Anda di halaman 1dari 10

MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI

SISTEM SARAF
MANUSIA

KELAS

XI
SEMESTER GENAP
PETA
KONSEP

KD PENGETAHUAN
3. 10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera)
dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi
manusia

KD KETERAMPILAN
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang
menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
DASAR
Menganalisis
Menganalisis hubungan
hubungan antara
antara struktur
struktur jaringan
jaringan penyusun
penyusun organ
organ pada
pada sistem
sistem
sirkulasi
sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang
dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
dapat
terjadi
terjadi pada
pada sistem
sistem sirkulasi
sirkulasi manusia
manusia
Menyajikan
Menyajikan karya
karya tulis
tulis tentang
tentang kelainan
kelainan pada
pada struktur
struktur dan
dan fungsi
fungsi darah,
darah, jantung,
jantung,
pembuluh
pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia
darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta
serta
kaitannya
kaitannya dengan
dengan teknologi
teknologi melalui
melalui studi
studi literatur
literatur
Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi antara peserta didik dan guru menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi bagian-bagian struktur sel saraf
Mendeskripsikan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
Sehingga dapat mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, bertanggung jawab, dan
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis, berkomunikasi,
berkolaborasi, berkreasi, serta dapat mengintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.

PETUNJUK KERJA MODUL

1. Waktu untuk mengerjakan modul pembelajaran ini adalah 2 JP (2 x 45 menit)


2. Bacalah uraian materi singkat secara bertahap dengan cermat
3. Gunakan berbagai literatur sebagai tambahan informasi dari buku atau sumber-sumber
online yang relevan
4. Jika ada hal yang belum dipahami silahkan tanyakan kepada guru

Deskripsi Singkat Materi

Modul ini membahas mengenai sistem koordinasi. Sistem koordinasi terdiri atas
sistem saraf, sistem hormon dan sistem indra. Pada modul ini akan dibahas tuntas
mengenai struktur, dan jenis sistem saraf. Diharapkan dengan mempelajari modul ini
kalian dapat menganalisis hubungan antara struktur penyusun organ dan mekanisme
sistem koordinasi pada manusia.
Modul sistem saraf pada manusia ini terdiri dari dua materi pokok yaitu bagian-
bagian struktur sel saraf dan macam sistem saraf manusia. Kegiatan pembelajaran yang
masing-masing memuat materi pokok, uraian materi, dan rangkuman. Terdapat pula soal-
soal latihan yang dapat Anda pelajari agar semakin menguasai kompetensi yang
diinginkan. Untuk dapat menggunakan modul ini bacalah secara seksama dan cermat,
kerjakan penugasan dan soal-soal latihan sesuai petunjuk.

PETUNJUK KERJA MODUL


MATERI

Kali ini kita akan membahas materi mengenai sistem saraf pada manusia. Pernahkah
kalian bermimpi? Bermimpi kadang menyenangkan, kadang pula menyedihkan. Otak yang
bermimpi memutar kembali dengan cepat kejadian-kejadian yang belum lama terjadi. Otak
menyimpan kejadian-kejadian yang sangat bermakna di dalam bank ingatan dan membuang
yang lain, walaupun yang bermakna itu tidak jelas bagi sang pemimpi. Mimpi-mimpi sering
terjadi pada tingkat yang dalam dan primitif dan disebut inti ketidaksadaran. Begitulah otak, di
dalamnya terdapat berbagai rahasia kesadaran, pemikiran-pemikiran, pertimbangan, kecerdasan,
ingatan, bahasa, dan aspek-aspek lain "keunikan manusia” atau "kemanusiaan yang unik".
Bagaimana sistem saraf dapat mengatur semuanya? Sistem saraf menjadi jaringan komunikasi
bagi manusia. Saraf membawa pesan dari dan ke, memberi tahu bahkan melakukan koordinasi.
Untuk memahami hal tersebut pelajari dengan baik materi berikut.

1. Struktur Sistem Saraf


Neuron atau sel saraf merupakan satuan kerja utama atau bagian dari sistem koordinasi
yang berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat
Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi.
Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu:
1. Reseptor
2. Sistem saraf
3. Efektor

Gambar 1. Struktur Neuron


Sumber: Informazon.com

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:


a) Neuron sensorik (neuron aferen): Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan
neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan impuls
dari reseptor ke pusat susunan saraf.
b) Neuron motorik (neuron efektor): Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan
neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap suatu
rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke efektor.
c) Neuron asosiasi: Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.

Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu:


a) Neuron konektor: Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain
b) Neuron ajustor: Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik yang
terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.

Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
Impuls ini akan menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan dibedakan menjadi dua yaitu gerak
sadar dan gerak refleks. Gerak sadar merupakan gerakan yang terjadi karena disengaja atau
disadari, sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari.

Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan.


Gerak sadar (disengaja/disadari): impuls → reseptor/indra → saraf sensoris → otak → saraf
motor → efektor/otot
Gerak refleks (tidak disengaja/tidak disadari): Impuls → reseptor/indra → saraf sensoris →
sumsum tulang belakang → saraf motor → efektor/otot.

2. Jenis Sistem Saraf


Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, untuk melayani tubuh dengan
berbagai macam cara. Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul
informasi tentang dunia diluar maupun didalam tubuh kita. Selain itu juga berfungsi sebagai
pusat komunikasi umu, pusat pemetaan strategi, dan sebagai pembuat keputusan dalam
segala sesuatu yang dilakukan tubuh.
a. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat merupakan bagian sistem saraf yang mengkoodinasikan semua fungsi
saraf.

Gambar 2. Sistem Saraf Pusat


Sumber: hellosehat.com
Anatomi otak terbagi dalam 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), serta batang otak. Ketiga bagian otak ini saling bekerja sama untuk menjalankan
sistem tubuh. Berikut adalah penjelasan lengkap terkait bagian otak dan fungsinya yang perlu
Anda ketahui.

Otak besar
Otak besar atau cerebrum terdiri dari belahan otak kanan dan kiri. Belahan otak kanan
mengendalikan bagian tubuh kiri. Sebaliknya, bagian otak kiri mengendalikan bagian tubuh
sebelah kanan.
Beberapa fungsi penting otak, seperti mengolah bahasa dan berbicara, berada pada salah
satu belahan otak yang kemudian akan menjadi bagian dominan. Dengan kata lain, orang yang
dominan beraktivitas dengan tangan kanan lebih banyak menggunakan otak kiri dan sebaliknya.
Tiap belahan otak memiliki empat bagian utama, yaitu:
 Lobus frontal, yang terletak di bagian depan dan berfungsi untuk mengatur cara berpikir,
perencanaan, pemecahan masalah, pergerakan fisik, dan memori jangka pendek
 Lobus parietal, yang terletak di bagian tengah dan bertugas untuk menafsirkan informasi
sensorik, seperti cita rasa, suhu, dan sensasi sentuhan
 Lobus oksipital, yang terletak di bagian belakang dan berfungsi untuk memproses
gambaran dari mata dan mengaitkan informasi tersebut pada memori yang ada dalam otak
 Lobus temporal, yang terletak di bagian samping dan berfungsi untuk memproses
informasi dari indera penciuman, pengecap, dan pendengaran. Bagian otak ini juga
memiliki peran penting dalam penyimpanan memori

Batang otak
Batang otak merupakan bagian otak yang terletak di bawah otak besar dan di depan otak
kecil. Batang otak menghubungkan otak ke sumsum tulang belakang dan mengontrol banyak
fungsi penting yang terkait dengan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.
Batang otak terdiri dari tiga bagian utama, yatu:
 Pons, yaitu bagian terbesar dari batang otak yang terlibat dalam koordinasi gerakan mata
dan wajah, sensasi wajah, serta pendengaran dan keseimbangan
 Midbrain atau otak tengah, yang membantu mengontrol gerakan mata dan memproses
informasi visual dan pendengara
 Medulla oblongata, yaitu bagian terendah dari otak yang bertindak sebagai pusat kendali
fungsi jantung dan paru-paru. Termasuk mengatur banyak fungsi penting, seperti bernapas,
bersin, dan menelan

Otak kecil
Otak kecil atau cerebellum merupakan bagian otak yang di bawah lobus okspital dan di
belakang batang otak. Meski berukuran kecil, otak kecil menyumbang lebih dari 50% dari jumlah
total neuron atau unit kerja sistem saraf pusat.
Otak kecil atau cerebellum memainkan peran penting dalam mengendalikan gerakan
anggota tubuh dan keterampilan motorik halus. Misalnya, gerakan jari saat melukis atau
melakukan operasi. Selain itu, otak kecil juga berfungsi dalam mengontrol keseimbangan dan
koordinasi otot bekerja bersama.
Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari
dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar berwarna putih
dan bagian dalam kelabu.

Gambar 3. Sumsum Tulang Belakang


Sumber: psychologymania.com

b. Sistem Saraf Tepi


Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf
pusat. sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
a) Sistem Saraf Sadar (Saraf Somatis)
Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu
kepusat motoris pada serebrum. Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial
dan saraf spinal yang masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial
merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah semua saraf
yang keluar dari kedua sisi tulang belakang. Masing-masing saraf ini mempunyai karakteristik
fungsi dan jumlah saraf yang berbeda. Sementara itu, ganglia merupakan kumpul an badan sel
saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.

Gambar 4. Saraf Kranial


Sumber: bangsalsehat.com
b) Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)
Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Sistem saraf
otonom mengontrol kegiatan organ-organ dalam. Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otoom
dibedakan menjadi dua, yakni

Gambar 5. Sistem Saraf Simpatik dan Saraf Parasimpatik


Sumber: pojokcerdas.com
RANGKUMA
N

1. Rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan pada
tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsangan tersebut
dinamakan indra (reseptor).
2. Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Dendrit berfungsi
menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Akson berperan dalam
menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar.
3. Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu neuron
sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Fungsi neuron sensorik yakni
meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang). Neuron motorik merupakan neuron yang berperan meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar. Interneuron merupakan neuron yang membawa
impuls dari sensorik atau interneuron lainnya.
4. Penghantaran impuls saraf melalui membran plasma terjadi karena adanya perbedaan
konsentrasi ion Na+ dan ion K+ di dalam dan di luar membran. Prosesnya melewati empat
fase, meliputi fase polarisasi, depolarisasi, repolarisasi, dan refraktori.
5. Penghantaran impuls saraf menggunakan sinaps dilakukan dengan bantuan
neurotransmiter melalui tombol sinaps. Akibatnya, impuls dapat bergerak menuju ujung
akson sel saraf lainnya.
6. Mekanisme terjadinya gerak refleks yakni: rangsangan reseptor neuron sensorik sumsum
tulang belakang neuron motorik efektor.
7. Sistem saraf manusia tersusun atas dua jenis, yaitu sistem saraf sadar (somatik) dan sistem
saraf tak sadar (otonom). Sistem saraf sadar terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi, sementara saraf tak sadar yakni saraf simpatik dan parasimpatik yang kerjanya saling
berlawanan.
8. Otak sebagai sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi dan kontrol seluruh aktivitas
tubuh. Sementara, sumsum tulang berperan menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke
otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan
menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
9. Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan
(impuls) menuju dan dari sistem saraf pusat. Di dalamnya terdiri atas saraf kranial dan saraf
spinal.

Anda mungkin juga menyukai