Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAMPU CANTIK ANTI NYAMUK (PUTIK ANYAM)


SEBAGAI SOLUSI PEMANFAATAN LIMBAH PELEPAH PISANG YANG DIPdukN
DENGAN LAVENDER MENJADI LAMPU HIAS YANG RAMAH LINGKUNGAN,
KREATIF, INOFATIF, DAN BERNILAI JUAL TINGGI

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
Dany Juliano 5202417004/Angkatan 2017
Agung Nugroho5201417064/Angkatan 2017
Ririn Alfianti 7101417139/Angkatan 2017
Diah Novianti 5303415018/Angkatan 2015

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Lampu Cantik Anti nyamuk (putik anyam)
Sebagai Solusi Pemanfaatan Limbah
Pelepah Pisang yang Dipdukan dengan
Lavender menjadi Lampu Hias yang
Ramah Lingkungan, Kreatif, Inofatif,
dan Bernilai Jual Tinggi
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Dany Juliano
b. NIM : 5202417004
c. Jurusan : Teknik Mesin
d. Universitas : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan : Jl. Sriwijaya RT:12/04 Desa Pesaggrahan
No.Telp/HP Kec. Kroya Kab. Cilacap
085334869748
f. Alamat Email : julianodany90@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Dosen :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan :
No.Telp/HP
Semarang, 14 – 10 - 2018
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Mesin Ketua Pelaksana

Rusiyanto, S. Pd., M. T. Dany Juliano


NIP 197403211999031002 NIM 5202417004

Wakil Rektor III Bidang Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

Dr. Bambang Budi Raharjo, M. Si. Rizki Setiyadi


NIP. 196012171986011001
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Nyamukmerupakanhewanpenyebabkematiantertinggi di dunia. Menurut WHO tahun
2016 menunjukanjumlahkasuskematianakibatgigitannyamukmencapai 725 ribu per tahun.
DBD adalah salah satupenyakit yang disebabkan oleh gigitannyamuk. DBD(DemamBerdarah
Dengue) merupakanpenyakitinfeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan
sebagianbesarberasaldarigigitannyamukaedes aegyptiataupunaedes
albopictus.DiIndonesia,menurut data dariDirektoratPencegahan dan
PengendalianPenyakitTularVektor dan Zoonotik, Kemenkes RI, pada tahun 2014
jumlahpenderita DBD mencapai 100.347 orang dan 907 kematian. Pada 2015, sebanyak
129,650 penderita dan 1,071 kematian, sedangkan 2016 sebanyak 202,314 penderita dan
1,593 kematian. Dari hal tersebut kita memerlukan suatu pencegahan seperti melakukan
fogging atau menggunakan obat anti nyamuk. Obat anti nyamuk yang sering kita gunakan
biasanya memiliki aroma yang tidak disukai nyamuk, seperti aroma dari Bunga Lavender.
Selain untuk pengusir nyamuk, aroma Bunga Lavender memiliki banyak manfaat. Salah
satunya, bunga lavender memiliki manfaat sebagai pewangi dan aroma terapi. Dan bunga
lavender pun mengandungzat linalool dan linalyl acetate yang tidak disukai nyamuk. Maka
dari itu, aroma bunga lavender cocok digunakan sebagaipengusirnyamuk dan
jugasangatefektifuntukmengurangifrekuensipenggunaanobat anti nyamukbakaratausemprot
yang mengandungbahankimia. Sebagai pengusir nyamuk, aroma lavender sering
dimanfaatkan pada lampu tidur, obat pengusir nyamuk dan dan pewangi ruangan. Kreasi
kerajinan lampu tidur banyak dibuat dari bahan-bahan alami seperti kayu dan batang bambu
akan tetapi belum ada yang terbuat dari pelepah pisang.
Pelepah pisang tersusun oleh jalinanserat dan unsur-unsurkimialainnyasepertikayu, oleh
karenaitupotensi yang besar umumnya dapatdiolahsepertipengolahankayu yang
dapatmenghasilkanproduk yang bernilaikomersil. Mengingatbesarnya potensi limbah pelepah
pisang di beberapa daerah di Indonesia khususnya di daerah Tembalang yang
belumtermanfaatkan dengan maksimal, makaperlusolusikreatif,
sederhananamunmemberikanmanfaat dan nilaiekonomis yang lebihtinggi dalam
pemanfaatannya.
Dalam pemanfaatannya, pelepah pisang masih dimanfaatkan secaratradisional, antara
lain sebagaitalipengikat, tempatmenancapkanwayang, pengganjalketikamemandikanmayat,
pakanternak, rakit, perlengkapan pada ritual budaya seperti
pernikahansertakegiatankeagamaan dan sebagiandibiarkanmembusukbegitusaja.
Maka dari itu, Tim kami memiliki suatu ide, dimana kami memanfaatkan limbah
pelepah pisang yang dipadukan dengan cairan lavender pengusir dan pembunuh nyamuk
menjadi Lampu Tidur. Untuk pelepah pisangnya kita gunakan sebagai wadah atau bodi
lampu. Dan sitem kerja dari lampu ini adalah dengan memanfaatkan panas dari lampu tidur
tersebut yang akan digunakan untuk menguapkan cairan lavender yang diteteskan ke busa,
yang nantinya busa tersebut akan diletakkan tepat diatas lampu tidur tersebut. Ini bisa
mendapat profit yang cukup besar, karena bahan dasar yang dipakai dari limbah, memiliki
fungsi yang sangat bermanfaat dan memiliki nilai estetis.
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalah yang telahdiuraikandapatdirumuskanpermasalahan-
permasalahansebagaiberikut :
a. Bagaimanakahmenumbuhkan dan
mengembangkanjiwakreativitasberwirausahabagimahasiswadenganmenciptakanpelu
angbisnis yang berorientasi pada pengolahanlimbahmenjadikarya yang
menguntungkan?
b. Bagaimanacaramemanfaatkanlimbah pelepah pohon pisang menjadibenda yang
mempunyainilaiguna, kreatif, unik, dan inovatifseperti PUTIK ANNYAM (Lampu
Cantik Anti Nyamuk)?
c. Bagaimanaproduksi dan strategipemasaran PUTIK ANNYAM (Lampu Cantik Anti
Nyamuk)?
1.3. Tujuan
Tujuan yang hendakdicapaidenganadanya program kewirausahaanini,
diantaranyayaitu:
a. Memanfaatkan limbah pelepah pohon pisang menjadi bahan dasar pembuatan
PUTIK ANNYAM (Lampu Cantik Anti Nyamuk) sebagai inovasi pemanfaatan
limbah pelepah pohon pisang agar nilai ekonomisnya meningkat serta sebagai alat
pengusir nyamuk.
b. Mengolah limbah pelepah pohon pisang menjadi sebuah produk yang memiliki nilai
jual.
c. Menciptakanlapanganpekerjaanuntukmahasiswa dan
meningkatkankreativitasmahasiswadibidangpengolahanlimbah.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Adapunluaran yang diharapkandari program iniadalah:
a. TerciptanyaprodukPUTIK ANNYAM (LampuCantik Anti Nyamuk) yang bisa
dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat.
b. Terciptanyapeluangusahamandiri yang mengacu pada prinsipyaitu reduce dan reuse.
c. Meningkatknyadayakreativitasmahasiswauntukmenciptakanpeluangusahabaru yang
bermanfaat dan tepatgunabagimasyarakat.
1.5. Kegunaan Program
Manfaat yang diharapkandariterlaksanakanya program iniadalah:
a. BagiPemerintah
1) Membantumeningkatkanperekonomian negara dalambidangwirausaha.
2) Membantupemerintahdalammengatasimasalahlimbahpelepahpohon pisang yang
belumbisadimanfaatkandenganmaksimal.
b. Bagi Masyarakat
1) Memberikanlapanganpekerjaanbagimasyarakatsekitar.
2) Menciptakansuatukaryakerajinan yang kreatif dan inovatif yang dapatdigunakan
oleh masyarakat.
c. Bagi Akademisi
1) Meningkatkankreativitasmahasiswadalammenemukanhasilkarya yang
dapatdimanfaatkansebagaipeluangusaha.
2) Meningkatkannilaijuallimbahpelepahpohon pisang yang
tidakterpakaiuntukmendapatkankeuntungan.

BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Prospek Usaha

Di seluruh daerah di Indonesia pasti tidak akan lepas dengan hewan yang bernama
nyamuk, kecuali tempat yang memiliki suhu rendah. Sebaliknya nyamuk justru akan lebih
aktif untuk berkembang biak saat suhu tinggi atau cuaca panas. Hal tersebut bisa
menyebabkan meningkatnya laju perkembangan nyamuk.

Karena nyamuk termasuk salah satu hewan yang mematikan, jadi kita perlu suatu alat
atau benda atau sesuatu yang bisa untuk membasminya. Kondisi ini dapat menjadi peluang
untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual PUTIK ANYAM (Lampu Cantik Anti
Nyamuk) yang kami buat untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dengan produk tersebut yang
bahan bakunya mudah didapatkan dan murah sehingga memiliki nilai keuntungan yang besar
dan menjanjikan untuk dijadikan sebuah usaha yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan
limbah pelepah pohon pisang, kami membuat sebuah produk yang unik, kreatif, inovatif,
elegan, dan tentunya bernilai jual tinggi namun tetap terjangkau, yang dapat digunakan di
berbagai kalangan masyarakat dan berbagai fungsi lainnya seperti untuk hiasan di rumah.
PUTIK ANYAM (Lampu Cantik Anti Nyamuk) dibuat dengan memadukan limbah pelepah
pohon pisang yang dijadikan body untuk lampu dengan lampu tidur sebagai bahan utama dan
lampu ini dipadukan dengan busa yang terdapat cairan lavender yang diberi dudukan dan
diletakkan di bagian atas lampu tidur yang nantinya akan menghasilkan uap berupa aroma
lavender yang berasal dari cairan lavender yang menguap sehinga kerajinan ini memiliki
fungsi yaitu sebagai lampu hias dan pengusir nyamuk yang unik, kreatif, inovatif, elegan, dan
hemat energi. Dan kerajinan ini juga bisa mengurangi frekuensi penggunaanobat anti nyamuk
berbahan kimia. Produk ini layak di pasarkan dan tentunya memiliki prospek usaha yang
baik.

2.2. Kelebihan Usaha

Kelebihan dari PUTIK ANYAM ini adalah sebagai berikut:

a. Bahan dasar terbuat dari limbah pelepah pohon pisang sehingga dapat diperoleh
dengan harga yang murah dan dapat memanfaatkan limbah pelepah pohon pisang agar
lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual.
b. Dipadukan dengan cairan Lavender yang dipanaskan agar menghasilkan aroma
Lavender yang dapat mengusir nyamuk dan sekaligus sebagai aroma terapi.
c. Bentuknya yang unik dan terbuat dari bahan pelepah pohon pisang sehingga lampu
ringan.
d. Tampilan produk yang indah berbeda dengan produk lainnya yang sejenis.

2.3. Peluang Pasar


Melihat PUTIK ANYAM yang unik, kreatif, inovatif, ramah lingkungan, dapat
mengusir nyamuk dan tentunya bernilai jual tinggi namun tetap terjangkau, membuat produk
kerajinan ini memiliki nilai lebih dari produk lainnya yang sejenis. Dengan kelebihan yang
dimiliki membuat peluang pasar akan semakin besar karena masyarakat cenderung memilih
produk yang unik, kreatif, dan dengan harga yang terjangkau. Karena produk ini terbuat dari
bahan baku limbah pelepah pohon pisang yang dapat di peroleh dengan harga yang murah,
maka ini akan menunjang harga jual produk. Produk ini juga memiliki nilai guna yang sangat
tinggi bisa difungsikan menjadi lampu hias sekaligus pengusir nyamuk. Dengan kelebihan
produk PUTIK ANYAM yang memiliki banyak manfaat dan ramah lingkungan serta hemat
energi dalam kehidupan sehari-hari, dijual dengan harga ekonomis yang dapat dijangkau
masyarakat maka produk PUTIK ANYAM berpeluang besar dalam pasar.

2.4 Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran produk PUTIK ANYAM yaitu :

a. Price
Dalam pemasarannya produk PUTIK ANYAM dijual per unit nya dengan kisaran
harga
b. Promotion
Jenis promosi produk KARTINI antara lain banner, leaflet, website, facebook, twitter,
instagram, youtube dan online shop/e-commerce.

c. Brand/Merek Usaha
Brand ini merupakan identitas khusus bagi produk kami yang akan dipasang pada
kemasan yang dibuat menarik sebagai label usaha.

Gambar 2.1 Brand PUTIK ANYAM


d. Packaging
Produk ini menggunakan packaging berupa kemasan plastik yang diberi logo produk.

2.5 Gambaran Model/Produk Jadi


2.6 Analisa Produk/Operasi
1. Bahan baku dan peralatan yang digunakan
a. Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan produk
PUTIK ANYAM berasal dari limbah pelepah pisang, cairan ekstrak lavender,
lampu, kemasan plastik, dan sticker.
b. Peralatan dan Perlengkapan
Jenis peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain :
1) Peralatan
a. Gunting
b. Pisau
c. Cutter
d. Alat pengatur cahaya
e. Alat Pemutar Kap Lampu
f. Tang
2) Perlengkapan
a. Pelepah pisang
b. Lem perekat
c. Kayu
d. Aroma Terapi Lavender
e. Busa
f. Kawat
g. Balon
h. Kabel
i. Kap Lampu
j. Fiting
k. Steker
l. Lampu LED

2. Analisa Keuangan Investasi yan Diperlukan


Investasi Awal :
Pelepah Pisang 1000 lembar @Rp 2.000 Rp 2.000.000,-
Kertas cover 50 Rp.75.000,-
Plat 30 cm x 200 cm Rp.150.000
Lem Kayu 4 bungkus @Rp.25.000,- Rp 100.000,-
Kayu 5 lembar@Rp. 20.000,- Rp 200.000,-
Cairan Aromaterapi Lavender 1 liter Rp 250.000,-
Busa 1 m2 Rp 30.000,-
Kawat 2 kg Rp 50.000,-
Balon ukuran sedang 50 @Rp 1.000,- Rp 100.000,-
Lampu Pijar 50 Rp 500.000,-
Kabel 50 Rp 350.000,-
Fitting 50 Rp 250.000,-
Steker 50 Rp 150.000,-
Gunting 4 @Rp 14.000 Rp 56.000,-
Solder 2 Rp.100.000,-
Timah 10 m Rp.20.000,-
Paku 1 kg Rp.20.000,-
Penggaris 3 Rp.15.000,-
Pisau 4 @Rp 20.000 Rp 80.000,-
Pensil 4 Rp.20.000,-
Gergaji 2 Rp.100.000,-
Cutter 4 @Rp 10.000,- Rp 20.000,-
Tang 2 Rp 60.000,-
Obeng 2 Rp.40.000,-
Kemasan kardus 55 m2 Rp 250.000,-
X-Banner Rp 80.000,-
Label/stiker Rp 150.000,-
Leaflet Rp 50.000,-
Website Rp 150.000,-
Jumlah Investasi Awal Rp 5.116.000,-

Tabel 2.1 Penyusutan Aktiva Tetap


No Nama Aktiva Umur Penyusutan
Ekonomis
1. Alat Pengatur Cahaya 3 Rp 7.000
2. Alat Pemutar kap 2 Rp 5.000
lampu
3. Stand Meja 5 Rp 10.000
Jumlah Penyusutan Aktiva tetap Rp 22.000

Biaya Operasional dalam satu bulan


Listrik Rp 50.000,-
Iklan/Promosi Rp 60.000,-
Biaya Penyusutan Aktiva tetap Rp 22.000,-
Biaya Bahan Penolong Rp 40.000
Sewa Tempat Rp 500.000,-
Perizinan tempat gelar produk Rp 100.000,-
Jumlah Biaya Operasional Rp 772.000,-

2.7 Rencana harga


2.7 Rencana Harga Penjualan KARTINI
Tabel 2.2 Jumlah unit Harga Penjualan
Rencana Harga yang
Penjualan diproduksi
KARTINI
Varian
kemasan
150 g 210 Rp 15.000,- Rp 3.150.000,-
300 g 63 Rp 25.000,- Rp 1.575.000
600 g 21 Rp 45.000,- Rp 945.000,-
1 kg 7 Rp 80.000,- Rp 560.000,- +
Total Penjualan Rp 6.230.000 ,-
Rencana produksi KARTINI Rp 6.230.000,-
adalah 70 kg per bulan. Jumlah
penjualan
Biaya bahan baku Rp 1.750.000,-
Biaya bahan penolong Rp 55.000,-
Laba kotor Rp 4.425.000,-
Harga pokok produksi Rp 1.805.000,-
Dengan rincian harga pokok produksi yang terjual:
Kemasan 150 g (210 x Rp 2.100.000,-
10.000)
Kemasan 300 gr Rp 21.000,-
Kemasan 600 gr Rp 38.000,-
Kemasan 1 kg Rp 70.000,-
Perkiraan Rp 6.230.000,-
laba/rugi (per 70
kg) Penjualan
Harga Pokok Rp 1.805.000,-
Penjualan
Laba kotor Rp 4.425.000,-
Biaya Operasional Rp 317.500,-
Laba bersih Rp 4.107.500,-
Catatan: dalam 35 hari diproduksi 70 kg KARTINI.
1. Biaya tetap = biaya operasional = Rp 467.500,-
2. Biaya Variabel = Rp 4.174.000,-
Biaya bahan habis pakai = Rp 875.000,-
Biaya bahan penolong = Rp 55.000,-
Peralatan penunjang = Rp 3.125.000,-
Perjalanan = Rp 119.000,-
Total biaya produksi 35 hari
Total biaya produksi =biaya tetap per produksi+biaya variabel per produksi
= Rp 467.500,- + Rp 4.174.000,-
= Rp 4.641.500,-
Total biaya unit (per kg)
Total biaya per kg = Total biaya per produksi / jumlah produksi
= Rp 4.641.500,- / 70
= Rp 66.307,-

Dengan menjual produk 70 kg dengan harga jual Rp 80.000,-/kg, maka keuntungan per kg
adalah sebesar:
Keuntungan (per kg) = Harga per kg- biaya produksi per kg
= Rp 80.000 ,-– Rp 66.307,-
= Rp13.693,-
Modal Awal
Modal awal yang diperlukan dihitung dalam 35 hari untuk biaya variabel pada biaya
peralatan dan bahan habis pakai sebesar Rp 4.000.000,-
Break Event Point (Titik Impas)
Biaya variabel dalam 35 hari diproduksi 70 kg = Rp 4.174.000,-
Biaya variabel dalam unit (per kg) = Rp 4.174.000,-/ 70 = 59.628,-
BEP dalam unit (per kg)
= biaya tetap / (harga per kg – biaya variabel per kg)
= Rp 467.500,- / (Rp 80.000,- – Rp 59.628,-)
= Rp 467.500,- / 20.372
= 22,948 = 23 kg
BEP dalam rupiah
= biaya tetap / (margin keuntungan per kg / harga per kg)
= Rp 467.500,- / (Rp 13.693,- / Rp 80.000,-)
= Rp 467.500,- / 0,17
= Rp 2.750.000
Hal ini berarti untuk mencapai titik impas maka dalam 35 hari produk KARTINI yang harus
terjual kepada konsumen adalah 23 kg atau saat penjualan mencapai Rp 2.679.083,-
Analisis Keuangan
Catatan: Analisis keuntungan dihitung selama kurun waktu 35 hari
a. B–C

Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi


= Rp 6.230.000,- – Rp 4.641.500,-
= Rp 1.588.500,-
Jadi keuntungan yang didapat dengan menjual 70 kg produk KARTINI dengan harga jual Rp
80.000 dalam 35 hari adalah Rp 1.588.500,-
b. B/C (Benefit Cost Ratio)

= Pendapatan / biaya produksi


= pendapatan / biaya produksi
= Rp 6.230.000,- / Rp 4.641.500,-
= 1,34
Hasil dari perhitungan B/C lebih dari satu, yaitu 1,34. Hal ini menunjukkan bahwa usaha
boleh dilanjutkan karena telah mengalami keuntungan 34%.
Pengembalian Modal
Dalam 35 hari diproduksi 70 kg KARTINI.
KARTINI yang harus dijual per hari = 70 kg/35 = 2 kg.
BEP unit (per kg) = 23 kg.
Pay Back Period = BEP Produksi / penjualan per hari
= 23 kg / 2 kg per hari
= 11,5 hari
= 12 hari
Hal ini berarti bahwa modal akan kembali dengan jangka waktu 12 hari dengan penjualan 2
kg per harinya.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Pelaksanaan program usaha penjualan PUTIK ANYAM terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
3.1 Pra Kegiatan
Pada tahap perencanaan ini adalah pembahasan konsep mulai dari analisis
ekonomi, kapasistas produksi, pengadaan peralatan dan bahan, pemilihan proses
operasi/produksi, pengemasan, pemasaran, dan pelaporan/pembukuan serta
pembagian tugas produksi.
3.2 pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap-tahap Pelaksanaan
a. Pengadaan peralatan dan bahan
Tim PKM membeli peralatan dan mengumpulkan bahan baku limbah
pelepah beli bahan pendukung lainnya.
b. Sewa tempat produksi
Tim PKM melaksanakan proses produksi di laboratorium dan menyewa
tempat untuk proses produksi selanjutnya seperti pengemasan dan
sebagainya.
c. Proses produksi
Tim PKM memproduksi PUTIK ANYAM dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pembuatan PUTIK ANYAM
2) Penggunaan PUTIK ANYAM
3) Pengemasan
Tim PKM membuat design brand untuk membranding produk agar
menarik, khas dan membuat sebagai varian ukuran produk PUTIK
ANYAM.
4) Pengemasan
5) Promosi dan pemasaran
Tim PKM melakukan promosi antara lain melaui internet berupa web
maupun media sosial, iklan, pamflet, gelar produk dan testimoni
produk.
6) Pembukuan
Tim PKM melakukan pencatatan biaya keluar dan masuk proses
produksi PUTIK ANYAM.
2. Pemasaran
Target utama dari pemasaran produk ini adalah seluruh masyarakat di wilayah
Semarang.
3. Pasca Kegiatan
Pasca kegiatan adalah menyusun laporan yang berisi analisis dari usaha yang
berupa analisis pasar, untung dan rugi sebagai keberlanjutan usaha ini.

Anda mungkin juga menyukai