Anda di halaman 1dari 300

PT.

SAFILA ARTA NUGRAHA


DR APARTMENT NO. 123 SUKOLILO – JAWA TIMUR
Telp 031-5949165
www.safilagroup.com

HSE PLAN
TAHUN 2023
PERBAIKAN SALURAN AIR DAN BOUNDWALL AREA
TANGKI TIMBUN DI INTEGRATED SURABAYA
HEALTH SAFETY ENVIRONMENT PLAN
(HSE PLAN)

Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki


Timbun
Pelaksana : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
Lama Pekerjaan : 60 Hari Kalender
Lokasi Pekerjaan : Integrated Terminal Surabaya

Kategori Resiko : RENDAH MENENGAH X TINGGI

: Health Safety Environment Plan (HSE Plan) dibuat dan


digunakan untuk acuan pelaksanaan Perbaikan Saluran
Air dan Boundwall Area Tangki Timbun agar pekerjaan
berjalan dengan aman sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSES 1. KEPEMIMPINAN DAN AKUNTABILITAS

GAMBARAN UMUM KONTRAKTOR

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA General Contractor dan Supplier adalah


perusahaan professional yang bergerak di bidang usaha pengadaan barang dan jasa
konstruksi, spesialisasi dalam pengerjaan dan perbaikan tanki, perbaikan pipa, serta
konstruksi bangunan sipil. yang dapat melayani seluruh wilayah Indonesia serta
didukung oleh tim dan infrastruktur yang mumpuni serta legalitas/perijinan yang sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku yang bergerak di bidang Pengadaan
Barang dan Jasa, Didirikan pada Tanggal 28 Juni 2010 sesuai dengan Akta No. 02
Tanggal 28 Juni 2010 yang disahkan leh Djirim Abdullah, SH.

PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA


2. Alamat Pos : DR Apartemen No. 123 Jln. Keputih Tegal Timur, Sukolilo,
Surabaya
3. No. Telp / Fax : 031-5949165
4. Email : admin@safilagroup.com / pt.safila2010@gmail.com

ANGGOTA DIREKSI
Pendidikan Masa
No. Jabatan Nama
Terakhir Kerja
1. Komisaris Siti Indriani Febri Astuti S2 5 Tahun
2. Direktur Utama Ismiliani Indah Putri Sari, SE S1 7 Tahun
3. Direktur Operasional Ir. H. Ismail Hambali, MM S2 7 Tahun
4. Direktur Keuangan Trirama Ayu Pratiwi, SE S1 7 Tahun

RIWAYAT PERUSAHAAN
1. Berdiri Tahun : 28 Juni 2010
2. Dibawah Manajemen Sekarang :
Sejak tahun 2010, Akte No. 02 tgl 28 Juni 2010
Notaris Djirim Abdulah, SH Surabaya
3. Bentuk Usaha (Firma/CV/PT) : Perseroan Terbatas (PT)
4. TENAGA KERJA
Manager proyek : Ismiliani Indah Putri Sari
Admin HSE : Maria Ekravilo Amfotis
Safetyman : Sulistio
Teknik : Ismail Hambali
Pengawas Lapangan : Ahmad Zadit Taqwa

ASURANSI
1. Penanggung : BPJS KETENAGAKERJAAN
Cabang Semarang
2. Alamat Pos : Jln. Pemuda No. 190Semarang
3. Telepon/ Email : Tel. (024) 3520281, 3588880
Fax. (024) 3553712
4. Jenis Jaminan : JHT, JKK, JK
5. Apakan karyawan diasuransikan? : YA / TIDAK

DAFTAR ALAT PELINDUNG DIRI


NO ITEM PERALATAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN
1 Safety Shoes 10 Pasang Baik Milik Sendiri
2 Safety Helmet 10 Buah Baik Milik Sendiri
3 Wearpack 10 Buah Baik Milik Sendiri
4 Masker 3ply 1 Box Baik Milik Sendiri
5 Sarung Tangan Dot 2 Lusin Baik Milik Sendiri
6 Safety Glasses 10 Pasang Baik Milik Sendiri
7 Safety Sign 1 Set Baik Milik Sendiri
8 Apar 9 kg 2 Buah Baik Milik Sendiri
9 Safety Line 1 Roll Baik Milik Sendiri
10 P3K 1 Box Baik Milik Sendiri
11 Tempat Sampah 1 Set Baik Milik Sendiri
12 Full Body Double Hook 2 Set Baik Milik Sendiri
DATA PERALATAN

NO. NAMA ALAT JUMLAH KONDISI KETERANGAN


1. Toolset 1 Unit Baik Milik Sendiri
2. Sikat Baja 3 Pcs Baik Milik Sendiri
3. Majun 10 Pcs Baik Milik Sendiri
4. Chemical cleaner 3 Pcs Baik Milik Sendiri
5. Kuas 3 Pcs Baik Milik Sendiri
6. Compressor 2 Set Baik Milik Sendiri
7. Kabel Power 2 roll Baik Milik sendiri
8. Airspray Gun 1 Pcs Baik Milik Sendiri
9. Genset 5 KW 1 Unit Baik Milik Sendiri
10. Kuas 3 Unit Baik Milik Sendiri
11. Ember 1 Pcs Baik Milik Sendiri
12. Alat Tulis 1 Set Baik Milik Sendiri

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
RIWAYAT PEKERJAAN

Nama Penilaian /
Telepon/
No. Perusahaan Jenis Pekerjaan Evaluasi Alamat Pos
Fax /Email
Pemberi Kerja Hasil Kerja
1 PT. Portal Kontruksi Sipil Jln. Gedung Batu 024.7622188
Pharmaceutical Timur No. 85
Baik
Perkasa Semarang
2 TOA Kontruksi Sipil, Jln. Surabaya – 0335.772009
Corporation Mekanikal & Baik Situbondo Km141 0335.772010
Paiton Elektrikal Paiton, Probolinggo
3 Mitsui & Co, Pengadaan Barang Jln. Surabaya – 0335.771170
LTD Baik Situbondo Km141 0335.771207
Paiton, Probolinggo
4. Pertamina M&T Pengadaan Barang Jl. Jagir 031.8404900
Jatim & Balinus & Konstruksi Baik Wonokromo 88
Surabaya
5. Pertamina M&T Pengadaan Barang Jl. Pemuda No.114 031.8404900
JBT & Konstruksi Baik Semarang
PENGALAMAN KERJA

NO. NAMA PEKERJAAN PEMBERI KERJA TAHUN SELESAI

1. Perbaikan Pos Security dan PT. PERTAMINA 2019 SELESAI


Posko HSSE di Depot LPG
Tanjung Perak
2. Penyempurnaan Pagar dan PT. PERTAMINA 2020 SELESAI
Area Sign Board Fuel Terminal
Reo
3. Renovasi Gedung Laboratorium PT. PERTAMINA 2020 SELESAI
Integrated Terminal Surabaya
DLPG Tanjung Perak
4 Perbaikan Dan Pemeliharaan PT. PERTAMINA 2022 SELESAI
Genset Beserta Trafo Di Area
Perak Integrated Terminal
Surabaya

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
GAMBARAN UMUM PROYEK
 Contract Title : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
 Site Location : Integrated Terminal Surabaya
 Company Contract Holder : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
 Penanggung Jawab Proyek : Ismiliani Indah Putri Sari
 Jumlah Pekerja : 10 orang
 Waktu Pelaksanaan : Selama 60 HK
mulai jam 07.00 sampai jam 16.00 WIB

Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

 Tahapan Pekerjaan :
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Perbaikan Compressor
III. Pengadaan Material
IV. Pekerjaan Selesai
1.1 KETERLIBATAN MANAJEMEN DALAM MEMPROMOSIKAN BUDAYA HSSE
Leadership and Commitment :
o Selalu mengedepankan aspek HSE
o Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
o Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja
o Meningkatkan produktivitas pekerja

Kebijakan dan tujuan Strategis:


Dalam rangka mendukung kebijakan Zero Tolerance for Safety maka perlu
dipersiapkan management, procedur, equipment or machine agar dapat
melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan (zero accident)

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bersedia tunduk kepada aturan-aturan dasar pekerjaan
dan aturan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diterapkan oleh PT. Pertamina Patra
Niaga

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
A. Program Kampanye/Training HSSE
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu mengedepankan aspek K3 di setiap
pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek. Melalui program kampanye dan training
HSSE diharapkan dapat membantu para pekerja lebih memahami dan memiliki satu
persepsi yang sama mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan
proyek.
Pemasangan safety sign/rambu keselamatan disesuaikan dengan lokasi dan jenis
pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja sehingga dapat memberikan informasi
sekaligus peringatan terkait dengan aspek-aspek keselamatan di lokasi kerja.

Pemberian pelatihan dapat berupa latihan/seminar yang diberikan oleh pihak


internal atau pihak eksternal dengan tujuan memberikan ilmu kepada karyawan
mengenai aspek K3 serta tata cara pelaksanaannya.
Uraian Kegiatan Pelaksana Schedule Pokok bahasan
Kampanye HSSE Safetyman Selama ● Mengingatkan pekerja
pelaksanaan tentang aspek
proyek keselamatan di lokasi
proyek
● Menunjukkan kepada
pekerja dan orang di
sekitar lokasi kerja
tentang bahaya yang
ada di pekerjaan
HSE Training meliputi Safetyman Schedule ● Bagaimana cara kita
Pengunaan APAR, Training untuk menggunakan
Tanggap Keadaan (Terlampir) APAR dengan benar
Darurat, Pelatihan ● Menjelaskan kepada
P3K pekerja bagaimana kita
menghadapi keadaan
darurat di lokasi proyek
● Menjelaskan kepada
pekerja mengenai cara
pertolongan pertama
saat terjadi kecelakaan
atau ada pekerja yang
terluka
B. HSSE Meeting
PT. Safila Arta Nugraha dalam setiap pelaksanaan pekerjaan di lokasi selalu
memantau kinerja dan penerapan aspek HSSE yang telah dikerjakan. Hal ini
dibuktikan dengan rutin diadakannya HSE Meeting baik di kantor maupun di lokasi
proyek. HSE meeting sendiri adalah wadah yang tepat untuk mendiskusikan
masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja atau K3LL di lingkungan kerja.
Selain sudah terjadwal penerapannya juga bisa bersifat incidental tergantung
kondisi lokasi kerja.
Uraian Kegiatan Pelaksana Schedule Pokok bahasan
HSE Meeting Safetyman Dilaksanakan setiap ● Pencapaian kinerja HSE
dan 1 kali dalam satu ● Isu-isu yang tengah
Pekerja bulan (kondisional) terjadi di lokasi proyek
● Pelanggaran terhadap
persyaratan HSE
● Temuan HSE dan tindak
lanjutnya

C. Management Walkthrough / Inspeksi oleh Manajemen


Memastikan pelaksanaan aspek HSSE di lokasi proyek adalah hal yang sangat
diperhatikan oleh Manajemen PT. Safila Arta Nugraha. Melalui Manajemen Visit
yang di dalamnya memuat beberapa kegiatan seperti inspeksi, audit, dan meninjau
langsung bagaimana penerapan aspek HSSE di lokasi adalah bagaiaman bentuk
nyata perusahaan sangat memperhatikan aspek HSSE.

Uraian Pelaksana Schedule Pokok bahasan


Kegiatan
Management Perwakilan Dilaksanakan ● Melakukan inspeksi
Visit dari setiap 1 kali terhadap pekerjaan yang
dilakukan
manajemen dalam satu ● Mengaudit bagaimana
kantor bulan sistem HSSE yang
(kondisional diterapkan apakah sudah
pekerjan) sesuai atau belum
● Memastikan bahwa semua
kegiatan/pekerjaan berjalan
tanpa ada hambatan
D. Intervensi terhadap kondisi dan perilaku Sub Standard
Perilaku tidak sesuai standard adalah perilaku tidak aman yang berbahaya saat
melakukan pekerjaan. Perilaku tidak aman adalah suatu kegagalan seseorang
dalam mengikuti persyaratan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan di suatu
perusahaan sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau kerugian
untuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan disekitarnya.
Sebagai salah satu vendor PT. Pertamina Patra Niaga dimana lingkungan kerja
yang dihadapi mengandung potensi bahaya yang sangat besar, maka aspek HSSE
sangat penting untuk selalu diperhatikan dan direview penerapannya. PT. Safila
Arta Nugraha berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan setiap potensi
bahaya dari tiap pekerjaan yang akan dilakukan dengan menerapkan prosedur,
menganalisis potensi bahaya dan menetapkan mitigasinya, melakukan pengecekan
rutin, serta selalu mengingatkan dan mengajak semua karyawannya untuk memiliki
pemikiran yang sama bahwa keselamatan di tempat kerja bukan tanggung jawab
perorangan melainkan semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.

Dalam penerapan semua cara yang dilakukan agar meminimalisir terjadinya


kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja tidak selalu berjalan dengan lancar dan
tanpa ada penolakan dari pekerja/ karyawan. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena
setiap pekerja memiliki latar belakang pemikiran yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini yang membuat PT. Safila Arta Nugraha senantiasa
rutin melakukan kontrol terhadap pekerja dan karyawannya untuk memastikan
penerapan aspek HSSE sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Apabila dikemudian hari ditemukan perilaku/kondisi substandard maka dengan
segera kami lakukan tindakan perbaikan dan menghubungi pihak-pihak terkait agar
ikut berkontribusi dalam tindakan perbaikan ini sekaligus melakukan investigasi
terkait terjadinya pelanggaran tersebut.
Intervensi Kondisi dan Perilaku Sub Standard

No. Item Tindak Lanjut PIC Target Status


1.
2.
3.
DOKUMENTASI
SEBELUM SESUDAH
E. Penerapan Corporate Life Saving Rules (CSLR) Pertamina
Sebagai salah satu vendor PT. Pertamina Patra Niaga yang rutin mendapatkan
pekerjaan di dalamnya, kami berusaha mengikuti setiap arahan atau kebijakan dari
PT. Pertamina Patra Niaga di setiap proyek kerja yang kami lakukan. Beberapa bukti
Bahwa kami telah memenuhi penerapan Corporate Life Saving Rules (CLSR) dilokasi
proyek di antaranya
SECUENCERASIC OF JOB STEP
PEKERJAAN PERSIAPAN
URAIAN PEKERJAAN CSLR
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan demobilisasi, Persiapan dan CLSR -Fit to Work,CLSR, Permit to
penyediaan material, Alat tenaga kerja Work, Tools & Equipment, Safety
1 lengkap dengan APD Standard, Serta Driving
Semua Resiko Yang Timbul Akibat
Pekerjaan
CLSR -Fit to Work,CLSR - Permit to
2 Administrasi pengurusan izin kerja dan
penyediaan APD (HSE Plan, CSMS, Work
kelengkapan SIKA, Report Laporan
Pekerjaan)
CLSR -Fit to Work,CLSR - Permit to
3 Dokumentasi beserta Survey, Shop Drawing
, dan As Build Drawing Work
CLSR –Fit to Work , Permit to Work,
4 Langsir material ke dalam lokasi tangki
timbun Tools & Equipment
II PEKERJAAN PERBAIKAN AREA TANGKI
1 AREA TANGKI 55
A. Pondasi tangki / plengsengan CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
- Pembongkaran plengsengan batu kali Position, Permit to Work,
penahan pondasi tangki
- Pek. plengsengan batu kali penahan pondasi
tangki (50% material batu kali ex. Pertamina)
- Pek. Setrikan batu kali
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas
plengsengan batu kali)
CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
B. Saluran air
Position, Permit to Work, Tools &
- Pembongkaran saluran bata ringan keliling
Equipment
tangki
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran
- Pek. Benangan u/ saluran
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar
saluran)
2 AREA TANGKI 56
- Pembongkaran lantai aspal yg ambles tbl 10cm CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
- pek. Aspal AC/BC tbl 10cm Position, Permit to Work,
3 AREA TANGKI 72
A. Pondasi tangki / plengsengan CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
- Pembongkaran rabatan lantai Position, Permit to Work,
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas
SECUENCERASIC OF JOB STEP
PEKERJAAN PERSIAPAN
plengsengan batu kali)

B. Saluran air CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone


- Pembongkaran saluran air lama Position, Permit to Work, Tools &
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Equipment
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran
- Pek. Benangan u/ saluran
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar
saluran)
- Penutupan saluran dengan pas. Batu kali
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran
- Pek. Benangan u/ saluran
4 AREA TANGKI 73
A. Pondasi tangki / plengsengan CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
- Pembongkaran rabatan lantai Position, Permit to Work,
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas
plengsengan batu kali)
B. Saluran air CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
- Pembongkaran saluran air lama Position, Permit to Work, Tools &
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Equipment
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran
- Pek. Benangan u/ saluran
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar
saluran)
5 AREA TANGKI 47
- Pembongkaran bak oil catcher lama CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
- cor dinding dan bottom oil cather incld. Position, Permit to Work,
Pembesian & begisting
- Pek. Plesteran & Acian u/ oil catcher
- Pek. Benangan u/ oil catcher
- Penambahan bibir saluran dg. Cor beton incld.
Pembesian dan begisting
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran
- Pek. Benangan u/ saluran
III PEKERJAAN AKHIR
1 Pembuangan puing2 bekas bongkaran keluar CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
lokasi Position, Permit to Work,
2 Pembersihan perapian lokasi akibat pekerjaan CLSR -Fit to Work,CLSR -Safe zone
Position, Permit to Work,

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Kepada:
Integrated Terminal Surabaya
Subject : Kesanggupan Melaksanakan dan Menerapkan CLSR dan Budaya
HSSE

Sehubungan dengan adanya pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area
Tangki Timbun” dengan ini kami PT. Safila Arta Nugraha menyatakan :

Nama : Ismiliani Indah Putri Sari

Alamat : Dian Regency Apartemen No. 123 Sukolilo – Surabaya

Akan melaksanakan dan menerapkan peraturan Corporate Life Saving Rules (CLSR)
dan ikut serta dalam mempromosikan Budaya HSSE dilokasi pekerjaan tersebut diatas
secara menyeluruh dari level manajemen hingga pekerja serta mengikuti segala
peraturan terkait HSSE yang dipersyaratkan oleh pemberi kerja.

Demikian pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
atas bantuan dan kerjasamanya yang baik kami mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 14 September 2023


Hormat Kami,
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
12 Elemen CLSR Pertamina dan Implementasinya Dalam Lingkup Pekerjaan

Adapun elemen-elemen pentingyang harus diperhatikan, dilaksanakan/ dipatuhi dalam


melakukan pekerjaan diantaranya sebagai berikut:
1. Tools And Equipment
a. Penerapan inspeksi peralatan dilakukan sebelum pekerjaan dimulai dan
dilakukan rutinsetiap bulan
b. Peralatan yang sudah di inspeksi diberi tagging/LOTO untuk menandakan telah
dilakukannyainspeksi
c. Petunjuk penggunaan peralatan secara aman tersedia dilokasi
d. Operator meletakan alat kerja dalam posisi aman
e. Operator saat mengoperasikan peralatan menggunakan APD yang lengkap
f. Alat kerja tidak digunakan melebihi kapasitas beban dari kemampuan kerjanya
g. Peralatan dan perlengkapan layak pakai. Terawat dan sesuai dengan
pekerjaan yangdilakukan
h. Semua peralatan harus sesuai standard dengan pekerjaan yang dilakukan
i. Semua peralatan yang telah di inspeksi disetujui oleh management perusahaan

2. Safe Zone Position


a. Pekerja beraktivitas di luar line of fire
b. Safetyman rnemeriksa keamanan lokasi kerja sebelum memulai bekerja di
zonaterbatas
c. Standby safetyman untuk mengawasi selama pekerjaan berlangsung
d. Area berbahaya line of fire telah dliberi safety sign dan dibatasi aksesnya
e. Area kerja yang dibatasi aksesnya terlihat jetas dan pandangan operator
tidak terhalang(black spot)
f. Melakukan fit to work dan memastikan semua pekerja dalam keadaan fit
g. Memberi safetyline di area tanki dan rambu "dilarang mernasuki area
pekerjaan apabilatidak berkepentingan”.

3. Permit To Work
a. Mempunyai kompetensi mengenai ijin kerja
b. Menentukan jenis pekerjaan yang membutuhkan ijin kerja
c. Memastikan hanya pekerja berkompeten yang melakukan pekerjaan yang
berisiko.
d. Memastikan ijin kerja telah tersedia, masih berlaku dan ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang dan sesuai dengan jenis pekerjaan.
e. Memastikan mitigasi risiko dan lokasi kerja sudah diperiksa sesuai yang
tercantum dalam ijin kerja (termasuk pemasangan baricade, gas test, LOTO
dll).
f. Mengkomunikasikan seluruh potensi bahaya dan rencana mitigasi yang
tertulis dalam ijin kerja, JSA & dokumen lain (metode kerja, penilaian risiko,
SOP dll) kepada pelaksana pekerjaan.
g. Menghentikan pekerjaan jika terjadi perubahan lingkup pekerjaan dan
lakukan review
h. ulang untuk mendapatkan ijin kerja baru.
i. Memastikan ijin kerja ditutup jika pekerjaan telah selesai dan seluruhnya
dalam kondisiaman.

4. Isolation
a. Memastikan pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi dan sertifikasi
sertamenggunakan APD sesuai dengan pekerjaan.
b. Memastikan peralatan yang digunakan sesuai standar.
c. Memastikan label LOTO yang digunakan dalam kondisi baik & berfungsi.
d. Memastikan kunci dan tagging sesuai dengan peruntukannya.
e. Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur yang berlaku.
f. Melakukan pengecekan dan konfirmasi bahwa isolasi telah diterapkan oleh
orang yangmempunyai otorisasi
g. Melakukan pengetesan untuk meyakinkan bahwa isolasi yang telah
dilakukan efektif.
h. Melakukan monitoring isolasi energi secara periodik.
i. Memastikan pelepasan energi berbahaya telah dilakukan dan tidak ada
sisa energi atau
j. potensi bahaya lain.
k. Memastikan lokasi kerja aman untuk memulai pekerjaan dan tidak ada
pekerja dalamzona bahaya.

5. Confined Space
a. Memastikan kompetensi pekerja terpenuhi.
b. Memastikan JSA dan ijin kerja sudah tersedia dan telah ditandatangani
pejabatberwenang sebelum memulai pekerjaan.
c. Memastikan ada Entry Watcher & Entry Supervisor sebelum masuk ke
confined space.
d. Memastikan nama personil & pengendalian waktu masuk tercatat.
e. Memastikan peralatan penyelamatan (rescue) untuk penyelamatan di ruang
terbatas telahdisiagakan.
f. Mengkomunikasikan kepada pekerja tentang prosedur pekerjaan
confined space danidentifikasi risikonya.
g. Memastikan isolasi energi berbahaya dan lokasi pekerjaan dinyatakan
aman sebelummasuk.
h. Memastikan gas testing sudah dilaksanakan, dan lakukan pengukuran gas
secara rutin.

6. Lifting Operation
a. Memastikan bahwa pekerja (Operator dan Rigger) memiliki kompetensi
yangdisyaratkan.
b. Memastikan tidak ada orang yang berjalan di atas beban yang diangkat.
c. Memastikan risk assessment dan lifting plan telah disiapkan sebelum
operasipengangkatan.
d. Memastikan peralatan lifting dan aksesorisnya (sling) sesuai standar dan
telahdiinspeksi sebelum digunakan.
e. Memastikan baricade telah terpasang.
f. Memastikan area kerja aman untuk pelaksanaan pekerjaan.
g. Memastikan lifting operation prosedur sudah dikomunikasi kepada semua
pekerja.

7. Fit To Work
a. Memastikan setiap personel telah memenuhi syarat fit to work, antara lain
melakukan
b. MCU.
c. Memastikan setiap personel telah melakukan pemeriksaan kesehatan
terutama untuk pekerjaan berisiko tinggi (seperti bekerja di ketinggian,
bekerja di ruang terbatas, awak mobil tanki, operator alat berat, driver,
penyelam / teknik bawah air).
d. Memastikan setiap personel dalam status fit untuk bekerja.
e. Tidak mengijinkan personel yang belum melakukan pemeriksaankesehatan/
MCU/ masa berlaku MCU nya telah habis untuk melaksanakan pekerjaan.
f. Mengetahui hasil analisis dan pemantauan hasil pemeriksaan kesehatan,
sehingga mengetahui pekerja yang berisiko kesehatan.

8. Working At Height
a. Memastikan pelaksana pekerjaan berkompeten dan bersertifikat bekerja di
ketinggian.
b. Memastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di ketinggian dan
dalam kondisilayak pakai.
c. Memastikan pelaksana pekerjaan menggunakan full body harness
dikaitkan padastruktur yang benar (safety line).
d. Memastikan ijin kerja dan JSA bekerja di ketinggian tersedia telah
mengidentifikasi semua potensi bahaya dan mitigasi risiko yang harus
dilakukan.
e. Memastikan peralatan, alat bantu dan APD telah dilakukan pemeriksaan oleh
personelyang kompeten dan diberi label layak pakai.
f. Mengkomunikasikan prosedur, rencana kerja dan rescue plan bekerja di
ketinggiankepada semua pelaksana pekerjaan.

9. Personal Floatation Device


a. Memastikan semua pekerja menggunakan pelampung sesuai petunjuk
penggunaan
b. personal floatation device.
c. Memastikan pelampung diinspeksi secara berkala dan layak pakai.
d. Mengkomunikasikan petunjuk penggunaan PFD kepada seluruh pelaksana
pekerjaan.

10. System Override


a. Mempunyai kompetensi terkait keselamatan system override yang
mencakup: Process System, Control System, Safeguarding System dan Shut
Down
b. System. Memastikan pelaksana pekerjaan memiliki kompetensi melakukan
systemoverride.
c. Memastikan system override telah memenuhi persyaratan ijin dan disetujui
oleh pejabatyang berwenang.
d. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya proses/non proses yang muncul
akibat melakukan system override kemudian melaksanakan rencana
pengendalian yang mencakup pemenuhan prosedur dan administrasi system
override.
e. Memprioritaskan dan menyelesaikan system override (karena merupakan
kondisi sub standard) agar dapat segera dikembalikan pada mode operasi
normal (tidak ada penerapan system override yang tersisa).
f. Memastikan seluruh risiko, aktifitas serta pengendalian system overridetelah
diregistrasi, didokumentasi dan dikomunikasikan kepada para pihak terkait.
g. Melakukan inspeksi/monitoring terhadap pemenuhan pengendalian yang
disyaratkan dalam system override.

11. Asset Integrity


a. Memastikan seluruh risiko, aktifitas serta pengendalian asset integrity telah
diregistrasi, didokumentasikan serta dikomunikasikan kepada para pihak
terkait.
b. Memastikan sertifikasi terhadap fasilitas operasi sesuai persyaratan.
c. Memastikan seluruh peralatan yang digunakan telah memenuhi persyaratan
standard dan layak digunakan.
d. Memastikan prosedur asset integrity telah tersedia dan dikomunikasikan
kepada para pihak terkait.
e. Memastikan program asset integrity yang mencakup: pemeriksaan,
pengujian, pemeliharaan (Preventive, Predictive dan Breakdown) telah
disusun, dilaksanakan sesuai prosedur dan mempertimbangkan tingkat
criticality serta dievaluasi pelaksanaannya.
f. Memastikan hanya personil yang kompeten yang diberi wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan fasiltas
operasi.

12. Driving Safety


a. Memastikan pengemudi telah mendapatkan pelatihan keselamatan
berkendara danmelaksanakan cara mengemudi yang aman.
b. Memastikan kendaraan Perusahaan yang digunakan telah memiliki rencana
perjalanan aman (Journey Management Plan).
c. Memastikan kendaraan yang digunakan telah dilakukan perawatan dan
pemeliharaan rutin sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
d. Memastikan kendaraan Perusahaan telah diperiksa kelengkapannya
(termasuk surat kendaraan dan Surat Ijin Mengemudi yang berlaku),
kelayakan fungsinya serta sesuai ijin dan peruntukannya sebelum
digunakan.
e. Memastikan pengemudi dalam kondisi fit (melalui hasil Daily Check Up),
cukup istirahat, tidak dalam pengaruh negatif dari obat-obatan/ alkohol, tidak
merokok serta dalam keadaan siaga selama berkendara.
f. Memastikan kendaraan yang digunakan tidak melebihi daya angkut dan
kecepatan maksimum berkendara sesuai peraturan yang berlaku.
g. Memastikan pengemudi dan penumpang telah mematuhi seluruh
persyaratankeselamatan berkendara yang berlaku.

Surabaya, 14 September 2023


Hormat Kami,
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
1.2 PENGHARGAAN DAN SANKSI TERKAIT ASPEK HSSE
Pemberian reward ditujukan kepada departemen atau pekerja yang menaati
peraturan serta tidak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran yang
berhubungan dengan K3. Pemberian bonus juga akan memacu para pekerja untuk
selalu memperhatikan dan melaksanakan setiap peraturan atau kebijakan yang
berhubungan dengan K3.
PT. Safila Arta Nugraha selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk setiap
pekerja/karyawan yang bekerja dengan penuh semangat dan selalu mematuhi
peraturan/prosedur yang ada di lingkungan perusahaan. Perusahaan akan
memberikan bonus atau reward dalam bentuk lain yang menguntungkan para
pekerja tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat memacu pekerja/karyawan lain agar
selalu menaati prosedur atau aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan
cara yang sehat.
Ada sanksi pula untuk pekerja yang selalu bersikap melanggaran aturan/prosedur
yang telah ditetapkan oleh PT. Safila Arta Nugraha. Adapun sanksi yang akan
dikenakan untuk pekerja yang melanggar adalah :
a. Pemberitahuan secara lisan
b. Surat Peringatan I
c. Surat Peringatan II
d. Dirumahkan Sementara
e. Tidak Dipekerjakan kembali/ PHK
PT. Safila Arta Nugraha bersedia tunduk kepada aturan-aturan dasar pekerjaan dan
aturan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diterapkan oleh PT. Pertamina Patra
Niaga.

Surabaya, 14 September 2023


Hormat Kami,
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
REWARD / PUNISHMENT
KEBIJAKAN MUTU DAN K3LL
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
Guna kelancaran pelaksanaan yang mengacu pada Kebijakan K3LL di PT. Safila Arta
Nugraha, maka seluruh yang tercantum dari tanggung jawab operasi perusahaan
diwajibkan untuk :
1. Menjaga, menerapkan dan melaksanakan ketertiban terkait Kebijakan K3LL
seluruh area kerja perusahaan.
2. Berkomitmen mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun kecelakaan
operasional beroperasi
3. Selalu mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Mengikuti pelaksanaan ketertiban dan menciptakan lingkungan kerja yang
aman, sehat dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Melaporkan segala tindak pelanggaran dan pengelolaan aspek keselamatan
dan kesehatan kerja.
Bagi pekerja yang lalai / lupa / dengan sengaja melanggar / tidak mematuhi
kebijakan mutu dan K3LL PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan diberikan punishment
sbb :
1. Peringatan Lisan
2. Surat Peringataan I
3. Surat Peringatan II
4. Dirumahkan Sementara
5. Tidak dipekerjakan kembali /PHK
Bagi pekerja yang mematuhi dan melaksanakan kebijakan mutu dan K3LL PT. Safila
Arta Nugraha akan diberikan reward sbb :
1. Sertifikat PATUH (Peraturan K3LL)
2. Pemberian souvenir

Surabaya, 14 September 2023


Hormat Kami,
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSES 2. KEBIJAKAN DAN SASARAN

2.1 HSSE POLICY DAN OBJECTIVE

1) KOMITMEN HSSE
KEBIJAKAN HSSE

1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa


konstruksi, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA siap menjalankan seluruh kegiatan
bisnisnya dengan komitmen yang nyata dengan mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Lindungan kepada semua pekerja
yang terlibat dalam operasi perusahaan, para mitra/pelanggan, dan masyarakat di
sekitarnya.
2. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu
mengembangkan kebijakan, menerapkan dan melaksanakan peningkatan
keseimbangan dalam penerapan HSE diseluruh area kerja.
3. PT. SAFILA ARTA NUGRAHA, mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dengan melalui pelatihan dan
membekali seluruh pekerja dengan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Lindungan serta menempatkan mereka didalam lingkungan kerja
yang sehat dan nyaman.
4. Didalam menjalankan kegiatan usahanya PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan
selalu mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan ini diberlakukan menyeluruh dan dikomunikasikan keseluruh pekerja,
dievaluasi tingkat keberhasilannya serta dilakukan peninjauan secara periodik
minimal setahun sekali.

Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
a. Komitmen Pencegahan Kecelakaan, Luka dan Sakit Akibat Kerja

KEBIJAKAN HSSE

1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa


konstruksi, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA siap menjalankan seluruh kegiatan
bisnisnya dengan komitmen yang nyata dengan mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Lindungan kepada semua pekerja
yang terlibat dalam operasi perusahaan, para mitra/pelanggan, dan masyarakat di
sekitarnya.
2. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu
mengembangkan kebijakan, menerapkan dan melaksanakan peningkatan
keseimbangan dalam penerapan HSE diseluruh area kerja.
3. PT. SAFILA ARTA NUGRAHA, mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dengan melalui pelatihan dan
membekali seluruh pekerja dengan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Lindungan serta menempatkan mereka didalam lingkungan
kerja yang sehat dan nyaman.
4. Didalam menjalankan kegiatan usahanya PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan
selalu mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan ini diberlakukan menyeluruh dan dikomunikasikan keseluruh pekerja,
dievaluasi tingkat keberhasilannya serta dilakukan peninjauan secara periodik
minimal setahun sekali.

Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
b. Komitmen Mematuhi Segala Peraturan HSSE yang Berlaku

KEBIJAKAN HSSE

1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa


konstruksi, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA siap menjalankan seluruh kegiatan
bisnisnya dengan komitmen yang nyata dengan mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Lindungan kepada semua pekerja
yang terlibat dalam operasi perusahaan, para mitra/pelanggan, dan masyarakat di
sekitarnya.
2. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu
mengembangkan kebijakan, menerapkan dan melaksanakan peningkatan
keseimbangan dalam penerapan HSE diseluruh area kerja.
3. PT. SAFILA ARTA NUGRAHA, mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dengan melalui pelatihan dan
membekali seluruh pekerja dengan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Lindungan serta menempatkan mereka didalam lingkungan kerja
yang sehat dan nyaman.
4. Didalam menjalankan kegiatan usahanya PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan selalu
mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang keselamatan
dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan ini diberlakukan menyeluruh dan dikomunikasikan keseluruh pekerja,
dievaluasi tingkat keberhasilannya serta dilakukan peninjauan secara periodik
minimal setahun sekali.

Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
c. Komitmen Pekerja Telah Memahami Aspek HSSE

KEBIJAKAN HSE

1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa


konstruksi, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA siap menjalankan seluruh kegiatan
bisnisnya dengan komitmen yang nyata dengan mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Lindungan kepada semua pekerja
yang terlibat dalam operasi perusahaan, para mitra/pelanggan, dan masyarakat di
sekitarnya.
2. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu
mengembangkan kebijakan, menerapkan dan melaksanakan peningkatan
keseimbangan dalam penerapan HSE diseluruh area kerja.
3. PT. SAFILA ARTA NUGRAHA, mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dengan melalui pelatihan dan
membekali seluruh pekerja dengan pengetahuan Keselamatan dan KesehatanKerja
Lingkungan Lindungan serta menempatkan mereka didalam lingkungan kerja yang
sehat dan nyaman.
4. Didalam menjalankan kegiatan usahanya PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan
selalu mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan ini diberlakukan menyeluruh dan dikomunikasikan keseluruh pekerja,
dievaluasi tingkat keberhasilannya serta dilakukan peninjauan secara periodik
minimal setahun sekali.

Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAH

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
d. Komitmen Melakukan Perbaikan Terhadap Kinerja HSSE

KEBIJAKAN HSSE

1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasakonstruksi,


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA siap menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya dengan
komitmen yang nyata dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja,
serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Lindungan kepada semua pekerja yang terlibat dalam operasi
perusahaan, para mitra/pelanggan, dan masyarakat di sekitarnya.
2. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu
mengembangkan kebijakan, menerapkan dan melaksanakan peningkatan
keseimbangan dalam penerapan HSE diseluruh area kerja.
3. PT. SAFILA ARTA NUGRAHA, mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dengan melalui pelatihan dan
membekali seluruh pekerja dengan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Lindungan serta menempatkan mereka didalam lingkungan kerja
yang sehat dan nyaman.
4. Didalam menjalankan kegiatan usahanya PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan
selalu mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan ini diberlakukan menyeluruh dan dikomunikasikan keseluruh pekerja,
dievaluasi tingkat keberhasilannya serta dilakukan peninjauan secara periodik
minimal setahun sekali.

Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
e. Komitmen Melarang Penggunaan Obat-obatan terlarang, Minuman Keras,
Senjata Api, Berjudi dan Berkelahi

KEBIJAKAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DAN OBAT TERLARANG (DRUG


AND ALCOHOL POLICY)

a. Seluruh pekerja dilarang membawa atau menggunakan narkoba baik ditempat


kerja maupun diluar tempat kerja.
b. Seluruh pekerja dilarang membawa atau menggunakan obat-obat terlarang
(Physicotropica) baik ditempat kerja maupun diluar tempat kerja.
c. Seluruh pekerja dilarang membawa atau meminum minuman keras serta
senjata api, baik ditempat kerja maupun diluar tempat kerja.

d. Bila pekerja melanggar larangan tersebut akan dikenakan sanksi berupa


pemecatan tidak hormat oleh Perusahaan

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
2) TARGET KEBIJAKAN HSSE

KEBIJAKAN HSSE

1. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan barang dan jasa


konstruksi, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA siap menjalankan seluruh kegiatan
bisnisnya dengan komitmen yang nyata dengan mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Lindungan kepada semua pekerja
yang terlibat dalam operasi perusahaan, para mitra/pelanggan, dan masyarakat di
sekitarnya.
2. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu
mengembangkan kebijakan, menerapkan dan melaksanakan peningkatan
keseimbangan dalam penerapan HSE diseluruh area kerja.
3. PT. SAFILA ARTA NUGRAHA, mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dengan melalui pelatihan dan
membekali seluruh pekerja dengan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Lindungan serta menempatkan mereka didalam lingkungan kerja
yang sehat dan nyaman.
4. Didalam menjalankan kegiatan usahanya PT. SAFILA ARTA NUGRAHA akan
selalu mematuhi dan menjalankan semua peraturan perundangan dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kebijakan ini diberlakukan menyeluruh dan dikomunikasikan keseluruh pekerja,
dievaluasi tingkat keberhasilannya serta dilakukan peninjauan secara periodik
minimal setahun sekali.

Direktur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA bertanggung jawab untuk menjamin agar
kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ini
diimplementasikan dan efektifitasnya ditinjau secara berkala.
Demikian kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
perusahaan ini kami buat, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Surabaya, 20 Januari 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Ismiliani Indah Putri Sari, SE


Direktur Utama
2.2 HSSE PERFORMANCE INDICATOR / KPI (KEY PERFORMANCE INDICATOR

EVALUASI PENCAPAIAN HSE PERFORMANCE INDICATOR


Nama Perusahaan : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
Judul Pekerjaan :Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Ate Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan :Integrated Terminal Surabaya
Durasi Pekerjaan : 60 HK
Tanggal Penilaian :

I. LAGGING INDICATOR
Sanksi
No Lagging Indicator Target Aktual Indikator
Kinerja
Fatality atau Oil Spill ≥ 15
Jumlah
1 Bbls atau Property 0
Insiden
Damage ≥ USD 1.000.000
Luka/ cedera/ sakit
menyebabkan Hari kerja
hilang (Day away from
Jumlah
2 work) atau 5 ≤ oil spill < 15 0
Sesuai Insiden
Bbls atau USD 100.000 ≤
TKO No.
Property Damage < USD
B5-
1.000.000.
005/I001
Luka/ cedera/ sakit 00/2019-
menyebabkan S9 dan/
penanganan dan atau
perawatan korban perubah
melebihi P3K (Medical annya
Treatment Cases/ Jumlah
3 0
restricted work Insiden
days/transfer to another
job) atau 1 ≤ oil spill < 5
Bbls atau USD 10.000 ≤
Property Damage < USD
100.000.

Keterangan :
Apabila terjadi insiden yang termasuk dalam kategori lagging indicator berikut maka
pemberlakuan sanksi mengacu pada TKO No. B5-005/I00100/2019-S9 tentang
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Dan Koreksi Sanksi Kepada Penyedia Barang/Jasa dan
atau perubahannya sehingga perhitungan kinerja Pelaksana Kontrak pada tabel
dibawah tidak perlu dilakukan.
II. LEADING (PROGRAM) INDICATOR
%
Pencapa
ian = Proses Supreme
Leading Realisas
No Rencana Jumlah Keterangan Pencapaian
Indicator i
Realisas
i/ Jumlah
Rencana
1 Pelaksanaan 1
Jumlah pelaksanaan MWT
HSSE
yang dibuktikan dengan
Management Proses 1.
laporan MWT (dilengkapi
Walk Through Kepemimpinan
dengan absensinya) versus
(MWT)/ Dan Akuntabilitas
rencana MWT yang
Manajemen
Visit disepakati.
2 Pemberian 1 Jumlah reward yang Proses 1.
reward aspek diberikan (dibuktikan dengan Kepemimpinan
HSSE dokumentasi reward yang Dan Akuntabilitas
diberikan) kepada pekerja
versus rencana yang
ditetapkan.(proyek ≤ 6bulan,
minimal 1x)
3 Penyampaian 1 Jumlah pelaporan kinerja Proses 2.
laporan kinerja HSSE Pelaksana Kontrak KebijakanDan
HSSE yang disampaikan (by Sasaran
Pelaksana email/surat resmi/dokumen
Kontrak tanda terima laporan/dll)
kepada kepada FPP versus rencana
Pertamina pelaporan yang disepakati.
4 Pelaksanaan 2 Jumlah pelaksanaan HSSE Proses 3
HSSE Meeting Meeting yang dibuktikan Organisasi,
dengan notulen HSSE Tanggung Jawab,
Meeting dan dilengkapi Sumber Daya,
absensinya versus HSSE Dan Dokumen
Meeting yang direncanakan.
5 Mengikutserta 100% Jumlah pekerja yang Proses 3
kan pekerja didaftarkan dalam BPJS Organisasi,
dalam BPJS Ketenagakerjaan versus Tanggung Jawab,
Ketenagakerja jumlah pekerja yang Sumber Daya,
an diprogramkan sesuai Dan Dokumen
persyaratan UU Nomor 24
Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial beserta peraturan
turunannya. (Jumlah Pekerja
Yang Terlibat)
6 Pelaksanaan 60 Jumlah pelaksanaan HSSE Proses 3
HSSE Talk/ Talk/ Tool Box Meeting yang Organisasi,
Tool Box dibuktikan dengan Tanggung Jawab,
Meeting absensinya pelaksanaannya Sumber Daya,
(dilengkapi dengan materi Dan Dokumen
yang disampaikan) versus
HSSE Talk/ Tool Box Meeting
yang direncanakan. (Setiap
Hari Selama Proyek
Berlangsung)

7 Pelaksanaan 100% Jumlah pelaksanaan HSSE Proses 3


HSSE Induction yang dibuktikan Organisasi,
Induction dengan absensi beserta Tanggung Jawab,
materi HSSE Induction Sumber Daya,
versus HSSE Induction yang Dan Dokumen
direncanakan.
8 Pelaksanaan 1 Jumlah pelaksanaan Training Proses 3
HSSE Training HSSE yang dibuktikandengan Organisasi,
absensi pelatihan beserta Tanggung Jawab,
materi trainingnya versus Sumber Daya,
Training HSSE yang Dan Dokumen
direncanakan. sesuai jumlah
pekerja yang terdaftar dan
terlibat langsung dalam
pekerjaan, min. 1x di awal
pekerjaan, bila ada
penambahan pekerja, setiap
pekerja baru harap langsung
diberi safety induction
9 Ketersediaan 1 Jumlah Personil HSSE yang Proses 3
Personil HSSE disediakan (dibuktikan Organisasi,
Pelaksana dengan dokumen penugasan Tanggung Jawab,
Kontrak personil) versus jumlah Sumber Daya,
personil HSSE yang Dan Dokumen
direncanakan. Mengacu pada
JSA/HIRADC membutuhkan
training apa, apabila proyek 6
bulan minimal 1 kali pelatihan
10 Pelaksanaan 100% Jumlah Pekerja Pelaksana Proses 3
pemeriksaan Kontrak yang telah dilakukan Organisasi,
kesehatan MCU dan DCU dengan Tanggung Jawab,
(MCU dan dibuktikan oleh Rekap hasil Sumber Daya,
DCU (untuk MCU dan Record hasil DCU Dan Dokumen
kegiatan yang (Daily Check Up)) (dalam
berisiko persentase) versus jumlah
tinggi)) pekerja yang disyaratkan
harus MCU dan DCU (dalam
100%).
11 Pelaksanaan 100% Jumlah mitigasi Risk Proses 4.
mitigasi dalam Register/ HIRADC (untuk Manajemen Risiko
dokumen Risk proyek besar) dan/ atau
Register/ JHSEA (untuk proyek kecil)
HIRADC/ yang diimplementasikan
JHSEA (dalam persentase) versus
selama jumlah mitigasi yang
pelaksanaan seharusnya diterapkan sesuai
pekerjaan Risk Register/ HIRADC dan/
atau JHSSEA yang berlaku
(dalam 100% persentase).
12 Ketersediaan 100% Jumlah ketersediaan Proses 5.
prosedur di prosedur yang ditemukan di Perencanaan Dan
lokasi kerja lokasi kerja (dalam Prosedur
persentase) versus jumlah
prosedur yang harus berlaku
di lokasi/ pada kegiatan yang
diperiksa (dalam 100%).
13 Pengisian 4 Proses 6.
Jumlah isian kartu PEKA
Kartu Implementasi Dan
versus jumlah target isian
Pengamatan Pengendalian
PEKA yang ditetapkan
Keselamatan Operasional
terhadap pekerja. Pelaporan
Kerja (PEKA)/
sejenisnya setiap 1x perbulan
14 Pelaksanaan 100% Jumlah MOC yang Proses 6.
Pengelolaan Implementasi Dan
diberlakukan (dalam
Perubahan Pengendalian
(Management persentase) versus jumlah Operasional
Of Change/ MOC yang seharusnya
MOC) sesuai diterapkan sesuai Prosedur
prosedur yang yang berlaku (dalam 100%).
berlaku Note : apabila terjadi
perubahan organisasi/
modifikasi peralatan/
Perubahan HSSE Plan/
Perubahan peralatan kerja/
dll yang menyebabkan
perubahan risiko kerja.
Sebelum melakukan MOC
diharapkan vendor
berkonsultasi ke tim user
untuk merumuskan
perubahan yang terjadi, apa
saja kontrol nya
15 Pelaksanaan 100% Jumlah SIKA yang Proses 6.
Sistem Ijin diberlakukan (dalam Implementasi Dan
Kerja Aman persentase) versus jumlah Pengendalian
(SIKA) sesuai SIKA yang seharusnya Operasional
prosedur yang diterapkan sesuai Prosedur
berlaku yang berlaku (dalam 100%).
16 Simulasi 1 Jumlah pelaksanaan simulasi Proses 6.
Keadaan keadaan darurat yang Implementasi Dan
Darurat dilaksanakan (dibuktikan Pengendalian
dengan laporan pelaksanaan Operasional
simulasi keadaan darurat)
versus jumlah rencana
simulasi yang ditetapkan. 1
kali Per 6 Bulan
17 Penilaian N/A N/A Jumlah penilaian/ evaluasi Proses 6.
terhadap terhadap kinerja HSSE Sub Implementasi Dan
kinerja Sub Kontraktor (yang dibuktikan Pengendalian
Kontraktor dengan dokumen evaluasi Operasional
yang kinerja HSSE Sub Kontraktor)
digunakan versus rencana penilaian/
evaluasi yang ditetapkan.
proyek ≤ 6bulan, minimal 1x

18 Pelaporan 100% Jumlah kasus Insiden yang Proses 7.


Insiden HSSE Jaminan :
dilaporkan secara formal
yang terjadi Pemantauan,
versus jumlah kasus insiden Pengukuran Dan
yang telah terjadi (Pelaporan Audit
ini termasuk juga terkait
insiden Nearmiss dan First
Aid Cases). 1xper 6(enam)
bulan, jika
nihil menyusun draft
pernyataan nihil diketahui
user lokasi
19 Investigasi 100% Jumlah investigasi yang Proses 7.
terhadap dilaksanakan (dibuktikan Jaminan :
Insiden HSSE dengan laporan investigasi) Pemantauan,
versus jumlah insiden tercatat Pengukuran Dan
yang harus di investigasi. Audit
20 Pelaksanaan 1 Proses 7.
Audit Jaminan :
penerapan Jumlah pelaksanaan audit Pemantauan,
sistem HSSE oleh Pelaksana Pengukuran Dan
manajemen Kontrak yang dibuktikan Audit
HSSE (untuk dengan laporan Audit versus
major project/ rencana Audit yang
long term disepakati.
project yang
complicated)
21 Pelaksanaan 2 Jumlah pelaksanaan Inspeksi Proses 7.
Inspeksi yang dibuktikan dengan Jaminan :
Peralatan & laporan Inspeksi/isian Pemantauan,
Material yang checklist inspeksi versus Pengukuran Dan
digunakan rencana inspeksi yang Audit
disepakati. 1 kali perbulan
22 Tindaklanjut 100% Jumlah temuan yang telah Proses 7.
terhadap ditindaklanjuti oleh Pelaksana Jaminan :
rekomendasi/ Kontrak (yang dibuktikan Pemantauan,
temuan dengan laporan tindaklanjut Pengukuran Dan
Inspeksi dan rekomendasi) versus jumlah Audit
Audit terkait rekomendasi yang
pekerjaan disampaikan berdasarkan
kontrak yang hasil Audit dan/ atau Inspeksi
dilaksanakan. dan/ atau MWT
23 Review 1 Jumlah pelaksanaan review Proses 7.
implementasi terhadap implementasi HSSE Tinjauan
HSSE Plan Plan (yang dibuktikan dengan
oleh notulen review yang
Manajemen dilaksanakan) versus rencana
Pelaksana review yang telah ditetapkan.
Kontrak (proyek ≤ 6bulan, minimal 1x,
yang disampaikan adalah
jadwal review, apa saja yg
direview, siapa penanggung
jawab nya dan kapan temuan
yang ada akan ditindaklanjuti)
% Average Pencapaian Leading
…….%
Indicator

Dibuat Oleh, Disetujui oleh,


Pengawas Pekerjaan Pertamina
Wakil Pelaksana Kontrak :
(FPP) :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari Nama :
Jabatan : Direktur Utama Jabatan :
Tanggal : 14 September 2023 Tanggal :
Sign :

Sign :
PROSES. 3 ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, SUMBER DAYA,
DAN DOKUMEN

3.1 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS,DAN TANGGUNG JAWAB


ORGANISASI PROYEK
Judul Proyek : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan : Integrated Terminal Surabaya

Project Manager
Ismiliani Indah Putri Sari

Operation Spv
Yusuf Muhamad

Safetyman Project Admin HSE


Achmad Minaur Rochman Maria Ekravilo

Pekerja
1. Syaiful MD
2. Madya Yuniar
3. Rangga Agusta
4. Subeiri
5. Moh. Edy Kurniawan
6. Empie Watulingas
7. Mochamad Yatim
8. Kartono

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
ORGANISASI HSE PROYEK

Judul Proyek : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan : Integrated Terminal Surabaya

PROJECT MANAGER
Ismiliani Indah Putri Sari

HSE Manager
Maria Ekravilo Amfotis

Manager Lapangan
Yusuf Muhamad

Safetyman
Achmad Minuar Rochman

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL

A. Direktur Utama

Bertindak sebagai Penanggung Jawab Inti Proyek dan mempunyai Jobdesc antara
lain :
1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dengan dunia
luar perusahaan
6. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan
7. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan, mulai bidang
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang
8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan

B. Manajer Proyek
Memastikan bahwa pekerja telah telah mengerti tentang persyaratan dan prosedur
HSE yang harus dijalankan. Memastikan semua pekerja mengetahui prosedur dan
instruksi pekerjaan dan memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai dengan
program kerja
Manajer proyek berperan sebagai jalur komunikasi yang menjembatani
komunikasi antara user project yang merupakan klien pekerjaan tersebut dengan
organisasi proyek yang sedang ditangani, memastikan proyek tersebut sesuai
dengan budget, sesuai spesifikasi dan time schedule.
Jobdesc manajer proyek antara lain :
1. Memastikan kebijakan HSE telah efektif, sasaran telah tercapai,pelaksanaan
terkontrol, dan melakukan evaluasi yang kontinyu terhadapdivisi di bawahnya
2. Mengarahkan kepada Pengawas HSE dan Pengawas Teknik di Lapangan
dan pekerja tentang lingkup pekerjaan, target pekerjaan, dan bekerja dengan
aman tanpa kecelakaan.
3. Mengarahkan Safetyman untuk selalu memantau dan mengontrol
pelaksanaan pekerjaan dengan aman tanpa kecelakaan.
4. Manajer proyek berhak memperingatkan setiap anggota organisasi jika
melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan kerja atau melakukan tidakan
yang merugikan dan membahayakan organisasi ataupun pelaksanaan proyek
tersebut

Kompetensi Manajer Proyek


Manajer proyek memiliki tanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
penutupan suatu proyek. Manajer proyek hendaknya memiliki kemampuan ilmu
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Dengan
kompetensi yang dimiliki diharapkan proyek tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik dan tepat waktu, sesuai dengan perencanaan. Kompetensi Manajer proyek
adalah sebagai berikut :
1. Sarjana Management Tahun 2002
2. Setifikat Kompetensi Jasa Kontruksi “ Manager Pengelolaan Bangunan
Gedung” Tahun 2022
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN MANAJER PROYEK
Perihal : Surat Keterangan Penunjukan Manajer Proyek Pekerjaan
Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartemen No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya

Dengan ini menunjuk :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartment No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Sebagai Manajer Proyek untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall
Area Tangki Timbun”

Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
 Manager Proyek

Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE

Gender : Female

Marital Status : M/2

Address : Jl. Kalipepe IV No.45B


RT/RW.009/001
Kel. Pudak Payung, Kec.
Banyumanik
Semarang 50256 - Central Java

Home Telephone / : 024-76481729 / HP: 0856 5326 923


HP

Current E-mail : mellynovrian@gmail.com


Address

Religion : Islam

Place & Date of : Batam Island, 6 May 1979


Birth

Driving License : A

Proficiency in : Speaking and Writing English


Languages
FORMAL EDUCATION
Elementary School : Graduated in 1991
SD Negeri 08 Prabumulih, South Sumatra

Junior High School : Graduated in 1994


SMP Negeri 01 Prabumulih, South Sumatra

Senior High School : Graduated in 1997


SMU 09 Semarang, Central Java

University : Graduated in 2002


STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Bank BPD With GPA (Grade Point
Central Java, Semarang Average) = 3, 36

NON FORMAL EDUCATION


COURSE 1. TAXATION Lembaga Manajemen STIE
Bank BPD Jateng
2. EXPORT – IMPORT

3. COMPUTER
APPLICATIONS :

 Microsoft Office
(Word, Excel, Power
Point, Access)

 Database Apl.
(Basica, Fox Pro)

 Statistic Apl. (SPSS)

4. STOCK EXCHANGE

5. MINI BANK (Practicing)

COURSE ENGLISH LESSONS LB – LIA IMAM BONJOL


( A Graduate of Advance SEMARANG
Level)
APPRENTICESHIP

PT. Bank BPD Jateng Capem Ps. Johar, Semarang in 2001

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description


June „03 – NPC Customer  Responsible for customer
July‟03 Balikpapan Service services and sales, also taking
notes of customer complaints
(Nokia
Professional  Demonstrated and sold several
Center) varieties of NOKIA handset
products and accessories in a
dynamic selling environment
 Reponsible for cash handling,
reporting daily sales & product
Stock, and reponsible forproduct
placement andarrangement

Aug‟03 – PT. Kideco Secretary of  Translated Reports &


May‟06 Jaya Agung President Documents
(Batu Director  Served as liaison between BOD
Kajang Site) and staffs and screened
Telephone calls
 Arranged Appointments for
Directors
 Handled Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Handled Meetings Arrangement
 Organized Filing system for
some Daily Reports
 Appointed as an Internal
“Master of Ceremony”
 Appointed as a Teacher for
Bahasa language course for
Expatriates
 Reported some Daily Reportsuch
as :
 Weather Forecast
Report
 Exchange Rate
Report
 Safety Patrol Report
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Also performed secretarial
services for Exe. Managing
Director & Technical Director

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jun ‟06 – PT. Multi Project  Organized Meeting Schedule


Sep „06 Prima Secretary  Arranged Project Manager‟s
Energy Appointments
(Tenggarong
Site)  Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics / warehouse
activity
 Handled procurement process of
office equipment supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Did General Admin tasks;
 Report to PM and is
resposible for assisting
with preparation of
financial statement
 Maintaining cash
controls
 Supervising the payroll
and personnel
administration

Maintaining accounts
payable
 Managing office
activities
 Did various tasks
whenever requested

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Oct ‟06 PT. Sinar Karya Project  Organized Meeting


– Aug Mustika (PT. Avocet Secretary/ Schedule
‟07 Bolaang Mongondow Admin  Arranged PM‟s
Gold Mine Site) Officer Appointments
 Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters
when needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics /
warehouse activity
 Handled procurement
process of office equipment
supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Supervised administrative
services
 Oversee the accountspayable
and accounts receivable
systems in order to ensure
complete and accurate
records of all moneys

 Administer employee files


and records in order to
ensure accurate payment of
benefits and allowances
WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description

Jan „08 PT. Branch  Member of team for startup KBU


– Kanlubang Manager‟s Branch Office in Balikpapan
Nov‟08 Bara Utama Assistance/  Set up and launched the entire office
(Balikpapan Admin & system, developed accounting
Branch Office) HRD Spv procedures, designed appropriate
filing processes and put computer
programs in place, created forms and
supporting materials for new
procedures and policies
 Developed human resources
procedures; recruiting, evaluating,
hiring, training and supervising
support staffs (the growth of this
company just about 25 employees)
 Searched appropriate payroll system;
inputing database employees, record
keeping and payroll preparation,
researched proper insurance for
employees, handled JAMSOSTEK,
montly reported to Manpower
Departmant for domestic & Foreign
employment, montly reportedto
Immigration Department for foreign/
expatriate status
 Maintained and printed daily
itinerary and roster calendar, made
travel arrangements with travel
agency for all Directors, Managers
and staffs
 Provided Administrative support to
Branch Manager, as well as Board of
Director and other managers in KBU
business group
 Created admin department budget
reports, presentations and other
correspondence, manage all accounts
payables, including vendor payments
and expense vouchers. (Streamlined
office processes)
 Managed corporate purchasing,
contract negotiations and material
procurement for all aspects ofmining
project process, sourced and qualified
vendors with an emphasis on quality
and cost effectiveness, developed
strong relationships with new
vendors, reestablished relationships
with former vendors, collaborated
with management to develop and
implement purchasing policies and
procedures
 Performed other related duties as
required

WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description

Mar „10 PT. Pride Office  Generally performed


– Dec‟12 Resources Manager/ responsibilities as previous job
Indonesia Executive description
(Balikpapan assistant  Responsible organized and
Office) coordinated office operations
and procedures in order to
ensure organizational
effectiveness and efficiency
 Maintained office services
 Supervised staffs daily activites
 Maintained office records
 Set up initial new office and
team in wherever new project
 Performed other related duties
whenever necessary

Jan‟13 - PT. SAFILA ARTA Direktur  Become a coordinator,


Now NUGRAHA Utama communicator, decision maker,
(Surabaya) manager as well as leader in the
company
C. Manajer HSE
Memastikan bahwa pekerja telah telah mengerti tentang persyaratan dan prosedur
HSE yang harus dijalankan. Memastikan semua pekerja mengetahui prosedur dan
instruksi pekerjaan dan memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai dengan
program kerja
Manajer HSE berperan sebagai jalur komunikasi yang menjembatani komunikasi
antara user project yang merupakan klien pekerjaan tersebut dengan organisasi
proyek yang sedang ditangani, memastikan pelaksanaan penerapan HSE proyek
tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang sebelumnya disepakati bersama.
Jobdesc manajer HSE antara lain :
1. Memastikan kebijakan HSE telah efektif, sasaran telah tercapai,pelaksanaan
terkontrol, dan melakukan evaluasi yang kontinyu terhadapdivisi di bawahnya
2. Mengarahkan kepada Pengawas Teknik di Lapangan, Safetyman dan pekerja
tentang lingkup pekerjaan, target pekerjaan, dan bekerja dengan aman tanpa
kecelakaan.
3. Mengarahkan Safetyman untuk selalu memantau dan mengontrol
pelaksanaan pekerjaan dengan aman tanpa kecelakaan.
4. Manajer HSE berhak memperingatkan setiap anggota organisasi jika
melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan kerja atau melakukan tidakan
yang merugikan dan membahayakan organisasi ataupun pelaksanaan proyek
tersebut

Kompetensi Manajer HSE


1. Lulusan Teknik Pertambangan
2. Certified AK3 Umum
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN MANAJER HSE
Perihal : Surat Keterangan Penunjukan Manajer HSE Pekerjaan
Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartemen No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya

Dengan ini menunjuk :


Nama : Maria Ekravilo Amfotis
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Jln.Tegalsari No. 62, Kedungdoro, Surabaya
Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Booundwall Area Tangki Timbun

Sebagai Manajer HSE untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area
Tangki Timbun”

Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
 Manajer HSE
D. Pengawas Lapangan (Penanggung Jawab Lapangan )
Memastikan bahwa semua pekerja memahami dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
Melakukan inspeksi secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Jobdesc Penanggung Jawab pengawas lapanganantara lain :
1. Bertanggung jawab memastikan bahwa semua pelaksanaan pekerjaan di
bawah pengawasannya telah sesuai dengan prosedur
2. Bertugas mengelola dan mengambil keputusan yang tepat untuk
meningkatkan produktivitas kinerja agar sesuai dengan kontrak kerja
3. Merekam hasil pelaksanan pekerjaan bulanan dengan statistic yang meliputi
total jam kerja, kecelakaan kerja, kerusakan asset perusahaan ataupun
pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja selama pelaksanaan suatu proyek
4. Membantu HSE dalam melakukan Management review meeting setahun
sekali untuk melihat hasil actual sasaran mutu dan program tahunan. Segala
temuan penyimpangan dari target sasaran mutu dianalisa dan dilakukan
perbaikan secepat mungkin

Kompetensi Penanggung Jawab HSE


1. Sertifikat Kompetensi Jasa Kontruksi Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik
Mekanikal
2. Sertifikat Kompetensi Operator Muda Operasi Produksi
3. Sertifikat Kompetensi Operasi Produksi Tingkat OPM
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN PENGAWAS LAPANGAN

Perihal : Surat Keterangan Penunjukan Pengawas Lapangan


Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartemen No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Dengan ini menunjuk :
Nama : Yusuf Muhamad
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta
Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Sebagai Pengawas Lapangan untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan


Boundwall Area Tangki Timbun”

Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
E. Safetyman (Penanggung Jawab HSE )
Memastikan bahwa semua pekerja memahami dan melaksanakan K3LL sesuai
dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
Melakukan inspeksi HSE secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Jobdesc Penanggung Jawab HSE antara lain :
5. Bertanggung jawab memastikan bahwa semua pelaksanaan pekerjaan di
bawah pengawasannya telah sesuai dengan prosedur HSE
6. Bertugas mengelola dan mengambil keputusan yang tepat untuk
meningkatkan produktivitas kinerja, khususnya dalam hal penanganan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
7. Merekam hasil pelaksanan safety bulanan dengan statistic yang meliputi total
jam kerja, kecelakaan kerja, kerusakan asset perusahaan ataupun
pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja selama pelaksanaan suatu proyek
8. Melaksanakan HSE Management review meeting setahun sekali untuk
melihat hasil actual sasaran mutu dan program tahunan. Segala temuan
penyimpangan dari target sasaran mutu dianalisa dan dilakukan perbaikan
secepat mungkin

Kompetensi Penanggung Jawab HSE


1. Sertifikat Pelatihan Penanganan Kebakaran & Evakuasi
2. Sertifikat Kompetensi Keselamata Dan Kesehatan Kerja Industri Migas
3. Kartu Kompetensi Safetyman MIGAS
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN SAFETYMAN / PENANGGUNG JAWAB HSE
Perihal : Surat Keterangan Penunjukan Safetyman / Penanggung Jawab
HSE Pekerjaan Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area
Tangki Timbun

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartemen No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya

Dengan ini menunjuk :


Nama : Sulistio
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Wonodri Joho, RT 1 RW 03, Wonodri, SemarangNama
Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Sebagai Safetyman / Penanggung Jawab HSE untuk “Perbaikan Saluran Air dan
Boundwall Area Tangki Timbun”

Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Safetyman / Penanggung Jawab HSE
F. Pekerja
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi atasan. Menggunakan,
memelihara dan menjaga peralatan APD. Melaksanakan program K3LL sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan perusahaan.
Jobdesc Pekerja antara lain :
1. Bertugas menjalankan kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi
teknik dan pengarahan Manajer dan Pengawas Lapangan terutama bekerja
dengan aman dan harus selalu mematuhi tentang aspek LK3
2. Mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku di lokasi pekerjaan baik
secara tertulis maupun lisan dari petugas HSE/K3LL
3. Melakukan koordinasi dengan petugas terkait setiap kali memulai pekerjaan
agar terhindar dari kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi
4. Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggungjawab dan menerapkan
disiplin yang tinggi dengan tetap memperhatikan aspek HSE
5. Wajib mengikuti Safety Talk setiap kali akan memulai pekerjaan
6. Berkoordinasi dengan Safetyman dan Pengawas Lapangan terhadap setiap
masalah yang berhubungan dengan HSE
Kompetensi Pekerja
1. Mengerti tentang gambar kerja dan teknis pekerjaan
2. Mengerti tentang Keselamatan Kerja dan aspek Lindungan Lingkungan
3. Mematuhi segala ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan pekerjaan di
lokasi / site
PEMERIKSAAAN KESEHATAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN KESEHATAN

Produktivitas pekerja akan menurun apabila pekerja terganggu kesehatannya.


Karena pekerja yang sakit membutuhkan biaya pengobatan, perawatan, rehabilitasi
dan kompensasi. Selain itu, produktivitas menurun terkait biaya tidak langsung yang
harus dikeluarkan organisasi akibat pekerja yang idle, pekerja dengan „file aktif‟ yang
memerlukan pengawasan terhadap kesehatannya dan pengelolaan khusus, termasuk
pengelolaan pekerja agar ia bisa bekerja kembali (return to work management), serta
kerugian akibat organisasi kehilangan pekerja terampil dan biaya yang dikeluarkan untuk
mempersiapkan pekerja pengganti.

1. TUJUAN
Sebagai pedoman untuk pelaksanaan Medical Check-Up (MCU) baik bagi karyawan
lama dan baru. PT. Safila Arta Nugraha ingin memiliki dan memastikan kondisi
pekerjanya yang dalam keadaan sehat jasmaninya sehingga dapat bekerja dengan
baik dan produktif.

2. RUANG LINGKUP
 Pelaksanaan Daily Check Up untuk Annually ( Berkala )
 Pelaksanaan Medical Check Up untuk Pre-Employment (Calon Karyawan)
 Pelaksanaan Medical Check Up untuk Annually ( Berkala )
 Pelaksanaan Medical Check Up untuk Specific ( Khusus)

3. REFERENSI
 Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 Permenaker No 2 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
 Permenaker No 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja

4. DEFINISI
Pemeriksaan kesehatan harian kondisi pekerja,memastikan
Daily Check
: karyawan dala keadaan optimal dan kondisi baik sebelum
Up
melaksanakan pekerjaan

MCU Pre- : Pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk evaluasi


Employment kesehatan pada karyawan baru, memastikan karyawan
baru tidak dalam kondisi sakit dan tidak memiliki riwayat
penyakit menular.

Pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk


MCU mempertahankan derajad kesehatan tenaga kerja setelah
:
Annually berada dalam pekerjaanya, serta menilai kemungkinan
pengaruh dari pekerjaan terhadap kesehatan tenaga kerja

Pemeriksaan khusus bertujuan untuk menilai adanya


MCU
: pengaruh-pengaruh dari pekerjaan yang mempunyai resiko
Specific
paparan tinggi .

5. PROSEDUR
A. Pelaksanaan Medical Check Up untuk Pre-Employment (Calon Karyawan )
1. Medical check up Pre-Employment ditujukan untuk semua karyawan baru
(calon karyawan) yang akan bekerja di PT. Safila Arta Nugraha.
2. PT. Safila Arta Nugraha mewajibkan setiap karyawan baru untuk melakukan
pemeriksaan awal terlebih dahulu dengan bagian medis untuk memastikan
tenaga kerja dalam kondisi sehat dan tidak mempunyai penyakit menular.
3. Pemeriksaan kesehatan awal meliputi
a. Pemeriksaan administrasi (identitas karyawan)
b. Pemeriksaan Kondisi Fisik
 Cacat / tidak cacat
 Bertato / tidak bertato
 Tinggi badan hidung/ berat badan
 Abdomen
 Gigi
 Cor/pulmo
 Telinga/ tenggorokan
 Buta warna (OD/OS)
c. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (tekanan darah, Respirasi, Nadi)
d. Riwayat penyakit terdahulu (TBC, Hepatitis, jantung, tipes, asma, alergi,
maag, malaria, dll.
4. Hasil pemeriksaan kesehatan awal menjadi pertimbangan penempatan
kerja di PT Safila Arta Nugraha.
5. Hasil pemeriksaan kesehatan digolongkan menjadi beberapa bagian :
 FIT FOR THE JOB : karyawan dalam keadaan sehat, mungkin
ditemukan gangguan kesehatan akan tetapi tidak perlu dilakukan
perawatan dokter (contoh : maag)
 Temporary Unfit : karyawan memiliki gangguan kesehatan yang
memerlukan perawatan dokter, dan dinyatakan tidak dalam keadaan
sehat (bersifat sementara)
 Fit With Restriction : karyawan secara umum dalam kondisi sehattetapi
memiliki keterbatasan fungsional (buta warna, buta, kelemahan/ cacat
anggota badan). Yang bersangkutan layak bekerja hanya saja
penempatan kerjanya disesuaikan dengan kondisi karyawan.
 Unfit : karyawan yang memiliki masalah kesehatan serius dan
membutuhkan tindakan medis tertentu. Dengan demikian karyawan
tidak sesuai untuk semua pekerjaan.
 Semua dokumen pemeriksaan kesehatan disimpan dalam rak
Pemeriksaan kesehatan dan dilakukan pengontrolan.
5.1. Pelaksanaan Daily Check Up untuk Annually ( Berkala )
1. Pemeriksaan kesehatan awal meliputi
a. Pemeriksaan administrasi (identitas karyawan)
 Tekanan darah
 Kadar Saturasi
 Suhu Badan
5.2. Pelaksanaan Medical Check Up untuk Annually ( Berkala )
1. Medical Check Up annually ditujukan untuk semua karyawan PT. Safila Arta
Nugraha.
2. PT. Safila Arta Nugraha bekerja sama dengan Klinik dalam proses
pemeriksaan kesehatan berkala.
3. PT. Safila Arta Nugraha melalui Pimpinan / HSE akan membuat Schedule
pemeriksaan (berkala) disesuaikan per bagian.
4. Setiap bagian wajib mengikuti jadwal pemeriksaan berkala yang telah
disepakati manajemen.
5. Sebelum pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan wajib mengumpulkan
persyaratan yang ditetapkan dan melakukan pendaftaran di bagian madis.
6. Melaksanakan MCU berkala.
7. Pemeriksaan kesehatan berkala meliputi :
a) Pemeriksaan administrasi (identitas karyawan)
b) Pemeriksaan riwayat Kesehatan
 Ada tidaknya keluhan
 Riwayat penyakit dahulu/sekarang
 Riwayat penyakit keluarga (Hipertensi, diabetes Militus, jantung,
asthma bronkiale, dan keganasan )
 Konsumsi obat-obatan
 Riwayat alergi
 merokok
c) Pemeriksaan fisik
 Berat badan/tinggi badan
 Tekanan darah
 Denyut nadi
 Mata
 Hidung
 Gigi
 Bunyi nafas
 Bunyi jantung
 Kelenjar leher
 Frequensi nafas
8. Hasil pemeriksaan yang dirasa kurang valid dapat diusulkan pemeriksaan
ulang untuk hasil yang valid.
9. Hasil pemeriksaan kesehatan didokumentasikan dan disimpan di rak
pemeriksaan kesehatan dan dilakukan pengontrolan.
10. Hasil pemeriksaan akan diberitahukan kepada karyawan bersangkutan guna
penanganan lebih lanjut.
5.3. Pelaksanaan Medical Check Up untuk Specific (Khusus)
1. Medical Check Up specific (khusus) ditujukan oleh tenaga kerja yang telah
mengalami kecelakaan yang menyebabkan cacat tubuh dan tenaga kerjayang
bekerja dengan resiko paparan tinggi (bahan kimia).
2. PT. Safila Arta Nugraaha bekerja sama dengan Klinik dalam proses
pemeriksaan kesehatan khusus.
3. PT. Safila Arta Nugraha melalui Pimpinan / HSE akan membuat schedule
pemeriksaan (Khusus) disesuaikan per bagian.
4. Karyawan yang bekerja dengan potensi paparan bahan kimia tinggi wajib
mengikuti pemeriksaan secara menyeluruh, dengan mengikuti pendaftara dan
pengumpulan syarat-syarat.
5. Sebelum pemeriksaan kesehatan khusus dilaksanakan wajib mengumpulkan
persyaratan yang ditetapkan dan melakukan pendaftaran di bagian madis.
6. Pelaksanaan MCU
7. Pemeriksaan kesehatan khusus meliputi :
 Pemeriksaan anamnesis
 Pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, hemaktrolit, lekosit, trombosit)
 Pemeriksaan urin rutin
 Pemeriksaan foto thorax
8. Hasil pemeriksaan khusus yang telah dinyatakan valit dapat didokumentasikan,
disimpan dalam rak pemeriksaan kesehatan dan dilakukanpengontrolan.
9. Hasil pemeriksaan akan diberitahukan kepada karyawan yang bersangkutan
setelah hasil pemeriksaan kesehatan keluar.
5.4 Program Medical Check Up

Kesehatan adalah milik kita yang paling berharga. Jika kondisi kita tidak sehat,
maka akan mengakibatkan tingkat produktivitas kita menurun dan berdampak pada
keuntungan perusahaan. Oleh karena itu kesehatan adalah aset yang berharga
yang perlu dijaga dengan baik dan dilindungi sedapat mungkin. Untuk melindungi
kesehatan kita secara dini dan untuk mengetahui bila ada kondisi yang
membahayakan kesehatan atau kondisi kesehatan yang menurun, maka diperlukan
MCU (Medical Check Up).
Hampir semua orang merasa tidak ada keluhan dalam tubuhnya, mereka
yakin tubuhnya sehat, padahal belum tentu seperti itu. Ada penyakit yang tidak
menampakkan gejalanya di awal,

Persiapan Sebelum Medical Check Up


1. Puasa
Biasanya, anjuran Puasa dilakukan untuk jangka waktu 10 jam sampai 12 jam.
Selama jam puasa, pasien tidak diperbolehkan mengonsumsi apapun, kecuali
air mineral. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang mewajibkan Puasa
antara lain pemeriksaan glukosa, Kolesterol, urea, dan asam urat.
2. Konsumsi Obat
Beberapa obat memiliki dampak langsung terhadap hasil tes darah. Obat dari
golongan steroid, misalnya, berdampak pada peningkatan kadar Kolesterol.
Namun, bila pengkonsumsian obat tak dapat dihindari, pasien bisa
menginformasikan obat-obatan yang dikonsumsi itu pada petugas
laboratorium.
3. Olahraga
Anjuran untuk tidak berolahraga atau melakukan aktivitas yang berat sebelum
menjalani MCU juga berdasarkan alasan dampaknya terhadap tekanan darah.
Wajar saja sesudah olahraga ada kecenderungan tekanan darah meningkat.
Namun, bila situasi ini terjadi menjelang dan saat MCU, hasil tes laboratorium
bisa mendiagnosa seseorang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).
4. Tidur Cukup
Kualitas dan kuantitas tidur memiliki kaitan pula dengan tekanan darah.
Pertanyaannya, berapa waktu tidur yang cukup itu? Menurut penelitian National
Sleep Foundation, waktu tidur yang ideal untuk orang dewasa berusia 18 tahun
hingga 64 adalah 7 jam sampai 9 jam.
5. Waktu Tes
Di luar prosedur, ada anjuran pula MCU dilakukan pada pagi hari. Meski tidak
diwajibkan, anjuran ini bisa jadi pertimbangan karena juga ada alasannya. Pada
dasarnya, tubuh memiliki waktu biologis. Pagi hari adalah keadaanterbaik tubuh
setelah semalaman beristirahat penuh. Terlebih lagi, aktivitas yang dilakukan
tubuh pada pagi hari belum terlalu berat. Harapannya, MCU akan memberikan
hasil lebih akurat dengan pilihan waktu ini.

Manager Proyek Manager HSE Safetyman


PROGRAM MEDICAL CHECK UP PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

No. Pemeriksaan Bulan Ke-


Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Medical Check Up

*Medical Check Up dilakukan setiap 6 bulan sekali, peserta Medical Check Up merupakan karyawan
tetap PT. Safila Arta Nugraha

Hasil MCU PT. SAFILA ARTA NUGRAHA :


Ismiliani Indah Putri Sari
Ahmad Zadit Taqwa
Ismail Hambali
Sulistio

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Review Hasil MCU

No. Nama Hasil Tindak Lanjut


1. Ismiliani Indah Putri Sari Sehat -
2. Ahmad Zadit Taqwa Sehat
3. Ismail Hambali Sehat
4. Sulistio Sehat

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROGRAM DAILY MEDICAL CHECK UP PEKERJA

Minggu Ke - KET
No
URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8
.
1. Pemeriksaan Kesehatan Sekali sebelum
Proyek berjalan
2. Daily Medical Check Up Dilakukan setiap
harisebelum mulai
pekerjaan

*Daily medical check up dilakukan setiap hari selama proyek berlangsung, dilakukan di lokasi
kerja PT. Pertamina Patra Niaga dan diikuti oleh semua pekerja yang terlibat dalam project.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
DAILY MEDICAL CHECK UP

Kegiatan :
Lokasi :
Pekerjaan :
Nama Alat : Tensimeter Digital
No. Nama Suhu Sistolik Diastolik Keterangan
o
C (mmHg) (mmHg)

Pemeriksa,
3.3 ASURANSI KETENAGAKERJAAN
Asuransi tenaga kerja adalah perlindungan yang diberikan oleh perusahaan kepada
tenaga kerja atau karyawan. Pada dasarnya kewajiban asuransi tenaga kerja ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hukum di Indonesia. Aturan tersebut
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional serta UU RI No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
Berdasarkan hal tersebut di atas PT. SAFILA ARTA NUGRAHA memfasilitasi para
pekerjanya dengan memberi asuransi ketenagakerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk
melindungi dan menjamin para pekerja saat berada di lingkungan kerja saat melakukan
tugasnya sebagai karyawan PT. SAFILA ARTA NUGRAHA. Selain itu PT. SAFILA ARTA
NUGRAHA juga memberikan jaminan/asuransi untuk proyek yang dilaksanakannya.
Surabaya, 14 September 2023
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
3.4 PELATIHAN KOMPETENSI PEKERJA YANG TERLIBAT DALAM PEKERJAAN
TUJUAN PELATIHAN KERJA
● Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menghadap keadaan
darurat
● Menambah pengetahuan karyawan tentang keselamatan kerja
● Mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh keadaan darurat
● Memperkecil terjadinya kecelakaan kerja

KEBIJAKAN MANAJEMEN
Manajemen PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu mengutamakan keselamatan
diri pekerja dan lingkungan area kerja serta peraturan HSE menjadi pedoman
utama dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

LATIHAN INTERNAL PERUSAHAAN


Hal-hal yang dibahas dalam latihan intern perusahaan antara lain:
Jenis Waktu
No Peserta Lokasi Prosedur
Kegiatan Pelaksanaan

1. Penggunaan 8 orang Minggu 1 Area Langkah dalam

APAR Parkir Penggunaan APAR :

Kantor ● Bawa alat pemadam


ke sasaran, posisi di
atas angin

● Posisi APAR
harus tegak
● Buka penuh kran
tabung
● Tarik selang, buka
nozzle perlahan

● Semprotkan
langsung ke
pangkal api
2. Keadaan 8 orang Minggu 1 Area Langkah dalam
penggunaan selang
Darurat Parkir
PMK :
Kebakaran kantor
● Gelar selang
pemadam
Program Kampanye/Training HSSE

PT. Safila Arta Nugraha selalu mengedepankan aspek K3 di setiap pelaksanaan


pekerjaan di lokasi proyek. Melalui program kampanye dan training HSSE diharapkan
dapat membantu para pekerja lebih memahami dan memiliki satu presepsi yang sama
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan proyek.
Pemasangan safety sign/rambu keselamatan disesuaikan dengan lokasi dan jenis
pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja sehingga dapat memberikan informasi
sekaligus peringatan terkait dengan aspek-aspek keselamatan di lokasi kerja.
Pemberian pelatihan dapat berupa latihan/seminar yang diberikan oleh pihak internal
atau pihak eksternal dengan tujuan memberikan ilmu kepada karyawan mengenai aspek
K3 serta tata cara pelaksanaannya.
Uraian Pelaksana Schedule Pokok bahasan
Kegiatan
Kampanye Safetyman Selama  Mengingatkan pekerja
HSSE pelaksanaan tentang aspek
proyek keselamatan di lokasi
proyek
 Menunjukkan kepada
pekerja dan orang di
sekitar lokasi kerja tentang
bahaya yang ada di
pekerjaan
HSE Training Safetyman Schedule  Bagaimana cara kita untuk
meliputi Training menggunakan APAR
Pengunaan (Terlampir) dengan benar
APAR,  Menjelaskan kepada
Tanggap pekerja bagaimana kita
Keadaan menghadapi keadaan
Darurat, darurat di lokasi proyek
Pelatihan P3K  Menjelaskan kepada
pekerja mengenai cara
pertolongan pertama saat
terjadi kecelakaan atau
ada pekerja yang terluka
Minggu Ke - KETERANGAN
No URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8
.
1. Pelatihan APAR 1 Bulan Sekali

2. Pelatihan First Aid 1 Bulan Sekali

3. Pertolongan Pertama pada 1 Bulan Sekali


Kecelakaan
4. Simulasi Keadaan Darurat 1 Bulan Sekali

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
JADWAL PROGRAM HSE

MINGGU KE -
URAIAN Keterangan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
1 HSE Meeting Minimal 1x pelaporan
2 HSE Talk Minimal 1x pelaporan
3 HSE Reporting Minimal 1x pelaporan
4 HSE Management Visit Minimal 1x pelaporan
5 Pelaporan Nearmiss Minimal 1x pelaporan
6 Pelaporan Unsafe Act Minimal 1x pelaporan
andUnsafe Condition
7 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
Kepatuhan
terhadap APD
8 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
Kepatuhan thd
pengelolaan sampah
9 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
Kepatuhan thd
hygiene industry
10 Pelaporan Minimal 1x pelaporan
kepatuhan
terhadap
pengelolaan
house keeping
11 Safety Induction Pada awal
proyek/tiapada
pekerja baru
bergabung

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
KOMPETENSI PEKERJA

 Manager Proyek

Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE

Gender : Female

Marital Status : M/2

Address : Jl. Kalipepe IV No.45B


RT/RW.009/001
Kel. Pudak Payung, Kec.
Banyumanik
Semarang 50256 - Central Java

Home : 024-76481729 / HP: 0856 5326 923


Telephone / HP

Current E-mail : mellynovrian@gmail.com


Address

Religion : Islam

Place & Date of : Batam Island, 6 May 1979


Birth

Driving License : A

Proficiency in : Speaking and Writing English


Languages
FORMAL EDUCATION
Elementary School : Graduated in 1991
SD Negeri 08 Prabumulih, South Sumatra

Junior High School : Graduated in 1994


SMP Negeri 01 Prabumulih, South Sumatra

Senior High School : Graduated in 1997


SMU 09 Semarang, Central Java

University : Graduated in 2002


STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Bank BPD Central With GPA (Grade Point
Java, Semarang Average) = 3, 36

NON FORMAL EDUCATION


COURSE 1. TAXATION Lembaga Manajemen STIE
Bank BPD Jateng
2. EXPORT – IMPORT

3. COMPUTER APPLICATIONS :

 Microsoft Office (Word, Excel,


Power Point, Access)

 Database Apl. (Basica, Fox Pro)

 Statistic Apl. (SPSS)

4. STOCK EXCHANGE

5. MINI BANK (Practicing)

COURSE ENGLISH LESSONS LB – LIA IMAM BONJOL


( A Graduate of Advance Level) SEMARANG

APPRENTICESHIP

PT. Bank BPD Jateng Capem Ps. Johar, Semarang in 2001

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description


June „03 – NPC Balikpapan Customer  Responsible for customer
services and sales, also taking
July‟03 (Nokia Service notes of customer complaints
Professional  Demonstrated and sold several
Center) varieties of NOKIA handset
products and accessories in a
dynamic selling environment
 Reponsible for cash handling,
reporting daily sales & product
Stock, and reponsible forproduct
placement andarrangement

Aug‟03 – May‟06 PT. Kideco Jaya Secretary of  Translated Reports &


Agung (Batu President Documents
Kajang Site) Director
 Served as liaison between BOD
and staffs and screened
Telephone calls
 Arranged Appointments for
Directors
 Handled Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Handled Meetings Arrangement
 Organized Filing system for
some Daily Reports
 Appointed as an Internal
“Master of Ceremony”
 Appointed as a Teacher for
Bahasa language course for
Expatriates
 Reported some Daily Reportsuch
as :
 Weather Forecast
Report
 Exchange Rate
Report
 Safety Patrol Report
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Also performed secretarial
services for Exe. Managing
Director & Technical Director
WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jun ‟06 – Sep „06 PT. Multi Prima Project  Organized Meeting Schedule
Energy Secretary  Arranged Project Manager‟s
(Tenggarong Site) Appointments
 Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics / warehouse
activity
 Handled procurement process of
office equipment supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Did General Admin tasks;
 Report to PM and is
resposible for assisting
with preparation of
financial statement
 Maintaining cash
controls
 Supervising the payroll
and personnel
administration
 Maintaining accounts
payable
 Managing office
activities
 Did various tasks
whenever requested
WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Oct ‟06 – Aug PT. Sinar Karya Project  Organized Meeting Schedule
‟07 Mustika (PT. Avocet Secretary/  Arranged PM‟s
Bolaang Mongondow Admin Appointments
Gold Mine Site) Officer
 Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics /
warehouse activity
 Handled procurement
process of office equipment
supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Supervised administrative
services
 Oversee the accounts
payable and accounts
receivable systems in orderto
ensure complete and accurate
records of all moneys

 Administer employee files


and records in order to ensure
accurate payment of benefits
and allowances
WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jan „08 PT. Branch  Member of team for startup KBU


– Kanlubang Manager‟s Branch Office in Balikpapan
Nov‟08 Bara Utama Assistance/  Set up and launched the entire office
(Balikpapan Admin & system, developed accounting
Branch Office) HRD Spv procedures, designed appropriate
filing processes and put computer
programs in place, created forms and
supporting materials for new
procedures and policies
 Developed human resources
procedures; recruiting, evaluating,
hiring, training and supervising
support staffs (the growth of this
company just about 25 employees)
 Searched appropriate payroll system;
inputing database employees, record
keeping and payroll preparation,
researched proper insurance for
employees, handled JAMSOSTEK,
montly reported to Manpower
Departmant for domestic & Foreign
employment, montly reportedto
Immigration Department for foreign/
expatriate status
 Maintained and printed daily
itinerary and roster calendar, made
travel arrangements with travel
agency for all Directors, Managers
and staffs
 Provided Administrative support to
Branch Manager, as well as Board of
Director and other managers in KBU
business group
 Created admin department budget
reports, presentations and other
correspondence, manage all accounts
payables, including vendor payments
and expense vouchers. (Streamlined
office processes)
 Managed corporate purchasing,
contract negotiations and material
procurement for all aspects ofmining
project process, sourced and qualified
vendors with an emphasis
on quality and cost effectiveness,
developed strong relationships with
new vendors, reestablished
relationships with former vendors,
collaborated with management to
develop and implement purchasing
policies and procedures
 Performed other related duties as
required

WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description

Mar „10 PT. Pride Office  Generally performed


– Dec‟12 Resources Manager/ responsibilities as previous job
Indonesia Executive description
(Balikpapan assistant  Responsible organized and
Office) coordinated office operations
and procedures in order to
ensure organizational
effectiveness and efficiency
 Maintained office services
 Supervised staffs daily activites
 Maintained office records
 Set up initial new office and
team in wherever new project
 Performed other related duties
whenever necessary

Jan‟13 - PT. SAFILA ARTA Direktur  Become a coordinator,


Now NUGRAHA Utama communicator, decision maker,
(Surabaya) manager as well as leader in the
company
 Safetyman / Penanggung Jawab HSE
PROGRAM DAN JADWAL INDUKSI / SAFETY INDUCTION

Safety Induction selama berada di lokasi proyek menjadi tanggung jawab bersama
antara pihak PT. SAFILA ARTA NUGRAHA dan PT. Pertamina Patra Niaga, maka dari
itu pihak manajemen selalu menekankan pentingnya safety induction kepada setiap
karyawannya. Komitmen ini selalu kami pegang dengan menjalankan safety induction
setiap kali akan memulai proyek dan apabila terdapat tamu ataupenambahan pekerja
baru di lokasi proyek. Hal ini akan kami laporkan ke pihak PT. Pertamina Patra Niaga
agar dapat dibantu untuk dilakukan safety induction ke pekerja atau tamu tersebut

MINGGU KE - Keterangan
URAIAN 8
1 2 3 4 5 6 7
NO
1 Safety Induction Pada awal proyek/tiap
ada pekerja baru
bergabung

SAFETY INDUCTION
Merupakan program mendasar dalam mendisiplinkan pegawai atau pekerja, yaitu
dengan memberikan induksi atau pengarahan dan orientasi tentang pekerjaan dan
aspek keselamatan kerjanya. Safety induction adalah keselamatan dan kesehatankerja
untuk karyawan baru, kontraktor baru, atau tamu yang baru pertama kali ke lokasi kerja
Anda. Tujuannya untuk mengomunikasikan kemungkinan kecelakaan dan kesehatan
kerja umum selama bekerja atau kunjungan mereka. Materi yang biasa disampaikan
diantaranya :

1. Mencegah Penularan Covid-19


Jumlah penderita Covid-19 di Indonesia kini makin bertambah, pencegahan dapat
dimulai dari diri kita sendiri yaitu dengan senantiasa melakukan 3M :
● Menjaga Jarak/ Social distancing/Physical distancing bertujuan untuk
memperkecil virus menyebar ke orang lain
● Mencuci Tangan, bertujuan untuk mencegah agar tangan tetap bersih dan
hygiene karena virus dapat bertahan di permukaan benda yang kita sentuh
● Memakai Masker, bertujuan meminimalisir risiko virus tidak tersebar ke diri
kita, dan menghambat penyebaran virus ke orang lain bagi mereka yang
terkonfirmasi positive
2. Full Body Harness
Full Body harness merupakan salah satu alat pelindung diri yang dipakai ketika
bekerja di ketinggian. Fungsi body harness antara lain adalah:
● Melindungi pekerja dari bahaya jatuh
● Menaati peraturan keselamatan kerja yang berlaku
● Memberikan persepsi keamanan dan kenyamanan dalam pekerjaan di
ketinggian
● Melindungi citra perusahaan dari rusak akibat kecelakaan kerja
Berikut langkah-langkah menggunakan FBH yang benar dan aman:
a. Pegang bagian D-Ring pada full body harness dan goyangkan secara
perlahan, pastikan tidak ada webbing/ tali yang terpelintir dan pengencangnya
(chest strap) terbuka
b. Pegang tali bahu (shoulder strap) dan masukkan tangan satu persatu ke
dalam tali. Pastikan D-Ring berada di bagian belakang badan Anda, tepatnya
di bagian punggung (antara tulang belikat)
c. Tarik dan kencangkan tali kaki (leg strap), lalu pasangkan/ hubungkan pada
buckle. Untuk jenis quick connect buckle, Anda akan mendengar bunyi "klik",
jika buckle sudah terpasang dengan benar. Atur lingkar tali pada kaki sesuai
kenyamanan Anda. Pastikan tali kaki tidak tertukar
d. Pasangkan tali dada (chest strap) dan hubungkan tab buckle
pada receptor sampai terdengar bunyi "klik"
e. Pastikan dengan tangan bahwa full body harness sudah terpasang benar dan
tidak ada tali yang terpelintir
f. Biarkan orang yang kompeten memeriksa full body harness dan memasang
lanyard pada D-Ring (bila diperlukan).

3. Kerja aman
1. Safe zone position – Pastikan bekerja di area yang aman
- Melakukan pemeriksaan tempat kerja dan kenali tanda bahaya line of fire
yang ada
- Memberikan tanda atau barikade untuk mencegah orang berada di posisi
line of fire menggunakan safety line, tandanda, rambu rambu, safety sign,
safety alert
- Peduli pada pekerja lain dengan mengingatkan akan bahaya line of fire
- Jika terjadi keadaan darurat, lapor kepada atasan terkait dan hubungi
klinik/rumah sakit terdekat untuk penganan lebih lanjut
2. Bahaya merokok
Rokok terdiri dari ribuan zat yang bisa membahayakan bagi tubuh, efeknya
mungkin tidak langsung muncul akan tetapi berbgai zat di dalamnya bisa
membawa bahaya untuk tubuh, bahaya merokok yang patut diwaspadai bagi
perokok aktif dan perokok pasif yakni:
- Risiko kanker (mulut, laring (kotak suara), faring( tengorokan),
kerongkongan, paru-paru, ginjal, serviks, hati, kandung kemih,
pangkreas, perut, kolon( usus 12 jari)
- Risiko diabetes
- System imun melemah
- Penyakit mata dan gangguan penglihatan
- Luka jadi susah kering
- Penyakit gigi dan mulut
- Gangguan indra pengecap dan penciuman
- Penyakit kardiovaskular
- Masalah system pernafasan
- Masalah pada kulit, rambut dan kuku
- Gangguan kesuburan dan reproduksi
- Komplikasi kehamilan
Selain itu merokok di area terlarang Pertamina sangat dilarang karena rokok
menimbulkan panas, dan bara rokok bisa jadi pematik api.

4. Larangan Menggunakan ponsel


Menggunakan /mengaktifkan ponsel didalam area terlarang beresiko
mempengaruhi kinerja mesin elektrik pompa BBM jika gelombang elektromagnetik
yang ditimbulkan ponsel terlampau besar. Selain itu karena sinyal handphone
yang tidak beraturan dan tidak bisa dikontrol karena ada di udara dapat memicu
ion electron yang bisa menghasilkan percikan sehingga timbul sumber panas.
Kondisi tersebut cukup untuk menginisiasi api apabila ada sumber panas, udara
dan uap BBM

5. Cara memakai APAR


Secara umum, APAR diklasifikasikan menjadi empat jenis :
● Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas,
kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk
pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia
kering/powder.
● Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa gas
dan cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol, dan lain-
lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah:
APAR tepung kimia kering/powder, dilarang memakai air untuk jenis ini.
● Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman
kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering dan CO2. Jangan
lupa untuk mematikan terlebih dahulu sumber listrik agar kita aman dalam
memadamkan kebakaran.
● Kelas D
Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong
kebakaran berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat
pemadaman khusus seperti Bubuk Pyrene, Bubuk Met, Bubuk Pyromet,
Natrium Chloride, dll.

Berikut cara menggunakan APAR


a. PULL atau tarik pin hingga segel putus atau terlepas. Pin berada diatas
tabung APAR. Pin juga berfungsi sebagai pengaman handle atau pegangan
dari penekanan yang tidak disengaja
b. AIM atau arahkan nozzle atau ujung hose yang kita pegang ke arah pusat api.
c. SQUEEZE atau tekan handle atau pegangan untuk
mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk, handle
penyemprot terletak dibagian ujung hose
d. SWEEP atau sapukan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api,
agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar

6. Cara mengangkat barang


Sayangi Tulang Belakang anda dengan menggunakan cara mengangkat barang
dengan benar:
- Perkirakan berat barang yang akan Anda angkat. Untuk perempuan,
maksimum berat 16kg dan untuk laki-laki 25kg. apabila lebih dari itu harus
diangkat oleh 2 orang.
- Ambil posisi menjongkok dan angkat barang
- Ketika mengangkat, pastikan punggung tegak dan kaki dijadikan tumpuan
- Pandangan mata harus kedepan

7. Kecelakaan kerja
Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
mencatat, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak
234.270 kasus pada 2021. Jumlah tersebut naik 5,65% dari tahun sebelumnya
yang sebesar 221.740 kasus. ka dilihat trennya, jumlah kasus kecelakaan kerja di
Indonesia terus tumbuh dalam lima tahun terakhir. Sejak 2017, jumlah kecelakaan
kerja tercatat sebanyak 123.040 kasus. Jumlahnya naik 40,94% menjadi 173.415
kasus pada 2018. Setahun setelahnya, kecelakan kerja kembali meningkat 5,43%
menjadi 182.835 kasus. Kecelakaan kerja di dalam negeri meningkat 21,28%
menjadi 221.740 kasus pada 2020. Angkanya pun kembali mengalami
peningkatan pada tahun lalu. Menurut BPJS Kestenagakerjaan, mayoritas
kecelakaan tersebut dialami di lokasi kerja. Hal itu pun paling banyak terjadi pada
pagi hari pukul 06.00 hingga 12.00. Atas berbagai kecelakaan kerja tersebut, BPJS
Ketenagakerjaan telah mengeluarkan Rp1,79 triliun untuk membayar klaim pada
2021. Jumlah itu mengalami kenaikan 14,97% dibandingkan pada tahun
sebelumnya yang sebesar Rp1,56 triliun.

8. Keselamatan dalam Perbaikan Compressor


Kompresor udara berfungsi untuk menghisap dan menekan udara untuk
dikompresikan sehingga suhu dan tekanan dari udara tersebut akan dialirkan ke
dalam bejana udara. Kompresor ini digunakan untuk menjalankan mesin- mesin
penggerak utama dan mesin-mesin penggerak bantu di kapal. Untuk memastikan
pekerjaan perbaikan compressor Anda aman, beberapa peraturan keselamatan
yang harus dipatuhi antara lain:
- Pembuatan izin dingin
- Pastikan alat yang digunakan telah divalidasi dan terdapat pelindung (Cover)
- Menggunakan alat pelindung diri
- Jauhi lingkungan kerja yang tidak nyaman
- Sediakan APAR yang bisa dijangkau dengan mudah

9. Gempa Bumi
Gempa bumi tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dikendalikan. Sehingga kita harus
siap untuk menghadapinya. Cara menghadapi gempa bumi berbeda dengan
menghadapi kebakaran di mana pada kebakaran, kita harus segerameninggalkan
ruangan namun pada gempa bumi justru kita harus tetap berada
dalam ruangan hingga getaran berhenti. Tiarap-Berlindung-Pegangan ke meja
atau ke benda lain yang kuat merupakan langkah yang tepat untuk tetap Selamat
dalam menghadapi gempa bumi.

10. Regulasi Kesehatan dan keselamatan Kerja


Regulasi ini bertujuan untuk melindungi seluruh pekerja di Indonesia dari
kecelakaan dan Penyakit akibat kerja
Undang Undang No.13 tahun 2003 Pasal 86 Ayat 1: Setiap pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.

Undang Undang No. 1 tahun 1970 Pasal 12: Dengan peraturan perundangan
diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan
atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;

11. Segitiga Api


Api yang tidak dapat dikendalikan sangat berbahaya untuk keselamatan kita.
Untuk dapat mengendalikan Api, kita harus memahami proses terbentuknya api
melalui gambar segitiga api di samping. Api dapat terbentuk apabila ketiga elemen
dalam segitiga api tersebut telah lengkap;
- Adanya oksigen: berasal dari udara sekitar
- Bahan Bakar : Bensin, minyak, alkohol dan barang mudah terbakar lainnya
- Panas : Sinar matahari, percikan listrik, percikan api las, suhu ruangan yang
terlalu panas, dll
- Padamkan Api yang menyala dengan meniadakan salah satu elemen dari
segitiga api tersebut;
- Meniadakan oksigen: Tutup api dengan selimut api
- Meniadakan bahan bakar : Memastikan jalur udara berjalan dengan baik
agar tidak terjadi penumpukan uap bahan bakar
- Meniadakan panas : Mendinginkan area sekitar dengan air
12. Permit to work
Surat Ijin Kerja (Permit to Work) adalah merupakan salah satu pengendalian
bahaya dengan metode administratif yang khusus diperuntukkan untuk jenis- jenis
pekerjaan berbahaya / potensi risiko tinggi yang tidak rutin dilakukan oleh
bagian/fungsi operasi – produksi, namun juga melibatkan bagian/fungsi teknik
pemeliharaan atau fungsi penunjang lainnya, bahkan sering pekerjaan dimaksud
dilakukan oleh pihak luar perusahaan sebagai kontraktor / vendor pekerjaan.
Tujuan penerbitan Permit to Work adalah sebagai salah satu program pencegahan
timbulnya insiden (preventive barriers) yang memberikan petunjuk teknis
pelaksanaan pekerjaan yang aman (safety precaution) dan dituntut adanya
akuntabilitas dari pelaksana pekerjaan untuk mematuhi item-item yang
dipersyaratkan dalam PtW.

13. LOTO
Ketika seseorang sedang melakukan perbaikan mesin/ sumber energi lain, akan
sangat berbahaya apabila mesin tersebut diaktifkan oleh orang lain yang tidak tahu
bahwa mesin tersebut sedang diperbaiki. Lock Out (Gembok) Tag Out
(Label)/LOTO menjamin bahwa mesin atau sumber energi lain tidak akan bisa
dioperasikan ketika alat tersebut sedang diperbaiki Fakta Kecelakaan
berdasarkan Occupational Safety Consultant:
• 10% dari kecelakaan disebabkan oleh kegagalan dalam mengaplikasikan
LOTO
• Dalam setahun, terdapat 50.000 kecelakaan dan lebih dari 100 kasus
kematian yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan terhadap LOTO
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Penggunaan LOTO hanya untuk teknisi yang sudah pernah dilatih LOTO
2. Hanya teknisi yang memasang LOTO yang berhak untuk intervensi kepada
sumber energi

14. Confined space


Ruang terbatas di tempat kerja adalah tempat yang mungkin perlu dimasuki orang
yang tidak dirancang untuk hunian manusia karena ukurannya. Ketika dilakukan
dengan benar, upaya keselamatan ruang terbatas dapat meminimalkan risiko
yang terlibat untuk karyawan yang diminta untuk memasuki area ini., berikut ini
risiko dari bekerja du ruang terbatas:
a. Kekurangan oksigen
b. Mudah terpapar oleh gas berbahaya karena tidak ada Ventilasi yang efektif
c. Terperangkap apabila lubang keluar masuk diblokir
d. Kebakaran atau ledakan
e. Ketidakstabilan produk didalamnya
f. Bahaya listrik

Prosedur Memasuki Confined Space Yang Aman


Keutamaan memasuki ruang terbatas atau tangki prosedur di bawah ini harus
dipenuhi:
1. Safety meeting atau toolbox meeting harus dilakukan agar survey dapat
mendiskusikan semua aspek pengukuran keselamatan
2. Permit harus sudah ada agar ruangan terbatas dapat dimasuki
3. Identifikasi bahayanya dan nilai resikonya
Untuk dapat mengidentifikasi bahaya di dalam ruang tersebut dan menilai
resikonya, informasi di bawah ini harus ada :
- Isi terakhir dari ruangan tersebut harus diidentifikasi dan isi di ruang
yang berbatasan dengannya
- Untuk pembawa gas; lembaran data dari kargo terakhir harus ada
- Untuk tangki kimia; lembaran data untuk tiga kargo sebelumnya harus
ada
- Ini adalah tanggung jawab pemilik untuk menyediakan data ini.
4. Evaluasi ventilasi ruangan
- Cek apakah tangki atau ruangan telah kosong, dibersihkan dan
berventilasi
- Owner harus memastikan hal ini dilakukan dan terdokumntasikan
5. Evaluasi kebutuhan pemisahan ruangan
6. Pastikan bahwa tim rescue/tim standby berada di tempat
7. Cek dan evaluasi pengukuran gas yang dilakukan. Minimalnya,
pengukuran kadar oksigen harus dilakukan sebelum memasuki ruangan
tertutup. Sebagai tambahan, beberapa pengukuran control harus dilakukan
tergantung tangki jenis apa yang di survey.
8. Evaluasi kebutuhan pencegahan terhadap temperature ekstrim
9. Evaluasi pengaturan pencahayaan
10. Evaluasi jika dibutuhkan pakaian atau peralatan khususChecklist
dari poin-poin di atas direkomendasikan untuk digunakan sebagai evaluasi
apakah ruangan tersebut aman untuk dimasuki.
15. Lifting operation
Heavy Lifting Procedure (Prosedur Pengangkatan Berat). Berikut ini beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengangkatan dengan Chain
Block:

1. Pastikan semua dokumen yang terkait telah dilengkapi termasuk diantaranya


adalah;
Working permit dan rigging plan harus disetujui oleh pihak-pihak yang
berkompeten.
2. Melibatkan hanya orang yang memiliki kompeten yang diperlukan
3. Pastikan pelaksanaan pengangkatan berada pada jalurnya. Antara lain:
● Dilakukan briefing sebelum memulai aktifitas
● Sign atau rambu-rambu dipasang sesuai dengan fungsi dan tempatnya
● Pada saat pengoperasian hanya orang yang berkepentingan yang ada
disekitar pekerjaan.
● Menaati aturan dasar pengangkatan. Dalam hal ini biasanya telah
disebutkan dalam rigiing plan atau JSA pekerjaan.
4. Saat selesai lakukan clean up dan pastikan segala sesuatunya ditinggalkan
dalam keadaan tidak membahayakan

Untuk memastikan cara kerja chain block dan pengoperasiannya berjalan dengan
aman, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yaitu:
● Pastikan titik suspensi layak untuk mengangkat dengan kapasitas penuh
● Pastikan rantai tergantung dengan bebas dan tidak terlilit atau terikat satu
dengan yang lain
● Cara kerja chain block adalah dengan memposisikan hook berada tepat
di pusat gravitasi untuk memastikan proses pengangkatan terjadi secara
vertikal
● Pastikan sling sudah terkunci dengan baik dan beban siap untuk diangkat
● Pastikan area perpindahan dan area penurunan bebas dari hambatan
● Tidak mengangkat atau menurunkan beban yang melebihi kapasitasatau
safe working load (SWL) dari alat tersebut
● Hindari gerakan mendadak yang dapat membuat beban berayun
● Salah satu prinsip cara kerja chain block adalah jangan pernah
meninggalkan beban yang sedang tergantung tanpa ada operator yang
mengawasi, kecuali dalam keadaan darurat.
● Tidak melepas komponen pelindung pada alat ini seperti weather proof
cover, heat shields, dan protective cover.
● Tidak melakukan modifikasi yang dapat mengkompromikan kemampuan
dan efektifitas kerja alat ini
● Tidak menggunakannya untuk side pulling
● Tidak menarik rantai terlalu keras

16. Fit to work


1. Yang Perlu Diketahui Tentang Sehat Untuk Bekerja :
Keuntungan Orang Sehat fisik & mental
● Bekerja lebih semangat dan selalu konsentrasi.
● Berpikir maju dan penuh inovasi.
● Selalu melakukan komunikasi yang fositif dengan siapa pun.
● Tidak emosional dalam mengambil keputusan penuh pertimbangan.
● Selalu waspada dan menjaga keselamatan dirinya dan orang lain.
2. Faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja
● Beban kerja yang membutuhkan banyak tenaga atau pikiran.
● Waktu kerja yang terlalu lama atau dalam perubahan siklus siang atau
malam (shift).
● Lingkungan pekerjaan dihutan, diarea terbuka, disekitar mesin, dan
peralatan yang digunakan dsb.
● Komunitas sekitar teman, sahabat, rekan kerja dan orang lain disekitar
kita.
3. Penyebab umum yang berdampak pada kesehatan dan konsentrasi pekerja.
● Pola tidur kurang teratur.
● Pola makan yang tidak teratur.
● Gaya hidup perokok, alcohol, pemakaian obat dan sebagainya.
● Pekerjaan yang berulang – ulang dan monoton.
● Seringnya dehidrasi.

17. Safety driving


Safety Driving adalah mengemudi dengan keahlian dan pengalaman yang tinggi
ditambah dengan sikap yang baik serta konsentrasi yang berkesinambungan.
Para pengemudi, juga harus mengingat empat kunci untuk menjadi pengemudi
yang defensive. Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude
(Sikap, mental) serta Anticipation (antisipasi, menjaga segala kemungkinan).
● Hendaknya sebelum melakukan perjalanan, Pre Trip Inspections
(Pengecekkan Pada Kendaraan). Seperti pengecekkan bodi luar mobil, spion,
kondisi ban serta tekanan angin.
● Masuk ke dalam kabin, posisi duduk serta sandaran kepala juga harus
diperhatikan dengan betul.
● Sabuk pengaman harus selalu dikenakan untuk keselamatan berkendara.
● Spion disesuaikan dengan jarak pandang.
● Ketika melaju tetap ada panduan berupa sistem yang membantu
pengendara mengambil keputusan tepat dalam mengurangi resiko..
● Identify (mengenali objek dalam radius 200-250 m dalam kecepatan 60
km/jam.
● Predict Decide dan Execute

18. Emergency contact


Nomor telepon darurat adalah satu atau beberapa nomor telepon yang dapat
dihubungi dalam keadaan darurat oleh masyarakat umum untuk mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak seperti polisi, pemadam kebakaran dan pertolongan
medis atau pengangkutan (evakuasi) ke rumah sakit. (Terlampir BAB V.2)

19. PEKA
PEKA adalah kegiatan mengamati dan mencatat kondisi tidak aman (unsafe
condition), Perilaku tidak aman (unsafe action), dan hampir celaka (near-miss) di
lingkungan kerja dalam rangka mendukung terciptanya kondisi kerja aman dan
selamat. Tujuan dari PEKA adalah :
● Meningkatkan kesadaran pekerja, mitra kerja dan tamu mengenai aspek
keselamatan kerja.
● Melakukan pencatatan unsafe act, unsafe conditiondan near miss.
● Mengkomunikasikan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
prioritas sehingga dapat mencegah dan mengantisipasi terjadinya insiden
● Insiden sendiri adalah kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
dapat mengakibatkan kerugian. Insiden terdiri dari dua, yaitu Near miss dan
Accident.
- Near miss adalah kejadian hampir celaka yang dapat mengakibatkan
kecelakaan, kematian, dan kerusakan fasilitas. Near miss disebabkanoleh
dua hal yaitu perilaku atau perbuatan tidak aman (unsafe action) dan
kondisi tidak aman (unsafe condition).
- Unsafe Action adalah tindakan tidak mengikuti prosedur kerja aman dan
tidak mengedepankan aspek HSE yang bersumber dari manusia.
- Unsafe Condition adalah kondisi tidak aman dimana tidak terpenuhinya
perlindungan yang memadai pada suatu proses/pekerjaan yang
bersumber dari alat/bahan.
- Kecelakaan (accident) adalah kejadian yang tidak diinginkan yang
menyebabkan terjadinya korban cedera, kerusakan fasilitas atau
kerusakan lingkungan.

20. Pelaporan Insiden


Insiden adalah kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang dapat
mengakibatkan kerugian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera,
penyakit akibat kerja (PAK) ataupun fatality (Kematian) dapat terjadi
Tata Cara Pelaksanaan Pelaporan Insiden di Lokasi Kerja sesuai dengan
Prosedur PT. SAFILA ARTA NUGRAHA :
● Apabila terjadi kecelakaan disuatu unit kerja, maka karyawan yang
mengetahui kejadian tersebut memberikan pertolongan pertama pada korban
(P3K) bila diperlukan.
● Karyawan lainnya melaporkan kepada safetyman yang bertugas di lapangan.
● Safetyman melaporkan kepada bagian HSE PT. Pertamina di lokasi secara
singkat dengan menyebutkan lokasi kejadian serta peristiwa terjadinya
dengan jelas.
● Karyawan menghubungi petugas yang pada saat itu ada, untuk mendapatkan
pertolongan selanjutnya, membawa korban ke unit gawat darurat rumah sakit,
bila diperlukan.
● Dokter rumah sakit yang menangani korban (bila diperlukan) mengisi formulir
laporan kecelakaan dengan menyebutkan keadaan korban dan
mengirimkannya ke pengawas K3 Perusahaan
● Safetyman, beserta Petugas K3 perusahaan dan PT. Pertamina meneliti
sebab-sebab kecelakaan dan menentukan langkah-langkah pencegahan
agar kecelakaan yang serupa tidak terulang lagi dikemudian hari.
● Setelah penderita sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, dokter rumah
sakit yang menangani (bila diperlukan) mengirimkan laporan sembuh dengan
menjelaskan tentang prosentase cacat dari korban ataupun lainnya kepada
pengawas K3 perusahaan dan bagian personalia untuk penyelesaian korban
4.5 KOMUNIKASI HSE
HSSE Meeting merupakan program penting untuk memastikan komunikasi atasan
dan pekerja dilakukan secara efektif dengan menggunakan jalurkomunikasi yang
tepat dan memungkinkan pekerja untuk berpartisipasi dan memberikan saran dan
informasi penting terkait masalah keselamatan dan kesehatan kerja

HSSE Talk adalah pertemuan rutin antara supervisor dengan para pekerja untuk
membicarakan hal-hal mengenai K3, entah tentang isu terbaru, regulasi, prosedur
kerja, alat pelindung diri, potensi bahaya dan sebagainya.

HSSE introducing/training bertujuan meningkatkan keterampilan peserta agar


bisa mencegah insiden yang mungkin terjadi selama operasional kerja dan
mengurangi efek samping yang dihasilkan oleh operasional perusahaan.
HSSE sign adalah rambu-rambu keselamatan yang berfungsi untuk membantu
melindungi kesehatan serta keselamatan baik para pekerja maupun pengunjung
yang ada di suatu lokasi.

Pelaksanan rapat-rapat HSSE merupakan pertemuan yang bertujuan untuk


membahas progress dan temuan tingkat keamanan pekerja serta lokasi
Pelaporan penerapan HSSE bertujuan untuk mengetahui bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan dengan menerapkan tata cara dan prosedur yang terdapat pada
HSSE Plan

Safety stand down/ safety alert merupakan pertemuan antara supervisor dan
pekerja untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya pemahaman dan
implementasi aspek HSSE di industri hulu migas yang sangat erat dengan faktor
resiko.
HSSE Board/ Leaflet/ Booklet merupakan media yang bertujuan untuk
mengingatkan kembali kepada semua pelaku kegiatan tentang keamanan di
lingkungan pekerjaan
JADWAL PELAKSANAAN COMMUNICATION

Aspek Keselamatan Kerja

URAI MINGGU KE -
NO Keterangan
AN 1 2 3 4 5 6 7 8
1 HSE Meeting 1x setiap bulan
2 Safety Talk/Tool Box Dilakukan setiap
akanmulai bekerja
3 Safety Induction 1 x saat akan
mulaipekerjaan
4 Safety Training 1x setiap bulan
5 Safety Sign 1x akan mulai pekerjaan

6 Inspeksi APD 1x setiap bulan


7 Inspeksi Peralatan Kerja Setiap hari sebelum
bekerja
8 Audit HSE 1x setiap bulan
9 Rapat-Rapat HSSE 1x setiap bulan

10 Pelaporan HSSE ke 1x setiap bulan


Pertamina
11 Safety Stand Down/Safety 1x setiap bulan
Alert
12 HSSE Board/Leaflet/ Booklet 1x setiap bulan

Aspek Lingkungan Kerja


HARI KET
No. URAIAN
Sen Sel Rab Kam Jum Sab
1. Kebersihan Lingkungan Setiap Hari Kerja
2. Kerapihan Lingkungan Setiap Hari Kerja

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSES 4. MANAJEMEN RISIKO

4.1 WORK SITE HAZARD ANALYSIS

TABEL HIRADC

KEMUNGKINAN KEJADIAN (PROBABILITY)


KONSEKUENSI TERHADAP PROYEK
1 2 3 4 5
Tingkat Terendah Tertinggi
Keparahan
(Severity) Terjadi Terjadi
Tidak Beberapa Beberapa
Pernah Pernah
Manusia Asset Lingkungan Citra Pernah kali kali per
Terdengar Terjadi
Terdengar dalam kegiatan
proyek proyek

Cedera Kerusakan Dampak


1 Dampak ringan R R R R M
ringan sangat kecil ringan

Cedera Kerusakan Dampak


2 Dampak sedang R R M M M
sedang kecil sedang

Dampak
Cedera Kerusakan Dampak besar
3 besar (skala R M M M T
berat sedang (skala daerah)
daerah)

Dampak
Kerusakan Dampak besar
4 Fatality besar (skala R M M T T
besar (skala nasional)
nasional)

Dampak luar Dampak


Fatality Kerusakan
5 biasa (skala besar (skala M M T T T
ganda parah
internasional) internasional)

: Rendah
: Menengah
: Tinggi
Manajemen Risiko / Analisa Bahaya Tiap Tahapan

Nama Perusahaan : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA


Judul Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan : Integrated Terminal Surabaya
Lama Pekerjaan : 60 HK

POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN


NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi / Demobilisasi - Tertabrak
peralatan, tenaga dan - Tertimpa
1 material kerja 3 2 2 1 2 B M
peralatan/material
- Kecelakaan lain
- Administrasi dan - Kelelahan
Perijinan beserta - Terpeleset
Peralatan Safety (Incl. - Terjatuh
Rapit test, surat bebas
2 2 1 2 1 2 B R
Narkoba
- Engineering
(survey/pengukuran,
shop drawing )
II PEKERJAAN PERBAIKAN AREA TANGKI
1 AREA RANGKI 55
A. Pondasi tangki / - Terjepit
plengsengan - Tertimpa Material
- Pembongkaran - Tersandung ceceran
plengsengan batu kali material
penahan pondasi - Tertusuk benda
tangki tajam
3 1 2 2 2 B M
- Pek. plengsengan
batu kali penahan
pondasi tangki (50%
material batu kali ex.
Pertamina)
- Pek. Setrikan batu kali
POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN
NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN

- Pek. Rabatan t=10cm


(bagian atas
plengsengan batu kali)
B. - Terjepit
Saluran air - Tertimpa Material
- Pembongkaran - Tersandung ceceran
saluran bata ringan material
keliling tangki - Tertusuk benda
- Pek. Pasangan batu tajam
bata u/ saluran
3 1 2 2 2 B M
- Pek. Plesteran &
Acian u/ salutran
- Pek. Benangan u/
saluran
- Pek. Rabatan t=10cm
(area bawah / dasar
saluran)
2 AREA RANGKI 56
- Pembongkaran lantai - Terjepit
aspal yg ambles tbl - Tertimpa Material
10cm - Tersandung ceceran
material 3 1 2 2 2 B M
- pek. Aspal AC/BC tbl - Tertusuk benda
10cm tajam

3 AREA RANGKI 72
A. Pondasi tangki / - Terjepit
plengsengan - Tertimpa Material
- Pembongkaran - Tersandung ceceran
rabatan lantai material 3 1 2 2 2 B M
- Tertusuk benda
- Pek. Rabatan t=10cm tajam
(bagian atas
POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN
NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN

plengsengan batu kali)


B. Saluran air - Terjepit
- Pembongkaran - Tertimpa Material
saluran air lama - Tersandung ceceran
material
- Pek. Pasangan batu
- Tertusuk benda
bata u/ saluran
tajam
- Pek. Plesteran &
Acian u/ saluran
- Pek. Benangan u/
saluran
3 1 2 2 2 B M
- Pek. Rabatan t=10cm
(area bawah / dasar
saluran)
- Penutupan saluran
dengan pas. Batu kali
- Pek. Plesteran &
Acian u/ saluran
- Pek. Benangan u/
saluran
4 AREA RANGKI 73
A. Pondasi tangki / - Terjepit
plengsengan - Tertimpa Material
- Pembongkaran - Tersandung ceceran
rabatan lantai material
3 1 2 2 2 B M
- Tertusuk benda
- Pek. Rabatan t=10cm tajam
(bagian atas
plengsengan batu kali)
B. Saluran air - Terjepit
- Pembongkaran - Tertimpa Material 3 1 2 2 2 B M
saluran air lama
POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN
NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN

- Pek. Pasangan batu - Tersandung ceceran


bata u/ saluran material
- Pek. Plesteran & - Tertusuk benda
tajam
Acian u/ saluran
- Pek. Benangan u/
saluran
Pek. Rabatan t=10cm
(area bawah / dasar
saluran)
5 AREA RANGKI 47
- Pembongkaran bak oil - Terjepit
catcher lama - Tertimpa Material
- cor dinding dan bottom - Tersandung ceceran
oil cather incld. material
Pembesian & begisting - Tertusuk benda
- Pek. Plesteran & Acian tajam
u/ oil catcher
- Pek. Benangan u/ oil
catcher 3 1 2 2 2 B M
- Penambahan bibir
saluran dg. Cor beton
incld. Pembesian dan
begisting
- Pek. Plesteran & Acian
u/ salutran
- Pek. Benangan u/
saluran
III PEKERJAAN AKHIR
1 - Tergores
Pembuangan puing2 - Terjepit 1 1 1 1 1 B R
bekas bongkaran - Terpapar debu
POTENSIAL SEVERITY TINGKAT KEMUNGKINAN
NO NAMA PEKERJAAN RESIKO
HAZARD Manusia Alat Lingkungan Citra KEPARAHAN KEJADIAN

keluar lokasi - Terjatuh


- Tersandung

2 - Tergores
Pembersihan perapian - Terjepit
lokasi akibat pekerjaan - Terpapar debu
1 1 1 1 1 B R
- Terjatuh
- Tersandung

Dibuat Oleh, Disetujui oleh,


Pengawas Pekerjaan Pertamina
Wakil Pelaksana Kontrak :
(FPP) :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari Nama :
Jabatan : Direktur Utama Jabatan :
Tanggal : 14 September 2023 Tanggal :
Sign :

Sign :
JOB SAFETY ANALYSIS DATE
ANALISA KESELAMATAN KERJA TANGGAL
JUDUL PEKERJAAN : PERBAIKAN SALURAN AIR DAN BOUNDWALL AREA TANGKI TIMBUN
REGISTRATION AREA/SITE JOB TEAM LEADER EXECUTOR CATEGORY
REGISTRASI AREA/LOKASI KERJA PENANGGUNG JAWAB PEKERJAAN KATEGORI PELAKSANA
NOMOR : Perusahaan : PT. SAFILA ARTA NUGRAHA Kontraktor/Swakelola/
REVISI KE- : 0 / 1 / 2 / 3 / .... (lingkari) IT SURABAYA Nama Personil : YUSUF MUHAMAD Eksternal
NO.IZIN KERJA* : Jabatan : PROJECT MANAGER (Coret yang tidak sesuai)
ASSET/FACILITY OWNER EQUIPMENT/OBJECT JSA TEAM TOOLBOX MEETING OUTLINE
PEMILIK FASILITAS PERALATAN/OBYEK PEKERJAAN TIM JSA MATERI RAPAT PERSIAPAN KERJA
PT. SAFILA ARTA PT. SAFILA ARTA
IT SURABAYA NUGRAHA NUGRAHA 1. Pesan & pengingat tentang HSSE (sesuai ruang lingkup pekerjaan)
2. Sosialisasi & pengingat isi JSA, khususnya rencana mitigasi
PPE REQUIREMENTS/RECOMMENDATIONS 3. Rencana kerja harian
APD YANG DIBUTUHKAN/DISARANKAN 4. Pelaksanaan inspeksi peralatan sebelum digunakan
v APD Standar** Pelindung Tangan APD Pekerjaan di Atas Air 5. Melaporkan kondisi dan tindakan tidak aman selama bekerja pada PATUH
Pelindung Pendengaran Pelindung Badan v APD Pekerjaan Ketinggian 6..............................................................................................................
Pelindung Pernapasan Pelindung Mata/Wajah Lainnya.................................... 7..............................................................................................................
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
E:
Tuliskan kejadian risiko dan S: Tuliskan pihak yang ditetapkan
Tuliskan tahapan pekerjaan yang akan Tuliskan identifikasi b ahaya dari
dilakukan sesuai ruang lingkup yang ditetapkan pekerjaan yang akan dilakukan.
dampaknya yang mungkin terjadi jika Eng: Tuliskan rencana mitigasi berdasarkan untuk melaksanakan rencana
b ahaya tidak dapat termitigasi. hirarki pengendalian risiko mitigasi.
A:
APD:
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan Kecelakaan akibat kerusakan Adanya korban - Alat : Memasukkan kendaraan layak dan sesuai persyaratan Safetyman
kerja, tenaga kerja, dan material kerja kendaraan Keterlambatan Mob dan Demob - Prosedur : Keselamatan Berkendara, Handling Material Mandor
Kendaraan tidak dapat dioperasikan peralatan dan material kerja - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
Terjatuh Cidera - Perijinan : STNK, SIM, KUER, Surat ijin masuk/keluar barang
Tertabrak Bagian tubuh terluka - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Kecepatan kendaraan di jalan
Tertimpa Material Berkurangnya jam kerja aman Raya max 80 km/jam, Kecepatan kendaraan didalam lokasi
max 20 km/jam
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 3kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Tool & Equipment, Permit to work, Fit to work,
Safety Driving
Administrasi dan Perijinan beserta Peralatan Kelelahan Cidera - Alat : Menyediakan APD sesuai dengan standart Safetyman
Safety (Incl. Rapit test, surat bebas Narkoba) Terpeleset Bagian tubuh terluka - Prosedur : Handling Material Mandor
( HSE Plan, Kelengkapan SIKA , APD ) Covid19 Covid19 - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Perijinan : SIKA Dingin
Dokumentasi beserta Survey, Shop Drawing , - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
dan As Build Drawing - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
Langsir material ke dalam lokasi tangki - Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
timbun dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Permit to work, Fit to work,
II. PERBAIKAN AREA TANGKI
1. AREA TANGKI 55
Pondasi tangki / plengsengan Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran plengsengan batu kali Tersandung ceceran material Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
penahan pondasi tangki Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. plengsengan batu kali penahan Cuaca Extream Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
pondasi tangki (50% material batu kali - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
ex. Pertamina) - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
- Pek. Setrikan batu kali Lingkungan Kerja
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
plengsengan batu kali) - Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
Saluran air Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran saluran bata ringan keliling Tersandung ceceran material Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
tangki Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Cuaca Extream Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran Tertusuk material - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Pek. Benangan u/ saluran - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar Lingkungan Kerja
saluran) - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
2. AREA TANGKI 56
- Pembongkaran lantai aspal yg ambles tbl Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
10cm Tersandung ceceran material Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- pek. Aspal AC/BC tbl 10cm Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
Cuaca Extream Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
Tertusuk material - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
3. AREA TANGKI 72
Pondasi tangki / plengsengan Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran rabatan lantai Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
plengsengan batu kali) Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
Saluran air Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran saluran air lama Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Benangan u/ saluran Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar Tertusuk Material - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
saluran) Lingkungan Kerja
- Penutupan saluran dengan pas. Batu kali - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Pek. Plesteran & Acian u/ saluran - Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pek. Benangan u/ saluran - Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
4. AREA TANGKI 73
Pondasi tangki / plengsengan Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran rabatan lantai Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Rabatan t=10cm (bagian atas Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
plengsengan batu kali) Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
Saluran air Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- Pembongkaran saluran air lama Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
- Pek. Pasangan batu bata u/ saluran Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Benangan u/ saluran Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Pek. Rabatan t=10cm (area bawah / dasar - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
saluran) Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
5. AREA TANGKI 47
- Pembongkaran bak oil catcher lama Tertimpa alat kerja dan material Cidera - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
- cor dinding dan bottom oil cather incld. Terjatuh dari ketinggian Bagian tubuh terluka - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
Pembesian & begisting Tersandung material Berkurangnya jam kerja aman Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K, Prosedur Manual Handling
- Pek. Plesteran & Acian u/ oil catcher Terpeleset Dehidrasi - Persyaratan : SIKA Dingin dan Panas
- Pek. Benangan u/ oil catcher Cuaca Extream - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Penambahan bibir saluran dg. Cor beton Tertusuk benda tajam - Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
incld. Pembesian dan begisting Lingkungan Kerja
POTENTIAL
JOB SEQUENCE POTENTIAL HAZARDS MITIGATION/ACTION PLAN*** PERSON IN CHARGE
CONSEQUENCES
TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YANG TERKAIT RENCANA MITIGASI/TINDAK LANJUT PENANGGUNG JAWAB
DAMPAK KEJADIAN
saluran 1 p=41m - APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
saluran 2 p=38m - Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
saluran 3 p=41m - Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
- Pek. Plesteran & Acian u/ salutran dibuang pada hari yang sama
- Pek. Benangan u/ saluran - Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
III. PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan Lokasi akibat dampak pekerjaan Terpapar debu Sesak napas - Alat : Alat yang digunakan dalam kondisi layak pakai Safetyman
Terjatuh Cidera - Prosedur :Prosedur Penggunaan Tools Set, Mandor
Pembersihan perapian lokasi akibat pekerjaan Tersandung Bagian tubuh terluka Prosedur penggunaan APAR, Prosedur P3K
Terpeleset Berkurangnya jam kerja aman - Persyaratan : SIKA Dingin
Cuaca Extream Dehidrasi - Kompetensi : Pekerja memahami prosedur yang berlaku
- Nilai Ambang Batas Keselamatan : Jam Kerja Aman, Pengukuran
Lingkungan Kerja
- APD : Helm safety, sepatu safety, coverall, masker, Safety Gloves, Googles
- Fire Protection : APAR Chemical Powder 9kg, karung goni
- Pengelolaan Sampah : Sampah dikumpulkan di tempat sampah dan
dibuang pada hari yang sama
- Pengelolaan hygine industri : Menyediakan tempat cuci tangan / hand
sanitizer
- Pengelolaan good housekeeping : Memastikan kondisi kerja sesuai
dengan ketentuan 5R
- Implementasi CLSR : Fit to work, Permit to work, Tools & Equipment ,
Safe Zone Position
DISTRIBUTION/DISTRIBUSI: PREPARED BY REVIEWED BY APPROVED BY
- ASLI disimpan pelaksana pekerjaan DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH
- SALINAN didistribusikan sesuai Nama: Novi Rahayu Restuningrum Nama: Hasfin Bagus Trianto Nama: Gema Ramadhan
ketentuan SIKA Jabatan: Direktur PT. Safila Arta Jabatan: Sr. Spv. HSSE Jabatan: IT Manajer Surabaya
PERHATIAN! Nugraha
Pemberi dan Pelaksana kerja wajib
memahami dan menyosialisasikan potensi
bahaya kepada seluruh pekerja. Rencana
mitigasi wajib dilaksanakan oleh pelaksana
kerja di bawah pengawasan pemberi kerja.
(Tanda Tangan & Tanggal) (Tanda Tangan & Tanggal) (Tanda Tangan & Tanggal)
PROSES 5. PERENCANAAN DAN PROSEDUR

5.1 PROSEDUR KERJA DAN STANDAR KESELAMATAN

 DAFTAR STANDAR YANG DIGUNAKAN

No. Standar Keterangan


1. SNI -BSN Tata laksana Pengecoran
2. ANSI z87.1 Safety glasses
3. SNI 1547-2017 Sepatu bot PVC cetak tahan kimia
4. ANSI Z89.1-2014 Safety helmet
5. SNI 12-7079-2005 Safety shoes
6. SNI 16-6070-1999 Masker
7. PUIL 2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
8. Pemenaker 8 Tahun 2010 Penggunaan APD

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
 PROSEDUR KERJA
Prosedur Kerja pada Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun sebagai berikut :

Judul Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Peralatan Kerja Appendix : 5-E/PT.SAN/2020

1. Pengertian : Peralatan kerja adalah seluruh penunjang untuk terlaksananya suatu


pekerjaan, baik yang bersifat langsung terhadap produk maupun
bersifat menjadi pelengkap dari seluruh kegiatan pekerjaan.
2. Tujuan : Sebagai pedoman penggunaan dan perawatan alat kerja bagi
seluruh pengelola unit kerja di lingkungan area kerja PT. Safila Arta
Nugraha
3. Kebijakan : PT. Safila Arta Nugraha
4. Prosedur
Saat melakukan pekerjaan terdapat beberapa prosedur kerja yang harus diperhatikan
yaitu :
 Sebelum pekerjaan dimulai, yakinkan bahwa Surat Ijin Kerja sudah diterbitkan,
 Ikuti petunjuk Pengawas Lapangan agar melaksanakan pekerjaan dalam
keadaan aman.
 Yakinkan area / lokasi pekerjaan sudah steril
 Pekerja sudah menggunakan alat pelindung diri, dan petugas safety ada
ditempat.
 Siapkan peralatan dan material kerja dekat dengan lokasi pekerjaan
 Setelah pekerjaan selesai, bersihkan lokasi dan rapikan semua peralatan
ditempat penyimpanan.
Prosedur Peralatan pada pekerjaan ini sebagai berikut :
A. Tool Set
Tool set terdiri dari beberapa peralatan(hand tools) yang memudahkan kita
dalam melakukan pekerjaan tukang atau sipil. Berikut hal-hal yang harus
diperhatikan saat menggunakan hand tools, yaitu:
 Hand tools harus terbuat dari bahan berkualitas baik dan sesuai untuk
pekerjaan yang akan dilakukan
 Penggunaan alat tentunya harus seminimal mungkin yang menyebabkan
reziko cedera oleh bagian alat yang tajam. Jika Tepi tajam alat harusdijaga
agar tetap tajam (jika tumpul menyebabkan tekanan yang berlebihan pada
saat digunakan)
 Penggunaan alat pemukul (misalnya palu), handle-nya harus terpasang
dengan kuat untuk mencegah terlepas saat digunakan
PENANGANAN DAN PENGGUNAAN
Hand tools dan kelengkapannya harus digunakan hanya untuk tujuan tertentu yang
dirancang sesuai dengan kegunaannya.
 Peralatan-peralatan Hand Tools yang tajam tidak seharusnya: Dilempar
saat diberikan ke orang lain
 Digunakan terlalu dekat ke orang lain (misalnya peralatan yang dapat
melukai seseorang yang tidak terlibat dalam pekerjaan tersebut)
 Digunakan di dekat mesin produksi tanpa mempertimbangkan tindakan
pencegahan yang tepat.
 Hand tools tidak boleh dibiarkan tergeletak di sekitar di mana pekerja lalu
lalang (terutama pada platform kerja tinggi di mana mereka mungkin jatuh
pada orang-orang di bawah);
 Hanya peralatan dengan isolasi atau alat non-konduktif yang digunakan
dekat peralatan listrik , untuk menghindari risiko sengatan listrik;
 Penggunaan kunci pas saat membuka baut harus ditarik, tidak didorong;
 Panjang pipa tidak boleh digunakan lebih dari kunci pas saat membuka baut
untuk memperpanjang leverage;
Tempat Penyimpanan
Peralatan-peralatan hand tools yang tajam harus disimpan dengan dengan hati- hati
/ ujung-ujungnya yang tajam harus dilindungi atau ditempatkan di posisi yang aman
untuk menghindari kontak tak disengaja atau jatuh ke pekerja.
Hand tools harus dijaga agar tetap bersih, bebas dari oli, kelembaban, dan bahan
kimia untuk mencegah kerusakan dan korosi. Peralatan harus diperiksa secara
teratur, diperbaiki atau diganti jika perlu.

B. Genset 5 KW
Generator Listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
mekanik, dengan menggunaan bahan bakar solar. Berikut prosedur
pengoperasiannya:
 Mengecek solar pada tangki solar. Catat data operasional generator listrik pada
tempat yang sudah di sediakan.
 Pasang kabel merah (+) (kutub positip aki) pada aki.
 Putar kunci kontak stater pada posisi ON , tunggu lampu indikator sampai mati,
kemudian putar kunci stater untuk menyalakannya.
 Setelah mesin menyala/bunyi, tunggu sampai mesin stabil (stasioner), dengan
cara melihat volt ampere pada indicator voltase pada gardu induk generator
harus menunjukkan 220V.
 Pensuplayan listrik generator baru bisa di lakukan dengan cara
pengoperasian/memutar handle listrik gardu induk yang memisahkan jaringan
listrik PLN dengan jaringan listrik generator listrik.
 Ketika listrik PLN sudah menyala (ON) lakukan pemutusan arus pada hendel
listrik genset dahulu, baru lakukan pengoperan handel gardu induk yang
memisahkan jaringan listrik PLN dengan jaringan listrik generator.
 Setelah itu baru bisa mematikan mesin generator listrik dengan cara menekan
tombol OFF mesin pada panel indicator generator listrik.
 Setelah itu putar kunci kontak ke posisi OFF. Dan lepas kembali kabel positif
(+) merah kembalikan seperti semula. Kemudian catat data setelah
pengoperasian generator listrik.
Hindari Penggunaan Genset pada Cuaca Hujan, karena digunakan di luar ruangan
Genset sebaiknya digunakan pada saat cuaca cerah satu tidak hujan. Hal ini
disebabkan karena pengaruh cuaca seperti air hujan dapat mempengaruhi bahan
bakar sehingga bahan bakar menjadi buruk. Jika memang terpaksa menggunakan
generator set pada saat cuaca hujan pastikan anda memiliki tenda yang khusus
digunakan untuk generator set sehingga dapat melindunginya serta tidak
menyebabkan masalah pada panasnya.
Isi Bahan Bakar pada saat Genset Dingin, karena sesungguhnya cara yang tepat
untuk mengisi bahan bakar pada generator set adalah pada saat sebelum
menggunakannya. Pada saat sebelum menggunakan generator set kondisi
generator set masih dingin sehingga dapat menghindari hal yang tidak diinginkan.
Jika anda mengisi bahan bakar pada saat generator set panas atau setelah
digunakan, maka hal yang buruk seperti masalah kebakaran Genset mungkin tidak
bisa dihindari.

C. Sikat Baja
Sikat baja merupakan salah satu alat kebersihan yang bisa Anda gunakan untuk
membersihkan perkakas yang terbuat dari bahan besi dan juga baja. Beberapa
prosedur yang wajib diketahui pekerja PT. Safila Arta Nugraha adalah :
 Cek peralatan sebelum bekerja dan pastikan apakah sudah sesuai dan
memenuhi standar
 Pastikan lingkungan kerja aman dari bahaya dan hindari unsafe action saat
menggunakan Sikat baja
 Pastikan material yang pada sikat baja mempunyai sifat kompatibel dengan
fluida yang akan di evaluasi tekanannya.
 Fokus dan konsentrasilah dalam bekerja

D. Kabel Power
Peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri dari beberapa macam. Untuk
mendukung praktik elektronika. Beberapa prosedur yang wajib diketahui pekerja
PT. Safila Arta Nugraha adalah :
 Cek peralatan sebelum bekerja dan pastikan apakah sudah sesuai dan
memenuhi standar
 Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
 Pahami betul fungsi alat dan bahayanya
 Pastikan kondisi arus listrik telah sesuai dengan tingkat pekerjaan yang akan
dilakukan
 Pastikan lingkungan kerja aman dari bahaya dan hindari unsafe action saat
menggunakan toolkit listrik
 Tetap waspada dan fokus dalam bekerja saat bersinggunagan dengan listrik.

E. Toolkit Listrik
Peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri dari beberapa macam. Untuk
mendukung praktik elektronika. Beberapa prosedur yang wajib diketahui pekerja
PT. Safila Arta Nugraha adalah :
 Cek peralatan sebelum bekerja dan pastikan apakah sudah sesuai dan
memenuhi standar
 Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat mungkin
 Gunakan alat pelindung diri saat menggunakan toolkit listrik di tempat kerja
 Jangan bekerja seorang diri agar apabila terjadi sesuatu ada yang bisa
memberikan bantuan
 Pahami betul fungsi masing-masing peralatan dan bahayanya
 Pastikan kondisi arus listrik telah sesuai dengan tingkat pekerjaan yang akan
dilakukan
 Pastikan lingkungan kerja aman dari bahaya dan hindari unsafe action saat
menggunakan toolkit listrik
 Tetap waspada dan fkus dalam bekerja saat bersinggunagan dengan listrik

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PENGGUNAAN APAR

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Penggunaan APAR Appendix : 6-A/PT.SAN/2020

Sebelum pekerjaan dimulai, yakinkan bahwa prosedur HSE telah disetujui oleh Pertamina
dan ditempatkan di lokasi kerja dan mudah diakses.
Kelengkapan prosedur HSE meliputi :
 Penilaian Resiko Pekerjaan
 Ijin kerja telah diterbitkan
 Ijin Kerja Dingin
 ID card pekerja telah diterbitkan oleh Sekuriti
 Kepatuhan pemakaian APD
 Prosedur penggunaan alat pemadam api
 Prosedur keadaan darurat
 Prosedur bekerja di ketinggian
 Prosedur investigasi kecelakaan

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


APAR merupakan alat portabel yang dapat dibawa dan
dioperasikan dengan tangan. Tabung tersebut berisi bahan
pemadam bertekanan yang dapat disemprotkan dengan tujuan
memadamkan api. Berikut cara penggunaan APAR.
1. Periksa tekanan gas
Angkat APAR lalu periksa tekanan gas dengan melihat indikator tekanan (pressure
gauge) pada leher APAR jika jarum masih menunjukkan pada area berwarna hijau berarti
tekanan APAR masih bagus. Tekanan gas berfungsi untuk memancarkan cairan
pemadam pada APAR
2. Kocok APAR
Sebelum menggunakan kocok dahulu APAR beberapa kali, hal ini berguna untuk
menaikkan tekanan dan lebih mengencerkan cairan pemadam pada APAR
3. Tarik Pin pengaman
Tarik pin pengaman agar tuas handle berfungsi
4. Arahkan selang
Arahkan ujung selang pada bagian bawah api
5. Semprotkan pada api dengan tetap berada dalam jarak aman
Peganglah APAR dan katup pemancar dengan satu tangan dengan kuat, sedangkan satu
tangan yang lain memegang selang pemancar. Tekan tuas pemancar maka cairan
pemadam pada APAR akan keluar melalui selang. Semprotkan pada sumber api, berhati-
hatilah karena cairan yang keluar bertekanan tinggi dan bersuhu sangat dingin. Untuk
menghindari efek dari dua hal tersebut di atas semprotkan pada jarak aman yaitu kurang
lebih sejauh 1 meter dari sumber api.

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Alat Pelindung Diri Appendix : 2-D/PT.SAN/2020

Alat Pelindung Diri wajib digunakan para pekerja yang berguna untuk melindungi pekerja dari
kemungkinan bahaya yang terjadi. Alat Pelindung Diri yang wajib digunakan padapekerjaan
ini antara lain :
 Safety Shoes
Safety shoes didesain untuk melindungi kaki dari cedera.
Sepatu ini memiliki pelindung baja pada bagian depan, untuk
melindungi jari kaki dari benda berat yang jatuh menimpa
kaki. Pemakaian safety shoes secara tepat dan benar dapat
mengurangi konsekuensi yang mungkin timbul pada saat
terjadinya hal-hal yang tersebut
seperti bahaya basah, electrostatic build-up, terpeleset, terpotong dan tertusuk, benda
berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi. Hal yang perlu diperhatikan sebelum
menggunakan safety shoes adalah memasukkan celana ke dalam sepatu tersebut,serta
gunakan kaos kaki dengan baik supaya kaki tidak lecet dan tergores oleh sepatu safety.

 Safety Helmet
Safety helmet berfungsi melindungi bahaya terbentur oleh
benda – benda yang terjatuh atau terlempar, resiko kepala
kejeduk, rambut terlilit. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat menggunakan safety helmet :
- Sebelum digunakan pastikan helm tersebut dapat
digunakan, dalam kondisi baik, pas dan nyaman
saat digunakan
- Pasangkan helm di kepala dengan benar yaitu tidak miring, terlalu mendongak,
terlalu menunduk sehingga menutupi pandangan atau terbalik
- Jika berada di ketinggian dengan kondisi berangin pasang chain strip untuk
menghindari jatuhnya helm karena tertiup angin kencang

 Pakaian Kerja/wearpack
Wearpack berfungsi melindungi tubuh pekerja dari bahaya
temperatur yang ekstrim, cuaca buruk, bahan kimia atau
serpihan metal, semprotan dari tekanan yang bocor, tabrakan
atau tertusuk serta kontaminasi debu. Sebelum
menggunakan wearpack, lakukan pengecekan apakah
wearpack bersih atau kotor karena apabila wearpack kotor
dapat mengakibatkan kontaminasi.
 Masker 3 ply
Penggunaan alat pernafasan digunakan personil di area atau
terbatas dengan kondisi udara yang mengandung gas atau
terkontaminasi, misal debu, asap, kabut, atau gas beracun.
Jenis alat pernafasan bisa berupa penahan debu atau
bahan kimia atau berupa alat pernafasan yang berfungsi
sebagai pemasok udara.

 Sarung Tangan Dot


Sarung tangan adalah pakaian yang menutupi tangan,
dengan kantung atau lubang terpisah untuk setiap jari
dan ibu jari. Sarung tangan dapat melindungi tangan
Anda dari cuaca yang panas maupun dingin. Ketika
tidak menggunakan sarung tangan, maka
 Safety Goggles
Safety Glass didesain untuk mencegah dan meminimalisir
kecelakaan kerja karena Mata kemasukan benda asing yang
berbahaya baik cair maupun padat. Penggunaan safety
googles digunakan sebagaimana fungsinya, misalnya
tidak boleh digunakan di kepala. Selain itu pemakaian safety
googles mengutamakan kaca tidak miring dan tentunya
diletakkan dengan benar. Hal ini dimaksudkan agar mata
benar-benar aman terlindungi dari berbagai jenis bahaya.
 Safety Sign
Safety Sign atau Rambu K3 merupakan salah satu cara yang
menginformasikan kepada para pekerja tentang bahaya-
bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dari sesuatu
aktivitas, area atau peralatan kerja tertentu. Warna merah
digunakan untuk mengidentifikasi danger (bahaya), fire
(kebakaran), dan stop. Safety sign adalah sebuah media
komunikasi visual berupa piktogram/simbol dan teks yang
berguna untuk menyampaikan informasi bahaya ataupesan-
pesan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) kepada
pekerja, kontraktor, dan tamu yang berada di area kerja

 Apar
Apar (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher
adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau
mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan
dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Fungsi
/ kegunaan APAR adalah untuk mencegah dan
memadamkan kebakaran yang masih kecil. Pemasangandan
penempatan APAR : Setiap APAR dipasang pada posisiyang
mudah dilihat dan dijangkau dan tidak boleh terhalangi benda
apa pun.

 Safety Line
Safety line adalah tali berwarna digunakan untuk membatasi
suatu area dengan tujuan tertentu. Fungsi pemasangan
safety line adalah untuk memberi peringatan akan suatu
bahaya atau area terlarang yang tidak boleh dilewati oleh
pihak yang tidak berkepentingan.

 P3K
P3K adalah salah satu tindakan yang dibutuhkan ketika
berada di situasi darurat. Saat seseorang mengalami
kecelakaan, sejumah risiko dapat terjadi mulai dari
munculnya luka-luka, pingsan dan yang lainnya. Bahkan,
korban kecelakaan dapat meninggal dunia bila tidak
sesegera mungkin memperoleh pertolongan.

 Tempat Sampah
Tempat sampah (bahasa Inggris: waste container)
adalah tempat untuk menampung sampah secara
sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik.

 Full Body Harness Double Hook


BODY HARNESS DOUBLE HOOK ini adalah seperangkat tali
pengaman yang dapat mengurangi resiko terjadinya cedera
akibat terjatuh dari ketinggian, tali body harness ini
mengunci seluruh tubuh agar tubuh lebih aman.

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Appendix : 4-C/PT.SAN/2020

A. Pendarahan
 Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain.
 Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut.
 Segera hubungi Tempat pelayanan terdekat (Puskesmas/ Rumah Sakit)
B. Pingsan (Syncope/collapse)
 Penanganan
a. Baringkan korban dalam posisi terlentang
b. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
c. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat
pernafasan
d. Beri udara segar
e. Periksa kemungkinan cedera lain
f. Korban diistirahatkan beberapa saat
g. Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke
instansi kesehatan
C. Asma
 Penanganan
a. Tenangkan korban
b. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
c. Posisikan ½ duduk
d. Atur nafas
e. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

D. Keseleo
 Penanganan
a. Korban diposisikan nyaman
b. Kompres es/dingin
c. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
d. Tinggikan bagian tubuh yang luka

E. Patah Tulang/fraktur
 Penanganan : Tenangkan korban jika sadar
 Untuk patah tulang tertutup
a. Periksa
b. Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
c. Sensasi (respon nyeri)
d. Sirkulasi (peredaran darah)
e. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
f. Pasang bantalan didaerah patah tulang
g. Pasang kain plester meliputi 2 sendi disamping luka
h. Ikat kain plester
i. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat (Puskesmas/ Rumah Sakit)

F. RJP (Resusitasi Jantung Paru)


Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang
yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. Resusitasi jantung paru (RJP)
ini bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama
sekali.
Langkah melakukan RJP :
1. Penekanan dilakukan sebanyak 90kali. Lalu lepaskan tekanan Anda dan biarkan dada
korban kembali rileks ke posisi normal. Jeda waktu antara penekanan dan relaksasi
diusahakan sama.
2. Setelah mencapai 90 kali penekanan, hentikanlah sesaat dan lakukan dengan
pemberian napas dari mulut ke mulut (ventilasi) sebanyak 2 kali. (Penekanan
sebanyak 90 kali dan 2 kali ventilasi disebut 1 silkus RJP)
3. Penekanan dilakukan dengan kecepatan paling sedikit 100 kali/menit terus menerus
tanpa berhenti, sedangkan ventilasi dilakukan 8 sampai 10 kali/menit.
4. Jika di lokasi ada orang lain selain Anda, bagilah tugas itu menjadi dua. Periksa denyut
nadi dan napas korban apakah RJP yang Anda lakukan sudah berhasil atau belum.

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR MANUAL HANDLING

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA


General Contractor & Supplier
Nomor Vendor (SKT) : 143875
Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Manual Handling Appendix : 2-E/PT.SAN/2020

Petunjuk pekerjaan manualnya adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga otot
untuk mengangkat, memindahkan, mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Penanggulangan pekerjaan secara statis/dinamis secara terus menerus dapat menyebabkan
cedera di tempat kerja. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya cedera
dan penanganan manual pada setiap pekerjaan dengan memberikan pembinaan tentang
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjamin aman angkat dan angkut. di tempat
kerja.

Pengangkatan
 Hindari Posisi membungkuk saat mengangkat beban secara signifikan dapat
meningkatkan risiko cedera belakang.
 Posisi idealnya saat pengangkatan yaitu tidak lebih tinggi dari lutut dan tidak ada lebih
tinggi dari bahu tinggi.
 Kurangi pengangkatan yang melebihi kapasitas dapat meningkatkan risiko cedera.
Pengangkatan dapat dilakukan dengan prosedur lain dengan mendorong beban yang
akan dipindahkan terutama jika tugas secara teratur diulang.
 Tugas berulang-ulang harus dihindari bila memungkinkan kelelahan dan meningkatkan
cedera punggung belakang.
 Tugas yang melibatkan mengangkat dan membawa perlu dirancang sedemikian rupa
untuk memungkinkan untuk signifikan beristirahat istirahat ( rotasi tugas yang ) dari untuk
menghindari kelelahan.
 Pastikan adanya tempat yang kokoh menahan tangan, menggunakan sarung tangan
tersebut diperlukan untuk melindungi terhadap tepi tajam atau serpihan.
 Pastikan penyesuaian pengangkatan tetap stabil dengan gravitasi.Tidak stabil bebannya
harus ditangani dengan hati-hati tertentu dapat menimbulkan risiko cedera saat
pengangkatan.
 Laporkan masalah atau masalah yang terkait dengan operasi penanganan manual
kepada orang yang bertanggung jawab tanpa penundaan.

Saat Bekerja
 Pastikan beban yang akan dipindahkan harus diletakkan sedekat mungkin ke tubuh.
 Pastikan barang diantara kedua kaki
 Saat mengangkat, gunakan otot kaki sebagai titik angkat, bukan pinggang atau
punggung, kemudian posisikan barang dekat atau menempel dengan badan.
 Saat berjalan memindahkan barang, posisikan tangan lurus ke bawah menahan beban,
punggung dan leher tetap tegak, tidak membungkuk.
 Posisikan barang tidak menghalangi pandangan.
 Jika terpaksa melakukan gerakan manuver seperti berbelok, memutar, berbalik, dan
lainnya, gunakan tumpuan kaki, bukan pinggang atau punggung. menghindari cedera
pinggang atau punggung.
 Jika posisi akhir benda ada di bawah, kembali gunakan posisi jongkok / squat untuk
meletakan benda, bukan dengan cara membungkuk.

Lingkungan Kerja
 Tersedianya ruang yang cukup pekerjaan yang dilakukan dalam keadaan aman pada
jalur pendestrian
 Tersedianya penerangan, kondisi cuaca area lokasi kerja
 Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) setiap pekerjaan

Risiko Bahaya
 Posisi tubuh terlalu membungkuk
 Tidak sesuai dengan jangkauan tangan
 Benda yang di angkat terlalu berat
 bekerja di tempat sempit, atau licin
 Hentakan dan tubuh memuntir
 Frequency dan waktu pengangkatan terlalu cepat
 Objek yang di angkat tidak terjangkau
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR KERJA KEBERSIHAN/HOUSEKEEPING

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Housekeeping Appendix : 11-B/PT.SAN/2020

SOP KEBERSIHAN LOKASI KERJA

a. Usahakan material / alat kerja ditata dengan rapih agar tidak berserakan. Seperti Tool
set, sikat baja, majun, kuas dan kabel power.
Material/alat kerja yang tersusun rapi akan membantu pekerja untuk fokus pada
pekerjaannya.
b. Segera pindahkan benda yang tidak dibutuhkan lagi.
Benda yang sudah tidak dibutuhkan jika dibiarkan di tempat semula akan
membingungkan pekerja untuk melanjutkan pekerjaannya, dan pekerjaan bisa
terganggu.
c. Simpan barang di tempat yang tetap (tempat dimana seharusnya barang itu berada)
Barang yang tidak disimpan di tempat yang tetap atau berpindah-pindah akan
membuat pekerja menganggapnya hilang dan menghabiskan banyak waktu untuk
mencarinya sehingga mengurangi produktivitas pekerja.
d. Penempatan barang secara benar dan tumpuk secara aman
Barang yang ditumpuk sembarangan dan berantakan akan membuatnya goyah dan
menimpa orang di sekitarnya.
e. Buanglah sampah pada tempatnya.
Sampah yang dibuang sembarangan selain menyebabkan kesehatan menurun juga
menyebabkan pekerja tidak nyaman dan menurunkan produktivitas.
f. Dilarang menggantungkan Salinan baju ditempat kerja, simpan pada box/loker
masing-masing.
Baju kerja yang diletakkan sembarangan akan mengganggu pemandangan dan
menurunkan fokus kerja.
g. Jika ada pekerjaan Confine Space ( Berkerja di dalam ruang terbatas ) dilarang buang
air kecil.
Buang air kecil di tempat tertutup akan menyebabkan air tergenang dan mengganggu
proses pekerjaan.

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR INSPEKSI

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Inspeksi Appendix :

Inspeksi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan aspek
HSE di lapangan sehingga dapat memastikan bahwa pekerja telah melaksanakan kegiatan
dangan aman dan selamat.
Tujuan Inspeksi adalah untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya dan aspek
lingkungan yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja, mesin dan peralatan, material serta
tindakan pekerja yang teridentifikasi dapat diambil tindakan perbaikan serta pencegahan
sehingga potensi kecelakaan yang mungkin timbul dapat dicegah.
Inspeksi adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek
Sumber Bahaya adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
kerugian terhadap manusia dan property
Aspek Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
dampak terhadap lingkungan

Ruang Lingkup Inspeksi mencakup kegiatan inspeksi HSE yang meliputi tempat kerja dan
lingkungan kerja yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta
evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Saat melakukan inspeksi pastikan pula hal-hal
berikut :
● Pekerja telah melaksanan kegiatan sesuai prosedur yang ada
● Fasilitas dan peralatan telah memenuhi standar minimal
● Pekerja telah memenuhi kompetensi yang sesuai
● Kekurangan persyaratan dan penyimpangan telah dipenuhi dan ditindak lanjuti.
Pihak yang Bertanggung Jawab dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi adalah :
Koordinator safety bertanggung jawab untuk memantau hasil inspeksi dan memastikan
tindakan perbaikan yang diusulkan telah dilakukan
Safetyman bertanggungjawab untuk mengelola kegiatan inspeksi seperti membuat jadwal
pelaksanaan dan mengusulkan nama tim inspector.
Bagian yang diinspeksi HSE bertanggung jawab atas penyediaan waktu, tempat kerja dan
tersedianya personil yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan inspeksi HSE begitu pula
untuk penyelesaian efektif atas temuan dan pengamatan inspeksi HSE

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
INTERVENSI TERHADAP PERILAKU DAN KONDISI SUB STANDARD

Sebagai salah satu vendor PT. Pertamina Patra Niaga dimana lingkungan kerja yang
dihadapi mengandung potensi bahaya yang sangat besar, maka aspek HSSE sangat penting
untuk selalu diperhatikan dan direview penerapannya. PT. Safila Arta Nugraha berusaha
semaksimal mungkin untuk mengendalikan setiap potensi bahaya dari tiap pekerjaan yang
akan dilakukan dengan menerapkan prosedur, menganalisis potensi bahayadan menetapkan
mitigasinya, melakukan pengecekan rutin, serta selalu mengingatkan dan mengajak semua
karyawannya untuk memiliki pemikiran yang sama bahwa keselamatan di tempat kerja bukan
tanggung jawab perorangan melainkan semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.
PT. Safila Arta Nugraha senantiasa rutin melakukan kontrol terhadap pekerja dan
karyawannya untuk memastikan penerapan aspek HSSE sudah sesuai dengan standard yang
telah ditetapkan. Apabila dikemudian hari ditemukan perilaku/kondisi substandard maka
dengan segera kami lakukan tindakan perbaikan dan menghubungi pihak-pihak terkaitagar
ikut berkontribusi dalam tindakan perbaikan ini sekaligus melakukan investigasi terkait
terjadinya pelanggaran tersebut.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
TEMUAN HSE/MANAGEMENT VISIT

Nama Pekerjaan :
Lokasi :
Hari/Tanggal :

No. Item Tindak Lanjut PIC Target Status


1.
2.
3.
DOKUMENTASI
SEBELUM SESUDAH

Prepared by :

Checked by :
PROGRAM DAN JADWAL SOSIALISASI

Prosedur pekerjaan yang digunakan selama berada di lokasi proyek ataupun dilokasi
kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak
manajemen selalu menekankan pentingnya prosedurkerja ini dimengerti oleh setiap
karyawannya. Komitmen ini selalu kami pegang dengan menjalankan :
1. Sosialisasi Prosedur Kerja sesuai dengan lingkup proyek kerja
 Minimal satu bulan sekali untuk lingkup pekerjaan proyek
 Minimal satu tahun sekali untuk lingkup pekerja kantor
2. Mengikut sertakan karyawan PT. Safila Arta Nugraha ke dalam review prosedur
tersebut
3. Mengecek secara rutin dan berkala untuk kesesuaian prosedur kerja dengan kondisi
sekarang agar menghindari hal-hal yang merugikan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.

Jadwal Pelatihan/Sosialisasi di Lokasi Proyek

MINGGU KE -
URAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan
NO
1. Safety Training SOP dan 1x setiap bulan
Standard Keselamatan

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
5.2 EMERGENCY RESPONSE

PROSEDUR KEADAAN DARURAT DAN PELAPORANNYA

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA


General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875

Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari

SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE : PEKERJAAN

SUB SUBJECT : Prosedur Keadaan Darurat Appendix : 1-A2/PT.SAN/2020

1. Ruang Lingkup
Prosedur ini hanya berlaku untuk kesiagaan dan ketanggapan keadaan darurat di
lingkup proyek PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

2. Tujuan
a. Digunakan sebagai petunjuk dalam menangani keadaan darurat di lingkungan
proyek
b. Memperkecil terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja
c. Memperkecil terjadinya kecelakaan kerja
3. Istilah
a. Keadaan darurat adalah suatu kondisi dimana kegiatan perusahaan tidak dapat
dilaksanakan secara normal yang diadakan perubahan hyang mendadak dan
menimbulkan kerugian yang fatal untuk perusahaan.
b. Darurat I adalah suatu keadaan darurat yang terjadi dimana semua potensi
penanganan kedaan darurat harus dikerahkan untuk menanggulangi keadaan
tersebut seperti kebakaran, gempa bumi, kebanjiran, demonstrasi atau huru hara dan
lain lain
c. Darurat II adalah suatu keadaan darurat yang terjadi ditempat atau bagian tertentu
yang harus ditangani sampai tuntas, akan tetapi penanganannya masih dalam taraf
menggunakan instruksi kerja lingkungan
4. Tanggung Jawab dan Wewenang
a. Koordinator bertanggung jawab untuk:
 Mencegah terjadinya keadaan darurat
 Memberikan rasa aman kepada pekerja ketika terjadi keadaan daruratdi
lokasi kerja
 Mengkoordinasikan pengamanan pekerja dan melindungi asset perusahaan
saat terjadi keadaan darurat di lokasi kerja
 Membantu pelaksanaan penanganan keadaan darurat
 Menginfokan terkait kejadian darurat kepada kantor untuk mengupdate situasi
 Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Parta Niaga
b. Penanggung jawab HSE Bertanggung jawab untuk:
 Mengatur pelaksanaan penanganan keadaan darurat
 Memberikan perlengkapan dalam penanganan keadaan darurat
 Mengkoordinasikan dengan team terkait dalam pelaksanaan penanganan
keadaan darurat
 Menginformasikan kejadian kepada team darurat akan terjadinya keadaan
darurat di teamnya
 Melindungi pekerja dan menginstruksikan pengevakuasian bila diperlukan
 Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Parta Niaga

5. Prosedur
a. Pekerja pertama yang melihat situasi bahaya segera menginfokan kepdada
penanggung jawab HSE di proyek untuk segera ditindak lanjut
b. Penanggung jawab HSE segera menginfokan situasi darurat tersebut kepada pihak
PT. Pertamina (Persero)
c. Jika terjadi keadaan darurat dan mengharuskan evakuasi, maka seluruh pekerja
harus segera berkumpul ketempat yang telah ditentukan (assembly point/ tempat
berkumpul)
d. Evakuasi harus segera dilaksanakan dengan kondisi tetap tenang sehingga tidak
terjadi kekacauan atau kepanikan
e. Pekerja menuju assembly point dengan melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan
f. Menyelamatkan peralatan dan dokumen perusahaan yang ada di lokasi proyek
(apabila memungkinkan)
g. Mengikuti instruksi dari penanggung jawab HSE yang telah berkoordinasi dengan
pihak PT. Pertamina Parta Niaga

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
IDENTIFIKASI KEADAAN DARURAT YANG DAPAT TERJADI SELAMA PELAKSANAAN
PEKERJAAN

A. Natural hazard (Bencana Alamiah)


 Angin Puting Beliung biasanya terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. Dampak terjadinya
angin puting beliung sebagai berikut :
a. Kerusakan pada Infra struktur suatu daerah
b. Dapat menimbulkan korban jiwa manusia
c. Kerugian material
d. Banyaknya sampah dan puing-puing yang berserakan terbawa angin
e. Terhambatnya kegiatan perekonomian
 Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi
(lempeng Bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami
selama periode waktu. Berikut ini merupakan jenis gempa bumi yang berpotensi terjadi
pada lokasi pekerjaan:
 Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari
yang sangat kecil hingga yang sangat besar
 Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke
Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
 Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
 Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus.
 Petir seringkali kita temui pada saat musim penghujan datang, mempunyai ciri khas
berupa kilatan putih yang terang dan disusul dengan suara dentuman yang keras. Petir
merupakan sebuah gejala alam yang biasa terjadi dimanapun ketika musim hujan
,gejala alam petir ini bisa dianalogikan dengan sebuah kondensator raksasa. Lokasi
perkerjaan berpotensi tekena dampak dari Petir ketika musih penghujan datang.
Berikut ini dampak negative yang disebabkan petir:
1. Efek Listrik
Apabila saat petir terjadi maka akan dapat menimbulkan efek listrik untuk
manusia. Arus petir juga akan menimbulkan tegangan yang tinggi disekitar
elektroda bumi yang akan sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
2. Efek Thermal
Efek thermal adalah proses pelepasan muatan petir terbatas pada kenaikan
temperatur konduktor yang akan dilalui arus petir yang besar, waktunya akan
sangat singkat dan pengaruhnya pada sistem proteksi petir juga akan diabaikan.
3. Efek Tegangan Tembus Samping
Dampak terjadinya petir berikutnya adalah apabila saat terjadinya petir, Titik
sambaran petir pada sistem proteksi petir bisa memiliki tegangan yang lebih tinggi
terhadap unsur logam didekatnya, sehingga hal ini dapat menimbulkan resiko
tegangan tembus dari sistem proteksi petir yang telah terpasang menuju struktur
logam lainnya. Efek tegangan tembus ini dapat menyebabkan resiko yang sangat
berbahaya bagi isi dan juga kerangka struktur perangkat bangunan.

B. Technological Hazard (Kegagalan Teknis)


 Pemadaman listrik adalah sebuah keadaan ketiadaan penyediaan listrik di sebuah
wilayah. Kegagalan teknis ini mungkin terjadi saat proses pengerjaan proyek. Berikut
ini 3 macam pemadaman listrik dan penyebabnya:
 Mati listrik akibat kerusakan permanen (permanent fault), adalah pemadaman
listrik yang disebabkan oleh kehilangan daya yang besar yang biasanya
disebabkan oleh gangguan/kerusakan pada saluran listrik.
 Mati listrik sebagian/sementara (brownout), adalah suatu pemadaman yang terjadi
akibat penurunan voltase pada persediaan daya listrik. Brownout dapat
menyebabkan kinerja peralatan yang buruk atau bahkan pengoperasian yang
salah.
 Mati listrik total (blackout), adalah pemadaman listrik yang terjadi karena hilangnya
daya ke suatu daerah secara total dan merupakan bentuk pemadaman listrik
paling parah yang dapat terjadi. Pemadaman ini sering kali terjadi karena adanya
kerusakan langsung pada generator sehingga pembangkit listrik mengalami
kesulitan untuk pulih dengan cepat. Pemadaman dapat berlangsung dari
beberapa menit hingga beberapa minggu tergantung pada sifat pemadaman dan
konfigurasi jaringan listrik.
 Peristiwa Kebakaran/ledakan
a. Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan
waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit
untuk dikendalikan. Timbulnya api yang dapat menyebabkan kebakaran bisa
terjadi pada area pekerjaan. Segitiga api adalah elemen-elemen pendukung
terjadinya kebakaran yaitu panas, bahan bakar dan oksigen. Namun dengan
adanya ketiga elemen tersebut, kebakaran belum terjadi dan hanya menghasilkan
pijar.
Penyebab kebakaran :
1. Terbatasnya keterrangan dan pengetahuan tentang kebakaran
2. Kelalaian manusia/human eror (instalasi listrik tidak standar, membuang
puntung rokok sembarangan, dll)
3. Kesengajaan (membakar sampah sembarangan,dll)
4. Alam (kebakaran akibat sambaran petir, gunung ap meletus, dll)
Sumber kebakaran
1. Konsleting listrik
2. Kebocoran tabung/kompor gas di sekitar lokasi pekerjaan
3. Puntung rokok
4. Cuaca panas
5. dll
b. Kecelakaan kerja/lalu lintas
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak terduga
yang dampaknya menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau property
maupun korban jiwa. Kecelakaan kerja maupun lalu lintas sangat
berpotensi terjadi dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini tingkatan
kecelakaan berdasarkan efek yang ditimbulkan:
 Accident adalah kejadian yang tidak diinginkan yang bisa menimbulkan
kerugian baik manusia, maupun terhadap harta benda
 Incident adalah kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan
kerugian
 Near miss adalah kejadian hampir celaka, atau kejadian ini hampir
menimbulkan kejadian incident ataupun accident
Berikut ini klasifikasi kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam
proses pengerjaan proyek:
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan
Klasifikasi kecelakaan kerja menurut jenisnya , yaitu seperti terjatuh, tertimpa
banda jatuh, tertumbuk atau terkena barbagai jenis benda, terkecuali benda
jatuh, terjepit oleh benda, gerakan yang melebihi kemampuan, pengaruh suhu
tinggi, terkena arus listrik, kontak dengan bahan yang berbahaya atau radiasi
dan berbagai jenis lainnya.
b. Klasifikasi menurut penyebab
Klasifikasi kecelakaan kerja menurut penyebabnya, yaitu mesin alat angkut
dan alat angkat, peralatan lain, berbagai jenis bahan, zat dan radiasi dan
lingkungan kerja.
c. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan
Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan seperti patah tulang, diskolasi atau
keseleo, rengang otot atau urat, memar luka alam, amputasi, jenis luka
lainnya, luka dipermukaan, gegar dan remuk, luka bakar, berbagai macam
keracunan mendadak, mati lemas, pengarus arus listrik atau luka ditubuh.
d. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka ditubuh
Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka ditubuh seperti bagian kepala,
leher, badan, anggota atas, anggota bawah.
Penyebab kerugian akibat kecelakaan melibatkan lima faktor,yaitu:
1. Kurangnya pengawasan, meliputi ketersediaan program standart program
dan tidak terpenuhinya standart
2. Sumber penyebab dasar, faktor sumber penyebab dasar ini meliputi tindakan
dan kondisi yang tidak sesuai dengan standart
3. Penyebab kontak, faktor penyebab kontak ini meliputi tindakan dan kondisi
yang tidak sesuai dengan standart
4. Insiden, terjadi karena adanya kontak bahan berbahaya
5. Kerugian akibat rentan faktor sebelumnya akan mengakibatkan kerugian
pada manusia itu sendiri, harta benda atau property dan proses produksi
Huru hara

 Kerusuhan
Kerusuhan/huru-hara terjadi kala sekelompok orang berkumpul bersama untuk
melakukan tindak kekerasan, biasanya sebagai tindak balas terhadap perlakuanyang
dianggap tidak adil ataupun sebagai upaya penentangan terhadap sesuatu. Alasan
yang sering menjadi penyebab kerusuhan termasuk kondisi hidup yang buruk,
penindasan pemerintah terhadap rakyat, konflik agama atau etnis, serta hasil sebuah
pertandingan olahraga. Pada umumnya penyebab munculnya konflik kepentingan
sebagai berikut:
1. Perbedaan Pendapat
2. Salah Paham
3. Ada yang dirugikan
4. Perasaan Sensitif
5. Perbedaan individu
6. Perbedaan latar belakang kebudayaan
7. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok Manusia memiliki
peranan yang berbeda.
8. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PELAPORAN INSIDEN HSE
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang, tata cara terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan :

Tata Cara Pelaksanaan


1. Apabila terjadi kecelakaan, maka karyawan yang mengetahui kejadian tersebut
memberikan pertolongan pertama pada korban (P3K) bila diperlukan.
2. Karyawan lainnya yang mengetahui kejadian segera menghubungi pimpinan untuk
memberitahukan perihal terjadinya kecelakaan dan petugas yang pada saat itu ada, untuk
mendapatkan pertolongan selanjutnya, membawa korban ke unit gawat darurat rumah
sakit, bila diperlukan.
3. Melaporkan kejadian kecelakaan yang sesuai secara singkat dengan menyebutkanlokasi
kejadian serta peristiwa terjadinya dengan jelas
4. Atasan korban melaporkan kejadian tersebut secara tertulis kepada pengawas K3
(dengan menggunakan formulir laporan kecelakaan dalam waktu tidak lebih dari 24 jam)
5. Dokter rumah sakit yang menangani korban (bila diperlukan) mengisi formulir laporan
kecelakaan dengan menyebutkan keadaan korban dan mengirimkannya ke pengawas K3
Perusahaan.
6. Petugas K3 dan atasan korban meneliti sebab-sebab kecelakaan dan menentukan
langkah-langkah pencegahan agar kecelakaan yang serupa tidak terulang lagi
dikemudian hari.
7. Setelah penderita sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, dokter rumah sakit yang
menangani (bila diperlukan) mengirimkan laporan sembuh dengan menjelaskan tentang
prosentase cacat dari korban ataupun lainnya kepada pengawas K3 dan bagian
personalia untuk penyelesaian korban
8. Bila korban meninggal dunia, maka dokter rumah sakit yang menangani mengeluarkan
surat keterangan kematian dan mengirimkan ke bagian personalian segera
menyelesaikan segala urusan administrasi korban tersebut serta memberitahukan
kepada pihak keluarga korban.
9. Bila kecelakaan menimpa seorang karyawan diluar kawasan maupun lingkungan
perusahaan, maka karyawan lain atau pihak keluarga yang mengetahui kejadian itu
segera memberitahu hal tersebut kepada pihak perusahaan.
Tata Cara Pelaksanaan di Lokasi Kerja
1. Apabila terjadi kecelakaan disuatu unit kerja, maka karyawan yang mengetahui kejadian
tersebut memberikan pertolongan pertama pada korban (P3K) bila diperlukan.
2. Karyawan lainnya melaporkan kepada safetyman yang bertugas di lapangan.
3. Safetyman melaporkan kepada bagian HSE PT. Pertamina di lokasi secara singkat
dengan menyebutkan lokasi kejadian serta peristiwa terjadinya dengan jelas.
4. Karyawan menghubungi petugas yang pada saat itu ada, untuk mendapatkan
pertolongan selanjutnya, membawa korban ke unit gawat darurat rumah sakit, bila
diperlukan.
5. Dokter rumah sakit yang menangani korban (bila diperlukan) mengisi formulir laporan
kecelakaan dengan menyebutkan keadaan korban dan mengirimkannya ke pengawas
K3 Perusahaan
6. Safetyman, beserta Petugas K3 perusahaan dan PT. Pertamina meneliti sebab-sebab
kecelakaan dan menentukan langkah-langkah pencegahan agar kecelakaan yang
serupa tidak terulang lagi dikemudian hari.
Setelah penderita sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, dokter rumah sakit yang
menangani (bila diperlukan) mengirimkan laporan sembuh dengan menjelaskan tentang
prosentase cacat dari korban ataupun lainnya kepada pengawas K3 perusahaan dan bagian
personalia untuk penyelesaian korban.
Surabaya, 14 September 2023
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Sistem Pelaporan Insiden

Formulir
Mulai
investigasi

Petugas HSE

Mengumpulkan data dan mengumpulkan


informasi dari korban dan saksi

Petugas HSE

Melapor kepada Perwakilan Manajeman

Perwakilan Manajemen YA FATALITY


Melapor kepada Jamsostek dan
Disnaker
TIDAK

Mulai

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Prosedur Pelaporan

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
FORM PELAPORAN
No Dok :

No Rev :

PT. Safila Arta Nugraha Tanggal :


Berlaku

Halaman :

LAPORAN PENYELIDIKAN KECELAKAAN KEJADIAN K3

1 Lokasi Kejadian

2 Bagian/ Seksi/ Unit

3 Tanggal Kejadian Jam : WIB/WIT


A/WIB

4 Nama Korban/ Peralatan

5 Bagian Tubuh Yang Luka

6 Cedera Yang Tampak Mata

7 Alat Yang Menyebabkan Luka

8 Kerugian Yang Ditimbulkan


Besar
9 Kekerapan Dapat Terjadi -
Kadang g

10 Bagaimana Kejadian dapat Terjadi

11 Penyebab Langsung Kejadian Dan


Tindakan Yang Menyebabkan Kejadian

12 Penyebab Dasar/ Utama Yang


Disebabkan Faktor Manusia dan
Peralatan

13 Tindakan Yang Perlu Dilaksanakan Untuk


Menghilangkan Sebab-sebab diatas

Reported by,

( )
SURAT KESANGGUPAN

Kepada:
Integrated Terminal Manager Surabaya
Subject : Kesanggupan Menyediakan Kendaraan dan Peralatan Evakuasi

Sehubungan dengan adanya “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki
Timbun” dengan ini
kami PT. Safila Arta Nugraha menyatakan :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari

Alamat : Dian Regency Apartemen No. 123 Sukolilo – Surabaya

Akan membantu proses evakuasi dengan menyediakan peralatan dan kendaraan apabila
terjadi keadaan darurat saat pelaksanaan pekerjaan di Pertamina Patra Niaga Integrated
Terminal Surabaya.

Demikian permohonan ini kami ajukan, atas bantuan dan kerjasamanya yang baik kami
mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 14 September 2023

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Organisasi Keadaan Darurat

KOORDINATOR

Ismiliani Indah Putri Sari

FIRE COMMANDER
Zadit

REGU PEMADAMAN REGU KESELAMATAN KA. REGU KEAMANAN


Sulistio Ekravilo Ismail

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA


Pekerja Pekerja Pekerja

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

No Peran Tugas dan tanggung jawab


1 Koordinator Mengkoordinasi kinerja regu unit Tanggap Darurat
2 Fire Memimpin operasi pemadaman.
Commander Memastikan prosedur keadaan darurat dipatuhi dan dilaksanakan.
Memastikan Regu Pemadam kebakaran telah dimobilisasi untuk
menindaklanjuti adanya alarm atau pemberitahuan kebakaran.
Memastikan bahwa pemberitahuan umum status keadaan siaga
telah dilakukan.
Melaporkan status keadaan darurat kepada pimpinan.
Melakukan komunikasi intensif dengan tim keadaan darurat dan
instansi terkait.
Siaga untuk menerima laporan mengenai situasi dari regu
pemadaman yang berada di lokasi kebakaran dan menetapkan perlu
tidaknya evakuasi total.
Selalu memantau status evakuasi, kondisi kebakaran, jumlah
karyawan yang terjebak.
Pastikan tersedianya gambar bangunan, buku fire emergency plan
dan kunci-kunci yang diperlukan
2 Regu Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua
Pemadam sarana pemadam api di lingkungan perusahaan secara aman ,
Kebakaran selamat dan efektif
Melaporkan segala kekurangan sarana dan prasarana pemadam api
di lingkungan perusahaan kepada koordinator, sekertaris maupun
ketua Unit Tanggap Darurat
3 Regu Memimpin prosedur evakuasi secara aman, selamat dan cepat.
Keselamatan Melaporkan segala kekurangan / kerusakan sarana dan prasarana
evakuasi di lingkungan perusahaan kepada koordinator, sekertaris
maupun Ketua Unit Tanggap Darurat.
Melaporkan adanya korban tertinggal, terjebak ataupun terluka
kepada Regu P3K, Koordinator maupun Sekertatis Unit Tanggap
Darurat
4 Regu Melaksanakan tindakan keamanan internal maupun eksternal
keamanan selama berlangsung tanggap darurat perusahaan.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
KELENGKAPAN INFORMASI TERKAIT DENGAN KEADAAN DARURAT
INFORMASI PENTING TERKAIT KEADAAN DARURAT
Bila terjadi Keadaan Darurat (Emergency Response) dapat segera menghubungi :

Polres Tanjung Perak : 0819-1370-7070


RS PHC : 031 3294801
Pemadam Kebakaran : 113
Ambulans : 118
Layananan Panggilan Darurat : 112

Nama : Ismiliani Indah Putri Sari


No. HP 08565326923
Nama : Yusuf Muhamad
No. HP : 0813-3064-8848

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
ALUR KOMUNIKASI

Penanganan

 Project Manager :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
No. HP 08565326923
 Pengawas Lapangan :
Nama : Yusuf Muhamad
No. HP 0813-3064-8848
 Safetyman :
Nama : Achmad Manuir Rochman
No. HP 087788799077

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
FLOWCART KEADAAN DARURAT DI LOKASI
KERJA

TERJADI KEBAKARAN

SAKSI MATA (PEKERJA)

LAPOR KE SAFETYMAN / SM

LAPOR KE TPKD PERTAMINA

TINDAKAN PENANGANAN

KEBAKARAN

MELAKUKAN IDENTIFIKASI
BESAR API
OLEH SAFETYMAN

MELAPOR KE

BERAT EVAKUASI MATERIAL


MELAKUKAN PERTOLONGAN

MELAPOR KE PIHAK TPKD MELAKUKAN

PENDAMPINGAN TIM

MELAKUKAN

PENDAMPINGAN TIM

MENUNGGU ARAHAN

SELESAI
INFORMASI PELATIHAN KEADAAN DARURAT

TUJUAN PELATIHAN KERJA


 Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam menghadap keadaan darurat
 Menambah pengetahuan karyawan tentang keselamatan kerja
 Mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh keadaan darurat
 Memperkecil terjadinya kecelakaan kerja

KEBIJAKAN MANAJEMEN
Manajemen PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu mengutamakan keselamatan diripekerja
dan lingkungan area kerja serta peraturan HSE menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.

LATIHAN INTERNAL PERUSAHAAN


Hal-hal yang dibahas dalam latihan intern perusahaan antara lain :
Jenis Waktu
No Peserta Lokasi Prosedur
Kegiatan Pelaksanaan
1. Penggunaan 9 orang Minggu 1 Area Langkah dalam
APAR Parkir Penggunaan APAR :
Kantor  Bawa alat pemadam
ke sasaran, posisi di
atas angin
 Posisi APAR harus
tegak
 Buka penuh kran
tabung
 Tarik selang, buka
nozzle perlahan
 Semprotkan langsung
ke pangkal api
dengan perlahan
sampai api padam
 Mundur beberapa
langkah dari api
2. Keadaan 9 orang Minggu 2 Area Langkah dalam
Darurat Parkir penggunaan selang
Kebakaran kantor PMK :
 Gelar selang
pemadam
 Sambungkan ujung
kopling selang ke fire
hydran
 Pasang nozzle pada
kedua ujung selang
 Buka kran pada fire
hydran
 Arahkan air ke api
 Mundur beberapa
langkah dari api
3. P3K 9 orang Minggu 3 Area Menjelaskan perihal
Parkir prosedur P3K di PT.
kantor Safila Arta Nugraha ke
pekerja.
 Apa saja isi dari kotal
P3K dan fungsinya
 Bagaimana cara
menutup luka
 Bagaimana cara
pertama saat digigit
hewan buas
 Bagaimana harus
bersikap ketika ada
pekerja yang terluka

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROGRAM DAN JADWAL SOSIALISASI

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan selama berada di lokasi proyek ataupun dilokasi
kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak
manajemen selalu menekankan pentingnya prosedur keadaan darurat kepada setiap
karyawannya. Komitmen ini selalu kami pegang dengan menjalankan :
1. Sosialisasi Prosedur Keadaan Darurat
 Minimal satu bulan sekali untuk lingkup pekerjaan proyek
 Minimal satu tahun sekali untuk lingkup pekerja kantor
2. Memberikan pelatihan/refresh keadaan darurat untuk karyawan di kantor
 Pelatihan penggunaan APAR
 Pelatihan P3K
 Simulasi Keadaan Darurat
3. Mengikut sertakan karyawan PT. Safila Arta Nugraha ke dalam pelatihan keadaan
darurat
4. Mengecek secara rutin dan berkala untuk kotak P3K yang ada di kantor maupun di
lokasi pekerjaan agar menghindari hal-hal yang merugikan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.

Jadwal Pelatihan/Sosialisasi di Lokasi Proyek

Minggu Ke - KETERANGAN
No URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8
.
1. Pelatihan APAR 1 Bulan Sekali

2. Pelatihan First Aid 1 Bulan Sekali

3. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan 1 Bulan Sekali

4. Simulasi Keadaan Darurat 1 Bulan Sekali


DATA PERALATAN P3K

Permenakertrans RI No. 15 Tahun 2008


Kotak A
No. ISI
(pekerja kurang dari atau sama dengan 25)
1. Kasa steril terbungkus 20
2. Perban (lebar 5 cm) 2
3. Perban (lebar 10 cm) 2
4. Plester (lebar 1,25 cm) 2
5. Plester cepat 10
6. Kapas (25 gram) 1
7. Kain segitiga/mittela 2
8. Gunting 1
9. Peniti 12
10. Sarung tangan sekali 2
pakai
11. (pasangan) 2
12. Masker 1
13. Pinset 1
14. Lampu senter 1
15. Gelas untuk cuci mata 1
16. Kantng plastic bersih 1
17. Aquades (100 ml lar. 1
Saline)
18. Povidon Iodin (60 ml) 1
19. Alkohol 70% 1
20. Buku panduan P3K di 1
tempat kerja
21. Buku catatan

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PERSONIL FIRST AIDER
1
5.3 PENGELOLAAN PENYEBARAN PANDEMIC (BILA TERJADI PANDEMIC)

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE : PEKERJAAN

SUB SUBJECT : Protokol Kesehatan Pandemic Appendix :

1. Ruang Lingkup
Prosedur ini hanya berlaku untuk menghadapi kondisi pandemic Covid -19 di lingkup
proyek PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
2. Tujuan
a. Digunakan sebagai petunjuk dalam menghadapi kondisi pandemic Covid-19 di
lingkungan proyek
b. Memperkecil terjadinya penularan di lingkungan kerja
c. Memperkecil terjadinya penularan di luar lingkungan kerja
3. Tanggung Jawab dan Wewenang
a. Koordinator bertanggung jawab untuk:
 Mencegah terjadinya keadaan darurat
 Memberikan rasa aman kepada pekerja di lokasi kerja
 Mengkoordinasikan pengamanan pekerja dan melindungi asset perusahaan saat
terjadi keadaan pandemi di lokasi kerja
 Menginfokan terkait kejadian kepada kantor untuk mengupdate situasi
 Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Patra Niaga
b. First Aider Bertanggung jawab untuk:
 Mengatur pelaksanaan penanganan korban
 Memberikan perlengkapan dalam penanganan sesuai dengan protocol yang
diterapkan
 Mengkoordinasikan dengan team terkait dalam pelaksanaan penanganan korban
 Melindungi pekerja dan menginstruksikan pengevakuasian bila diperlukan
 Berkoordinasi dengan pihak PT. Pertamina Patra Niaga
4. Prosedur
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/327/2020 Tentang Penetapan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja Yang Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu
menyatakan bahwa Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) akibat kerja sebagai
penyakit akibat kerja yang spesifik pada pekerjaan tertentu merupakan penyakit Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diderita atau yang menyebabkan kematian pada
seorang pekerja yang dalam tugas/proses kerjanya langsung berhubungan dengan
paparan Coronavirus SARS-COV-2 yang cukup tinggi.
Berdasarkan alasan di atas PT. SAFILA ARTA NUGRAHA membuat protokol baru
untuk menghadapi keadaan ini.
a. Pimpinan selalu memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi
pemerintah pusat dan daerah terkait Covid-19 dan memberikan informasi tersebut
kepada seluruh pekerja melalui sarana prasarana dan media yang paling efektif.
b. Memfasilitasi pekerja untuk tes rapid apabila akan mulai bekerja dan tes swab apabila
diperlukan.
c. Menyediakan alat sanitasi pribadi untuk pekerja seperti hand sanitizier saat bekerja.
d. Memberi dan mewajibkan penggunaan masker pada pekerja baik dilapangan maupun
dikantor PT. SAFILA ARTA NUGRAHA
e. Selalu mengingatkan pekerja tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
sebagai berikut:
● Bersihkan meja kerja dan peralatannya sebelum dan sesudah bekerja
menggunakan cairan desinfektan.
● Lakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol secara berkala.
● Hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
● Menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, berpelukan, dan
sebagainya.
● Jaga jarak kontak dengan rekan kerja yang sedang batuk/pilek demam minimal
1 (satu) meter.
● Wajib menggunakan masker dilokais kantor ataupun proyek dan apabila demam
atau batuk/pilek dan nyeri tenggorokan segera lapor ke pihak kantor/tim medis di
lokasi proyek agar segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
● Terapkan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian
dalam). Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah tertutup dancuci
tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
● Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang, perbanyak
sayur dan buah, melakukan aktivitas fisik setiap hari selama 90(tiga puluh) menit
sehari serta istirahat cukup.
● Saat pulang kerja di rumah, jangan langsung bersentuhan dengan anggota
keluarga sebelum membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian kerja)

5. Penanganan
Apabila di lokasi kerja terdapat pekerja yang mengalami gejala sama dengan Covid-
19, maka yang perlu dilakukan adalah :
a. Jangan panik, segera minta pekerja tersebut untuk menjauhi kerumunan
b. Jangan membuat kegaduhan dengan mengumumkan kepada pekerja yang lain
c. Setelah menginfokan pekerja tersebut segera cuci tangan dan bersihkan diri
d. Segera hubungi petugas terkait dari PT. Pertamina Patra Niaga atau petugas daerah
setempat yang menangani Covid-19

6. Reward dan Konsekuensi


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
setiap pekerja/karyawan yang bekerja dengan penuh semangat dan selalu mematuhi
peraturan/prosedur yang ada di lingkungan perusahaan. Perusahaan akan memberikan
bonus atau reward dalam bentuk lain yang menguntungkan para pekerja tersebut. Hal
ini dilakukan agar dapat memacu pekerja/karyawan lain agar selalu menaati prosedur
atau aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan cara yang sehat.
Ada sanksi pula untuk pekerja yang selalu bersikap melanggaran aturan/prosedur yang
telah ditetapkan oleh PT. SAFILA ARTA NUGRAHA. Adapun sanksi yang akan dikenakan
untuk pekerja yang melanggar adalah :
a. Pemberitahuan secara lisan
b. Surat Peringatan I
c. Surat Peringatan II
d. Dirumahkan Sementara
e. Tidak Dipekerjakan kembali/ PHK

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSES 6. IMPLEMENTASI DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL

6.1. PENGELOLAAN PERUBAHAN (MANAGEMENT OF CHANGE)

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE : PEKERJAAN

SUB SUBJECT : Management of Change Appendix :

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk mengatur segala hal dalam pembuatan dan/atau
pembaharuan terkait perubahan manajemen yang terjadi di lingkup kerja PT.Safila Arta
Nugraha.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup seluruh kegiatan mengenai penilaian, penyusunan, perbaikan,
penetapan dan cara mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan di dalam
perusahaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
4. DEFINISI
4.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahaan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
4.2. Sistem Manajemen K3
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
4.3. Prosedur
Serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan/
dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama
dari keadaan yang sama (contohnya prosedur kesehatan dan keselamatan
kerja). Lebih tepatnya bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas, langkah,
keputusan, perhitungan dan proses, yang dijalankan melalui serangkaian
pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau
sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.
4.4. Management of Change
Suatu proses kerja yang terstruktur untuk mengidentifikasi suatu perubahan
yang terjadi, di mana di dalam suatu perubahan perlu dilakukan kajian potensi
bahaya dan risiko yang terkait dengan perubahan tersebut.

5. TANGGUNG JAWAB
▪ Manajer HSE
Bertugas mengelola dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan
produktivitas kinerja, khususnya dalam hal K3LH.
▪ HSE Staff
Bertugas mengarahkan, membagi, mengawasi dan memberi penilaian setiap
pekerjaan yang dibebankan kepada tiap pelaksana.
▪ Pekerja
Bertugas untuk selalu mematuhi semua kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja
ketika melakukan kegiatan. Melaporkan kepada atasan apabila menemukan bahaya
atau masalah berkaitan dengan K3. Koperatif dalam hal penyelidikan,
penanggulangan, dan pemeliharaan terkait K3.

6. PETUNJUK PELAKSANAAN
6.1. Umum
Prosedur ini dibuat untuk dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun atau
membuat perubahan manajemen di lingkup kerja PT.Safila Arta Nugraha sesuai
dengan kondisi dan situasi yang teraktual.
6.2. Ketentuan
a. Perubahan ini harus tertulis dan disahkan oleh Top Management agar dapat
diimplementasikan dan dipakai sebagai pedoman untuk perubahan
manajemen oleh seluruh elemen di perusahaan.
b. Dicetak dalam bahasa dan media yang mudah untuk dimengerti seluruh
elemen di dalam perusahaan.
c. Perubahan ini harus disebarluaskan keseluruh lingkungan perusahaan agar
dapat dilihat, dipahami, dan di aplikasikan setiap hari.
d. Perubahan ini harus ditinjau berkala dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang berlaku.
e. Perubahan sangat mungkin terjadi apabila kondisi dinilai sudah tidak
relevan dengan situasi saat ini.
f. Penetapan dan/atau perubahan terhadap aturan manajemen ini harus
disosialisasikan segera mungkin agar seluruh elemen di dalam perusahaan
mengetahui hal tersebut.

6.3. Penyusunan
a. Identifikasi Masalah dan Peluang Perubahan
● Perubahan harus didokumentasikan sesuai dengan kebijakan dan
standar Management of Change dengan tingkat detailnya ke dalam
prosedur atau program tertulis.
● Menentukan sebuah proses atau mekanisme untuk mengidentifikasi,
melacak, menerapkan, dan memonitor pengendalian risiko yang terkait
dengan perubahan sementara, permanen atau darurat.
● Menyesuaikan dan selalu memantau dengan kondisi serta situasi terkini
yang menjadi dasar dilakukannya perubahan tersebut.
b. Evaluasi dan Penilaian Perubahan
● Lakukan analisa masalah yang menimbulkan suatu proses tidak berjalan
sebagai mana mestinya, sehingga perubahan yang dilakukan bisa
berjalan dengan baik dan dapat menjadi solusi untuk masalah yang
diidentifikasi..
● Berikan data-data untuk mendukung analisa yang dilakukan agar tujuan
perubahan lebih jelas.
● Gunakan metode penilain yang didalamnya kita dapat mengetahui
gambaran seberapa besar bahaya atau risiko yang akan didapatkan
apabila perubahan tersebut pada akhirnya dilaksanakan atau tidak jadi
terlaksana di lingkungan perusahaan. Diantaranya bisa menggunakan
metode HIRADC, SWOT, atau metode yang serupa.
6.4. Persetujuan
Personil yang ditunjuk untuk mengizinkan perubahan harus ditetapkan secara
jelas, persetujuan Management of Change dilakukan oleh TOP Manajemen dan
bagian aspek terkait (organisasi dan engineering) dan aspek SHE.
6.5. Pengkomunikasian
Karyawan dan pekerja lapangan yang dapat terpengaruh karena perubahan
harus diinformasikan dan dilatih mengenai prosedur terkait sebelum dan
sesudah perubahan dilakukan.
6.6. Monitoring
Lakukan pemantauan pada setiap prosesnya dan catat semua permasalahan
yang timbul pada saat proses perubahan diterapkan. Pemantauan atau penilaian
pasca perubahan dilakukan, tujuannya adalah untuk memperbaikiproses yang
mungkin belum berjalan secara sempurna. Kekurangan yang ditemukan dalam
sistem Management of Change akan segera dilakukan tindakan perbaikan
dengan tepat waktu dan benar

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
Salah Satu Implementasi MOC
I. Masalah
Bekerja pada saat pandemi Covid-19

II. Penentuan Jalan Keluar


A. Analisis Strenght, Weakness, Opportunity,Threath (SWOT)
Analisis SWOT adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap suatuorganisasi
sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai
faktor kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dimiliki dan atau yang
dihadapi oleh organisasi.
Dalam upaya mencari dan menentukan nilai-nilai strategis pada suatu
organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Dari keempat
unsur yang dihadapi dan dimiliki oleh suatu organisasi secara internal memiliki
sejumlah kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness) dan secara eksternal
memiliki berbagai peluang (Opportunity) dan menghadapi berbagai ancaman
(Threath).
Adapun identifikasi SWOT yang ada untuk permasalah di atas adalah sebagai
berikut:

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


1) Fasilitas untuk penerapan prosedur 1) Perusahaan belum paham betulkondisi
pademi covid tersedia dengan baik di lingkungan proyek seperti apa
2) Biaya yang dibutuhkan untuk 2) Perusahaan belum bisa menentukan
penerapan prosedur sangat terjangkau apakah prosedur ini efektif untuk
3) Pelaksanaan prosedur pandemi covid pandemi lainnya
sama dengan pelaksanaan kegiatan
sehingga tidak menambah waktu kerja
4) Dukungan dari Direksi untuk
pembuatan prosedur

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threath)


1) Penyebaran penyakit Covid-19 lebih bisa 1) Terjadi kesalahan saat penerapan
ditekan prosedur pandemi Covid
2) Pekerja lebih taat ketika sudah berupa 2) Pekerja/pihak ketiga akan merasa
prosedur daripada hanya surat terganggu dengan adanya penerapan
peringatan prosedur ini
Bagan Analisis SWOT Untuk Pengembangan Strategi

Dari identifikasi yang telah dilakukan terhadap kekuatan (Strenght),


kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threath) maka
dapat dirumuskan suatu strategi untuk menangani keselamatan dan ancaman
yang ada, seperti pada tabel berikut ini :

Internal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Eksternal
1. Sosialisasi tentang Prosedur 1. Melakukan proses
Pandemi Covid sesegera lobbying kepada Top
mungkin agar dapat segera Management untuk dapat
diterapkan menyetujui adanya
2. Melakukan persiapan apa saja kegiatan untuk persiapan
Peluang (O) yang diperlukan untuk penerapan prosedur
penerapan Prosedur Pandemi Pandemi Covid
Covid 2. Menjadwalkan waktu
khusus untuk lebih
mengkaji terkait prosedur
Covid
1. Membentuk prosedur 1. Mensosialisasikan
penerapan pandemic Covid penerapan prosedur
yang di ketahui oleh General pandemi Covid kepada
Manager dan disetujui oleh pekerja, maincon, dan
Hambatan Top Management pihak terkait agar dapat
(T) 2. Melakukan pembekalan atau ikut mendukung
training Prosedur Pandemi penerapannya
Covid kepada petugas atau
karyawan di kantor maupun di
lokasi proyek
B. Penentuan Prioritas Jalan Keluar
1. Alternatif Jalan Keluar
Menyusun alternatif jalan keluar adalah untuk mengatasi prioritas masalah
yang sudah ditetapkan. Berikut ini alternatif jalan keluar untuk bekerja tidak
sesuai dengan prosedur yang ada karena tidak ada pengawasan yang
memadai khusunya pada pihak ketiga/sub-kontraktor :
Masalah Penyebab Alternatif jalan keluar
Perusahaan belum Belum adanya 1. Membuat kesepakatan untuk
paham betul keterbukaan perihal membuat jalan keluar win win
kondisi di angka kasus Covid di solusi kedua belah pihak
lingkungan proyek daerah 2. Mengadakan forum dengandireksi
dan beberapa bagian di
perusahaan yang terkait dengan
penerapan Prosedur Pandemi
Covid

Prosedur yang masih 1. Menjadwalkan waktu sosialisasi


baru untuk karyawan dan menjelaskan penerapan
perusahaan dan pihak Prosedur Pandemi Covid secara
ketiga langsung

Perusahaan belum Belum adanya tenaga 1. Tenaga kerja terpilih diikutkan


bisa menentukan kerja di perusahaan pelatihan atau sosialisasi terkait
apakah prosedurini yang benar benar pandemi Covid
efektif untuk menguasi tentang
pandemi lainnya pandemi Covid

Belum diketahuinya 1. Membuat Prosedur Pandemi


apakah akan ada secara luas agar dapat diterapkan
pandemi selain Covid di segala jenis pandemic
yang ada di lokasi 2. Membentuk prosedur Pandemi
proyek ataupun kantor khusus covid yang di ketahui oleh
General Manager dan disetujui
oleh Top Management

2. Memilih Prioritas Jalan Keluar


a. Kreteria tambahan efektivitas jalan keluar :
1) Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
a) Hitung besarnya masalah (Magnitude) yang dapat diatasi apabila
jalan keluar tersebut dilaksanakan, untuk setiap alternatif.
b) Makin besar masalah dapat diatasi, makin tinggi prioritas jalan
keluar tersebut.
2) Pentingnya jalan keluar
a) Hitung pentingnya jalan keluar (Importancy) dalam mengatasi
masalah yang dihadapi, untuk setiap alternatif.
b) Pentingnya jalan keluar yang dimaksud diakitkan dengan
kelenggangan seleksi masalah.
c) Makin lenggang selesainya masalah, makin penting jalan keluar
tersebut.
3) Sensitivitas jalan keluar
a) Hitung sensitivitas jalan keluar (Vunerability) dalam mengatasi
masalah yang dihadapi, untuk setiap alternatif.
b) Sensitivitas dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar mengatasi
masalah.
c) Makin cepat masalah teratasi, semakin alternatif jalan keluar
tersebut.
b. Efisiensi jalan keluar
1) Tetapkan nilai efisiensi (Efficiency) untuk setiap alternatif jalan keluar,
yaitu dengan memberi angka 1 (paling tidak efisien) sampai dengan
angka 5 (paling efisien).
2) Nilai efisien dikaitkan dengan biaya (Cost) yang diperlukan untuk
melaksanakan jalan keluar.
3) Makin besar baiya yang diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar
tersebut.
c. Selanjutnya, hitung nilai P (Prioritas) untuk setiap alternatif jalan keluar,
dengan membagi hasil perkalian antara M x I x V dengan nilai C.
Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih
Berikut ini adalah penentuan prioritas jalan keluar dengan menggunakan teknik
Criteria Matriks :

No Daftar Alternatif Jalan Keluar Efektivitas Efisiensi


M I V C Jumlah
MxIxV
C
1. Membuat kesepakatan untuk membuat 3 3 2 3 6
jalan keluar win win solusi kedua belah
pihak
2. Mengadakan forum dengan direksi dan 3 3 2 4 4,5
beberapa bagian di perusahaan yang
terkait dengan penerapan Prosedur
Pandemi Covid
3. Menjadwalkan waktu sosialisasi dan 3 3 3 2 13,5
menjelaskan penerapan Prosedur
Pandemi Covid secara langsung

4. Tenaga kerja terpilih diikutkan pelatihan 4 3 3 4 9


atau sosialisasi terkait pandemi Covid

5. Membuat Prosedur Pandemi secara luas 3 2 2 3 4


agar dapat diterapkan di segala jenis
pandemic

6. Membentuk prosedur Pandemi khusus 4 3 4 3 16


covid yang di ketahui oleh General
Manager dan disetujui oleh Top
Management

Keterangan :
Nilai 1 = Sangat tidak efisien
Nilai 2 = Agak efisien
Nilai 3 = Cukup efisien
Nilai 4 = Efisien
Nilai 5 = Sangat efisiensi
Dari matriks yang digunakan sebagai pengukuran prioritas solusi permasalahan,
maka dapat di simpulkan solusi yang menjadi prioritas adalah Membentuk prosedur Pandemi
khusus covid yang di ketahui oleh General Manager dan disetujui oleh Top Management.
III. OUTPUT
- PROSEDUR PROTOKOL KESEHATAN PANDEMIC COVID-19
(terlampir di Bab Pengelolaan Penyebaran Pandemic)
6.2 KELAYAKAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

DATA PERALATAN KERJA


NO. NAMA ALAT JUMLAH KONDISI KETERANGAN
1 Toolset 1 set Baik Milik Sendiri
2 Majun 10 pcs Baik Milik Sendiri
3 Kabel Power 1 Pcs Baik Milik Sendiri
4 Genset 5 KW 1 Pcs Baik Milik Sendiri
5 Kuas 3 Pcs Baik Milik Sendiri
6 Ember 2 pcs Baik Milik Sendiri
7 Cangkul 2 pcs Baik Milik sendiri
8 Artco 1 Pcs Baik Milik Sendiri
9 Linggis 1 pcs Baik Milik Sendiri

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PERIJINAN PERALATAN KERJA

MULAI
Keterangan :
1. Pemilihan Peralatan
Divisi logistic wajib mengecek
Divisi Logistik peralatan yang akan digunakan
dalam proses pekerjaan
Pemilihan Peralatan
2. Pengiriman dan Penerimaan
Alat

Divisi Logistik Pengiriman dilakukan oleh


divisi logistic dan diterima oleh
Pengiriman Alat pihak pengawas lapangan/
mandor di lokasi kerja

Pws lapangan/ Mandor 3. Pemeriksaan Alat Melakukan


pengecekan ulang sesuai
Penerimaan Alat checklist untuk memastikan
bahwa alat yang digunakan
sudah sesuai standar danaman.
Safety Man

Meminta form perijinan


dan melakukan checklist

SELESAI
SERTIFIKASI PERALATAN
MATRIKS KEBUTUHAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Judul Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lokasi Perkerjaan : Integrated Terminal Surabaya
Lama Pekerjaan : 60HK

Analisa APD (Alat Pelindung Diri)

1. Pakaian Kerja
Pakaian yang standard untuk keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan
adalah yang bisa melindungi/menutupi anggta tubuh pekerja. Dalam mendesain
seragam lapangan ini yang perlu diperhatikan adalah keselamatan dan
keamanannya dengan menambahkan beberapa item seperti bahan yang glow in
the dark dan kantong yang kuat sebab digunakan untuk membawa benda berat,
akan tetapi seragam kerja ini yang dibuat harus tetap terasa nyaman agar tidak
menghambat kerja para pekerja lapangan dan yang paling utama adalah dengan
menambahkan scotlite dan warna-warna cerah seperti warna orange, kuning
merah, dan biru. Warna seragam safety sengaja didesain dengan warna yang
mencolok karena sesuai dengan fungsinya yang berhubungan dengan keamanan
dan kesalamatan kerja. Hal tersebut untuk menghindari dan mencegah segala
kemungkinan negatif dikarenakan lokasi kerja yang cukupekstrim dan juga untuk
mempermudah proses identifikasi ketika berkerja dengan mesin berat.
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Mengingat
karakter lokasi proyek konstruksi pada umumnya mencerminkan kondisi yang
keras maka selayaknya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan
pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang
mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak- banyak 3 pasang
dalam setiap tahunnya.
Perawatan baju kerja lapangan ini pun juga harus selalu diperhatikan baik oleh
pekerja maupun perusahaan. Perusahan wajib menyediakan seragam baru
apabila seragam lama yang dipakai oleh pekerja sudah tidak layak pakai. Pekerja
juga wajib mencuci dan membersihkan pakain kerja yang dipakai setiap selesai
bekerja, agar terhindar dari penyakit yang ditimbulkan akibat bahaya yang ada di
lingkungan kerja.
2. Sepatu Kerja
Sepatu keselamatan yang digunakan standar ANSI Z.41-1999 atau minimal
standar SNI 7079-2009 dan SNI 0111-2009. Sepatu kerja (safety shoes)
merupakan perlindungan yang digunakan untuk melindungi kaki. Setiap pekerja
konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol tebal supaya bisa bebas berjalan
tanpa takut terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan ole kotoran dari
bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka
kalau tertimpa benda dari atas. Sepatu untuk pekerjaan konstruksi lain harus
menggunakan sepatu dengan pelindung jari yang terbuat dari baja, dan anti
tergelincir. Masa pakai sepatu paling lama adalah 3 tahun, setelah itu harus diganti
baru. Cek kondisi sepatu minimal setiap 2 minggu sekali, ganti bila cacat atau
rusak.
Perawatan sepatu safety ini juga harus diperhatikan leh pekerja, terutama pekerja
yang lebih banyakmenghabiskan waktuya di lapangan. Septu harus sering
dibersihkan ketika selesai bekerja untuk menghindari adanya penularan kuman
atau bakteri yang ada di lingkungan kerja. Apabila kondisi sepatu yang dipakai
sudah tidak layak pakai, pekerja wajib melaporkan kepada perusahaan untuk
meminta sepatu yang baru dan sesuai dengan standard.

3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melindungi mata dari debu kayu, batu, atau
serpih besi yang beterbangan. Pelindung standar adalah kacamata pengaman
Kings KY1151 sesuai standar ANSI Z.87.1-2010. Mengingat partikel- partikel debu
berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya
mata perlu diberikan perlindungan. Jenis kacamata yang standard untuk wajib
digunakan saat berada di lapangan adalah jenis Safety Spectacles. Ini bertujuan
untuk melindungi mata pemakainya dari bahaya seperti fragmen terbang, benda,
dan partikel. Pekerja diwajibkan menggunakan kacamata keselamatan mata
dengan perisai sisi ketika ada bahaya dari benda terbang. Safety spectachles
dengan perisai sisi digunakan sebagai perlindungan utama untuk melindungi mata
dari bahaya panas. Untuk melindungi memadai mata dan wajah dari paparan suhu
tinggi, gunakan kacamata keselamatan dalam kombinasi dengan pelindung
wajah panas-reflektif. Untuk membersihkannya biasanya hanya dengan dilap
menggunakan kain basah dan dilap lagi menggunakan lap kering. Ada pula yang
membersihkan kacamata dengan cairan pembersih khusus kacamata.
Berbeda pula untuk pekerjaan pengelasan, pelindung kacamata yang digunakan
sedikit agak menyerupai topeng. Welding Helmet merupakan jenis APD yang
melindungi kepala. Namun rupanya secara fisik, APD ini digunakan untuk
melindungi mata dan muka.

4. Sarung Tangan
Semua pekerja harus menggunakan sarung tangan sesuai standar SNI-06-0652-
2015. Pekerja pada umumnya harus menggunakan sarung tangan katun min. 8
benang. Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tanan dari benda- benda
yang keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang
memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan dan pipa. Pekerjaan
yang sifatnya berulang seperti mendorong gerobak cor secara terus-menerus
dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada
gerobak. Cek kondisi sarung tangan setiap akan digunakan, ganti bila cacat atau
rusak. Sarung tangan yang digunakan juga harus sering di cuci setelah selesai
bekerja.

5. Helm
Helm proyek harus standar ANSI Z.89.1-2014 atau minimal standar SNI atau MSA
Import. Model helm adalah V-Guard dan dilengkapi dengan tali dagu karet serta
model otomatis untuk mengencangkan suspensi helm. Helm safety sangat penting
digunakan saat berada di lokasi pekerjaan sebagai pelindung kepala,dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya
dengan benar sesuai peraturan. Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari
kejatuhan benda dari atas, misalnya material konstruksi atau peralatan. Sering kita
melihat kedisiplinan pekerja untuk menggunakannya asih rendah tentunya dapat
membahayakan diri sendiri. Masa pakai helm paling lama adalah 5 tahun setelah
itu harus diganti baru. Helm yang rusak atau terkena dampak (kejatuhan benda)
harus diganti. Cek kondisi helm minimal 2 minggu sekali, ganti bila cacat/rusak.
Jangan membanting/menduduki helm untuk menghindari kerusakan pada helm.
Perusahaan juga wajib menyediakan kebutuhan helm untuk pekerja.

6. Masker
Masker yang digunakan saat berada di lapangan harus berstandar minimal SNI
16-6070-1999. Masker dan respirator harus digunakan disesuaikan dengan
pekerjaan dan potensi kontaminasi atau gangguan pernapasan. Untuk pelindung
debu dapat digunakan masker sekali pakai yang terbuat dari katun, kertas atau
kasa. Untuk pelindung gas, uap dan asap harus menggunakan respirator dengan
penyaring yang sesuai. Pelindung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk
pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sendiri. Berbagai material
konstruksi berukuran besar sampai partikel yang sangat kecil yang merupakan
sisa dari suatu kegatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong,
mengelas, mengerut kayu.Untuk perawata masker yang biasa digunakan dari
bahan kain adalah dengan rutin mencuci masker setiapkali selesai digunakan.
Masker yang diperuntukkan hanya sekali pakai, jangan digunakan lebih berulang
saat melakukan pekerjaan.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
MATRIKS KEBUTUHAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

APD WAJIB DIPAKAI KET


No
URAIAN PEKERJAAN JML Posisi Safety
. Helm Wearpack Shoes Gloves Masker
goggles
1. Pekerjaan Persiapan 8 Safety Man 1 1 1 1 1 1 Milik Sendiri dan
orang Kondisi Baik
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Cadangan 1 1 1 33 93 1
Jumlah 8 8 8 40 100 8
2. Pekerjaan Pembaikan 8 Safety Man 1 1 1 1 1 1 Milik Sendiri dan
Compressor orang Kondisi Baik
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Cadangan 1 1 1 33 93 1
Jumlah 8 8 8 40 100 8
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Cadangan 1 1 1 33 93 1
Jumlah 8 8 8 40 100 8
Safety Man 1 1 1 1 1 1
Pekerja 6 6 6 6 6 6
Pekerjaan Pengadaan 8 Milik Sendiri dan
3.
Material orang Cadangan 1 1 1 33 93 1 Kondisi Baik

Jumlah 8 8 8 40 100 8
4 Pekerjaan Akhir 8 Safety Man 1 1 1 1 1 1 Milik Sendiri dan
orang Pekerja 6 6 6 6 6 6 Kondisi Baik

Cadangan 1 1 1 33 93 1
Jumlah 8 8 8 40 100 8
DATA PERALATAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

NO NAMA ALAT JUMLAH KONDISI KETERAN


1. Safety Shoes 10 psg Baik Milik
2. Safety Helmet 10 bh Baik Milik
3. Wearpack 10 bh Baik Milik
4. Masker 3ply 1 Box Baik Milik
5. Sarung Tangan Dot 2 Lusin Baik Milik
6. Safety Glasses 10 psg Baik Milik
7. Safety Sign 1 set Baik Milik
8. APAR 9 kg 2 buah Baik Milik
9. Safety Line 1 roll Baik Milik
10. P3K 1 box Baik Milik
11. Tempat Sampah 1 set Baik Milik

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PENGGUNAAN APAR

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Penggunaan APAR Appendix : 6-A/PT.SAN/2020

Sebelum pekerjaan dimulai, yakinkan bahwa prosedur HSE telah disetujui oleh
Pertamina dan ditempatkan di lokasi kerja dan mudah diakses.
Kelengkapan prosedur HSE meliputi :
 Penilaian Resiko Pekerjaan
 Ijin kerja telah diterbitkan
 Ijin Kerja DingindanKetinggian
 ID card pekerja telah diterbitkan oleh Sekuriti
 Kepatuhan pemakaian APD
 Prosedur penggunaan alat pemadam api
 Prosedur keadaan darurat
 Prosedur bekerja di ketinggian
 Prosedur investigasi kecelakaan

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


APAR merupakan alat portabel yang dapat dibawa dan
dioperasikan dengan tangan. Tabung tersebut berisi
bahan pemadam bertekanan yang dapat disemprotkan
dengan tujuan memadamkan api. Berikut cara
penggunaan APAR.
6. Periksa tekanan gas
Angkat APAR lalu periksa tekanan gas dengan melihat indikator tekanan (pressure
gauge) pada leher APAR jika jarum masih menunjukkan pada area berwarna hijau
berarti tekanan APAR masih bagus. Tekanan gas berfungsi untuk memancarkan
cairan pemadam pada APAR
7. Kocok APAR
Sebelum menggunakan kocok dahulu APAR beberapa kali, hal ini berguna untuk
menaikkan tekanan dan lebih mengencerkan cairan pemadam pada APAR
8. Tarik Pin pengaman
Tarik pin pengaman agar tuas handle berfungsi
9. Arahkan selang
Arahkan ujung selang pada bagian bawah api
10. Semprotkan pada api dengan tetap berada dalam jarak aman
Peganglah APAR dan katup pemancar dengan satu tangan dengan kuat,
sedangkan satu tangan yang lain memegang selang pemancar. Tekan tuas
pemancar maka cairan pemadam pada APAR akan keluar melalui selang.
Semprotkan pada sumber api, berhati-hatilah karena cairan yang keluar bertekanan
tinggi dan bersuhu sangat dingin. Untuk menghindari efek dari dua hal tersebut di
atas semprotkan pada jarak aman yaitu kurang lebih sejauh 1 meter dari sumber
api.

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
DATA PERALATAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

NO ITEM PERALATAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN


1. APAR Dry Powder 1 buah Baik Milik sendiri
2. P3K 1 Set Baik Milik sendiri
3. Safety Sign 1 Set Baik Milik sendiri
4. Fire Blanket 1 buah Baik Milik sendiri
5. Safety Line/ Barrier 1 Roll Baik Milik sendiri

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PENANGANAN ZAT KIMIA

REFERENSI:
1. Persyaratan SMM ISO 9001:2015
2. Persyaratan SML ISO 14001 : 2015
3. Persyaratan Permen LH 14 tahun 2013

FLOWCHART

MULAI

Identifikasi

YA Penampungan
Sementara
B3

TIDAK

Penampungan
Limbah Non B3
Menyerahkan ke
lembaga yang
memiliki izin

Buang ke tempat
yang ditentukan

SELESAI
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE : PEKERJAAN

Prosedur Pengelolaan Limbah B3 –


SUB SUBJECT : Appendix : 1-B/PT.SAN/2020
Non B3

1. TUJUAN
a. Prosedur ini bertujuan sebagai acuan perusahaan dalam malaksanakan
pengelolaan Zat Kimia yang digunakan dalam proses pekerjaan.
b. Prosedur ini untuk memastikan kegiatan pengelolaan Limbah B3 dan Non B3
sudah sesuai dan tidak membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini mencakup Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 (isi sesuai dengan izin
limbah B3 yang dimiliki, apakah hanya menyimpan atau sekaligus memanfaatkan,
mengolah dan mengangkut) limbah B3 dan Non B3 di lingkungan perusahaan.
3. PROSEDUR

Apabila ada penggunaan zat kimia perlu dilakukan upaya pencegahan agar zat
kimia tersebut tidak tercecer tumpah dan pekerja tidak terhirup uap bahan kimia
tersebut.
Berdasarkan Material Safety Data Sheet dapat diketahui cara penyimpanan,
dampak bahaya zat kimia tersebut terhadap kesehatan, dan penanganan dampak
yang mungkin timbul terhadap pekerja
PENYIMPANAN CAIRAN ZAT KIMIA
 Perhatikan karakteristik limbah B3
 Kemasan penyimpanan harus sesuai dengan karakteristik limbah
 Lokasi penyimpanan limbah harus aman
 Simpan cairan zat kimia di tempat yang telah diijinkan oleh petugas di lokasi
pekerjaan
 Pisahkan dari cairan kimia lainnya
 Hindari lokasi penyimpanan yang terpapar langsung sinar matahari
 Jaga kemasan agar tetap tertutup rapat apabila belum digunakan
 Kemasan zat kimia yang telah dibuka segera ditutup kembali dengan rapat, dan
simpan dalam posisi tegak untuk menghindari kebocoran
 Kemasan bekas zat kimia, agar dikumpulkan dan ditempatkan pada satu
tempat, selanjutnya dimusnahkan.
 Untuk limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari
atau lebih, masa penyimpanan 90 (Sembilan puluh) hari sejak limbah
dihasilkan;
 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah
B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk
Limbah B3 kategori 1;
 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari
untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik
umum; atau;
 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus. (Berdasarkan PP No.
101 Tahun 2014).
TATA CARA PENYERAHAN
Kegiatan Administrasi
 Mencatat jumlah limbah yang dihasilkan setiap bulannya.
 Melaporkan jumlah limbah yang ada kepada K3LL setiap bulan.
Kegiatan Pengumpulan Sementara
 Pengumpulan dan pengemasan harus dalam wadah pembungkus khusus/
drum/ tangki yang kedap air.
 Kemasan harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan bebas dari karat serta bocor
 Kemasan dikumpulkan di tempat penampungan sementara. Tata cara
penyimpanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
 Sebelum melaksanakan pengambilan limbah, perusahaan/ instansi pengumpul
yang ditunjuk diwajibkan menunjukkan surat ijin pengambilan dari Bagian K3LL
dan ijin prinsip/ operasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
kepada lokasi yang dituju
KEGIATAN TRANSPORTASI
 Alat angkut yang digunakan harus memenuhi kelayakan yang telah ditentukan,
harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan pencemaran
lingkungan.
 Upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan kecelakaan kerja
harus dilaksankaan dengan sebaik-baiknya, dan apabila terjadi accident segera
laporkan kepada pihak PT. Safila Arta Nugraha agar dilakukan penanganan
dan pengamanan di lokasi kejadian
DAMPAK KE PEKERJA
 Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata
 Dapat menimbulkan iritasi kulit apabila zat kimia tersebut mengenai kulit
 Dapat menimbulkan gangguan kesehatan apabila menghirup bau zat kimia
dalam kurun waktu yang lama.
 Cairan kimia merupakan zat beracun, akan berbahaya bila tertelan.
CARA PENANGANAN
 Apabila zat kimia terkena mata segera bilas mata dengan air setidaknya 15
menit
 Segera bersihkan kulit yang terkena zat kimia dengan air
 Apabila zat kimia terkena mulut atau tertelan segera berkumur, jangan
memuntahkan cairan yang telah tertelan kecuali diarahkan oleh petugas
kesehatan
 Apabila terhirup, longgarkan pakaian pekerja tersebut kemudian pindahkan
pekerja yang terpapar kelokasi terbuka untuk mendapatkan udara segar.
 Segera menghubungi petugas kesehatan apabila membutuhkan penangan
lebih lanjut

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
6.3 SISTEM IZIN KERJA AMAN (SIKA) / PERMIT TO WORK
Ijin kerja K3 sangat spesifik dan hanya berlaku bila kondisi pekerjaan tidakberubah
dan maksimal (biasanya) hanya berlaku selama satu hari. Bila kondisi lingkungan
pekerjaan berubah (ada hujan, ganti shift, dll), maka ijin kerja harus diperiksa kembali
terhadap kondisi saat ini. Ijin kerja K3 yang lama bisa diganti dengan yang baru atau bila
perubahan lingkungan dianggap tidak berpengaruh signifikan terhadap keselamatan
kerja, maka ijin kerja dapat dipergunakan lagi. Ijin kerja (request) bisa diberikan untuk
satu atau beberapa macam pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu satu hari atau
beberapa hari, tergantung item pekerjaan yang diajukan.
Ijin Kerja K3 (work permit) dikeluarkan oleh Pengawas/ Supervisor/ Pelaksana
kepada sub kontraktor/ mandor atau pekerja yang akan memasuki/melaksanakan
pekerjaan yang dianggap berbahaya. Bekerja di ketinggian, bekerja di ruang terbatas
(sumur, plafond, gua, dsb), atau bekerja di lokasi yang berbahaya adalah sederetan jenis
pekerjaan yang memerlukan ijin kerja K3 untuk memulai pekerjaan tersebut.

Pemberian Ijin Kerja :


Pelaksana/pengawas/supervisor teknik atau HSSE akan memberikan ijin kerja
K3 setelah melakukan pemeriksaan terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Kesehatan Kondisi pekerja
2. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja (termasuk kelengkapan APD sesuai yang
disyaratkan pada kondisi pekerjaan yang akan dikerjakan)
3. Tidak ada kondisi berbahaya di lokasi pekerjaan (kondisi berbahaya yang ada di
lokasi pekerjaan sudah dikontrol sehingga tingkat risikonya ada pada tingkat tinggi
dapat ditolererir). Biasanya harus melampirkan Job Safety Analysist (JSA) yang telah
ditandatangani sebelumnya untuk menerbitkan Ijin Kerja.
4. Hal-hal lain yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada
lokasi kerja tersebut.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya hal-hal yang dapat
membahayakan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, maka barulah ijin
kerja K3 ditanda tangani dan pekerjaan dapat dimulai dengan pengawasan dari petugas
khusus (biasanya petugas K3 atau pengawas pekerjaan di lokasi tersebut). Setiap permit
akan disertai dengan berbagai sertifikat lain seperti electrical, preparation
/reinstatement, confined space entry, excavation, sanction for test, limit of access dan
vehicle access. Bagian teknik atau HSSE berwenang untuk menolak menerbitkan Surat
Ijin Kerja Aman kalau beberapa persyaratan tidak dipenuhi. Setelah disetujui untuk
membuat permit maka akan ditindak lanjuti untuk pengecekan persyaratannya. Setelah
di nyatakan memenuhi semua persyaratan maka ijin kerja
dimintakan tanda tangan ke penanggug jawab proyek, safetyman/foreman, dan harus
disetujui oleh Fuel Terminal Manager sebelum melaksanakan pekerjaan.

Jabatan yang terlibat dalam pengurusan penerbitan Surat Ijin Kerja Aman :

SAFETY MAN TEKNIK/HSSE FUEL TERMINAL


MANAGER

1. Safetyman :
Perwakilan dari pihak kontraktor yang akan bertangggung jawab pada pekerjaan
dan yang bertugas meminta penerbitan Surat Ijin Kerja Aman pada pihak maincon.
2. Teknik/HSSE :
Pihak maincon yang menerbitkan Surat Ijin Kerja Aman kepada kontraktor setelah
memeriksa semua persyaratan pekerjaan sudah dipenuhi.
3. FT Manager :
Pihak yang berwenang untuk menyetujui penerbitan Surat Ijin Kerja Aman dan
bertanggung jawab atas penerbitan surat tersebut.

Distribusi surat ijin keselamatan kerja (safety permit) dilakukan oleh unit kerja peminta
jasa dengan ketentuan :
● Asli : unit kerja pelaksana pekerjaan
● Copy 1 : bagian kerja kontrol room
● Copy 2 : bagian k3 (Inspektur keselamatan kerja)
● Copy 3 : bagian kerja security
SISTEM KERJA

MULAI

MEMERIKSAAN PERALATAN
DAN LOKASI KERJA

SURAT IJIN KERJA


TERBIT

IJIN KERJA DINGIN IJIN KERJA PANAS


Mobilisasi / Genset
Demobilisasi Pengelasan
Bongkar Pasang
Pembersihan

CLOSING KERJA

selesai

Daftar SIKA yang ditetapkan:


● Ijin Kerja Dingin
● Ijin Kerja Panas
● Ijin Kerja Listrik
6.4 PENGELOLAAN SUB KONTRAKTOR (JIKA MENGGUNAKAN)

MANAJEMEN SUB KONTRAKTOR

Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun
Lama Pekerjaan : 60HK
Lokasi Pekerjaan : Integrated Terminal Surabaya

SUB KONTRAKTOR

Dalam melaksanakan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun”,
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA tidak menggunakan sub kontraktor dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut diatas akan kami kelola sendiri.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PENGELOLAAN SUB KONTRAKTOR

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE : PEKERJAAN

Prosedur Pengelolaan Sub


SUB SUBJECT : Appendix :
Kontraktor

1. TUJUAN
Dalam rangka meningkatkan kualitas atau jaminan mutu tersedianya pelayanan
keahlian / profesialisme dalam bidang pekerjaan yang disebutkan sesuai dengan bidang
pekerjaan perusahaan. Bertujuan guna meningkatkan pelayanan publik dan
memberikan akses yang lebih luas kepadap pemberi kerja diperlukan kualifikasi sebagai
Sub Contractor pelaksana kerja, sebagai berikut meliputi;
a. Untuk memastikan bahwa semua subkontraktor di area Project memenuhi
persyaratan HSE/CSMS bagi mitra kerja, terkait proses prakualifikasi, work in
progress, program HSE, final evaluasi sebelum pekerjaan/tender
b. Untuk memastikan bahwa terdapat kontrol yang cukup untuk mengelola dan
mengendalikan semua subkontraktor secara efektif.
c. Untuk memastikan bahwa semua subkontraktor memenuhi dan menerapkan
seluruh standar dan persyaratan HSE Perusahaan.
d. Untuk memastikan srayat kualifikasi, pengalaman baik dalam pelaksanaan
pekerjaan
e. Untuk memastikan tugas dan perizinan perusahaan semua subkontraktor telah
bersertifikasi keahlian pekerja

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur mengenai tata cara menyeleksi dan memilih
subkontraktor yang akan bekerja dengan PT. Safila Arta Nugraha yang sesuai dengan
persyaratan HSE yang telah ditentukan.

3. TANGGUNG JAWAB
 Direktur Utama
Bertanggungjawab mengambil keputusan yang sesuai dengan pemilihan
subkontraktor sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
 Departemen Operasional
Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa subkontraktor yang bekerja di
wilayah wewenangnya‟, mengikuti semua persyaratan HSE yang telah ditetapkan.
 Departemen HSE
i. Bertanggung jawab menyetujui Subkontraktor yang telah lolos seleksi.
ii. Bertanggung jawab memantau perkembangan kinerja HSE Subkontraktor
dalam Safety Committee Project Meeting.
 Subkontraktor
i. Menerapkan dan memenuhi semua persyaratan HSE/CSMS yang telah
ditetapkan dalam prosedur perusahaan ketika bekerja di Project/Site
dimanapun dalam wilayah kerja perusahaan.
ii. Memenuhi persyaratan dalam standar ini pada waktu mengajukan
kerjasama kerja.

4. DEFINISI
 Subkontraktor yang dimaksud dalam prosedur ini adalah orang/badan hukum yang
diberi pekerjaan tertentu di terkait pemeliharaan kendaraan oleh Perusahaan (PT.
Safila Arta Nugraha) melalui Surat Perintah Kerja (SPK) atau PerjanjianKerjasama.
 Memenuhi penilaian resiko harus terpenuhi terhadap pelaksanaaan pekerjaan yang
akan di kerjakan oleh mitra kerja, dimana mencakup aspek HSE sepert, penerapan
CLSR (Corporate Life Saving Rules )
 Menjelaskan resiko pekerjaan meliputi, proses, metode, alur, tugas tanggung jawab
dll oleh mitra kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Implementasi dari prosedur dan penilaian resiko yang telah diterapkan dan
dikomunikasikan kepada seluruh mitra kerja/pekerja dalam hal ini.

5. REFERENSI
 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
 Pedoman CSMS PT.Pertamina Patra Niaga A7-001/S00000/2020-S0
6. DOKUMEN TERKAIT
 Form “Persetujuan Kontrak Untuk Subkontraktor”
 Form “Daftar Alat/Peralatan Subkontraktor”

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
6.5 KESELAMATAN BERKENDARA
A. Tahap Persiapan
1. Periksa kondisi kendaraan
Sebelum melakukan perjalanan, cek dan test setiap peralatan yang ada di mobil
anda, seperti : kondisi rem, tanda lampu sign, lampu mobil, klakson, kondisi ban
termasuk bunganya (biasanya masih diatas 1 mm tebalbunganya) oli mesin,
oli rem, air pendingin, kondisi wiper, dan lain sebaginya dan kap mesin harus
tertutup rapat.
2. Periksa Kondisi Peralatan
Apakah spare part (minyak rem, ban cadangan, air accu dll, tersedia), alat P3K,
sabun pengaman, tools, segitiga pengaman dan lain sebagainya.
3. Periksa Kondisi Pengemudi
Apakah sudah makan, tidak sakit, sudah tidur cukup, tidak lupa membawa SIM
dan STNK yang berlaku, memakai baju yang tidak mengganggu dan
sebagainya.
4. Periksa Kondisi Jalan dan Peraturan
Yang paling utama adalah taat pada peraturan lalu lintas, mengerti akan arti
dari marka jalan, perhatikan kondisi jalan, tahu dengan pasti tujuan anda mau
kemana.

B. Saat Mengemudi
1. Hindari mendahului pengendara lain yang aggressive (ugal – ugalan)
2. Taati peraturan lalu lintas yang berlaku
3. Hindari pandangan yang terhalang
4. Taati “aturan 2 (dua) detik“ (two second rule) yaitu aturan menjaga jarak di arteri
atau jalan biasa, dimana mobil anda dengan mobil di depan anda harus berjalan
selama 2 (dua) detik, mengukurnya misal ada kendaaraan di depan anda
melewati suatu tiang maka saat kendaraan anda sampai di tiang tersebut harus
di capai dalam dua detik, tetapi jarak ini harus bertambah menjadi lebih lama
(3,4,5 detik) bila kecepatan menjadi lebih kencang misalnya saat mengemudi
di jalan tol jangan ugal –ugalan.
5. Jangan tergantung dari pengemudi lain, maka jangan sekali – sekali
memperkirakan tindakan pengemudi kendaraan lain, seperti memperkirakan
kendaraan itu pasti belok kiri maka kita kekanan.
6. Selalu mempunyai jalan keluar, misalnya saat ada pengereman mendadak
maka bisa menghindarinya.
7. Fokus mengemudi, hindari mengemudi sambil mengobrol, makan, minum
atau berbicara lewat telepon, sebaiknya berul betul fokus.
8. Selamat mengemudi aman “UTAMAKAN KESELAMATAN”

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROGRAM DAN JADWAL PELATIHAN

Keselamatan berkendara selama berada di lokasi proyek ataupun di lokasi kantor


PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak
manajemen selalu menekankan pentingnya keselamatan berkendara kepada setiap
karyawannya. Komitmen ini kami pegang dengan menjalankan :
1. Sosialisasi Prosedur Keselamatan Berkendara
 Minimal satu bulan sekali untuk lingkup pekerjaan proyek
 Minimal satu tahun sekali untuk lingkup pekerja kantor
2. Memberikan izin untuk mengendari kendaraan apabila memang telah terbukti
memiliki izin/legalitas yang sah untuk berkendara
3. Mengecek setiap kendaraan kantor ataupun kendaraan yang akan digunakan
untuk kepentingan pekerjaan agar menghindari hal-hal yang merugikan yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja

Jadwal Pelatihan/Sosialisasi di Lokasi Proyek

MINGGUKE -
NO URAIAN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Safety Driving 1 Bulan Sekali
IDENTIFIKASI DAN PERLENGKAPAN KEBUTUHAN KENDARAAN

Kebutuhan Kendaraan Ketersediaan Kendaraan

Tipe Jenis
No. Aktifitas Kebutuhan Kendaraan No. Nopol Status Driver Nomor SIM
Kendaraan Kendaraan
1. Mobilisasi pekerja, peralatan, dan Pickup 1. Pickup H 8442 PG Milik sendiri Ahmad 1553-9301-
material ke lokasi kerja Zadit 000582

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PERLENGKAPAN KENDARAAN

Mobil Pribadi

KELENGKAPAN BERKENDARA

1. No. Polisi H 8442 PG

2. Nama Pemilik PT.Shira Arta Gemilang

Jl. Kalipepe IV No 45B RT 09/01


3. Alamat Banyumanik, Semarang

4. Jenis Kendaraan Mobil Barang

5. Merek/ Type Pick Up

6. STNK Berlaku Sampai 14 Juli 2024

PENGEMUDI KENDARAAN

1. Nama Ahmad Zadit Taqwa

2. Alamat Tanggulangin, Sidoarjo

3. No. SIM 1553-9301-000582

4. Berlaku hingga 06 Januari 2027

Surabaya, 14 September 22023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
CHECKLIST PEMERIKSAAN KELAYAKAN KENDARAAN

CHECK LIST PEMERIKSAAN KENDARAAN OPERASIONAL


Pemeriksa :
Kendaraan :
Tanggal :
Pengemudi :
ITEM PEMERIKSAAN KONDISI KETERANGAN
BAIK RUSAK ADA TIDAK
ADA
I. Administrasi
Pengemudi mempunyai
SIM A dan masih berlaku
Surat kendaraan (STNK)

II. Perlengkapan Keselamatan yang Digunakan


Sepatu

Sabuk Pengaman

III. Pemeriksaan Kondisi Kendaraan


Kondisi jendela, kaca,
lampu dan reflector
Kondisi ban
Kedalaman kembang ban
Aus, retak atau rusak

Mur roda
Paku, baut atau benda
yang menempel

Kebocoran minyak / oli

Fungsi lampu besar, rem,


lampu sein, dan klakson
Fungsi pedal rem dan tuas
rem tangan

Setel tempat duduk dan


sandaran kepala
Setel kaca spion
Lampu indikator menyala
saat kunci ON atau start

Lampu indikator minyak


rem & rem tangan mati
saat di lepas
Jumlah bahan bakar
Jumlah coblant
jumlah cairan pembersih
pada washer
Jumlah minyak rem

Jumlah air battery


Fungsi kunci cap mesin

Diketahui Diperiksa

( ) (
)
PROSES 7. JAMINAN: PEMANTAUAN, PENGUKURAN, DAN AUDIT

7.1 AUDIT DAN ATAU INSPEKSI, RIVIEW DAN EVALUASI PEMENUHAN

PROSEDUR AUDIT

Mulai

Departemen Audit

Departemen Audit
Penerapan daftar audit internal dan
eksternal

Departemen Audit
Pengukuran dan evaluasi audit
internal dan eksternal

Departemen Audit
Peningkatan berkelanjutan

Tim Audit
Komitmen
dan

Dokumentasi
Tindak
hasil
Lanjut/
peningkatan

Selesai
Prosedur Audit adalah tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang digunakan
oleh auditor untuk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit yang didapat di lapangan
Tahapan Prosedur Audit meliputi inspeksi, konfirmasi, mengajukan pertanyaan dan
mengamati Tahapan Audit meliputi Perencanaan, Pekerjaan lapangan, Pelaporan, Tindak
lanjut
Audit dilakukan pada setiap Tahapan Pekerjaan

NO TAHAPAN PEKERJAAN PROSEDUR AUDIT


1 Pekerjaan Persiapan Pastikan Jumlah personil yang bekerja di
lokasi apakah sesuai dengan perencanaan
Pastikan peralatan kerja dan peralatan
HSE yang diperlukan telah berada di lokasi
pekerjaan dan dalam kondisi baik
Pastikan APD selalu digunakan saat
melakukan aktifitas pekerjaan
Pastikan manajer lapangan dan safetyman
berada di lokasi dan mengawasi pekerja
dalam melakukan aktifitasnya
2 Pekerjaan Perbaikan Pastikan Jumlah personil yang bekerja di
Compressor lokasi apakah sesuai dengan perencanaan
Pastikan peralatan kerja dan peralatan
HSE yang diperlukan telah berada di lokasi
pekerjaan dan dalam kondisi baik
Pastikan APD selalu digunakan saat
melakukan aktifitas pekerjaan
Pastikan manajer lapangan dan safetyman
berada di lokasi dan mengawasi pekerja
dalam melakukan aktifitasnya
Pekerjaan Pengadaan Pastikan Jumlah personil yang bekerja di
3
Barang lokasi apakah sesuai dengan perencanaan
Pastikan peralatan kerja dan peralatan
HSE yang diperlukan telah berada di lokasi
pekerjaan dan dalam kondisi baik
Pastikan APD selalu digunakan saat
melakukan aktifitas pekerjaan
Pastikan manajer lapangan dan safetyman
berada di lokasi dan mengawasi pekerja
dalam melakukan aktifitasnya
Pekerjaan Selesai Pastikan Jumlah personil yang bekerja di
4
lokasi apakah sesuai dengan perencanaan
Pastikan peralatan kerja dan peralatan
HSE yang diperlukan telah berada di lokasi
pekerjaan dan dalam kondisi baik
Pastikan APD selalu digunakan saat
melakukan aktifitas pekerjaan
Pastikan manajer lapangan dan safetyman
berada di lokasi dan mengawasi pekerja
dalam melakukan aktifitasnya
RENCANA / SCHEDULE AUDIT

MINGGU KE -
NO URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Inspektor
1 Pekerjaan Persiapan Direktur/ HSE

2 Pekerjaan Perbaikan Direktur/ HSE


Compressor
3 Pekerjaan Pengadaan Direktur/ HSE
Material
4 Pekerjaan Selesai Direktur/ HSE

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
CHECK LIST AUDIT PROGRAM HSE

Nama Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan : Tanggal penilaian :
NOT SCORE SCORE
No POKOK BAHASAN NEED KOMENTAR
NEED MAX ACTUAL
1 Penerapan Mitigasi JHSEA 3
HSE Meeting (sesuai schedule
2 3
HSE Plan)
HSE Talk / briefing (sesuai
3 3
schedule HSE Plan)
HSE Training / Induction (sesuai
4 3
schedule HSE Plan)
Pelaporan Penerapan HSE ke
5 Pertamina (sesuai schedule HSE 3
Plan)
Inspeksi HSE secara rutin oleh
level pelaksana (mulai dari Pre
6 3
mobilization hingga mobilization)
sesuai schedule HSE Plan
Inspeksi HSE oleh Management
7 kontraktor (sesuai schedule HSE 3
Plan)
8 Incident / accident reporting 3
9 Investigation report 3
Pekerja paham terhadap HSE
10 Policy & Objective pekerjaan 3
tersebut
11 Pemeriksaan kesehatan 3
12 Tindak lanjut temuan 4
TOTAL NILAI 37
% TOTAL NILAI

Σ Score actual yang dicapai terhadap item yang diperiksa


% Total Nilai = X 100%
Σ Score maksimum target terhadap seluruh item yang harus diperiksa

Nama Tanda tangan

Verifikator
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN AUDITOR
Perihal : Surat Keterangan Penunjukan Auditor Pekerjaan Perbaikan
Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartemen No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Dengan ini menunjuk :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartment No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Sebagai Auditor untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun”

Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
 Auditor

Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE

Gender : Female

Marital Status : M/2

Address : Jl. Kalipepe IV No.45BRT/RW.009/001


Kel. Pudak Payung, Kec. Banyumanik
Semarang 50256 - Central Java

Home : 024-76481729 / HP: 0856 5326 923


Telephone / HP

Current E-mail : mellynovrian@gmail.com


Address

Religion : Islam

Place & Date of : Batam Island, 6 May 1979


Birth

Driving License : A

Proficiency in : Speaking and Writing English


Languages
FORMAL EDUCATION
Elementary School : Graduated in 1991
SD Negeri 08 Prabumulih, South Sumatra

Junior High School : Graduated in 1994


SMP Negeri 01 Prabumulih, South Sumatra

Senior High School : Graduated in 1997


SMU 09 Semarang, Central Java

University : Graduated in 2002


STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Bank BPD Central With GPA (Grade Point
Java, Semarang Average) = 3, 36

NON FORMAL EDUCATION


COURSE 1. TAXATION Lembaga Manajemen STIE
Bank BPD Jateng
2. EXPORT – IMPORT

3. COMPUTER APPLICATIONS :

 Microsoft Office (Word, Excel,


Power Point, Access)

 Database Apl. (Basica, Fox Pro)

 Statistic Apl. (SPSS)

4. STOCK EXCHANGE

5. MINI BANK (Practicing)

COURSE ENGLISH LESSONS LB – LIA IMAM BONJOL


( A Graduate of Advance Level) SEMARANG
APPRENTICESHIP

PT. Bank BPD Jateng Capem Ps. Johar, Semarang in 2001

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description


June „03 – NPC Balikpapan Customer  Responsible for customer
July‟03 Service services and sales, also taking
(Nokia
notes of customer complaints
Professional
Center)  Demonstrated and sold several
varieties of NOKIA handset
products and accessories in a
dynamic selling environment
 Reponsible for cash handling,
reporting daily sales & product
Stock, and reponsible for product
placement andarrangement

Aug‟03 – May‟06 PT. Kideco Jaya Secretary of  Translated Reports &Documents


Agung (Batu President  Served as liaison between BOD
Kajang Site) Director and staffs and screened
Telephone calls

 Arranged Appointments for


Directors
 Handled Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Handled Meetings Arrangement
 Organized Filing system for
some Daily Reports
 Appointed as an Internal
“Master of Ceremony”
 Appointed as a Teacher for
Bahasa language course for
Expatriates
 Reported some Daily Report
such as :
 Weather Forecast
Report
 Exchange Rate
Report
 Safety Patrol Report
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Also performed secretarial
services for Exe. Managing
Director & Technical Director

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jun ‟06 – Sep „06 PT. Multi Prima Project  Organized Meeting Schedule
Energy Secretary  Arranged Project Manager‟s
(Tenggarong Site) Appointments
 Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics / warehouse
activity
 Handled procurement process of
office equipment supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Did General Admin tasks;
 Report to PM and is
resposible for assisting
with preparation of
financial statement
 Maintaining cash
controls
 Supervising the payroll
and personnel
administration

Maintaining accounts
payable
 Managing office
activities
 Did various tasks
whenever requested

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Oct ‟06 – Aug PT. Sinar Karya Mustika Project  Organized Meeting Schedule
‟07 (PT. Avocet Bolaang Secretary/  Arranged PM‟s
Mongondow Gold Mine Admin Appointments
Site) Officer
 Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics /
warehouse activity
 Handled procurement
process of office equipment
supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Supervised administrative
services
 Oversee the accounts payable
and accounts receivable
systems in order to ensure
complete and accurate
records of all moneys
 Administer employee files
and records in order to
ensure accurate payment of
benefits and allowances

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jan „08 PT. Kanlubang Branch  Member of team for startup KBUBranch
– Bara Utama Manager‟s Office in Balikpapan
Nov‟08 (Balikpapan Assistance/  Set up and launched the entire office
Branch Office) Admin & system, developed accounting
HRD Spv procedures, designed appropriate filing
processes and put computer programs in
place, created forms and supporting
materials for new procedures and
policies
 Developed human resources
procedures; recruiting, evaluating,
hiring, training and supervising support
staffs (the growth of this company just
about 25 employees)
 Searched appropriate payroll system;
inputing database employees, record
keeping and payroll preparation,
researched proper insurance for
employees, handled JAMSOSTEK,
montly reported to Manpower
Departmant for domestic & Foreign
employment, montly reportedto
Immigration Department for foreign/
expatriate status
 Maintained and printed daily itinerary
and roster calendar, made travel
arrangements with travel agency for all
Directors, Managers and staffs
 Provided Administrative support to
Branch Manager, as well as Board of
Director and other managers in KBU
business group
 Created admin department budget
reports, presentations and other
correspondence, manage all accounts
payables, including vendor payments
and expense vouchers. (Streamlined
office processes)
 Managed corporate purchasing,
contract negotiations and material
procurement for all aspects of mining
project process, sourced and qualified
vendors with an emphasis on qualityand
cost effectiveness, developed strong
relationships with new vendors,
reestablished relationships with former
vendors, collaborated with management
to develop and implement purchasing
policies and procedures
 Performed other related duties as
required

WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description

Mar „10 PT. Pride Office  Generally performed


– Dec‟12 Resources Manager/ responsibilities as previous job
Indonesia Executive description
(Balikpapan assistant  Responsible organized and
Office) coordinated office operations and
procedures in order to ensure
organizational effectiveness and
efficiency
 Maintained office services
 Supervised staffs daily activites
 Maintained office records
 Set up initial new office and team
in wherever new project
 Performed other related duties
whenever necessary

Jan‟13 - PT. SAFILA ARTA Direktur  Become a coordinator,


Now NUGRAHA Utama communicator, decision maker,
(Surabaya) manager as well as leader in the
company
PROSEDUR INSPEKSI

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA


General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Inspeksi Appendix :

Inspeksi adalah suatu kegiatan pengamatan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan


aspek HSE di lapangan sehingga dapat memastikan bahwa pekerja telah melaksanakan
kegiatan dangan aman dan selamat.

Tujuan Inspeksi adalah untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya dan aspek
lingkungan yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja, mesin dan peralatan, material serta
tindakan pekerja yang teridentifikasi dapat diambil tindakan perbaikan serta pencegahan
sehingga potensi kecelakaan yang mungkin timbul dapat dicegah.

Inspeksi adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek
Sumber Bahaya adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
kerugian terhadap manusia dan property
Aspek Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk menimbulkan
dampak terhadap lingkungan

Ruang Lingkup Inspeksi mencakup kegiatan inspeksi HSE yang meliputi tempat kerja dan
lingkungan kerja yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta
evaluasi dan tinjauan ulang hasil inspeksi. Saat melakukan inspeksi pastikan pula hal-hal
berikut :
 Pekerja telah melaksanan kegiatan sesuai prosedur yang ada
 Fasilitas dan peralatan telah memenuhi standar minimal
 Pekerja telah memenuhi kompetensi yang sesuai
 Kekurangan persyaratan dan penyimpangan telah dipenuhi dan ditindak lanjuti.
BAGAN ALIR FORM

Mulai

Departemen Logistik

Mendata informasi tentang alat


kerja/ material

Departemen Logistik

Menyerahkan informasi tersebut


kepada Tim HSE

Tim di Lapangan

Mendata informasi tentang alat


kerja yang digunakan

Tim di Lapangan

Menyerahkan informasi tersebut


kepada Tim HSE

A
A

Tim HSE Form Inspeksi Alat Kerja

Menerima informasi tersebut dan


melakukan inspeksi

Tim HSE

Terdapat kerusakan
saat inspeksi Form Material

Dokumentasi Tindak lanjut


hasil inspeksi (Perbaikan)

Selesai

Pihak yang Bertanggung Jawab dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi adalah :


Koordinator safety bertanggung jawab untuk memantau hasil inspeksi dan memastikan
tindakan perbaikan yang diusulkan telah dilakukan
Safetyman bertanggungjawab untuk mengelola kegiatan inspeksi seperti membuat jadwal
pelaksanaan dan mengusulkan nama tim inspector.
Bagian yang diinspeksi HSE bertanggung jawab atas penyediaan waktu, tempat kerja dan
tersedianya personil yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan inspeksi HSE begitu
pula untuk penyelesaian efektif atas temuan dan pengamatan inspeksi HSE

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROGRAM INSPEKSI

MINGGU KE -
NO URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Inspektor
1 Persiapan pelaksanaan Direktur/ HSE
pekerjaan
2 Pengecekan kelengkapan Direktur/ HSE
peralatan HSE
3 Pengecekan Kelengkapan Direktur/ HSE
APD pekerja
4 Memastikan Cara Kerja Aman Direktur/ HSE

5 Pengecekan Prosentase Direktur/ HSE


Pekerjaan

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
FORM PEMERIKSAAN ALAT
Nama alat : Hand Tools
Jumlah :
Pemeriksa :
Pengawas :
Hari /Tanggal :

Form pemeriksaan alat


NO Nama Alat Keterangan Catatan
Baik Tidak Servis
1 Kunci ring pas
2 Tang
3 Palu
4 Obeng
5 Kunci inggris
6 Linggis

Catatan :
Pemeriksaan sebelum di gunakan untuk bekerja

Diketahui, Diperiksa,
SURAT KETERANGAN
PENUNJUKAN INSPEKTOR

Perihal :Surat Keterangan Penunjukan Inspektor Pekerjaan


Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartemen No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Dengan ini menunjuk :
Nama : Ismiliani Indah Putri Sari
Perusahaan : PT. Safila Arta Nugraha
Alamat : Dian Regency Apartment No.123, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Nama Pekerjaan : Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki Timbun

Sebagai Inspektor untuk pekerjaan “Perbaikan Saluran Air dan Boundwall Area Tangki
Timbun”

Demikian surat pernyataan dari kami dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
 Inspektor

Curriculum Vitae
PERSONAL DATA
Name : Ismiliani Indah Putri Sari, SE

Gender : Female

Marital Status : M/2

Address : Jl. Kalipepe IV No.45B


RT/RW.009/001
Kel. Pudak Payung, Kec.
Banyumanik
Semarang 50256 - Central Java

Home Telephone / : 024-76481729 / HP: 0856 5326 923


HP

Current E-mail : mellynovrian@gmail.com


Address

Religion : Islam

Place & Date of : Batam Island, 6 May 1979


Birth

Driving License : A

Proficiency in : Speaking and Writing English


Languages
FORMAL EDUCATION
Elementary School : Graduated in 1991
SD Negeri 08 Prabumulih, South Sumatra

Junior High School : Graduated in 1994


SMP Negeri 01 Prabumulih, South Sumatra

Senior High School : Graduated in 1997


SMU 09 Semarang, Central Java

University : Graduated in 2002


STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Bank BPD With GPA (Grade Point
Central Java, Semarang Average) = 3, 36

NON FORMAL EDUCATION


COURSE 1. TAXATION Lembaga Manajemen STIE
Bank BPD Jateng
2. EXPORT – IMPORT

3. COMPUTER
APPLICATIONS :

 Microsoft Office
(Word, Excel, Power
Point, Access)

 Database Apl.
(Basica, Fox Pro)

 Statistic Apl. (SPSS)

4. STOCK EXCHANGE

5. MINI BANK (Practicing)

COURSE ENGLISH LESSONS LB – LIA IMAM BONJOL


( A Graduate of Advance SEMARANG
Level)
APPRENTICESHIP

PT. Bank BPD Jateng Capem Ps. Johar, Semarang in 2001

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description


June „03 – NPC Customer  Responsible for customer
July‟03 Balikpapan Service services and sales, also taking
notes of customer complaints
(Nokia
Professional  Demonstrated and sold several
Center) varieties of NOKIA handset
products and accessories in a
dynamic selling environment
 Reponsible for cash handling,
reporting daily sales & product
Stock, and reponsible forproduct
placement andarrangement

Aug‟03 – PT. Kideco Secretary of  Translated Reports &


May‟06 Jaya Agung President Documents
(Batu Director  Served as liaison between BOD
Kajang Site) and staffs and screened
Telephone calls
 Arranged Appointments for
Directors
 Handled Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Handled Meetings Arrangement
 Organized Filing system for
some Daily Reports
 Appointed as an Internal
“Master of Ceremony”
 Appointed as a Teacher for
Bahasa language course for
Expatriates
 Reported some Daily Reportsuch
as :
 Weather Forecast
Report
 Exchange Rate
Report
 Safety Patrol Report
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Also performed secretarial
services for Exe. Managing
Director & Technical Director

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jun ‟06 – PT. Multi Project  Organized Meeting Schedule


Sep „06 Prima Secretary  Arranged Project Manager‟s
Energy Appointments
(Tenggarong
Site)  Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters when
needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics / warehouse
activity
 Handled procurement process of
office equipment supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Did General Admin tasks;
 Report to PM and is
resposible for assisting
with preparation of
financial statement
 Maintaining cash
controls
 Supervising the payroll
and personnel
administration

Maintaining accounts
payable
 Managing office
activities
 Did various tasks
whenever requested

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Oct ‟06 PT. Sinar Karya Project  Organized Meeting


– Aug Mustika (PT. Avocet Secretary/ Schedule
‟07 Bolaang Mongondow Admin  Arranged PM‟s
Gold Mine Site) Officer Appointments
 Arranged Hotel & Flight
Reservations
 Made Outgoing Letters
when needed
 Organized Meeting Room
function
 Organized Filing Project
Reports
 Translated Reports &
Documents
 Managed logistics /
warehouse activity
 Handled procurement
process of office equipment
supply
 Made miscellaneous reports
whenever requested
 Supervised administrative
services
 Oversee the accountspayable
and accounts receivable
systems in order to ensure
complete and accurate
records of all moneys

 Administer employee files


and records in order to
ensure accurate payment of
benefits and allowances

WORKING EXPERIENCE

Period Company Position Job Description

Jan „08 PT. Branch  Member of team for startup KBU


– Kanlubang Manager‟s Branch Office in Balikpapan
Nov‟08 Bara Utama Assistance/  Set up and launched the entire office
(Balikpapan Admin & system, developed accounting
Branch Office) HRD Spv procedures, designed appropriate
filing processes and put computer
programs in place, created forms and
supporting materials for new
procedures and policies
 Developed human resources
procedures; recruiting, evaluating,
hiring, training and supervising
support staffs (the growth of this
company just about 25 employees)
 Searched appropriate payroll system;
inputing database employees, record
keeping and payroll preparation,
researched proper insurance for
employees, handled JAMSOSTEK,
montly reported to Manpower
Departmant for domestic & Foreign
employment, montly reportedto
Immigration Department for foreign/
expatriate status
 Maintained and printed daily
itinerary and roster calendar, made
travel arrangements with travel
agency for all Directors, Managers
and staffs
 Provided Administrative support to
Branch Manager, as well as Board of
Director and other managers in KBU
business group
 Created admin department budget
reports, presentations and other
correspondence, manage all accounts
payables, including vendor payments
and expense vouchers. (Streamlined
office processes)
 Managed corporate purchasing,
contract negotiations and material
procurement for all aspects ofmining
project process, sourced and qualified
vendors with an emphasis on quality
and cost effectiveness, developed
strong relationships with new
vendors, reestablished relationships
with former vendors, collaborated
with management to develop and
implement purchasing policies and
procedures
 Performed other related duties as
required

WORKING EXPERIENCE
Period Company Position Job Description

Mar „10 PT. Pride Office  Generally performed


– Dec‟12 Resources Manager/ responsibilities as previous job
Indonesia Executive description
(Balikpapan assistant  Responsible organized and
Office) coordinated office operations
and procedures in order to
ensure organizational
effectiveness and efficiency
 Maintained office services
 Supervised staffs daily activites
 Maintained office records
 Set up initial new office and
team in wherever new project
 Performed other related duties
whenever necessary

Jan‟13 - PT. SAFILA ARTA Direktur  Become a coordinator,


Now NUGRAHA Utama communicator, decision maker,
(Surabaya) manager as well as leader in the
company
V.6 PELAPORAN HSE
Program tinjauan / review terhadap implementasi HSSE Plan adalah pengumpulan
atau penyajian data yang dilakukan sistematis dan objektif untuk menyajikan bukti
pelaksanaan HSSE Plan yang telah disusun secara matang. Bentuk program berupa
Pertemuan Penerapan HSSE yang dilakukan minimal satu kali dalam kurun waktu
90hari masa kerja.

Tinjuan atau review penerapan HSSE bertujuan untuk mengetahui bahwa pekerjaan
telah dilaksanakan dengan menerapkan tata cara dan prosedur yang terdapat pada
HSSE Plan dimana sebelumnya telah disepakati bersama untuk selanjutnya dilakukan
evaluasi.

Pelaporan HSE bertujuan untuk mengetahui penerapan secara nyata terhadap


implementasi HSE yang telah dilakukan selama pekerjaan berlangsung. Hal ini biasanya
dilakukan dalam bentuk report khusus yang diserahkan kepada user agar dapat dinilai
keberhasilan penerapannya.

Program tinjauan terhadap implementasi HSSE Plan dan pelaporan HSE selama berada
di lokasi proyek ataupun di lokasi kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi
tanggung jawab bersama, maka dari itu pihak manajemen selalu menanamkan
pentingnya koordinasi terkait implementasi HSSE Plan baik internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan (Pertamina). Komitmen ini kami pegang dengan
menjalankan:
1. Review implementasi HSSE Plan di kantor sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Review implementasi HSSE Plan ke Pertamina (HSSE Report) minimal satu
bulan sekali
3. Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang sedang berjalan

Berikut ini tabel periode pelaksaan tinjauan terhadap HSSE Plan :

MINGGU KE -
NO URAIAN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Review Implementasi HSSE 1 x Kali Pelaporan
Plan
2 Pelaporan HSE ke user 1 x Kali Pelaporan
a. Intervensi terhadap kondisi dan perilaku Sub Standard
Perilaku tidak sesuai standard adalah perilaku tidak aman yang berbahaya saat
melakukan pekerjaan. Perilaku tidak aman adalah suatu kegagalan seseorang
dalam mengikuti persyaratan dan prosedur kerja yang telah ditetapkan di suatu
perusahaan sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau kerugian
untuk diri sendiri, orang lain, serta lingkungan disekitarnya.
Sebagai salah satu vendor PT. Pertamina Patra Niaga dimana lingkungan kerja
yang dihadapi mengandung potensi bahaya yang sangat besar, maka aspek HSSE
sangat penting untuk selalu diperhatikan dan direview penerapannya. PT. Safila
Arta Nugraha berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan setiap potensi
bahaya dari tiap pekerjaan yang akan dilakukan dengan menerapkan prosedur,
menganalisis potensi bahaya dan menetapkan mitigasinya, melakukan pengecekan
rutin, serta selalu mengingatkan dan mengajak semua karyawannya untuk memiliki
pemikiran yang sama bahwa keselamatan di tempat kerja bukan tanggung jawab
perorangan melainkan semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut.
Dalam penerapan semua cara yang dilakukan agar meminimalisir terjadinya
kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja tidak selalu berjalan dengan lancar dan
tanpa ada penolakan dari pekerja/ karyawan. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena
setiap pekerja memiliki latar belakang pemikiran yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya. Hal ini yang membuat PT. Safila Arta Nugraha senantiasa
rutin melakukan kontrol terhadap pekerja dan karyawannya untuk memastikan
penerapan aspek HSSE sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Apabila dikemudian hari ditemukan perilaku/kondisi substandard maka dengan
segera kami lakukan tindakan perbaikan dan menghubungi pihak-pihak terkaitagar
ikut berkontribusi dalam tindakan perbaikan ini sekaligus melakukan investigasi
terkait terjadinya pelanggaran tersebut.
No. Item Tindak Lanjut PIC Target Status
1.
2.
3.
DOKUMENTASI
SEBELUM SESUDAH
7.2 PELAPORAN DAN INVESTIGASI KECELAKAAN

PROSEDUR INVESTIGASI KECELAKAAN

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Investigasi Kecelakaan Appendix : 5-D/PT.SAN/2020

Prosedur Investigasi kecelakaan / Incident Report

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Prosedur ini bertujuan agar setiap kejadian kecelakaan yang terjadi dalam
lingkungan Perusahaan dapat cepat dilaporkan dan korban mendapatkan penanganan
dengan segera. Selain itu agar diketahui penyebab kecelakaan tersebut sehinggadapat
diambil tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali.
REFERENSI
 Manual K3
 OHSAS 18001:2007 klausul 4.5.3.1
 Permenaker No.03/MEN/1998
DEFINISI
 Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan ataupun direncanakan
yang mengakibatkan kerugian berupa cidera atau kehilangan nyawa, kerusakan
properti, gangguan pada proses dan lingkungan.
 Cidera ringan adalah cidera yang mengakibatkan luka yang hanya
membutuhkan perawatan P3K dan dapat kembali bekerja.
 Cidera sedang adalah cidera yang mengakibatkan luka dimana korban tidak
dapat masuk keesokan harinya/membutuhkan istirahat atau dirawat di rumah
sakit
 Cidera berat adalah cidera yang mengakibatkan korban kehilangan salah satu
anggota tubuh/ cacat.
 Fatality adalah yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia
URAIAN PROSEDUR
Pelaporan Kecelakaan dan Penanganan Cidera
1. Setiap kecelakaan kerja wajib dilaporkan kepada atasannya/ MR atau
menghubungi nomor darurat yang ada. Bila terjadi pada pekerja kontraktor maka
pihak mandor wajib melaporkan pada pengawas atau menghubungi nomor
darurat yang ada. Apabila terdapat korban jiwa maka kejadian segera dilaporkan
kepada MR /pihak lain yang ditunjuk. Korban segera dibawa menuju rumah sakit
terdekat dengan fasilitas yang ada atau ambulance.
2. Apabila cidera yang terjadi sedang atau berat maka petugas K3/ MR di lokasi
yang mengetahui kecelakaan itu segera melakukan tindakan pertolongan
pertama bagi korban sampai bantuan medis datang.
3. Apabila cidera yang terjadi ringan atau hanya membutuhkan pengobatan Tim K3
maka cidera dapat ditangani dengan menggunakan fasilitas P3K yang tersedia
di tempat kerja atau meminta bantuan petugas MR/ Tim K3.
4. Lokasi kejadian segera diamankan untuk menjaga barang bukti yang dipakai
sebagai bahan penyelidikan kecelakaan nanti oleh tim yang ditunjuk.

Penyelidikan Kecelakaan
1. Penyelidikan terhadap suatu kecelakaan dapat dilakukan secara :
 Informal yaitu penyelidikan kecelakaan yang dapat dilakukan oleh atasan
si korban. Hal ini dilakukan untuk cidera yang bersifat ringan pengobatan
dengan P3K).
 Formal yaitu penyelidikan kecelakaan yang harus melibatkan tim
penyelidikan kecelakaan/ MR yang telah ditunjuk dan terdiri atas wakil dari
Departemen yang terkait dengan kecelakan yang terjadi.
2. Penyelidikan kecelakaan dilakukan sesegera mungkin setelah suatu kecelakaan
terjadi. Tim penyelidik segera berkumpul dan menuju lokasi untuk mencari bukti
atau fakta-fakta yang ada.
3. Tim ini dipimpin oleh MR atau karyawan yang ditunjuk dan melaksanakan
kegiatan penyelidikan kecelakaan dengan kegiatan berupa; pengumpulan bukti-
bukti di tempat kejadian (foto-foto,gambar,dll) dan wawancara dengan saksi-
saksi yang berada saat kecelakaan.
4. Setelah bukti-bukti dan informasi terkumpul, tim kemudian akan mengadakan
rapat untuk membahas temuan, menentukan penyebab dan rekomendasi
tindakan perbaikan/pencegahan yang akan diambil.
Pelaporan Hasil Penyelidikan Kecelakaan
1. Hasil kegiatan tim ini kemudian dilaporkan dengan mengisi lengkap formulir
Laporan Penyelidikan Kecelakaan. Hasil laporan kegiatan penyelidikan
kecelakaan ini dibuat dan diserahkan dalam waktu 2 x 24 jam setelah kejadian.
2. Hasil laporan ini kemudian juga dibahas dalam agenda rapat K3 berikutnyaatau
jika diperlukan masukan dari pihak manajemen dapat diadakan rapat khusus
untuk membahas kejadian kecelakaan tersebut.
3. Setiap terjadi kecelakaan maka MR wajib melaporkan kepada kantor Depnaker
setempat sesuai ketentuan dengan menggunakan format laporan yang ada.

Pemantauan Tindakan Perbaikan/Pencegahan


1. Memastikan bahwa tindakan perbaikan/pencegahan yang telah disepakati
dilakukan.
2. Apabila dari hasil pemantauan tersebut ditemukan bahwa tindakan tersebut
belum selesai atau belum dilaksanakan karena sesuatu hal maka diputuskan
target waktu penyelesaian berikutnya.

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR INVESTIGASI KECELAKAAN DI LAPANGAN

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

General Contractor & Supplier

Nomor Vendor (SKT) : 143875


Pimpinan : Ismiliani Indah Putri Sari
PEKERJAAN
SUBJECT : Standard Operating Procedure CODE :

SUB SUBJECT : Prosedur Investigasi Kecelakaan di Lapangan Appendix : 6-D/PT.SAN/2020

Prosedur Investigasi
1. Membentuk tim investigasi yang terdiri dari Direktur, Manajer Proyek, HSE
Koordinator, Sekretaris (admin).
2. Mengamankan tempat kejadian kecelakaan kerja.
3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti-bukti:
a. Orang yang terlibat / saksi mata yang ada di lokasi saat kejadian.
b. Barang : peralatan, perkakas/ komponen peralatan yang digunaakan.
c. Posisi: letak korban, gambaran tempat kejadian.
d. Dokumen : hasil inspeksi pekerjaan, JSA, SOP/ instruksi kerja.
Setelah bukti-bukti terkumpul:
1. Melakukan pengujian/ reka ulang dan perhitungan
2. Melibatkan petugas khusus, tenaga ahli atau perwakilan dari PT. Pertamina
3. Ketua wajib memastikan bahwa pengujian atau reka ulang dilakukan dengan
cara aman.
4. Memastikan semua laporan investigasi dicatat dengan detail.
5. Investigasi cedera fatal diselesaikan dalam waktu 14 hari kerja, pengecualian
bsia diberikan Direktur untuk insiden yang rumit
6. Setelah itu menganalisis investigasi insiden K3
7. Menarik kesimpulan penyebab insiden.
8. Rekomendasi untuk tindakan perbaikan pencegahan insiden serupa.

Untuk insiden cedera fatal, reportable, berpotensi fatal, significant, atau cedera serius,
pastikan bahwa tempat kejadian dan bukti lapangan diamankan dan tidak diganggu
kecuali untuk menyelematkan korban dan/atau mendapat ijin dari Direktur baik secara
langsung maupun melalui HSE Coordinator
 Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Manajer Proyek
 Melakukan investigasi kecelakaan kerja menggunakan formulir investigasi
kecelakaan.
 Bertanggung jawab menangani korban kecelakaan kerja.
 Bertanggung jawab menindaklanjuti hasil investigasi kecelakaan kerja.
2. Safetyman/HSE Officer
 Bertanggung jawab mencatat semua kecelakaan kerja di perusahaan.
 Bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan investigasi
kecelakaan kerja.
 Bertanggung bawah menindaklanjuti penanganan korban kecelakaan
kerja.

 Bukti Kerja
1. Formulir Laporan Kecelakaan Kerja
2. Formulir Laporan Bulanan Kecelakaan Kerja
3. Formulir Penyelidiakn Kecelakaan K3

PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
STANDART TEMPLATE LAPORAN KECELAKAAN KERJA
LAPORAN BULANAN INCIDENT K3LL
PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

LAPORAN BULANAN

BULAN :
PROYEK :

PEMERIKSAAN INTERNAL PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

No. Lokasi Kerja Jml. kegiatan Jenis kegiatan Jml. pekerja

1
2
3

DATA KECELAKAAN
Kecelakaan Kerja
No. Lokasi Kerja Jml. kegiatan
Hampir celaka Kecil Sedang besar
1
2

JENIS INSIDEN
No. Jenis Insiden Jumlah bulan ini Jml.Tahun ini
1 Kecelakaan kerja
2 Kerusakan Asset
3 Lain-lain

DATA INSIDEN
No. Lokasi Kerja Ringkasan Kejadian Jenis Kecelakaan Besaran/klas
1
2
3
Reported by,

( )
SISTEM PELAPORAN KEJADIAN BAHAYA

PROSEDUR PELAPORAN INSIDEN HSE PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera
pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran
lingkungan :
1. Apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan barang / alat atau aset
perusahaan dan kecelakaan yang mengakibatkan cedera yang diderita, karyawan
perusahaan, baik ringan maupun berat, laporkan sesuai kejadian kepadapengawas
K3 (dalam waktu tidak lebih dari 24 jam, dengan menggunakan formulir laporan
kecelakaan kerja)
2. Dokter rumah sakit yang menangani (bila diperlukan), melaporkan keadaan korban
dengan mengisi formulir laporan kecelakaan dan mengirimkan aslinya ke pengawas
K3, tembusan ke bagian personalia perusahaan.
3. Bagian produksi atau bagian lainnya yang berhubungan dengan peralatan yang
mengalami kerusakan tersebut, memberikan laporan atau data
kalkulasi/perhitungan kerugian dan kerusakan kepada pengawas K3 sebagai data
klaim asuransi
4. Pengawas K3 mengadakan pemeriksaan atas sebab terjadinya kecelakaan dan
mengambil langkah-langkah pencegahannya. Tindakan pemeriksaan, bila perlu
memanggil karyawan yang berhubungan dengan kejadian guna mendapatkan
keterangan yang seakurat mungkin atas terjadinya kecelakaan. Dan mengambil
langkah pencegahannya. Tindakan pemeriksaan, bila perlu memanggil karyawan
yang berhubungan dengan kejadian, guna mendapatkan keterangan yangseakurat
mungkin atas terjadinya kecelakaan.

Tata Cara Pelaksanaan


1. Apabila terjadi kecelakaan, maka karyawan yang mengetahui kejadian tersebut
memberikan pertolongan pertama pada korban (P3K) bila diperlukan.
2. Karyawan lainnya yang mengetahui kejadian segera menghubungi pimpinan untuk
memberitahukan perihal terjadinya kecelakaan dan petugas yang pada saat itu ada,
untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya, membawa korban ke unit gawat
darurat rumah sakit, bila diperlukan.
3. Melaporkan kejadian kecelakaan yang sesuai secara singkat dengan menyebutkan
lokasi kejadian serta peristiwa terjadinya dengan jelas
4. Atasan korban melaporkan kejadian tersebut secara tertulis kepada pengawas K3
(dengan menggunakan formulir laporan kecelakaan dalam waktu tidak lebih dari
24 jam)
5. Dokter rumah sakit yang menangani korban (bila diperlukan) mengisi formulir
laporan kecelakaan dengan menyebutkan keadaan korban dan mengirimkannya
ke pengawas K3 Perusahaan.
6. Petugas K3 dan atasan korban meneliti sebab-sebab kecelakaan dan menentukan
langkah-langkah pencegahan agar kecelakaan yang serupa tidak terulang lagi
dikemudian hari.
7. Setelah penderita sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, dokter rumah sakit
yang menangani (bila diperlukan) mengirimkan laporan sembuh dengan
menjelaskan tentang prosentase cacat dari korban ataupun lainnya kepada
pengawas K3 dan bagian personalia untuk penyelesaian korban
8. Bila korban meninggal dunia, maka dokter rumah sakit yang menangani
mengeluarkan surat keterangan kematian dan mengirimkan ke bagian personalian
segera menyelesaikan segala urusan administrasi korban tersebut serta
memberitahukan kepada pihak keluarga korban.
9. Bila kecelakaan menimpa seorang karyawan diluar kawasan maupun lingkungan
perusahaan, maka karyawan lain atau pihak keluarga yang mengetahui kejadian
itu segera memberitahu hal tersebut kepada pihak perusahaan.

Tata Cara Pelaksanaan di Lokasi Kerja


1. Apabila terjadi kecelakaan disuatu unit kerja, maka karyawan yang mengetahui
kejadian tersebut memberikan pertolongan pertama pada korban (P3K) bila
diperlukan.
2. Karyawan lainnya melaporkan kepada safetyman yang bertugas di lapangan.
3. Safetyman melaporkan kepada bagian HSE PT. Pertamina Patra Niaga di lokasi
secara singkat dengan menyebutkan lokasi kejadian serta peristiwa terjadinya
dengan jelas.
4. Karyawan menghubungi petugas yang pada saat itu ada, untuk mendapatkan
pertolongan selanjutnya, membawa korban ke unit gawat darurat rumah sakit, bila
diperlukan.
5. Dokter rumah sakit yang menangani korban (bila diperlukan) mengisi formulir
laporan kecelakaan dengan menyebutkan keadaan korban dan mengirimkannya
ke pengawas K3 Perusahaan
6. Safetyman, beserta Petugas K3 perusahaan dan PT. Pertamina meneliti sebab-
sebab kecelakaan dan menentukan langkah-langkah pencegahan agar kecelakaan
yang serupa tidak terulang lagi dikemudian hari.
7. Setelah penderita sembuh dan tidak lagi dirawat di rumah sakit, dokter rumah sakit
yang menangani (bila diperlukan) mengirimkan laporan sembuh dengan
menjelaskan tentang prosentase cacat dari korban ataupun lainnya kepada
pengawas K3 perusahaan dan bagian personalia untuk penyelesaian korban.

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
SISTEM PELAPORAN INSIDEN

Formulir
Mulai
investigasi

Petugas HSE

Mengumpulkan data dan mengumpulkan


informasi dari korban dan saksi

Petugas HSE

Melapor kepada Perwakilan Manajeman

Perwakilan Manajemen YA FATALITY


Melapor kepada Jamsostek dan
Disnaker
TIDAK

Mulai

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSEDUR PELAPORAN

Penanganan

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama
PROSES 8. TINJAUAN

Program tinjauan / review terhadap implementasi HSSE Plan adalah pengumpulan


atau penyajian data yang dilakukan sistematis dan objektif untuk menyajikan bukti
pelaksanaan HSSE Plan yang telah disusun secara matang. Bentuk program berupa
Pertemuan Penerapan HSSE yang dilakukan minimal satu kali dalam kurun waktu
90hari masa kerja. Tinjuan atau review penerapan HSSE bertujuan untuk mengetahui
bahwa pekerjaan telah dilaksanakan dengan menerapkan tata cara dan prosedur yang
terdapat pada HSSE Plan dimana sebelumnya telah disepakati bersama untuk
selanjutnya dilakukan evaluasi.

Program tinjauan terhadap implementasi HSSE Plan selama berada di lokasi proyek
ataupun di lokasi kantor PT. Safila Arta Nugraha adalah menjadi tanggung jawab
bersama, maka dari itu pihak manajemen selalu menanamkan pentingnya koordinasi
terkait implementasi HSSE Plan baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
(Pertamina). Komitmen ini kami pegang dengan menjalankan:
1. Review implementasi HSSE Plan di kantor sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Review implementasi HSSE Plan ke Pertamina (HSSE Report) minimal satu
bulan sekali
3. Melakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang sedang berjalan

Berikut ini tabel periode pelaksaan tinjauan terhadap HSSE Plan :

MINGGU KE -
NO URAIAN Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Review Implementasi 1 x Kali Pelaporan
HSSEPlan

Surabaya, 14 September 2023


PT. SAFILA ARTA NUGRAHA

ISMILIANI INDAH PUTRI SARI


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai