Dialog Dan Latar
Dialog Dan Latar
E. Dialog
Dalam drama berjudul “Legenda Bandung Bondowoso” ini bahasa yang digunakan oleh
pemeran dalam dialog cenderung menggunakan bahasa sehari-hari yang disertai dengan
ungkapan humor bahkan terdapat umpatan. Karena drama ini bersumber dari legenda zaman
dahulu terdapat dialog yang menggunakan bahasa klasik.
Dalam pembuka pertemuan awal Roro Jonggrang dan Raden Bandung Bondowoso
menggunakan dialog dengan bahasa klasik. Hal tersebut menambah keindahan akan
drama yang disuguhkan dengan bahasa yang terkesan drama tersebut benar-benar terjadi
di masa itu.
Sekecaaken merupakan bahasa Jawa yang berarti disuruh untuk menunggu sambil duduk.
Karena drama ini bersumber dari legenda Candi Prambanan di Yogyakarta tidak heran
jikalau bahasa sedikit dicampuri oleh bahasa Jawa. Begitupun dengan lagu yang
backsound pementasan drama ini juga menggunakan bahasa Jawa sebagai pendamping
bahasa Indonesia.
Dukun : “Hahahahaha tenang beb tak akan kubiarkan buaya darat ini merebutmu
dariku.”
Roro Jonggrang : “Ayang beb jadi kamu yang menggagalkannya. bagaimana bisa?
Dialog di drama ini menggunakan bahasa klasik layaknya drama dahulu, namun dengan
ditambahkan dialog modern yang membuat kesan tidak ketinggalan zaman. Dialog juga disertai
dengan humor yang memberikan gelak tawa penonton.
F. Latar
Latar tempat
Latar tempat pada pementasan drama “Legenda Bandung Bondowoso” tidak diterangkan
secara nyata karena setting panggung tidak berubah. Di awal cerita narator
mengungkapkan bahwa ceritaa ini berada di tanah Jawa. Namun dapat disimpulkan
bahwa latar tempat yang pertama adalah tempat di mana Roro Jonggrang bertemu dengan
Raden Bandung Bondowoso pertama kali. Di tempat tersebut Roro Jonggrang
memberikan satu persyaratan kepada Raden Bandung Bondowoso. Selanjutnya latar
tempat yang kedua adalah tempat di mana Raden Bandung Bondowoso bertemu dengan
dukun untuk meminta bantuan dibuatkan 1000 arca. Dan yang terakhir adalah tempat di
mana Roro Jonggrang menolak arca-arca yang sudah dibangun oleh Raden Bandung
Bondowoso.
Latar waktu
Latar waktu dalam pementasan drama “Legenda Bandung Bondowoso” juga tidak
diterangkan secara nyata akibat setting panggung yang monoton dan cenderung gelap. Di
awal cerita narator memberikan penjelasan bahwa cerita tersebut diceritakan pada zaman
dahulu di tanah Jawa. Namun ada latar tempat dalam drama ini meskipun tidak
diterangkan secara nyata pada setting panggung ketika arca selesai dibangun Raden
Bandung Bondowoso menuduh Roro Jonggrang menyihir ayam berkokok. Artinya
adegan penolakan cinta Roro Jonggrang tersebut ketika pagi hari dikarenakan ayam
mulai berkokok.
Latar suasana
Suasana saat Roro Jonggrang bersama dayang-dayang bertemu Raden Bandung
Bondowoso disertai pengawal-pengawalnya awalnya mulai mencengkam lalu serius
ketika Roro Jonggrang memberikan persyaratan kepada Raden Bandung Bondowoso.
Suasana menjadi jenaka saat Raden Bandung Bondowoso dengan sombong menawari
permintaan Roro Jonggrang dengan menyebut sebuah maskapai penerbangan dan pusat
perbelanjaan. Lalu suasana mulai serius kembali saat Raden Bandung Bondowoso
meminta bantuan kepada dukun untuk membuatkannya 1000 arca. Ketika pembuatan
arca suasana magis dan mendayu-dayu dengan alunan lagu serta anak buah dukun yang
bekerja keras diperagakan membangun arca-arca tersebut. Kemarahan Raden Bandung
Bondowoso ketika 1000 arca tidak selesai dibangun membuat suasana mencekam
kembali, namun tidak terjadi dikarenakan dukun datang dan akhirnya kejar-kejaran
dengan Raden Bandung Bondowoso membuat suasana menjadi humor.