yang terlintas
dalam benak saya. Belakangan ini saya cukup terpesona dengan sosok Putri Ariani. Putri
mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell pada acara audisi American Got Talent (AGT)
2023. Ia kemudian berhasil masuk final setelah menyanyikan lagu “I Still Haven’t Found
What I’m looking For” karya band legendaris U2.Dari penuturan Simon Cowell sendiri, U2
sebenarnya sangat pelit untuk mengijinkan karya-karya dibawakan oleh penyanyi/band lain.
Tapi untuk seorang Putri Ariani, U2 bersedia mengijinkan lagu itu dibawakan dan bahkan
“diacak-acak” oleh Putri. Di salah satu konsernya, ia mengapresiasi penampilan Putri tersebut
dan mengatakan bahwa ia berhasil membuat lagu itu –yang juga diaransemen secara luar
biasa oleh Putri –menjadi lebih bagus. Dengan kata lain, menurut saya, penampilannya
memiliki “kualitas internasional” sehingga bisa dinikmati oleh warga dunia, lewat ajang AGT
tentunya.
Yang bikin saya penasaran, siapa sosok-sosok di balik kemampuan musikalnya yang luar
biasa itu? Siapakah sosok-sosok yang meyakini dan memastikan bahwa Putri Ariani berhak
dan layak untuk naik kelas ke level yang berkualitas internasional? Mungkinkah ia bisa
masuk ke panggung internasional semata-mata karena bakat alaminya itu? Tapi Putri Ariani
bukanlah sosok yang tiba-tiba muncul “menghebohkan jagat musik internesyenel”, atau
“membuat musisi-musisi dunia terkesima” (judul-judul konten dari Youtuber Indonesia
biasanya seperti itu: hiperbolis, dan konyol). Ia sudah belajar menyanyi dari sejak kecil,
mengikuti berbagai festival musik, dan masuk Sekolah Menengah Musik Yogya (kini
bernama SMKN 2 Kasihan) untuk belajar alat musik lain. Selain dukungan orang tua, para
guru musik inilah, menurut pengakuannya, yang menjadi “support system” untuk
mengembangkan bakat dan minatnya, meyakinkan dirinya sehingga keterbatasannya dalam
melihat secara visual (tuna netra) menjadi hal yang mampu dilampauinya dengan baik.
Bagaimana dengan putri (atau putra) kita? Putri Ariani lahir dengan berkah tertentu. Seperti
koin, kekurangan fisiknya hanya di satu sisi koin saja, di baliknya adalah kelebihan yang luar
biasa. Sosok-sosok yang menjadi “support system” inilah yang berperan dalam membalikkan
koin ke sisi yang luar biasa itu. Kelebihan ini bisa jadi ditemukan oleh sosok guru melalui
ilmu dan pengalamannya mengajar dan berkali-kali menghadapi murid dengan berbagai latar
belakangnya, lalu disampaikan kepada orang tuanya, atau sebaliknya. Putri kita memang
bukan Putri Ariani tapi putri kita pasti memiliki berkah lainnya. Berkah bukan cuma
kemampuan bernyanyi saja toh? Ada berbagai instrumen musik lainnya yang bisa dijelajahi
anak-anak kita. Orang tua berperan dalam menyediakan instrumennya yang baik dan
mendukung pembelajarannya, para guru menyiapkan metode yang baik dan benar serta
menggali dan menemukan kemampuan sang anak. Dan yang paling penting, selain berkah, ia
berhak untuk mengekplorasi apa yang menjadi minat dan bakatnya serta mendapatkan
support system yang baik.
Ah murid saya sudah datang rupanya…
Bandung, 24 Sep. 2023.

Anda mungkin juga menyukai