MAKASSAR 2023 SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL DI INDONESIA
Teknologi digital merupakan hal akses informasi dan komunikasi yang
sangat penting untuk dikuasaia pada masa sekarang. Karena hampir di semua kehidupan memanfaatkan menggunakan teknologi digital pada penerapannya. Pada Januari 2021, pengguna teknologi digital di Indonesia sudah sebanyak 76,8% atau 202,35 juta pengguna. Meskipun demikian masih terdapat Masyarakat yang “buta digital” yang menyebabkan terjadinya kesenjangan digital di kalangan Masyarakat Indonesia, salah satunya memiliki dampak kesenjangan terhadap kehidupan Masyarakat yaitu internet yang mempengaruhi kehidupan Masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah harus melakukan pembentukan strategi dan membuat program-program untuk mengurangi kesenjangan digital yang terjadi di kalangan Masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan studi Pustaka dari beberapa sumber, peneliti menyimpulkan bahwa meskipun masih memiliki kendala, strategi dan program yang dibuat dan dilaksanakan oleh kementrian komunikasi dan informatika (KOMINFO). Hal ini dibuktikan dengan naiknya angka kemampuan seseorang dalam mengoprasikan internet pada Masyarakat Indonesia di setiap tahunnya. Hal ini tentunya diharapkan dapat menggurangi kesenjangan digital di Indonesia sekaligus mewujudkan salah satu tujuan SDGs yaitu berkurangnya kesenjangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hootsuite dalam laporannya, pengguna internet meningkat sebanyak 316 juta jiwa. Akibatnya, pada pandemi covid-19 yang melanda di seluruh dunia, khususnya di Indonesia menjadi hal titik awal diberlakukannya pembatasan sosial dalam skala besar. Mulai dari kegiatan yang dilakukan secara offline, kini mulai diberlakukan secara online yang mengakibatkan pengguna internet meningkat. Semakin meningkatnya teknologi digital yang memiliki dampak negativ khususnya pada kalangan anak hingga remaja yang banyak kitai temui pada menyalahgunakan teknologi saat ini yang termasuk dalam istilah “buta digital”. Kemajuan teknologi yang perlahan-lahan akan mengubah pola hidup dan pola pikir Masyarakat khususnya pada Masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka. Transformasi digital memang tidak dapat dimungkiri dan mulai meraba berbagai bidang kehidupan manusia. Mulai dari manusia purba yang melakukan perburuan secara manual kemudian muncul revolusi industri yang diawali oleh Masyarakat Eropa yang kemudian membawa berbagai penemuan teknologi hingga akhirnya merubah cara hidup manusia. Menurut Yohanis Malissa factor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan digital adalah infrastruktur, kualitas sumber daya manusia yang rendah dan kurangnya akan pemanfaatan akan internet itu sendiri. Selain itu perbedaan budaya dan pola perilaku Masyarakat menjadi factor lain dalam penerima dan pengguna teknologi yang hal ini dapat mempengaruhi kesenjangan digital adalah fasilitas dan kemampuan sumber daya manusia dan menjadi salah satu factor terkendala untuk terciptanya integrasi digital di Indonesia. Penelitian mengenai analisis strategi KOMINfO dalam mengurangi kesenjangan digital demi mewujudkan tujuan Pembangunan berkelanjutan menggunakan metode penelitian kualitatif, yang dimana metode ini dilakukan dengan cara menelusuri pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta, dan realita. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Pustaka, yaitu memperoleh sumber data dari berbagai referensi yang relavan seperti buku atau jurnal yang telah ada sebelumnya dan berkaitan dengan tema penelitian ini. Adapun Teknik analisis data pada penelitian ini adalah Teknik analisis data naratif. Kesenjangan digital merupakan ketidakmerataan akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dilihat dari berbagai aspek. Sebagai perangkat pemerintah yang bertanggung jawab dalam bidang komunikasi dan informatika, kominfo memiliki tanggung jawab untuk membentuk dan melaksanakan suatu strategi yang dapat mengurangi dan mengatasi kesenjangan digital yang terjadi dikalangan Masyarakat Indonesia. 1. Stregth - Opportunity, yaitu Kominfo secara optimal dapat menjangkau masyarakat yangmasih gaptek, kemudian membuat program untuk pengentasan masyarakat yang masih gaptektersebut. Kominfo juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membuat dan menerapkanpengembangan SDM di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi dengan mengaplikasikanmetode pelatihan yang tepat yang dihasilkan oleh berbagai peneliti dan akademisi. 2. Strength - Threat, yaitu Kominfo bekerja sama dengan pemerintah daerah dapat menambah alokasi dana, baik yang dikelola oleh pusat maupun UPT untuk meningkatkan pemahaman danliterasi kepada para ASN maupun masyarakat bahwa kemajuan setiap daerah memerlukan SDM yang paham dan terampil dalam teknologi, informasi, dan komunikasi. Selain itu, Kominfo juga melaksanakan berbagai pelatihan ke tempat-tempat yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan mendorong para peneliti untuk melakukan riset pengembangan IPTEK dan riset evaluatif terhadap kebijakan pengembangan SDM agar program tersebut terus mengalami peningkatan. 3. Weakness - Opportunity, yaitu Kominfo bekerja sama dengan para investor untuk menyediakan fasilitas dan narasumber yang memadai bagi literasi TIK untuk masyarakat, serta menyediakan sarana pelatihan di BPSDMP/BPSDMP Kominfo 4. Weakness - Threat, yaitu Kominfo menyelenggarakan pelatihan untuk para instruktur Literasi TIK, baik bagi SDM UPT daerah, maupun pemda dan komunitas literasi TIK. Dari strategi tersebut, pemerintah khususnya Kominfo kiat menunjukkan upayanya dengan menghadirkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan angka melek digital masyarakat Indonesia untuk mengurangi terjadinya kesenjangan digital, program-program tersebut di antaranya : Program IDN (Indonesia Digital Network), Mobile community Access Point dan Pandu digital. Dunia telah memasuki era revolusi industri keempat. Pemerintah Republik Indonesia berusaha agar masyarakat Indonesia tidak tertinggal dalam perubahan ini dengan mencanangkan agenda nasional Making Indonesia 4.0. Sebagian masyarakat telah beradaptasi terhadap era kemajuan ini, namun masih banyak pula yang masih jauh tertinggal sebab berbagai kendala, seperti sumber daya manusia, fasilitas, jarak, waktu, dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan problematika kesenjangan yang terjadi dan untuk mencari solusi melalui strategi yang tepat bagi Kementerian Kominfo. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa solusi yang dapat diambil adalah penguatan peran Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Informatika, dengan cara menyelenggarakan Literasi TIK bagi masyarakat di wilayah kerja masing-masing REFERENSI - Dharir, D. F. (2019). Rancangan strategi kementrian Kominfro republic Indonesia dalam Upaya mengurangi Kesenjangan digital. - Fadillah, N. Kesenjangan digital di era Revolusi indusri 4.0 - Fajar, I. Kesenjangan digital tingkat ketiga pada pemuda pedesaan.