Anda di halaman 1dari 9

Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan

Kabupaten Mojokerto

DAMPAK LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI
DESA KEJAGAN KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO
Dian Bagus Ibrahim
Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya,
dianibrahim@mhs.unesa.ac.id
Dr.Muzayanah, ST, MT
Dosen Pembimbing Mahasiswa
ABSTRAK
Industri pengolahan sampah plastik ini menyebabkan pencemaran lingkungan, yaitu pencemaran air sungai desa
Kejagan yang diakibatkan oleh pembuangan air limbah secara langsung ke badan air sungai dan kebisingan yang disebabkan
oleh proses penggilingan. Tujuannya adalah mengetahui nilai DHL, suhu, BOD 5, COD, TS, PH, minyak dan lemak pada
badan air sungai yang menjadi tempat pembuangan limbah industri pengolahan sampah dan menganalisis pengaruh kualitas
air sungai terhadap pertanian sawah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pengambilan sampel secara
terpilih atau purposive sample yang terdiri dari 5 titik lokasi pengambilan sampel dan sungai Desa Kejagan merupakan
populasi dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dengan membandingkan hasil uji
laboratorium dengan baku mutu air limbah golongan IV Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada titik pengambilan 1 semua parameter sesuai baku mutu air limbah
golongan IV Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,
pada titik pengambilan 2 parameter BOD5melebihi baku mutu air limbah golongan IV Peraturan Pemerintah No 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air sebesar 15,13 mg/L dari baku mutu sebesar 12
mg/L, pada titik pengambilan 3 semua parameter sesuai baku mutu air limbah golongan IV Peraturan Pemerintah No 82
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Pada titik pengambilan 4 semua parameter
sesuai baku mutu air limbah golongan IV Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air sehinga tidak mempengaruhi kualitas air irigasi pertanian, pada titik pengambilan 5 semua
parameter sesuai baku mutu air limbah golongan IV Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Kata Kunci : Limbah Industri, Sampah Plastik,Kualitas Air.

ABSTRACT

The plastic trashes processing industrial causes environmental pollution, i.e., river water pollution at Kejagan
village which is resulted by waste water banishment directly into the body of river water and the noisiness which is caused by
mill process. The aims are to know the value of DHL, temperature, BOD5, COD, TS, PH, oil and fat on the body of river water
which is being a banishment place for trashes processing industrial and to analyze the influence of river water quality to the
farming.
The type of research used in this research is survey research by sampling the chosen or purposive sample. C
onsisting of five sampling location and the Kejagan Village river is the population of the research. The analysis technique
used is quantitative descrptive by comparing the result of laboratory test with the waste water quality standard class IV of the
Govenrment Regulations Number 82 Year 2001 About Water Quality Processing and Water Pollution
The results of research showed that all of parameters are in accordance with the waste water quality standard class
IV of the Govenrment Regulations Number 82 Year 2001 About Water Quality Processing and Water Pollution Control on the
sampling point 1, all of BOD2 parameters are exceed the waste water quality standard class IV of the Government
Regulations Number 82 Year 2001 About Water Quality Processing and Water Pollution Control on the sampling point 2
which is amount to 15,13 mg/L from the quality standard which is amount to 12 mg/L, all of parameters are in accordance
with the waste water quality standard class IV of the Government Regulations Number 82 Year 2001 About Water Quality
Processing and Water Pollution Control on the sampling point 3, all of parameters are in accordance with the waste water
quality standard class IV of the Government Regulations Number 82 Year 2001 About Water Quality Processing and Water
Pollution Control on the sampling point 4, so that it does not affect the farming irrigation water quality, and all of parameters
are in accordance with the waste water quality standard class IV of the Government Regulations Number 82 Year 2001 About
Water Quality Processing and Water Pollution Control on the sampling point 5.
Keywords: Industrial Waste, Plastic Trashes, Water Quality

1
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

PENDAHULUAN aliran, bagian tengah dan samping kanan kiri sungai yang
Mojokerto merupakan salah satu kabupaten berada di sebelum, sesudah dan jauh dari lokasi
yang ada di Provinsi Jawa Timur. Jumlah penduduk dan pembuangan limbah industri. Sampel penelitian ini
tingkat pertumbuhan pada sensus penduduk tahun 2002 adalah:
dan 2010, jumlah penduduk kabupaten Mojokerto a. 1 titik lokasi sungai sebelum tempat pembuangan
mengalami kenaikan sebesar 1,21%. Jumlah penduduk limbah industri
yang besar menyebabkan kebutuhan akan sandang, b. 1 titik lokasi sungai sesudah tempat pembuangan
pangan, dan papan semakin besar. Sehingga berdampak limbah industri
pada bertambahnya jumlah limbah yang dihasilkan setiap c. 1 titik lokasi sungai tempat pintu air untuk aliran
orang dari berbagai macam kebutuhan, seperti limbah irigasi dan berjarak 750 dari lokasi pembuangan
industri, rumah sakit, rumah tangga dan sebagainya. limbah
Masyarakat Mojokerto memiliki berbagai d. 1 titik lokasi sungai yang digunakan untuk irigasi
macam mata pencaharian salah satunya dalam bidang pertanian
industri kreatif. Mengolah bekas sampah plastik menjadi e. 1 titik lokasi yang yang 1.750 m dari tempat
butiran-butiran biji plastik yang akan dijadikan sebagai
bahan baku daur ulang plastik di industri plastik Sumber data primer dan sekunder di BPS Kabupaten
Industri pengolahan sampah plastik ini Mojokerto, Badan lingkungan hidup, Dinas Kesehatan.
menyebabkan pencemaran lingkungan, yaitu pencemaran Selain itu juga meliputi foto-foto, laporan kegiatan serta
air sungai desa Kejagan yang diakibatkan oleh data yang relevan untuk memperkuat data-data yang
pembuangan air limbah secara langsung ke badan air sudah ada.Teknik Analisis Data
sungan dan kebisingan yang disebabkan oleh proses Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk
penggilingan yang mengeluarkan suara bising. Limbah mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini
cair hasil pencucian bahan produksi dibuang langsung ke mendeskripsikan bagaimana persebaran parameter yang
badan air sungai Desa Kejagan. ditimbulkan oleh limbah industri pengolahan sampah
Hasil pencucian limbah plastik mengandung plastik terhadap kualitas air tanah dan sungai melalui hasil
macam jenis bakteri dari sisa makanan maupun minuman, uji parameter minyak dan lemak, Total Suspended
zat kimia dari berbagai jenis cairan, sampah medis, Solid(TSS), suhu, Daya Hantar Listrik, Chemical Oksigen
kemasan oli, pewarna, cat dsb. Limbah yang tidak diolah Demand (COD), Biochemical Oksigen Demand (BOD)
terlebih dahulu berpengaruh terhadap kualitas air sungai. dan uji pH disetiap sampel yang sudah di petakan.
Selain itu juga mempercepat proses pendangkalan sungai Penelitian ini mengunakan pendekatan survei
Desa Kejagan. Peneliti ingin meneliti dampak dari dengan metode deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif
keberadaan industri pengolahan sampah Plastik dengan kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan variabel
judul “Dampak Limbah Pengolahan Sampah Plastik dalam penelitian ini mendeskripsikan bagaimana
Terhadap Kualitas Air Sungai Didesa Kejagan persebaran parameter yang ditimbulkan oleh limbah
Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto” Tujuan industri pengolahan sampah plastik terhadap kualitas air
penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak limbah tanah dan sungai melalui hasil uji parameter minyak dan
terhadap kualitas air sungai di Desa Kejagan Kecamatan lemak, Total Suspended Solid (TSS), suhu, Daya Hantar
Trowulan Kabupaten Mojokerto Listrik, Chemical Oksigen Demand (COD), Biochemical
Oksigen Demand (BOD) dan uji pH disetiap sampel.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian survei dengan pengambilan sampel
secara terpilih atau purposive sample. Penelitian survey
dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari
sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Dalam penelitian survei pengambilan sampel dari satu
populasi mengunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok yang merupakan unit
analisa dalam penelitian survey.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
sungai tempat pembuangan limbah. Sampel dalam
penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yaitu,
seluruh sungai tempat pembuangan limbah industri
pengolahan sampah plastik yang ada di Desa Kejagan,
Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Jumlah
sampel sejumlah 5 titik lokasi yang ditentukan dari arah
2
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

HASIL DAN PEMBAHASAN Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Parameter COD bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
A. Hasil Penelitian dengan golongan IV sebesar 50 mg/L sedangkan pada
1. Sampel 1 hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar <9.8652
Hasil pengamatan Sampel 1 merupakan lokasi mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
pengambilan sampel air sungai yang belum tercemar oleh aman bagi lingkungan
industri pengolahan sampah plastik Parameter keenam yaitu Minyak dan lemak dari
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Tabel 1 Hasil Uji Laboratorium Sampel 1
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran
No Parameter Baku Mutu Hasil Uji Laboraturium Air Presiden Replublik Indonesia pada baku mutu air
golongan IV, Parameter Minyak dan lemak bahwa
1 Temperatur 20-30 °C 28 ◦C ketentuan baku mutu yang sesuai dengan golongan IV
2 TSS 400 30 mg?L sebesar 12 mg/L sedangkan pada air sungai sebesar 1,98
3 Ph 6-9 7 mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
4 BOD5 12 1,98 mg/L
5 COD 50 <9,8652 mg/L aman bagi lingkungan dan tidak menutupi permukaan air
6 Minyak dan (-) <1 ug/L sehingga tidak menganggu proses fotosintesis tumbuhan
lemak air
7 DHL 2.250 175 umhos/em Parameter ketujuh yaitu DHL dari Peraturan
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2018
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik
Parameter DHL bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Parameter
dengan golongan IV sebesar 2.250 umhos/em sedangkan
pertama Temperatur dikatakan boleh karena masih
pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 175
dikatakan normal untuk baku mutu temperature golongan
umhos/em maka dapat dikatakan dibawah standarisasi
VI
atau aman bagi lingkungan
Parameter kedua yaitu TSS dari Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
2. Sampel Dua
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Hasil pengamatan Sampel 2 merupakan lokasi
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
pengambilan sampel air sungai yang sudah tercemar oleh
Parameter TSS bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
industri pengolahan sampah plastik, pada lokasi ini
dengan golongan IV sebesar 400 mg/L sedangkan pada
merupakan lokasi yang terdekat dari sumber pembuangan
hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 30 mg/L
air limbah produksi pengolahan sampah plastik
maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau aman
bagi lingkungan dan tidak berdampak pada kehidupan dan Tabel 2 Hasil Uji Laboratorium Sampel 2
aman bagi pertumbuhan organisme No Parameter Baku Mutu Hasil Uji
Laboraturium
Parameter ketiga yaitu ph dari Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan 1 Temperatur 20-30 °C 32 ◦C
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden 2 TSS 400 244 mg/L
3 Ph 6-9 7
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
4 BOD5 12 15,13 mg/L
Parameter ph bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai 5 COD 50 44 mg/L
dengan golongan IV sebesar 5-9 sedangkan pada hasil uji 6 Minyak dan (-) 11,9 ug/L
laboraturium air limbah sungai sebesar 7 maka dapat lemak
7 DHL 2.250 298 umhos/em
dikatakan dalam standarisasi atau aman bagi lingkungan
Parameter keempat yaitu BOD5 dari Peraturan Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2018
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik
Parameter BOD5 bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Parameter
dengan golongan IV sebesar 12 mg/L sedangkan pada pertama Temperatur dikatakan boleh karena masih
hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 1,98 mg/L dikatakan normal untuk baku mutu temperatur golongan
maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau aman VI
bagi lingkungan Parameter kedua yaitu TSS dari Peraturan Pemerintah
Parameter kelima yaitu COD dari Peraturan Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Parameter
3
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

TSS bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai dengan sehingga tidak menganggu proses fotosintesis tumbuhan
golongan IV sebesar 400 mg/L sedangkan pada hasil uji air
laboraturium air limbah sungai sebesar 244 mg/L maka Parameter ketujuh yaitu DHL dari Peraturan
dapat dikatakan dibawah standarisasi atau aman bagi Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
lingkungan dan tidak berdampak pada kehidupan dan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
aman bagi pertumbuhan organisme Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Parameter ketiga yaitu ph dari Peraturan Parameter DHL bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan dengan golongan IV sebesar 2.250 umhos/em sedangkan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 298
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV, umhos/em maka dapat dikatakan dibawah standarisasi
Parameter ph bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai atau aman bagi lingkungan.
dengan golongan IV sebesar 5-9 sedangkan pada hasil uji
laboraturium air limbah sungai sebesar 7 maka dapat 3. Sampel Tiga
dikatakan dalam standarisasi atau aman bagi lingkungan Hasil pengamatan Sampel 3 merupakan lokasi
Parameter keempat yaitu BOD5 dari Peraturan pengambilan sampel air sungai yang sudah tercemar oleh
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan industri pengolahan sampah plastik namun lokasinya jauh
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden dari lokasi pusat pembuangan limbah.
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Tabel 3 Hasil Uji Laboratorium Sampel 3
Parameter BOD5
Ketentuan baku mutu yang sesuai dengan No Parameter Baku Mutu Hasil Uji
Laboraturium
golongan IV sebesar 12 mg/L sedangkan pada hasil uji
laboraturium air limbah sungai sebesar 15,13 mg/L maka
1 Temperatur 20-30 °C 29 ◦C
dapat dikatakan kandungan BOD5 dalam limbah
2 TSS 400 204 mg/L
pengolahan sampah plastik di Desa Kejagan dapat
3 Ph 6-9 7
mencemari sungai tempat pembuangan limbah tersebut,
dan juga Menyebabkan bau tidak sedap, menyebabkan 4 BOD5 12 4,65 mg/L
tumbuhan air tidak dapat tumbuh dan berkembang bahkan 5 COD 50 <9,8652 mg/L
mati sehingga harus dioleh terlebih dahulu untuk 6 Minyak dan (-) 2 ug/L
mengurangi kadar BOD5 dalam limbah tersebut lemak
7 DHL 2.250 184 umhos/em
Parameter kelima yaitu COD dari Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2018

Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Parameter COD bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik
dengan golongan IV sebesar 50 mg/L sedangkan pada Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Parameter
hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 44 mg/L pertama Temperatur dikatakan boleh karena masih
maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau aman dikatakan normal untuk baku mutu temperatur golongan
bagi lingkungan, dengan kandungan COD sebesar 44 VI
mg/L dari batas baku mutu sebesar 50 mg/L perlu Parameter kedua yaitu TSS dari Peraturan
pemantauan rutin karena berpotensi bertambahnya jumlah Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
COD pada kandungan air limbah pengolahan sampah Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
plastik, karena apabila kandungan COD pada air limbah Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
lebih dari baku mutu yang sudah ditentukan akan Parameter TSS bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
berdampak Matinya makhluk air akibat kandungan dengan golongan IV sebesar 400 mg/L sedangkan pada
oksigen yang terlarut dalam air menjadi rendah, apabila hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 204
oksigen terlarut tersebut tinggi maka dapat mencemari mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
sungai aman bagi lingkungan dan tidak berdampak pada
Parameter keenam yaitu Minyak dan lemak dari kehidupan dan aman bagi pertumbuhan organisme
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Parameter ketiga yaitu ph dari Peraturan
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Air Presiden Replublik Indonesia pada baku mutu air Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
golongan IV, Parameter Minyak dan lemak bahwa Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
ketentuan baku mutu yang sesuai dengan golongan IV Parameter ph bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
sebesar 12 mg/L sedangkan pada air sungai sebesar 1,98 dengan golongan IV sebesar 5-9 sedangkan pada hasil uji
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau laboraturium air limbah sungai sebesar 7 maka dapat
aman bagi lingkungan dan tidak menutupi permukaan air dikatakan dalam standarisasi atau aman bagi lingkungan
4
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

Parameter keempat yaitu BOD5 dari Peraturan Tabel 4 Hasil Uji Laboratorium Sampel 4
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
No Parameter Baku Hasil Uji
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Mutu Laboraturium
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
1 Temperatur 20-30 °C 35 ◦C
Parameter BOD5 bahwa ketentuan baku mutu yang
2 TSS 400 24 mg/L
sesuai dengan golongan IV sebesar 12 mg/L sedangkan
3 Ph 6-9 7 mg/L
pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 4,65
4 BOD5 12 1,32 mg/L
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
5 COD 50 <9,8652 mg/L
aman bagi lingkungan
6 Minyak dan (-) <1 ug/L
Parameter kelima yaitu COD dari Peraturan
lemak
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan 7 DHL 2.250 165 umhos/em
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2018
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Parameter COD bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
dengan golongan IV sebesar 50 mg/L sedangkan pada Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik
hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar <9.8652 Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Parameter
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau pertama Temperatur menunjukan angka yang melebihi
aman bagi lingkungan baku mutu temperature air sungai sebesar 35°C, yang
Parameter keenam yaitu Minyak dan lemak dari disebabkan oleh kedaman sungai yang dangkal sekitar
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang 15-20 cm sehingga proses pemanasan air permukaan
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran sungai bias terjadi lebih cepat dibandingan dengan
Air Presiden Replublik Indonesia pada baku mutu air termperatur sungai lainnya yang mempunyai kedalaman
golongan IV, Parameter Minyak dan lemak bahwa air sungai lebih tinggi.
ketentuan baku mutu yang sesuai dengan golongan IV Parameter kedua yaitu TSS dari Peraturan
sebesar 12 mg/L sedangkan pada air sungai sebesar 2 Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
aman bagi lingkungan dan tidak menutupi permukaan air Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
sehingga tidak menganggu proses fotosintesis tumbuhan Parameter TSS bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
air dengan golongan IV sebesar 400 mg/L sedangkan pada
Parameter ketujuh yaitu DHL dari Peraturan hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 24 mg/L
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau aman
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden bagi lingkungan dan tidak berdampak pada kehidupan
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV, dan aman bagi pertumbuhan organisme
Parameter DHL bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai Parameter ketiga yaitu ph dari Peraturan
dengan golongan IV sebesar 2.250 umhos/em sedangkan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 184 Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
umhos/em maka dapat dikatakan dibawah standarisasi Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
atau aman bagi lingkungan Parameter ph bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
dengan golongan IV sebesar 5-9 sedangkan pada hasil uji
4. Sampel 4 laboraturium air limbah sungai sebesar 7 maka dapat
Hasil pengamatan Sampel 2 merupakan lokasi dikatakan dalam standarisasi atau aman bagi lingkungan
pengambilan sampel air sungai yang sudah tercemar oleh Parameter keempat yaitu BOD5 dari Peraturan
industri pengolahan sampah plastik, pada lokasi ini Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
merupakan lokasi yang terdekat dari sumber pembuangan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
air limbah produksi pengolahan sampah plastik
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Hasil pengamatan Sampel 4 merupakan lokasi Parameter BOD5 bahwa ketentuan baku mutu yang
pengambilan sampel air sungai yang lokasinya jauh dari sesuai dengan golongan IV sebesar 12 mg/L sedangkan
industri pengolahan sampah plastik dan merupakan sungai pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 1,32
yang airnya dimanfaatkan untuk irigasi pertanian di Desa mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
Kejagan Kecamatan Trowulan Mojokerto aman bagi lingkungan.
Parameter kelima yaitu COD dari Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Parameter COD bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai

5
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

dengan golongan IV sebesar 50 mg/L sedangkan pada dengan golongan IV sebesar 400 mg/L sedangkan pada
hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar <9.8652 hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 30 mg/L
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau aman
aman bagi lingkungan bagi lingkungan dan tidak berdampak pada kehidupan
Parameter keenam yaitu Minyak dan lemak dari dan aman bagi pertumbuhan organisme
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Parameter ketiga yaitu ph dari Peraturan
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Air Presiden Replublik Indonesia pada baku mutu air Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
golongan IV, Parameter Minyak dan lemak bahwa Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
ketentuan baku mutu yang sesuai dengan golongan IV Parameter ph bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
sebesar 12 mg/L sedangkan pada air sungai sebesar <1 dengan golongan IV sebesar 5-9 sedangkan pada hasil uji
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau laboraturium air limbah sungai sebesar 7 maka dapat
aman bagi lingkungan dan tidak menutupi permukaan air dikatakan dalam standarisasi atau aman bagi lingkungan
sehingga tidak menganggu proses fotosintesis tumbuhan Parameter keempat yaitu BOD5 dari Peraturan
air Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Parameter ketujuh yaitu DHL dari Peraturan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden Parameter BOD5 bahwa ketentuan baku mutu yang
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV, sesuai dengan golongan IV sebesar 12 mg/L sedangkan
Parameter DHL bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 1,98
dengan golongan IV sebesar 2.250 umhos/em sedangkan mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 165 aman bagi lingkungan
umhos/em maka dapat dikatakan dibawah standarisasi Kemudian parameter kelima yaitu COD dari
atau aman bagi lingkungan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran
5. Sampel Lima Air Presiden Replublik Indonesia pada baku mutu air
Hasil pengamatan Sampel 5 merupakan lokasi golongan IV, Parameter COD bahwa ketentuan baku
pengambilan sampel air sungai yang sudah tercemar oleh mutu yang sesuai dengan golongan IV sebesar 50 mg/L
industri pengolahan sampah plastik, pada lokasi ini sedangkan pada hasil uji laboraturium air limbah sungai
merupakan lokasi yang terdekat dari sumber pembuangan sebesar <9.8652 mg/L maka dapat dikatakan dibawah
air limbah produksi pengolahan sampah plastik standarisasi atau aman bagi lingkungan
Tabel 5 Hasil Uji Laboratorium Sampel 5 Parameter keenam yaitu Minyak dan lemak dari
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
No Parameter Baku Mutu Hasil Uji
Laboraturium Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran
Air Presiden Replublik Indonesia pada baku mutu air
1 Temperatur 20-30 °C 32 ◦C
golongan IV, Parameter Minyak dan lemak bahwa
2 TSS 400 21 mg/L
ketentuan baku mutu yang sesuai dengan golongan IV
3 Ph 6-9 7 mg/L
sebesar 12 mg/L sedangkan pada air sungai sebesar 1,98
4 BOD5 12 6,59 mg/L
mg/L maka dapat dikatakan dibawah standarisasi atau
5 COD 50 <9,8652 mg/L
aman bagi lingkungan dan tidak menutupi permukaan air
6 Minyak dan (-) <1 ug/L
sehingga tidak menganggu proses fotosintesis tumbuhan
lemak
air
7 DHL 2.250 262 umhos/em
Parameter ketujuh yaitu DHL dari Peraturan
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2018
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik
Parameter DHL bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai
Indonesia pada baku mutu air golongan IV, Parameter
dengan golongan IV sebesar 2.250 umhos/em sedangkan
pertama Temperatur dikatakan boleh karena masih
pada hasil uji laboraturium air limbah sungai sebesar 175
dikatakan normal untuk baku mutu temperature golongan
umhos/em maka dapat dikatakan dibawah standarisasi
VI
atau aman bagi lingkungan.
Parameter kedua yaitu TSS dari Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden
Replublik Indonesia pada baku mutu air golongan IV,
Parameter TSS bahwa ketentuan baku mutu yang sesuai

6
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

B. Pembahasan Secara umum nilai pH air menggambarkan keadaan


seberapa besar tingkat keasaman atau kebasaan suatu
1. suhu perairan. Perairan dengan nilaii pH=7 berarti kondisi air
bersifat netral, pH<7 berarti kondisi air bersifat asam,
Pada grafik tersebut menunjukan bahwa terjadi sedangkan pH>7 berarti kondisi air bersifat basa.
peningkatan suhu pada sampel 2 yang merupakan lokasi
yang dekat dengan pembuangan air limbah industri
pengolahan sampah plastik berbanding terbalik dengan
lokasi yang jauh dengan lokasi pembuangan limbah,
namun untuk 5 merupakan sungai yang dangkal sehingga
suhu relatif tinggi karena proses pemanasan yang terjadi
secara cepat.

Grafik 3 Parameter pH air sungai Desa Kejagan (Sumber: Data primer tahun
2018)

4. BOD
Pada grafik tersebut menunjukan adanya adanya
peningkatan jumlah BOD5 pada sampel 2 dibandingkan
dengan lokasi sampel 1, hasil uji laboraturium sampel 1
menunjukan jumlah BOD5 dalam interval 1-3 sedangkan
Grafik 1 Parameter Suhu air sungai Desa Kejagan (Sumber: Data primer tahun dalam sampel 2 menunjuk interval sebesar 12-14.
2018)
Kemudian sampel 3 turun dengan interval 3-5, kemudian
sampel 3 turun menjadi interval 1-3 dan kemudian
2. TSS sampel 5 naik ke interval 6-8, kenaikan ini disebabkan
oleh adanya industri pengolahan sampah plastik skala
Pada grafik tersebut menunjukan bahwa
kecil dan penduduk sekitar yang membuang limbah
pembuangan air limbah secara langsung ke badan air
rumah tangga langsung ke badan air sungan Desa
sungai akan menimbulkan sedimentasi secara langsung
Kejagan. Sampel 1 merupakan lokasi sebelum kontak
ke badan sungai, terlihat pada sampel 2 dan 3 merupakan
langsung dengan limbah industri. BOD5 dapat
daerah lokasi pengambilan sampel dekat dengan
mencerminkan tingkat pencemaran suatu badan air oleh
pembuangan air limbah industri pengolahan sampah
buangan organik, semakin tinggi nilai BOD5 berarti
plastik, kandungan sedimentasi yang tinggi akan
semakin besar tingkat pencemaran. Pemeriksaan BOD5
menyebabkan pendangkalan sungai yang dapat
diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat
mengurangi daya tamping sungai yang dapat berpotensi
air buangan penduduk atau industri, serta untuk
terjadinya banjir ketika musim penghujan.
mendesain sistem-sistem pengolahan biologis yang tepat
untuk air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organik
merupakan peristiwa ilmiah, jika sewaktu-waktu badan
air dicemari oleh zat organik maka bakteri dapat
menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses
oksidasi tersebut, yang dapat mengakibatkan kematian
pada ikan-ikan dalam air dan keadaan menjadi anaerobik
dan dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut
Grafik 4 Parameter BOD air air sungai Desa Kejagan data primer tahun 2018

Grafik 2 Parameter TSS air sungai Desa Kejagan (Sumber: Data primer tahun
2018
3. pH

Pada grafik tersebut menunjukan bahwa hasil


pengambilan sampel pada setiap lokasi mempunyai besar
ph yang sama sebesar 7 yang berarti kondisi air bersifat
netral tidak asam maupun basa. Derajat Keasaman (pH) Grafik 4 Parameter BOD air sungai Desa Kejagan (Sumber: Data primer tahun
2018)
7
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

5. COD sampel 2 mempunyai nilai DHL tertinggi sebesar 298


umhos /em yang tergolong aman dan tidak melebihi baku
Pada grafik tersebut menunjukan terdapat peningkatan mutu yang sudah ditentukan
jumlah COD pada sampel 2 sebesar 36-43 mg berbeda
dengan sampel 1 yang yang belum terkontaminasi oleh
limbah industri pengolahan sampah plastik sebesar 1-8
mg, tingginya kandungan parameter COD
menyebabkanmatinya makhluk air akibat kandungan
oksigen yang terlarut dalam air menjadi rendah, apabila
oksigen terlarut tersebut tinggi maka dapat mencemari
sungai

Grafik 7 Parameter minyak dan lemak air air sungai Desa Kejagan data primer
tahun 2018

Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada
sampel 1 menunjukan kadar DHL sebanyak 175
umhos/em (kadar aman), BOD5 sebanyak1,98
Grafik 5 Parameter minyak dan lemak air air sungai Desa Kejagan data primer mg/L(kadar aman), PH sebanyak 7(kadar aman), suhu
tahun 2018
6. Minyak dan Lemak 28°C, COD 9,86mg/L(kadar aman), TSS 30 mg/L, kadar
minyak dan lemak sebanyak <1. Semua parameter dalam
Pada grafik tersebut menunjukan adannya jumlah sampel 1 menunjukan kondisi air dalam keadaan tidak
peningkatan Minyak dan lemak pada hasil Uji tercemar. Pada sampel 2 menunjukan kadar DHL
laboraturium pada sampel 2 sebesar 5-11 mg/L lebih sebanyak 298 umhos/em (kadar aman), suhu 32°C,
besar dari sampel 1 yang belum terkontaminasi oleh BOD5 sebanyak15,13 mg/L(kadar tercemar kelas IV),
industri pengolahan sampah plastik sebesar 0 mg/L. PH sebanyak 7 (kadar aman), COD 44 mg/L(kadar aman),
Minyak dan lemak merupakan salah satu sumber TSS sebanyak 244 mg/L(aman), minyak dan lemak
pencemar dalam limbah cair yang belum tertangani sebanyak <11,9.
dengan baik. Limbah cair biasanya dibuang ke badan air Semua parameter dalam sampel 2 menunjukan
sehingga menyebabkan pencemaran. Minyak dan lemak bahwa kandungan BOD dalam sampel termasuk kategori
adalah salah satu kelompok golongan lipid, yaitu tercemar sedang. Pada sampel 3 menunjukan kadar DHL
senyawa organik yang terdapat pada alam serta tidak sebanyak 184 umhos/em (kadar aman), suhu 29°C,
terlarut dalam air. Kandungan Minyak dan lemak yang BOD5 sebanyak4,65 mg/L(kadar aman), PH sebanyak
terdapat pada badan air sungai dapat menutupi 7(kadar aman), COD 9,86mg/L(kadar aman), minyak dan
permukaan air sehingga dapat menganggu proses lemak sebanyak 2, TSS sebanyak 204 mg/L(aman). Pada
fotosintesis tumbuhan air sampel 4 menunjukan kadar DHL sebanyak 165
umhos/em (kadar aman), suhu 35°C, BOD5
sebanyak1,32mg/L(kadar aman), PH sebanyak 7(kadar
aman), COD 9,86mg/L(kadar aman), minyak dan lemak
sebanyak <1, TSS sebanyak 24 mg/L(aman). Semua
parameter dalam sampel 5 menunjukan kondisi air dalam
keadaan tidak tercemar.
Pada sampel 5 menunjukan kadar DHL
sebanyak 262 umhos/em (kadar aman), BOD5
sebanyak6,59mg/L(kadar aman), PH sebanyak 7(kadar
aman), suhu 32°C, COD 9,86mg/L(kadar aman), TSS 21
Grafik 6 Parameter minyak dan lemak air sungai Desa Kejagan data primer tahun
mg/L, kadar minyak dan lemak sebanyak <1. Semua
2018
parameter dalam sampel 5 menunjukan kondisi air dalam
7. Daya Hantar Listrik keadaan tidak tercemar. Dari hasil penelitian menunjukan
Pada peta diatas menunjukkan kemampuan air untuk bahwa sampel kedua masuk dalam kategoro tercemar
meneruskan aliran listrik dan menunjukkan banyaknya karena kandungan BOD5 masuk dalam kategori VI yang
jumlah kandungan garam-garam terlalut yang dapat menimbulkan bau busuk pada air sungai. Hal ini
terionisasi semakin tinggi nilai Daya Hantar listrik, pada disebabkan air yang dicemari oleh zat organik yang dari
kotoran yang ada di sampah plastik. Air sungai yang
8
Dampak Limbah Industri Pengolahan Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai Di Desa Kejagan Kecamatan Trowulan
Kabupaten Mojokerto

dimanfaatkan untuk keperluan irigasi pada lokasi sampel Suharto, Ign. 2011. “Limbah Kimia Dalam Pencemaran
4 aman dan tidak melebihi baku mutu yang sudah Air Dan Udara”. Yogyakarta: C.V Andi
ditentukan
Dari hasil pengamatan pengambilan sampel air Wagini, dkk. “Pengolahan Limbah Cair Industri Susu”.
sungai daerah yang dekat dengan sumber pembuangan Manusia dan lingkungan Vol. IX. No.1. hal.
limbah Industri Pengolahan Sampah plastik mempunyai 23-31, Maret 2002.
kadar pencemaran yang tinggi dan berbanding terbalik
dengan daerah yang jauh dengan lokasi industri, air Pamungkas, “Studi Pencemaran Limbah Cair Dengan
sungai yang digunakan untuk irigasi pertanian Parameter BOD5 dan PH di Pasar Ikan
masyarakat setempat aman karena kualitas air yang masih Tradisional dan Pasar Modern di Kota
layak dan mempunyai baku mutu yang tidak melebihi Semarang”. Jurnal Kesehatan Masyarakat
baku mutu golongan IV air sungai Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-
3346)
Saran
1. Kepada pengusaha pengolahan sampah plastik di Krisnandi, y.k. 2009.”Kimia Dalam Air”. Bahan
Desa Kejagan Kecamatan Trowulan Kabupaten Ajar.Jakarta:KBI Kimia Anorganik Universitas
Mojokerto, agar senantiasa memperhatikan limbah Indonesia
industry pengolahan sampah plastic yang langsung
dibuang ke sungai Desa Kejagan tanpa pengolahan Ahmad, R.2004.”Kimia Lingkungan”. Edisi I:
terlebih dahulu, karena sungai berada dekat dengan Yogyakarta
pemungkiman dan dimanfaatkan untuk irigasi
pertanian, sehingga perlu pengolahan terlebih
dahulu agar tidak terjadi permasalahan lingkungan,
kesehatan dan kegiatan pertanian masyarakat Desa
Kejagan
2. Kepada pengusaha pengolahan sampah plastik,
alangka baiknya apabila membuat tempat
penampungan dan pengolahan limbah yang dapat
pengolah dan mengurangi kadar percemaran,
endapan sebelum di buang ke aliran sungai
3. Kepada pemerintah Kabupaten Mojokerto dan
Provinsi Jawa Timur untuk selalu memperhatikan
industri pengolahan sampah plastic dan memberikan
edukasi dalam pengolahan limbah sampah plastik

Daftar Pustaka
Agnes, Azizah. “Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS, dan
MPN Coliform Pada Air Limbah, Sebelum dan
Sesudah Pengolahan di RSUD Nganjuk”.
Jurnal Kesehatan lingkungan , Vol 2, No 1,
Juli 2005 : 97-110

Bintarto, R. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta:


LP3ES

Mahida, U.N. 1986. Pencemaran Air Dan Pemanfaatan


Limbah Industri. Jakarta : CV. Rajawali

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82


Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air
.
Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif Dan
Kualitatif, Yogyakarta:Gaha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai