Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

kami disini akan menjelaskan tentang kimia hijau (green chemistry), sebelum kami lanjut ke penjelasan,
izinkan kami untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu (perkenalan), setelah perkenalan tadi, kami
harap bisa berinteraksi dengan baik, selanjutnya kami akan membacakan isi materi mengenai kimia hijau
(green chemistry)

1. Pencegahan limbah

pencegahan terbentuknya limbah lebih baik dilakukan dibandingkan dengan pengolahan dan
pembersihan limbah yang sudah terbentuk

contoh : mencegah produksi limbah.

2. manajemen atom yang baik

pengurangan limbah sejak pada level mokekuler dengan memaksimalkan jumlah atom seluruh rekatan
untuk menjadi produk

contoh : perancangan metode untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang akan digunakan
dalam proses produk akhir.

3. Proses Sintesis Kimia yang Lebih Aman

Mendesain reaksi kimia dan rute sintesis seaman mungkin. Mempertimbangkan semua bahan yang
berbahaya selama reaksi berlangsung termasuk limbah.

contoh : menggunakan bahan kimia yang tidak membahayakan.

4. Rancang Bahan Kimia yang Lebih Aman

Hal yang diharapkan adalah meminimalkan toksisitas sekaligus mempertahankan fungsi dan efektifitas
suatu produk. Agar tujuan ini tercapai, maka dibutuhkan pemahaman kimia serta prinsip-prinsip
toksikologi dan ilmu lingkungan.

contoh : memilih menggunakan bahan kimia yang menghasilkan sedikit racun.

5. Pelarut dan Bahan Pendukung yang Lebih Aman


Pelarut dan zat pemisah menyediakan transfer massa serta energi yang dimanfaatkan untuk reaksi
dapat berjalan. Oleh karena itu, perlunya memilih pelarut yang paling aman, tetapi tetap meminimalkan
jumlah pelarut agar tidak menghasilkan persentase limbah yang besar.

contoh : penggunaan bahan pelarut dan peralatan yang aman.

6. Merancang Efisiensi Energi

Penggunaan energi dalam proses kimia perlu dipertimbangkan bahkan diminimalkan karena dapat
berpengaruh terhadap aspek ekonomi dan lingkungan. Metode sintesis sebuah produk diusahakan
dalam tekanan dan suhu sekitar.

contoh : meminimalisir penggunaan energi dalam prosesnya.

7. Menggunakan Bahan Baku Terbarukan

Bahan baku harus dapat diperbarui jika memungkinkan secara teknis dan ekonomis. Bahan baku
terbarukan biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam sedangkan bahan baku non
terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam, batu bara dan bahan tambang
lainnya.

contoh : menggunakan bahan baku seperti tanaman.

8. Mengurangi Bahan Turunan Kimia

Mengurangi bahan turunan kimia bertujuan untuk mengurangi tahapan reaksi sehingga bahan
tambahan dan energi yang digunakan juga dapat diminimalkan. Selain itu, limbah yang dihasilkan pun
semakin sedikit.

contoh : menghindari modifikasi sementara dan proteksi.

9. Menggunakan Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat jalannya reaksi, tetapi tidak mengubah atau mengurangi
produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, penggunaan katalis berperan pada peningkatan selektivitas,
mengurangi limbah, waktu reaksi dan energi dari suatu reaksi.

contoh : menggunakan katalis untuk mempercepat laju reaksi.


10. Rancang untuk Degradasi

Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa agar pada akhir fungsinya, produk tersebut dapat terurai
dan terdegradasi sehingga tidak bertahan di lingkungan dan tidak berbahaya

contoh : merancang produk kimia agar dapat terurai.

11. Analisis Secara Langsung untuk Menghindari Polusi

Metodologi analitis perlu dikembangkan lebih lanjut untuk memungkinkan pemantauan dan
pengendalian dalam proses secara real-time sehingga pembentukan zat berbahaya dapat dihindarkan.

contoh : melakukan modifikasi pada analisis untuk memantau terbentuknya zat berbahaya.

12. Mencegah Potensi Kecelakaan

Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih untuk meminimalkan potensi kecelakaan
kimia, termasuk pelepasan, ledakan, dan kebakaran. Selain itu, prosedur yang dikembangkan juga harus
menghindari kecelakaan.

contoh :

Anda mungkin juga menyukai