Kharlis - 22013070 - PGSD 3B
Kharlis - 22013070 - PGSD 3B
SOAL
1. Bagaimana pemahaman Anda tentang hubungan formula 4D+4S=4L dengan evaluasi
pembelajaran? (15 poin)
2. Jelaskan perbedaan dan persamaan pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran! (15
poin)
3. Apa perbedaan instrumen tes dan non tes? Jika anda diminta untuk menilai aspek
kejujuran siswa, instrumen apa yang akan anda gunakan? Buatlah rancangan penilaiannya
dalam format kartu soal! (25 poin)
4. Tiga dari sembilan prinsip penilaian diantaranya Adil, Shohih, dan Terbuka. Menurut
anda manakah dari ketiganya yang harus diutamakan? Jelaskan. (15 poin)
5. Lengkapi data hasil telaah instrumen tes berikut sesuai lima huruf awal nama Anda
dengan ketentuan huruf vokal a = 1, i = 2, u = 3, e = 4, dan o = 5 sedangkan huruf
konsonan = 1. Contoh; INDRO maka isikan pada tanda * berturut-turut dengan angka 2,
1, 1, 1, 5.
Item 4 2 3 1 * 2 Relevan
Item 5 3 5 4 5 * 4 : Relevan
5 : Sangat Relevan
JAWAB
Dengan asumsi ini, formula tersebut dapat diartikan sebagai suatu pernyataan
bahwa untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik (4L), diperlukan
pengembangan (4D) dan pengembangan keterampilan (4S). Artinya,
pembelajaran yang efektif melibatkan pertumbuhan, pengembangan keterampilan,
dan akhirnya menghasilkan pemahaman yang kuat. Namun, perlu diingat bahwa
ini hanya interpretasi berdasarkan asumsi dan konteks yang mungkin saja tidak
sesuai dengan maksud sebenarnya dari formula tersebut. Jika Anda memiliki
informasi tambahan atau konteks lebih lanjut, saya akan dengan senang hati
membantu menjelaskan dengan lebih tepat,konteks pendidikan dapat membantu
dalam mengevaluasi efektivitas program pendidikan secara keseluruhan. Evaluasi
ini dapat melibatkan pengukuran pencapaian tujuan pendidikan, penilaian kualitas
pengajaran, dan penilaian keberhasilan program pendidikan.
2. Perbedaan dan persamaan pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran ialah:
Pengukuran, penilaian, dan evaluasi adalah konsep-konsep yang terkait erat dalam
konteks pembelajaran, tetapi mereka memiliki perbedaan yang jelas dalam fokus
dan tujuan mereka. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan dan
persamaan ketiganya:
1. Pengukuran
Definisi: Pengukuran adalah proses mengumpulkan data atau informasi
kuantitatif untuk menilai atau menggambarkan karakteristik atau atribut
tertentu.
Fokus:Lebih berorientasi pada aspek kuantitatif dan objektif.
Contoh: Memberikan skor numerik pada tes atau ujian.
2. Penilaian
Definisi: Penilaian melibatkan proses pengumpulan dan interpretasi data atau
informasi untuk membuat penilaian atau penaksiran tentang tingkat
pencapaian atau kinerja.
Fokus: Lebih luas daripada pengukuran; dapat mencakup aspek kualitatif dan
kuantitatif.
Contoh: Memberikan penilaian terhadap kualitas karya siswa, proyek, atau
portofolio.
3.Evaluasi:
Definisi: Evaluasi melibatkan proses penilaian menyeluruh yang mencakup
aspek-aspek kualitatif dan kuantitatif dari pembelajaran atau kinerja.
Fokus :Lebih luas daripada pengukuran dan penilaian; mencakup
pertimbangan tentang efektivitas, nilai, dan keberhasilan suatu program atau
kegiatan.
Contoh: Menilai keseluruhan efektivitas suatu program pendidikan atau
mengevaluasi dampak pembelajaran terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran.
Persamaan:
Tujuan Umum: Semua konsep ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
tentang pencapaian atau kinerja dalam pembelajaran.
Proses Berulang: Pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan proses yang
berkesinambungan dalam siklus pembelajaran. Hasil dari satu tahap sering
digunakan sebagai masukan untuk tahap berikutnya.
Perbedaan:
Kedalaman Pemahaman: Pengukuran lebih bersifat permukaan dan
kuantitatif, penilaian mencakup informasi lebih rinci dan dapat bersifat
kualitatif, sementara evaluasi melibatkan pemahaman menyeluruh termasuk
efektivitas dan nilai dari suatu proses atau program.
Tujuan Akhir: Pengukuran dan penilaian sering kali bersifat formatif,
digunakan untuk memberikan umpan balik dan bimbingan selama proses
pembelajaran, sementara evaluasi sering kali bersifat sumatif, digunakan
untuk membuat keputusan mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu
program atau kegiatan. Dalam praktiknya, ketiga konsep ini sering digunakan
bersama-sama untuk menyediakan gambaran yang lengkap tentang
pembelajaran dan kinerja.
3. Evaluasi: Evaluasi adalah proses yang lebih luas yang melibatkan penilaian yang
komprehensif terhadap pembelajaran secara keseluruhan. Evaluasi melibatkan
pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber, termasuk pengukuran dan
penilaian, untuk mengevaluasi efektivitas program, metode pengajaran, atau
kebijakan pendidikan. Evaluasi ini membantu dalam menentukan apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai, apakah metode pengajaran efektif, dan apakah
program pendidikan berhasil. Evaluasi ini dapat melibatkan analisis kualitatif dan
kuantitatif yang lebih mendalam untuk memberikan wawasan yang lebih
komprehensif tentang pembelajaran.
Dalam hierarki ini, pengukuran adalah langkah awal yang melibatkan pengumpulan
data, penilaian adalah langkah berikutnya yang melibatkan interpretasi data dan
memberikan penilaian kualitatif, dan evaluasi adalah langkah yang lebih luas yang
melibatkan analisis data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan. Konsep hierarki ini membantu dalam memahami peran dan
kompleksitas masing-masing konsep dalam proses pembelajaran.
3. Perbedaan instrumen tes dan non tes Adalah:
1. Instrumen Tes: Instrumen tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, atau pemahaman siswa secara objektif. Instrumen tes
biasanya berbentuk pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh siswa.
Contoh instrumen tes termasuk tes pilihan ganda, tes esai, tes benar/salah, atau tes
uraian. Instrumen tes memberikan hasil yang dapat diukur secara kuantitatif,
seperti skor atau persentase.
4. Ketiga prinsip penilaian yang disebutkan, yaitu Adil, Shohih, dan Terbuka,
semuanya memiliki nilai penting dalam konteks penilaian yang baik dan efektif.
Namun, jika harus memilih satu yang harus diutamakan, prinsip yang harus
diutamakan adalah prinsip Adil.
Prinsip Adil dalam penilaian berfokus pada keadilan dan kesetaraan dalam
memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk menunjukkan
kemampuan mereka. Prinsip ini menekankan bahwa penilaian harus dilakukan
dengan cara yang tidak memihak atau diskriminatif terhadap siswa berdasarkan
faktor-faktor yang tidak
relevan, seperti latar belakang sosial, jenis kelamin, atau ras. Prinsip Adil juga
menekankan pentingnya menggunakan instrumen penilaian yang obyektif dan
konsisten untuk menghindari bias penilaian. Dalam konteks pendidikan, prinsip Adil
sangat penting karena penilaian yang adil memberikan kesempatan yang sama bagi
semua siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dan mendapatkan pengakuan
yang pantas. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan merangsang
motivasi siswa untuk belajar. Meskipun prinsip Shohih (validitas) dan Terbuka
(transparansi) juga penting dalam penilaian, prinsip Adil harus diutamakan karena
keadilan adalah dasar yang mendasari penilaian yang baik. Tanpa keadilan, penilaian
tidak akan memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan, serta dapat
merugikan siswa yang tidak mendapatkan perlakuan yang adil. Namun, penting untuk
diingat bahwa prinsip-prinsip penilaian ini saling terkait dan saling mendukung.
Prinsip Shohih dan Terbuka juga harus diperhatikan dan diterapkan dengan baik
untuk memastikan bahwa penilaian benar-benar mencerminkan kemampuan siswa
secara akurat dan memberikan umpan balik yang jelas kepada siswa.