Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI LANJUTAN

MATERI SISTEM SYARAF, POTENSIAL MEMBRAN, POTENSIAL


AKSI

DISUSUN OLEH :

-KRISTI IMANINA SINGARIMBUN (2208001)

-RASMALEM PUTRI BR GINTING (2208002)

-VINSENSIA ORIYENTI HAWALA (2208003)

-HANARIA TARIGAN (2208004)

-BULAN OPPI ANDARISTA (2208005)

-KEYSI BRILIANT BREGIN DAMANIK (2208006)

DOSEN PENGAMPUH : IBU MARTINA HUTAHAEAN, S.KEP, Ns., M.BIOMED

INSTITUT KESEHATAN SUMATERA UTARA


T.A 2022/2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberi karunia nikmat dan rahmat bagi umat-Nya atas Ridho-Nya
penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya sehingga makalah ini
dapat dibuat tepat pada waktunya. Makalah ini disusun secara ringkas sesuai
dengan yang ada dibuku dan beberapa sumber lainnya. Adapun isi dari makalah
ini yaitu tentang Sistem Syaraf, Potensial Membran, Potensial Aksi. Penulis
menyadari bahwa kehadiran makalah penulis ini tidak lepas dari kekurangan dan
ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan sehingga penulis nantinya dapat memperbaiki dan meningkatkan
kualitas makalah yang berikutnya.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................4

C. Tujuan..........................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................5

A. Pengertian Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi............................5


B. Fungsi Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi..................................7
C. Jenis Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi....................................19

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................21

A. Kesimpulan..................................................................................................21

B. Saran.............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa


penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan pada manusia. Manusia
merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan membutuhkan
sistem saraf untuk mengatur dan mengendalikan anggota tubuh dalam beraktivitas
sehari-hari, namun pada kenyataannya juga tidak lepas dari ancaman gangguan
sistem saraf.
Di era zaman sekarang banyak anak anak yang menderita penyakit gangguan
sistem saraf, namun kebanyakan dari masyarakat belum memiliki pengetahuan
yang cukup luas mengenai penyakit gangguan sistem saraf tersebut. Terkadang
orang tua tidak mengetahui jenis gejala maupun penyakit yang diderita oleh anak
karena kurangnya informasi yang mereka ketahui. Jika mereka ingin mengetahui
tentang penyakit, gejala-gejala, penyebab, serta cara penanganan yang baik maka
mereka akan mendatangi dokter untuk berkonsultasi. Namun, hal tersebut tidak
dapat dilakukan oleh semua orang dikarenakan beberapa kemungkinan seperti
faktor perekonomian yang kurang atau bahkan tidak mencukupi sama sekali, jarak
tempat tinggal yang jauh dari rumah sakit, atau jadwal rutinitas yang terlalu padat
sehingga tidak dapat berkonsultasi dini dengan dokter. Terkadang ketika
berkonsultasi pun hasil diagnosa yang disampaikan oleh dokter tidak sepenuhnya
dipaparkan secara mendetail. Dengan adanya kemajuan dan perkembangan
teknologi yang semakin pesat, dikembangkan suatu teknologi yang mampu
memproses dan cara berpikir manusia dengan teknologi Kecerdasan Buatan,yaitu
sistem pakar yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan
oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga
setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah dengan
mudah dan cepat. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi

v
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti layaknya pakar. Sistem pakar yang baik adalah dirancang suatu
permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli/pakar. Dengan
pengembangan system pakar, diharapkan bahwa orang awam pun dapat
menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuin para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan
membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Potensial membran (juga potensial transmembran atau tegangan membran )
adalah perbedaan potensial listrik antara bagian dalam dan bagian luar sel biologis
. Untuk bagian luar sel, nilai khas potensial membran, biasanya diberikan dalam
satuan mili volt dan dilambangkan sebagai mV, berkisar dari –80 mV hingga –40
mV.
Semua sel hewan dikelilingi oleh membran yang terdiri dari lapisan ganda lipid
dengan protein yang tertanam di dalamnya. Membran berfungsi sebagai isolator
dan penghalang difusi untuk pergerakan ion . Protein transmembran , juga dikenal
sebagai pengangkut ion atau protein pompa ion , secara aktif mendorong ion
melintasi membran dan membentuk gradien konsentrasi melintasi membran, dan
saluran ion memungkinkan ion bergerak melintasi membran menuruni gradien
konsentrasi tersebut. Pompa ion dan saluran ion secara elektris setara dengan satu
set baterai dan resistor dimasukkan ke dalam membran, dan karena itu
menciptakan tegangan antara kedua sisi membran.
Susunan sel saraf pusat (SSP) manusia mengandung sekitar1011 (100 miliar)
neuron. Jugaterdapap sel-sel glia sebanyak 10-5- kali jumlah tersebut. Neuron,
yang merupakan unit dasar sitem saraf merupakan evolusi dari sel-sel
neuroefektor primitive yang berespons terhadap berbagai rab\ngsang dengan cara
berkontraksi. Pada hewan yang lebih kompleks, kontraksimerupakan fungsi
khusus sel-sel otot, sedangkan integrasi dan transmisi impuls saraf
menjadifungsikhusus neuron.Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang
terdiri atas sel neuron yangmengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ,
membentuk atau menghentikan masukandari indra, dan mengaktifkan aksi.
Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yangdiikat oleh sel-sel

vi
neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.Sistem saraf
pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat
dansistem saraf tepi. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi.Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas
tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidupdapat menyesuaikan diri dan
menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.Jadi, iritabilitas
adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Sistem saraf mempunyai tiga
fungsiutama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus;
memproses informasiyang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap
rangsangan.Susunan saraf terutama dibentuk oleh jaringan yang memiliki sifat
khusus yaitu dengan cepatdapat mengahatar rangsangan dari satu bagian tubuh ke
bagian lain. Sel khusus yang membentuk satuan susunan fungsional susunan saraf
disebut neuron. Neuron yang ada di dalam otak danmedula spinalis ditunjang oleh
jaringan ikat khusus disebut neuroglia. Jaringan saraf terdiri atas neuron dan
neuroglia banyak mengandung pembuluh darah tetapi tidak ada pembuluh
limf.Susunan saraf manusia terdiri atas sangat banyak neuron yang secara khusus
saling berhubungan.Dengan adanya hubungan inilah badan dapat mengetahui
perubahan yang terjadi dilingkungannya atau di dalam tubuhnya sendiri, dan
memberi respon yang sesuai terhadap perubahan ini, misalnya berupa gerakan
atau mempengaruhi kerja organ tertentu dalam tubuh.Mekanisme beberapa fungsi
yang relatif sederhana ini telah dipahami sebagai hasil penelitianyang dilakukan
selama lebih dari satu abad. Tak dapat disangkal bahwa fungsi otak yang
lebihtinggi seperti mengingat dan kecerdasan harus diterangkan pula berdasarkan
hubungan-hubungan antar neuron ini, hingga kini masih sedikit yang diketahui
mengenai mekanisme yangterkait dengan itu.Makalah ini membahas
terbangkitnya neuron oleh rangsang, proses integrasi antara neuron serta
penghantaran impuls pada neuron.

vii
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi
2. Fungsi Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi
3. Jenis Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi
2. Mengetahui Fungsi Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi
3. Mengetahui Jenis Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi

viii
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Syaraf, Potensial Membran, dan Aksi


1. Pengertian Sistem Syaraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan
serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf,
lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan
khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan
konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap
stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik.
Sistem saraf menerima sensasi atau¬ stimulus melalui reseptor, yang terletak
di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).
Antivitas¬ integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik
yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis,
yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus,
sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬
otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan
kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.
a.Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang
dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
b.Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh.
Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak
dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
2. Pengertian Potensial Membran

Potensial membran (juga potensial transmembran atau tegangan membran


) adalah perbedaan potensial listrik antara bagian dalam dan bagian luar sel
biologis . Untuk bagian luar sel, nilai khas potensial membran, biasanya diberikan
dalam satuan mili volt dan dilambangkan sebagai mV, berkisar dari –80 mV
hingga –40 mV.

ix
Semua sel hewan dikelilingi oleh membran yang terdiri dari lapisan ganda
lipid dengan protein yang tertanam di dalamnya. Membran berfungsi sebagai
isolator dan penghalang difusi untuk pergerakan ion . Protein transmembran , juga
dikenal sebagai pengangkut ion atau protein pompa ion , secara aktif mendorong
ion melintasi membran dan membentuk gradien konsentrasi melintasi membran,
dan saluran ion memungkinkan ion bergerak melintasi membran menuruni
gradien konsentrasi tersebut. Pompa ion dan saluran ion secara elektris setara
dengan satu set baterai dan resistor dimasukkan ke dalam membran, dan karena
itu menciptakan tegangan antara kedua sisi membran.

3. Pengertian Potensial Aksi

Potensial aksi adalah urutan cepat perubahan tegangan melintasi


membran.Tegangan membran, atau potensial, ditentukan kapan saja oleh rasio
relatif ion, ekstraseluler ke intraseluler, dan permeabilitas masing-masing ion.
Dalam neuron, peningkatan pesat dalam potensi, depolarisasi, adalah peristiwa
semua atau tidak sama sekali yang diprakarsai oleh pembukaan saluran ion
natrium di dalam membran plasma. Kembalinya potensial istirahat berikutnya,
repolarisasi, dimediasi oleh pembukaan saluran ion kalium. Untuk membangun
kembali keseimbangan ion yang sesuai, pompa yang digerakkan oleh ATP (Na/K-
ATPase) menginduksi pergerakan ion natrium keluar dari sel dan ion kalium ke
dalam sel.

Tingkat Seluler,Meskipun biasanya dibahas dalam konteks sel saraf, potensial


aksi juga terjadi di banyak sel yang dapat dieksitasi seperti otot jantung dan
beberapa sel endokrin. [1] [2] Dalam populasi neuron, terdapat variabilitas yang
signifikan dalam sifat listrik intrinsik sel, seperti potensial istirahat, laju
pembakaran maksimum, resistansi terhadap arus, dan lebar potensial aksi.
Variabel ini secara langsung bergantung pada jumlah, lokasi, dan kinetika saluran
ion di dalam membran. [3]

x
Di dalam jantung, sel-sel alat pacu jantung yang terletak di nodus SA
menginisiasi potensial aksi secara intrinsik dan ritmis. Tidak seperti di neuron,
mayoritas arus dalam sel alat pacu jantung dimediasi melalui fluks kalsium.
Arus sementara ion kalsium, dimediasi oleh saluran kalsium tipe-T, secara
perlahan mendepolarisasi sel alat pacu jantung hingga mencapai potensi
ambang untuk saluran kalsium tipe-tegangan tipe-L, menginduksi potensial
aksi. [4] Potensi aksi kemudian disebarkan ke seluruh jantung oleh
miokardiosit, sel otot jantung yang berkontraksi saat mereka mengalirkan arus
ke sel tetangga. Serupa dengan inisiasi potensial aksi di neuron, dan berbeda
dengan sel alat pacu jantung, miokardium memulai depolarisasi cepat melalui
saluran sodium berpintu voltase.

B. Fungsi Sistem Syaraf, Potensial Membran dan Aksi


1.Fungsi Sistem Syaraf
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem
eferen.
a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke
SSP
b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan
kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahanϑ lingkungan
eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.
Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada
otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf
melalui dua jalur
o Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
o Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla
spinalis.
o Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki
inervasi simpatis dan parasimpatis.

xi
adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma.
a) Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme
keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut : Satu
nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti
konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol
dan tidak dapat bereplikasi. Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma
kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.
Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat
melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
b) Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan
pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
c) Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih
panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke
neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang
menjadi asal akson.
Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi
impulsnya.
Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada
kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP.
Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam
SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau
menyampaikan informasi ke interneuron lain.
Struktur. Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah
prosesusnya
Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih.
Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla
spinalis, masuk dlam golongan ini.
Neuron bipolar memiliki satuϑ akson dan satu dendrite. Neuron ini
ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.

xii
Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi
neuron ini sebenarnya bipolar.
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan
pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
a) Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus
panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui
pedikel atau “kaki vascular”.
b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan
jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya
memiliki peran fagositik.
d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga
serebral dan ronggal medulla spinalis.
a) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di
bagian luar SSP dalam saraf perifer.
c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar
SSP.
d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf
gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang
termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla
spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi
yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi
25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada
tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi
untuk membentuk otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang.
 Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi :
telensefalon dan diensefalon.

xiii
♣ Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan
basal ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.
♣ Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus.
 Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa
disebut otak tengah.
 Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi :
metensefalon dan mielensefalon.
♣ Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.
♣ Mielensefalon menjadi medulla oblongata.
 Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi
ventrikel otak dan kanal sentral medulla spinalis.
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak
dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang
berasal dari otak ; saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan
ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak.
Beberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi
sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
1. SARAF OLFAKTORIUS ( CN I ) Merupakan saraf sensorik. Saraf
ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut
sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus
olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat
persepsi indera penciuman berada.
2. SARAF OPTIK ( CN II ) Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang
dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optic.
Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke
rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang saat
traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan
menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera
penglihatan.

xiv
3. SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III ) Merupakan saraf gabungan,
tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal
dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata
(kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka
kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik
membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot mata
yang terinervasi ke otak.
4. SARAF TRAKLEAR ( CN IV ) Adalah saraf gabungan , tetapi
sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam
saraf cranial Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan
membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari
spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke
otak.
5. SARAF TRIGEMINAL ( CN V ) Saraf cranial terbesar, merupakan
saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini
membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga
oral. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi
kecuali otot buksinator.
Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini
bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi :
♣ Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata,
kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
♣ Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral
(gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum.
♣ Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir,
kulit rahang dan area temporal kulit kepala.
6. SARAF ABDUSEN ( CN VI ) Merupakan saraf gabungan, tetapi
sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari
sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata.
Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke
pons.

xv
7. SARAF FASIAL ( CN VII ) Merupakan saraf gabungan. Meuron
motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini menginervasi otot
ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron
sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga
bagian anterior lidah.
8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS ( CN VIII ) Hanya terdiri dari
saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear atau auditori
menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam
organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli
inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan
kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa
informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap
ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.
9. SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX ) Merupakan saraf gabungan.
Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk wicara
dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa
informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah
dan sensasi umum dari faring dan laring ; neuron ini juga membawa
informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh
darah tertentu.
10. SARAF VAGUS ( CN X ) Merupakan saraf gabungan. Neuron
motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir semua
organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari
faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan
pons.
11. SARAF AKSESORI SPINAL ( CN XI ) Merupakan saraf gabungan,
tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berasal
dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot
volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis
serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus.
Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi

xvi
oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot
sternokleidomastoid.
12. SARAF HIPOGLOSAL ( CN XII ) Termasuk saraf gabungan, tetapi
sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari
medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi
dari spindel otot di lidah.
31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal
(posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion,
dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut
adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke
korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron
eferen.
Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna
bertebra tempat munculnya saraf tersebut.
♣ Saraf serviks ; 8 pasang, C1 – C8.
♣ Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.
♣ Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.
♣ Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.
♣ Saraf koksigis, 1 pasang.

2.Fungsi Potensial Membran


Membran sel memiliki peran penting pada makhluk hidup, berikut ini
adalah fungsi-fungsi dari membran sel:
Melindungi sel
Menyelubungi sel
Interaksi antar sel
Mengatur pertumbuhan sel
Transfer Informasi
Sebagai perantara zat
Pembawa reseptor
Transportasi lintas membran sel

xvii
Penyediaan Enzim
Tempat berlangsung reaksi kimia
Mencegah bakteri dan virus

Penjelasannya sebagai berikut:

Melindungi sel

Membran sel memiliki fungsi untuk melindungi sel. Fungsi ini merupakan
fungsi paling utama dari membran sel.

Membran sel akan melindungi keutuhan bagian dalam pada sel. Caranya
adalah dengan membiarkan zat tertentu masuk ke dalam sel tersebut.
Menyelubungi sel
Membran sel adalah selaput berkelanjutan dan tidak putus. Membran sel
akan memberikan batas sekaligus menyelubungi suatu ruangan yang disebut
kompartemen. Seluruh isi sel akan diselubungi oleh membran sel.
3.Fungsi Potensial Aksi
Potensi aksi saraf memiliki tiga tahap utama: depolarisasi, repolarisasi,
dan hiperpolarisasi. Depolarisasi awal ditentukan oleh tegangan ambang sel,
potensial membran tempat saluran natrium berpintu tegangan (Nav) terbuka
untuk memungkinkan masuknya ion natrium. Aliran ion natrium positif ke
dalam sel menyebabkan depolarisasi membran lebih lanjut, sehingga
membuka lebih banyak Nav dalam loop umpan balik positif. Depolarisasi
dalam neuron dewasa berlangsung kira-kira 1 msec, pada saat itu Nav tidak
aktif dan tidak lagi mampu mengalirkan ion.
Repolarisasi dimulai saat saluran kalium berpintu tegangan (Kv) terbuka.
Meskipun Kv memiliki tegangan ambang yang kira-kira sama dengan Na,
kinetika saluran kalium jauh lebih lambat. Oleh karena itu, setelah kira-kira 1
msec, ada pembukaan saluran Kv yang lebih lambat bersamaan dengan
inaktivasi saluran Nav yang lebih cepat. Aliran ion kalium keluar sel
mengakibatkan penurunan potensial membran menuju tegangan istirahat sel.
Ketika potensial membran jatuh di bawah ambang batas, Nav dan Kv mulai

xviii
menutup. Namun, Kv memiliki kinetika lambat dan tetap terbuka sedikit lebih
lama dari yang dibutuhkan untuk mengembalikan sel ke tegangan membran
istirahat. Penurunan singkat potensial membran di bawah tegangan istirahat
normal disebut hiperpolarisasi.

C. Jenis Sistem Syaraf, Potensial Membran dan Aksi

1.Jenis Sistem Syaraf

Sistem saraf juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan saraf
tepi. Saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan
saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom. Kedua sistem bekerja
sama untuk mengumpulkan informasi dari dalam tubuh dan dari lingkungan
luarnya. Sistem memproses informasi yang dikumpulkan, kemudian
mengirimkan instruksi ke seluruh tubuh dan memfasilitasi tanggapan yang
sesuai.

Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari seluruh area tubuh.
Kemudian, sistem akan mengkoordinasikan semua informasi tersebut untuk
menghasilkan respons tubuh. Organ tubuh yang termasuk dalam sistem saraf
pusat di antaranya:

Otak. Otak ibarat mesin pengendali utama yang bertugas untuk


mengendalikan fungsi tubuh termasuk sensasi, pikiran, gerakan, kesadaran,
dan memori atau ingatan.

Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang adalah organ yang


terhubung langsung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir
sepanjang ruas tulang belakang. Organ ini berfungsi membawa informasi dari
berbagai bagian tubuh ke otak dan sebaliknya.

Neuron. Neuron adalah sekelompok sel yang membangun sistem saraf pusat
yang jumlahnya ada miliaran di tubuh manusia. Milyaran sel ini

xix
berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik.

Sistem saraf tepi juga terbagi lagi menjadi dua komponen, yaitu sistem
somatik dan otonom. Sistem somatik melibatkan bagian tubuh yang dapat
dikendalikan sesuka hati dan sistem otonom berfungsi untuk menjalankan
tugas yang tidak kamu sadari, seperti memompa darah.

Berikut fungsi-fungsi yang dijalankan oleh dua komponen sistem saraf tepi:

1. Sistem Somatik

Sistem somatik terdiri atas serabut saraf perifer. Nah, serabut saraf perifer ini
bertugas mengambil informasi sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti
kulit. Nantinya, informasi yang diperoleh akan dibawa ke sistem saraf pusat.
Selain serabut saraf perifer, sistem saraf somatik juga terdiri dari serabut saraf
motor yang menjulur keluar dari otak. Serabut saraf motorik berfungsi
membawa pesan untuk menggerakkan tubuh.

Misalnya, ketika kamu tidak sengaja menyentuh api pada lilin, saraf perifer
akan membawa informasi ke otak bahwa itu adalah sensasi panas. Setelah itu,
saraf motorik memberi sinyal ke otak agar menggerakkan jari-jari tangan
untuk segera menghindar, melepas atau menarik tangan dari termos panas
tersebut. Walaupun prosesnya terlihat panjang, proses ini faktanya hanya
berlangsung dalam satu detik saja.

2. Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom adalah jaringan sel kompleks yang mengontrol keadaan
internal tubuh. Bedanya dengan sistem saraf somatik, sistem saraf otonom
mengatur fungsi-fungsi tubuh yang di luar kesadaran seseorang. Ada dua
bagian dari saraf otonom, yaitu sistem simpatik dan parasimpatik. Ini
perbedaannya:

Sistem Simpatik bertugas membuat respons perlawanan dari dalam tubuh


ketika ada ancaman dalam waktu cepat. Misalnya, ketika kamu sedang merasa

xx
takut atau gugup, sistem saraf simpatik akan memicu respons dengan
mempercepat detak jantung, memproduksi kelenjar keringat, meningkatkan
pernapasan, dan lain-lain.

Sistem Parasimpatik bertugas membuat respons, sistem parasimpatik


bertanggung jawab menjaga fungsi tubuh agar tetap berjalan normal setelah
munculnya ancaman. Jadi, ketika ancaman sudah berlalu, sistem parasimpatik
mulai bekerja untuk memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan,
mengurangi aliran darah ke otot dan lain-lain.

2. Jenis Potensial Membran

1. Membran Sel

Membran sel adalah membran biologis yang memisahkan organel dan


sitoplasma di dalam sel dengan bagian luar sel (ekstraseluler). Membran sel
adalah membran yang selektif permeabel dengan ion dan molekul organel.
Fungsi membran sel adalah untuk melindungi bagian dalam sel dan mengatur
zat yang hendak keluar masuk sel. Membran sel tersusun atas dua lapis
fosfolipid dan protein.

2. Membran Inti

Membran inti atau membran nukleus adalah dua lapis membran yang
mengelilingi inti sel yang berisi materi genetik dan nukleolus pada sel
eukariotik. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ruang perinuklear dengan
lebar sekitar 20 sampai 40 nm. Pada membran inti terdapat banyak lubang
kecil yang disebut pori-pori inti sel yang berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya materi genetik.

3. Membran Mukosa

Membran mukosa adalah membran biologis yang terdapat pada rongga tubuh
dan mengelilingi beberapa jenis organ tubuh. Membran mukosa terdiri dari
satu atau beberapa lapis jaringan epitel di atas lapisan jaringan ikat longgar.

xxi
Membran mukosa terdapat pada mata, telinga, hidung, mulut, anus, dll.
Beberapa jenis membran mukosa ada yang mampu mengeluarkan mukus,
yakni cairan lendir pelindung.

4. Membran Serosa

Membran serosa adalah membran halus yang terdiri dari dua lapis jaringan
epitel yang dapat mengsekresikan cairan serosa. Membran serosa terdapat
pada usus, lambung, paru-paru (tepatnya pleura), jantung, dll.

5. Membran Reverse Osmosis (RO)

Membran reverse osmosis (RO) atau membran osmosis terbalik adalah


membran sintetis yang digunakan untuk mendesalinasi air dan mengolah air
kotor. Fungsi membran RO adalah untuk mengubah air asin menjadi air tawar
atau mengubah air kotor menjadi air bersih. Prinsip kerjanya adalah dengan
menggunakan membran semipermeabel dan menggunakan tekanan yang
melebihi tekanan osmotik.

6. Membran Selulosa Asetat

Membran selulosa asetat adalah membran yang berbahan baku selulosa asetat.
Selulosa asetat adalah golongan ester selulosa yang dimodifikasi untuk
keperluan tertentu. Membran selulosa asetat adalah salah satu membran
sintetis yang paling banyak dikembangkan dan mulai dapat diaplikasikan
dalam bidang farmakologi, kedokteran, perlakuan limbah, dan kromatografi.

3.Jenis Potensial Aksi

Aksi potensial dihasilkan oleh jenissaluran ion tegangan-gated khusus yang


tertanam dalam membran plasmasel . Kanal-kanal ini tertutup ketika potensial
membran mendekatpotensial istirahat(negatif) sel, tetapi dengan cepat mulai
terbuka jika potensi membran meningkat ke tegangan ambang yang ditentukan
dengan tepat,mendepolarisasitransmembran potensial. Ketika saluran terbuka,
mereka memungkinkan alirannatrium ke dalamion, yang mengubah gradien

xxii
elektrokimia, yang selanjutnya menghasilkan peningkatan potensial membran
lebih lanjut menuju nol. Ini kemudian menyebabkan lebih banyak saluran
terbuka, menghasilkan arus listrik yang lebih besar menjebol membran sel dan
seterusnya. Proses berlangsung secara eksplosif sampai semua saluran ion
yang tersedia terbuka, menghasilkan peningkatan potensial membran yang
besar. Masuknya cepat ion natrium menyebabkan polaritas membran plasma
terbalik, dan saluran ion kemudian dengan cepat menjadi tidak aktif.
Saatsaluran natriummenutup, ion natrium tidak dapat lagi memasuki neuron,
dan kemudian secara aktif diangkut kembali keluar dari membran
plasma.Kaliumsaluran kemudian diaktifkan, dan ada arus keluar ion kalium,
mengembalikan gradien elektrokimia ke keadaan istirahat. Setelah potensi aksi
terjadi, terjadi pergeseran negatif sementara, yang disebutafterhyperpolarisasi.

Dalam sel hewan, ada dua jenis potensi aksi utama. Satu jenis dihasilkan
olehsaluran natrium berpintu tegangan, yang lainnya olehsaluran kalsium
berpintu tegangan. Potensi aksi berbasis natrium biasanya bertahan kurang
dari satu milidetik, tetapi potensi aksi berbasis kalsium dapat bertahan selama
100 milidetik atau lebih. [kutipan diperlukan] Pada beberapa jenis saraf, kabel
yang lambat memberikan dorongan kekuatan untuk ledakan panjang
menyebabkan natrium yang dipancarkan dengan cepat. Disel otot jantung, di
sisi lain, sensasi cepat natrium mulai memberikan "primer" untuk memicu
timbulnya kecanduan kalsium yang cepat, yang kemudian menghasilkan
kontraksi otot.

xxiii
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugasmenyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon
oleh tubuh.Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi
sel saraf adalahmengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan. Sistem sarafdibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem
saraf perifer. Sistem sarafpusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiridari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.Manusia dikaruniai dengan panca indera yang terdiri dari mata, hidung,
lidah,telinga dan kulit. Indera manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang
sangat pekaterhadap rangsangan tertentu. Kelima alat indera ini akan berfungsi

xxiv
dengan baikjika: Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja
dengan baik,Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik dan
alat-alat indera tidakmempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
Potensial membran (juga potensial transmembran atau tegangan membran )
adalah perbedaan potensial listrik antara bagian dalam dan bagian luar sel
biologis . Untuk bagian luar sel, nilai khas potensial membran, biasanya
diberikan dalam satuan mili volt dan dilambangkan sebagai mV, berkisar dari –
80 mV hingga –40 mV.
Potensial aksi adalah urutan cepat perubahan tegangan melintasi
membran.Tegangan membran, atau potensial, ditentukan kapan saja oleh rasio
relatif ion, ekstraseluler ke intraseluler, dan permeabilitas masing-masing ion.
Dalam neuron, peningkatan pesat dalam potensi, depolarisasi, adalah peristiwa
semua atau tidak sama sekali yang diprakarsai oleh pembukaan saluran ion
natrium di dalam membran plasma.

B. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mencari
sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat,
guna mengoreksi bila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.

xxv
DAFTAR PUSTAKA

http://hedisasrawan.blogspot.com/2016/02/6-macam-macam-jenis-
membran.html

https://www.studocu.com/id/document/universitas-tadulako/gizi-dan-
pangan/anatomi-fisiologi-sistem-saraf/13137650

xxvi
xxvii

Anda mungkin juga menyukai