Buku 3 Model Pembelajaran
Buku 3 Model Pembelajaran
KUrikulum Merdeka
© 2022, Dr. Wirawan Fadly, M.Pd.
Diterbitkan oleh
Bening Pustaka
Puri Permata Sorobayan No.1 Argomulyo Sedayu Bantul
0895807411411
Anggota IKAPI
No. 143/DIY/2021
beningpustaka@gmail.com
x + 223 hlm.; 14 cm x 21 cm
978-623-435-058-6
Model-Model Pembelajaran untuk
Implementasi Kurikulum Merdeka
Dr. Wirawan Fadly, M.Pd.
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
PRAKATA
v
sistem pendukung yang menunjukkan kondisi atau syarat yang
diperlukan untuk terlaksananya suatu model, seperti setting
kelas, system instruksional; dan 6) adanya dampak instruksional
dan dampak pengiring dari pelaksanaan model tersebut.
Buku ini memberikan gambaran beberapa model
pembelajaran yang mengedepankan pada pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan melibatkan peserta didik
sebagai pelaku pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan
kurikulum merdeka yang memberikan ruang kepada peserta
didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran secara otonom.
Penyusunan materi diurutkan berdasarkan enam unsur
penting yaitu landasan teoritis pengembangan model, sintaks,
sistem social, prinsip reaksi, sistem pendukung dan dampak
pengiring selama pembelajaran. Dengan penyusunan tersebut
diharapkan pembaca dapat memahami secara konstruktif dan
praktis dasar pengembangan model pembelajaran serta dampak
pembelajaran terhadap kemampuan peserta didik selain hasil
belajarnya.
vi
Kata Pengantar
Kata Pengantar iv
Prakata v
Model Pembelajaran Adi 1
(Argument Driven Inquiry)
Model Pembelajaran Air 4
(Auditory, Intelectually, Repetion)
Model Pembelajaran Albici 8
(Active Learning Based Interactive Conceptual)
Model Pembelajaran Circ 11
(Cooperative, Integrated, Reading And Composition)
Model Pembelajaran Clis 16
(Children Learning In Science)
Model Pembelajaran Core 20
(Coonecting, Organizing, Reflecting, Extending)
Model Pembelajaran Crh 24
(Course Renew Horay)
Model Pembelajaran Cs 30
(Cooperative Script)
Model Pembelajaran Di 33
(Direct Instruction )
Model Pembelajaran Diskusi 37
Model Pembelajaran Dmr 41
(Diskursus Multi Representasi)
Model Pembelajaran 47
Example Non Example
Model Pembelajaran Implicit Intruction 52
Model Pembelajaran Exspository 55
Model Pembelajaran 59
Generative Learning
vii
Model Pembelajaran Gi 63
(Group Investigation)
Model Pembelajaran 68
Guided Inquiry
Model Pembelajaran Heuristic 74
Model Pembelajaran Hlt 79
(Hypothetical Learning Trajectory)
Model Pembelajaran Ici 83
(Interactive Conceptual Intruction)
Model Pembelajaran Induktif 86
Model Pembelajaran Inquiri Bebas 91
Model Pembelajaran Ioc 96
(Inside Outside Cyrcle)
Model Pembelajaran 102
Learning Cycle 5 Step
Model Pembelajaran 108
Learning Cycle 7 Step
Model Pembelajaran 113
Make A Match
Model Pembelajaran Mea 118
(Means, End-Analysis)
Model Pembelajaran 124
Modelling Instruction
Model Pembelajaran Nht 129
(Numbered Head Together)
Model Pembelajaran Oe 134
(Open Ended)
Model Pembelajaran Pcs 138
(Concept Sentence)
Model Pembelajaran Poe 142
(Predict, Observe, Explain)
Model Pembelajaran 145
viii
Probing-Prompting
Model Pembelajaran Problem Posing 150
Model Pembelajaran Produksi 154
(Project Design Using Communicative Learning)
Model Inovatif Pembelajaran Qsh 158
(Qeustions Student Have)
Model Pembelajaran 161
Reciprocal Learning
Model Pembelajaran Savi 165
(Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)
Model Pembelajaran Sm2cl 169
(Synectics, Mind Map, And Cooperative Learning)
Model Belajar Sqr4 174
(Survey, Question, Read, Recite, Review, And Reflect)
Model Pembelajaran 177
Syndicate Group
Model Pembelajaran Tai 182
(Team Assisted Individualized)
Model Pembelajaran Tgt 186
(Team Games Tournament)
Model Pembelajaran Time Token 190
Model Pembelajaran Tps 194
(Think Pair Share)
Model Pembelajaran Ts-Ts 197
(Two Stay Two Stray)
Model Pembelajaran Ttw 201
(Think Talk Write)
Model Pembelajaran Vak 206
(Visual Auditory Kinestetika)
ix
MODEL PEMBELAJARAN ADI
(ARGUMENT DRIVEN INQUIRY)
2
mereka masing-masing. Melalui model pembelajaran ini,
dapat menimbulkan interaksi antar peserta didik dengan guru.
Interaksi tersebut dapat dikatakan sebagai sistem sosial yang
terbentuk karena penerapan model pembelajaran ADI.
Dampak pengiring dari model pembelajaran ADI
adalah terwujudnya peserta didik yang mampu membuat
dan mengungkapkan argumentasinya sesuai dengan data
yang diperoleh, peserta didik mampu melihat sesuatu atau
masalah tertentu dari sudut pandangnya sendiri dan dapat
membuktikannya dengan ilmiah, peserta didik difasilitasi untuk
menguatkan dan mendukung klaim terhadap sesuatu dengan
sudut pandang tertentu, peserta didik dapat memahami berpikir
dan berargumen ilmiah, serta dapat mengaplikasikannya dalam
kinerja yang dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
3
MODEL PEMBELAJARAN AIR
(AUDITORY, INTELECTUALLY, REPETION)
5
dengan melalui proses atau tahapan intelektual, c) menggunakan
kemampuan mengingat kembali atau pengulangan. Melalui
proses ini, merupakan proses pengulangan mengenai materi
yang telah dipelajari.
Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran AIR
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Sintak Model Pembelajaran AIR
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
1. Tahap 1: Membentuk Membentuk kelompok
Menstimulus peserta didik sesuai intruksi guru
fungsi inderawi dalam kelompok- dan emperagakan serta
kelompok kecil dan mendiskusikan materi yang
memberikan materi diberikan guru. Setelah
yang kemudian itu mengungkapkan
diintruksikan untuk argumentnya sesuai dengan
diperagakan. Setelah materi yang diberikan.
itu menanyakan
argumen mengenai
materi pada setiap
kelompok.
2. Tahap 2: Memberikan suatu Mendiskusikan serta
Merangsang permasalahan pada memberikan solusi dari
kerja otak setiap kelompok permasalahan yang
dan memberi diberikan
instruksi untuk
mendiskusikannya.
3. Tahap 3: Mengintruksikan Menyampaikan kembali
Merangsang setiap kelompok materi apa saja yang telah
kembali ingatan untuk di sampaikan.
atau memori mengungkapkan
kembali materi yang
telah dipelajari.
6
Dampak pengiring model pembelajaran AIR yaitu timbulnya
sifat menghargai orang lain, timbulnya kemampuan kerjasama
yang baik, terciptanya tanggungjawab kelompok dan individual
dapat berjalan secara bersama.
DAFTAR PUSTAKA
7
MODEL PEMBELAJARAN ALBICI
(ACTIVE LEARNING BASED
INTERACTIVE CONCEPTUAL)
9
lainnya. Peserta didik juga dapat berinteraksi langsung dengan
alam dan masyarakat sesuai kebutuhan.
Dampak pengiring model pembelajaran ALBICI yaitu
peserta didik mampu mengatasi permasalahan yang mungkin
terjadi pada kehidupan sehari-hari, peserta didik mampu
menghubungkan permasalahan yang telah mereka alami
dengan permasalahan baru. Hal ini dikarenakan, peserta didik
telah memperoleh informasi dan mempraktikkan langsung
materi yang telah mereka peroleh melalui kegiatan eksperimen.
Sedangkan dampak pengiring yang ditimbulkan dari model
belajar ini antara lain peserta didik menjadi lebih kreatif,
disiplin, mandiri, menghargai pendapat orang lain, memiliki
rasa toleransi, dan saling menghargai satu sama lain.
Daftar Pustaka
10
MODEL PEMBELAJARAN CIRC
(COOPERATIVE, INTEGRATED,
READING AND COMPOSITION)
12
Tabel 4. Sintak Model Pembelajaran CIRC
Langkah-
No. langkah Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Melakukan apresiasi dan Memperhatikan instruksi,
Orientasi mengecek modal dasar menjawab pertanyaan dan
peserta didik mengenai memperhatikan tujuan
suatu bahan ajar yang akan pembelajaran yang hendak
diajarkan. dicapai.
13
Langkah-
No. langkah Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
4. Tahap 4: Meminta untuk Mengomunikasikan hasil
Tahap mengkomunikasikan kelompoknya di depan
publikasi hasil diskusi kelompok kelas, dan memperhatikan
dan dibuktikan di depan kelompok lain serta
kelas dan juga meminta memberi umpan balik.
kelompok lain memberikan
umpan balik.
5. Tahap 5: Menyampaikan penguatan Memperhatikan penjelasan
Tahap terhadap bahan ajar yang dan mengevaluasi hasil
Penguatan telah dijelaskan baik pembelajaran.
dan Refleksi berupa tambahan materi
atau contoh nyata dalam
kehidupan.
14
tanggap lebih mudah untuk membantu peserta didik yang
lemah. Peserta didik akan lebih memahami makna soal dan
saling mengecek pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
15
MODEL PEMBELAJARAN CLIS
(CHILDREN LEARNING IN SCIENCE)
17
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
5. Tahap 5: memberikan Mengevaluasi dan
Pemantapan pertanyaan tertulis memberi feedback.
Gagasan maupun tidak tertulis
dan memberikan
evaluasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
MODEL PEMBELAJARAN CORE
(COONECTING, ORGANIZING,
REFLECTING,EXTENDING)
21
Tabel 6. Sintak Model Pembelajaran CORE
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Menjelaskan tujuan menghubungkan
Koneksi dari pembelajaran informasi dari
informasi lama dan memotivasi informasi yang lalu dan
ke baru antar peserta didik. saat ini baik konsep,
konsep prinsip, dan definisi.
22
Dampak pengiring dari model pembelajaran CORE adalah
tercapainya peserta didik bisa menyusun konsep dari materi.
Melalui penerapan model pembelajaran ini peserta didik bisa
memunculkan ide-ide yang mereka temukan dengan berfikir
kritis dari pembelajaran tersebut. Dari hal tersebut peserta didik
mampu mengembangkan ide-ide dan menghubungkan konsep
untuk mereka bisa mengemukakan ide tersebut kepada guru
dan teman sebayanya.
23
MODEL PEMBELAJARAN CRH
(COURSE RENEW HORAY)
25
ini dalam buku yang dikemukakan oleh Slavin (1995), sebagai
berikut: a) penghargaan kelompok, ciri ini didapatkan dengan
cara suatu kelompok peserta didik mencapai skor diatas kriteria
yang ditentukan, b) pertanggung jawaban individu, ciri ini
berpuat terhadap segala kegiatan anggota kelompok yang saling
membantu dalam belajar, c) kesempatan yang sama untuk
berhasil, setiap peserta didik berhak mendapatkan kesempatan
untuk berhasil dan melakukan hal terbaik untuk kelompoknya.
Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran CRH
adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Sintak Model Pembelajaran CRH (Agus Surjono, 2009)
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1: Menyampaikan Memperhatikan
Orientasikan peserta kepada peserta didik kompetensi yang
didik pada masalah mengenai kompetensi disampaikan,
aktual yang harus dicapai memahami tujan
dalam pembelajaran yang harus dicapai
yang dilakukan. dalam pembelajaran,
menerima dan
memahami yang sudah
dipresentasikan guru.
2. Tahap 2: Menyajikan materi Memperhatikan guru
Mendemonstrasikan kepada peserta terhadap materi yang
materi dalam didik mengenai sedang dijelaskan dan
pembelajaran. permasalahan dan melakukan kajian
penyelesaian yang ada terhadap pokok
dan harus dilakukan permasalahan yang
dalam suatu pokok sedang dihadapi dalam
pembahasan materi materi pembelajaran
yang sedang diajarkan. tersebut.
3. Tahap 3: Memberikan Mengajukan
Memberikan kesempatan pada pertanyaan dan
kesempatan tanya seluruh peserta menanggapi
jawab didik untuk berpikir pertanyaan dari
kritis terhadap suatu peserta didik maupun
permasalahan yang kelompok yang lain.
terjadi dalam materi
pembelajaran.
26
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
4. Tahap 4: Memberikan Membuat kotak 9
Menguji pemahaman tugas yang harus atau 16 atau 25 sesuai
peserta didik. diselesaikan peerta dengan kebutuhan dan
didik sesuai dengan pada setiap kotaknya
pemahaman dari diisi angka sesuai
pembelajaran yang keinginan masing-
sudah dilakukan. masing peserta didik.
5. Tahap 5: Membaca dan Menulis jawaban di
Menyajikan menyajikan soal secara dalam kotak yang
pertanyaan secra acak, untuk langsung berisikan nomor
acak di diskusikan. yang di sebutkan, jika
benar (v) dan apabila
salah tanda silang (x).
Jika jawaban benar
berteriak hore atau yel-
yel lain, peserta didik
menyerahkan tugas
tersebut kepada guru.
6. Tahap 6: Menghitung nilai Mengikuti intruksi
Melakukan penilaian peserta didik dari guru, terkait penilaian
dari kegiatan jawaban benar, yaitu yang telah dilakukan
pembelajaran yang dari jumlah hore yang guru, menerima
dilakukan. diperoleh. dan memahami
hasil penilaian
sebagai evaluasi dari
pembelajaran yang
sudah dilakuka.
27
untuk dilakukan, pembelajaran ini tidak monoton karena di
dalamnya di selingi hiburan agar suasana tidak menegangkan
dan tetap kondusif, peserta didik juga lebih semangat dalam
belajar. Efektifitas dalam metode akan lebih berkembang
apabila kita mampu memaksimalkan kemampuan dalam hal
mengaplikasikan suatu sistem pembelajaran yag lebih menarik
lagi.
Dampak pengiring dari model pembelajaran CRH adalah
pemahaman dalam suatu pengetahuan melalui pembelajaran
kooperatif antara guru dan peserta didik terhadap bagaimana
cara menyelesaikan suatu permsalahan dengan kompleks,
menyenangkan, dan kondusif. Selain hal tersebut, dampak lain
adalah melalui pembelajaran yang menarik, membuat peserta
didik dapat terjun ke dalamnya dapat melatih kerja sama,
berpikir kritis, keterampilan sosial dan karakter peserta didik
meningkat, seperti sikap kerja sama, tanggung jawab, rasa
peduli, toleran, dan peserta didik lebih bersemangat dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
28
Natalia, E. 2009. Efektifitas Pembelajaran Course Review Horay
Terhadao Pemahaman Konsep Materi Pokok Bahasan
Sudut Pada Siswa Kelas VII Semester II di SMP Al-
Islam 1 Surakarta (Skripsi). UMS: Surakarta.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
29
MODEL PEMBELAJARAN CS
(COOPERATIVE SCRIPT)
31
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
6. Tahap 6: Menyimpulkan pokok Mengembangkan
Kesimpulan bahasan. kesimpulan yang telah
materi dibuat.
32
MODEL PEMBELAJARAN DI
(DIRECT INSTRUCTION )
34
Tabel 9. Sintak Model Pembelajaran DI
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
1. Tahap 1 : Menyampaikan Mempertanggung
Mereview orientasi bahan ajar jawabkan apa yang
baru pada peserta dipelajari sesuai dengan
didik. pengetahuannya dapat
menjelaskan, dan aktif
berpendapat.
2. Tahap 2 : Memberikan Memperhatikan, dapat
Menjelaskan peserta didik model menjawab, dan paham
pembelajaran terhadap materi yang
menarik dalam diberikan.
penyampaian mata
pelajaran dengan
ringkas dan mudah
dipahami.
3. Tahap 3 : Menyajikan Merespon dengan
Penjelasan berbagai macam berpendapat, mengkritik,
ringkasan tugas untuk menyanggah, dan
materi mengetahui tingkat menjawab pertanyaan.
pemahaman peserta
didik.
4. Tahap 4 : Menyajikan tugas Mempraktekan materi
Mengarahkan latihan tugas diskusi masing – masing dengan
agar peserta didik berdiskusi kelompok,
dapat bertukar bertukar pikiran untuk
pendapat. memecahkan tugas yang
diberikan.
5. Tahap 5 : Meminta peserta Menjawab latihan dan
Latihan didik untuk evaluasi mengaplikasikannya sesuai
mandiri dengan pemahaman.
memberikan tugas
untuk menilai
tingkat keberhasilan
pengetahuan yang
diterimanya.
35
tingkatan, harus terkonsep dengan baik. Dengan begitu peserta
didik dapat dengan mudah menerima materi yang diberikan,
mempresentasikan teori yang dipelajari sesuai dengan
pemahaman sendiri dan melatih secara mandiri pengetahuan
yang peserta didik dapatkan dari pengalaman-pengalaman
yang diperoleh dari proses pembelajaran. Pengetahuan akan
semakin luas jika terus berlatih, menyampaikan pendapat
untuk mengasah kemampuan. Dengan adanya pembelajaran
langsung peserta didik diharapkan teliti, dapat dengan mudah
memahami dan mencontoh tingkah laku yang dilakukan oleh
guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dampak pengiring model pembelajaran DI yaitu peserta
didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, mampu
menyampaikan pendapat-pendapat yang ingin disampaikan
dengan jelas, mendapatkan pengalaman nyata yang lebih
dari proses pembelajaran, dapat mengasah diri dalam
mengembangkan materi dan dapat menjelaskan materi
dengan pemahaman sendiri, meningkatkan keefektifan kelas
yang menyenangkan serta mendapat motivasi pembelajaran,
meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri dalam
menyelesaikan tugas dan dapat saling menghargai ketika dalam
berpendapat maupun dalam lingkungan sosial disekitar, rasa
menghargai, menghormati, dan toleransi akan tumbuh dengan
sendirinya ketika proses pembelajaran DI berlangsung.
36
MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI
38
Tabel 10. Sintak Model Pembelajaran Diskusi
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1: Menentukan arah Menyampaikan
Langkah dari kegiatan bertukar sebuah pertanyaan
persiapan fikiran. mengenai materi
Memilih jenis kegiatan kepada pendidik.
bertukar fikiran yang
akan dilakukan.
2. Tahap 2: Memberikan tata cara Mengemukakan
Langkah dan peraturan didalam pokok permasalahan
pelaksanaan kegiatan bertukar dan pendapatnya
diskusi fikiran. secara efektif.
Peserta didik diberikan
kesamaan dalam
proses kegiatan
bertukar fikiran.
3. Tahap 3: Menjelaskan Menulis kesimpulan
Langah menutup kesimpulan dari dari pendidik tentang
pertemuan saat itu. materi saat itu untuk
Mereview peserta memudahkan belajar
didik, yaitu dengan dirumah.
ditunjuk salah satu
untuk menyampaikan
hasil dari pemikiranya.
39
Dampak dari pembelajaran dengan sistem bertukar fikiran
juga mampu meningkatkan motivasi peserta didik untuk bisa
menguasai materi, meningkatkan pengalaman dan pemahaman
peserta didik, mudah untuk diingat materinya, memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi, memiliki jiwa toleransi yang
besar pula baik dalam menyampaikan gagasan maupun dalam
kehidupan sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA
40
MODEL PEMBELAJARAN DMR
(DISKURSUS MULTI REPRESENTASI)
42
Tabel 11. Sintak Model Pembelajaran DMR
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
1. Tahap 1: Mempersiapkan Mempersiapkan
Tahap media pembelajaran, peralatan belajar,
Persiapan membuka pembelajaran berkumpul dengan
dengan salam dan do’a, kelompok yang telah
menentukan kelompok dibuat dan menempati
peserta didik, dan tempat duduk sesuai
menata tempat duduk yang telah ditentukan.
kelompok.
2. Tahap 2: Mengulas kembali Menjawab pertanyaan
Tahap materi sebelumnya dengan pemahaman
pendahuluan dan menanyakannya yang mereka miliki
untuk mengetahui serta mencari relevansi
pemahaman peserta konsep materi dengan
didik terkait materi kehidupan sehari-hari.
tersebut.
3. Tahap 3: Memberikan Melakukan diskusi dan
Tahap permasalahan pada menganalisis soal yang
pengembangan setiap kelompok, telah diberikan untuk
memantau mencari solusinya,
jalannya diskusi dan mencari sumber
dan mengarahkan yang relevan untuk
peserta didik untuk menunjang pemecahan
mengembangkan daya masalah.
representasi peserta
didik
4. Tahap 4: Meminta laporan Menyusun laporan
Tahap hasil diskusi peserta hasil diskusi kelompok
penerapan didik dan menyiapkan untuk diserahkan
media yang dibutuhkan pada guru kemudian
peserta didik untuk mempresentasikannya
mempresentasikan hasil dalam kelas.
diskusi.
5. Tahap 5: Memberikan Mengerjakan
Tahap penutup kesimpulan pada hasil soal evaluasi dan
diskusi bersama dalam mengumpulkannya
kelas dan memberikan pada guru untuk
lembar kerja untuk dijadikan nilai tugas
dijadikan evaluasi individu.
pembelajaran secara
individu.
43
Sistem sosial dalam model pembelajaran ini yaitu
berlangsungnya interaksi sosial yang lebih dekat antar peserta
didik dalam kelompok karena memiliki satu tujuan yang sama
dalam pemecahan masalah bersama. Interaksi guru dengan
peserta didik juga berjalan dengan baik, yang dimana guru
berperan sebagai pembimbing dan pengarah dalam diskusi
dan presentasi. Guru sudah tidak berperan penuh dalam
mentransferkan ilmu, karena dalam model pembelajaran ini
menuntut peserta didik untuk dapat berpikir kritis untuk
pemecahan permasalahan, serta mampu mengargumentasikan
setiap ide dan pemikiran dengan baik dan terstruktur. Model
pembelajaran ini tidak hanya berguna dalam kelas, namun
untuk interaksi sosial diluar kelas karena model ini melatih
kepercayaan diri dan keterampilan dalam berkomunikasi
peserta didik.
Dampak pengiring model pembelajaran DMR adalah
pembentukan suatu konsep yang mempermudah pemahaman
peserta didik terhadap konsep pengetahuan dengan media
diskusi permasalahan yang dapat memacu daya kritis peserta
didik. Selain itu, berkembangnya keterampilan berkomunikasi
dan bersosialisasi peserta didik, serta dapat mengembangkan
sikap sosial peserta didik seperti kerjasama, tanggung jawab,
toleransi, dll.
44
Daftar Pustaka
45
Matematika Dan Pembelajarannya, Vol. 1, No.2, Hal.
4-14.
Wahyuni, W. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Diskursus
Multi Representasi (DMR) Ditinjau dari Kecerdasan
Majemuk Terhadap Kemampuan Komunikasi
Matematis Peserta Didik (Doctoral Dissertation, UIN
Raden Intan Lampung).
Wakhidah, L., dkk. 2018. Implementasi Model Pembelajaran
Diskursusmulty Reprecentacy Ditinjau Dari
Kemampuan Penalaran Proporsional Pada Materi
Trigonometri. Kontinu: Jurnal Penelitian Didaktik
Matematika, Vol.1, No.2.
46
MODEL PEMBELAJARAN
EXAMPLE NON EXAMPLE
48
pembelajaran yang menerapkan kegiatan pembelajaran berbasis
Example Non Example harus memiliki media pembelajaran,
b) proses penerapan model pembelajaran dibilang mudah
hanya perlu keaktifan peserta didik dalam menganalisis dan
mengudentifikasi suatu media yang diberikan oleh guru.
Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
Example non Example adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Sintak Model Pembelajaran Example non example (Istarani, 2012)
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
1. Tahap 1: Menyampaikan Memperhatikan tujuan
Persiapan tujuan pembelajaran, pembelajaran yang
media dan menyiapkan media disampaikan, menerima
pengenalan dan memotivasi dan memahami
materi. peserta didik untuk persoalan yang diberikan
terlibat aktif dalam oleh guru kemudian
menganalisis dan berkelompok 2-3 orang.
mengidentifikasi.
2. Tahap 2: Memberi waktu Memperhatikan
Elaborasi untuk peserta didik dan menganalisa
menganalisa dan media pembelajaran
mengidentifikasi (gambar, vidio atau
media pembelajaran foto permasalahan) dan
(gambar, foto atau mendiskusikan hasil.
vidio).
3. Tahap 3: Mendengarkan hasil Masing-masing
Konfirmasi analisa pada masing- kelompok membacakan
masing kelompok dan hasil dari diskusi,
memantapkan materi mendengarkan dan
yang memuat tujuan memahami materi secara
pembelajaran dari mendalam.
hasil diskusi.
4. Tahap 4: Memberi bimbingan Membuat kesimpulan
Membuat para peserta didik dari materi yang
kesimpulan untuk membuat diberikan.
kesimpulan.
49
kelompok. Masing-masing peserta didik memberi argumen
mengenai analisis dan identifikasi untuk membahas gambar,
video atau foto yang diberikan oleh pendidik. Interaksi pendidik
dengan peserta didik akan terlihat pada pematapan materi dan
bimbingan membuat kesimpulan. Kegiatan model pembelajaran
ini akan menghasilkan kerjasama yang kooferaktif dan kondusif.
Dampak intrusional pada model pembelajaran Example
Non Example dapat dilihat selama proses pembelajaran seperti
keaktifan peserta didik dan keberanian dalam beragumentasi.
Sedangkan dampak pengiring pada model pembelajaran
Example Non Example tidak terlalu terlihat tapi akan
mempengaruhi jalannya pembelajaran antara lain kemampuan
dalam memahami terhadap materi yang diberikan dan dapat
bertanggungjawab. Meningkatkan sikap kerjasama antar
peserta didik secara kooperatif dan meningkatkan kemampuan
memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.
Daftar Pustaka
50
Nasional Kelas V SDN 70 Banda Aceh vol 3, no 4. Aceh
: Jurnal Pesona Dasar
Lestiawan , Fendi dan Arif Bintoro Johan. 2018 . Penerapan
Metode Pembelajaran Example Non Example untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Dasar-
Dasar Pemesinan vol 6, no 1. Jogjakarta : Jurnal
Taman Vokasi
Suryanti , Putri, dkk. 2017 . Penerapan Model Pembelajaran
Example Non Example pada Materi Tokoh-Tokoh
Sejarah Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
V SDN Gunungsari vol 2, no 1. Sumedang : Jurnal Pena
Ilmiah
51
MODEL PEMBELAJARAN IMPLICIT
INTRUCTION
53
Sistem sosial dalam model pembelajaran ini adalah peserta
didik dengan berani mengungkapkan pendapat di depan
kelas maupun berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Peserta
didik berperan aktif dalam lehidupan sosial. Dengan adanya
pelatihan yang dilakukan di kelas maka peserta didik juga dapat
menerapkannya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Dampak pengiring model pembelajaran explicit intruction
ini yaitu memberikan keaktifan peserta didik dalam proses
belajar dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
maupun dilingkungan yang lain. Selain itu, model pembelajaran
ini meningkatkan daya ingat dan menambah wawasan peserta
didik, dapat membantu peserta didik yang tidak aktif menjadi
aktif.
DAFTAR PUSTAKA
54
MODEL PEMBELAJARAN
EXSPOSITORY
56
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
3. Tahap 3: Memberi penilaian Mengevaluasi hasil yang
Evaluasi kepada Peserta Didik. didapat.
DAFTAR PUSTAKA
57
Dasar Memfaktorkan Bentuk Aljabar.” Jurnal Santiaji
Pendidikan, Volume 5, Nomor 2, September 2015
Rukyawati. “Meningkatkan Kreatifitas Siswa Dengan Penggunaan
Metode Ekspositori Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas
XII SMAN 10 Pekanbaru”. Jurnal Ilmu-ilmu Sejarah,
Budaya dan Sosial
58
MODEL PEMBELAJARAN
GENERATIVE LEARNING
60
Langkah- Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
langkah Pokok Didik
4. Tahap 4: memberikan Maju ke depan
Penerapan/ kesempatan kelas untuk
aplikasi peserta didik untuk mempresentasikan
memecahkan masalah hasil diskusinya
dengan menggunakan kepada kelompok lain.
konsep yang
didapatkan.
61
DAFTAR PUSTAKA
62
MODEL PEMBELAJARAN GI
(GROUP INVESTIGATION)
64
Tabel 16. Sintak Model Pembelajaran GI
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1: Menyiapkan topik Memperhatikan
Mengidentifikasikan sebanyak kelompok dan mengeksplorasi
topik/ memilih peserta didik yang ingatannya bersama
topik akan dibentuk guru.
dan pembentukan
kelompok yang
dipilih secara
heterogen.
2. Tahap 2: Menjelaskan Mendengarkan
Perencanaan tujuan-tujuan yang instruksi guru dan
kooperatif/ ingin dicapai dalam mulai membagi tugas
merencanakan proses pembelajaran masing-masing.
kerjasama dan menjelaskan
bagaimana
prosedurnya.
3. Tahap 3: Memberikan Mencari informasi
Implementasi informasi di mana dan mengumpulkan
peserta didik informasi mengenai
dapat mengakses tugas yang diberikan
informasinya. kemudian dilanjut
diskusi untuk bertukar
pendapat.
4. Tahap 4: Membimbing Menganalisis dan
Analisi dan sintesis peserta didik dalam menyintesis beberapa
penyusunanan informasi yang telah
laporan yang baik dikumpulkan ke dalam
dan benar. bentuk laporan secara
sistematis.
5. Tahap 5: Membimbing Setiap kelompok
Presentasi hasil final peserta didik baik seluruhnya
untuk melakukan atau perwakilan
presentasi, mempresentaikan hasil
sekaligus mengatur diskusinya di depan
jalannya presentasi kelas
pemahaman yang
benar.
65
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
6. Tahap 6: Memberikan Memberikan saran
Evaluasi evaluasi seluruh atau umpan balik
kegiatan peserta kepada kelompok lain
didik, dari atau dengan anggota
kelompok satu kelompok mereka
sampai akhir. sendiri.
Evaluasi dapat
dilakukan dengan
pemberian tugas.
66
sama, saling menghargai, rasa tanggung jawab, menyampikan
pendapat dengan baik tanpa menyinggung perasaan anggota
kelompoknya sendiri atau anggota kelompok lain, mengasah
kemampuan berbicara peserta didik dan mengasah pemikiran
kreatif dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
67
MODEL PEMBELAJARAN
GUIDED INQUIRY
69
menemukan konsep berdasarkan pengalaman, b) peserta
didik berperan mengkontruksi konsep atau informasi dalam
dirinya, c) peserta didik memaksimalkan ketrampilan berpikir
kritis dan bernalar berdasarkan arahan selama pembelajaran,
d) pembentukan konsep pada peserta didik melalui berbagai
proses, e) setiap peserta didik memiliki metode belajar masing-
masing yang tidak sama antar peserta didik, f) peserta didik
dapat berlatih dengan cara hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosialnya baik guru atupun teman sebayanya (Made
Tangkas, 2017).
Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran
Guided Inquiry adalah sebagai berikut
70
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
3. Tahap 3: Memberikan Melakukan komunikasi
Menelaah dan kritik, saran dan dan kerjasama
mengerjakan memfasilitasi dengan baik antar
percobaan atau sarana yang anggota kelompok,
observasi dibutuhkan dan mengaplikasikan
mengarahkan ketrampilan berpikir
peserta didik untuk secara saintifik untuk
bertanggungjawab mendapatkan dan
dan berbagi tugas menelaah data, dan
dengan baik. melakukan penelitian
dalam rangka
mengumpulkan
informasi.
4. Tahap 4: Menstimulus Merancang desain
Menganalisis, peserta didik untuk grafik atau tabel untuk
merancang, hasil mengembangkan menyajikan data
data berupa tulisan, ketrampilan yang diperoleh secara
gambar, grafik, tabel berpikir, terorganisasi, kemudian
atau karya lainnya. menyajikan data menarik kesimpulan
dan mengarahkan dan menerjemahkan
peserta didik penjelasan yang logis.
untuk dapat
menyajikan hasil
penelitiannya
dengan sistematis
disertai dengan
penjelasan yang
logis.
5. Tahap 5: Mengevaluasi Menganalisis dan
Mempresentasikan ketrampilan membuat kaitan
hasil karya yang telah peserta didik berdasar pada
dibuat kepada guru dalam mencari informasi atau data
ataupun teman satu jalan keluar dari yang diperoleh serta
kelas suatu persoalan. mengevaluasi dan
menyampaikan hasil
kepada guru atau teman
kelas.
71
berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Guru
berperan sebagai pembimbing dan fasilitator di kelas. Dalam
hal ini guru harus memberikan bimbingan pada peserta didik,
dan juga memberikan batasan masalah yang akan diselesaikan
oleh peserta didik berdasarkan kemampuan mereka. Model
pembelajaran ini juga meningkatkan komunikasi dan
kemampuan kerjasama antar peserta didik dengan mereka
yang dibagi dalam kelompok belajar. Peserta didik dalam hal ini
bukan hanya berperan sebagai sumber belajar, tetapi juga harus
bertanggung jawab terhadap lingkungannya sendiri.
Dampak instruksional atau dampak utama pembelajaran
Guided Inquiry adalah mampu menciptakan dan mengeksplorasi
konsep diri dari peserta didik, memaksimalkan fungsi memori
pada peserta didik, serta memotivasi peserta didik untuk
berpikir kreatif, objektif, sportif dan reseptif. Dampak pengiring
yang di dapat dari model pembelajaran Guided Inquiry adalah
meningkatkan kemampuan peserta didik agar berperan
aktif di kelas dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan, meningkatkan minat dan semangat peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran melalui motivasi yang
diberikan oleh guru, memaksimalkan kemampuan berpikir
secara sistematis dan logis, mengoptimalkan ketrampilan
sosial dan membentuk karakter, serta menambah pengalaman
ataupun wawasan yang berkesan bagi peserta didik.
Daftar Pustaka
72
pukul 22.22 WIB.
Balga, R. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kreatif Dan Sikap Kreatif Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Biologi Kelas Xi Di Sma Negeri 14
Bandar Lampung. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Bua, Y. (2015). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Di Sekolah Dasar. JPGSD Volume 03 Nomor 02
Harnum, Yuan P. (2016). Penggunaan Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) Dengan Peta Konsep
Terhadap Hasil Belajar Pada Konsep Sistem Peredaran
Darah. FKIP. UNIVERSITAS PASUNDAN. Bandung.
Muijs, Daniel dan David Reynolds (2008). Effective Teaching.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Rustaman, Nuryani Y. (2005) Perkembangan Penelitian
Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan
Sains. Bandung: FMIPA UPI.
Saufi, M. (2016). Metode Guided Inquiry Efektif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika. Math Didactic: Jurnal Pendidikan
Matematika. Issn 2442-3041. Vol. 2, No. 1
73
MODEL PEMBELAJARAN HEURISTIC
75
Tabel 18. Sintak Model Pembelajaran Heuristik Vee
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Menyampaikan Bergabung bersama
Orientasi peserta tujuan pembelajaran kelompok masing-
didik terhadap dan memotivasi masing, memperhatikan
materi yang akan peserta didik tujuan, menyimak cerita
dipelajari. untuk aktif dalam yang dismpaikan.
pembelajaran dan
membagi peserta
didik menjadi
beberapa kelompok.
2. Tahap 2: Meminta peserta Mengajukan
Penyampaian didik untuk pertanyaan-pertanyaan
pendapat peserta menyampaikan yang berhubungan
didik secara pendapat yang dengan lingkungan
konseptual. berhubungan dengan sekitar.
konsep miliknya
dengan mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan yang
berhubungan dengan
lingkungan sekitar.
3. Tahap 3: Memberikan sebuah Melakukan percobaan,
Menelaah dan permasalahan penelaahan dan
mengerjakan yang berhubungan menanyakan
percobaan atau dengan penelaahan permasalahan yang
observasi yang dilakukan dihadapi untuk
dengan mengajukan mendpatkan sebuah
pertanyaan kunci. penyelesaian.
4. Tahap 4: Mengawasi dan Menyusun deskripsi
Pembentukan memberikan hasil penelaahan dalam
pengetahuan baru pengarahan diagram Vee.
bagi peserta didik seperlunya kepada
peserta didik dan
meminta untuk
mendeskripsikan
hasil penelaahan ke
dalam diagram Vee.
76
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
5. Tahap 5: Memandu dan Berdiskusi dengan
Evaluasi terhadap meminta peserta panduan guru dan
penejelasan didik untuk memperhatikan
kejadian luar biasa berdiskusi serta pebenaran guru
di lingkungan menghimpun terhadap pendapat yang
sekitar yang pendapat-pendapat kurang tepat.
paling benar dan yang sesuai dengan
pembentukan konsep ilmiah dan
pengetahuan baru membenarkan
yang paling sesuai. pendapat yang dirasa
kurang tepat.
77
didik terhadap penjelasan guru, meningkatkan kemampuan
berpikir kritis pada peserta didik, membangun interaksi sosial
dalam diri peserta didik seperti berlatih untuk bekerjasama,
menghargai pendapat teman sekelompoknya, dan bertanggung
jawab dalam kerja kelompok (Kartika Sari, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
78
MODEL PEMBELAJARAN HLT
(HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY)
80
Tabel 19. Sintak Model Pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1: Menyampaikan tujuan Memperhatikan guru
Penyampaian pembelajaran dan saat penyampain
tujuan pengarahan kepada tujuan pembelajaran.
pembelajaran. peserta didik.
2. Tahap 2: Menyampaikan materi, Memperhatikan apa
Kegiatan memberikan LKPD yang yang disampaikan
pembelajaran berisi latihan soal. oleh guru dan
(learning activities) mengerjakan LKPD.
3. Tahap 3: Membagi peserta didik Berdiskusi dengan
Hipotesis (student dalam bentuk kelompok, kelompoknya untuk
thinking) kemudian memberikan mengidentifikasi
sebuah permasalahan permasalahan dan
yang harus didiskusikan menyelesaikan
dengan kelompok permasalahan
tersebut. tersebut.
81
memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian masalah.
DAFTAR PUSTAKA
82
MODEL PEMBELAJARAN ICI
(INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION)
84
Sistem sosial dalam model pembelajaran ini adalah interaksi
antara peserta didik dengan guru dan antar sesama peserta
didik. Guru berperan sebagai pembimbing, mediator, atau
fasilitator untuk peserta didik dalam memperoleh konsep dan
alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Guru dan peserta
didik berperan aktif di dalam pembelajaran ini. Informasi
dapat bersumber dari guru atau peserta didik dan dari buku
teks. Peserta didik juga lebih aktif dalam menggunakan,
mengungkapkan, dan membangun ide-ide yang ada dalam
pikirannya.
Dampak pengiring model pembelajaran ICI adalah
menambahkan rasa percaya diri pada peserta didik ketika
menyampaikan pendapatnya, selain itu perhatian dan rasa ingin
tahu peserta didik terhadap suatu pelajaran juga akan tumbuh
sehingga hasil belajar peserta didik juga akan mengalami
peningkatan. Pembelajaran dengan model ICI juga dapat
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik, karena dengan
model pembelajaran ini dapat menemukan sendiri solusi dari
permasalahan yang disediakan berdasarkan diskusi kelompok
yang telah dilakukan (Siti Zulaikha, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
85
MODEL PEMBELAJARAN
INDUKTIF
87
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
2. Tahap 2: Bertanya tentang Menjawab tentang
Bertanya, pemahaman dan pemahaman
mengulas dan pengalaman dalam sebelumnya,
menjelaskan belajar, menerangkan mendengarkan
materi, memberikan kererangan guru,
media contoh paragraf. mencermati media
contoh paragraf.
3. Tahap 3: Menyediakan beberapa Menyusun media
Mengumpulkan media gambar seri yang gambar yang telah
dan menyajikan telah dijadikan kecil- diacak sesuai dengan
data kecil dan diacak. perintah guru.
4. Tahap 4: Memancing peserta Membuat argumen
Mengkonstruksi didik untuk beragumen dari tiap gambar dan
pengetahuan dan dari setiap media mencari nilai karakter
pengalaman gambar yang telah yang dapat dicontoh.
disusun dan mencari
nilai karakter yang
dapat dicontoh dari
ilustrasi media tersebut.
5. Tahap 5: Menuntun peserta didik Membuat argumen
Menaikkan membuat argumen menjadi paragraf yang
ketrampilan menjadi paragraf yang baik sesuai EBI.
baik sesuai EBI.
6. Tahap 6: Memerintahkan peserta Membacakan tugas di
Menyimpulan didik menyerahkan depan kelas.
dan penerapan hasil pekerjaan di
prinsip-prinsip depan kelas.
88
b) pembimbing atau penuntun, dan c) motivator bagi peserta
didik. Guru memfasilitasi peserta didik dengan merancang
media yang bermuatan nilai karakter. Saling menghargai juga
terjadi antar peserta didik, yaitu saat berdiskusi atau belajar
dalam kelompok. Sistem pendukung yang diperlukan antara lain
media gambar yang memuat nilai karakter dan buku pelajaran
yang sesuai (Dwi Lestari, 2016).
Dampak pembelajaran dari model pembelajaran induktif
adalah informasi yang akan diberikan berupa gambaran-
gambaran tentang materi yang akan peserta didik pelajari,
sehingga ketentuan dalam menggapai tujuan pembelajaran
terlihat jelas. Peserta didik akan mendapatkan gambaran umum
atau generalisasi tentang materi, guru menuntun peserta didik
untuk mencari hubungan-hubungan tertentu dari gambaran
yang dijelaskan tersebut sehingga pemerataan pemahaman
peserta didik lebih baik. Tanya jawab yang terjadi sangat
efektif untuk memancing interaksi yang lebih akrab dalam
pemebelajaran. Selain hasil itu, model induktif juga memiliki
dampak pengiring. Peserta didik dapat menjalin hubungan
akrab dengan guru dan peserta didik yang lain. Adanya arahan
dari guru membuktikan adanya perhatian sehingga peserta
didik merasa bahagia dan merasa dihargai. Selain itu, apabila
media yang digunakan bermuatan nilai karakter juga dapat
mebuat peserta didik menjadi karakter yang baik, seperti sopan,
percaya diri, dan menghormati pendapat peserta didik lain.
DAFTAR PUSTAKA
89
Meningkatkan Kompetensi Menulis Paragraf Pesert A
Didik Kelas III” ISSN: 1829 9342. Volume 12, Nomor 1
Sagala, Saiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung
: Alfabeta
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi
Kontstruktivistik. Konsep, Landasan Teoritis-Praktis
dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka
Warimun, Eko Swistoro dan Murwaningsih, Astuti. 2015.
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika:
“Model Pembelajaran Induktif untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Fisika
Siswa SMA” p-ISSN: 2461-0933 | e-ISSN: 2461-1433.
Volume 1 Nomor 1
Warsiman. 2017. Pengantar Pembelajaran Sastra: Sajian dan
Kajian Hasil Riset. Malang : UB Press.
90
MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRI BEBAS
92
Tabel 22. Sintak Model Pembelajaran Free Inquiry (Putu Mudalara, 2012)
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1: Memberikan konteks Memperhatikan,
Tahapan situasi masalah agar menyimak dan
menghadapi peserta didik dapat merumuskan
masalah termotivasi. masalah.
2. Tahap 2: Mengarahkan peserta Menayakan
Tahapan didik agar dapat permasalahan
pengumpulan data mengumpulkan sesuai masalah yang
yang di ujikan informasi sesuai dihadapi untuk
dengan masalah yang menggali informasi.
dihadapi.
93
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
5. Tahap 5: Menuntun peserta Pertanyaan yang telah
Analisis pada didik untuk meng- diajukan pada saat
tahapan analisis pola-pola hasil tahap berhadapan
inkuiri eksperimen kelompok dengan masalah
sendiri, maupun secara berkelompok
menghubungkan dianalisi kembali dan
dengan teori-teori menghubungkan
yang ada untuk dengan teori.
menganalisis lagi .
pertanyaan yang
telah diajukan pada
saat tahap ketika
berhadapan dengan
suatu masalah.
94
DAFTAR PUSTAKA
95
MODEL PEMBELAJARAN IOC
(INSIDE OUTSIDE CYRCLE)
97
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
3. Tahap 3: Memberikan instruksi Kelompok yang
Bertukar informasi untuk memulai berpasangan (dua
antar pasangan bertukar informasi. orang) dari lingkaran
kecil dan besar, saling
bertukar informasi.
Semua pasangan dapat
bertukar informasi
secara bersamaan.
4. Tahap 4: Mengarahkan peserta Masing- masing
Peserta didik di didik untuk bergeser peserta didik menacari
lingkaran besar danmendapat pasangan baru dengan
bergeser searah pasangan baru. cara, peserta didik
jarum jam pada lingkaran besar
bergser searah jarum
jam satu atau dua
langkah. Sedangkan
peserta didik pada
lingkaran kecil tetap
diam di tempat.
5. Tahap 5: Mengarahkan peserta Peserta didik dalam
Peserta didik didik yang berada posisi lingkaran besar
yang berada di dalam lingkaran besar membagi informasi,
lingkaran besar untuk mulai berbagi dan seterusnya.
bertukar dan informasi. .
berbagi informasi
98
keterampilan sikap dalam menghadapi situasi yang beragam
tanpa membedakan suku, ras, agama, kaya, miskin, pandai
atau tidak pandai, dsb. Atau dengan kata lain mengurangi
bahkan menghilangkan diskriminasi dan kesenjangan sosial.
Selanjutnya, peserta didik akan lebih menghormati kemampuan
orang lain dan mendorong peserta didik yang pandai untuk
membantu yang lemah dalam memecahkan masalah sehingga
kemampuan peserta didik menjadi rata. Sehingga, munculah
sikap saling peduli untuk membantu sesamanya. Sistem sosial
selanjutnya yaitu, memunculkan interaksi yang kuat antara
guru dengan peserta didik. Karena, guru memiliki peran
untuk selalu mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam
pembelajaran, namun tidak memaksa peserta didik. Sehingga,
munculah hubungan emosi yang harmonis antara pendidik dan
peserta didik.
Dampak pengiring model pembelajaran IOC yaitu peserta
didik dapat memperoleh informasi yang lebih banyak dan lebih
beragam dalam satu waktu yang bersamaan. Melalui model
pembelajaran berkelompok, dan bertukar informasi lebih
memudahkan peserta didik untuk memperoleh informasi yang
beragam. Pembelajaran yang tidak hanya meletakkan peserta
didik sebagai objek, akan membuat peserta didik lebih mudah
dalam memahami materi yang disampaikan oleh temanya
sendiri. Sehingga menghilangkan suasana jenuh di dalam
kelas dan akan memunculkan semangat dan antusias peserta
didik untuk belajar, yang pada akhirnya akan berdampak pada
meningkatnya nilai akademik. Suasana baru di dalam kelas
yang lebih menarik juga dapat digunakan untuk memperkuat
hubungan antar individu, baik peserta didik dengan peserta
didik ataupun peserta didik dengan guru, serta terjalin
komunikasi yang baik oleh individu dalam kelompok. Selain itu,
model ini akan merangsang peserta didik untuk lebih percaya
99
diri dalam mengungkapkan ide-idenya secara verbal. Melalui
komunikasi dan sharing dengan teman sekelompok dapat
memunculkan pikiran-pikiran inovatif sehingga pembelajaran
ini akan lebih interaktif, produktif dan bermakna. Secara tidak
langsung model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam hal mendengarkan informasi
dengan tepat dan cermat, serta mampu berbagi informasi
dengan tepat dan cermat. Peserta didik akan lebih bertanggung
jawab terhadap apa yang disampaikan, karena itu merupakan
keputusan yang diambilnya. Selanjutnya, model pembelajaran
ini dapat digunakan pada setiap tingkatan, dengan strategi
masing- masing pendidik.
Dampak pengiring dari model pembelajaran IOC ini adalah
dapat mencairkan dan menyenangkan suasana kelas, karena
peserta didik dapat belajar secara aktif dengan temannya.
Sehingga, akan memunculkan minat belajar pada peserta
didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil akademik
peserta didik. Walaupun, metode IOC ini cukup efektif untuk
meningkatkan kemampuan dan nilai akademik peserta didik
metode ini memiliki kelemahan yaitu diperlukan ruang kelas
yang lebih panjang dan lebar serta alokasi waktu yang relatif
lebih tidak sebentar atau lama karena mungkin sebagian waktu
digunakan peserta didik untuk bergurau. Kemudian, diperlukan
juga alat pembantu untuk mendukung proses pembelajaran
tersebut, seperti buku ajar, media yang diperlukan, dan
peralatan lainnya. Dimana tidak semua sekolahan itu memiliki
alat pembantu seperti ini (Dedi Wahyudi, 2017).
100
DAFTAR PUSTAKA
101
MODEL PEMBELAJARAN
LEARNING CYCLE 5 STEP
103
atau melangsungkan kehidupannya (Murtiyanti, 2013).
Karakteristik pembelajaran yang menerapkan model
Learning Cycle 5 Step adalah sebagai berikut: a) peserta didik
dapat belajar secara aktif dan mempelajari materi dengan
melakukan sesuatu dan berpikir sesuai dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki peserta didik, b) informasi
atau pengetahuan yang baru diikutkan dengan pengalaman
yang telah dimiliki peserta didik. Informasi dan pengetahuan
yang dimiliki peserta didik berasal dari pemahaman individu,
c) proses pembelajaran dengan melakukan penyelidikan dan
penyelesaian masalah.
Adapun tahapan-tahapan model pembelajaran Learning
Cycle 5 Step adalah sebagai berikut:
104
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
2. Tahap 2: Menginstruksikan Membentuk kelompok
Tahap agar peserta didik sesuai intruksi
Exploration membentuk dari guru untuk
beberapa mengerjakan beberapa
kelompok kecil soal secar mandiri dan
dan memberikan berkelompok tanpa
soal-soal untuk pengajaran dari guru.
dikerjakan bersama
anggota kelmpoknya
masing-masing dan
berperan sebagai
fasilitator.
3. Tahap 3: Memberi dorongan Menjelaskan konsep
Tahap kepada peserta dari hasil observasi yang
Explanation didik agar dpat telah dilakukan bersama
menjelaskan dengan kelompoknya dengan
menggunakan menggunakan parafrase
bahasa dan kata- kata-kata mereka
katanya sendiri, sendiri, menunjukkan
menambah atau membuktikan
penjelasan dan hasil observasinya
memberi contoh- dengan menjelaskan
contoh mengenai argumen mereka,
konsep yang membandingkan
dijelaskan. pendapat yang peserta
didik miliki dengan
pendapat peserta didik
lain.
4. Tahap 4: Mengarahkan Melakukan
Tahap peserta didik pengaplikasian terhadap
Elaboration untuk bergeser hasil observasi yang
danmendapat mereka dapatkan untuk
pasangan baru. menyelesaikan beberapa
persoalan.
5. Tahap 5: Memberikan tes atau Mengerjakan atau
Tahap Evaluation kuis kepada peserta menjawab soal tes atau
didik di akhir waktu kuis yang diberikan
pelajaran untuk guru sesuai kemampuan
menegtahui seberapa masing-masing individu.
jauh peserta
didik memahami
materi yang telah
disampaikan.
105
Sistem sosial dalam model pembelajaran ini adalah guru
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk aktif dalam
perannya sebagai pelajar dalam kegiatan pembelajaran serta
bebas dalam mengungkapkan pendapatnya dalam kegiatan
tanya jawab. Peserta didik dituntut agar bisa berdiskusi dengan
teman sekelompoknya sehingga menumbuhkan interaksi antar
peserta didik. Dalam berkelompok tersebut, peserta didik
dituntut untuk memberikan hubungan yang baik dengan peserta
didik lain sehingga terbentuklah sikap saling menghargai.
Dampak pengiring dari model pembelajaran Learning
Cycle 5 Step adalah menumbuhkan sikap jujur, bertanggung
jawab, menghargai pendapat orang lain, dapat berpikir kritis
dan menyikapi masalah dari berbagai aspek. Selain itu dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, memiliki rasa
percaya diri yang tinggi, memilik sikap gotong royong dan
bekerja sama dengan anggota kelompok, serta memiliki
motivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
106
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Fluida Statis”.
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri
Surabaya ISSN : 2089-1776, Vol. 4 No. 2. Hal 520
107
MODEL PEMBELAJARAN
LEARNING CYCLE 7 STEP
109
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
2. Tahap 2: Menyampaikan tujuan Memperhatikan
Tahap Engagement yang harus dicapai penjelasan guru
(pengenalan dari kegiatan belajar mengenai tujuan
mengenai materi mengajar, memberikan pembelajaran
yang akan penguatan positif yang harus dicapai
dipelajari oleh kepada peserta didik, oleh peserta
peserta didik) menggali informasi didik, menjawab
pengetahuan dasar pertanyaan-
yang dimiliki pertanyaan
peserta didik melalui berdasarkan
pertanyaan yang umum pengetahuan yang
mengenai materi telah dimiliki,
pelajaran. menguatkan konsep
dasar pengetahuan.
110
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
6. Tahap 6: Memberikan bantuan Mengerjakan soal
Tahap Evaluation untuk membuat dan mengumpulkan
(mengevaluasi evaluasi terhadap tugas untuk
penyelidikan dan penyelidikan dan evaluasi proses
penerapan konsep) penerapan konsep pembelajaran.
pemahaman.
7. Tahap 7: Memberikan tantangan Membuat
Tahap Extend untuk menghubungkan analisis untuk
(menghubungkan dengan konsep dan menghubungkan
dengan konsep dan masalah yang berbeda. konsep pemahaman
permasalahan yang dengan masalah lain
berbeda) yang relevan
111
Dampak utama model pembelajaran LC 7E ini adalah
kepahaman peserta didik mengenai pengetahuannya dari suatu
materi pembelajaran yang berkaitan dengan penerapannya
untuk menyelesaikan dalam kehidupan. Dampak pengiring
dari model pembelajaran LC 7E, yaitu mempermudah peserta
didik untuk bisa membangun pemahamannya sendiri, peserta
didik menjadi terlatih untuk bisa berpikir kritis terhadap
suatu masalah, mampu untuk mengemukakan pendapat, lebih
meningkatkan jiwa sosialnya dan sikap serta karakter dari
peserta didik untuk dapat menyelesaikan masalah. Hal tersebut
bisa berupa tanggung jawab, rasa soidaritas, mau bekerjasama
dalam kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
112
MODEL PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH
114
Tabel 26. Sintak Model Pembelajaran Make a Match
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Meminta peserta Memperhatikan
Membentuk didik untuk intruksi guru untuk
kelompok dengan membentuk kelompok membentuk kelompok
materi yang dan memberikan dan selanjutnya
berbeda. setiap kelompok setiap kelompok
materi yang berbeda mendiskusikan materi
untuk didiskusikan. yang telah diberikan.
2. Tahap 2: Menyiapkan soal dan Memperasiapkan diri
Mengkoordinasi jawaban dalam bentuk untuk permainan dan
peserta kertas yang dilipat dan belajar materi.
didik untuk menyiapkan sebuah
menyiapkan kotak yang nantinya
jawaban diisi oleh jawaban dan
soal.
3. Tahap 3: Meminta perwakilan Sesuai dengan undian
Melakukan peserta didik untuk maka kelompok satu
pengundian maju ke depan dan dua maju kedepan
untuk permainan mengambil kartu untuk bertanding
undian yang nantinya menjodohkan soal
setiap kelompok akan dan jawabannya,
saling berhadapan kemudian kedua
untuk melakukan kelompok tersebut
permainan. saling berhadapan untuk
berlomba lomba sdu
kecepatan menodohkan
pasangan soal dan
jawaban.
4. Tahap 4: Berperan sebagai Dua kelompok yang
Pelaksanaan fasilitator dan bertanding adu cepat
permainan membunyikan aba- memasangkan soal dan
aba untuk memulai jawaban dari dua kotak
permainan. yang telah disediakan,
pasangan soal dan
jawaban yang diberikan
dimasukan ke dalam
kotak lain yang telah
disediakan.
115
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
5. Tahap 5: Menghitung soal dan Memperhatikan yang
Mengevaluasi dan jawaban yang sesuai, dilakukan guru dan
menghitung hasil dan menghitung mana mengevaluasi kelompok
dari permainan yang lebih banyak mereka masing-masing
mengumpulkan soal untuk lebih baik
dan jawaban yang kedepannya.
sesuai.
116
Daftar Pustaka
117
MODEL PEMBELAJARAN MEA
(MEANS, END-ANALYSIS)
118
Karakteristik pembelajaran yang menerapkan model
MEA adalah sebagai berikut: a) merupakan suatu bentuk pe-
mecahan masalah yang mencoba untuk membuat potongan
perbedaan antara pernyataan yang didapat dari suatu mas-
alah dan tujuan yang diinginkan, b) pernyataan yang didapat
merupakan informasi yang diperoleh dari pemahaman awal
masalah dengan proses penerapan rancangan pemecahan ma-
salah, serta merujuk pada tujuan yang diinginkan.
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Pese
Pokok
1. Tahap 1: Membantu peserta Memahami ko
didik dalam mema- sep dasar mate
Identifikasi perbe- hami konsep dasar matematika ya
daan antara current materi matematika. terdapat dalam
state dan goal state alahan/soal m
(hasil yang didapat yang ada. Dari
dan hasil/tujuan yang man konsep te
diinginkan dapat membed
antara current
goal state.
119
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peser
Pokok
2. Tahap 2: Membagi peserta Menyusun sub-
didik dalam beberapa masalah agar le
Organisasi sub- kelompok. Kemudian untuk menyeles
goals mengarahkan peserta sebuah masalah
didik dalam meny- bertahap dan ke
usun sub-sub masalah gan sehingga tu
yang lebih sederhana diingikan bisa te
dari sebuah masalah jud. Dilakukan d
yang sedang diker- berkelompok.
jakan oleh peserta
didik.
3. Tahap 3: mendorong peserta Menyel
didik untuk melaku- langkah
Pemilihan operator kan penyelidikan langkah
atau solusi secara teliti terhadap mewuju
sub-sub masalah yang tujuan/
telah disusun untuk Kemudi
mewujudkan tujuan/ menghu
hasil yang diingink- materi
an serta membantu berdasa
peserta didik dalam rencana
melakukan review, telah di
evaluasi, dan revisi. Selanju
bertuka
pendap
menent
solusi y
efektif d
Lalu me
riview, e
dan rev
120
karena peserta didik juga berperan aktif dalam proses pembe-
rta Didik lajaran, peserta didik terbiasa dalam menyelesaikan masalah
matematik, peserta didik lebih berperan aktif dalam proses
-sub pembelajaran dan lebih mudah mengekspesikan ide, serta
ebih fokus berkurangnya peran guru sebagai penyampai materi.
saikan
hnya secara Dampak dari model pembelajaran MEA adalah pen-
eterhubun- galaman belajar dan memudahkan dalam menyelesaikan ma-
ujuan yang salah matematik. Dampak pengiringnya adalah membentuk
erwu- pola berpikir peserta didik lebih kritis, logis dan kreatif, serta
dengan karakter dan hubungan sosial peserta didik berkembang ke
arah yang lebih baik. Peserta didik yang memiliki kemampuan
yang rendah dalam pelajaran matematika dapat menanggapi
permasalahan dengan metode mereka sendiri.
lidiki
h-
h untuk
udkan
/hasil. Daftar Pustaka
ian
ubungkan
121
lajaran Means Ends Analysis (MEA) dengan Pendeka-
tan Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Pendidikan
Dasar. Vol 1 (1): 135-143
122
123
MODEL PEMBELAJARAN
MODELLING INSTRUCTION
125
Tabel 28. Sintak Model Pembelajaran Modeling Instruction
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Menyampaikan Memperhatikan
Pembukaan dan tujuan pembelajaran, tujuan yang harus
reseprentasi menyiapkan dan dikuasai, menerima dan
memotivasi peserta memahami masalah
didik untuk aktif yang direpresentasikan
terlibat dalam guru.
pemecahan masalah.
2. Tahap 2: mengkoordinasi Memperhatikan
Mengkoordinasi peserta didik yang dan mencoba untuk
berhubungan dengan mengkonstruksikan,
masalah yang telah mendeskripsikan
diberikan serta dan memprediksi
menjelaskan grafik representasi yang guru
dan menghubungkan berikan.
dengan representasi
umum melalui
kegiatan eksperimen.
3. Tahap 3: Mendorong Mengembangkan
Pengenalan peserta didik untuk pengalaman, heuristik,
aplikasi mengumpulkan dan belajar untuk
informasi dari menarik kesimpulan
masalah yang di bahas dari representasi yang
melalui eksperimen. sebelumnya sudah
diberikan.
4. Tahap 4: Membantu peserta Menyusun laporan
Abstraksi didik dalam dalam kelompok dan
merencanakan menyampaikan isi
dan menyiapkan laporan dalam diskusi
karya dari proses di kelas.
eksperimen (dapat
berupa laporan).
5. Tahap 5: Melakukan evaluasi Mengikuti tes dan
Kesimpulan terhadap penyelidikan menyerahkan tugas
para peserta didik dan sebagai bahan evaluasi
proses yang peserta proses belajar.
didik gunakan.
126
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
6. Tahap 6: Membimbing Mengungkapkan,
Pengembangan meluruskan menganalisis dan
lebih lanjut miskonsepsi dari membenarkan konsep
peserta didik. miskonsepsi yang
diperoleh dari arahan
guru.
DAFTAR PUSTAKA
127
Universitas Negeri Semarang, 2015)
Jumadin, La. “Perlunya pembelajaran Modeling Instruction
pada Materi Gelombang”. (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2017)
Kamil, M Mustofa. Landasan Teori dalam Pengembangan
Model Pembelajaran. Vol 3, No 1. 2015
128
MODEL PEMBELAJARAN NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER)
130
Tabel 29. Sintak Model Pembelajaran NHT
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Menyampaikan tujuan menyiapkan
Persiapan pembelajaran dan diri, Berdo’a. dan
memberi Lembar mendengarkan
Kerja Peserta didik penjelasan dari guru.
(LKPD) yang
ditentukan dengan
model pembelajaran
NHT.
2. Tahap 2: Mengelompokkan berkelompok sesuai
Penomoran peserta didik kedalam dengan pembagian
(Numbering) kelompok kecil yang dari guru serta
beranggotakan 4 memperhatikan dan
sampai 5 peserta mendengarkan apa yang
didik. Setiap disampaikan oleh guru
peserta didik akan dengan seksama.
men-dapatkan
nomor dari guru.
Pengelompokkan
peserta didik
dicampur secara acak.
131
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
4. Tahap 4: Memanggil peserta Menguasai apa yang
Pemberian jawaban didik dengan telah didiskusikan
(Answering) menyebutkan nomor dengan kelompoknya
peserta didik dari dan menunggu
tiap kelompok. Ada dipanggil oleh guru
berbagai macam cara melalui penyebutan
untuk menentukan nomor untuk menjawab
nomor ini, seperti pertanyaan.
dengan cara
pengundian.
5. Tahap 5: Mengevaluasi semua Mendengarkan dan
Memberi jawaban dari peserta memperhatikan dengan
kesimpulan didik dengan cara seksama kesimpulan
menarik kesimpulan dari pendidik, dan juga
dari semua mencatatnya.
pertanyaan yang
diajukan.
6. Tahap 6: Meyampaikan Mendengarkan
Memberikan kata-kata untuk perkataan pendidik dan
penghargaan memotivasi peserta mengucapkan terima
didik yang digunakan kasih kepada guru.
sebagai apresiasi dan
memberikan nilai
yang lebih tinggi
kepada kelompok
yang hasil belajarnya
lebih baik.
132
solidaritas dan saling tolong menolong antar sesama peserta
didik dan mempnyuai rasa toleransi atas pendapat orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
133
MODEL PEMBELAJARAN OE
(OPEN ENDED)
135
Langkah-
No. langkah Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
2. Tahap 2: Menyampaikan Berkelompok sesuai dengan
Penomoran tujuan kelompoknya, berdiskusi
(Numbering) pembelajaran, bersama menyelesaikan
memberikan permasalahan.
dorongan
kepada peserta
didik tentang
konflik yang
akan diberikan
yang bermanfaat
sehingga pesrta
didik aktif.
Dilanjut dengan
membentuk
beberapa
kelompok
kemudian
memberikan
pertanyaan open
ended problem.
3. Tahap 3: Memberikan Berpartisipasi aktif dengan
Kegiatan akhir kesimpulan mengembangkan idenya
yang relevan untuk memberikan
dari berbagai kesimpulan sendiri sesuai
kesimpulan yang idenya.
dikemukakan
peserta didik.
136
pemberian konflik. Sarana pendukung model pembelajaran ini
meliputi LKPD, bahan ajar, panduan bahan ajar peserta didik
dan guru, artikel, jurnal, kliping, peralatan demonstrasi atau
eksperimen yang sesuai, model analogi, meja dan kursi yang
mudah dimobilisasi atau ruang kelas yang telah dikondisikan.
Dampak utama model pembelajaran OE adalah pemahaman
peserta didik terhadap kaitan konflik dengan penyelesaian
akhir, dan bagaimana menggunakan berbagai macam strategi
atau teknik dalam memecahkan konflik yang disajikan. Dampak
pengiringnya adalah mempercepat pengembangan kemampuan
diri dengan menuangkan berbagai ide untuk meningkatkan
proses kognitif, kemampuan berpikir individu yang tinggi,
kemampuan berpikir kritis, keterampilan sosial dan sifat
peserta didik bertambah luas dalam hal kepribadian, tangung
jawab tugas dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
137
MODEL PEMBELAJARAN PCS
(CONCEPT SENTENCE)
139
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
5. Tahap 5: Menyampaikan tugas Memecahkan masalah
Pembuatan kepada peserta didik dengan berbagai
kalimat dengan dengan memberikan 1 argument dari peserta
menggunakan kata kunci dari sebuah didik.
kata kunci paragraf.
setiap paragraf
6. Tahap 6: Membimbing dan Menyusun hasil dari
Diskusi hasil juga memandu diskusi kelompok dan
kelompok peserta didik untuk mempresentasikan hasil
menemukan hasil diskusi.
jawaban.
7. Tahap 7: Membantu Menyerahkan tugas yang
Kesimpulan dan peserta didik telah dikerjakan dan
evaluasi akhir untuk melakukan mengikuti umpan balik.
umpan balik dan
mengevaluasi
terhadap proses yang
telah dilakukan.
140
DAFTAR PUSTAKA
141
MODEL PEMBELAJARAN POE
(PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN)
143
Tabel 32. Sintak Model Pembelajaran POE
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
1. Tahap 1: Menjelaskan bahan Memprediksi sebuah
Memprediksi yang akan di teliti permasalahan yang
(Predict) dengan memberikan diambil dalam sebuah
sebuah masalah pada teori yang sudah
teori tersebut. disajikan oleh guru.
2. Tahap 2: Menyediakan bahan Melakukan sebuah
Meneliti/ dan peralatan yang eksperimen/penelitian
eksperimen akan digunakan. dalam dugaan sebuah
(Observe) masalah yang ada
kemudian mencatat hasil
dari penelitiannya.
3. Tahap 3: Berperan sebagai Menjelaskan atau
Menjelaskan fasilitator dalam mepresentasikan
(Exsplain) berjalanya diskusi. kepada teman dan guru
kemudian mengkaitkan
dari dugaan sebelumya
dengan hasil dari
penelitiannya.
144
MODEL PEMBELAJARAN
PROBING-PROMPTING
146
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
2. Tahap 2: membimbing Memecahkan serta
Memberikan serta membantu menyusun rumusan
waktu peserta peserta didik untuk permasalahan yang
didik untuk memecahkan diberikan guru.
merumuskan permasalahan.
permasalahan
3. Tahap 3: Menyampaikan Memperhatikan
Mengajukan permasalahan sesuai permasalahan sesuai
persoalan dengan tujuan tujuan yang harus
sesuai tujuan pembelajaran, dikuasai.
pembelajaran serta memotivasi
khusus peserta didik untuk
terlibat aktif dalam
pembelajaran.
4. Tahap 4: membimbing Menyusun rumusan
Memberi peserta didik untuk jawaban yang tepat
kesempatan mengumpulkan sesuai dengan
peserta informasi yang pengetahuan dan
didik untuk tepat berdasarkan pengalaman yang
merumuskan pengetahuan dan terjadi.
jawaban pengalaman.
5. Tahap 5: Menyampaikan tugas Memecahkan masalah
Mengajukan salah kepada peserta didik dengan berbagai
peserta didik dengan memberikan argumen dari peserta
untuk menjawab 1 kata kunci dari didik.
pertanyaan sebuah paragraf.
6. Tahap 6: menunjuk Memberikan tanggapan
Memberi peserta didik sesuai dengan apa
kesempatan untuk menaggapi yang dipahami dengan
peserta didik pendapat jawaban kalimatnya sendiri.
untuk menanggapi sebelumnya, untuk
pertanyaan mengetahui apakah
semua peserta didik
telah memahami
permasalahan yang
sedang dibahas.
147
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
7. Tahap 7: Mengajukan Menjawab pertanyaan
Memberikan pertanyaan- penutup dari guru
pertanyaan pertanyaan penutup sebagai indikator bahwa
penutup untuk memperjelas seluruh peserta didik
tujuan belajar khusus telah paham.
agar seluruh peserta
didik menjadi
paham dengan
permasalahan yang
dibahas.
148
Daftar Pustaka
149
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM POSING
151
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
3. Tahap 3: Memberi tugas peserta Mengerjakan tugas
Peserta didik didik untuk membuat bersama kelompoknya,
membuat pertanyaan satu serta tugas yang di
pertanyaan kelompok minimal perintahkan oleh
tiga pertanyaan, gurunya.
memantau pengerjaan
tugas kelompok.
4. Tahap 4: mengarahkan peserta Berdiskusi dengan
Saling melempar didik untuk melempar kelompoknya untuk
soal dari kelompok pertanyaannya untuk menyelesaikan soal yang
satu dengan yang kelompok lain, diterimanya.
lain kemudian kelompok
yang menerima soal
harus mencari dan
menyelesaikannya.
5. Tahap 5: Mengarahkan Menanggapi hasil
Mempresentasikan peserta didik untuk diskusinya secara
hasil serta mempesentasikan bergantian.
memberikan hasil diskusinya di
penghargaan depan kemudian
kelompok lain
memberikan
tanggapan dari hasil
presentasi kelompok
yang maju kedepan.
152
jurnal dan alat peraga agar peserta didik lebih mudah dalam
memahami pembelajaran.
Dampak pembelajaran problem posing adalah menekankan
pada pemahaman, pengetahuan dan intelektual seorang peserta
didik, dan bagaimana menggunakan pengetahuan untuk
memecahkan suatu permasalahaan yang rill. Dampak pengiring
dari model ini adalah mempercepat dayaa pikir peserta didik
dalam berpikir keritis, serta melatih peserta didik untuk berani
tampil di depan kelas. Keterampilan sosial dalam model ini
adalah seperti meninggkatkan karakteristik seperti melatih
sikap peduli, tanggung jawab, serta berkerja sama antar peserta
didik satu dengan yang lainya.
153
MODEL PEMBELAJARAN
PRODUKSI
(PROJECT DESIGN USING
COMMUNICATIVE LEARNING)
155
Tabel 35. Sintak Model Pembelajaran Produksi
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Meminta peserta Menulis pengetahuan
Menyajikan didik untuk menulis yang dipahami dan
masalah esensial. & menjawab apa yang mengidentifikasi
diketahui pada kasus masalah yang disajikan.
yang disajikan.
156
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
6. Tahap 6: Membantu peserta Melakukan refleksi dan
Melakukan refleksi didik untuk melakukan perbaikan
terhadap kegiatan melakukan refleksi produk yang dihasilkan.
proyek dan meminta peserta
didik melakukan
perbaikan produk
yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
157
MODEL INOVATIF
PEMBELAJARAN QSH
(QEUSTIONS STUDENT HAVE)
159
Sistem sosial metode peembelajaran bisa dengan gaya tempat
duduk apapun bisa menggunakan later”U”, Later “0”, Dll. Peserta
didik membaca buku bacaan masing-masing sesuai materi
yang sudah ditentukan, kemudian peserta didik menuliskan
pertannyaan di kertas kosong yang kemudian guru akan
menerima pertanyaan peserta didik dan akan mendiskusikan
serta guru memberikan jawaban.
Dampak pengiring dari model pembelajaran ini adalah
dengan menggunakan model Questions Student Have ini
guru mampu mengetahui bagaimana atau apa yang peserta
didik inginkan melalui pertanyaan-penanyaan yang diajukan,
pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan menyenangkan. Guru
tidak perlu membahas haI-hal yang lain karena hanya akan
membuat peserta didik, guru langsung menerangkan ke sumber
masalah dari pertanyaan yang peserta didik ajukan.
DAFTAR PUSTAKA
160
MODEL PEMBELAJARAN
RECIPROCAL LEARNING
162
Langkah-
No. langkah Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
4. Tahap 4: Membimbing peserta Berdiskusi sesuai
Pelaksanaan didik berdiskusi, perannya masing-
diskusi. memperagakan tugas masing. Predictor
yang telah dibagi pada bertugas menyajikan
setiap peserta didik. prediksi bacaan
yang akan dibaca
selanjutnya, questioner
bertugas bertanya dan
menjawab pertanyaan,
summariser bertugas
menegaskan gagasan
utama dengan bahasa
sendiri, clarifier
bertugas menemukan
bagian teks yang
kurang jelas dan
memperjelasnya.
5. Tahap 5: Menukar tugas peserta Mengulang proses
Pertukaran didik satu sama lain diskusi dengan peran
peran. yang telah dibagi yang berbeda dari
sebelumnya dan sebelumnya.
menyajikan teks yang
berbeda.
163
belum jelas serta menemukan cara untuk memperjelasnya.
Dampak pengiringnya adalah melatih peserta didik untuk
mengembangkan kreatifitas, memupuk kerjasama antar peserta
didik, mengasah keberanian berbicara dan berpendapat di depan
kelas. Membentuk karakter peserta didik seperti: bertanggung
jawab, peduli, toleran dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
164
MODEL PEMBELAJARAN SAVI
(SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,
INTELLECTUAL)
166
Langkah-
No. langkah Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
2. Tahap 2: Menyampaikan Mengikuti alur
Penyampaian materi baru dengan pembelajaran yang telah
menggunakan media disiapkan oleh guru.
yang relevan serta
menarik.
3. Tahap 3: Mencoba Berdiskusi sesuai
Pelatihan memberikan kelompoknya masing-
permasalahan untuk masing untuk mencari
didiskusikan oleh solusi atas permasalahan
sesuai kelompok yang yang telah diberikan.
telah dibuat.
4. Tahap 4: Memberikan Mengerjakan tugas yang
Penampilan penguatan materi diberikan oleh guru untuk
hasil serta melakukan dievaluasi secara individu.
evaluasi.
167
baik dari segi ilmu pengetahuan maupun akhlaq.
Dampak pengiring model pembelajaran SAVI yaitu mampu
meningkatkan kreativitas dan kemampuan psikomotor peserta
didik, mendorong semangat belajar, sehingga ada kemajuan
dari hasil belajar peserta didik. Jika terdapat kemajuan pada
hasil belajarnya, maka peserta didik akan cenderung untuk
mempertahankan prestasinya bahkan peserta didik juga akan
meningkatkan intensisitas belajarnya. Dari situ, peserta didik
lambat laun akan sadar betapa pentingnya belajar. Peserta
didik juga akan sadar bahwa hakikat dari belajar tidak hanya
untuk mencari nilai yang sempurna, melainkan bagaiamana
dia mampu untuk mengembangkan kreativitasnya melalui
pengalaman-pengalaman yang dimilikinya.
168
MODEL PEMBELAJARAN SM2CL
(SYNECTICS, MIND MAP, AND
COOPERATIVE LEARNING)
170
Tabel 39. Sintak Model Pembelajaran SM2CL
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Menginformasikan Memperhatikan,
Menyiapkan tujuan pembelajaran mencatat tujuan yang
rancangan rencana dan membuat harus dicapai serta
dan tujuan rencana dapat memahami dan
pembelajaran pembelajaran serta menerima rencana dan
cara penyajiannya. permasalahan.
2. Tahap 2: Menyajikan Memperhatikan,
Menyajikan informasi kepada berpikir dan menganlisis
Informasi peserta didik baik informasi yang
dengan alat peraga, diberikan.
praktik atau tulisan.
3. Tahap 3: menerangkan Membentuk kelompok
Membentuk peserta kepada peserta didik sesuai arahan dan
didik dalam bentuk untuk membentuk berdikusi serta membuat
kelompok kelompok belajar mind mapping.
sesuai prosedur
dan dalam proses
pembentukan itu
dibuat peralihan yang
efisien.
4. Tahap 4: Membantu Melakukan kerja
Mengorganisasikan kelompok belajar sama antar kelompok,
peserta didik dalam saat mengerjakan mengemukakan gagasan
kelompok tugasnya atau studi untuk menyelesaikan
kasus. suatu masalah.
5. Tahap 5: Menguji materi Mengamati
Membantu kerja pelajaran atau permasalahan, menalar,
kelompok dalam kelompok berpikir kreatif dan
belajar menunjukkan eksplorasi materi yang
hasil-hasil pekerjaan telah disampaikan.
mereka.
6. Tahap 6: Mengenali upanya Membuat rangkuman
Mengetes materi prestasi individu atau gagasan dan
maupun kelompok. mempresentasikan.
7. Tahap 7: melakukan Menyerahkan tugas yang
Evaluasi dan umpan balik serta telah dikerjakan dan
kesimpulan mengevaluasi mendapat umpan balik.
terhadap proses
pembelajaran yang
telah dilakukan.
171
Sistem sosial pembelajaran dalam model ini adalah
peserta didik mencapai tujuan bersama dengan beripikir
kreatif dan kritis. Peserta didik tidak hanya memerlukan
waktu untuk berpikir adanya tantangan tetapi juga mereka
bisa mendiskusikan pemikiran serta gagasannya di kelas,
sehingga mereka mendapatkan pengetahuan baru (triall dan
error) dan mengoreksi segala kesalahan. Peserta didik juga
harus mempunyai kebebasan dalam mengungkapan diri,
menghargai fantasi atau imajinasi, dan mandiri. Peranan guru
adalah membantu peserta didik mengembangkan ketrampilan
interpersonal dari peserta didik tersebut. Guru disini hanya
berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan saja.
Dampak pengiring dari model pembelajaran SM2CL dalam
pembelajaran berpikir kreatif dan kritis untuk mewujudkan
suatu kegiatan belajar yang sifatnya menerapkan model, strategi
dan metode dalam pembelajaran. Model pembelajaran SM2CL
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, khususnya
kemampuan dalam berpikir kreatif, analitik, aktif serta berpikir
kritis pada peserta didik (Khalifah Mustami, 2017). Berpikir
kritis merupakan salah satu keterampilan tingkat tinggi yang
mengandalkan fokus peserta didik. Sikap kritis ini sangat
penting diajarkan kepada peserta didik selain keterampilan
dalam berpikir kreatif (Brian Pratama, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
172
2.
Muh. Khalifah Mustami, 2017. Pembelajaran Sains dengan
Model SM2CL, Cet. I; Makassar: Pusaka Almaida.
Sofyan, dkk. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Synectics,
Mind Maps, Cooperative Learning Terhadap Hasil
Belajar Biologi Berdasarkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa Kelas X SMAN 17 Makassar. Pendidikan
Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Makassar.
173
MODEL BELAJAR SQR4
(SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
REVIEW, AND REFLECT)
175
antara sesama peserta didik terjalin karena terfokus untuk
saling membantu dan berdiskusi Bersama. Sedangkan guru
sebagai fasilitator pada model ini berperan sebagai pembimbing
agar pembelajaran bisa terlaksana dengan baik.
Dampak pengiring dari model SQ4R yaitu membantu peserta
didik dalam mengambil sikap bahwa buku atau meteri bahan
ajar yang akan dibaca sesuai dengan kebutuhan atau tidak serta
memberikan pendekatan peserta didiksecara sistematis dengan
jenis bacaan. Peserta didik juga kreatif dalam berimajinasi agar
bisa membayangkan materi bahan ajar yang telah disampaikan
sehingga peserta didik dapat memahami dengan baik dari
semua materi dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
176
MODEL PEMBELAJARAN
SYNDICATE GROUP
178
No Langkah-langkah
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
3. Tahap 3: Memberikan aspek Melakukan diskusi
Small Group permasalahan yang secara aktif dan
Discussion berbeda kepada percaya diri dalam
masing-masing kelompoknya masing-
kelompok. masing.
4. Tahap 4: Mengarahkan setiap Menyusun kesimpulan
Public Discussion kelompok untuk dan menyampaikan
Forum menyampaikan hasil diskusi. Bertanya
hasil diskusi secara untuk mendapatkan
bergantian dan informasi yang
mengorganisasikan belum diketahui, dan
kelompok lain untuk berpendapat untuk
menanggapinya menanggapi pertanyaan
sehingga terjadi yang diajukan.
feedback yang baik
antara kelompok
penyaji dan pendengar.
5. Tahap 5: Menginstruksikan Mencatat hasil diskusi
Conclution setiap kelompok dan mengumpulkannya
untuk mengumpulkan kepada guru.
laporan hasil diskusi
dan menyampaikan
kesimpulan diskusi dan
memberikan komentar
maupun evaluasi
tentang proses diskusi
beserta penguatannya.
179
Dampak pengiring yang diperoleh dari penerapan model
pembelajaran Syndicate group adalah terwujudnya peserta didik
yang aktif dalam suatu pembelajaran. Sikap kritis peserta didik
akan terbentuk melalui pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
Pengetahuan dan informasi yang didapatkan peserta didik
akan semakin luas karena terjadi pertukaran informasi antar
kelompok diskusi. Interaksi yang terjadi antara peserta didik
dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan
guru akan membentuk sikap jujur, percaya diri, dan saling
menghargai pendapat satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
180
IX B MTs. DIPONEGORO Kecamatan Ungaran
Timur Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.” Skripsi.
Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.
181
MODEL PEMBELAJARAN TAI
(TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED)
183
Tabel 42. Sintak Model Pembelajaran team assisted individualized
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1: Menyampaikan Memperhatikan hal
Orientasikan pada tujuan pembelajaran, yang harus dicapai,
peserta didik mendorong peserta mendengarkan dengan
tentang hal yang didik untuk bersungguh-sunguh
akan dicapai dalam berpatisipasi aktif penjelasan dari guru.
pembelajaran. dalam tim.
2. Tahap 2: Memberikan Memahami
Mengarahkan pengajaran kepada penjelasan dari guru,
peserta didik peserta didik dan tugas mengerjakan tugas
untuk belajar mandiri pada peserta dengan mandiri.
didik, pemberian kuis
mandiri.
3. Tahap 3: Membentuk tim Saling bertukar
Pembentukan tim diskusi yang terdiri pendapat mengenai
diskusi dari empat sampai pemahaman terhadap
lima orang, penugasan pembelajaran yang
untuk setiap tim, dam telah dilakukan,
membimbing alur melakukan kegiatan
diskusi tim. kelompok dengan
bersungguh-sungguh.
4. Tahap 4: Menilai hasil tugas Bertanya terkait
Menilai tugas kelompok dan hal-hal yang belum
yang diberikan memberikan reward dimengerti atau
dan pemberian khusus bagi tim kurang paham.
penghargaan yang kurang dalam
penyelesaian tugas.
5. Tahap 5: Membimbing peserta Mengerjakan soal-
Melakukan didik untuk merefleksi soal dengan teliti,
evaluasi terhadap cara kerja tim dan hasil memberikan hasil
kerja tim dan tugas tim. refleksi.
diskusi, melakukan
evaluasi
pemahaman
peserta didik
terhadap
pembelajaran
184
pembelajaran ini cenderung sederhana dan dapat diterapkan
disemua tingkatan. Model pembelajaran ini bersifar
student center. Sehingga peserta didik akan terlatih dalam
berargumentasi, berani, dan memiliki rasa solidaritas. Selain
itu, model pembelajaran ini meningkatkan rasa kebersamaan
antar peserta didik. Guru akan melakukan pembimbingan
secara lebih optimal jika dalam bentuk tim.
Dampak pembelajaran dari model team assisted individualized
yaitu peningkatan pengetahuan dengan diskusi antar peserta
didik dan penyelesaian kesulitan dalam pembelajaran secara
bersama-sama. Dampak pengiringnya adalah penguatan daya
ingat, membentuk mindset critical thinking. Melatih karakter
berani, toleransi, solidaritas, dan kejujuran.
Daftar Pustaka
185
MODEL PEMBELAJARAN TGT
(TEAM GAMES TOURNAMENT)
187
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
3. Tahap 3: Membentuk peserta Memecahkan dan
Teams (Belajar didik dari kelompok menganalisis tugas secara
Dalam kecil menjadi berkelompok serta saling
Kelompok) kelompok heterogen, memberikan masukan
memberikan LKPD, satu sama lain untuk
dan memandu memepermudah poroses
peserta didik untuk diskusi.
dapat bekerjasama
dalam bentuk team
atau berkelompok.
4. Tahap 4: Menguji tingkat Memilih perwakilan
Tournament pemahaman peserta tiap kelompok
(Pertandingan) didik pada materi ajar untuk melaksanakan
melalui pertandingan pertandingan yang akan
antar kelompok/ tim diadakan dengan berlomba
(berupa soal lisan). memberikan jawaban
dengan tepat untuk
mendapatkan poin.
5. Tahap 5: Menghitung poin Memperhatikan perolehan
Team recognition perolehan tiap point yang disampaikan.
(Penghargaan tim dan memilih Tim dengan nilai tertinggi
Kelompok) pemenang dengan akan diberi gelar “Super
poin tertinggi Team”.
dari materi bahan
ajar yang telah
disampaikan sebagai
bentuk penghargaan.
188
peserta didik mampu berfikir secara kritis, cepat dan menghargai
pendapat orang lain sehingga nantinya akan menambah atau
membuka cara berfikir peserta didik tersebut kearah yang lebih
luas.
DAFTAR PUSTAKA
189
MODEL PEMBELAJARAN
TIME TOKEN
191
Langkah-
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
langkah Pokok
3. Tahap 3: Memberikan tugas Menerima dan memahami tugas
Memberikan kepada peserta didik. yang diberikan guru.
tugas
192
buku petunjuk materi pelajaran untuk guru dan juga peserta
didik, kartu atau kupon berbicara, ruang kelas, meja, kursi, dan
lain-lain.
Dampak model pembelajaran time token memiliki pengaruh
terhadap suatu pembelajaran seperti, pemahaman peserta didik
mengenai suatu hubungan antara pengetahuan dan lingkungan
masyarakat secara luas, serta mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilannya sebagai warga negara yang baik yang peka
terhadap problem social yang terjadi di lingkungan masyarakat
guna membantu sesama manusia. Selain itu, menimbulkan
dampak yang amat positif bagi peserta didik yang hasil
belajarnya rendah. Tujuan model pembelajaran time token ini
selain menimbulkan dampak akademik, juga menimbulkan
dampak pengiring diantaranya: sikap bekerjasama, penghargaan
terhadap eksistensi orang lain, dan sebagainya (Nofia, 2017).
Daftar Pustaka
193
MODEL PEMBELAJARAN TPS
(THINK PAIR SHARE)
195
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
3. Tahap 3: Memberi arahan Berdiskusi dengan
Peserta didik kepada peserta didik teman sebangku
dipasangkan untuk berpasangan secara berhadapan
dengan teman dengan teman dan mengutarakan
sebangku dan sebangku. pemikirannya.
mengutarakan hasil
pemikiran masing-
masing.
4. Tahap 4: Meminta Maju ke depan
Presentasi hasil peserta didik kelas untuk
diskusi bersama mempresentasikan mempresentasikan
pasangan di depan hasil diskusinya hasil diskusinya
kelas. bersama temannya. kepada kelompok lain.
5. Tahap 5: Mengarahkan dan Mendengarkan
Guru mengarahkan menyimpulkan materi penjelasan guru.
dan menyimpulkan kepada pemahaman
materi. yang benar.
196
MODEL PEMBELAJARAN TS-TS
(TWO STAY TWO STRAY)
198
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
4. Tahap 4: Membantu peserta Setiap kelompok
Mengembangkan didik dalam menyusun informasi
dan menyajikan memecahkan yang didapat dari setiap
hasil karya permasalahan yang kelompok, kemuadian
sulit dan menyimak melakukan presentasi
presentasi yang didepan kelas. Serta
dilakukan dari menjawab pertanyaan
perwakilan tiap (apabila ada).
kelompok.
5. Tahap 5: Membantu peserta Mengikuti instruksi guru.
Menganalisis dan didik untuk
mengevaluasi mereview dan
proses pemecahan mengevaluasi hasil
masalah kerja yang telah
dilakukan.
199
DAFTAR PUSTAKA
Nurul ikhsan karimah, 2014, Model Two Stay Two Stray Melalui
Pendekatan Multiple Intelegence, Jurnal Penelitian
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, 1(2): 24-30
Rika Rahim, dkk, 2017, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa,
Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Muhammadyah
Palembang, 1(1): 39-54
200
MODEL PEMBELAJARAN TTW
(THINK TALK WRITE)
202
Tabel 47. Sintak Model Pembelajaran TTW (Titi Wigati, 3013)
Langkah-langkah Kegiatan Peserta
No. Kegiatan Guru
Pokok Didik
1. Tahap 1 : Membagikan teks bacaan Membaca teks dan
Think (berpikir) berupa lembar aktivitas membuat catatan
peserta didik yang berupa ide-ide yang
memuat permasalahan didapat dari hasil
dan petunjuk bacaan tersebut secara
permasalahan. individu.
2. Tahap 2 : Menginstruksikan Mendiskusikan hasil
Talk (berbicara/ kepada peserta didik dari proses membaca
berdiskusi) untuk membuat yang berupa
kelompok yang terdiri pertanyaan, jawaban,
dari 5 orang. ide-ide dan hal yang
tidak dimengerti
dalam bacaan yang
terdapat pada tahap
pertama.
3. Tahap 3 : Memberi waktu kepada merumuskan
Write (menulis) peserta didik untuk pengetahuan
menuliskan ide-ide berupa jawaban
menarik menjadi atas soal (berisi
kerangka karangan, landasan dan adanya
jawaban atau berupa kesinambungan
pemecahan suatu antara konsep,
masalah. metode, dan solusi) ke
dalam bentuk tulisan
(write) dengan kata-
kata atau bahasanya
sendiri.
203
interaksi sosial yang baik serta latihan dalam menekuni “learning
to be” yaitu dimana seorang peserta didik dibentuk menjadi
dirinya sendiri, dengan demikian seseorang yang belajar
dengan mengaktualisasikan dirinya sendiri akan menjadi orang
yang mempunyai kepribadian yang sangat bertanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang diembannya.
Dampak pengiring dari model pembelajaran ini telah
ditetapkan sebelumnya dalam tujuan pengajaran. Model kognitif
konflik akan berdampak instruksional, yaitu mencapai tujuan
pemahaman terhadap hakikat konsep dan interaksi sosial.
Kemudian dalam pembelajaran ini terdapat dampak pengiring
yang harus diusahakan muncul dalam setiap pelaksanaan
proses belajar mengajar atau dapat juga ditulis dalam tujuan
pengajaran, dimana peserta didik akan peka terhadap penalaran
secara logis dalam komunikasi sehari-harinya.
Daftar Pustaka
204
Wigati, Titi. 2018. Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui
Penerapan Metode THINK TALK WRITE Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas IX
A Semester Gasal SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA
TAHUN 2017/2018. Surakarta : CV. Akademika.
(ebook, Jurnal Pendidikan Konvergensi_Edisi 23/
VOLUME V/ JANUARI 2018).
205
MODEL PEMBELAJARAN VAK
(VISUAL AUDITORY KINESTETIKA)
207
sehingga menciptakan pembelajaran yang efektif.
Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran VAK
adalah sebagai berikut:
Tabel 48. Sintak Model Pembelajaran VAC
Langkah-langkah
No. Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pokok
1. Tahap 1: Memberikan arahan Memberikan arahan
Tahap persiapan dan motivasi untuk dan motivasi untuk
(kegiatan memunculkan rasa memunculkan rasa
pendahuluan) keingintahuan. keingintahuan.
2. Tahap 2: mentransferkan ilmu Mengungkapkan
Tahap kepada peserta didik pemahamannya.
penyampaian sesuai dengan model
(kegiatan atau pendekatan yang
eksplorasi) digunakan.
3. Tahap 3: Membantu peserta Memahami alur setiap
Tahap pelatihan didik untuk saling topik pembahasan
(kegiatan mengaitkan serta sehingga mampu
elaborasi) menerima pengetahuan memperoleh
dan kemampuan baru pemahaman hingga ke
dengan berbagai cara akarnya sesuai dengan
sesuai dengan gaya kenyamanan belajar.
belajarnya.
4. Tahap 4: Membantu peserta didik Berupaya untuk
Tahap dalam mengaplikasikan meningkatkan hasil
penampilan hasil dan membuka belajar dan menemukan
(kegiatan inti wawasan pengetahuan ketrampilan baru yang
pada konfirmasi) yang menciptakan dapat menambah
ketrampilan baru. pengetahuan.
208
peserta didik lain untuk berdiskusi panjang lebar untuk
menemukan titik pemecahan masalah, serta meminimalisir
adanya kesulitan belajar. Sarana pendukung pembelajaran ini
adalah video, chart, gambar, grafik, speaker aktif, alat peraga
atau alat demonstrasi, dan peralatan uji coba atau praktikum
lapang.
Dampak pembelajaran model pembelajaran VAK (Visual
Auditory Kinestetika) adalah kemampuan dan pemahaman yang
diperoleh secara maksimal karena adanya kebebasan peserta
didik dalam menggunakan gaya belajar. Dampak pengiring
model pembelajaran VAK (Visual Auditory Kinestetika)
adalah dapat melatih potensi peserta didik sesuai dengan
yang dimiliki masing-masing, mampu mengajak peserta didik
untuk memahami konsep melalui kegiatan yang aktif dan tidak
menghambat peserta didik dalam setiap proses pembelajaran
yang berlangsung. Selain itu, dampak pengiring yang
ditimbulkan oleh model pembelajaran ini adalah mengasah
untuk berpikir kreatif, lancar, dan memiliki ketrampilan
(fluency), memiliki kemampuan berpikir luwes (flexibility),
kemampuan berpikir secara berurut dan rinci (elaboration),
dan kemampuan berpikir sesuai fakta atau asli (originality)
(Megawati Dwi, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
209
Mahmud. 2017. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Rahayu, Megawanti Dwi dkk. 2017. Efektivitas Penerapan Model
Pembelajaran VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic)
Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal
Edutcehnologia, Tahun 3, Vol 3 No. 2.
Zainurrohmah, Eka. 2016. Keefektifan Model Pembelajaran
Visualization, Auditory, Kinestethic (VAK) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII materi Pokok Getaran
dan Gelombang di SMP Hasanuddin 07 Semarang.
Semarang: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
WALISONGO.
210