Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SINGOSARI MALANG
Jalan Raya MondorokoNo. 3 SingosariTelp.(0341) 458138 Fax. 458139
Website :http://www.smkn1sgs.sch.id Email : smkn1_sgs@yahoo.com

Model Format RPP Sesuai Surat Edaran Kemendikbud No 14 Tahun 2019


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
No. ....................................

Nama Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 SINGOSARI


Kompetensi Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Kelas/Semester : X DPIB / Ganjil
Mata Pelajaran : Dasar – Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah
Alokasi Waktu : 2 x 7 Jam Pelajaran (@45 menit)
Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami jenis – jenis konstruksi/bangunan
4.2 Menyajikan jenis-jenis konstruksi/bangunan

1. Tujuan Pembelajaran
1.Menjelaskan jenis-jenis konstruksi bangunan gedung, jalan, jembatan, dan irigasi
2. Mencontohkan jenis-jenis konstruksi gedung, jalan, jembatan dan irigasi
3.Menerapkan jenis-jenis konstruksi bangunan gedung, jalan, jembatan, dan irigasi
4.Mendemonstrasikan jenis-jenis konstruksi bangunan gedung, jalan, jembatan, dan irigasi
2. Kegiatan Pembelajaran
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat : Laptop, handphone
2.1.2. Bahan : Kertas dan alat tulis
2.1.3. Sumber Belajar : Modul, power point
2.2. Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan 1. Salam, Doa, Presensi Kehadiran (Presensi Online melalui Grup
WhatsApp)
2. Memberi Informasi mengenai materi yang akan diperlajari
3. Membeerikan Penjalasan kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti 1. Guru membagikan materi pembelajaran mengenai jenis-jenis
konstuksi bangunan gedung, jalan, jembatan, dan irigasi.
2. Siswa menerima materi pembelajaran melalui media PBM online :
mengamati, menganalisa.
3. Guru Memberi Tugas kelompok kepada siswa untuk membuat
artikel dan powerpoint sesuai topik yang telah didapat masing-
masing kelompok
4. Siswa mengumpulkan tugas kepada guru melalui WhatApp.
5. Guru membahas hasil kerja siswa dan menjelasakan mengenai jenis
material, macam bentuk, dan struktur pembangun masing-masing
konstruksi bangunan tersebut.
6. Guru dan peserta didik berdiskusi dan tanya jawab.
7. Guru mengumpulkan hasil penugasan dan melakukan Penilaian.
Penutup 1. Guru memberikan ulasan dari tugas yang telah dikerjakan oleh
peserta didik.
2. Siswa Melakukan Refleksi, mengajukan pertanyaan bila ada yang
belum jelas.
3. Guru menyampaikan Informasi: Motivasi, Persiapan Materi
Selanjutnya.
3. PENILAIAN
1. Keterampilan : Kenerja, Penugasan dalam bentuk tugas kelompok
2. Sikap : Observasi dan keaktifan dalam bertanya
3. Hasil Akhir :Soft file berupa tugas individu
4. MEDIA PBM DARING (ONLINE)
1. WhatsApp Grup : sebagai sarana komunikasi segala aktivitas pembelajaran dan informasi.

Singosari , 26 Agustus 2020


Mangetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. IMAM, M.MT Drs. H. SHODIQ


NIP. 19640401 199003 1 018 NIP. 19640316 199003 1 007
MATERI PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami jenis – jenis konstruksi/bangunan


4.2 Menyajikan jenis-jenis konstruksi/bangunan

JENIS-JENIS KONSTRUKSI/BANGUNAN

Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu konstruksi


(construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti suatu
benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia dengan tujuan,
biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik
membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional
dan ekonomis. struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara
membuat (rekayasa).

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.


Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga
dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada
beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan
bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur
Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh
lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.

Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu
bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya) Walaupun kegiatan konstruksi
dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan
satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.Pada
umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain,
atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan
lapangan biasanya diserahkan kepada mandorproyek yang mengawasi buruh
bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah
konstruksi.
 Bangunan dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu:
- Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
- Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal,
pelabuhan lapangan terbang dan sebagainya.
- Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase,
bangunan bagi, gorong- gorong dan sebagainya.
- Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan
listrik tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
 Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat yaitu:
- Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan
relatip menjadi murah.
- Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi
kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
- Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .
- Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga
penghuninya merasa nyaman dan sehat.
- Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan
menjadi relatif efisien dan efektif.
a. Sistem bangunan
Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang
saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk
sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat
diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling
berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud
tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
b. Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk
dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah
dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung
oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri.
- Substruktur atau struktur bawah: adalah struktur dasar yang membentuk
fondasi sebuah bangunan.
- Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur
lantai dan atap.
- Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di
atas fondasi.

Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun


sedemikian sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien
mungkin, karena elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi
satu kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.

c. Sistem Selubung
Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri
dari atap, dinding eksterior, jendela, dan pintu. Atap dan dinding eksterior
melindungi ruang-ruang interior dari cuaca, mengkontrol kelembaban, panas, dan
aliran udara dengan susunan lapisan komponen konstruksi. Dinding eksterior dan
atap juga meredam kebisingan, serta memberikan keamanan dan privasi bagi
penghuni bangunan. Pintu memberikan akses fisik. Jendela memberikan akses
terhadap cahaya, udara, dan pemandangan. Dinding interior dan partisi membagi
ruang interior bangunan menjadi satuan ruang-ruang yang lebih kecil.
d. Sistem Mekanikal
 Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi
bangunan, diantaranya:
 Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni.
 Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar
bangunan.
 Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air conditioning) mengkondisikan
keadaan ruang nterior untuk kenyamanan penghuni.
 Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik
bangunan dan mendistribusikannya dengan aman untuk memenuhi
kebutuhan
 Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi Sistem transportasi vertikal
(lift) membawa crane dan barang dari satu lantai ke lantai lain dalam
bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.
 Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.
2. Jenis-jenis Bangunan

Bangunan sebagai suatu benda hasil karya orang umumnya besar dan
mempunyai bobot yang tinggi serta dikerjakan oleh orang banyak. Mengingat
banyaknya macam bangunan dalam bidang teknik, maka dapat dibedakan menjadi
jenis-jenis sebagai berikut :

 Bangunan kering, yang diantaranya adalah gedung, rumah, jalan, pabrik,


tempat ibadah , dan lain- lain.
 Bangunan basah, yang diantaranya adalah saluran air, menara air, dermaga,
pelabuhan, bendungan, saluran irigasi dan lain sebagainya.Mengingat ruang
lingkup dan jenis bangunan yang cukup luas, maka dalam materi ini hanya
akan dibahas ilmu bangunan gedung saja.

A. Bangunan Gedung

Setiap bangunan merupakan susunan sesuatu yang terdiri dari komponen-


komponen yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan
konstruksi yang stabil. Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut:

a. Bagian bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan lantai
atau bagian bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok beton (sloof),
kolom beton dan pondasi. Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk
menahan semua beban bangunan yang berada diatasnya termasuk beratnya
sendiri.
b. Bagian tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas balok beton (sloof),
seperti dinding, pintu dan jendela.
c. Bagian atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas dinding (pasangan
bata), seperti plafond, balok cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.
Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur.

Untuk melindungi suatu ruang terhadap iklim dan bahaya –bahaya


yang ditimbulkan oleh alam. Menyalurkan beban ke dalam tanah Struktur
adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam
elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan
yang utuh.
Pembagian beban berdasarkan sebabnya :

 Beban yang disebabkan Alam (Geofisika) Arus dan Gelombang air,


geothermal-uap dan gas, angin, gempa tektonik dan vulkanik, hujan, salju, dsb.
 Beban yang disebabkan Buatan Manusia (Man Made) getaran kendaraan,
suara buatan, ledakan bom, nuklir, benturan, pukulan, dsb.

B. Bangunan Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap jalan, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel. Tahapan kegiatan perencanaan jalan, meliputi kegiatan;

1. Pekerjaan lapangan, meliputi semua survei yang diperlukan


2. Kriteria perencanaan, meliputi klasifikasi jalan, karakteristik lalu lintas,
kondisi lapangan, pertimbangan ekonomi, dll.
3. Penyiapan peta planimetri, merupakan peta hasil survei topografi yang
diperlukan sebagai peta dasar perencanaan geometrik.
4. Perencanaan geometrik, meliputi jarak pandang dan perencanaan alinemen
hori-zontal dan vertical; Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari
perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik jalan
raya. Tujuan dari perencanaan geometrik jalan adalah untuk memenuhi fungsi
dasar jalan, yaitu memberikan pelayanan kepada pergerakan arus lalu lintas
(kendaraan) secara optimum. Sasaran perencanaan geometrik jalan adalah
untuk menghasilkan design infrastruktur jalan raya yang aman, efisien dalam
pelayanan arus lalu lintas dan memaksimumkan ratio tingkat pengunaan/
biaya pelaksanaan
5. Geoteknik dan material jalan, menguraikan pengolahan data geoteknik dan
material untuk keperluan konstruksi perkerasan dan drainase jalan
6. Perencanaan perkerasan jalan, meliputi perkerasan lentur dan kaku
7. Drainase jalan, menguraikan analisis hidrologi dan sistem serta bangunan
drainase, kebutuhan material dan sistem drainase bawah permukaan
(subdrain)
8. Bangunan pelengkap jalan, meliputi tembok penahan, rambu-rambu lalulintas,
dan sebagainya.
9. Perkiraan biaya, meliputi perhitungan kwantitas, analisis harga satuan dan
dokumen pelelangan
10. Lampiran,tabel-tabel dan ketentuan lain yang dapat digunakan untuk
perhitungan.

C. Bangunan Jembatan
Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghubunkan suatu lintasan yang
terputus akibat suatu rintangan atau sebab lainnya, dengan caramelompati rintangan
tersebut tanpa menimbulkan atau menutup rintangan itu. Lintasan tersebut bisa
merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan
tersebut dapat berupa sungai, jalan, jalan kereta api, atau jurang (bisa juga berupa jurang
pemisah antar gedung bertingkat). Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu;

1) Bangunan atas, (4) Tumpuan,

2) Bangunan bawah (abutment) (5) Oprit

3) Pondasi (6) Sandaran (railing)

Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar: Bagian-bagian Jembatan


Beberapa tahapan dalam perencanaan jembatan, yang semuanya merupakan bagian
pekerjaan bangunan sipil basaha, antara lain yaitu;

1) Pekerjaan lapangan, meliputi semua survei yang diperlukan

2) Perencanaan teknis; meliputi klasifikasi jembatan, karakteristik lalu-lintas, kondisi


lapangan, pertimbangan ekonomi, dll.
3) Penyiapan Peta Planimetris, yang merupakan peta hasil survei topografi yang
diperlukan sebagai peta dasar perencanaan geometrik.
4) Perencanaan Geometrik, meliputi perencanaan glagar, pondasi dan pilar

5) Geoteknik dan Material jembatan, menguraikan pengolahan data geoteknik dan


material untuk keperluan konstruksi perkerasan jalan/glagar, podasi dan tiang/pilar.
6) Hidrologi sungai, menguraikan analisis material yang terbawa
7) Perkiraan Biaya, meliputi perhitungan kwantitas, analisis harga satuan.

D. BANGUNAN IRIGASI

Keberadaan bangunan irigasi diperlukan untuk menunjang pengambilan dan


pengaturan air irigasi.
Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijumpai dalam praktek irigasi antara lain

 Bangunan utama
 Bangunan pembawa
 Bangunan bagi
 Bangunan sadap
 Bangunan pengatur muka air
 Bangunan pernbuang dan penguras
 Bangunan pelengkap
1. Bangunan Utama

Bangunan utama dimaksudkan sebagai penyadap dari suatu sumber air untuk
dialirkan ke seluruh daerah irigasi yang dilayani. Berdasarkan sumber airnya,
bangunan utama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori Bendung
Pengambilan bebas Pengambilan dari waduk Stasiun pompa

2. Bangunan Pembawa

Bangunan pembawa mempunyai fungsi mernbawa / mengalirkan air dari


surnbemya menuju petak irigasi. Bangunan pembawa meliputi saluran primer,
saluran sekunder, saluran tersier dan saluran kwarter. Termasuk dalam bangunan
pembawa adalah talang, gorong-gorong, siphon, tedunan dan got miring.
3. Bangunan Bagi dan Sadap

Bangunan bagi merupakan bangunan yang terletak pada saluran primer,


sekunder dan tersier yang berfungsi untuk membagi air yang dibawa oleh saluran
yang bersangkutan. Khusus untuk saluran tersier dan kuarter bangunan bagi ini
masing-masing disebut boks tersier dan boks kuarter. Bangunan sadap tersier
mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder menuju saluran tersier penerima.
Dalam rangka penghematan bangunan bagi dan sadap dapat digabung menjadi satu
rangkaian bangunan.

Bangunan bagi pada saluran-saluran besar pada umumnya mempunyai 3 bagian utama,
yaitu:

 Alat pembendung, bermaksud untuk mengatur elevasi muka air sesuai dengan
tinggi pelayanan yang direncanakan
 Perlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain menuju
saluran cabang. Konstruksinya dapat berupa saluran terbuka ataupun gorong-
gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur agar debit yang
masuk saluran dapat diatur.
 Bangunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk
mengukur besarnya debit yang mengalir.

4. Bangunan Pengatur dan Pengukur

Agar pemberian air irigasi sesuai dengan yang direncanakan, perlu dilakukan
pengaturan dan pengukuran aliran di bangunan sadap (awal saluran primer), cabang
saluran jaringan primer serta bangunan sadap primer dan sekunder. Bangunan
pengatur muka air dimaksudkan untuk dapat mengatur muka air sampai batas-batas
yang diperlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan dan sesuai dengan
yang dibutuhkan. Sedangkan bangunan pengukur dimaksudkan untuk dapat
memberi informasi mengenai besar aliran yang dialirkan. Kadangkala, bangunan
pengukur dapat juga berfungsi sebagai bangunan pangatur.

5. Bangunan Drainase

Bangunan drainase dimaksudkan untuk membuang kelebihan air di petak sawah


maupun saluran. Kelebihan air di petak sawah dibuang melalui saluran pembuang,
sedangkan kelebihan air disaluran dibuang melalui bangunan pelimpah. Terdapat
beberapa jenis saluran pembuang, yaitu saluran pembuang kuarter, saluran
pembuang tersier, saluran pembuang sekunder dan saluran pembuang primer.
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis sekolah : SMK NEGERI 1 SINGODARI

Jumlah soal : 2 butir soal

Mata pelajaran : Dasar – Dasar Konstruksi Bangunan dann Teknik Pengukuran Tanah

Bentuk soal/tes : Portofolio dan presentasi

Alokasi waktu : 5 hari

a. Kisi – kisi dan soal

Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal
Dasar Soal

3.2 Memahami 3.2.1 Menjelaskan jenis- 1.Peserta Portofolio 1. Membuat artikel


jenis-jenis jenis konstruksi didik dapat dan mengenai
konstruksi/ba bangunan, gedung, menjelakan presentasi masing-masing
jalan, jembatan, dan
ngunan jenis-jenis topik konstruksi
irigasi
(gedung, jlan, 3.2.2 Mencontohkan jenis- konstruksi bangunan
jembatan, dan jenis konstruksi bangunan (gedung, jalan,
irigasi) bangunan, gedung, (gedung, jembatan, dan
jalan, jembatan, dan jalan, irigasi)
irigasi jembatan, dn 2. Mempresentasik
4.1.1 Menerapkan irigasi) an artikel yang
jenis-jenis
sudah dibuat
konstruksi
bangunan kedalam bnetuk
gedung, jalan, powerpoint.
jembatan, dan
irigasi
4.1.2 Mendemonstrasikan
jenis-jenis
konstruksi
bangunan
gedung, jalan,
jembatan, dan
irigasi

RUBRIK NILAI PENGETAHUAN

Skor pada soal


No. Nama Siswa Nilai
1 2
1.
2.
dst

Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, dengan sebagai berikut :

No. 1 = 50 point

No. 2 = 50 point
Rumus penilaiannya adalah

jumlah skor yang diperoleh


Nilai= ×100
jumlah skor maksimal

PENGAYAAN DAN PERBAIKAN

 Siswa yang tidak terkena perbaikan diberikan pengayaan sebagai berikut :


- Siswa diberi pengembangan materi
- Pemberian motivasi belajar
 Perbaikan
- Pemantapan penguasaan materi
- Pemberian motivasi
Singosari , 26 Agustus 2020

Mangetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. IMAM, M.MT Drs. H. SHODIQ


NIP. 19640401 199003 1 018 NIP. 19640316 199003 1 007

Anda mungkin juga menyukai