HSE PLAN
TAHUN 2023
PERBAIKAN SALURAN AIR DAN BOUNDWALL AREA
TANGKI TIMBUN DI INTEGRATED SURABAYA
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT PLAN
(HSE PLAN)
PROFIL PERUSAHAAN
ANGGOTA DIREKSI
Pendidikan Masa
No. Jabatan Nama
Terakhir Kerja
1. Komisaris Siti Indriani Febri Astuti S2 5 Tahun
2. Direktur Utama Ismiliani Indah Putri Sari, SE S1 7 Tahun
3. Direktur Operasional Ir. H. Ismail Hambali, MM S2 7 Tahun
4. Direktur Keuangan Trirama Ayu Pratiwi, SE S1 7 Tahun
RIWAYAT PERUSAHAAN
1. Berdiri Tahun : 28 Juni 2010
2. Dibawah Manajemen Sekarang :
Sejak tahun 2010, Akte No. 02 tgl 28 Juni 2010
Notaris Djirim Abdulah, SH Surabaya
3. Bentuk Usaha (Firma/CV/PT) : Perseroan Terbatas (PT)
4. TENAGA KERJA
Manager proyek : Ismiliani Indah Putri Sari
Admin HSE : Maria Ekravilo Amfotis
Safetyman : Sulistio
Teknik : Ismail Hambali
Pengawas Lapangan : Ahmad Zadit Taqwa
ASURANSI
1. Penanggung : BPJS KETENAGAKERJAAN
Cabang Semarang
2. Alamat Pos : Jln. Pemuda No. 190Semarang
3. Telepon/ Email : Tel. (024) 3520281, 3588880
Fax. (024) 3553712
4. Jenis Jaminan : JHT, JKK, JK
5. Apakan karyawan diasuransikan? : YA / TIDAK
Nama Penilaian /
Telepon/
No. Perusahaan Jenis Pekerjaan Evaluasi Alamat Pos
Fax /Email
Pemberi Kerja Hasil Kerja
1 PT. Portal Kontruksi Sipil Jln. Gedung Batu 024.7622188
Pharmaceutical Timur No. 85
Baik
Perkasa Semarang
2 TOA Kontruksi Sipil, Jln. Surabaya – 0335.772009
Corporation Mekanikal & Baik Situbondo Km141 0335.772010
Paiton Elektrikal Paiton, Probolinggo
3 Mitsui & Co, Pengadaan Barang Jln. Surabaya – 0335.771170
LTD Baik Situbondo Km141 0335.771207
Paiton, Probolinggo
4. Pertamina M&T Pengadaan Barang Jl. Jagir 031.8404900
Jatim & Balinus & Konstruksi Baik Wonokromo 88
Surabaya
5. Pertamina M&T Pengadaan Barang Jl. Pemuda No.114 031.8404900
JBT & Konstruksi Baik Semarang
PENGALAMAN KERJA
Tahapan Pekerjaan :
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Perbaikan Compressor
III. Pengadaan Material
IV. Pekerjaan Selesai
1.1 KETERLIBATAN MANAJEMEN DALAM MEMPROMOSIKAN BUDAYA HSSE
Leadership and Commitment :
o Selalu mengedepankan aspek HSE
o Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
o Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja
o Meningkatkan produktivitas pekerja
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bersedia tunduk kepada aturan-aturan dasar pekerjaan
dan aturan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diterapkan oleh PT. Pertamina Patra
Niaga
Sehubungan dengan adanya pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area
Tangki Timbun” dengan ini kami PT. Safila Arta Nugraha menyatakan :
Akan melaksanakan dan menerapkan peraturan Corporate Life Saving Rules (CLSR)
dan ikut serta dalam mempromosikan Budaya HSSE dilokasi pekerjaan tersebut diatas
secara menyeluruh dari level manajemen hingga pekerja serta mengikuti segala
peraturan terkait HSSE yang dipersyaratkan oleh pemberi kerja.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
atas bantuan dan kerjasamanya yang baik kami mengucapkan terima kasih.
3. Permit To Work
a. Mempunyai kompetensi mengenai ijin kerja
b. Menentukan jenis pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja
c. Memastikan hanya pekerja berkompeten yang melakukan pekerjaan yang
berisiko.
d. Memastikan ijin kerja telah tersedia, masih berlaku dan ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
e. Memastikan mitigasi risiko dan lokasi kerja sudah diperiksa sesuai yang
tercantum dalam ijin kerja (termasuk pemasangan baricade, gas test, LOTO
dll).
f. Mengkomunikasikan seluruh potensi bahaya dan rencana mitigasi yang
tertulis dalam ijin kerja, JSA & dokumen lain (metode kerja, penilaian risiko,
SOP dll) kepada pelaksana pekerjaan.
g. Menghentikan pekerjaan jika terjadi perubahan lingkup pekerjaan dan
lakukan review
h. ulang untuk mendapatkan ijin kerja baru.
i. Memastikan ijin kerja ditutup jika pekerjaan telah selesai dan seluruhnya
dalam kondisiaman.
4. Isolation
a. Memastikan pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi dan sertifikasi
sertamenggunakan APD sesuai dengan pekerjaan.
b. Memastikan peralatan yang digunakan sesuai standar.
c. Memastikan label LOTO yang digunakan dalam kondisi baik & berfungsi.
d. Memastikan kunci dan tagging sesuai dengan peruntukannya.
e. Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur yang berlaku.
f. Melakukan pengecekan dan konfirmasi bahwa isolasi telah diterapkan oleh
orang yangmempunyai otorisasi
g. Melakukan pengetesan untuk meyakinkan bahwa isolasi yang telah
dilakukan efektif.
h. Melakukan monitoring isolasi energi secara periodik.
i. Memastikan pelepasan energi berbahaya telah dilakukan dan tidak ada
sisa energi atau
j. potensi bahaya lain.
k. Memastikan lokasi kerja aman untuk memulai pekerjaan dan tidak ada
pekerja dalamzona bahaya.
5. Confined Space
a. Memastikan kompetensi pekerja terpenuhi.
b. Memastikan JSA dan ijin kerja sudah tersedia dan telah ditandatangani
pejabatberwenang sebelum memulai pekerjaan.
c. Memastikan ada Entry Watcher & Entry Supervisor sebelum masuk ke
confined space.
d. Memastikan nama personil & pengendalian waktu masuk tercatat.
e. Memastikan peralatan penyelamatan (rescue) untuk penyelamatan di ruang
terbatas telahdisiagakan.
f. Mengkomunikasikan kepada pekerja tentang prosedur pekerjaan
confined space danidentifikasi risikonya.
g. Memastikan isolasi energi berbahaya dan lokasi pekerjaan dinyatakan
aman sebelummasuk.
h. Memastikan gas testing sudah dilaksanakan, dan lakukan pengukuran gas
secara rutin.
6. Lifting Operation
a. Memastikan bahwa pekerja (Operator dan Rigger) memiliki kompetensi
yangdisyaratkan.
b. Memastikan tidak ada orang yang berjalan di atas beban yang diangkat.
c. Memastikan risk assessment dan lifting plan telah disiapkan sebelum
operasipengangkatan.
d. Memastikan peralatan lifting dan aksesorisnya (sling) sesuai standar dan
telahdiinspeksi sebelum digunakan.
e. Memastikan baricade telah terpasang.
f. Memastikan area kerja aman untuk pelaksanaan pekerjaan.
g. Memastikan lifting operation prosedur sudah dikomunikasi kepada semua
pekerja.
7. Fit To Work
a. Memastikan setiap personel telah memenuhi syarat fit to work, antara lain
melakukan
b. MCU.
c. Memastikan setiap personel telah melakukan pemeriksaan kesehatan
terutama untuk pekerjaan berisiko tinggi (seperti bekerja di ketinggian,
bekerja di ruang terbatas, awak mobil tanki, operator alat berat, driver,
penyelam / teknik bawah air).
d. Memastikan setiap personel dalam status fit untuk bekerja.
e. Tidak mengijinkan personel yang belum melakukan pemeriksaankesehatan/
MCU/ masa berlaku MCU nya telah habis untuk melaksanakan pekerjaan.
f. Mengetahui hasil analisis dan pemantauan hasil pemeriksaan kesehatan,
sehingga mengetahui pekerja yang berisiko kesehatan.
8. Working At Height
a. Memastikan pelaksana pekerjaan berkompeten dan bersertifikat bekerja di
ketinggian.
b. Memastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di ketinggian dan
dalam kondisilayak pakai.
c. Memastikan pelaksana pekerjaan menggunakan full body harness
dikaitkan padastruktur yang benar (safety line).
d. Memastikan ijin kerja dan JSA bekerja di ketinggian tersedia telah
mengidentifikasi semua potensi bahaya dan mitigasi risiko yang harus
dilakukan.
e. Memastikan peralatan, alat bantu dan APD telah dilakukan pemeriksaan oleh
personelyang kompeten dan diberi label layak pakai.
f. Mengkomunikasikan prosedur, rencana kerja dan rescue plan bekerja di
ketinggiankepada semua pelaksana pekerjaan.
1) KOMITMEN HSSE
KEBIJAKAN HSSE
Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
KEBIJAKAN HSSE
Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
KEBIJAKAN HSSE
Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
KEBIJAKAN HSE
Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
KEBIJAKAN HSSE
Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
KEBIJAKAN HSSE
Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
I. LAGGING INDICATOR
Sanksi
No Lagging Indicator Target Aktual Indikator
Kinerja
Fatality atau Oil Spill ≥ 15
Jumlah
1 Bbls atau Property 0
Insiden
Damage ≥ USD 1.000.000
Luka/ cedera/ sakit
menyebabkan Hari kerja
hilang (Day away from
Jumlah
2 work) atau 5 ≤ oil spill < 15 0
Sesuai Insiden
Bbls atau USD 100.000 ≤
TKO No.
Property Damage < USD
B5-
1.000.000.
005/I001
Luka/ cedera/ sakit 00/2019-
menyebabkan S9 dan/
penanganan dan atau
perawatan korban perubah
melebihi P3K (Medical annya
Treatment Cases/ Jumlah
3 0
restricted work Insiden
days/transfer to another
job) atau 1 ≤ oil spill < 5
Bbls atau USD 10.000 ≤
Property Damage < USD
100.000.
Keterangan :
Apabila terjadi insiden yang termasuk dalam kategori lagging indicator berikut maka
pemberlakuan sanksi mengacu pada TKO No. B5-005/I00100/2019-S9 tentang
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Dan Koreksi Sanksi Kepada Penyedia Barang/Jasa dan
atau perubahannya sehingga perhitungan kinerja Pelaksana Kontrak pada tabel
dibawah tidak perlu dilakukan.
II. LEADING (PROGRAM) INDICATOR
%
Pencapa
ian = Proses Supreme
Leading Realisas
No Rencana Jumlah Keterangan Pencapaian
Indicator i
Realisas
i/ Jumlah
Rencana
1 Pelaksanaan 1
Jumlah pelaksanaan MWT
HSSE
yang dibuktikan dengan
Management Proses 1.
laporan MWT (dilengkapi
Walk Through Kepemimpinan
dengan absensinya) versus
(MWT)/ Dan Akuntabilitas
rencana MWT yang
Manajemen
Visit disepakati.
2 Pemberian 1 Jumlah reward yang Proses 1.
reward aspek diberikan (dibuktikan dengan Kepemimpinan
HSSE dokumentasi reward yang Dan Akuntabilitas
diberikan) kepada pekerja
versus rencana yang
ditetapkan.(proyek ≤ 6bulan,
minimal 1x)
3 Penyampaian 1 Jumlah pelaporan kinerja Proses 2.
laporan kinerja HSSE Pelaksana Kontrak KebijakanDan
HSSE yang disampaikan (by Sasaran
Pelaksana email/surat resmi/dokumen
Kontrak tanda terima laporan/dll)
kepada kepada FPP versus rencana
Pertamina pelaporan yang disepakati.
4 Pelaksanaan 2 Jumlah pelaksanaan HSSE Proses 3
HSSE Meeting Meeting yang dibuktikan Organisasi,
dengan notulen HSSE Tanggung Jawab,
Meeting dan dilengkapi Sumber Daya,
absensinya versus HSSE Dan Dokumen
Meeting yang direncanakan.
5 Mengikutserta 100% Jumlah pekerja yang Proses 3
kan pekerja didaftarkan dalam BPJS Organisasi,
dalam BPJS Ketenagakerjaan versus Tanggung Jawab,
Ketenagakerja jumlah pekerja yang Sumber Daya,
an diprogramkan sesuai Dan Dokumen
persyaratan UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial beserta peraturan
turunannya. (Jumlah Pekerja
Yang Terlibat)
6 Pelaksanaan 60 Jumlah pelaksanaan HSSE Proses 3
HSSE Talk/ Talk/ Tool Box Meeting yang Organisasi,
Tool Box dibuktikan dengan Tanggung Jawab,
Meeting absensinya pelaksanaannya Sumber Daya,
(dilengkapi dengan materi Dan Dokumen
yang disampaikan) versus
HSSE Talk/ Tool Box Meeting
yang direncanakan. (Setiap
Hari Selama Proyek
Berlangsung)
Sign :
PROSES. 3 ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, SUMBER DAYA,
DAN DOKUMEN
Project Manager
Ismiliani Indah Putri Sari
Operation Spv
Yusuf Muhamad
Pekerja
1. Syaiful MD
2. Madya Yuniar
3. Rangga Agusta
4. Subeiri
5. Moh. Edy Kurniawan
6. Empie Watulingas
7. Mochamad Yatim
8. Kartono
Judul Proyek : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan : Integrated Terminal Surabaya
PROJECT MANAGER
Ismiliani Indah Putri Sari
HSE Manager
Maria Ekravilo Amfotis
Manager Lapangan
Yusuf Muhamad
Safetyman
Achmad Minuar Rochman
A. Direktur Utama
Bertindak sebagai Penanggung Jawab Inti Proyek dan mempunyai Jobdesc antara
lain :
1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dengan dunia
luar perusahaan
6. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan
7. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan, mulai bidang
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang
8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan
B. Manajer Proyek
Memastikan bahwa pekerja telah telah mengerti tentang persyaratan dan prosedur
HSE yang harus dijalankan. Memastikan semua pekerja mengetahui prosedur dan
instruksi pekerjaan dan memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai dengan
program kerja
Manajer proyek berperan sebagai jalur komunikasi yang menjembatani
komunikasi antara user project yang merupakan klien pekerjaan tersebut dengan
organisasi proyek yang sedang ditangani, memastikan proyek tersebut sesuai
dengan budget, sesuai spesifikasi dan time schedule.
Jobdesc manajer proyek antara lain :
1. Memastikan kebijakan HSE telah efektif, sasaran telah tercapai,pelaksanaan
terkontrol, dan melakukan evaluasi yang kontinyu terhadapdivisi di bawahnya
2. Mengarahkan kepada Pengawas HSE dan Pengawas Teknik di Lapangan
dan pekerja tentang lingkup pekerjaan, target pekerjaan, dan bekerja dengan
aman tanpa kecelakaan.
3. Mengarahkan Safetyman untuk selalu memantau dan mengontrol
pelaksanaan pekerjaan dengan aman tanpa kecelakaan.
4. Manajer proyek berhak memperingatkan setiap anggota organisasi jika
melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan kerja atau melakukan tidakan
yang merugikan dan membahayakan organisasi ataupun pelaksanaan proyek
tersebut
Sebagai Manajer Proyek untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall
Area Tangki Timbun”
Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE
Gender : Female
Religion : Islam
Driving License : A
3. COMPUTER
APPLICATIONS :
Microsoft Office
(Word, Excel, Power
Point, Access)
Database Apl.
(Basica, Fox Pro)
4. STOCK EXCHANGE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description
Sebagai Manajer HSE untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area
Tangki Timbun”
Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Sebagai Safetyman / Penanggung Jawab HSE untuk “Perbaikan Saluran Air dan
Boundwall Area Tangki Timbun”
Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
1. TUJUAN
Sebagai pedoman untuk pelaksanaan Medical Check-Up (MCU) baik bagi karyawan
lama dan baru. PT. Safila Arta Nugraha ingin memiliki dan memastikan kondisi
pekerjanya yang dalam keadaan sehat jasmaninya sehingga dapat bekerja dengan
baik dan produktif.
2. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan Daily Check Up untuk Annually ( Berkala )
Pelaksanaan Medical Check Up untuk Pre-Employment (Calon Karyawan)
Pelaksanaan Medical Check Up untuk Annually ( Berkala )
Pelaksanaan Medical Check Up untuk Specific ( Khusus)
3. REFERENSI
Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Permenaker No 2 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Permenaker No 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
4. DEFINISI
Pemeriksaan kesehatan harian kondisi pekerja,memastikan
Daily Check
: karyawan dala keadaan optimal dan kondisi baik sebelum
Up
melaksanakan pekerjaan
5. PROSEDUR
A. Pelaksanaan Medical Check Up untuk Pre-Employment (Calon Karyawan )
1. Medical check up Pre-Employment ditujukan untuk semua karyawan baru
(calon karyawan) yang akan bekerja di PT. Safila Arta Nugraha.
2. PT. Safila Arta Nugraha mewajibkan setiap karyawan baru untuk melakukan
pemeriksaan awal terlebih dahulu dengan bagian medis untuk memastikan
tenaga kerja dalam kondisi sehat dan tidak mempunyai penyakit menular.
3. Pemeriksaan kesehatan awal meliputi
a. Pemeriksaan administrasi (identitas karyawan)
b. Pemeriksaan Kondisi Fisik
Cacat / tidak cacat
Bertato / tidak bertato
Tinggi badan hidung/ berat badan
Abdomen
Gigi
Cor/pulmo
Telinga/ tenggorokan
Buta warna (OD/OS)
c. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (tekanan darah, Respirasi, Nadi)
d. Riwayat penyakit terdahulu (TBC, Hepatitis, jantung, tipes, asma, alergi,
maag, malaria, dll.
4. Hasil pemeriksaan kesehatan awal menjadi pertimbangan penempatan
kerja di PT Safila Arta Nugraha.
5. Hasil pemeriksaan kesehatan digolongkan menjadi beberapa bagian :
FIT FOR THE JOB : karyawan dalam keadaan sehat, mungkin
ditemukan gangguan kesehatan akan tetapi tidak perlu dilakukan
perawatan dokter (contoh : maag)
Temporary Unfit : karyawan memiliki gangguan kesehatan yang
memerlukan perawatan dokter, dan dinyatakan tidak dalam keadaan
sehat (bersifat sementara)
Fit With Restriction : karyawan secara umum dalam kondisi sehattetapi
memiliki keterbatasan fungsional (buta warna, buta, kelemahan/ cacat
anggota badan). Yang bersangkutan layak bekerja hanya saja
penempatan kerjanya disesuaikan dengan kondisi karyawan.
Unfit : karyawan yang memiliki masalah kesehatan serius dan
membutuhkan tindakan medis tertentu. Dengan demikian karyawan
tidak sesuai untuk semua pekerjaan.
Semua dokumen pemeriksaan kesehatan disimpan dalam rak
Pemeriksaan kesehatan dan dilakukan pengontrolan.
5.1. Pelaksanaan Daily Check Up untuk Annually ( Berkala )
1. Pemeriksaan kesehatan awal meliputi
a. Pemeriksaan administrasi (identitas karyawan)
Tekanan darah
Kadar Saturasi
Suhu Badan
5.2. Pelaksanaan Medical Check Up untuk Annually ( Berkala )
1. Medical Check Up annually ditujukan untuk semua karyawan PT. Safila Arta
Nugraha.
2. PT. Safila Arta Nugraha bekerja sama dengan Klinik dalam proses
pemeriksaan kesehatan berkala.
3. PT. Safila Arta Nugraha melalui Pimpinan / HSE akan membuat Schedule
pemeriksaan (berkala) disesuaikan per bagian.
4. Setiap bagian wajib mengikuti jadwal pemeriksaan berkala yang telah
disepakati manajemen.
5. Sebelum pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan wajib mengumpulkan
persyaratan yang ditetapkan dan melakukan pendaftaran di bagian madis.
6. Melaksanakan MCU berkala.
7. Pemeriksaan kesehatan berkala meliputi :
a) Pemeriksaan administrasi (identitas karyawan)
b) Pemeriksaan riwayat Kesehatan
Ada tidaknya keluhan
Riwayat penyakit dahulu/sekarang
Riwayat penyakit keluarga (Hipertensi, diabetes Militus, jantung,
asthma bronkiale, dan keganasan )
Konsumsi obat-obatan
Riwayat alergi
merokok
c) Pemeriksaan fisik
Berat badan/tinggi badan
Tekanan darah
Denyut nadi
Mata
Hidung
Gigi
Bunyi nafas
Bunyi jantung
Kelenjar leher
Frequensi nafas
8. Hasil pemeriksaan yang dirasa kurang valid dapat diusulkan pemeriksaan
ulang untuk hasil yang valid.
9. Hasil pemeriksaan kesehatan didokumentasikan dan disimpan di rak
pemeriksaan kesehatan dan dilakukan pengontrolan.
10. Hasil pemeriksaan akan diberitahukan kepada karyawan bersangkutan guna
penanganan lebih lanjut.
5.3. Pelaksanaan Medical Check Up untuk Specific (Khusus)
1. Medical Check Up specific (khusus) ditujukan oleh tenaga kerja yang telah
mengalami kecelakaan yang menyebabkan cacat tubuh dan tenaga kerjayang
bekerja dengan resiko paparan tinggi (bahan kimia).
2. PT. Safila Arta Nugraaha bekerja sama dengan Klinik dalam proses
pemeriksaan kesehatan khusus.
3. PT. Safila Arta Nugraha melalui Pimpinan / HSE akan membuat schedule
pemeriksaan (Khusus) disesuaikan per bagian.
4. Karyawan yang bekerja dengan potensi paparan bahan kimia tinggi wajib
mengikuti pemeriksaan secara menyeluruh, dengan mengikuti pendaftara dan
pengumpulan syarat-syarat.
5. Sebelum pemeriksaan kesehatan khusus dilaksanakan wajib mengumpulkan
persyaratan yang ditetapkan dan melakukan pendaftaran di bagian madis.
6. Pelaksanaan MCU
7. Pemeriksaan kesehatan khusus meliputi :
Pemeriksaan anamnesis
Pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, hemaktrolit, lekosit, trombosit)
Pemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan foto thorax
8. Hasil pemeriksaan khusus yang telah dinyatakan valit dapat didokumentasikan,
disimpan dalam rak pemeriksaan kesehatan dan dilakukanpengontrolan.
9. Hasil pemeriksaan akan diberitahukan kepada karyawan yang bersangkutan
setelah hasil pemeriksaan kesehatan keluar.
5.4 Program Medical Check Up
Kesehatan adalah milik kita yang paling berharga. Jika kondisi kita tidak sehat,
maka akan mengakibatkan tingkat produktivitas kita menurun dan berdampak pada
keuntungan perusahaan. Oleh karena itu kesehatan adalah aset yang berharga
yang perlu dijaga dengan baik dan dilindungi sedapat mungkin. Untuk melindungi
kesehatan kita secara dini dan untuk mengetahui bila ada kondisi yang
membahayakan kesehatan atau kondisi kesehatan yang menurun, maka diperlukan
MCU (Medical Check Up).
Hampir semua orang merasa tidak ada keluhan dalam tubuhnya, mereka
yakin tubuhnya sehat, padahal belum tentu seperti itu. Ada penyakit yang tidak
menampakkan gejalanya di awal,
1. Medical Check Up
*Medical Check Up dilakukan setiap 6 bulan sekali, peserta Medical Check Up merupakan karyawan
tetap PT. Safila Arta Nugraha
Minggu Ke - KET
No
URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8
.
1. Pemeriksaan Kesehatan Sekali sebelum
Proyek berjalan
2. Daily Medical Check Up Dilakukan setiap
harisebelum mulai
pekerjaan
*Daily medical check up dilakukan setiap hari selama proyek berlangsung, dilakukan di lokasi
kerja PT. Pertamina Patra Niaga dan diikuti oleh semua pekerja yang terlibat dalam project.
Kegiatan :
Lokasi :
Pekerjaan :
Nama Alat : Tensimeter Digital
No. Nama Suhu Sistolik Diastolik Keterangan
o
C (mmHg) (mmHg)
Pemeriksa,
3.3 ASURANSI KETENAGAKERJAAN
Asuransi tenaga kerja adalah perlindungan yang diberikan oleh perusahaan kepada
tenaga kerja atau karyawan. Pada dasarnya kewajiban asuransi tenaga kerja ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hukum di Indonesia. Aturan tersebut
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional serta UU RI No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
Berdasarkan hal tersebut di atas PT. SAFILA ARTA NUGRAHA memfasilitasi para
pekerjanya dengan memberi asuransi ketenagakerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk
melindungi dan menjamin para pekerja saat berada di lingkungan kerja saat melakukan
tugasnya sebagai karyawan PT. SAFILA ARTA NUGRAHA. Selain itu PT. SAFILA ARTA
NUGRAHA juga memberikan jaminan/asuransi untuk proyek yang dilaksanakannya.
Surabaya, 14 September 2023
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
KEBIJAKAN MANAJEMEN
Manajemen PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu mengutamakan keselamatan
diri pekerja dan lingkungan area kerja serta peraturan HSE menjadi pedoman
utama dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
● Posisi APAR
harus tegak
● Buka penuh kran
tabung
● Tarik selang, buka
nozzle perlahan
● Semprotkan
langsung ke
pangkal api
2. Keadaan 8 orang Minggu 1 Area Langkah dalam
penggunaan selang
Darurat Parkir
PMK :
Kebakaran kantor
● Gelar selang
pemadam
Program Kampanye/Training HSSE
MINGGU KE -
URAIAN Keterangan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
1 HSE Meeting Minimal 1x pelaporan
2 HSE Talk Minimal 1x pelaporan
3 HSE Reporting Minimal 1x pelaporan
4 HSE Management Visit Minimal 1x pelaporan
5 Pelaporan Nearmiss Minimal 1x pelaporan
6 Pelaporan Unsafe Act Minimal 1x pelaporan
andUnsafe Condition
7 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
Kepatuhan
terhadap APD
8 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
Kepatuhan thd
pengelolaan sampah
9 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
Kepatuhan thd
hygiene industry
10 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
kepatuhan
terhadap
pengelolaan
house keeping
11 Safety Induction Pada awal
proyek/tiapada
pekerja baru
bergabung
Manager Proyek
Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE
Gender : Female
Religion : Islam
Driving License : A
3. COMPUTER APPLICATIONS :
4. STOCK EXCHANGE
APPRENTICESHIP
WORKING EXPERIENCE
Jun ‟06 – Sep „06 PT. Multi Prima Project Organized Meeting Schedule
Energy Secretary Arranged Project Manager‟s
(Tenggarong Site) Appointments
Arranged Hotel & Flight
Reservations
Made Outgoing Letters when
needed
Organized Meeting Room
function
Organized Filing Project
Reports
Translated Reports &
Documents
Managed logistics / warehouse
activity
Handled procurement process of
office equipment supply
Made miscellaneous reports
whenever requested
Did General Admin tasks;
Report to PM and is
resposible for assisting
with preparation of
financial statement
Maintaining cash
controls
Supervising the payroll
and personnel
administration
Maintaining accounts
payable
Managing office
activities
Did various tasks
whenever requested
WORKING EXPERIENCE
Oct ‟06 – Aug PT. Sinar Karya Project Organized Meeting Schedule
‟07 Mustika (PT. Avocet Secretary/ Arranged PM‟s
Bolaang Mongondow Admin Appointments
Gold Mine Site) Officer
Arranged Hotel & Flight
Reservations
Made Outgoing Letters when
needed
Organized Meeting Room
function
Organized Filing Project
Reports
Translated Reports &
Documents
Managed logistics /
warehouse activity
Handled procurement
process of office equipment
supply
Made miscellaneous reports
whenever requested
Supervised administrative
services
Oversee the accounts
payable and accounts
receivable systems in orderto
ensure complete and accurate
records of all moneys
WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description
Safety Induction selama berada di lokasi proyek menjadi tanggung jawab bersama
antara pihak PT. SAFILA ARTA NUGRAHA dan PT. Pertamina Patra Niaga, maka dari
itu pihak manajemen selalu menekankan pentingnya safety induction kepada setiap
karyawannya. Komitmen ini selalu kami pegang dengan menjalankan safety induction
setiap kali akan memulai proyek dan apabila terdapat tamu ataupenambahan pekerja
baru di lokasi proyek. Hal ini akan kami laporkan ke pihak PT. Pertamina Patra Niaga
agar dapat dibantu untuk dilakukan safety induction ke pekerja atau tamu tersebut
MINGGU KE - Keterangan
URAIAN 8
1 2 3 4 5 6 7
NO
1 Safety Induction Pada awal proyek/tiap
ada pekerja baru
bergabung
SAFETY INDUCTION
Merupakan program mendasar dalam mendisiplinkan pegawai atau pekerja, yaitu
dengan memberikan induksi atau pengarahan dan orientasi tentang pekerjaan dan
aspek keselamatan kerjanya. Safety induction adalah keselamatan dan kesehatankerja
untuk karyawan baru, kontraktor baru, atau tamu yang baru pertama kali ke lokasi kerja
Anda. Tujuannya untuk mengomunikasikan kemungkinan kecelakaan dan kesehatan
kerja umum selama bekerja atau kunjungan mereka. Materi yang biasa disampaikan
diantaranya :
3. Kerja aman
1. Safe zone position – Pastikan bekerja di area yang aman
- Melakukan pemeriksaan tempat kerja dan kenali tanda bahaya line of fire
yang ada
- Memberikan tanda atau barikade untuk mencegah orang berada di posisi
line of fire menggunakan safety line, tandanda, rambu rambu, safety sign,
safety alert
- Peduli pada pekerja lain dengan mengingatkan akan bahaya line of fire
- Jika terjadi keadaan darurat, lapor kepada atasan terkait dan hubungi
klinik/rumah sakit terdekat untuk penganan lebih lanjut
2. Bahaya merokok
Rokok terdiri dari ribuan zat yang bisa membahayakan bagi tubuh, efeknya
mungkin tidak langsung muncul akan tetapi berbgai zat di dalamnya bisa
membawa bahaya untuk tubuh, bahaya merokok yang patut diwaspadai bagi
perokok aktif dan perokok pasif yakni:
- Risiko kanker (mulut, laring (kotak suara), faring( tengorokan),
kerongkongan, paru-paru, ginjal, serviks, hati, kandung kemih,
pangkreas, perut, kolon( usus 12 jari)
- Risiko diabetes
- System imun melemah
- Penyakit mata dan gangguan penglihatan
- Luka jadi susah kering
- Penyakit gigi dan mulut
- Gangguan indra pengecap dan penciuman
- Penyakit kardiovaskular
- Masalah system pernafasan
- Masalah pada kulit, rambut dan kuku
- Gangguan kesuburan dan reproduksi
- Komplikasi kehamilan
Selain itu merokok di area terlarang Pertamina sangat dilarang karena rokok
menimbulkan panas, dan bara rokok bisa jadi pematik api.
7. Kecelakaan kerja
Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
mencatat, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak
234.270 kasus pada 2021. Jumlah tersebut naik 5,65% dari tahun sebelumnya
yang sebesar 221.740 kasus. ka dilihat trennya, jumlah kasus kecelakaan kerja di
Indonesia terus tumbuh dalam lima tahun terakhir. Sejak 2017, jumlah kecelakaan
kerja tercatat sebanyak 123.040 kasus. Jumlahnya naik 40,94% menjadi 173.415
kasus pada 2018. Setahun setelahnya, kecelakan kerja kembali meningkat 5,43%
menjadi 182.835 kasus. Kecelakaan kerja di dalam negeri meningkat 21,28%
menjadi 221.740 kasus pada 2020. Angkanya pun kembali mengalami
peningkatan pada tahun lalu. Menurut BPJS Kestenagakerjaan, mayoritas
kecelakaan tersebut dialami di lokasi kerja. Hal itu pun paling banyak terjadi pada
pagi hari pukul 06.00 hingga 12.00. Atas berbagai kecelakaan kerja tersebut, BPJS
Ketenagakerjaan telah mengeluarkan Rp1,79 triliun untuk membayar klaim pada
2021. Jumlah itu mengalami kenaikan 14,97% dibandingkan pada tahun
sebelumnya yang sebesar Rp1,56 triliun.
9. Gempa Bumi
Gempa bumi tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dikendalikan. Sehingga kita harus
siap untuk menghadapinya. Cara menghadapi gempa bumi berbeda dengan
menghadapi kebakaran di mana pada kebakaran, kita harus segerameninggalkan
ruangan namun pada gempa bumi justru kita harus tetap berada
dalam ruangan hingga getaran berhenti. Tiarap-Berlindung-Pegangan ke meja
atau ke benda lain yang kuat merupakan langkah yang tepat untuk tetap Selamat
dalam menghadapi gempa bumi.
Undang Undang No. 1 tahun 1970 Pasal 12: Dengan peraturan perundangan
diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan
atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
13. LOTO
Ketika seseorang sedang melakukan perbaikan mesin/ sumber energi lain, akan
sangat berbahaya apabila mesin tersebut diaktifkan oleh orang lain yang tidak tahu
bahwa mesin tersebut sedang diperbaiki. Lock Out (Gembok) Tag Out
(Label)/LOTO menjamin bahwa mesin atau sumber energi lain tidak akan bisa
dioperasikan ketika alat tersebut sedang diperbaiki Fakta Kecelakaan
berdasarkan Occupational Safety Consultant:
• 10% dari kecelakaan disebabkan oleh kegagalan dalam mengaplikasikan
LOTO
• Dalam setahun, terdapat 50.000 kecelakaan dan lebih dari 100 kasus
kematian yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan terhadap LOTO
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Penggunaan LOTO hanya untuk teknisi yang sudah pernah dilatih LOTO
2. Hanya teknisi yang memasang LOTO yang berhak untuk intervensi kepada
sumber energi
Untuk memastikan cara kerja chain block dan pengoperasiannya berjalan dengan
aman, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yaitu:
● Pastikan titik suspensi layak untuk mengangkat dengan kapasitas penuh
● Pastikan rantai tergantung dengan bebas dan tidak terlilit atau terikat satu
dengan yang lain
● Cara kerja chain block adalah dengan memposisikan hook berada tepat
di pusat gravitasi untuk memastikan proses pengangkatan terjadi secara
vertikal
● Pastikan sling sudah terkunci dengan baik dan beban siap untuk diangkat
● Pastikan area perpindahan dan area penurunan bebas dari hambatan
● Tidak mengangkat atau menurunkan beban yang melebihi kapasitasatau
safe working load (SWL) dari alat tersebut
● Hindari gerakan mendadak yang dapat membuat beban berayun
● Salah satu prinsip cara kerja chain block adalah jangan pernah
meninggalkan beban yang sedang tergantung tanpa ada operator yang
mengawasi, kecuali dalam keadaan darurat.
● Tidak melepas komponen pelindung pada alat ini seperti weather proof
cover, heat shields, dan protective cover.
● Tidak melakukan modifikasi yang dapat mengkompromikan kemampuan
dan efektifitas kerja alat ini
● Tidak menggunakannya untuk side pulling
● Tidak menarik rantai terlalu keras
19. PEKA
PEKA adalah kegiatan mengamati dan mencatat kondisi tidak aman (unsafe
condition), Perilaku tidak aman (unsafe action), dan hampir celaka (near-miss) di
lingkungan kerja dalam rangka mendukung terciptanya kondisi kerja aman dan
selamat. Tujuan dari PEKA adalah :
● Meningkatkan kesadaran pekerja, mitra kerja dan tamu mengenai aspek
keselamatan kerja.
● Melakukan pencatatan unsafe act, unsafe conditiondan near miss.
● Mengkomunikasikan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
prioritas sehingga dapat mencegah dan mengantisipasi terjadinya insiden
● Insiden sendiri adalah kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
dapat mengakibatkan kerugian. Insiden terdiri dari dua, yaitu Near miss dan
Accident.
- Near miss adalah kejadian hampir celaka yang dapat mengakibatkan
kecelakaan, kematian, dan kerusakan fasilitas. Near miss disebabkanoleh
dua hal yaitu perilaku atau perbuatan tidak aman (unsafe action) dan
kondisi tidak aman (unsafe condition).
- Unsafe Action adalah tindakan tidak mengikuti prosedur kerja aman dan
tidak mengedepankan aspek HSE yang bersumber dari manusia.
- Unsafe Condition adalah kondisi tidak aman dimana tidak terpenuhinya
perlindungan yang memadai pada suatu proses/pekerjaan yang
bersumber dari alat/bahan.
- Kecelakaan (accident) adalah kejadian yang tidak diinginkan yang
menyebabkan terjadinya korban cedera, kerusakan fasilitas atau
kerusakan lingkungan.
HSSE Talk adalah pertemuan rutin antara supervisor dengan para pekerja untuk
membicarakan hal-hal mengenai K3, entah tentang isu terbaru, regulasi, prosedur
kerja, alat pelindung diri, potensi bahaya dan sebagainya.
Safety stand down/ safety alert merupakan pertemuan antara supervisor dan
pekerja untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya pemahaman dan
implementasi aspek HSSE di industri hulu migas yang sangat erat dengan faktor
resiko.
HSSE Board/ Leaflet/ Booklet merupakan media yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali kepada semua pelaku kegiatan tentang keamanan di
lingkungan pekerjaan
JADWAL PELAKSANAAN COMMUNICATION
URAI MINGGU KE -
NO Keterangan
AN 1 2 3 4 5 6 7 8
1 HSE Meeting 1x setiap bulan
2 Safety Talk/Tool Box Dilakukan setiap
akanmulai bekerja
3 Safety Induction 1 x saat akan
mulaipekerjaan
4 Safety Training 1x setiap bulan
5 Safety Sign 1x akan mulai pekerjaan
TABEL HIRADC
Dampak
Cedera Kerusakan Dampak besar
3 besar (skala R M M M T
berat sedang (skala daerah)
daerah)
Dampak
Kerusakan Dampak besar
4 Fatality besar (skala R M M T T
besar (skala nasional)
nasional)
: Rendah
: Menengah
: Tinggi
Manajemen Risiko / Analisa Bahaya Tiap Tahapan
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi / Demobilisasi - Tertabrak
peralatan, tenaga dan - Tertimpa
1 material kerja 3 2 2 1 2 B M
peralatan/material
- Kecelakaan lain
- Administrasi dan - Kelelahan
Perijinan beserta - Terpeleset
Peralatan Safety (Incl. - Terjatuh
Rapit test, surat bebas
2 2 1 2 1 2 B R
Narkoba
- Engineering
(survey/pengukuran,
shop drawing )
II PEKERJAAN PERBAIKAN AREA TANGKI
1 AREA RANGKI 55
A. Pondasi tangki / - Terjepit
plengsengan - Tertimpa Material
- Pembongkaran - Tersandung ceceran
plengsengan batu kali material
penahan pondasi - Tertusuk benda
tangki tajam
3 1 2 2 2 B M
- Pek. plengsengan
batu kali penahan
pondasi tangki (50%
material batu kali ex.
Pertamina)
- Pek. Setrikan batu kali
POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN
NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN
3 AREA RANGKI 72
A. Pondasi tangki / - Terjepit
plengsengan - Tertimpa Material
- Pembongkaran - Tersandung ceceran
rabatan lantai material 3 1 2 2 2 B M
- Tertusuk benda
- Pek. Rabatan t=10cm tajam
(bagian atas
POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN
NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN
2 - Tergores
Pembersihan perapian - Terjepit
lokasi akibat pekerjaan - Terpapar debu
1 1 1 1 1 B R
- Terjatuh
- Tersandung
Sign :
JOB SAFETY ANALYSIS DATE
ANALISA KESELAMATAN KERJA TANGGAL
JUDUL PEKERJAAN : PERBAIKAN SALURAN AIR DAN BOUNDWALL AREA TANGKI TIMBUN
REGISTRATION AREA/SITE JOB TEAM LEADER EXECUTOR CATEGORY
REGISTRASI AREA/LOKASI KERJA PENANGGUNG JAWAB PEKERJAAN KATEGORI PELAKSANA
NOMOR : Perusahaan : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA Kontraktor/Swakelola/
REVISI KE- : 0 / 1 / 2 / 3 / .... (lingkari) IT SURABAYA Nama Personil : YUSUF MUHAMAD Eksternal
NO.IZIN KERJA* : Jabatan : PROJECT MANAGER (Coret yang tidak sesuai)
ASSET/FACILITY OWNER EQUIPMENT/OBJECT JSA TEAM TOOLBOX MEETING OUTLINE
PEMILIK FASILITAS PERALATAN/OBYEK PEKERJAAN TIM JSA MATERI RAPAT PERSIAPAN KERJA
PT. SAFILA ARTA PT. SAFILA ARTA
IT SURABAYA NUGRAHA NUGRAHA 1. Pesan & pengingat tentang HSSE (sesuai ruang lingkup pekerjaan)
2. Sosialisasi & pengingat isi JSA, khususnya rencana mitigasi
PPE REQUIREMENTS/RECOMMENDATIONS 3. Rencana kerja harian
APD YANG DIBUTUHKAN/DISARANKAN 4. Pelaksanaan inspeksi peralatan sebelum digunakan
v APD Standar** Pelindung Tangan APD Pekerjaan di Atas Air 5. Melaporkan kondisi dan tindakan tidak aman selama bekerja pada PATUH
Pelindung Pendengaran Pelindung Badan v APD Pekerjaan Ketinggian 6..............................................................................................................
Pelindung Pernapasan Pelindung Mata/Wajah Lainnya.................................... 7..............................................................................................................
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
E:
Tuliskan kejadian risiko dan S: Tuliskan pihak yang ditetapkan
Tuliskan tahapan pekerjaan yang akan Tuliskan identifikasi b ahaya dari
dilakukan sesuai ruang lingkup yang ditetapkan pekerjaan yang akan dilakukan.
dampaknya yang mungkin terjadi jika Eng: Tuliskan rencana mitigasi berdasarkan untuk melaksanakan rencana
b ahaya tidak dapat termitigasi. hirarki pengendalian risiko mitigasi.
A:
APD:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan Kecelakaan akibat kerusakan Adanya korban - Alat : Memasukkan kendaraan layak dan sesuai persyaratan Safetyman
kerja, tenaga kerja, dan material kerja kendaraan Keterlambatan Mob dan Demob - Prosedur : Keselamatan Berkendara, Handling Material Mandor
Kendaraan tidak dapat dioperasikan peralatan dan material kerja - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
Terjatuh Cidera - Perijinan : STNK, SIM, KUER, Surat ijin masuk/keluar barang
Tertabrak Bagian tubuh terluka - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Kecepatan kendaraan di jalan
Tertimpa Material Berkurangnya jam kerja aman Raya max 80 km/jam, Kecepatan kendaraan didalam lokasi
max 20 km/jam
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 3kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Tool & Equipment, Permit to work, Fit to work,
Safety Driving
Administrasi dan Perijinan beserta Peralatan Kelelahan Cidera - Alat : Menyediakan APD sesuai dengan standart Safetyman
Safety (Incl. Rapit test, surat bebas Narkoba) Terpeleset Bagian tubuh terluka - Prosedur : Handling Material Mandor
( HSE Plan, Kelengkapan SIKA , APD ) Covid19 Covid19 - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Perijinan : SIKA Dingin
Dokumentasi beserta Survey, Shop Drawing , - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
dan As Build Drawing - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
Langsir material ke dalam lokasi tangki - Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
timbun dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Permit to work, Fit to work,
II. PERBAIKAN AREA TANGKI
1. AREA TANGKI 55
Pondasi tangki / plengsengan Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran plengsengan batu kali Tersandung ceceran material Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
penahan pondasi tangki Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. plengsengan batu kali penahan Cuaca Extream Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
pondasi tangki (50% material batu kali - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
ex. Pertamina) - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
- Pek. Setrikan batu kali Lingkungan Kerja
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
plengsengan batu kali) - Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
Saluran air Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran saluran bata ringan keliling Tersandung ceceran material Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
tangki Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Cuaca Extream Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran Tertusuk material - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Pek. Benangan u/ saluran - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar Lingkungan Kerja
saluran) - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
2. AREA TANGKI 56
- Pembongkaran lantai aspal yg ambles tbl Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
10cm Tersandung ceceran material Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- pek. Aspal AC/BC tbl 10cm Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
Cuaca Extream Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
Tertusuk material - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
3. AREA TANGKI 72
Pondasi tangki / plengsengan Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran rabatan lantai Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
plengsengan batu kali) Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
Saluran air Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran saluran air lama Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Benangan u/ saluran Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar Tertusuk Material - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
saluran) Lingkungan Kerja
- Penutupan saluran dengan pas. Batu kali - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran - Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pek. Benangan u/ saluran - Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
4. AREA TANGKI 73
Pondasi tangki / plengsengan Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran rabatan lantai Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
plengsengan batu kali) Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
Saluran air Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran saluran air lama Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Benangan u/ saluran Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
saluran) Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
5. AREA TANGKI 47
- Pembongkaran bak oil catcher lama Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- cor dinding dan bottom oil cather incld. Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
Pembesian & begisting Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Plesteran & Acian u/ oil catcher Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Benangan u/ oil catcher Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Penambahan bibir saluran dg. Cor beton Tertusuk benda tajam - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
incld. Pembesian dan begisting Lingkungan Kerja
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
saluran 1 p=41m - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
saluran 2 p=38m - Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
saluran 3 p=41m - Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran dibuang pada hari yang sama
- Pek. Benangan u/ saluran - Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
III. PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan Lokasi akibat dampak pekerjaan Terpapar debu Sesak napas - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
Terjatuh Cidera - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
Pembersihan perapian lokasi akibat pekerjaan Tersandung Bagian tubuh terluka Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K
Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman - Persyaratan : SIKA Dingin
Cuaca Extream Dehidrasi - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
DISTRIBUTION/DISTRIBUSI: PREPARED BY REVIEWED BY APPROVED BY
- ASLI disimpan pelaksana pekerjaan DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
- SALINAN didistribusikan sesuai Nama: Novi Rahayu Restuningrum Nama: Hasfin Bagus Trianto Nama: Gema Ramadhan
ketentuan SIKA Jabatan: Direktur PT. Safila Arta Jabatan: Sr. Spv. HSSE Jabatan: IT Manajer Surabaya
PERHATIAN! Nugraha
Pemberi dan Pelaksana kerja wajib
memahami dan menyosialisasikan potensi
bahaya kepada seluruh pekerja. Rencana
mitigasi wajib dilaksanakan oleh pelaksana
kerja di bawah pengawasan pemberi kerja.
(Tanda Tangan & Tanggal) (Tanda Tangan & Tanggal) (Tanda Tangan & Tanggal)
PROSES 5. PERENCANAAN DAN PROSEDUR
Judul Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
B. Genset 5 KW
Generator Listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
mekanik, dengan menggunaan bahan bakar solar. Berikut prosedur
pengoperasiannya:
Mengecek solar pada tangki solar. Catat data operasional generator listrik pada
tempat yang sudah di sediakan.
Pasang kabel merah (+) (kutub positip aki) pada aki.
Putar kunci kontak stater pada posisi ON , tunggu lampu indikator sampai mati,
kemudian putar kunci stater untuk menyalakannya.
Setelah mesin menyala/bunyi, tunggu sampai mesin stabil (stasioner), dengan
cara melihat volt ampere pada indicator voltase pada gardu induk generator
harus menunjukkan 220V.
Pensuplayan listrik generator baru bisa di lakukan dengan cara
pengoperasian/memutar handle listrik gardu induk yang memisahkan jaringan
listrik PLN dengan jaringan listrik generator listrik.
Ketika listrik PLN sudah menyala (ON) lakukan pemutusan arus pada hendel
listrik genset dahulu, baru lakukan pengoperan handel gardu induk yang
memisahkan jaringan listrik PLN dengan jaringan listrik generator.
Setelah itu baru bisa mematikan mesin generator listrik dengan cara menekan
tombol OFF mesin pada panel indicator generator listrik.
Setelah itu putar kunci kontak ke posisi OFF. Dan lepas kembali kabel positif
(+) merah kembalikan seperti semula. Kemudian catat data setelah
pengoperasian generator listrik.
Hindari Penggunaan Genset pada Cuaca Hujan, karena digunakan di luar ruangan
Genset sebaiknya digunakan pada saat cuaca cerah satu tidak hujan. Hal ini
disebabkan karena pengaruh cuaca seperti air hujan dapat mempengaruhi bahan
bakar sehingga bahan bakar menjadi buruk. Jika memang terpaksa menggunakan
generator set pada saat cuaca hujan pastikan anda memiliki tenda yang khusus
digunakan untuk generator set sehingga dapat melindunginya serta tidak
menyebabkan masalah pada panasnya.
Isi Bahan Bakar pada saat Genset Dingin, karena sesungguhnya cara yang tepat
untuk mengisi bahan bakar pada generator set adalah pada saat sebelum
menggunakannya. Pada saat sebelum menggunakan generator set kondisi
generator set masih dingin sehingga dapat menghindari hal yang tidak diinginkan.
Jika anda mengisi bahan bakar pada saat generator set panas atau setelah
digunakan, maka hal yang buruk seperti masalah kebakaran Genset mungkin tidak
bisa dihindari.
C. Sikat Baja
Sikat baja merupakan salah satu alat kebersihan yang bisa Anda gunakan untuk
membersihkan perkakas yang terbuat dari bahan besi dan juga baja. Beberapa
prosedur yang wajib diketahui pekerja PT. Safila Arta Nugraha adalah :
Cek peralatan sebelum bekerja dan pastikan apakah sudah sesuai dan
memenuhi standar
Pastikan lingkungan kerja aman dari bahaya dan hindari unsafe action saat
menggunakan Sikat baja
Pastikan material yang pada sikat baja mempunyai sifat kompatibel dengan
fluida yang akan di evaluasi tekanannya.
Fokus dan konsentrasilah dalam bekerja
D. Kabel Power
Peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri dari beberapa macam. Untuk
mendukung praktik elektronika. Beberapa prosedur yang wajib diketahui pekerja
PT. Safila Arta Nugraha adalah :
Cek peralatan sebelum bekerja dan pastikan apakah sudah sesuai dan
memenuhi standar
Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
Pahami betul fungsi alat dan bahayanya
Pastikan kondisi arus listrik telah sesuai dengan tingkat pekerjaan yang akan
dilakukan
Pastikan lingkungan kerja aman dari bahaya dan hindari unsafe action saat
menggunakan toolkit listrik
Tetap waspada dan fokus dalam bekerja saat bersinggunagan dengan listrik.
E. Toolkit Listrik
Peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri dari beberapa macam. Untuk
mendukung praktik elektronika. Beberapa prosedur yang wajib diketahui pekerja
PT. Safila Arta Nugraha adalah :
Cek peralatan sebelum bekerja dan pastikan apakah sudah sesuai dan
memenuhi standar
Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
Gunakan alat pelindung diri saat menggunakan toolkit listrik di tempat kerja
Jangan bekerja seorang diri agar apabila terjadi sesuatu ada yang bisa
memberikan bantuan
Pahami betul fungsi masing-masing peralatan dan bahayanya
Pastikan kondisi arus listrik telah sesuai dengan tingkat pekerjaan yang akan
dilakukan
Pastikan lingkungan kerja aman dari bahaya dan hindari unsafe action saat
menggunakan toolkit listrik
Tetap waspada dan fkus dalam bekerja saat bersinggunagan dengan listrik
Sebelum pekerjaan dimulai, yakinkan bahwa prosedur HSE telah disetujui oleh Pertamina
dan ditempatkan di lokasi kerja dan mudah diakses.
Kelengkapan prosedur HSE meliputi :
Penilaian Resiko Pekerjaan
Ijin kerja telah diterbitkan
Ijin Kerja Dingin
ID card pekerja telah diterbitkan oleh Sekuriti
Kepatuhan pemakaian APD
Prosedur penggunaan alat pemadam api
Prosedur keadaan darurat
Prosedur bekerja di ketinggian
Prosedur investigasi kecelakaan
Alat Pelindung Diri wajib digunakan para pekerja yang berguna untuk melindungi pekerja dari
kemungkinan bahaya yang terjadi. Alat Pelindung Diri yang wajib digunakan padapekerjaan
ini antara lain :
Safety Shoes
Safety shoes didesain untuk melindungi kaki dari cedera.
Sepatu ini memiliki pelindung baja pada bagian depan, untuk
melindungi jari kaki dari benda berat yang jatuh menimpa
kaki. Pemakaian safety shoes secara tepat dan benar dapat
mengurangi konsekuensi yang mungkin timbul pada saat
terjadinya hal-hal yang tersebut
seperti bahaya basah, electrostatic build-up, terpeleset, terpotong dan tertusuk, benda
berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi. Hal yang perlu diperhatikan sebelum
menggunakan safety shoes adalah memasukkan celana ke dalam sepatu tersebut,serta
gunakan kaos kaki dengan baik supaya kaki tidak lecet dan tergores oleh sepatu safety.
Safety Helmet
Safety helmet berfungsi melindungi bahaya terbentur oleh
benda – benda yang terjatuh atau terlempar, resiko kepala
kejeduk, rambut terlilit. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat menggunakan safety helmet :
- Sebelum digunakan pastikan helm tersebut dapat
digunakan, dalam kondisi baik, pas dan nyaman
saat digunakan
- Pasangkan helm di kepala dengan benar yaitu tidak miring, terlalu mendongak,
terlalu menunduk sehingga menutupi pandangan atau terbalik
- Jika berada di ketinggian dengan kondisi berangin pasang chain strip untuk
menghindari jatuhnya helm karena tertiup angin kencang
Pakaian Kerja/wearpack
Wearpack berfungsi melindungi tubuh pekerja dari bahaya
temperatur yang ekstrim, cuaca buruk, bahan kimia atau
serpihan metal, semprotan dari tekanan yang bocor, tabrakan
atau tertusuk serta kontaminasi debu. Sebelum
menggunakan wearpack, lakukan pengecekan apakah
wearpack bersih atau kotor karena apabila wearpack kotor
dapat mengakibatkan kontaminasi.
Masker 3 ply
Penggunaan alat pernafasan digunakan personil di area atau
terbatas dengan kondisi udara yang mengandung gas atau
terkontaminasi, misal debu, asap, kabut, atau gas beracun.
Jenis alat pernafasan bisa berupa penahan debu atau
bahan kimia atau berupa alat pernafasan yang berfungsi
sebagai pemasok udara.
Apar
Apar (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher
adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau
mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan
dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Fungsi
/ kegunaan APAR adalah untuk mencegah dan
memadamkan kebakaran yang masih kecil. Pemasangandan
penempatan APAR : Setiap APAR dipasang pada posisiyang
mudah dilihat dan dijangkau dan tidak boleh terhalangi benda
apa pun.
Safety Line
Safety line adalah tali berwarna digunakan untuk membatasi
suatu area dengan tujuan tertentu. Fungsi pemasangan
safety line adalah untuk memberi peringatan akan suatu
bahaya atau area terlarang yang tidak boleh dilewati oleh
pihak yang tidak berkepentingan.
P3K
P3K adalah salah satu tindakan yang dibutuhkan ketika
berada di situasi darurat. Saat seseorang mengalami
kecelakaan, sejumah risiko dapat terjadi mulai dari
munculnya luka-luka, pingsan dan yang lainnya. Bahkan,
korban kecelakaan dapat meninggal dunia bila tidak
sesegera mungkin memperoleh pertolongan.
Tempat Sampah
Tempat sampah (bahasa Inggris: waste container)
adalah tempat untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.
A. Pendarahan
Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain.
Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut.
Segera hubungi Tempat pelayanan terdekat (Puskesmas/ Rumah Sakit)
B. Pingsan (Syncope/collapse)
Penanganan
a. Baringkan korban dalam posisi terlentang
b. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
c. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat
pernafasan
d. Beri udara segar
e. Periksa kemungkinan cedera lain
f. Korban diistirahatkan beberapa saat
g. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke
instansi kesehatan
C. Asma
Penanganan
a. Tenangkan korban
b. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
c. Posisikan ½ duduk
d. Atur nafas
e. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
D. Keseleo
Penanganan
a. Korban diposisikan nyaman
b. Kompres es/dingin
c. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
d. Tinggikan bagian tubuh yang luka
E. Patah Tulang/fraktur
Penanganan : Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang tertutup
a. Periksa
b. Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
c. Sensasi (respon nyeri)
d. Sirkulasi (peredaran darah)
e. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
f. Pasang bantalan didaerah patah tulang
g. Pasang kain plester meliputi 2 sendi disamping luka
h. Ikat kain plester
i. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat (Puskesmas/ Rumah Sakit)
Petunjuk pekerjaan manualnya adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga otot
untuk mengangkat, memindahkan, mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Penanggulangan pekerjaan secara statis/dinamis secara terus menerus dapat menyebabkan
cedera di tempat kerja. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya cedera
dan penanganan manual pada setiap pekerjaan dengan memberikan pembinaan tentang
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjamin aman angkat dan angkut. di tempat
kerja.
Pengangkatan
Hindari Posisi membungkuk saat mengangkat beban secara signifikan dapat
meningkatkan risiko cedera belakang.
Posisi idealnya saat pengangkatan yaitu tidak lebih tinggi dari lutut dan tidak ada lebih
tinggi dari bahu tinggi.
Kurangi pengangkatan yang melebihi kapasitas dapat meningkatkan risiko cedera.
Pengangkatan dapat dilakukan dengan prosedur lain dengan mendorong beban yang
akan dipindahkan terutama jika tugas secara teratur diulang.
Tugas berulang-ulang harus dihindari bila memungkinkan kelelahan dan meningkatkan
cedera punggung belakang.
Tugas yang melibatkan mengangkat dan membawa perlu dirancang sedemikian rupa
untuk memungkinkan untuk signifikan beristirahat istirahat ( rotasi tugas yang ) dari untuk
menghindari kelelahan.
Pastikan adanya tempat yang kokoh menahan tangan, menggunakan sarung tangan
tersebut diperlukan untuk melindungi terhadap tepi tajam atau serpihan.
Pastikan penyesuaian pengangkatan tetap stabil dengan gravitasi.Tidak stabil bebannya
harus ditangani dengan hati-hati tertentu dapat menimbulkan risiko cedera saat
pengangkatan.
Laporkan masalah atau masalah yang terkait dengan operasi penanganan manual
kepada orang yang bertanggung jawab tanpa penundaan.
Saat Bekerja
Pastikan beban yang akan dipindahkan harus diletakkan sedekat mungkin ke tubuh.
Pastikan barang diantara kedua kaki
Saat mengangkat, gunakan otot kaki sebagai titik angkat, bukan pinggang atau
punggung, kemudian posisikan barang dekat atau menempel dengan badan.
Saat berjalan memindahkan barang, posisikan tangan lurus ke bawah menahan beban,
punggung dan leher tetap tegak, tidak membungkuk.
Posisikan barang tidak menghalangi pandangan.
Jika terpaksa melakukan gerakan manuver seperti berbelok, memutar, berbalik, dan
lainnya, gunakan tumpuan kaki, bukan pinggang atau punggung. menghindari cedera
pinggang atau punggung.
Jika posisi akhir benda ada di bawah, kembali gunakan posisi jongkok / squat untuk
meletakan benda, bukan dengan cara membungkuk.
Lingkungan Kerja
Tersedianya ruang yang cukup pekerjaan yang dilakukan dalam keadaan aman pada
jalur pendestrian
Tersedianya penerangan, kondisi cuaca area lokasi kerja
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) setiap pekerjaan
Risiko Bahaya
Posisi tubuh terlalu membungkuk
Tidak sesuai dengan jangkauan tangan
Benda yang di angkat terlalu berat
bekerja di tempat sempit, atau licin
Hentakan dan tubuh memuntir
Frequency dan waktu pengangkatan terlalu cepat
Objek yang di angkat tidak terjangkau
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
a. Usahakan material / alat kerja ditata dengan rapih agar tidak berserakan. Seperti Tool
set, sikat baja, majun, kuas dan kabel power.
Material/alat kerja yang tersusun rapi akan membantu pekerja untuk fokus pada
pekerjaannya.
b. Segera pindahkan benda yang tidak dibutuhkan lagi.
Benda yang sudah tidak dibutuhkan jika dibiarkan di tempat semula akan
membingungkan pekerja untuk melanjutkan pekerjaannya, dan pekerjaan bisa
terganggu.
c. Simpan barang di tempat yang tetap (tempat dimana seharusnya barang itu berada)
Barang yang tidak disimpan di tempat yang tetap atau berpindah-pindah akan
membuat pekerja menganggapnya hilang dan menghabiskan banyak waktu untuk
mencarinya sehingga mengurangi produktivitas pekerja.
d. Penempatan barang secara benar dan tumpuk secara aman
Barang yang ditumpuk sembarangan dan berantakan akan membuatnya goyah dan
menimpa orang di sekitarnya.
e. Buanglah sampah pada tempatnya.
Sampah yang dibuang sembarangan selain menyebabkan kesehatan menurun juga
menyebabkan pekerja tidak nyaman dan menurunkan produktivitas.
f. Dilarang menggantungkan Salinan baju ditempat kerja, simpan pada box/loker
masing-masing.
Baju kerja yang diletakkan sembarangan akan mengganggu pemandangan dan
menurunkan fokus kerja.
g. Jika ada pekerjaan Confine Space ( Berkerja di dalam ruang terbatas ) dilarang buang
air kecil.
Buang air kecil di tempat tertutup akan menyebabkan air tergenang dan mengganggu
proses pekerjaan.
Inspeksi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan aspek
HSE di lapangan sehingga dapat memastikan bahwa pekerja telah melaksanakan kegiatan
dangan aman dan selamat.
Tujuan Inspeksi adalah untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya dan aspek
lingkungan yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja, mesin dan peralatan, material serta
tindakan pekerja yang teridentifikasi dapat diambil tindakan perbaikan serta pencegahan
sehingga potensi kecelakaan yang mungkin timbul dapat dicegah.
Inspeksi adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek
Sumber Bahaya adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
kerugian terhadap manusia dan property
Aspek Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
dampak terhadap lingkungan
Ruang Lingkup Inspeksi mencakup kegiatan inspeksi HSE yang meliputi tempat kerja dan
lingkungan kerja yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta
evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Saat melakukan inspeksi pastikan pula hal-hal
berikut :
● Pekerja telah melaksanan kegiatan sesuai prosedur yang ada
● Fasilitas dan peralatan telah memenuhi standar minimal
● Pekerja telah memenuhi kompetensi yang sesuai
● Kekurangan persyaratan dan penyimpangan telah dipenuhi dan ditindak lanjuti.
Pihak yang Bertanggung Jawab dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi adalah :
Koordinator safety bertanggung jawab untuk memantau hasil inspeksi dan memastikan
tindakan perbaikan yang diusulkan telah dilakukan
Safetyman bertanggungjawab untuk mengelola kegiatan inspeksi seperti membuat jadwal
pelaksanaan dan mengusulkan nama tim inspector.
Bagian yang diinspeksi HSE bertanggung jawab atas penyediaan waktu, tempat kerja dan
tersedianya personil yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan inspeksi HSE begitu pula
untuk penyelesaian efektif atas temuan dan pengamatan inspeksi HSE
Sebagai salah satu vendor PT. Pertamina Patra Niaga dimana lingkungan kerja yang
dihadapi mengandung potensi bahaya yang sangat besar, maka aspek HSSE sangat penting
untuk selalu diperhatikan dan direview penerapannya. PT. Safila Arta Nugraha berusaha
semaksimal mungkin untuk mengendalikan setiap potensi bahaya dari tiap pekerjaan yang
akan dilakukan dengan menerapkan prosedur, menganalisis potensi bahayadan menetapkan
mitigasinya, melakukan pengecekan rutin, serta selalu mengingatkan dan mengajak semua
karyawannya untuk memiliki pemikiran yang sama bahwa keselamatan di tempat kerja bukan
tanggung jawab perorangan melainkan semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.
PT. Safila Arta Nugraha senantiasa rutin melakukan kontrol terhadap pekerja dan
karyawannya untuk memastikan penerapan aspek HSSE sudah sesuai dengan standard yang
telah ditetapkan. Apabila dikemudian hari ditemukan perilaku/kondisi substandard maka
dengan segera kami lakukan tindakan perbaikan dan menghubungi pihak-pihak terkaitagar
ikut berkontribusi dalam tindakan perbaikan ini sekaligus melakukan investigasi terkait
terjadinya pelanggaran tersebut.
Nama Pekerjaan :
Lokasi :
Hari/Tanggal :
Prepared by :
Checked by :
PROGRAM DAN JADWAL SOSIALISASI
Prosedur pekerjaan yang digunakan selama berada di lokasi proyek ataupun dilokasi
kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak
manajemen selalu menekankan pentingnya prosedurkerja ini dimengerti oleh setiap
karyawannya. Komitmen ini selalu kami pegang dengan menjalankan :
1. Sosialisasi Prosedur Kerja sesuai dengan lingkup proyek kerja
Minimal satu bulan sekali untuk lingkup pekerjaan proyek
Minimal satu tahun sekali untuk lingkup pekerja kantor
2. Mengikut sertakan karyawan PT. Safila Arta Nugraha ke dalam review prosedur
tersebut
3. Mengecek secara rutin dan berkala untuk kesesuaian prosedur kerja dengan kondisi
sekarang agar menghindari hal-hal yang merugikan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
MINGGU KE -
URAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan
NO
1. Safety Training SOP dan 1x setiap bulan
Standard Keselamatan
1. Ruang Lingkup
Prosedur ini hanya berlaku untuk kesiagaan dan ketanggapan keadaan darurat di
lingkup proyek PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
2. Tujuan
a. Digunakan sebagai petunjuk dalam menangani keadaan darurat di lingkungan
proyek
b. Memperkecil terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja
c. Memperkecil terjadinya kecelakaan kerja
3. Istilah
a. Keadaan darurat adalah suatu kondisi dimana kegiatan perusahaan tidak dapat
dilaksanakan secara normal yang diadakan perubahan hyang mendadak dan
menimbulkan kerugian yang fatal untuk perusahaan.
b. Darurat I adalah suatu keadaan darurat yang terjadi dimana semua potensi
penanganan kedaan darurat harus dikerahkan untuk menanggulangi keadaan
tersebut seperti kebakaran, gempa bumi, kebanjiran, demonstrasi atau huru hara dan
lain lain
c. Darurat II adalah suatu keadaan darurat yang terjadi ditempat atau bagian tertentu
yang harus ditangani sampai tuntas, akan tetapi penanganannya masih dalam taraf
menggunakan instruksi kerja lingkungan
4. Tanggung Jawab dan Wewenang
a. Koordinator bertanggung jawab untuk:
Mencegah terjadinya keadaan darurat
Memberikan rasa aman kepada pekerja ketika terjadi keadaan daruratdi
lokasi kerja
Mengkoordinasikan pengamanan pekerja dan melindungi asset perusahaan
saat terjadi keadaan darurat di lokasi kerja
Membantu pelaksanaan penanganan keadaan darurat
Menginfokan terkait kejadian darurat kepada kantor untuk mengupdate situasi
Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Parta Niaga
b. Penanggung jawab HSE Bertanggung jawab untuk:
Mengatur pelaksanaan penanganan keadaan darurat
Memberikan perlengkapan dalam penanganan keadaan darurat
Mengkoordinasikan dengan team terkait dalam pelaksanaan penanganan
keadaan darurat
Menginformasikan kejadian kepada team darurat akan terjadinya keadaan
darurat di teamnya
Melindungi pekerja dan menginstruksikan pengevakuasian bila diperlukan
Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Parta Niaga
5. Prosedur
a. Pekerja pertama yang melihat situasi bahaya segera menginfokan kepdada
penanggung jawab HSE di proyek untuk segera ditindak lanjut
b. Penanggung jawab HSE segera menginfokan situasi darurat tersebut kepada pihak
PT. Pertamina (Persero)
c. Jika terjadi keadaan darurat dan mengharuskan evakuasi, maka seluruh pekerja
harus segera berkumpul ketempat yang telah ditentukan (assembly point/ tempat
berkumpul)
d. Evakuasi harus segera dilaksanakan dengan kondisi tetap tenang sehingga tidak
terjadi kekacauan atau kepanikan
e. Pekerja menuju assembly point dengan melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan
f. Menyelamatkan peralatan dan dokumen perusahaan yang ada di lokasi proyek
(apabila memungkinkan)
g. Mengikuti instruksi dari penanggung jawab HSE yang telah berkoordinasi dengan
pihak PT. Pertamina Parta Niaga
Kerusuhan
Kerusuhan/huru-hara terjadi kala sekelompok orang berkumpul bersama untuk
melakukan tindak kekerasan, biasanya sebagai tindak balas terhadap perlakuanyang
dianggap tidak adil ataupun sebagai upaya penentangan terhadap sesuatu. Alasan
yang sering menjadi penyebab kerusuhan termasuk kondisi hidup yang buruk,
penindasan pemerintah terhadap rakyat, konflik agama atau etnis, serta hasil sebuah
pertandingan olahraga. Pada umumnya penyebab munculnya konflik kepentingan
sebagai berikut:
1. Perbedaan Pendapat
2. Salah Paham
3. Ada yang dirugikan
4. Perasaan Sensitif
5. Perbedaan individu
6. Perbedaan latar belakang kebudayaan
7. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok Manusia memiliki
peranan yang berbeda.
8. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang, tata cara terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan :
Formulir
Mulai
investigasi
Petugas HSE
Petugas HSE
Mulai
No Rev :
Halaman :
1 Lokasi Kejadian
Reported by,
( )
SURAT KESANGGUPAN
Kepada:
Integrated Terminal Manager Surabaya
Subject : Kesanggupan Menyediakan Kendaraan dan Peralatan Evakuasi
Sehubungan dengan adanya “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki
Timbun” dengan ini
kami PT. Safila Arta Nugraha menyatakan :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Akan membantu proses evakuasi dengan menyediakan peralatan dan kendaraan apabila
terjadi keadaan darurat saat pelaksanaan pekerjaan di Pertamina Patra Niaga Integrated
Terminal Surabaya.
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas bantuan dan kerjasamanya yang baik kami
mengucapkan terima kasih.
KOORDINATOR
FIRE COMMANDER
Zadit
Penanganan
Project Manager :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
No. HP 08565326923
Pengawas Lapangan :
Nama : Yusuf Muhamad
No. HP 0813-3064-8848
Safetyman :
Nama : Achmad Manuir Rochman
No. HP 087788799077
TERJADI KEBAKARAN
LAPOR KE SAFETYMAN / SM
TINDAKAN PENANGANAN
KEBAKARAN
MELAKUKAN IDENTIFIKASI
BESAR API
OLEH SAFETYMAN
MELAPOR KE
PENDAMPINGAN TIM
MELAKUKAN
PENDAMPINGAN TIM
MENUNGGU ARAHAN
SELESAI
INFORMASI PELATIHAN KEADAAN DARURAT
KEBIJAKAN MANAJEMEN
Manajemen PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu mengutamakan keselamatan diripekerja
dan lingkungan area kerja serta peraturan HSE menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan selama berada di lokasi proyek ataupun dilokasi
kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak
manajemen selalu menekankan pentingnya prosedur keadaan darurat kepada setiap
karyawannya. Komitmen ini selalu kami pegang dengan menjalankan :
1. Sosialisasi Prosedur Keadaan Darurat
Minimal satu bulan sekali untuk lingkup pekerjaan proyek
Minimal satu tahun sekali untuk lingkup pekerja kantor
2. Memberikan pelatihan/refresh keadaan darurat untuk karyawan di kantor
Pelatihan penggunaan APAR
Pelatihan P3K
Simulasi Keadaan Darurat
3. Mengikut sertakan karyawan PT. Safila Arta Nugraha ke dalam pelatihan keadaan
darurat
4. Mengecek secara rutin dan berkala untuk kotak P3K yang ada di kantor maupun di
lokasi pekerjaan agar menghindari hal-hal yang merugikan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Minggu Ke - KETERANGAN
No URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8
.
1. Pelatihan APAR 1 Bulan Sekali
1. Ruang Lingkup
Prosedur ini hanya berlaku untuk menghadapi kondisi pandemic Covid -19 di lingkup
proyek PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
2. Tujuan
a. Digunakan sebagai petunjuk dalam menghadapi kondisi pandemic Covid-19 di
lingkungan proyek
b. Memperkecil terjadinya penularan di lingkungan kerja
c. Memperkecil terjadinya penularan di luar lingkungan kerja
3. Tanggung Jawab dan Wewenang
a. Koordinator bertanggung jawab untuk:
Mencegah terjadinya keadaan darurat
Memberikan rasa aman kepada pekerja di lokasi kerja
Mengkoordinasikan pengamanan pekerja dan melindungi asset perusahaan saat
terjadi keadaan pandemi di lokasi kerja
Menginfokan terkait kejadian kepada kantor untuk mengupdate situasi
Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Patra Niaga
b. First Aider Bertanggung jawab untuk:
Mengatur pelaksanaan penanganan korban
Memberikan perlengkapan dalam penanganan sesuai dengan protocol yang
diterapkan
Mengkoordinasikan dengan team terkait dalam pelaksanaan penanganan korban
Melindungi pekerja dan menginstruksikan pengevakuasian bila diperlukan
Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Patra Niaga
4. Prosedur
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/327/2020 Tentang Penetapan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja Yang Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu
menyatakan bahwa Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) akibat kerja sebagai
penyakit akibat kerja yang spesifik pada pekerjaan tertentu merupakan penyakit Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diderita atau yang menyebabkan kematian pada
seorang pekerja yang dalam tugas/proses kerjanya langsung berhubungan dengan
paparan Coronavirus SARS-COV-2 yang cukup tinggi.
Berdasarkan alasan di atas PT. SAFILA ARTA NUGRAHA membuat protokol baru
untuk menghadapi keadaan ini.
a. Pimpinan selalu memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi
pemerintah pusat dan daerah terkait Covid-19 dan memberikan informasi tersebut
kepada seluruh pekerja melalui sarana prasarana dan media yang paling efektif.
b. Memfasilitasi pekerja untuk tes rapid apabila akan mulai bekerja dan tes swab apabila
diperlukan.
c. Menyediakan alat sanitasi pribadi untuk pekerja seperti hand sanitizier saat bekerja.
d. Memberi dan mewajibkan penggunaan masker pada pekerja baik dilapangan maupun
dikantor PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
e. Selalu mengingatkan pekerja tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
sebagai berikut:
● Bersihkan meja kerja dan peralatannya sebelum dan sesudah bekerja
menggunakan cairan desinfektan.
● Lakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol secara berkala.
● Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
● Menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, berpelukan, dan
sebagainya.
● Jaga jarak kontak dengan rekan kerja yang sedang batuk/pilek demam minimal
1 (satu) meter.
● Wajib menggunakan masker dilokais kantor ataupun proyek dan apabila demam
atau batuk/pilek dan nyeri tenggorokan segera lapor ke pihak kantor/tim medis di
lokasi proyek agar segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
● Terapkan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian
dalam). Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah tertutup dancuci
tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
● Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang, perbanyak
sayur dan buah, melakukan aktivitas fisik setiap hari selama 90(tiga puluh) menit
sehari serta istirahat cukup.
● Saat pulang kerja di rumah, jangan langsung bersentuhan dengan anggota
keluarga sebelum membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian kerja)
5. Penanganan
Apabila di lokasi kerja terdapat pekerja yang mengalami gejala sama dengan Covid-
19, maka yang perlu dilakukan adalah :
a. Jangan panik, segera minta pekerja tersebut untuk menjauhi kerumunan
b. Jangan membuat kegaduhan dengan mengumumkan kepada pekerja yang lain
c. Setelah menginfokan pekerja tersebut segera cuci tangan dan bersihkan diri
d. Segera hubungi petugas terkait dari PT. Pertamina Patra Niaga atau petugas daerah
setempat yang menangani Covid-19
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk mengatur segala hal dalam pembuatan dan/atau
pembaharuan terkait perubahan manajemen yang terjadi di lingkup kerja PT.Safila Arta
Nugraha.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup seluruh kegiatan mengenai penilaian, penyusunan, perbaikan,
penetapan dan cara mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan di dalam
perusahaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
4. DEFINISI
4.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahaan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
4.2. Sistem Manajemen K3
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
4.3. Prosedur
Serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan/
dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama
dari keadaan yang sama (contohnya prosedur kesehatan dan keselamatan
kerja). Lebih tepatnya bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas, langkah,
keputusan, perhitungan dan proses, yang dijalankan melalui serangkaian
pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau
sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.
4.4. Management of Change
Suatu proses kerja yang terstruktur untuk mengidentifikasi suatu perubahan
yang terjadi, di mana di dalam suatu perubahan perlu dilakukan kajian potensi
bahaya dan risiko yang terkait dengan perubahan tersebut.
5. TANGGUNG JAWAB
▪ Manajer HSE
Bertugas mengelola dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan
produktivitas kinerja, khususnya dalam hal K3LH.
▪ HSE Staff
Bertugas mengarahkan, membagi, mengawasi dan memberi penilaian setiap
pekerjaan yang dibebankan kepada tiap pelaksana.
▪ Pekerja
Bertugas untuk selalu mematuhi semua kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja
ketika melakukan kegiatan. Melaporkan kepada atasan apabila menemukan bahaya
atau masalah berkaitan dengan K3. Koperatif dalam hal penyelidikan,
penanggulangan, dan pemeliharaan terkait K3.
6. PETUNJUK PELAKSANAAN
6.1. Umum
Prosedur ini dibuat untuk dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun atau
membuat perubahan manajemen di lingkup kerja PT.Safila Arta Nugraha sesuai
dengan kondisi dan situasi yang teraktual.
6.2. Ketentuan
a. Perubahan ini harus tertulis dan disahkan oleh Top Management agar dapat
diimplementasikan dan dipakai sebagai pedoman untuk perubahan
manajemen oleh seluruh elemen di perusahaan.
b. Dicetak dalam bahasa dan media yang mudah untuk dimengerti seluruh
elemen di dalam perusahaan.
c. Perubahan ini harus disebarluaskan keseluruh lingkungan perusahaan agar
dapat dilihat, dipahami, dan di aplikasikan setiap hari.
d. Perubahan ini harus ditinjau berkala dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang berlaku.
e. Perubahan sangat mungkin terjadi apabila kondisi dinilai sudah tidak
relevan dengan situasi saat ini.
f. Penetapan dan/atau perubahan terhadap aturan manajemen ini harus
disosialisasikan segera mungkin agar seluruh elemen di dalam perusahaan
mengetahui hal tersebut.
6.3. Penyusunan
a. Identifikasi Masalah dan Peluang Perubahan
● Perubahan harus didokumentasikan sesuai dengan kebijakan dan
standar Management of Change dengan tingkat detailnya ke dalam
prosedur atau program tertulis.
● Menentukan sebuah proses atau mekanisme untuk mengidentifikasi,
melacak, menerapkan, dan memonitor pengendalian risiko yang terkait
dengan perubahan sementara, permanen atau darurat.
● Menyesuaikan dan selalu memantau dengan kondisi serta situasi terkini
yang menjadi dasar dilakukannya perubahan tersebut.
b. Evaluasi dan Penilaian Perubahan
● Lakukan analisa masalah yang menimbulkan suatu proses tidak berjalan
sebagai mana mestinya, sehingga perubahan yang dilakukan bisa
berjalan dengan baik dan dapat menjadi solusi untuk masalah yang
diidentifikasi..
● Berikan data-data untuk mendukung analisa yang dilakukan agar tujuan
perubahan lebih jelas.
● Gunakan metode penilain yang didalamnya kita dapat mengetahui
gambaran seberapa besar bahaya atau risiko yang akan didapatkan
apabila perubahan tersebut pada akhirnya dilaksanakan atau tidak jadi
terlaksana di lingkungan perusahaan. Diantaranya bisa menggunakan
metode HIRADC, SWOT, atau metode yang serupa.
6.4. Persetujuan
Personil yang ditunjuk untuk mengizinkan perubahan harus ditetapkan secara
jelas, persetujuan Management of Change dilakukan oleh TOP Manajemen dan
bagian aspek terkait (organisasi dan engineering) dan aspek SHE.
6.5. Pengkomunikasian
Karyawan dan pekerja lapangan yang dapat terpengaruh karena perubahan
harus diinformasikan dan dilatih mengenai prosedur terkait sebelum dan
sesudah perubahan dilakukan.
6.6. Monitoring
Lakukan pemantauan pada setiap prosesnya dan catat semua permasalahan
yang timbul pada saat proses perubahan diterapkan. Pemantauan atau penilaian
pasca perubahan dilakukan, tujuannya adalah untuk memperbaikiproses yang
mungkin belum berjalan secara sempurna. Kekurangan yang ditemukan dalam
sistem Management of Change akan segera dilakukan tindakan perbaikan
dengan tepat waktu dan benar
Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Eksternal
1. Sosialisasi tentang Prosedur 1. Melakukan proses
Pandemi Covid sesegera lobbying kepada Top
mungkin agar dapat segera Management untuk dapat
diterapkan menyetujui adanya
2. Melakukan persiapan apa saja kegiatan untuk persiapan
Peluang (O) yang diperlukan untuk penerapan prosedur
penerapan Prosedur Pandemi Pandemi Covid
Covid 2. Menjadwalkan waktu
khusus untuk lebih
mengkaji terkait prosedur
Covid
1. Membentuk prosedur 1. Mensosialisasikan
penerapan pandemic Covid penerapan prosedur
yang di ketahui oleh General pandemi Covid kepada
Manager dan disetujui oleh pekerja, maincon, dan
Hambatan Top Management pihak terkait agar dapat
(T) 2. Melakukan pembekalan atau ikut mendukung
training Prosedur Pandemi penerapannya
Covid kepada petugas atau
karyawan di kantor maupun di
lokasi proyek
B. Penentuan Prioritas Jalan Keluar
1. Alternatif Jalan Keluar
Menyusun alternatif jalan keluar adalah untuk mengatasi prioritas masalah
yang sudah ditetapkan. Berikut ini alternatif jalan keluar untuk bekerja tidak
sesuai dengan prosedur yang ada karena tidak ada pengawasan yang
memadai khusunya pada pihak ketiga/sub-kontraktor :
Masalah Penyebab Alternatif jalan keluar
Perusahaan belum Belum adanya 1. Membuat kesepakatan untuk
paham betul keterbukaan perihal membuat jalan keluar win win
kondisi di angka kasus Covid di solusi kedua belah pihak
lingkungan proyek daerah 2. Mengadakan forum dengandireksi
dan beberapa bagian di
perusahaan yang terkait dengan
penerapan Prosedur Pandemi
Covid
Keterangan :
Nilai 1 = Sangat tidak efisien
Nilai 2 = Agak efisien
Nilai 3 = Cukup efisien
Nilai 4 = Efisien
Nilai 5 = Sangat efisiensi
Dari matriks yang digunakan sebagai pengukuran prioritas solusi permasalahan,
maka dapat di simpulkan solusi yang menjadi prioritas adalah Membentuk prosedur Pandemi
khusus covid yang di ketahui oleh General Manager dan disetujui oleh Top Management.
III. OUTPUT
- PROSEDUR PROTOKOL KESEHATAN PANDEMIC COVID-19
(terlampir di Bab Pengelolaan Penyebaran Pandemic)
6.2 KELAYAKAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN
MULAI
Keterangan :
1. Pemilihan Peralatan
Divisi logistic wajib mengecek
Divisi Logistik peralatan yang akan digunakan
dalam proses pekerjaan
Pemilihan Peralatan
2. Pengiriman dan Penerimaan
Alat
SELESAI
SERTIFIKASI PERALATAN
MATRIKS KEBUTUHAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Judul Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan : Integrated Terminal Surabaya
Lama Pekerjaan : 60HK
1. Pakaian Kerja
Pakaian yang standard untuk keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan
adalah yang bisa melindungi/menutupi anggta tubuh pekerja. Dalam mendesain
seragam lapangan ini yang perlu diperhatikan adalah keselamatan dan
keamanannya dengan menambahkan beberapa item seperti bahan yang glow in
the dark dan kantong yang kuat sebab digunakan untuk membawa benda berat,
akan tetapi seragam kerja ini yang dibuat harus tetap terasa nyaman agar tidak
menghambat kerja para pekerja lapangan dan yang paling utama adalah dengan
menambahkan scotlite dan warna-warna cerah seperti warna orange, kuning
merah, dan biru. Warna seragam safety sengaja didesain dengan warna yang
mencolok karena sesuai dengan fungsinya yang berhubungan dengan keamanan
dan kesalamatan kerja. Hal tersebut untuk menghindari dan mencegah segala
kemungkinan negatif dikarenakan lokasi kerja yang cukupekstrim dan juga untuk
mempermudah proses identifikasi ketika berkerja dengan mesin berat.
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Mengingat
karakter lokasi proyek konstruksi pada umumnya mencerminkan kondisi yang
keras maka selayaknya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan
pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang
mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak- banyak 3 pasang
dalam setiap tahunnya.
Perawatan baju kerja lapangan ini pun juga harus selalu diperhatikan baik oleh
pekerja maupun perusahaan. Perusahan wajib menyediakan seragam baru
apabila seragam lama yang dipakai oleh pekerja sudah tidak layak pakai. Pekerja
juga wajib mencuci dan membersihkan pakain kerja yang dipakai setiap selesai
bekerja, agar terhindar dari penyakit yang ditimbulkan akibat bahaya yang ada di
lingkungan kerja.
2. Sepatu Kerja
Sepatu keselamatan yang digunakan standar ANSI Z.41-1999 atau minimal
standar SNI 7079-2009 dan SNI 0111-2009. Sepatu kerja (safety shoes)
merupakan perlindungan yang digunakan untuk melindungi kaki. Setiap pekerja
konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol tebal supaya bisa bebas berjalan
tanpa takut terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan ole kotoran dari
bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka
kalau tertimpa benda dari atas. Sepatu untuk pekerjaan konstruksi lain harus
menggunakan sepatu dengan pelindung jari yang terbuat dari baja, dan anti
tergelincir. Masa pakai sepatu paling lama adalah 3 tahun, setelah itu harus diganti
baru. Cek kondisi sepatu minimal setiap 2 minggu sekali, ganti bila cacat atau
rusak.
Perawatan sepatu safety ini juga harus diperhatikan leh pekerja, terutama pekerja
yang lebih banyakmenghabiskan waktuya di lapangan. Septu harus sering
dibersihkan ketika selesai bekerja untuk menghindari adanya penularan kuman
atau bakteri yang ada di lingkungan kerja. Apabila kondisi sepatu yang dipakai
sudah tidak layak pakai, pekerja wajib melaporkan kepada perusahaan untuk
meminta sepatu yang baru dan sesuai dengan standard.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu, atau
serpih besi yang beterbangan. Pelindung standar adalah kacamata pengaman
Kings KY1151 sesuai standar ANSI Z.87.1-2010. Mengingat partikel- partikel debu
berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya
mata perlu diberikan perlindungan. Jenis kacamata yang standard untuk wajib
digunakan saat berada di lapangan adalah jenis Safety Spectacles. Ini bertujuan
untuk melindungi mata pemakainya dari bahaya seperti fragmen terbang, benda,
dan partikel. Pekerja diwajibkan menggunakan kacamata keselamatan mata
dengan perisai sisi ketika ada bahaya dari benda terbang. Safety spectachles
dengan perisai sisi digunakan sebagai perlindungan utama untuk melindungi mata
dari bahaya panas. Untuk melindungi memadai mata dan wajah dari paparan suhu
tinggi, gunakan kacamata keselamatan dalam kombinasi dengan pelindung
wajah panas-reflektif. Untuk membersihkannya biasanya hanya dengan dilap
menggunakan kain basah dan dilap lagi menggunakan lap kering. Ada pula yang
membersihkan kacamata dengan cairan pembersih khusus kacamata.
Berbeda pula untuk pekerjaan pengelasan, pelindung kacamata yang digunakan
sedikit agak menyerupai topeng. Welding Helmet merupakan jenis APD yang
melindungi kepala. Namun rupanya secara fisik, APD ini digunakan untuk
melindungi mata dan muka.
4. Sarung Tangan
Semua pekerja harus menggunakan sarung tangan sesuai standar SNI-06-0652-
2015. Pekerja pada umumnya harus menggunakan sarung tangan katun min. 8
benang. Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tanan dari benda- benda
yang keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang
memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan dan pipa. Pekerjaan
yang sifatnya berulang seperti mendorong gerobak cor secara terus-menerus
dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada
gerobak. Cek kondisi sarung tangan setiap akan digunakan, ganti bila cacat atau
rusak. Sarung tangan yang digunakan juga harus sering di cuci setelah selesai
bekerja.
5. Helm
Helm proyek harus standar ANSI Z.89.1-2014 atau minimal standar SNI atau MSA
Import. Model helm adalah V-Guard dan dilengkapi dengan tali dagu karet serta
model otomatis untuk mengencangkan suspensi helm. Helm safety sangat penting
digunakan saat berada di lokasi pekerjaan sebagai pelindung kepala,dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya
dengan benar sesuai peraturan. Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari
kejatuhan benda dari atas, misalnya material konstruksi atau peralatan. Sering kita
melihat kedisiplinan pekerja untuk menggunakannya asih rendah tentunya dapat
membahayakan diri sendiri. Masa pakai helm paling lama adalah 5 tahun setelah
itu harus diganti baru. Helm yang rusak atau terkena dampak (kejatuhan benda)
harus diganti. Cek kondisi helm minimal 2 minggu sekali, ganti bila cacat/rusak.
Jangan membanting/menduduki helm untuk menghindari kerusakan pada helm.
Perusahaan juga wajib menyediakan kebutuhan helm untuk pekerja.
6. Masker
Masker yang digunakan saat berada di lapangan harus berstandar minimal SNI
16-6070-1999. Masker dan respirator harus digunakan disesuaikan dengan
pekerjaan dan potensi kontaminasi atau gangguan pernapasan. Untuk pelindung
debu dapat digunakan masker sekali pakai yang terbuat dari katun, kertas atau
kasa. Untuk pelindung gas, uap dan asap harus menggunakan respirator dengan
penyaring yang sesuai. Pelindung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk
pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sendiri. Berbagai material
konstruksi berukuran besar sampai partikel yang sangat kecil yang merupakan
sisa dari suatu kegatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong,
mengelas, mengerut kayu.Untuk perawata masker yang biasa digunakan dari
bahan kain adalah dengan rutin mencuci masker setiapkali selesai digunakan.
Masker yang diperuntukkan hanya sekali pakai, jangan digunakan lebih berulang
saat melakukan pekerjaan.
Jumlah 8 8 8 40 100 8
4 Pekerjaan Akhir 8 Safety Man 1 1 1 1 1 1 Milik Sendiri dan
orang Pekerja 6 6 6 6 6 6 Kondisi Baik
Cadangan 1 1 1 33 93 1
Jumlah 8 8 8 40 100 8
DATA PERALATAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Sebelum pekerjaan dimulai, yakinkan bahwa prosedur HSE telah disetujui oleh
Pertamina dan ditempatkan di lokasi kerja dan mudah diakses.
Kelengkapan prosedur HSE meliputi :
Penilaian Resiko Pekerjaan
Ijin kerja telah diterbitkan
Ijin Kerja DingindanKetinggian
ID card pekerja telah diterbitkan oleh Sekuriti
Kepatuhan pemakaian APD
Prosedur penggunaan alat pemadam api
Prosedur keadaan darurat
Prosedur bekerja di ketinggian
Prosedur investigasi kecelakaan
REFERENSI:
1. Persyaratan SMM ISO 9001:2015
2. Persyaratan SML ISO 14001 : 2015
3. Persyaratan Permen LH 14 tahun 2013
FLOWCHART
MULAI
Identifikasi
YA Penampungan
Sementara
B3
TIDAK
Penampungan
Limbah Non B3
Menyerahkan ke
lembaga yang
memiliki izin
Buang ke tempat
yang ditentukan
SELESAI
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
1. TUJUAN
a. Prosedur ini bertujuan sebagai acuan perusahaan dalam malaksanakan
pengelolaan Zat Kimia yang digunakan dalam proses pekerjaan.
b. Prosedur ini untuk memastikan kegiatan pengelolaan Limbah B3 dan Non B3
sudah sesuai dan tidak membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 (isi sesuai dengan izin
limbah B3 yang dimiliki, apakah hanya menyimpan atau sekaligus memanfaatkan,
mengolah dan mengangkut) limbah B3 dan Non B3 di lingkungan perusahaan.
3. PROSEDUR
Apabila ada penggunaan zat kimia perlu dilakukan upaya pencegahan agar zat
kimia tersebut tidak tercecer tumpah dan pekerja tidak terhirup uap bahan kimia
tersebut.
Berdasarkan Material Safety Data Sheet dapat diketahui cara penyimpanan,
dampak bahaya zat kimia tersebut terhadap kesehatan, dan penanganan dampak
yang mungkin timbul terhadap pekerja
PENYIMPANAN CAIRAN ZAT KIMIA
Perhatikan karakteristik limbah B3
Kemasan penyimpanan harus sesuai dengan karakteristik limbah
Lokasi penyimpanan limbah harus aman
Simpan cairan zat kimia di tempat yang telah diijinkan oleh petugas di lokasi
pekerjaan
Pisahkan dari cairan kimia lainnya
Hindari lokasi penyimpanan yang terpapar langsung sinar matahari
Jaga kemasan agar tetap tertutup rapat apabila belum digunakan
Kemasan zat kimia yang telah dibuka segera ditutup kembali dengan rapat, dan
simpan dalam posisi tegak untuk menghindari kebocoran
Kemasan bekas zat kimia, agar dikumpulkan dan ditempatkan pada satu
tempat, selanjutnya dimusnahkan.
Untuk limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari
atau lebih, masa penyimpanan 90 (Sembilan puluh) hari sejak limbah
dihasilkan;
180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah
B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk
Limbah B3 kategori 1;
365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari
untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik
umum; atau;
365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus. (Berdasarkan PP No.
101 Tahun 2014).
TATA CARA PENYERAHAN
Kegiatan Administrasi
Mencatat jumlah limbah yang dihasilkan setiap bulannya.
Melaporkan jumlah limbah yang ada kepada K3LL setiap bulan.
Kegiatan Pengumpulan Sementara
Pengumpulan dan pengemasan harus dalam wadah pembungkus khusus/
drum/ tangki yang kedap air.
Kemasan harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan bebas dari karat serta bocor
Kemasan dikumpulkan di tempat penampungan sementara. Tata cara
penyimpanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
Sebelum melaksanakan pengambilan limbah, perusahaan/ instansi pengumpul
yang ditunjuk diwajibkan menunjukkan surat ijin pengambilan dari Bagian K3LL
dan ijin prinsip/ operasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
kepada lokasi yang dituju
KEGIATAN TRANSPORTASI
Alat angkut yang digunakan harus memenuhi kelayakan yang telah ditentukan,
harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan pencemaran
lingkungan.
Upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan kecelakaan kerja
harus dilaksankaan dengan sebaik-baiknya, dan apabila terjadi accident segera
laporkan kepada pihak PT. Safila Arta Nugraha agar dilakukan penanganan
dan pengamanan di lokasi kejadian
DAMPAK KE PEKERJA
Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata
Dapat menimbulkan iritasi kulit apabila zat kimia tersebut mengenai kulit
Dapat menimbulkan gangguan kesehatan apabila menghirup bau zat kimia
dalam kurun waktu yang lama.
Cairan kimia merupakan zat beracun, akan berbahaya bila tertelan.
CARA PENANGANAN
Apabila zat kimia terkena mata segera bilas mata dengan air setidaknya 15
menit
Segera bersihkan kulit yang terkena zat kimia dengan air
Apabila zat kimia terkena mulut atau tertelan segera berkumur, jangan
memuntahkan cairan yang telah tertelan kecuali diarahkan oleh petugas
kesehatan
Apabila terhirup, longgarkan pakaian pekerja tersebut kemudian pindahkan
pekerja yang terpapar kelokasi terbuka untuk mendapatkan udara segar.
Segera menghubungi petugas kesehatan apabila membutuhkan penangan
lebih lanjut
Jabatan yang terlibat dalam pengurusan penerbitan Surat Ijin Kerja Aman :
1. Safetyman :
Perwakilan dari pihak kontraktor yang akan bertangggung jawab pada pekerjaan
dan yang bertugas meminta penerbitan Surat Ijin Kerja Aman pada pihak maincon.
2. Teknik/HSSE :
Pihak maincon yang menerbitkan Surat Ijin Kerja Aman kepada kontraktor setelah
memeriksa semua persyaratan pekerjaan sudah dipenuhi.
3. FT Manager :
Pihak yang berwenang untuk menyetujui penerbitan Surat Ijin Kerja Aman dan
bertanggung jawab atas penerbitan surat tersebut.
Distribusi surat ijin keselamatan kerja (safety permit) dilakukan oleh unit kerja peminta
jasa dengan ketentuan :
● Asli : unit kerja pelaksana pekerjaan
● Copy 1 : bagian kerja kontrol room
● Copy 2 : bagian k3 (Inspektur keselamatan kerja)
● Copy 3 : bagian kerja security
SISTEM KERJA
MULAI
MEMERIKSAAN PERALATAN
DAN LOKASI KERJA
CLOSING KERJA
selesai
Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lama Pekerjaan : 60HK
Lokasi Pekerjaan : Integrated Terminal Surabaya
SUB KONTRAKTOR
Dalam melaksanakan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun”,
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA tidak menggunakan sub kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut diatas akan kami kelola sendiri.
1. TUJUAN
Dalam rangka meningkatkan kualitas atau jaminan mutu tersedianya pelayanan
keahlian / profesialisme dalam bidang pekerjaan yang disebutkan sesuai dengan bidang
pekerjaan perusahaan. Bertujuan guna meningkatkan pelayanan publik dan
memberikan akses yang lebih luas kepadap pemberi kerja diperlukan kualifikasi sebagai
Sub Contractor pelaksana kerja, sebagai berikut meliputi;
a. Untuk memastikan bahwa semua subkontraktor di area Project memenuhi
persyaratan HSE/CSMS bagi mitra kerja, terkait proses prakualifikasi, work in
progress, program HSE, final evaluasi sebelum pekerjaan/tender
b. Untuk memastikan bahwa terdapat kontrol yang cukup untuk mengelola dan
mengendalikan semua subkontraktor secara efektif.
c. Untuk memastikan bahwa semua subkontraktor memenuhi dan menerapkan
seluruh standar dan persyaratan HSE Perusahaan.
d. Untuk memastikan srayat kualifikasi, pengalaman baik dalam pelaksanaan
pekerjaan
e. Untuk memastikan tugas dan perizinan perusahaan semua subkontraktor telah
bersertifikasi keahlian pekerja
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur mengenai tata cara menyeleksi dan memilih
subkontraktor yang akan bekerja dengan PT. Safila Arta Nugraha yang sesuai dengan
persyaratan HSE yang telah ditentukan.
3. TANGGUNG JAWAB
Direktur Utama
Bertanggungjawab mengambil keputusan yang sesuai dengan pemilihan
subkontraktor sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Departemen Operasional
Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa subkontraktor yang bekerja di
wilayah wewenangnya‟, mengikuti semua persyaratan HSE yang telah ditetapkan.
Departemen HSE
i. Bertanggung jawab menyetujui Subkontraktor yang telah lolos seleksi.
ii. Bertanggung jawab memantau perkembangan kinerja HSE Subkontraktor
dalam Safety Committee Project Meeting.
Subkontraktor
i. Menerapkan dan memenuhi semua persyaratan HSE/CSMS yang telah
ditetapkan dalam prosedur perusahaan ketika bekerja di Project/Site
dimanapun dalam wilayah kerja perusahaan.
ii. Memenuhi persyaratan dalam standar ini pada waktu mengajukan
kerjasama kerja.
4. DEFINISI
Subkontraktor yang dimaksud dalam prosedur ini adalah orang/badan hukum yang
diberi pekerjaan tertentu di terkait pemeliharaan kendaraan oleh Perusahaan (PT.
Safila Arta Nugraha) melalui Surat Perintah Kerja (SPK) atau PerjanjianKerjasama.
Memenuhi penilaian resiko harus terpenuhi terhadap pelaksanaaan pekerjaan yang
akan di kerjakan oleh mitra kerja, dimana mencakup aspek HSE sepert, penerapan
CLSR (Corporate Life Saving Rules )
Menjelaskan resiko pekerjaan meliputi, proses, metode, alur, tugas tanggung jawab
dll oleh mitra kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Implementasi dari prosedur dan penilaian resiko yang telah diterapkan dan
dikomunikasikan kepada seluruh mitra kerja/pekerja dalam hal ini.
5. REFERENSI
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pedoman CSMS PT.Pertamina Patra Niaga A7-001/S00000/2020-S0
6. DOKUMEN TERKAIT
Form “Persetujuan Kontrak Untuk Subkontraktor”
Form “Daftar Alat/Peralatan Subkontraktor”
B. Saat Mengemudi
1. Hindari mendahului pengendara lain yang aggressive (ugal – ugalan)
2. Taati peraturan lalu lintas yang berlaku
3. Hindari pandangan yang terhalang
4. Taati “aturan 2 (dua) detik“ (two second rule) yaitu aturan menjaga jarak di arteri
atau jalan biasa, dimana mobil anda dengan mobil di depan anda harus berjalan
selama 2 (dua) detik, mengukurnya misal ada kendaaraan di depan anda
melewati suatu tiang maka saat kendaraan anda sampai di tiang tersebut harus
di capai dalam dua detik, tetapi jarak ini harus bertambah menjadi lebih lama
(3,4,5 detik) bila kecepatan menjadi lebih kencang misalnya saat mengemudi
di jalan tol jangan ugal –ugalan.
5. Jangan tergantung dari pengemudi lain, maka jangan sekali – sekali
memperkirakan tindakan pengemudi kendaraan lain, seperti memperkirakan
kendaraan itu pasti belok kiri maka kita kekanan.
6. Selalu mempunyai jalan keluar, misalnya saat ada pengereman mendadak
maka bisa menghindarinya.
7. Fokus mengemudi, hindari mengemudi sambil mengobrol, makan, minum
atau berbicara lewat telepon, sebaiknya berul betul fokus.
8. Selamat mengemudi aman “UTAMAKAN KESELAMATAN”
MINGGUKE -
NO URAIAN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Safety Driving 1 Bulan Sekali
IDENTIFIKASI DAN PERLENGKAPAN KEBUTUHAN KENDARAAN
Tipe Jenis
No. Aktifitas Kebutuhan Kendaraan No. Nopol Status Driver Nomor SIM
Kendaraan Kendaraan
1. Mobilisasi pekerja, peralatan, dan Pickup 1. Pickup H 8442 PG Milik sendiri Ahmad 1553-9301-
material ke lokasi kerja Zadit 000582
Mobil Pribadi
KELENGKAPAN BERKENDARA
PENGEMUDI KENDARAAN
Sabuk Pengaman
Mur roda
Paku, baut atau benda
yang menempel
Diketahui Diperiksa
( ) (
)
PROSES 7. JAMINAN: PEMANTAUAN, PENGUKURAN, DAN AUDIT
PROSEDUR AUDIT
Mulai
Departemen Audit
Departemen Audit
Penerapan daftar audit internal dan
eksternal
Departemen Audit
Pengukuran dan evaluasi audit
internal dan eksternal
Departemen Audit
Peningkatan berkelanjutan
Tim Audit
Komitmen
dan
Dokumentasi
Tindak
hasil
Lanjut/
peningkatan
Selesai
Prosedur Audit adalah tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang digunakan
oleh auditor untuk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit yang didapat di lapangan
Tahapan Prosedur Audit meliputi inspeksi, konfirmasi, mengajukan pertanyaan dan
mengamati Tahapan Audit meliputi Perencanaan, Pekerjaan lapangan, Pelaporan, Tindak
lanjut
Audit dilakukan pada setiap Tahapan Pekerjaan
MINGGU KE -
NO URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Inspektor
1 Pekerjaan Persiapan Direktur/ HSE
Nama Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan : Tanggal penilaian :
NOT SCORE SCORE
No POKOK BAHASAN NEED KOMENTAR
NEED MAX ACTUAL
1 Penerapan Mitigasi JHSEA 3
HSE Meeting (sesuai schedule
2 3
HSE Plan)
HSE Talk / briefing (sesuai
3 3
schedule HSE Plan)
HSE Training / Induction (sesuai
4 3
schedule HSE Plan)
Pelaporan Penerapan HSE ke
5 Pertamina (sesuai schedule HSE 3
Plan)
Inspeksi HSE secara rutin oleh
level pelaksana (mulai dari Pre
6 3
mobilization hingga mobilization)
sesuai schedule HSE Plan
Inspeksi HSE oleh Management
7 kontraktor (sesuai schedule HSE 3
Plan)
8 Incident / accident reporting 3
9 Investigation report 3
Pekerja paham terhadap HSE
10 Policy & Objective pekerjaan 3
tersebut
11 Pemeriksaan kesehatan 3
12 Tindak lanjut temuan 4
TOTAL NILAI 37
% TOTAL NILAI
Verifikator
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN AUDITOR
Perihal : Surat Keterangan Penunjukan Auditor Pekerjaan Perbaikan
Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Sebagai Auditor untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun”
Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE
Gender : Female
Religion : Islam
Driving License : A
3. COMPUTER APPLICATIONS :
4. STOCK EXCHANGE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
Jun ‟06 – Sep „06 PT. Multi Prima Project Organized Meeting Schedule
Energy Secretary Arranged Project Manager‟s
(Tenggarong Site) Appointments
Arranged Hotel & Flight
Reservations
Made Outgoing Letters when
needed
Organized Meeting Room
function
Organized Filing Project Reports
Translated Reports &
Documents
Managed logistics / warehouse
activity
Handled procurement process of
office equipment supply
Made miscellaneous reports
whenever requested
Did General Admin tasks;
Report to PM and is
resposible for assisting
with preparation of
financial statement
Maintaining cash
controls
Supervising the payroll
and personnel
administration
Maintaining accounts
payable
Managing office
activities
Did various tasks
whenever requested
WORKING EXPERIENCE
Oct ‟06 – Aug PT. Sinar Karya Mustika Project Organized Meeting Schedule
‟07 (PT. Avocet Bolaang Secretary/ Arranged PM‟s
Mongondow Gold Mine Admin Appointments
Site) Officer
Arranged Hotel & Flight
Reservations
Made Outgoing Letters when
needed
Organized Meeting Room
function
Organized Filing Project
Reports
Translated Reports &
Documents
Managed logistics /
warehouse activity
Handled procurement
process of office equipment
supply
Made miscellaneous reports
whenever requested
Supervised administrative
services
Oversee the accounts payable
and accounts receivable
systems in order to ensure
complete and accurate
records of all moneys
Administer employee files
and records in order to
ensure accurate payment of
benefits and allowances
WORKING EXPERIENCE
Jan „08 PT. Kanlubang Branch Member of team for startup KBUBranch
– Bara Utama Manager‟s Office in Balikpapan
Nov‟08 (Balikpapan Assistance/ Set up and launched the entire office
Branch Office) Admin & system, developed accounting
HRD Spv procedures, designed appropriate filing
processes and put computer programs in
place, created forms and supporting
materials for new procedures and
policies
Developed human resources
procedures; recruiting, evaluating,
hiring, training and supervising support
staffs (the growth of this company just
about 25 employees)
Searched appropriate payroll system;
inputing database employees, record
keeping and payroll preparation,
researched proper insurance for
employees, handled JAMSOSTEK,
montly reported to Manpower
Departmant for domestic & Foreign
employment, montly reportedto
Immigration Department for foreign/
expatriate status
Maintained and printed daily itinerary
and roster calendar, made travel
arrangements with travel agency for all
Directors, Managers and staffs
Provided Administrative support to
Branch Manager, as well as Board of
Director and other managers in KBU
business group
Created admin department budget
reports, presentations and other
correspondence, manage all accounts
payables, including vendor payments
and expense vouchers. (Streamlined
office processes)
Managed corporate purchasing,
contract negotiations and material
procurement for all aspects of mining
project process, sourced and qualified
vendors with an emphasis on qualityand
cost effectiveness, developed strong
relationships with new vendors,
reestablished relationships with former
vendors, collaborated with management
to develop and implement purchasing
policies and procedures
Performed other related duties as
required
WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description
Tujuan Inspeksi adalah untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya dan aspek
lingkungan yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja, mesin dan peralatan, material serta
tindakan pekerja yang teridentifikasi dapat diambil tindakan perbaikan serta pencegahan
sehingga potensi kecelakaan yang mungkin timbul dapat dicegah.
Inspeksi adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek
Sumber Bahaya adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
kerugian terhadap manusia dan property
Aspek Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
dampak terhadap lingkungan
Ruang Lingkup Inspeksi mencakup kegiatan inspeksi HSE yang meliputi tempat kerja dan
lingkungan kerja yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta
evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Saat melakukan inspeksi pastikan pula hal-hal
berikut :
Pekerja telah melaksanan kegiatan sesuai prosedur yang ada
Fasilitas dan peralatan telah memenuhi standar minimal
Pekerja telah memenuhi kompetensi yang sesuai
Kekurangan persyaratan dan penyimpangan telah dipenuhi dan ditindak lanjuti.
BAGAN ALIR FORM
Mulai
Departemen Logistik
Departemen Logistik
Tim di Lapangan
Tim di Lapangan
A
A
Tim HSE
Terdapat kerusakan
saat inspeksi Form Material
Selesai
MINGGU KE -
NO URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Inspektor
1 Persiapan pelaksanaan Direktur/ HSE
pekerjaan
2 Pengecekan kelengkapan Direktur/ HSE
peralatan HSE
3 Pengecekan Kelengkapan Direktur/ HSE
APD pekerja
4 Memastikan Cara Kerja Aman Direktur/ HSE
Catatan :
Pemeriksaan sebelum di gunakan untuk bekerja
Diketahui, Diperiksa,
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN INSPEKTOR
Sebagai Inspektor untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki
Timbun”
Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE
Gender : Female
Religion : Islam
Driving License : A
3. COMPUTER
APPLICATIONS :
Microsoft Office
(Word, Excel, Power
Point, Access)
Database Apl.
(Basica, Fox Pro)
4. STOCK EXCHANGE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description
Tinjuan atau review penerapan HSSE bertujuan untuk mengetahui bahwa pekerjaan
telah dilaksanakan dengan menerapkan tata cara dan prosedur yang terdapat pada
HSSE Plan dimana sebelumnya telah disepakati bersama untuk selanjutnya dilakukan
evaluasi.
Program tinjauan terhadap implementasi HSSE Plan dan pelaporan HSE selama berada
di lokasi proyek ataupun di lokasi kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi
tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak manajemen selalu menanamkan
pentingnya koordinasi terkait implementasi HSSE Plan baik internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan (Pertamina). Komitmen ini kami pegang dengan
menjalankan:
1. Review implementasi HSSE Plan di kantor sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Review implementasi HSSE Plan ke Pertamina (HSSE Report) minimal satu
bulan sekali
3. Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang sedang berjalan
MINGGU KE -
NO URAIAN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Review Implementasi HSSE 1 x Kali Pelaporan
Plan
2 Pelaporan HSE ke user 1 x Kali Pelaporan
a. Intervensi terhadap kondisi dan perilaku Sub Standard
Perilaku tidak sesuai standard adalah perilaku tidak aman yang berbahaya saat
melakukan pekerjaan. Perilaku tidak aman adalah suatu kegagalan seseorang
dalam mengikuti persyaratan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan di suatu
perusahaan sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau kerugian
untuk diri sendiri, orang lain, serta lingkungan disekitarnya.
Sebagai salah satu vendor PT. Pertamina Patra Niaga dimana lingkungan kerja
yang dihadapi mengandung potensi bahaya yang sangat besar, maka aspek HSSE
sangat penting untuk selalu diperhatikan dan direview penerapannya. PT. Safila
Arta Nugraha berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan setiap potensi
bahaya dari tiap pekerjaan yang akan dilakukan dengan menerapkan prosedur,
menganalisis potensi bahaya dan menetapkan mitigasinya, melakukan pengecekan
rutin, serta selalu mengingatkan dan mengajak semua karyawannya untuk memiliki
pemikiran yang sama bahwa keselamatan di tempat kerja bukan tanggung jawab
perorangan melainkan semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.
Dalam penerapan semua cara yang dilakukan agar meminimalisir terjadinya
kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja tidak selalu berjalan dengan lancar dan
tanpa ada penolakan dari pekerja/ karyawan. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena
setiap pekerja memiliki latar belakang pemikiran yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini yang membuat PT. Safila Arta Nugraha senantiasa
rutin melakukan kontrol terhadap pekerja dan karyawannya untuk memastikan
penerapan aspek HSSE sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Apabila dikemudian hari ditemukan perilaku/kondisi substandard maka dengan
segera kami lakukan tindakan perbaikan dan menghubungi pihak-pihak terkaitagar
ikut berkontribusi dalam tindakan perbaikan ini sekaligus melakukan investigasi
terkait terjadinya pelanggaran tersebut.
No. Item Tindak Lanjut PIC Target Status
1.
2.
3.
DOKUMENTASI
SEBELUM SESUDAH
7.2 PELAPORAN DAN INVESTIGASI KECELAKAAN
Prosedur ini bertujuan agar setiap kejadian kecelakaan yang terjadi dalam
lingkungan Perusahaan dapat cepat dilaporkan dan korban mendapatkan penanganan
dengan segera. Selain itu agar diketahui penyebab kecelakaan tersebut sehinggadapat
diambil tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali.
REFERENSI
Manual K3
OHSAS 18001:2007 klausul 4.5.3.1
Permenaker No.03/MEN/1998
DEFINISI
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan ataupun direncanakan
yang mengakibatkan kerugian berupa cidera atau kehilangan nyawa, kerusakan
properti, gangguan pada proses dan lingkungan.
Cidera ringan adalah cidera yang mengakibatkan luka yang hanya
membutuhkan perawatan P3K dan dapat kembali bekerja.
Cidera sedang adalah cidera yang mengakibatkan luka dimana korban tidak
dapat masuk keesokan harinya/membutuhkan istirahat atau dirawat di rumah
sakit
Cidera berat adalah cidera yang mengakibatkan korban kehilangan salah satu
anggota tubuh/ cacat.
Fatality adalah yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia
URAIAN PROSEDUR
Pelaporan Kecelakaan dan Penanganan Cidera
1. Setiap kecelakaan kerja wajib dilaporkan kepada atasannya/ MR atau
menghubungi nomor darurat yang ada. Bila terjadi pada pekerja kontraktor maka
pihak mandor wajib melaporkan pada pengawas atau menghubungi nomor
darurat yang ada. Apabila terdapat korban jiwa maka kejadian segera dilaporkan
kepada MR /pihak lain yang ditunjuk. Korban segera dibawa menuju rumah sakit
terdekat dengan fasilitas yang ada atau ambulance.
2. Apabila cidera yang terjadi sedang atau berat maka petugas K3/ MR di lokasi
yang mengetahui kecelakaan itu segera melakukan tindakan pertolongan
pertama bagi korban sampai bantuan medis datang.
3. Apabila cidera yang terjadi ringan atau hanya membutuhkan pengobatan Tim K3
maka cidera dapat ditangani dengan menggunakan fasilitas P3K yang tersedia
di tempat kerja atau meminta bantuan petugas MR/ Tim K3.
4. Lokasi kejadian segera diamankan untuk menjaga barang bukti yang dipakai
sebagai bahan penyelidikan kecelakaan nanti oleh tim yang ditunjuk.
Penyelidikan Kecelakaan
1. Penyelidikan terhadap suatu kecelakaan dapat dilakukan secara :
Informal yaitu penyelidikan kecelakaan yang dapat dilakukan oleh atasan
si korban. Hal ini dilakukan untuk cidera yang bersifat ringan pengobatan
dengan P3K).
Formal yaitu penyelidikan kecelakaan yang harus melibatkan tim
penyelidikan kecelakaan/ MR yang telah ditunjuk dan terdiri atas wakil dari
Departemen yang terkait dengan kecelakan yang terjadi.
2. Penyelidikan kecelakaan dilakukan sesegera mungkin setelah suatu kecelakaan
terjadi. Tim penyelidik segera berkumpul dan menuju lokasi untuk mencari bukti
atau fakta-fakta yang ada.
3. Tim ini dipimpin oleh MR atau karyawan yang ditunjuk dan melaksanakan
kegiatan penyelidikan kecelakaan dengan kegiatan berupa; pengumpulan bukti-
bukti di tempat kejadian (foto-foto,gambar,dll) dan wawancara dengan saksi-
saksi yang berada saat kecelakaan.
4. Setelah bukti-bukti dan informasi terkumpul, tim kemudian akan mengadakan
rapat untuk membahas temuan, menentukan penyebab dan rekomendasi
tindakan perbaikan/pencegahan yang akan diambil.
Pelaporan Hasil Penyelidikan Kecelakaan
1. Hasil kegiatan tim ini kemudian dilaporkan dengan mengisi lengkap formulir
Laporan Penyelidikan Kecelakaan. Hasil laporan kegiatan penyelidikan
kecelakaan ini dibuat dan diserahkan dalam waktu 2 x 24 jam setelah kejadian.
2. Hasil laporan ini kemudian juga dibahas dalam agenda rapat K3 berikutnyaatau
jika diperlukan masukan dari pihak manajemen dapat diadakan rapat khusus
untuk membahas kejadian kecelakaan tersebut.
3. Setiap terjadi kecelakaan maka MR wajib melaporkan kepada kantor Depnaker
setempat sesuai ketentuan dengan menggunakan format laporan yang ada.
Prosedur Investigasi
1. Membentuk tim investigasi yang terdiri dari Direktur, Manajer Proyek, HSE
Koordinator, Sekretaris (admin).
2. Mengamankan tempat kejadian kecelakaan kerja.
3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti-bukti:
a. Orang yang terlibat / saksi mata yang ada di lokasi saat kejadian.
b. Barang : peralatan, perkakas/ komponen peralatan yang digunaakan.
c. Posisi: letak korban, gambaran tempat kejadian.
d. Dokumen : hasil inspeksi pekerjaan, JSA, SOP/ instruksi kerja.
Setelah bukti-bukti terkumpul:
1. Melakukan pengujian/ reka ulang dan perhitungan
2. Melibatkan petugas khusus, tenaga ahli atau perwakilan dari PT. Pertamina
3. Ketua wajib memastikan bahwa pengujian atau reka ulang dilakukan dengan
cara aman.
4. Memastikan semua laporan investigasi dicatat dengan detail.
5. Investigasi cedera fatal diselesaikan dalam waktu 14 hari kerja, pengecualian
bsia diberikan Direktur untuk insiden yang rumit
6. Setelah itu menganalisis investigasi insiden K3
7. Menarik kesimpulan penyebab insiden.
8. Rekomendasi untuk tindakan perbaikan pencegahan insiden serupa.
Untuk insiden cedera fatal, reportable, berpotensi fatal, significant, atau cedera serius,
pastikan bahwa tempat kejadian dan bukti lapangan diamankan dan tidak diganggu
kecuali untuk menyelematkan korban dan/atau mendapat ijin dari Direktur baik secara
langsung maupun melalui HSE Coordinator
Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Manajer Proyek
Melakukan investigasi kecelakaan kerja menggunakan formulir investigasi
kecelakaan.
Bertanggung jawab menangani korban kecelakaan kerja.
Bertanggung jawab menindaklanjuti hasil investigasi kecelakaan kerja.
2. Safetyman/HSE Officer
Bertanggung jawab mencatat semua kecelakaan kerja di perusahaan.
Bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan investigasi
kecelakaan kerja.
Bertanggung bawah menindaklanjuti penanganan korban kecelakaan
kerja.
Bukti Kerja
1. Formulir Laporan Kecelakaan Kerja
2. Formulir Laporan Bulanan Kecelakaan Kerja
3. Formulir Penyelidiakn Kecelakaan K3
LAPORAN BULANAN
BULAN :
PROYEK :
1
2
3
DATA KECELAKAAN
Kecelakaan Kerja
No. Lokasi Kerja Jml. kegiatan
Hampir celaka Kecil Sedang besar
1
2
JENIS INSIDEN
No. Jenis Insiden Jumlah bulan ini Jml.Tahun ini
1 Kecelakaan kerja
2 Kerusakan Asset
3 Lain-lain
DATA INSIDEN
No. Lokasi Kerja Ringkasan Kejadian Jenis Kecelakaan Besaran/klas
1
2
3
Reported by,
( )
SISTEM PELAPORAN KEJADIAN BAHAYA
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera
pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran
lingkungan :
1. Apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan barang / alat atau aset
perusahaan dan kecelakaan yang mengakibatkan cedera yang diderita, karyawan
perusahaan, baik ringan maupun berat, laporkan sesuai kejadian kepadapengawas
K3 (dalam waktu tidak lebih dari 24 jam, dengan menggunakan formulir laporan
kecelakaan kerja)
2. Dokter rumah sakit yang menangani (bila diperlukan), melaporkan keadaan korban
dengan mengisi formulir laporan kecelakaan dan mengirimkan aslinya ke pengawas
K3, tembusan ke bagian personalia perusahaan.
3. Bagian produksi atau bagian lainnya yang berhubungan dengan peralatan yang
mengalami kerusakan tersebut, memberikan laporan atau data
kalkulasi/perhitungan kerugian dan kerusakan kepada pengawas K3 sebagai data
klaim asuransi
4. Pengawas K3 mengadakan pemeriksaan atas sebab terjadinya kecelakaan dan
mengambil langkah-langkah pencegahannya. Tindakan pemeriksaan, bila perlu
memanggil karyawan yang berhubungan dengan kejadian guna mendapatkan
keterangan yang seakurat mungkin atas terjadinya kecelakaan. Dan mengambil
langkah pencegahannya. Tindakan pemeriksaan, bila perlu memanggil karyawan
yang berhubungan dengan kejadian, guna mendapatkan keterangan yangseakurat
mungkin atas terjadinya kecelakaan.
Formulir
Mulai
investigasi
Petugas HSE
Petugas HSE
Mulai
Penanganan
Program tinjauan terhadap implementasi HSSE Plan selama berada di lokasi proyek
ataupun di lokasi kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab
bersama, maka dari itu pihak manajemen selalu menanamkan pentingnya koordinasi
terkait implementasi HSSE Plan baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
(Pertamina). Komitmen ini kami pegang dengan menjalankan:
1. Review implementasi HSSE Plan di kantor sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Review implementasi HSSE Plan ke Pertamina (HSSE Report) minimal satu
bulan sekali
3. Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang sedang berjalan
MINGGU KE -
NO URAIAN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Review Implementasi 1 x Kali Pelaporan
HSSEPlan