Anda di halaman 1dari 11

GAKESLAB Indonesia dalam kolaborasi bersama

Pemerintah untuk Penguatan Keamanan, Mutu


dan Manfaat Alat Kesehatan
Bandung, 15 Agustus 2023
GAKESLAB INDONESIA
(sejak 1977)

o Asosiasi alat Kesehatan & laboratorium terbesar di Indonesia o Distributor pemegang NIE : ±500 (PMA, BUMN
o > 1,500 anggota di 23 provinsi (per Juli 2023) (*) dan swasta)
o >80% adalah UMKM dan IKM o Distributor non NIE : ±500
o >150 produsen
o Jejaring luas di dalam dan luar negeri (*) jumlah bertambah terus
2
GAKESLAB Indonesia 2023 – 2027
Kepengurusan Gakeslab Indonesia Periode 2023 - 2027

Bidang Organisasi & Umum

Bidang Regulasi,
Kelembagaan & Perumusan
Strategi

5 BIDANG
Dewan Penasehat Dewan Etik
Daan Ahmadi Ketua Umum
Rd. Kartono Haryono Bidang Industri / Produksi
Dwidjosewojo

Bidang Perdagangan, Purna


Sekretaris Bendahara Jual & Jasa lainnya
Jenderal Umum
Faroman Avisena Titi Azzahra
Bidang Laboratorium &
Diagnostik
GAKESLAB Indonesia 2023 – 2027
Visi Misi
Keuntungan menjadi anggota GAKESLAB Indonesia

- Terkoneksi dengan lingkungan di dalam GAKESLAB


Indonesia (produsen, distributor, konsultan, dll.) dan di luar
GAKESLAB Indonesia (pemerintah, pengguna produk,
universitas, dan lain-lain)
- Mendapat informasi terkini mengenai perkembangan
peraturan dan dunia alat kesehatan (misal, apakah izin
usaha sudah benar sesuai jenis produknya?)
- Mendapat pelatihan-pelatihan yang bermanfaat untuk
pengembangan usaha (management, CPAKB, CDAKB,
pelatihan PJT)
- Terhubung dengan infrastruktur yang dapat membantu
kelancaran usaha (pendampingan CPAKB/ CDKAB, konsultan
hukum,dll)
- Mendapat advokasi untuk kasus-kasus anggota, sepanjang
anggota tidak melanggar hukum dan aturan

5
▪ Kolaborasi GAKESLAB Indonesia bersama
Pemerintah untuk Penguatan Keamanan,
Mutu dan Manfaat Alat Kesehatan
▪ Permasalahan dan Tantangan dalam topik
TKDN, CDAKB, dan Halal Alkeslab
Kalender Kegiatan Pelatihan dan
Sosialisasi terkait TKDN, CDAKB, dan Halal

▪ 25 Pelatihan di tahun
2022
▪ 24 Pelatihan sampai
dengan Juli 2023
▪ 8 Pelatihan CDAKB
untuk PJT telah
terjadwal dari Agustus
s/d Des 2023
TKDN
Tantangan dan Permasalahan dalam Implementasi Sertifikasi TKDN

Transparansi dalam Perhitungan nilai TKDN


• Masih terjadi banyak permasalahan dalam perhitungan nilai TKDN yang berbeda antara Lembaga sertifikasi dengan
Kemenperin

Kebijakan yang belum selaras antara Kementerian kesehatan dan Kementerian Perindustrian
• Dengan kompleksitas karakteristik alat kesehatan, dalam banyak kasus, terdapat perbedaan persepsi antara
kementerian kesehatan dan kementerian perindustrian terkait kebijakan penerapan TKDN

Kapasitas Lembaga Pengujian TKDN


• Bagi industri alkes yang masih termasuk dalam bisnis UKM, biaya dan antrian sertifikasi TKDN cukup memberatkan →
peningkatan kapasitas Lembaga pengujian TKDN diharapkan mampu mengurangi lamanya antrian serta biaya dari
proses sertifikasinya
CDAKB
Rencana dan Dukungan Gakeslab dalam Percepatan Pemenuhan Sertifikasi CDAKB

Tantangan yang dihadapi

Memperluas jangkauan pelatihan CDAKB di Keterbatasan sumber daya pelatih dan juga
daerah-daerah kapasitas peserta di setiap pelatihan

Pendataan terhadap anggota Gakeslab


Pendampingan terhadap anggota
yang telah mengikuti pelatihan untuk
Gakeslab selama proses sertifikasi CDAKB memantau progres

Diperlukan pendekatan yang lebih masif dan sanksi


Monitoring dan dorongan untuk memotivasi
(?) serta pentingnya kesadaran dari jajaran
perusahaan dalam proses sertifikasi CDAKB
manajemen perusahaan untuk memprioritaskan
sertifikasi CDAKB
HALAL ALKESLAB
Rekomendasi atas Permasalahan dan Tantangan Implementasi Regulasi Halal bagi Alkeslab

Kejelasan Cakupan Sertifikasi Kepastian ketersediaan produk


Halal bagi produk Alkes dan Alkes Alkes dan Alkes DIV yang belum Koordinasi dan Kerjasama Lintas
tersertifikasi Halal setelah masa Kementerian serta Pemegang
DIV sesuai dengan karakterisik
pentahapan sertifikasi Halal Keputusan dalam proses
dan kompleksitas produk serta diberlakukan melalui aturan implementasi sertifikasi Halal
kemanfaatan dalam Layanan Penandaan yang jelas dan dapat bagi produk Alkes
Kesehatan diterapkan di produk Alkes

Detil Rekomendasi Detil Rekomendasi Detil Rekomendasi


1. Melakukan harmonisasi terhadap 1. Persyaratan penandaan Halal bagi produk 1. Mendorong keselarasan di antara Otoritas
definisi yang berlaku secara Global untuk yang belum tersertifikasi Halal dapat implementasi Halal seperti Kemenkes RI,
kategori perangkat medis dalam disimplifikasi atau dihapuskan disesuaikan Kemenag RI, BPJPH dan MUI untuk
sertifikasi Halal, - Alat Kesehatan dengan dengan karakteristik produk alkes dan untuk menyelesaikan berbagai pendapat dan bidang
Kandunagn Hewan (ADM) dan Tidak meminimalkan dampak terhadap peraturan yang kurang jelas. (proses, petunjuk
(Non ADM) ketersediaan alkes dan alkes DIV di Layanan teknis, penandaan)
2. Melakukan klasifikasi cakupan sertifikasi Kesehatan 2. Mendorong pemerintah untuk menjajaki
Halal dengan pendekatan berbasis risiko 2. Adanya arahan bagi para profesional kemungkinan lain dalam mengenali dan
melalui parameter kontak dengan tubuh perawatan kesehatan untuk terus memanfaatkan persyaratan dan
manusia memprioritaskan prinsip-prinsip kedokteran implementasi Halal di seluruh lembaga Halal
3. Adanya daftar positif/negative untuk berbasis bukti (termasuk pengobatan dan di yurisdiksi/negara lain untuk fleksibilitas
kategori produk Alkes yang tidak diagnosis) dengan mengacu pada Pedoman dalam implementasi Halal agar dapat lebih
termasuk dalam kewajiban sertifikasi Manajemen Penyakit yang berlaku untuk mudah diterapkan bagi produk Alkes yang
Halal merujuk pada kedua poin di atas diagnosis, pengobatan, dan terapi. mayoritas masih berasal dari negara lain
10
 : Komplek Perkantoran Graha Mas Pemuda, Blok AD/23
Jl. Pemuda, Rawamangun
Jakarta Timur, 13220
 +62-21-2248-0259
www.gakeslabindonesia.id
https://www.youtube.com/channel/UCatsH1lZp9S9o5N5M87u_BQ

Anda mungkin juga menyukai